o Floating load
o Grounded load
Pengirim sinyal dalam bentuk tegangan menimbulkan banyak permasalhan. Tahanan seri
antara keluaran pengkondisi sinyal dan bahan bergantung pada jarak kabel yang digunakan,
temperature dan bagus/ tidaknya sambungan yang digunkan. Bahkan kebocoran beberapa ,V
sepanjang kabel dapat mengakibatkan kesalahan pengukuran
Dengan menggunakan metoda transmisi arus di harapkan, beban dapat menerima semua
informasi sinyal yang di kirim . pengubah sinyal dengan tegangan ke arus dilakukandengan dua
carayairu:
a Floating load
b Grounded load
I ( B )I ( A)
2
e ( B ) e( A)
R=
V RS e e
I rs = I L=I RS= 2 1
RS RS
V. Cara Kerja
1.Floating Load
2. Grounded Load
a Rancang pengubah tegangan ke arus degnan input 0 sampai 1 Volt dengan keluaran 0
sampai 20 mA, sesuai dengan gambar 3
b Buat grafik output Vs input dengan interval sinyal input 0.1 Volt
c Amati sinyal-sinyal output bila beban di ubah-ubah
e(B) - e(A)
2[I(B) - I(A)]
R= & eref = 2RI(B) - e(B)
10 - 0
2[20x10^ -3 - 0]
R= 250 ohm & eref = 2 (250) (20x10-3A) (10V)=0 v
R menggunakan 500 ohm untuk mempermudah penyesuaian span dan eref di groundkan
untuk mendapatkan tegangan 0 V
Perhitungan :
1) Dik : vin= 0 V
Dit: IL= ?
Jawab :
ein - eref
ein - ( ( 1M )
Vx 2 M
R R
IL = =
ein eref
2R
IL=
0 -0
2 x 250
IL= 0 mA
2) Dik : vin= 1 V
Dit: IL= ?
Jawab:
Vx
R
IL =
ein eref
2R
IL=
2 -0
2 x 250
IL= 4 mA
3) Dik : vin= 2V
Dit: IL= ?
Jawab
Vx
R
IL =
ein eref
2R
IL=
2 -0
2 x 250
IL= 6 mA
4) Dik : vin= 3 V
Dit: IL= ?
Jawab:
Vx
R
IL =
ein eref
2R
IL=
3-0
2 x 250
IL= 6 mA
5) Dik : vin= 4 V
Dit: IL= ?
Jawab:
Vx
R
IL =
ein eref
2R
IL=
4 -0
2 x 250
IL= 8 mA
6) Dik : vin= 5 V
Dit: IL= ?
Jawab:
Vx
R
IL =
ein eref
2R
IL=
5-0
2 x 250
IL= 10 mA
7) Dik : vin= 6 V
Dit: IL= ?
Jawab:
Vx
R
IL =
ein eref
2R
IL=
6 -0
2 x 250
IL= 12 mA
8) Dik : vin= 7 V
Dit: IL= ?
Jawab:
Vx
R
IL =
ein eref
2R
IL=
7 -0
2 x 250
IL= 14 mA
9) Dik : vin= 8 V
Dit: IL= ?
Jawab:
Vx
R
IL =
ein eref
2R
IL=
8 -0
2 x 250
IL= 16 mA
Dit: IL= ?
Jawab:
Vx
R
IL =
ein eref
2R
IL=
9 -0
2 x 250
IL= 18 mA
Dit: IL= ?
Jawab:
Vx
R
IL =
ein eref
2R
IL=
10 - 0
2 x 250
IL= 20 mA
IL=m.ein+C
ein 0
2R 2x 250
C=zero= = =0
N V input I output
o
1 0 0,0001506
2 0,1 0,00215
3 0,2 0,00415
4 0,3 0,00615
5 0,4 0,00815
6 0,5 0,01015
7 0,6 0,01215
8 0,7 0,01415
9 0,8 0,01615
10 0,9 0,01815
11 1 0,02015
Kurva V to I Converter
Grounded Load
0.03
0.02
0.02
0.02 0.02
0.01
0.01
0.01
Arus Keluaran (mA) 0.01 f(x) 0
= 0.02x
0.01
0.01
+0
0 R
0=1
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Tegangan Masukan (V)
e(B) - e(A)
2[I(B) - I(A)]
R= & eref = 2RI(B) - e(B)
10 - 0
2[20x10^ -3 - 0]
Rspan = 250 ohm eref = 2 (250) (20x10-3A) (10V)=0 v
Perhitungan :
e 2e 1
IL= Rs , R2=ein
ILRs=ein-e1
(20mA)Rs= 1-(0mA)Rs
Rs = 50 ohm
(20mA)50=1-ei
e1=0 V
Rs=50
R3=R1=100k e1= 0V
Dit: IL= ?
Jawab:
R3 100 k
IL=(e2-e1) RsR 1 =(0-0) 50 kx 100 k = 0 V
Rs=50
R3=R1=100k e1= 0V
Dit: IL= ?
Jawab:
R3 100 k
IL=(ein-e1) RsR 1 = (0.1-0) 50 x 100 k = 2 mA
Rs=50
R3=R1=100k e1= 0V
Dit: IL= ?
Jawab:
R3 100 k
IL=(ein-e1) RsR 1 = (0.2-0) 50 x 100 k = 4 mA
Rs=50
R3=R1=100k e1= 0V
Dit: IL= ?
Jawab:
R3 100 k
IL = (ein-e1) RsR 1 = (0.3-0) 50 x 100 k = 6 mA
Rs=50
R3=R1=100k e1= 0V
Dit: IL= ?
Jawab:
R3 100 k
IL= (ein-e1) RsR 1 = (0.4-0) 50 x 100 k = 8 mA
Rs=50
R3=R1=100k e1= 0V
Dit: IL= ?
Jawab:
R3 100 k
IL= (ein-e1) RsR 1 = (0.5-0) 50 x 100 k = 10 mA
Rs=50
R3=R1=100k e1= 0V
Dit: IL= ?
Jawab:
R3 100 k
IL= (ein-e1) RsR 1 = (0.6-0) 50 x 100 k = 12 mA
Rs=50
R3=R1=100k e1= 0V
Dit : IL= ?
Jawab:
R3 100 k
IL= (ein-e1) RsR 1 = (0.7-0) 50 x 100 k = 14 mA
Rs=50
R3=R1=100k e1= 0V
Dit: IL= ?
Jawab:
R3 100 k
IL= (ein-e1) RsR 1 = (0.8-0) 50 x 100 k = 16 mA
10) Diketahui : ein =0.9V
Rs=50
R3=R1=100k e1= 0V
Dit: IL= ?
Jawab:
R3 100 k
IL= (ein-e1) RsR 1 = (0.9-0) 50 x 100 k = 18 mA
Rs=50
R3=R1=100k e1= 0V
Dit: IL= ?
Jawab:
R3 100 k
IL= (ein-e1) RsR 1 = (1-0) 50 x 100 k = 20 mA
R3
IL= (ein-e1) RsR 1
IL= m.ein+C
R3 100 k
m= span = RsR 1 = 50 x 100 k = 0,02
R3 100 k
c = zero = - RsR 1 x e1 = 50 x 100 k x0=0
IL=0.02 e2
Apakah keluaran linier terhadap input?
Yah linier nilai nya karena nilai R2 pada grafik = 1
Tahanan beban maksimum dan arus maksimum ditentukan oleh kondisi bahwa
output amplifier adalah saturasi dalam tegangan. Analisis rangkaian ini menunjukkan
bahwa saat tegangan output op amp mencapai saturasi tahanan beban maksimum dan
arus maksimum dihubungkan oleh
R4 R5 VSAT R3
RML IM
R3 R4 R5
IM = arus maksimum
Kesimpulan
Pada rangkaian converter tegangan ke arus ini beker ja secara linier walaupun
di beri beban ber variasi asalkan beban maksimum kurang dari VSAT/IM
(tegangan saturasi/arus Maksimum dan tahanan beban minimum adalah nol
sehingga kesalahan rata-rata pada output arus bisa di minimalisir.
Hasil dari praktikum menyatakan bahwa output keluaran dari kedua rangkaian
linier terhadap perubahan input yaitu ketika input besar maka output
mengikutinya.
Sedangkan pada percobaan tersebut pengujian penambahan beban pada output
jika beban tersebut berkisar 1-100ohm tidak berpengaruh sedangkan jika
melebihi nilai tersebut akan berpengaruh terhadap arus keluaran dari output.
Hal ini disebabkan karena adanya hambatan yang menjadi pembagi dari
tegangan keluaran dan akan mengganggu kemurnian dari arus keluaran
( menggagu nilai kcl yang telah direncanakan pada perhitungan).