Anda di halaman 1dari 3

PENDERITA DM

15-20 persen protein dan antara 25-30 lemak. Tak Cuma itu makanan yang dikonsumsi
juga harus mengandung serat, vitamin dan mineral.
Selain itu si penderita juga harus membuat jadwal makan, oleh raga dan minum obat
secara teratur agar dapat dikendalikan insulin sehingga glukosa tidak menumpuk dalam
darah, jelas Endang menambahkan.

Dalam hal diet, perhatikan konsumsi takaran karbohidrat. Menurut dr. Ervina Karyadi,
MSc., ahli gizi, ada 2 golongan karbohidrat, yakni kompleks dan sederhana. Bila
mengkonsumsi karbohidrat kompleks seperti pada roti, nasi, atau kentang, zat ini akan
diuraikan menjadi rantai tunggal glukosa, kemudian baru diserap ke dalam aliran darah.
Kadar gula memang akan naik, tapi dengan cepat atau banyak. Bila mengkonsumsi
makanan berkarbohidrat sederhana, seperti selai, jeli, sirup, limun, es krim, kadar gula
darah segera naik

Setiap kali makan dalam jumlah porsi kecil sampai sedang agar tidak membebani
pankreas. Buah-buahan yang diajurkan, pepaya, kedondong, pisang, apel, tomat,
semangka yang kurang manis. Yang dilarang, sawo, mangga, jeruk, rambutan, durian,
anggur.

Dalam melaksanakan diet diabetes sehari-hari hendaknya mematuhi pedoman diet 3J,
yakni jumlah kalori, jadwal diet, dan jenis makanan yang boleh dan yang tidak.

Penentuan gizi penderita DM dilaksanakan berdasarkan BBR (berat badan relatif) dengan
rumus:

BB
BBR = --------------------- x 100%
TB - 100 TB

Di mana: BB = berat badan (kg)


TB = tinggi badan (cm)
Tentu saja untuk mengukur sendiri batasan diet yang dilakukan agak sulit tanpa bantuan
ahli gizi atau dokter yang merawat penderita. Sebab masih ada lagi kriteria lain yang
harus dipertimbangkan yakni kurang tidaknya berat badan, ringan tidaknya penyakit,
kurus tidaknya penderita, komplikasi yang ada, dll.

Secara terpisah Dr.Megah Imeyati Senduk Sp. RM, konsultan rehabilitasi medis
menjelaskan bahwa yang paling penting dalam menjaga naiknya gula darah tersebut
adalah dengan melaksanakan olahraga teratur. Salah satu yang cukup baik adalah senam
aerobik. Lalu mengapa harus berolah raga, karena penyebab terbesar kematian pada
penderita diabetes adalah terkena stroke, peripheral vascular disease dan myocard infark.
Dengan olahraga semua penyakit ini dapat ditanggulangi. Selain itu dengan olahraga
kita juga dapat menjaga kebugaran sebagai pencegahan efektif penyakit-penyakit ini serta
membuat sensitivitas insulin naik, tutur Megah.

Olahraga secara teratur bagi penderita DM sangat dianjurkan. Dr. Sadoso Sumosardjuno,
pakar kesehatan olahraga, menyarankan agar berolahraga 6 hari seminggu dalam porsi
sedang. Jenisnya aerobik seperti jalan kaki atau senam, paling tidak 20 - 45 menit/hari.

Denyut nadi dikontrol kira-kira 60% melebihi denyut nadi maksimal - normal (tidak
melebihi 85% denyut nadi maksimal). Antara 60% - 80% denyut nadi maksimal ini
disebut zone latihan. Denyut nadi maksimal adalah 220 dikurangi usia (dalam tahun).

Namun jangan lupa melakukan pemanasan dan cooling down (menurunkan intensitas
latihan secara bertahap). Satu sampai tiga jam sebelum berolahraga makan secukupnya.
Kalau berolahraga berat yang berlangsung lama, dianjurkan menyantap snack setiap 30
menit. Juga banyak minum air putih (dingin atau tidak).

"Sebelum mulai berolahraga perlu diketahui keadaan fisik dan status penyakitnya secara
pasti," tambah dr. David. Jangan memilih olahraga yang berhenti mendadak seperti tenis
atau badminton. Sebaiknya tidak berolahraga di ruang ber-AC atau terlalu panas. Jika
menggunakan suntikan insulin, kadar gula darah harus dipantau sendiri sebelum, selama,
dan sehabis olahraga. Jika kadar gula 250 mg% ke atas, olahraga ditunda dulu.
Sumber
1. www.gizi.net. Penderita Diabetes tetap boleh makan enak, dikutif tanggal 3
Nopember 2007-11-05
2. www.indomedia.com. Diet dan Olah Raga, dikutif tanggal 3 Nopember 2007

Anda mungkin juga menyukai