SP2TP
SP2TP
SP2TP adalah tata cara pencatatan dan pelaporan yang lengkap untuk pengelolaan puskesmas
meliputi keadaan fisik, sarana, dan kegiatan pokok yang dilakukan serta hasil yang telah
dicapai.
1. Tujuan SP2TP
1. Tersedianya data yang meliputi keadaan fisik, tenaga, sarana dan kegiatan pokok
puskesmas secara akurat tepat waktu dan mutakir
1. Pelaksanaan
Penimbangan
Kohort ibu / anak
Persalinan. Laboratorium
1. Jenis Pelaporan
* penimbangan
* persalianan
* Laboratorium
* imunisasi
* PKM
1. B. Pemanfaatan SP2TP
1. Untuk memenuhi administrasi pada jenjang yang lebih tinggi dalam tingkat
pembinaan, perencanaan, dan penetapan kebijaksanaan.
SP2TP adalah kegiatan pengumpulan, pencatatan dan pengolahan data hasil dari pelayanan di
puskesmas, dan membuat laporan ke DKK sesuai periode waktu yang telah ditentukan.
2. Pengisian form dan buku register terlalu banyak(rumit), seringnya terjadi duplikasi
(pengulangan) data yang sama.
Adalah upaya untuk menggalangkerja sama tim untukpenggerakan dan pelaksanaan upaya
pelayanan kesehatan di puskesmas sesua dengan perencanaan yang telah disusun dari tiap-tiap
upaya kesehatan pokok puskesmas, sehingga dapat dihindarkan terjadinya tumpang tindih dalam
pelaksanaan kegiatan.
Terlaksananya penanggulangan kerja sama lintas sektoral dalam pembinaan peran serta
masyarakat.
Terlaksananya kerja sama rapat bulanan dan tribulanan sebagai tindak lanjut
penggalangan kerja sama tim puskesmas.
1. LB1
Data kesakitan, termasuk STP berbasis puskesmas
5. LT2 kepegawaian
6. LT3 peralatan
Sebagai bahan evaluasi tentunya sistem yang berjalan perlu adanya perubahan sistem yang
diharapkan bisa menyelesaikan masalah tersebut, salah satunya membangun sistem informasi
manajemen puskesmas(SIMPUS) secara terpadu dan handal.
Simpus adalah program aplikasi komputer yang merupakan perangkat yang berfungsi untuk
mencatat(input), mengolah(proses), dan melaporkan(output) seluruh data-data di puskesmas.
Pengertian lain SIMPUS adalah suatu perangkat lunak yang berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan puskesmas dalam mengelola data-data yang dimiliki.
Dapat mendukung keputusan dengan melihat hasil laporan maupun data yang telah
diolah.
Fungsi operasi output dan input dapat dipelajari dengan waktu yang tidak lama.
Dalam implementasinya SIMPUS terdiri dari beberapa sub sistem sebagai berikut :
1. Registrasi Pasien.
Registrasi merupakan sub-sistem yang menangani data registrasi kunjungan pasien, baik
kunjungan pada pemeriksaan poli umum/ gigi/ gizi/ KIA/ imunisasi/KB. Kegiatannya meliputi :
Sub-sistem ini menangani data yang terkait dengan kegiatan pemeriksaan atau pemberian
tindakan terhadap pasien oleh tenaga kesehatan. Kegiatannya meliputi :
8. Farmasi
Merupakan sub sistem yang menangani data tentang obat. Kegiatannya meliputi :
6. Register pemeriksaan KB
7. Laporan
Merupakan sub sistem yang fungsinya membuat laporan atau rekapitulasi. Laporan ini meliput:
1. LB
1. Laporan manajemen
Laporan billing
1. Pemetaan
Pemetaan wilayah meliputi kunjungan pasien, penyakit terbanyak, penggunaan obat, riwayat
KLB dan lainnya.
1. E. Latihan Soal
Pengembangan SIMPUS
1. A. Implementasi SIMPUS
Pengembangan Simpus adalah proses pengolahan dari semua data dasar di puskesmas dan
diharapkan bisa menggantikan SP2TP. Didukung dengan perkembangan teknologi informasi
Simpus bisa dikembangkan menjadi sebuah perangkat lunak (software).
Saat ini sudah banyak dikembangkan Simpus berbasis WEB atau Dekstop, dimana fungsinya
adalah mengolah data dasar Puskesmas dari sehingga sistem pelaporan ke Dinas Kesehatan dapat
berjalan dengan lancar sehingga dapat digunakan sebagai pendukung pengambilan keputusan
dalam mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerjanya dan untuk meningkatkan kualitas
layanan kesehatan masyarakat.
Pada bab ini akan dibahas sedikit tentang bagaimana pengembangan SP2TP menjadi Simpus,
dengan tujuan akan menghasilkan informasi yang lebih cepat dan akurat.
1. Membentuk tim informasi puskesmas yang bertanggung jawab terhadap input data dan
back up data yang sudah dimasukkan ke dalam program.
2. Melakukan pendataan dasar untuk wilayah kerja puskesmas;data dasar yaitu data
informasi puskesmas, data lokasi pelayanan kesehatan, data desa dan dusun, data petugas,
data pekerjaan, dan data jenis pasien.
3. Melakukan alur data secara manual; melakukan uji coba terlebih dahulu dengan cara
manual sebelum memakai sistem komputerisasi.
6. Melakukan pengolahan data dengan komputer apabila program telah berjalan dengan
lancar.
1. Input data dasar puskesmas ke dalam database SIMPUS,yaitu data puskesmas, tempat
pemeriksaan dan petugas puskesmas, data desa dan dusun, data variabel pasien, dan data
tarif.
1. Cakupan pasien
2. Kelompok diagnosis
3. Diagnosis
4. 20 besar penyakit
5. Pemakaian obat
7. Pendapatan
8. Penerimaan obat
9. Laporan LB1
10. Filter data per-desa, Dalam wilayah, luar wilayah, dan Semua wilayah.
11. Meliputi semua kasus; kasus lama, kasus baru, dan kunjungan kasus.
1. Laporan LPLPO
2. Mudah untuk mencari data yang berkaitan dengan pasien, laporan bulanan, data
penyakit, dan data obat.
5. Mudah implementasinya/dipelajari
7. Mudah mencari pasien baru atau lama, apakah dalam wilayah atau luar wilayah.
8. Membuat laporan lebih mudah dan cepat tanpa membuka buku register induk.
Beberapa hal dan metode dipakai dalam merancang sistem, termasuk desain sistem, desain
teknologi dan spesifikasi yang akan digunakan sangat menentukan sistem tersebut. Berikut
contoh perancangan sistem SIMPUS.
1. 1. Desain sistem
1. a. Tabel
- Tabel Pasien
- Tabel Penyakit
- Tabel Obat
1. b. Input
- Penerimaan Obat
- Pengeluaran Obat
1. c. Laporan
- Query Penyakit
- Query Obat
- Rekap (bulanan, harian, mingguan) pasien per jenis dan golongan umur
- Rekap Penyakit
- Rekap Obat
- LPLPO
1. 2. Desain teknologi
OS Windows
Database MySQL
OS (Linux/Windows)
Database MySQL