. Klasifikasi Kingdom : Eubacteria Phylum : Spirochaetes Class : Spirochaetes Ordo : Spirochaetales Familia : Treponemataceae Genus : Treponema Spesies : Treponema pallidum
Treponema pallidum merupakan bakteri batang berukuran panjang, ramping,
berbentuk lengkung heliks, spiral atau bentuk alat pembuka tutup botol (corkscrew), bersifat gram negative. Treponema pallidum mempunyai selubung luar atau lapisan glikosaminoglikan. Di dalam selubung luar terdapat membrane luar, yang mengandung peptidoglikan dan yang mempertahankan integritas struktur organisme. Treponema pallidum merupakan bakteri berbentuk spiral yang merupakan penyebab penyakit sifilis. Treponema pallidum berbentuk spiral yang ramping dengan lebar kira-kira 0,2 m dan panjang 5-15 m. Lengkung spiralnya secara teratur terpisah satu dengan lainnya dengan jarak 1 m. Treponema pallidum bergerak aktif, berotasi dengan cepat disekitar endoflagelnya bahkan setelah menempel pada sel melalui ujungnya yang lancip. Aksis panjang spiral biasanya lurus tetapi kadang-kadang melingkar, yang membuat organisme tersebut kadang-kadang membentuk lingkaran penuh dan kemudian akan kembali lurus ke posisi semula. Treponema pallidum memperbanyak diri dengan cara membelah diri secara transversal di dalam tubuh hospes maupun pada hewan coba. Proses Treponema Pallidum Manusia merupakan hospes alami satu satunya bagi Treponema pallidum dan infeksi terjadi melalui kontak seksual. Organisme ini menembus selaput mukosa atau memasuki kulit yang mempunyai luka kecil. Setelah berada di dalam hospes, organisme tersebut terlokalisasi pada temp;at masuknya dan mulai memperbanyak diri. Treponema pallidum segera memasuki aliran darah dan pembuluh limfe, kemudian tersebar ke jaringan lainnya. Dengan demikian, sejak awal sifilis merupakan penyakit yang menyerang seluruh bagian tubuh. Jaringan yang menjadi sasaran meliputi kelenjar limfe, kulit, selaput mukosa, hati, limfe, ginjal, jantung, tulang, laring, lesi awal biasanya terdapat pada labia, dinding vagina, atau pada servik; sedangkan pada pria, lesi awal terdapat pada batang penis atau glans penis. Lesi primer dapat pula terjadi pada bibir, lidah, tonsil, atau daerah kulit lainnya. Setelah secara spesifik menambatkan diri pada sejumlah besar jaringan, Treponema pallidum mengeluarkan hialuronidase yang mengubah asam hialuronat di dalam matriks untuk mempermudah penyebarannya. Untuk dapat memasuki pembuluh darah limfe, bakteri Treponema harus merusak membrane basal yang utuh di sekitar pembuluh, kemudian berjalan di antara sel endotel untuk memasuki lumen. Selain melambatkan diri, Treponema pallidum memiliki setidaknya 3 faktor firulensi yang secara parsial menetralkan respons imun. Zat glikosaminoglikan yang serupa dengan asam hialuronat bekerja sebagai factor antikomplemen. Polisakarida berantai lurus panjang ini melapisi permukaan luar organisme. Mungkin zat tersebut merupakan sejenis bahan kapsul yang dibentuk oleh organisme, atau mungkin pula zat itu hanya merupakan lapisan pasif glikosaminoglikan yang berasal dari hospes. Darimanapun asalnya, zat tersebut mengganggu daya bunuh bakteri Treponema melalui jalur komplemen klasik (tergantung antibody). Glikosaminoglikan dan asam sialat agaknya memungkinkan organisme ini menyebar di dalam aliran darah, walaupun terdapat efek merugikan dari komplemen kompplemen tersebut. Dalam beberapa jam sampai beberapa hari setelah Treponema pallidum menembus selaput mukosa yang utuh atau masuk melalui kulit yang mengalami abrasi, bakteri ini memasuki pembuluh limfe dan aliran darah, kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Hampir semua organ tubuh dapat diserang, termasuk susunan saraf pusat.