Anda di halaman 1dari 39

PEDOMAN PEMANTAUAN

DAN EVALUASI PENYELENGGARAAN

PENYELENGGARAAN
PENGEMBANGAN SISTEM PENGEMBANGAN SPAM

PENYEDIAAN AIR MINUM NOMOR

18/PRT/M/2007

TANGGAL
LAMPIRAN
:
:
6 JUNI 2007
PERMEN PU TENTANG

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 1

KATA PENGANTAR 2

PENDAHULUAN 4

1. Ruang Lingkup 5

2. Acuan Normatif 5

3. Istilah dan Definisi 5

4. Pemantauan dan Evaluasi SPAM 6


4.1. Pemantauan 6

4.1.1 Pemantauan Fisik 7

4.1.2. Pemantauan Non Fisik 10

4.2. Evaluasi 11

4.2.1. Sistem Fisik 11

4.2.2. Sistem Non Fisik12

5. Pelaporan 14
PEDOMAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI 1 dari 16
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
KATA PENGANTAR

Menindaklanjuti Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 2005 tentang


Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), disusunlah
suatu Peraturan Menteri Pekerjaan Umum (Permen PU) tentang
Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM). Permen PU ini mencakup seluruh tahapan penyelenggaraan
pengembangan SPAM yaitu perencanaan pengembangan SPAM,
pelaksanaan konstruksi, pengelolaan SPAM, pemeliharaan dan
rehabilitasi SPAM, serta pemantauan dan evaluasi SPAM. Selain batang
tubuh yang bersifat pengaturan, Permen PU ini dilengkapi pula dengan 7
(tujuh) lampiran yang bersifat teknis, yaitu:

1. Lampiran I : Pedoman Penyusunan Rencana Induk Pengembangan


SPAM

2.
Lampiran II : Pedoman
Penyusunan
Studi
Kelayakan

Pengembangan SPAM

3.
Lampiran III : Pedoman
Penyusunan
Perencanaan
Teknis
Pengembangan SPAM

Lampiran IV : Pedoman Pelaksanaan Konstruksi SPAM

Lampiran V : Pedoman Pengelolaan SPAM

Lampiran VI : Pedoman Pemeliharaan dan Rehabilitasi SPAM

Lampiran VII : Pedoman Pemantauan dan Evaluasi SPAM

Lampiran mengenai Pedoman Pemantauan dan Evaluasi SPAM ini,


disusun untuk melengkapi pengaturan teknis yang terdapat dalam
batang tubuh Permen.

Bertitik tolak pada laporan kinerja penyelenggara SPAM, kita dapat


mengetahui kualitas pelayanan air minum pada masyarakat. Air minum
yang merupakan kebutuhan pokok bagi manusia selayaknya mendapat
perhatian khusus dari para pemangku kepentingan yang harus peka
terhadap perubahan yang terjadi pada kualitas pelayanan air minum.

Laporan hasil pemantauan dan evaluasi merupakan tantangan yang


harus segera ditindak lanjuti agar kualitas pelayanan air minum dapat
terjamin dan tidak terjadi penurunan.

Pada kenyataannya laporan hasil pemantauan dan evaluasi


penyelenggaraan SPAM sering kali tidak disampaikan kepada pihak-
pihak yang kompeten untuk menindaklanjutinya, sehingga kualitas
SPAM semakin menurun dan tidak dapat lagi beroperasi sesuai standar
yang berlaku, yang pada akhirnya masyarakat yang akan dirugikan.

PEDOMAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI 2 dari 16


SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
Pedoman ini disusun oleh Panitia Teknis Penyusunan Rancangan
Peraturan Menteri PU tentang Penyelenggaraan Pengembangan SPAM
yang telah dirumuskan dan melalui rapat-rapat teknis dan rapat
konsensus pada tanggal 17-18 Oktober 2006 di Bandung. Rapat
konsensus ini dihadiri oleh wakil-wakil produsen, konsumen, asosiasi,
lembaga penelitian, perguruan tinggi serta instansi terkait.
PEDOMAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI 3 dari 16
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
PENDAHULUAN

Pengembangan SPAM dan pelayanan air minum kepada masyarakat


akan memuaskan apabila mekanisme pemantauan dan evaluasi
penyelenggaraan SPAM dapat dilaksanakan sesuai prosedur yang
berlaku.

Pengaturan pemantauan dan evaluasi SPAM dimaksudkan sebagai


pedoman bagi Pemerintah, pemerintah daerah dan penyelenggara
SPAM dalam memberikan pembinaan mengenai pemantauan dan
evaluasi SPAM maupun bagi pelaksanaan pemantauan dan evaluasi
peyelenggara SPAM.

Pemantauan dan evaluasi dilakukan disemua kegiatan baik fisik maupun


non fisik. Pemantauan dan evaluasi fisik dilakukan di semua unit-unit
SPAM terdiri dari unit air baku, unit produksi, unit distribusi dan unit
pelayanan serta pemantauan terhadap lingkungan yang mempengaruhi
kualitas air baku. Pemantauan disetiap unit SPAM dilaksanakan sesuai
prosedur yang telah dibuat secara sistematik berdasarkan standar
operasional prosedur (SOP) dengan mengisi formulir-formulir yang
tersedia, bila terjadi kendala atau permasalahan yang tidak bisa
ditangani oleh operator/pemantau, segera disampaikan kepada atasan
langsungnya agar tidak terjadi kendala yang lebih berat yang dapat
merugikan konsumen.

Pemantauan non fisik dilaksanakan untuk memantau kinerja


kelembagaan, administrasi, keuangan terkait erat dengan sumber daya
manusia yang terlibat dalam penyelenggaraan SPAM, peran serta
masyarakat dan hukum.

Evaluasi dari hasil pemantauan dituangkan dalam pelaporan agar


pelayanan air minum dapat berjalan sesuai dengan prosedur yang
berlaku, laporan hasil pemantauan dan evaluasi wajib disampaikan
setiap bulan kepada atasan langsungnya.
PEDOMAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI 4 dari 16
SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
PEDOMAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI
PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN SISTEM
PENYEDIAAN AIR MINUM

1. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan SPAM


meliputi kegiatan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
penyelenggaraan SPAM meliputi sistem fisik (unit air baku, unit produksi,
unit distribusi, unit pelayanan) dan non fisik.

2. Acuan Normatif

Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahanan Daerah;

Undang-undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;

Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan


Sistem Penyediaan Air Minum.

3. Istilah dan Definisi


Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan:

Pemantauan adalah kegiatan memantau kemajuan sebuah


program/proyek/kegiatan agar tetap berjalan dalam prosedur yang telah
ditetapkan;

Evaluasi adalah kegiatan untuk menilai, memperbaiki dan meningkatkan


seberapa jauh sebuah proyek atau program kegiatan dapat berjalan
secara efektif, efisien dan optimal seperti yang telah dirumuskan
bersama;

Pelaporan adalah kegiatan pengumpulan dan penyajian data kinerja dan


informasi penyelenggaraan SPAM untuk mengetahui kemajuan
pekerjaan dan kualitas pelayanan air minum serta dijadikan dasar untuk
perbaikan pelayanan sesuai prosedur yang berlaku;

PEDOMAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI 5 dari 16


SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
Unit air baku adalah sarana dan prasarana pengambilan dan/atau
penyedia air baku, meliputi bangunan penampungan air, bangunan
pengambilan/penyadapan, alat pengukuran, dan peralatan pemantauan,
sistem pemompaan, dan/atau bangunan sarana pembawa serta
perlengkapannya.

Unit produksi adalah adalah sarana dan prasarana yang dapat


digunakan untuk mengolah air baku menjadi air minum melalui proses
fisik, kimiawi an/atau biologi, meliputi bangunan pengolahan dan
perlengkapannya, perangkat operasional, alat pengukuran dan peralatan
pemantauan, serta bangunan penampungan air minum.

Unit distribusi adalah sarana untuk mengalirkan air minum dari titik akhir
pipa transmisi air minum sampai unit pelayanan.

Unit pelayanan adalah sarana untuk mengambil air minum langsung


oleh masyarakat yang terdiri dari sambungan rumah, hidran umum, dan
hidran kebakaran.

Jaringan Pipa Transmisi Air Baku adalah ruas pipa pembawa air dari
sumber air sampai unit produksi;

Jaringan Pipa Transmisi Air Minum adalah ruas pipa pembawa air
minum dari unit produksi/bangunan penangkap air sampai reservoir atau
batas distribusi;

Jaringan Pipa Distribusi adalah ruas pipa pembawa air dari bak
penampung reservoir sampai jaringan pelayanan.

4. Pemantauan dan Evaluasi SPAM


4.1. Pemantauan

Tujuan pelaksanaan pemantauan adalah untuk memastikan bahwa


kegiatan penyelenggaraan SPAM dapat berjalan sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang telah ditetapkan. Kegiatan pemantauan
terhadap penyelenggaraan SPAM dilakukan dengan cara langsung
(inspeksi), maupun secara tidak langsung melalui data/laporan harian
maupun mingguan.

Pemantauan penyelenggaraan SPAM dilaksanakan secara berkala


untuk mendapatkan data kinerja SPAM baik yang bersifat fisik dan non-
fisik. Pemantauan penyelenggaraan SPAM dilakukan oleh penyeleggara
SPAM dengan menggunakan suatu sistem informasi manajemen SPAM
maupun data elektronik lainnya.

PEDOMAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI 6 dari 16


SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
Obyek pemantauan penyelenggaraan SPAM berupa fisik (teknik) yang
terdiri dari unit air baku, unit produksi, unit distribusi dan unit pelayanan,
maupun non-fisik yang meliputi kelembagaan, manajemen, keuangan
peran masyarakat, dan hukum.

Proses pemantauan dapat dilakukan secara rutin setiap hari, setiap


minggu dan paling lama tiap bulan.

Pemerintah dan Pemerintah Daerah melaksanakan pemantauan


penyelenggaraan SPAM sesuai dengan kewenangannya:

Pemerintah melaksanakan pemantauan penyelenggaraan SPAM yang


dilaksanakan oleh BUMN dan/atau penyelenggara SPAM Nasional
dan/atau BUMD.

Pemerintah Propinsi melaksanakan pemantauan penyelenggaraan


SPAM yang dilaksanakan oleh BUMD Propinsi dan/atau penyelenggara
SPAM propinsi di dalam provinsi yang bersangkutan.

Pemerintah Kabupaten/Kota melaksanakan pemantauan


penyelenggaraan SPAM yang dilaksanakan oleh BUMD Kabupaten/Kota
dan/atau penyelenggara SPAM lainnya di dalam wilayah administratif
kabupaten/kota.

Pemerintah Propinsi harus membentuk unit pemantauan dan pembinaan


penyelenggara SPAM untuk membantu terciptanya pemantauan
penyelenggaraan SPAM di masing-masing propinsi yang bersangkutan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4.1.1 Pemantauan Fisik

Pemantauan sistem fisik dimaksudkan untuk mengendalikan agar kinerja


teknis SPAM sesuai dengan sasaran perencanaan awal.
Pemantauan sistem fisik meliputi:

Unit Air Baku

Pemantauan kondisi fisik bangunan penyadapan/pengambilan/intake


dan perlengkapan serta peralatannya (mekanikal dan elektrikal),
penampungan air, pra-sedimentasi, kondisi lingkungan di sekitar
bangunan dan di cacthment area, saluran pembawa/pipa transmisi serta
perlengkapannya.

Pemantauan saluran/pipa transmisi serta perlengkapannya (pompa,


valve, Bak Pelepas Tekan) dilakukan berdasarkan peta jaringan
transmisi dan skema sistem yang dilengkapi dengan jenis

PEDOMAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI 7 dari 16


SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
pipa/saluran, diameter pipa/dimensi saluran, tahun pemasangan
saluran/pipa, elevasi, dan bangunan pelengkapnya. Peta jaringan
transmisi harus disesuaikan bila terjadi perubahan jaringan transmisi.

Pemantauan kuantitas/fluktuasi debit air baku dengan menggunakan alat


ukur (cipoletti/thompson/meter air induk).

Pemantauan terhadap perubahan kualitas air baku (kekeruhan,


pencemaran) secara berkala sesuai ketentuan yang berlaku guna
melihat kesesuaian terhadap standar kualitas air baku dan juga
kesesuaian proses pada instalasi pengolahan air minum.

Pemantauan dilakukan dengan menggunakan alat pengukuran dan alat


pemantauan yang dikalibrasi. Untuk meter air ditera setiap satu tahun
sekali oleh lembaga yang berwenang (Badan Metrologi), sedangkan
untuk alat ukur cipoletti dan thompson harus diperiksa ketepatan letak
alat ukur.

Unit Produksi

Pemantauan kondisi fisik bangunan pengolahan dan bagian-bagiannya


serta perlengkapannya.

Pemantauan operasional dan proses pengolahan dari bagian-bagian


bangunan pengolahan yang terdiri dari:

peralatan pembubuh kimia

bak koagulasi (pengaduk cepat dan pengaduk lambat)

bak sedimentasi

bak filtrasi
reservoir

Pemantauan terhadap bangunan pelengkap terdiri dari rumah pompa,


power house, laboratorium dan isinya, gudang pipa dan bahan kimia,
bengkel/workshop.

Pemantauan perpipaan dan valve di lingkungan unit produksi.

Pemantauan peralatan mekanikal dan elektrikal terdiri dari pompa-


pompa dan panel.

Pemantauan perkembangan kapasitas/kuantitas produksi air minum


dengan menggunakan alat ukur berupa meter air.

Pemantauan kualitas air minum di reservoir (ground reservoir/elevated


reservoir).

PEDOMAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI 8 dari 16


SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
Pemantauan penggunaan bahan kimia dan sumber daya.

Pemantauan dilakukan dengan menggunakan alat pengukuran dan alat


pemantauan yang dikalibrasi.

Unit Distribusi

Pemantauan kondisi sistem pemompaan, bangunan penampung


(reservoir), serta pipa transmisi dan jaringan distribusi.

Pemantauan jaringan distribusi dilakukan dengan menggunakan peta


jaringan pipa distribusi dan perlengkapannya dilengkapi dengan jenis
pipa, diameter pipa, dan umur pipa (waktu pemasangan pipa). Peta
jaringan distribusi harus disesuaikan dengan perubahan jaringan
distribusi.

Pemantauan kualitas air minum di titik terjauh pada unit distribusi.

Pemantauan kualitas air minum di titik masuk zona (bila menggunakan


zona pelayanan/sistem branch).

Pemantauan tekanan dan kontinuitas aliran air di pipa distribusi terjauh.

Pemantauan kebocoran pada jaringan pipa distribusi.

Pemantauan debit distribusi air.

Pemantauan dilakukan dengan menggunakan alat pengukuran dan alat


pemantauan yang dikalibrasi.

Unit Pelayanan
Pemantauan data unit pelayanan meliputi sambungan rumah, hidran
umum, hidran kebakaran.

Pemantauan perkembangan penambahan unit pelayanan, termasuk


daftar tunggu.

Pemantauan data pelanggan dan harus selalu diperbarui.

Pemantauan kuantitas air minum dengan menggunakan alat ukur


berupa meter air.

Pemantauan perkembangan kualitas air.

Pemantauan tekanan air yang diterima pelanggan.

Pemantauan dilakukan dengan menggunakan alat pengukuran dan alat


pemantauan yang dikalibrasi.

PEDOMAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI 9 dari 16


SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
4.1.2 Pemantauan Non-Fisik

Pemantauan sistem non-fisik dimaksudkan untuk mengendalikan agar


kinerja non-teknis SPAM sesuai dengan sasaran perencanaan awal.

Pemantauan sistem non-fisik meliputi:

Pemantauan data keuangan, meliputi:

Neraca awal

Rincian biaya operasi dan non operasi

Rincian pendapatan operasi dan non operasi

Laba rugi usaha

Arus kas

Neraca akhir

Pemantauan data manajemen dan kelembagaan

Bentuk badan usaha penyelenggara

Struktur organisasi dan uraian kerja

Data pegawai (SDM) menurut jabatan, pengalaman kerja, umur,


pendidikan, dan pelatihan

Tata laksana kerja


Badan pengawas penyelenggara

Corporate Plan

Standar prosedur operasional

Rencana Induk

Pemantauan aspek hukum dan peran masyarakat

Keberadaan forum khusus pelanggan/peran serta masyarakat yang


melakukan pemantauan penyelenggaraan SPAM

Survei tingkat kepuasan

Pemantauan kewajiban pelanggan oleh penyelenggara SPAM dan


pemantauan kewajiban penyelenggara SPAM oleh pelanggan

Pemantauan terhadap produk peraturan perundangan yang ada,


misalnya menyangkut peraturan daerah pendirian perusahaan,
peraturan daerah pelayanan air minum, surat keputusan tarif, dan lain-
lain.

PEDOMAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI 10 dari 16


SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
4.2. Evaluasi

Evaluasi Penyelenggaraan SPAM adalah mempelajari semua hasil


pantauan yang didapat sejak dimulainya perencanaan hingga hasil akhir
penyelenggaraan SPAM yaitu pelayanan. Dengan dimulainya
perencanaan, maka tolok ukur sudah ditetapkan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang berlaku bagi terselenggaranya SPAM. Tolok
ukur itu memuat segala ketentuan Standar, Pedoman, Manual serta SNI,
baik yang bersifat teknis maupun non-teknis. Evaluasi atas
penyelenggaraan SPAM itu harus dikembalikan atau diarahkan pada
perencanaan yang dituangkan sebagai tolok ukur yang harus dicapai
dan ditaati oleh penyelenggara SPAM.

Evaluasi dilakukan terhadap pengelolaan, pengoperasian,


pemeliharaan, dan rehabilitasi terhadap penyelenggaraan SPAM,
dengan membandingkan tolok ukur/kriteria/standar yang sudah
ditetapkan terlebih dahulu pada tahap awal, yaitu perencanaan.

Pada tahap perencanaan, sudah ditetapkan, misalnya:

4.2.1 Sistem Fisik

Unit Air Baku:

Berapa debit air yang diambil dari tahun ke tahun

Kualitas air baku yang sesuai dengan standar dan sesuai dengan
proses pada instalasi pengolahan air

Rencana Pengoperasian Pompa Air Baku dari waktu ke waktu

Pengoperasian bangunan pengambilan air baku


Unit Produksi:

Debit air yang diolah dari tahun ke tahun

Kualitas hasil produksi

Kinerja komponen-komponen peralatan seperti Bak Sedimentasi, Filter,


Reservoir

Pemakaian sumber daya dari PLN ataupun Generator

Tingkat konsumsi bahan kimia dan bahan bakar

Penambahan kapasitas

Unit Distribusi:

Pengoperasian pompa distribusi dan pompa reservoir

PEDOMAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI 11 dari 16


SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
Kinerja jaringan pipa distribusi dan bangunan pelengkapnya serta
pengembangan jaringan distribusi untuk mengikuti peningkatan
permintaan jumlah pelanggan dari tahun ke tahun

d. Unit Pelayanan:

Evaluasi terhadap kualitas air sesuai Ketentuan Menteri yang


membidangi kesehatan yang berlaku

Evaluasi terhadap kontinuitas pelayanan yang mengalir selama 24 jam


terus menerus dan merata untuk seluruh daerah yang dilayani

Kuantitas dan tekanan, yaitu dievaluasi apakah jumlah air untuk


pelanggan sesuai dengan yang direncanakan dan tekanan air memenuhi
persyaratan minimal, misalnya 1 atm pada titik jangkauan pelayanan
terjauh.

Evaluasi harga air

Periksa jumlah pelanggan dari tahun ke tahun sesuai yang direncanakan

Pemantauan terhadap pengembangan pemanfaatan, perluasan jumlah


pelanggan, dan sasaran yang hendak dicapai dalam melayani jumlah
penduduk tercapai

Pemantauan terhadap cakupan pelayanan

Sistem Non Fisik

Karyawan:

Periksa jumlah karyawan dengan rasio jumlah pelanggan, serta tingkat


dan jenis pendidikan
Lakukan peningkatan ketrampilan, pelatihan dan penempatan tenaga
sesuai dengan pendidikan dan keahlian

Lakukan peningkatan jenjang pangkat kepegawaian sesuai yang


direncanakan

Keuangan:

Sistem penggajian karyawan yang sesuai

Arus keluar masuk keuangan dari tahun ke tahun

Hasil penjualan air setiap tahun dan dari tahun ke tahun

Biaya operasi penyelenggaraan dari tahun ke tahun

Rencana pengembangan, dengan perkiraan investasi baru

PEDOMAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI 12 dari 16


SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
Kelembagaan:

Organisasi penyelenggaraan apakah sesuai dengan perkembangan dari


tahun ke tahun

Pemangku kepentingan/stakeholders apakah dapat terlibat dan


memperoleh akses untuk menyampaikan aspirasi kepentingannya
disamping apakah mereka juga menjalankan kewajibannya, misalnya
Pelanggan Taat Membayar, penyelenggara memperhatikan dan
mewujudkan keinginan pelanggan

Organisasi pemakai air

Hukum dan Peran serta Masyarakat:

Evaluasi kelengkapan dari produk hukum/peraturan yang berlaku, dan


apakah produk hukum/peraturan tersebut
dipatuhi/dilaksanakan/memberatkan keduabelah pihak.

Adanya sangsi pada keduabelah pihak, bagaimana dampaknya.

Peran serta masyarakat dapat berupa pengaduan adanya kerusakan


atau kualitas.

Evaluasi terhadap laporan masyarakat tentang kinerja penyelenggaraan


SPAM

Keberadaan forum khusus pelanggan/peran serta masyarakat yang


melakukan pemantauan penyelenggaraan SPAM

Evaluasi upaya penyelenggara SPAM dalam melakukan pemantauan


yang melibatkan peran serta masyarakat

Evaluasi terhadap kewajiban pelanggan oleh penyelenggara SPAM dan


pemantauan kewajiban penyelenggara SPAM oleh pelanggan
Evaluasi selalu dibandingkan dengan tolok ukur yang sudah disiapkan
dalam perencanaan sebelumnya. Perencanaan tidak dapat sama persis
dengan pelaksanaan di lapangan. Hasil Evaluasi ini akan dijadikan
bahan kajian dalam menyusun kebijaksanaan penyelenggara di masa
mendatang agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

Evaluasi terhadap bidang fisik dilakukan setiap 36 bulan sekali.

Evaluasi bidang non-fisik dilakukan untuk:

1. Bidang administrasi keuangan berupa audit setiap 612 bulan sekali.

PEDOMAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI 13 dari 16


SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
2. Bidang kelembagaan dan institusi setiap 12 bulan sekali.

Pemerintah dan Pemerintah Daerah melakukan evaluasi sesuai dengan


kewenangannya, yang meliputi standar kualitas dan kinerja pelayanan
penyelenggaraan SPAM:

Pemerintah kabupaten/kota melaksanakan evaluasi laporan kinerja


penyelenggaraan SPAM tingkat kabupaten/kota.

Pemerintah propinsi melaksanakan evaluasi laporan kinerja


penyelenggaraan SPAM tingkat propinsi dan laporan evaluasi kinerja
penyelenggaraan SPAM dari pemerintah kabupaten/kota.

Pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Cipta Karya melaksanakan


evaluasi laporan kinerja penyelenggaraan SPAM tingkat nasional dan
laporan evaluasi kinerja penyelenggaraan SPAM dari pemerintah
propinsi.

Evaluasi penyelenggaraan SPAM ini dilaksanakan secara periodik


dengan menggunakan suatu sistem informasi manajemen
penyelenggaraan SPAM.

BPP SPAM melaksanakan evaluasi terhadap standar kualitas dan


kinerja pelayanan penyelenggaraan SPAM berdasarkan indikator kinerja
yang diatur kemudian dengan Peraturan Menteri.

5. Pelaporan

Laporan hasil pemantauan dan evaluasi akan dijadikan dasar


penyusunan kebijakan penyelenggaraan SPAM untuk masa berikutnya.
Pelaporan wajib dilakukan oleh penyelenggara pengembangan SPAM
dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya.
Penyampaian laporan diatur sesuai bagan hubungan dan tata pelaporan
berikut:

PEDOMAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI 14 dari 16


SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
MENTERI
LAPORAN & REKOMENDASI

SEKURANG-KURANGNYA SETIAP 3 BULAN

(Sesuai Permen PU No. 294/PRT/M/2005 tentang BPP SPAM)

PUSAT

LAPORAN

DJCK
TEMBUSAN

BPP SPAM
TRIWULAN

LAPORAN/REKOMENDASI

KEPADA MENTERI

DIT PAM &

SEKRETARIAT

DIT PLP

BULANAN

BUMN
LAPORAN TAHUNAN

KOP/BUS
A

KEPADA MENTERI
S

Gubernur
BULANAN

PROVINSI

DINAS

BUMD
A

R
KOP/BUS
A

K
A

TRIWULAN

BULANAN

Bupati/Walikota

BUMD
KAB/KOTA

DINAS

KOP/BUS

Penyelenggara menyampaikan laporan kinerja penyelenggaraan


pengembangan SPAM kepada pemerintah satu kali dalam satu bulan
sebagai berikut:

Penyelenggara tingkat Kabupaten/Kota menyerahkan laporan kepada


Pemerintah Kabupaten/Kota;

Penyelenggara tingkat Propinsi menyerahkan laporan kepada


Pemerintah Propinsi; dan

Penyelenggara tingkat Nasional menyerahkan laporan kepada Direktorat


Jenderal Cipta Karya.
Pemerintah daerah menyampaikan laporan evaluasi kinerja
penyelenggaraan pengembangan SPAM yang diterima dari
penyelenggara sebagaimana dimaksud pada butir A di atas sebagai
berikut:

Pemerintah kabupaten/kota menyerahkan laporan evaluasi kinerja


penyelenggaraan pengembangan SPAM di tingkat kabupaten/kota
sebagaimana dimaksud pada butir A huruf a di atas kepada pemerintah
propinsi satu kali dalam tiga bulan;

Pemerintah Propinsi menyampaikan laporan evaluasi kinerja


penyelenggaraan pengembangan SPAM tingkat propinsi sebagaimana
dimaksud pada butir A huruf b di atas dan laporan

PEDOMAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI 15 dari 16


SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
evaluasi kinerja penyelenggaraan SPAM sebagaimana dimaksud pada
butir B huruf a di atas kepada Menteri melalui Direktorat Jenderal Cipta
Karya satu kali dalam satu tahun.

Penyelenggara menyampaikan laporan kinerja penyelenggaraan


pengembangan SPAM kepada Menteri melalui BPP SPAM selambat-
lambatnya satu kali dalam tiga bulan.

BPP SPAM menyampaikan laporan evaluasi kinerja penyelenggaraan


pengembangan SPAM yang diterimanya sebagaimana dimaksud pada
butir C di atas dan rekomendasi perbaikan kepada Menteri sekurang-
kurangnya satu kali dalam tiga bulan dengan tembusan kepada Direktur
Jenderal Cipta Karya.

Laporan dilakukan secara transparan, akuntabel, dan


bertanggungjawab. Laporan mencakup hal-hal yang bersifat teknis dan
non teknis, yaitu:

Laporan tentang pengoperasian SPAM, yang meliputi unit air baku, unit
produksi, unit distribusi dan unit pelayanan;

Laporan tentang pemeliharaan dan rehabilitasi SPAM, yang meliputi unit


air baku, unit, produksi, unit distribusi dan unit pelayanan;

Laporan pemanfaatan SPAM;

Laporan kinerja penyelenggaraan pengembangan SPAM, yang meliputi


operasional, keuangan, dan manajemen;

Laporan pemantauan; dan

Laporan hasil evaluasi.


Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 6 Juni 2007

MENTERI PEKERJAAN UMUM

DJOKO KIRMANTO

PEDOMAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI 16 dari 16


SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

Anda mungkin juga menyukai