Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada


tumbuhan berbubga, bunga pada kehidupan sehari-hari juga sering
dipakai untuk menyebut struktur yang secara botani disebut sebagai
bunga majemuk atau inflorescence. Bunga berfungsi utama menghasilkan
biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga, setelah
pembuahan bunga akan berkembang menjadi buah, buah adalah struktur
yang membawa biji. Beberapa bunga memiliki warna yang cerah untuk
memikat hewan untuk membantu proses penyerbukan. Beberapa bunga
yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas juga untuk memikat
hewan dan membantu penyerbukan.

Manusia sejak lama terpikat oleh bunga khususnya yang berwarna-


warni, bunga menjadi salah satu penentu nilai suatu tumbuhan sebagai
tanaman hias. Tutur Nongkojajar merupakan suatu kecamatan yang
terletak tepat di Pegunungan Pasuruan. Tutur dan Nongkojajar merupakan
salah satu tempat yang sangat cocok untuk tanaman bunga dikarenakan
oleh suhunya yang sejuk dan sistim tanahnya yang gembur dan subur,
tidak heran apabila di daerah Nongkojajar banyak sekali berbagai tempat
yang menyediakan tak sedikit lahan untuk menanam bunga. Salah
satunya adalah Bunga krisan (seruni). Bunga krisan atau seering juga di
sebut bunga seruni ini sangatlah banyak di budidayakan oleh masyarakat
setempat karena proses penanaman, perawatan serta panen yang tidak
begitu sulit untuk dipelajari.

Tingginya permintaan tanaman hias untuk menjadikan usaha di


bidang pengadaan tanaman hias sangat menjanjikan keuntungan yang
besar, salah satu tanaman hias yang populer adalah krisan. Di Indonesia,
permintaan terhadap bunga krisan meningkat 25% per tahun, bahkan
menjelang tahun 2003 permintaan pasarnya meningkat 31,62%. Ekspor
bunga krisan ke luar negeri seperti Belanda, Brunei, Singapura, Jepang,
dan UEA mencapai 1,44 juta tangkai (Stasiun Karantina Tumbuhan
Soekarno Hatta 2003). Permintaan pasar yang tinggi tersebut menjadikan
tanaman krisan mempunyai prospek yang cerah untuk dikembangkan
baik pada saat ini maupun yang akan datang (Balai Penelitian Tanaman
Hias, 2000).

Usaha produksi krisan di Indonesia dihadapkan pada beberapa


kendala, antara lain ketergantungan pada bibit dari luar negeri seperti
Belanda, Jerman, Amerika Serikat, dan Jepang yang harganya mahal.
Selain itu, bila tanaman akan diperbanyak perlu membayar royalti 10%
dari harga jual tiap tangkainya. Kondisi tersebut menyebabkan harga jual
bibit tinggi dan menurunkan keuntungan petani atau pengusaha tanaman
krisan. Masalah lain adalah degenerasi bibit, yaitu penurunan mutu benih
sejalan dengan bertambahnya umur tanaman induk dan rendahnya mutu
bibit yang dihasilkan. Hal ini karena tanaman krisan diperbanyak dengan
setek pucuk maupun anakan (Rukmana dan Mulyana, 1997).

Untuk menghindari atau mengurangi degenerasi benih, produsen


dituntut agar memperbarui tanaman induk secara periodik bila gejala
degenerasi mulai tampak. Oleh karena itu, pengembangan varietas yang
telah dihasilkan oleh pemulia tanaman dan penerapan teknik
perbanyakan yang tepat diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.
(Rukmana dan Mulyana, 1997).

Maka dari itu budidaya tanaman krisan relatif mudah dalam


pengaplikasiannya dan menguntungkan jika dilihat dari segi ekonomi.
Itulah beberapa faktor yang mendorong praktik kerja lapang(PKL) di PT.
Condido Agro di Tutur Nongkojajar untuk dilakukannya praktik untuk
mengetahui cara budidaya tanaman tersebut. Kami sebagai generasi
muda terdorong untuk berusaha untuk agar semua masalah dalam bidang
pertanian bangsa Indonesia dapat terselesaikan dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan terdapat
beberapa masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimanakah pembudidayaan Bunga Krisan ?

2. Bagaimana mengatasi hama dan penyakit pada Bunga Krisan ?

3. Bagaimana cara panen dan pascapanen Bunga Krisan ?

1.3 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam laporan ini antara lain sebagai
berikut.

1. Mengetahui pembudidayaan Bunga Krisan.

2. Mengetahui cara mengatasi hama dan penyakit pada Bunga Krisan.

3. Mengetahui cara panen dan pascapanen Bunga Krisan.

1.4 Manfaat

Penulisan gagasan ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara


teoritis maupun praktis, yaitu sebagai berikut:

1. Memberi informasi tentang pembudidayaan bunga krisan

2. Terbentuknya suatu usaha baru.

3. Memberikan pemikiran dan inovasi-inovasi baru.

Anda mungkin juga menyukai