Disusun oleh :
G4B017057
Komponen
Pembelajaran Diskusi Resume Psikomotorik
Daring
Nilai
Tanda Tangan
DPJP
drg. Bambang drg. Bambang drg. Bambang
Tri H, M.Si Tri H, M.Si Tri H, M.Si
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ukuran gigi yang lebih kecil dari normal, dapat juga disertai kelainan bentuk
yaitu dengan bentuk kerucut atau konus yang disebut juga conical teeth.
Umumnya keadaan ini terjadi pada gigi tetap, pada gigi sulung sangat jarang
terjadi. Terdapat dua tipe mikrodontia yaitu tipe 1 true microdontia dan
pseudo microdontia. True microdontia adalah ukuran gigi yang lebih kecil
microdontia adalah seluruh gigi yang terlihat kecil pada rahang yang
seluruh gigi berukuran lebih kecil dari normal dengan rahang lebih besar
terjadi sebagai akibat adanya disrupsi pada saat awal pertumbuhan dan
perkembangan gigi yaitu pada tahap bud stage pada minggu kedelapan masa
sehingga menghasilkan bentuk gigi yang lebih kecil dari normal. Banyak
kecil, terutama insisif lateral lebih kecil daripada variasi normal disertai
Bentuk gigi yang abnormal atau peg shaped pada gigi insisif lateral
secara estetis sangat tidak baik dikarenakan gigi bentuk dan ukurannya lebih
kecil dibandingkan dengan gigi gigi yang lain. Penatalaksanaan gigi yang
mengalami peg shape dapat dilakukan pada banyak banyak bidang ilmu
Tatalaksana konservasi gigi yang dapat dilakukan pada gigi yang mengalami
dilakukan adalah dengan cara preparasi gigi dan mengganti nya dengan
menggunakan mahkota gigi tiruan dengan bahan all porcelain ataupun
PFM.6
estetika, fonasi dan mastikasi. Mahkota gigi tiruan merupakan salah satu
juga mencegah kerusakan lebih lanjut. Mahkota gigi tiruan atau crown dapat
terbuat dari beberapa bahan yaitu logam, komposit, akrilik dan porcelain,
sering disebut porcelain fused to metal (PFM). PFM merupakan salah satu
Dasar pemilihan porselen karena memiliki sifat yang keras, kuat dan
tahap terhadap keausan selain itu porcelain mempunyai estetis yang sangat
untuk dimana logam ini berfungsi sebagai koping untuk menambah kekuatan
mekanis crown ini. PFM digunakan untuk merestorasi kerusakan gigi yang
parah untuk melindungi struktur jaringan gigi yang tersisa, menjaga oklusi
B. Tujuan
mengenai gigi yang mengalami anomali bentuk seperti peg shape sehingga
laporan ini menjadi acuan dan bahan belajar untuk penulis dan teman
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
perbedaan ukuran dengan gigi normal biasanya gigi yang terlihat lebih
giginya itu sendiri dimana gigi nya lebih kecil dari normal pada rahang
lebih kecil dari normal dengan rahang besar dari normal, sedangkan
pada bentuk, jumlah, mineralisasi gigi, lokasi, dan posisi erupsi benih
gigi. Disrupsi pada gigi geligi terjadi saat awal pertumbuhan dan
optimal sehingga menghasilkan bentuk gigi yang lebih kecil dari normal.
tetapi faktor utama yang mempengaruhi anomali pada gigi adalah faktor
sifat yang di turunkan oleh gen orang tua, sedangkan faktor lingkungan
kecil, terutama insisif lateral lebih kecil daripada variasi normal disertai
ukuran gigi lebih kecil daripada variasi normal disertai bentuk yang
terbentuk dari tulang frontal dan tulang parietal dari tengkorak yang
tidak terdapat/ hipoplasia ruas jari terakhir pada ke-5 jari, hypoplasia
berlebih, wajah khas segitiga, dan cacat pada jari kaki. Ectodermal
yang dapat dilakukan untuk merawat gigi peg shape secara estetik
sebagai berikut :
1. Resin Komposit
2. Porcelain veneer.
pada gigi – gigi dengan akar muda dan belum berkembang secara
sekitarnya.18
3. Jacket Crown
BAB III
LAPORAN KASUS
A. KASUS
hal ini membuat pasien tidak ingin datang ke sekolah. Setelah dilakukan
region 1 kanan sedan gkan region kiri gigi insisif lateral masih partial
insisif dan caninus rahang bawah yang semua nya mengalami anomali
gigi.
B. Pemeriksaan Subjektif
C. Tahapan perawatan
alat bahan
2. Preparasi
diamond bur.
proksimal
3. Pencetakan
Pencetakan gigi yang telah dipreparasi menggunakan
7. Insersi mahkota
terdiri atas 2 bahan yaitu logam dan porcelain. Pada bagian labial terdapat
mempunyai suatu ikatan agar crown atau bridge bisa menyatu ke gigi
sangatlah tidak baik jika digunakan pada gigi anterior sehingga penggunaan
Penggunaan all porcelain cenderung getas dan brittle jika digunakan sebagai
mendapatkan dukungan dari substruktur logam yang lebih kuat dari logam.
mm). Apabila tidak ada ikatan antara kedua material ini maka alat akan
subgingiva dan akhiran yang sesuai pada setiap bahan yang digunakan
baik sehingga restorasi yang dihasilkan menjadi lebih estetis dan tahan
lama.19
Indikasi dari PFM adalah terdapat karies atau kerusakan gigi yang
luas, trauma, gigi yang memerlukan estetis, untuk pasien yang membutuhkan
restorasi yang kuat dan tahan lama namun tidak kalah dalam estetis, gigi
yang mengalami malposisi dan ingin di koreksi juga gigi geligi yang sudah
periodontal dan tidak terawat, ruang pulpa yang besar, dan pasien yang
perlu teknik restorasi yang sangat sensitif untuk membuat kualitas final
terlihat aesthetic,22 hal ini juga sudah mulai ditinggalkan karena harga logam
menjadikan pasien lebih percaya diri dan yang paling penting adalah
BAB V
a. Simpulan
fisiologis.
b. Saran
dari banyak aspek selain faktor estetik saja. Kekuatan bahan, profil
3. Ivony, F. Isti, A., Sumarsongko, t., Bonaficius, S., Rikmasari, R., 2015.
Porcelain laminate veneer sebagai perawatan estetik pada gigi insisivus
lateralis (Laporan Kasus). Cakradonya Dent J; 12:(2).
8. Wen, R., Li, Yang., Faliang, Du., Jiangyong, Huang., Zhu, Huang.,
Tingting, Liang., Fuyao, Li., Yuanjing, Li., Qianzhou, Jiang., Xuechao,
Yang., Lvhua, Guo., Jingwen, Wu., 2020. Chipped porcelain-fused-to-
metal restoration repaired by the novel self-glazed zirconia veneering
with a digital workflow. J. Structural, Functional and Bioceramics
Volume 119, 2020
9. Chen, Y., Zhou, F., Peng, Y., chen, L., Wang, Y., 2019. Non-
syndromic occurrence of true generalized microdontia with
hypodontia. A case report. J. Medicine (Baltimore). 98:(26).
11. Aparecido, C., Topolski, F., de Faria, L, P., Occhiena, C, M., Ferreira,
N,S,P., Ribeiro, F., Prevalence of Dental Anomalies in Permanent
Dentition of Brazilian Individuals with Down Syndrome. J. The open
dentistry Journal 3:(1).
13. Shaik, M,S., Ibraheem, M,M., Muruganandhan, J., Sujatha, G., Nalin,
Kumar., Satish, Kumar., 2016. Non Syndromic True Generalized
Microdontia with Multiple Talons Cusp - Unusual Case Report.
Journal of Dental and Medical Sciences (IOSR-JDMS) 15:(3).
14. Krunal, S., Soni, Satabdi, Saha., Niharika, Subrata, Saha., 2018.
Ectodermal Dysplasia: A Case Report. International Journal of Health
Sciences & Research, 8:(9).
15. Greenwall, L., 2010. Treatment options for Peg-shaped laterals using
direct composite bonding. J. International Dentistry SA. 12:(1).
17. Alothman, Y., Bamasoud, M, S., 2018. The Success of Dental Veneers
According To Preparation Design and Material Type. J Med Sci 6:
(12).
18. Rohit Kulshrestha (2016). Interdisciplinary approach in the treatment of
Peg Lateral Incisors. Journal of Orthodontics And Endodontics. 2:1
20. Brezinsky, S., Walter, B., McClanahan, S., Alex, Fok., Ordinola-Zapata,
R., 2020. In Vitro Comparison of Porcelain Fused to Metal Crown
Retention after Endodontic Access and Subsequent Restoration:
Composite, Amalgam, Amalgam with Composite Veneer, and Fiber Post
with Composite. Journal of Endodontics
21. Hafez, Diab., 2018. Effect of Full Ceramic Crown Versus Ceramic Fused
17:(7)
22. Noha, B., Sanaa, A, Kader., Fayza, Alabbassy., 2019. Effect of Incisal