3 Ideologi
3 Ideologi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap bangsa mempunyai cita-cita karena berfungsi sebagai penentu mencapai
tujuan. Tujuan bangsa Indonesia telah dicantumkan dalam Pembukaan UUD 1945. Dalam
usaha mencapainya banyak mengalami hambatan, tantangan, dan ancaman. Oleh karena
itu, perlu kekuatan untuk mewujudkan. Kekuatan untuk menghadapi masalah tersebut
dikenal dengan istilah ketahanan nasional. Ketahanan nasional perlu dibina terus menerus
dan dikembangkan agar kelangsungan hidup bangsa dapat dijamin.
Dalam sejarah perjuangan bangsa, ketahanan bangsa Indonesia telah teruji. Kita
mampu mengusir penjajahan Jepang, Belanda, menghadapi separatis RMS, PRRI,
Permesta, DI TII, PKI, GAM, dan Papua Merdeka. NKRI tetap tegak berdiri karena
memiliki daya tahan dalam menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan
(ATHG). Bangsa Indonesia menghadapi permasalahan KKN, Krisis Moneter, kemiskinan,
pengangguran, konflik SARA, pelanggaran HAM, SDM yang rendah, globalisasi. Hanya
dengan ketahanan bangsa saja kelangsungan hidup dapat terjamin. (Sunarso, dkk, 2006 :
188).
Indonesia merupakan suatu bangsa yang mempunyai banyak pulau di dunia, dimana
banyak terdapat perbatasan negara di berbagai pulau tersebut sehingga Indonesia sangat
memerlukan ketahan nasional didalamnya. Seperti kita ketahui banyak pulau indonesia
yang belum bisa terjaga dengan ketat oleh aparat keamanan kita. Hal ini sangat di perlukan
oleh negara kita, negara kita adalah negara yang sangat banyak sumber daya alamnya,
dimana seharusnya kita menjaga dengan sangat hati-hati. Seperti yang kita ketahui banyak
wilayah Indonesia yang dicuri atau diambil dengan negara lain. Sehingga kita sangat
memerlukan ketahanan nasional yang kuat dalam bangsa kita.
Ketahanan nasioanl dapat dilakukan dengan banyak cara seperti : kekuatan
masyarakat dalam menjaga kelestarian dan daerah yang mereka tempati dimana apabila
ada orang masuk kita wajib melaporkannya kepemerintahan dan kepada daerah atau adat
setempat serta yang tak kalah penting adalah dukungan pemerintahan dan kecintaan
pemerintahan pada daerah tersebut untuk menjaga dan mengamankan daerah tersebut. Kita
mempunyai sangat banyak tentara untuk menjaga perbatasan tersebut dan seharusnya
pemerintah tidak mempunyai alasa untuk tidak menjaga ketahan nasional tersebut.
Ketahanan nasional sendiri mempunyai banyak aspek, diantaranya : aspek ekonomi, sosial
budaya, politik, ideologi dan lain-lain. Dimana semuanya sangat berarti bagi generasi
bangsa apabila dari sekarang sudah dijaga dan dirawat serta dipedulikan oleh kita semua.
Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah Pancasila sebagai cita-cita negara atau
cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk
seluruh rakyat dan bangsa Indonesia, serta menjadi tujuan hidup berbangsa dan
bernegara Indonesia. Dengan ideologi yang kuat, diharapkan ketahanan nasional dapat
selalu dijaga dan diperkuat.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ketahanan nasional itu?
2. Bagaimana cara menjaga ketahanan nasional?
3. Apakah pengertian ideologi itu?
4. Apakah ideologi Pancasila dan bagaimana kedudukannya dalam kehidupan
masyarakat?
5. Bagaimana cara menanamkan ideologi Pancasila?
6. Bagaimana peran dan pengaruh ideologi Pancasila terhadap ketahanan nasional?
BAB II
PEMBAHASAN
C. Pengertian Ideologi
Nama ideologi berasal dari kata ideas dan logos. Idea berarti gagasan, konsep,
sedangkan logos berarti ilmu. Pengertian ideologi secara umum adalah sekumpulan ide,
gagasan, keyakinan, kepercayaan yang menyeluruh & sistematis dalam bidang politik,
ekonomi, sosial, budaya dan keagamaan. Ciri-ciri ideologi adalah sebagai berikut :
Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.
Mewujudkan suatu asas kerohanian, pandanagn dunia, pandangan hidup, pedoman
hidup, pegangan hidup yang dipelihara diamalkan dilestarikan kepada generasi
berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.
Fungsi ideologi menurut beberapa pakar di bidangnya :
Sebagai sarana untuk memformulasikan dan mengisi kehidupan manusia secara
individual. (Cahyono, 1986)
Sebagai jembatan pergeseran kendali kekuasaan dari generasi tua (founding fathers)
dengan generasi muda. (Setiardja, 2001)
Sebagai kekuatan yang mampu memberi semangat dan motivasi individu, masyarakat,
dan bangsa untuk menjalani kehidupan dalam mencapai tujuan. (Hidayat, 2001)
D. Ideologi Pancasila
Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat
reformatif, dinamis, dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila adalah
bersifat aktual, dinamis, antisipatif, dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan
perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika perkembangan
aspirasi masyarakat. Keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai-nilai
dasar yang terkandung di dalamnya, namun, mengeksplisitkan wawasannya secara lebih
kongkrit sehingga memiliki kemampuan yang reformatif untuk memecahkan masalah-
masalah yang selalu berkembang.
Ideologi Pancasila mendasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia sebagai makhluk
individu dan sosial. Dalam ideologi Pancasila mengakui atas kebebasan hak-hak
masyarakat. Selain itu bahwa manusia menurut Pancasila memiliki kodrat sebagai makluk
pribadi dan makluk Tuhan YME. Nilai-nilai ketuhanan senantiasa menjiwai kehidupan
manusia dalam hidup negara dan masyarakat. Kebebasan manusia dalam rangka
demokrasi tidak melampaui hakikat nilai-nilai ketuhanan yang bahkan terjelma dalam
bentuk moral dalam ekspresi kebebasan manusia.
Berdasarkan sifatnya, ideologi Pancasila bersifat terbuka, yang berarti senantiasa
mengantisipasi perkembangan aspirasi rakyat sebagai pendukung ideologi serta
menyesuaikan dengan perkembangan jaman. Ideologi Pancasila senantiasa merupakan
wahana bagi tercapainya tujuan bangsa.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa di Indonesia terdapat berbagai macam suku
bangsa, adat istiadat hingga berbagai macam agama dan aliran kepercayaan. Dengan
kondisi sosiokultur yang begitu heterogen dibutuhkan sebuah ideologi yang netral namun
dapat mengayomi berbagai keragaman yang ada di Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi negara berisikan ajaran mengenai Ketuhanan Yang Maha
Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai itu berpangkal dari alam pikiran budaya Indonesia
dan terkait dengan perjuangan bangsa (Pranarka, 1958).
Pancasila sebagai ideologi berarti suatu pemikiran yang memuat pandangan dasar
dan cita-cita mengenai sejarah manusia, masyarakat dan negara Indonesia yang bersumber
dari kebudayaan Indonesia. Oleh karena itu Pancasila dalam pengertian ideologi ini sama
artinya dengan pandangan hidup bangsa atau biasa disebut falsafah hidup bangsa.
A. Kesimpulan
Ketahanan nasional adalah perihal keteguhan hati untuk memperjuangkan kepentingan
nasional.
Ketahanan nasional membutuhkan kestabilan dalam bidang ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya, dan pertahanan keamanan.
Ideologi adalah sekumpulan ide, gagasan, keyakinan, kepercayaan yang menyeluruh &
sistematis dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan keagamaan.
Pancasila sebagai ideologi berarti suatu pemikiran yang memuat pandangan dasar dan
cita-cita mengenai sejarah manusia, masyarakat dan negara Indonesia yang bersumber
dari kebudayaan Indonesia.
Pancasila tidak hanya ditanamkan secara kognitif tapi juga afektif. Dalam strategi
pembinaan ideologi Pancasila, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan.
Dengan ideologi Pancasila, diharapkan adanya keuletan dan keteguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, yang membahayakan
kelangsungan kehidupan ideologi suatu bangsa dan negara.
DAFTAR PUSTAKA
http://organisasi.org/pengertian_arti_definisi_ketahanan_nasional_bangsa_negara_indonesia_
belajar_gratis_pelajaran_pengetahuan_pmp_dan_ppkn_online
http://id.wikipedia.org/wiki/Ideologi
www.scribd.com/doc/35219304/Pancasila-Sebagai-Dasar-Negara-Dan-Ideologi-Nasional
http://www.scribd.com/doc/24582045/Pengertian-dan-Fungsi-Ideologi