Anda di halaman 1dari 5

IMPLEMENTASI TERAPAN EKONOMI MANAJERIAL

DALAM PEREKONOMIAN GLOBAL


STUDI KASUS PADA UMKM IKIMOCHI SURABAYA
Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah
Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global

Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global

(MG. Westri Kekalih S. / Kelas 02)

Oleh:

Boby Adiputra
14.D1.0071

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIKA SOEGIJAPRANATA

2016

PENDAHULUAN
Ekonomi manajerial pada dasarnya merupakan aplikasi dari prinsip-prinsip dan metodologi
ekonomi di dalam proses pembuatan keputusan bisnis di dalam perusahaan agar sumber daya
perusahaan yang terbatas dialokasikan pada penggunaan yang sebaik-baiknya. Ekonomi manajerial
menerapkan teori dan metode ekonomi, kemudian menggabungkannya dengan alat-alat dan teknik
analisis ekonomi untuk memecahkan masalah manajerial secara optimal. Ekonomi manajerial dapat
dipergunakan oleh para manajer sebagai dasar untuk memperbaiki keputusan manajerial, dan
melakukan langkah-langkah yang harus diambil untuk dapat mencapai tujuan organisasi secara
efisien. Dengan ekonomi manajerial diharapkan manajer tersebut dapat memecahkan masalah yang
dihadapi secara optimal.

Terkait dengan terapan ekonomi manajerial tersebut, penulis memilih sebuah usaha mikro
kecil menengah yaitu usaha kue moachi dingin IKIMOCHI Surabaya. Usaha ini sudah ditekuni
semenjak tahun 2013. Usaha ini didirikan oleh Amelia Andri Prayogo, seorang ibu rumah tangga
namun memiliki kemampuan dalam membuat kue moachi. Awal mulanya, Amelia hanya mengikuti
kursus kuliner biasa. Jurusan yang diambilnya adalah praktek membuat kue, yaitu kue moachi
dingin. Setelah berpikir lama dan matang-matang akhirnya Amelia memutuskan untuk membuka
usaha kecil-kecilan yang diolah secara homemade. Beliau berdua memaparkan jika dalam memulai
bisnis kue mochi ini sangat menjanjikan karena tidak membutuhkan modal yang besar, dan bahan
baku dalam pembuatannya pun sangat mudah untuk didapat. Jika kita lihat dari rentang waktu
pendirian perusahaan tersebut, bisa dikatakan usaha ini sebagai usaha yang baru dikancah
persaingan bisnis. Tapi walaupun demikian, panganan buatan beliau ini telah diakui oleh
masyarakat umum, bahkan sudah menyebar di media sosial.

Seiring berjalannya waktu, bisnis ini terus berjalan. Dari tahun ke tahun, perkembangannya
cukup signifikan dan banyak pelanggan baru berdatangan. Dahulu sang pemilik hanya membuka
usaha di rumah saja dan memasarkan hasil produksinya melalui media sosial dan aplikasi
perpesanan instan. Langkah pemasaran ini cukup baik dan hasilnya positif. Bahkan sekarang rasa
yang ditawarkan IKIMOCHI juga banyak , sehingga pelanggan bisa memilih sesuai seleranya.
Oleh karena itu, penulis memilih usaha mikro kecil menengah IKIMOCHI, karena penulis tertarik
dengan perkembangan bisnis dari awal mula usah ini berdiri pada tahun 2013 sampai dengan
sekarang, serta bagaimana kuliner IKIMOCHI ini menerapkan berbagai macam sarana
pengambilan keputusan terkait esensi ilmu ekonomi manajerial.

Gambaran umum usaha :


Nama Usaha : IKIMOCHI

Pemilik : Amelia Andri Prayogo

Alamat Usaha : Central Park A.Yani, D-17 Surabaya

Telepon : 087852744782

Instagram : loveikimochi

Line : amelia_ikimochi

PERMASALAHAN
Permasalahan yang dihadapi oleh usaha IKIMOCHI sendiri adalah masalah sumber daya
manusia dan pemasarannya. Sumber daya manusia nya masih terbatas. Bahkan membuat mochi pun
harus dengan ketrampilan dan ketelitian. Komposisi bahan yang digunakan harus seimbang
sehingga menciptakan rasa yang khas. Saat ini sumber daya manusia di IKIMOCHI sendiri juga
masih terbatas. Banyak pekerja yang keluar masuk dengan berbagai alasan. Bahkan pernah disaat
pesanan menumpuk, sang pemilik sendiri harus turun tangan dalam membuat pesanan. Dalam
merekrut karyawan, pemilik sudah menawarkan berbagai keuntungan, mulai dari gaji dan pelatihan
membuat kue mochi. Namun sekali lagi karena memang kemampuan setiap individu berbeda, maka
kue mochi yang dibuat pun kadang meleset dari bentuk, bahkan pernah ada yang cacat. Sehingga itu
merugikan dari segi materiil dan waktu. Jika pesanan banyak namun banyak bentuk mochi yang
tidak sempurna, maka itu akan sangat merugikan. Ini berpengaruh kepada kepercayaan konsumen
yang sudah dibangun.

Dari segi pemasaran, pemilik sudah membuka toko di salah satu mall di Surabaya. Namun
lama kelamaan toko tersebut sepi pengunjung bahkan omset mulai menurun drastis. Padahal untuk
biaya membuka toko di mall terbilang cukup maha. Selama ini memang penyumbang terbesar
adalah penjualan melalui media sosial, yaitu LINE, Whatsapp, BBM, dan Instagram. Jika dilihat
dari penjualan yang menurun, tentu akan berdampak pada makanan itu sendiri. Terlebih lagi, usaha
ini bergerak di bidang kuliner dan notabene kue moachi tidak tahan lama (hanya bertahan beberapa
hari saja, mudah kadaluarsa). Dan tentu saja apabila makanan tersebut sudah kadaluarsa maka akan
merugi. Di tahun 2015 akhirnya pemilik tidak melanjutkan uahanya di mall tersebut, dan kembali
memilih untuk memasarkan dengan metode Word-of-Mouth. Pemasaran lainnya adalah dengan
pameran produk UMKM yang ada di Surabaya.

(Gambaran umum toko IKIMOCHI di sebuah Mall di Surabaya)

Anda mungkin juga menyukai