Anda di halaman 1dari 16

Voltage to Current Converter

I. Tujuan Instruksional Umum

Memahami cara kerja pengubah tegangan ke arus pada sebuah transmitter

II. Tujuan instruksional Khusus

a. Memahami teknik pengubah sinyal tegangan ke arus dengan metoda:

o Floating load
o Grounded load

b. Mampu membuat pengubah sinyal tegangan ke arus

III. Instrumen dan Bahan


a Kit PRaktikum
b Multimeter (2)

IV. Dasar Teori

Pengirim sinyal dalam bentuk tegangan menimbulkan banyak permasalhan. Tahanan seri
antara keluaran pengkondisi sinyal dan bahan bergantung pada jarak kabel yang digunakan,
temperature dan bagus/ tidaknya sambungan yang digunkan. Bahkan kebocoran beberapa ,V
sepanjang kabel dapat mengakibatkan kesalahan pengukuran

Dengan menggunakan metoda transmisi arus di harapkan, beban dapat menerima semua
informasi sinyal yang di kirim . pengubah sinyal dengan tegangan ke arus dilakukandengan dua
carayairu:

a Floating load
b Grounded load

Pengubah teganan ke arus (Floating Load)


Karakteristik Floating load

Rumus Floating Load:

I ( B )I ( A)

2
e ( B ) e( A)
R=

Pengubah tegangan ke arus (Grounded Load)


Karakteristik Grounded load

Arus yang lewat Rs :

V RS e e
I rs = I L=I RS= 2 1
RS RS

Catatan: VRS>IR load + e2 e1

V. Cara Kerja

1.Floating Load

a Buatlah Pengubah tegangan ke arus dengan input 0 sampai 10 Vdengan keluaran 0


sampai 20 mA sesuai gambar 1
b Buat Grafik output Vs input dengan interval sinyal 1 Volt
c Amati sinyal output bila beban di ubah-ubah

2. Grounded Load

a Rancang pengubah tegangan ke arus degnan input 0 sampai 1 Volt dengan keluaran 0
sampai 20 mA, sesuai dengan gambar 3
b Buat grafik output Vs input dengan interval sinyal input 0.1 Volt
c Amati sinyal-sinyal output bila beban di ubah-ubah

VI. Tugas dan pertanyaan


a Tuliskan hasil perhitungan anda dalam laporan
b Gambarkan grafik yang anda buat pada kertas grafik gunakan computer untuk
membuat grafik
c Apakah keluaran linier terhadap input?
d Mengapa beban tidak berpengaruh terhadap arus keluaran?
e Apakah Kesimpulan anda

Data praktikum floating

No V input (V) I output (A)


1 0 0
2 1 1,86
3 2 3,86
5,859
4 3
7,859
5 4 9,858
6 5 11,86
7 6 13,86
8 7 15,86
9 8 17,86
10 9 19,86
11 10
Kurva V to I Converter
Floating Load
25
20
f(x) = 1.99x - 0.1
15
R = 1
Arus Keluaran (mA) 10
5
0
0 2 4 6 8 10 12
Tegangan Masukan (V)

e(B) - e(A)
2[I(B) - I(A)]
R= & eref = 2RI(B) - e(B)

Nilai R pada kasus e(b) = 10v e(a)=0 I(b)=20mA I(a)=0mA

10 - 0

2[20x10^ -3 - 0]
R= 250 ohm & eref = 2 (250) (20x10-3A) (10V)=0 v

R menggunakan 500 ohm untuk mempermudah penyesuaian span dan eref di groundkan
untuk mendapatkan tegangan 0 V

Perhitungan :

1) Dik : vin= 0 V

Dit: IL= ?
Jawab :

ein - eref
ein - ( ( 1M )
Vx 2 M
R R
IL = =

ein eref
2R
IL=

0 -0

2 x 250
IL= 0 mA

2) Dik : vin= 1 V

Dit: IL= ?

Jawab:

Vx
R
IL =

ein eref
2R
IL=

2 -0

2 x 250
IL= 4 mA

3) Dik : vin= 2V

Dit: IL= ?

Jawab

Vx
R
IL =

ein eref
2R
IL=
2 -0

2 x 250
IL= 6 mA

4) Dik : vin= 3 V

Dit: IL= ?

Jawab:

Vx
R
IL =

ein eref
2R
IL=

3-0

2 x 250
IL= 6 mA

5) Dik : vin= 4 V

Dit: IL= ?

Jawab:

Vx
R
IL =

ein eref
2R
IL=

4 -0

2 x 250
IL= 8 mA

6) Dik : vin= 5 V

Dit: IL= ?

Jawab:
Vx
R
IL =

ein eref
2R
IL=

5-0

2 x 250
IL= 10 mA

7) Dik : vin= 6 V

Dit: IL= ?

Jawab:

Vx
R
IL =

ein eref
2R
IL=

6 -0

2 x 250
IL= 12 mA

8) Dik : vin= 7 V

Dit: IL= ?

Jawab:

Vx
R
IL =

ein eref
2R
IL=

7 -0

2 x 250
IL= 14 mA
9) Dik : vin= 8 V

Dit: IL= ?

Jawab:

Vx
R
IL =

ein eref
2R
IL=

8 -0

2 x 250
IL= 16 mA

10) Dik : vin= 9 V

Dit: IL= ?

Jawab:

Vx
R
IL =

ein eref
2R
IL=

9 -0

2 x 250
IL= 18 mA

11) Dik : vin= 10 V

Dit: IL= ?

Jawab:

Vx
R
IL =
ein eref
2R
IL=

10 - 0

2 x 250
IL= 20 mA

Maka Didapat Persamaan

IL=m.ein+C

m= span= 1/2R=1/250= 0,002

ein 0
2R 2x 250
C=zero= = =0

IL= 0,002ein+0 = 0,002x(ein)

Data praktikum grounded

N V input I output
o
1 0 0,0001506
2 0,1 0,00215
3 0,2 0,00415
4 0,3 0,00615
5 0,4 0,00815
6 0,5 0,01015
7 0,6 0,01215
8 0,7 0,01415
9 0,8 0,01615
10 0,9 0,01815
11 1 0,02015
Kurva V to I Converter
Grounded Load

0.03
0.02
0.02
0.02 0.02
0.01
0.01
0.01
Arus Keluaran (mA) 0.01 f(x) 0
= 0.02x
0.01
0.01
+0
0 R
0=1
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Tegangan Masukan (V)

e(B) - e(A)
2[I(B) - I(A)]
R= & eref = 2RI(B) - e(B)

Nilai R pada kasus e(b) = 10v e(a)=0 I(b)=20mA I(a)=0mA

10 - 0

2[20x10^ -3 - 0]
Rspan = 250 ohm eref = 2 (250) (20x10-3A) (10V)=0 v

Perhitungan :

e 2e 1
IL= Rs , R2=ein

ILRs=ein-e1

(0mA)Rs= 0-e1...... (i)


ILRs= ein-e1

(20mA)Rs= 1-e1...... (ii)

Subsitusi Persamaan (i) ke (ii)

(20mA)Rs= 1-(0mA)Rs

Rs = 50 ohm

Subsitusi Rs ke salahsatu persamaan

(20mA)50=1-ei

e1=0 V

1) Diketahui : ein =0V

Rs=50

R3=R1=100k e1= 0V

Dit: IL= ?

Jawab:

R3 100 k
IL=(e2-e1) RsR 1 =(0-0) 50 kx 100 k = 0 V

2) Diketahui : ein =0.1V

Rs=50

R3=R1=100k e1= 0V

Dit: IL= ?

Jawab:

R3 100 k
IL=(ein-e1) RsR 1 = (0.1-0) 50 x 100 k = 2 mA

3) Diketahui : ein = 0.2V

Rs=50
R3=R1=100k e1= 0V

Dit: IL= ?

Jawab:

R3 100 k
IL=(ein-e1) RsR 1 = (0.2-0) 50 x 100 k = 4 mA

4) Diketahui : ein =0.3V

Rs=50

R3=R1=100k e1= 0V

Dit: IL= ?

Jawab:

R3 100 k
IL = (ein-e1) RsR 1 = (0.3-0) 50 x 100 k = 6 mA

5) Diketahui : ein =0.4V

Rs=50

R3=R1=100k e1= 0V

Dit: IL= ?

Jawab:

R3 100 k
IL= (ein-e1) RsR 1 = (0.4-0) 50 x 100 k = 8 mA

6) Diketahui : ein =0.5V

Rs=50

R3=R1=100k e1= 0V

Dit: IL= ?

Jawab:
R3 100 k
IL= (ein-e1) RsR 1 = (0.5-0) 50 x 100 k = 10 mA

7) Diketahui : ein =0.6V

Rs=50

R3=R1=100k e1= 0V

Dit: IL= ?

Jawab:

R3 100 k
IL= (ein-e1) RsR 1 = (0.6-0) 50 x 100 k = 12 mA

8) Diketahui : ein =0.7V

Rs=50

R3=R1=100k e1= 0V

Dit : IL= ?

Jawab:

R3 100 k
IL= (ein-e1) RsR 1 = (0.7-0) 50 x 100 k = 14 mA

9) Diketahui : ein =0.8V

Rs=50

R3=R1=100k e1= 0V

Dit: IL= ?

Jawab:

R3 100 k
IL= (ein-e1) RsR 1 = (0.8-0) 50 x 100 k = 16 mA
10) Diketahui : ein =0.9V

Rs=50

R3=R1=100k e1= 0V

Dit: IL= ?

Jawab:

R3 100 k
IL= (ein-e1) RsR 1 = (0.9-0) 50 x 100 k = 18 mA

11) Diketahui : ein =1V

Rs=50

R3=R1=100k e1= 0V

Dit: IL= ?

Jawab:

R3 100 k
IL= (ein-e1) RsR 1 = (1-0) 50 x 100 k = 20 mA

Maka Didapat Persamaan

R3
IL= (ein-e1) RsR 1

IL= m.ein+C

R3 100 k
m= span = RsR 1 = 50 x 100 k = 0,02

R3 100 k
c = zero = - RsR 1 x e1 = 50 x 100 k x0=0

IL=0.02 e2
Apakah keluaran linier terhadap input?
Yah linier nilai nya karena nilai R2 pada grafik = 1

Mengapa beban tidak berpengaruh terhadap arus keluaran?

Tahanan beban maksimum dan arus maksimum ditentukan oleh kondisi bahwa
output amplifier adalah saturasi dalam tegangan. Analisis rangkaian ini menunjukkan
bahwa saat tegangan output op amp mencapai saturasi tahanan beban maksimum dan
arus maksimum dihubungkan oleh


R4 R5 VSAT R3
RML IM
R3 R4 R5

RML = tahanan beban maksimum

VSAT = tegangan saturasi op amp

IM = arus maksimum

Kesimpulan

Pada rangkaian converter tegangan ke arus ini beker ja secara linier walaupun
di beri beban ber variasi asalkan beban maksimum kurang dari VSAT/IM
(tegangan saturasi/arus Maksimum dan tahanan beban minimum adalah nol
sehingga kesalahan rata-rata pada output arus bisa di minimalisir.
Hasil dari praktikum menyatakan bahwa output keluaran dari kedua rangkaian
linier terhadap perubahan input yaitu ketika input besar maka output
mengikutinya.
Sedangkan pada percobaan tersebut pengujian penambahan beban pada output
jika beban tersebut berkisar 1-100ohm tidak berpengaruh sedangkan jika
melebihi nilai tersebut akan berpengaruh terhadap arus keluaran dari output.
Hal ini disebabkan karena adanya hambatan yang menjadi pembagi dari
tegangan keluaran dan akan mengganggu kemurnian dari arus keluaran
( menggagu nilai kcl yang telah direncanakan pada perhitungan).

Anda mungkin juga menyukai