Anda di halaman 1dari 8

24

BAB III

Kelainan Pada Tumbuh Kembang Gigi Pre-Erupsi

3.1. Anodontia, Hypodontia, Oligodontia

3.1.1. Defenisi

Anodontia adalah suatu keadaan di mana semua benih gigi tidak terbentuk sama

sekali, dan merupakan suatu kelainan yang sangat jarang terjadi. Anodontia dapat terjadi

hanya pada periode gigi tetap/permanen, walaupun semua gigi sulung terbentuk dalam

jumlah yang lengkap.

Sedangkan bila yang tidak terbentuk hanya beberapa gigi saja, keadaan tersebut

disebut hypodontia atau oligodontia.

Oligodontia merupakan istilah yang menunjukkan tidak adanya lebih

dari enam gigi pada rahang, baik rahang atas maupun rahang bawah

secara kongenital. Keadaan ini merupakan kelainan yang jarang terjadi dan

biasanya merupakan suatu manifestasi dari kelainan herediter seperti

ectodermal dysplasia, yaitu suatu kelainan perkembangan struktur-struktur

yang berasal dari ektoderm (rambut, gigi, kuku, kulit, dan jaringan keringat)

yang diturunkan.
25

Gambar 3.1. Anodontia

3.1.2. Penyebab

Anodontia dan hypodontia kadang ditemukan sebagai bagian dari suatu sindroma,

yaitu kelainan yang disertai dengan berbagai gejala yang timbul secara bersamaan, misalnya

pada sindroma Ectodermal dysplasia. Hypodontia dapat timbul pada seseorang tanpa ada

riwayat kelainan pada generasi keluarga sebelumnya, tapi bisa juga merupakan kelainan

yang diturunkan.

3.1.3. Gejala

Anodontia ditandai dengan tidak terbentuknya semua gigi, dan lebih sering

mengenai gigi-gigi tetap dibandingkan gigi-gigi sulung. Pada hypodontia, gigi-gigi yang

paling sering tidak terbentuk adalah gigi premolar dua rahang bawah, incisivus dua

rahang atas, dan premolar dua rahang atas. Kelainan ini dapat terjadi hanya pada satu

sisi rahang atau keduanya.


26

Gambar 3.2. Hampir Seluruh Gigi Tidak Terbentuk

Gambar 3.3. Hypodontia

3.1.4. Pemeriksaan

Diagnosa anodontia biasanya membutuhkan pemeriksaan radiografik untuk

memastikan memang semua benih gigi benar-benar tidak terbentuk. Pada kasus hypodontia,

pemeriksaan radiografik panoramik berguna untuk melihat benih gigi mana saja yang tidak

terbentuk.

3.1.5. Perawatan
27

Lakukan konsultasi dengan dokter gigi sedini mungkin bila terdapat kecurigaan

terjadinya kelainan ini. Perawatan yang biasanya diberikan oleh dokter gigi adalah

pembuatan gigi tiruan.

3.2. Microdontia

3.2.1. Definisi

Microdontia adalah gigi yang memiliki ukuran lebih kecil dari normal.

Microdontia lokal yang hanya mengenai satu atau beberapa gigi lebih sering ditemui

daripada yang mengenai seluruh gigi. Kelainan ini lebih sering terjadi pada gigi-gigi

permanen dibandingkan gigi-gigi sulung. Selain itu juga lebih sering terjadi pada perempuan

daripada laki-laki. Microdontia lebih sering terjadi pada gigi insisif dua rahang atas dan gigi

molar tiga rahang atas.

Gambar 3.4. Mikrodontia yang Mengenai Hampir Seluruh Gigi


28

3.2.2. Penyebab

Kelainan ini dapat disebabkan oleh banyak faktor. Microdontia yang mengenai

seluruh gigi jarang terjadi dan bisa ditemukan pada kelainan yang diturunkan dari orangtua

(congenital hypopituitarism). Selain itu bisa juga disebabkan karena adanya radiasi atau

perawatan kemoterapi saat pembentukan gigi.

Microdontia lokal diduga disebabkan oleh adanya mutasi pada gen tertentu.

Kelainan ini juga bisa merupakan bagian dari sindroma tertentu (penyakit yang terdiri dari

beberapa gejala yang timbul bersama-sama), seperti sindroma trisomy 21 atau sindroma

ectodermal dysplasia. Selain itu microdontia juga sering ditemui pada kelainan cleft lip and

palate (bibir sumbing dan celah pada langit-langit rongga mulut).

3.2.3. Gejala

Mahkota gigi yang mengalami microdontia tampak lebih kecil daripada ukuran

yang normal. Gigi tersebut dapat berbentuk kerucut atau sama seperti gigi normal hanya

dengan ukuran yang lebih kecil.

Gambar 3.5. Gigi-Gigi Incisivus Dua yang Mengalami Microdontia Memiliki Ukuran

Lebih Kecil dan Berbentuk Kerucut


29

3.2.4. Perawatan

Perawatan microdontia biasanya meliputi pemberian restorasi estetik untuk

memperbaiki bentuk dan ukuran gigi, misalnya dengan pemasangan mahkota tiruan (crown)

atau dengan penambalan. Juga bisa dilakukan perawatan orthodonti (pemakaian kawat gigi)

untuk merapatkan ruangan antar gigi-geligi bila diperlukan. Lakukan konsultasi dengan

dokter gigi Anda untuk mendapatkan perawatan yang sesuai bila gigi Anda memiliki

kelainan ini

3.3. Macrodontia

3.3.1. Defenisi

Macrodontia adalah gigi yang memiliki ukuran lebih besar dari normal. Kelainan

ini bisa mengenai semua gigi atau hanya beberapa gigi saja. Macrodontia total yang meliputi

seluruh gigi sangat jarang terjadi, biasanya hanya satu gigi saja yang mengalami kelainan

ini. Macrodontia lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan.

3.3.2. Gejala Klinis

Ukuran gigi tampak lebih besar daripada gigi normal.

Macrodontia merupakan kelainan yang cukup jarang ditemukan pada gigi permanen.

Biasanya mengenai gigi molar tiga rahang bawah dan premolar dua rahang bawah, serta

insisif sentral rahang atas.


30

Gambar 3.6. Gigi-gigi depan tampak jauh lebih besar daripada gigi-gigi

lainnya

3.3.3. Perawatan

Perawatan kasus ini akan dilakukan bila besarnya ukuran gigi menyebabkan

keluhan, misalnya gigi yang berjejal atau faktor estetis yang berkurang. Perawatan kelainan

ini biasanya meliputi perbaikan ukuran gigi dengan cara mengecilkan gigi yang mengalami

makrodontia. Bila tidak mungkin dilakukan perbaikan dan dapat menimbulkan kelainan

lainnya, maka dapat dilakukan pencabutan dan dibuatkan gigi tiruan.

3.3.4. Penyebab

Macrodontia dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang saling mempengaruhi.

Macrodontia yang mengenai seluruh gigi dapat terjadi pada kelainan pituitary gigantism,

yaitu suatu kelainan yang disebabkan oleh adanya gangguan keseimbangan hormonal.

Macrodontia yang hanya mengenai gigi tertentu saja (macrodontia lokal) kadang

ditemukan pada kelainan unilateral facial hyperplasia yang menyebabkan perkembangan

benih gigi yang berlebihan. Selain itu, macrodontia juga dapat berhubungan dengan

beberapa penyakit yang diturunkan.


31

Gambar 3.7. macrodontia yang mengenai gigi insisif sentral rahang atas

Anda mungkin juga menyukai