Laporan 3
Laporan 3
PENDAHULUAN
A. LANDASAN TEORI
Dalam pengujian mutu suatu bahan pangan diperlukan
berbagai ujiyang mencakup uji fisik, uji kimia, uji mikrobiologi dan uji
lagi, dandapat dibedakan atas beberapa tahap yaitu uji penduga, uji
penguat dan ujii dentifikasi lengkap. Tetapi tidak semua tahap perlu
dilakukan terhadap
suatu bahan pangan, tergantung dari tujuan analisis serta waktu dan
biaya yangtersedia.
Dalam praktikum kali ini, cara dan prinsip yang digunakan adalah
Total (ALT). Uji Angka Lempeng Total (ALT) dan lebih tepatnya ALT
berupa angka dalam koloni (cfu) per ml/gram atau koloni/100ml. Cara
yang digunakan antara lain dengan cara tuang, cara tetes, dan cara
agar dengan cara tuang dan diinkubasi pada suhu yang sesuai. Pada
1989).
yang dapat hidup akan berkembang menjadi satu koloni. Jadi jumlah
koloni yang muncul pada cawan merupakan suatu indeks bagi jumlah
B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk mengetahui jumlah bakteri pada sampel Bubuk
Krimer ?
Bubuk Krimer Krimer ( Non dairy creamer / NDC ) bukanlah susu
melainkan produk pengganti susu atau krim yang dibuat pertama kali
emulsi lemak dalam air yang diproses melalui minyak nabati yang
Selain itu harga krimer bisa 25% jauh lebih murah daripada harga
susu sapi. Maka dari itu kopi krimer biasanya tidak menggunakan
ada yang memakai minyak sawit / palm oil. Ada kelebihan dan
yaitu terletak pada kegurihan dan bau dan masa expired. Bila
lebih tahan lama dan tidak berbau apek dalam jangka waktu lama.
juga biasa menggunakannya sebagai campuran teh dan kopi untuk
terbuat dari susu, sedangkan krimer dapat terbuat dari bahan nabati,
antara lain minyak sawit dan kelapa, disamping minyak kedelai dan
karakter krimer yang ingin diperoleh, terutama dari segi flavor. Jenis
bahan baku minyak berlemak jenuh lebih tinggi akan lebih tahan dan
lainnya.
Selain disandingkan dengan kopi, kini krimer banyak diaplikasikan
produksi. | 2011-06-22.
teknik, yaitu teknik cawan tuang (pour plate) dan teknik sebaran
agar dihitung setelah inkubasi pada suhu dan waktu yang sesuai.
kemungkinan 2 faktor :
1. Pada sampel yang di uji kemungkinan banyak mengandung
mikroba.
2. Pada proses pengerjaan kurang aseptis.
pengenceran yang dilakukan. Maka nilai ALT yang dipilih dari tingkat
Pour Plate : teknik pour plate adalah teknik penanaman dengan cara
dipakai untuk teknik ini memiliki densitas sel > 30 sel/ml sehingga
satuan volum.
2. Memilih metode yang cocok sehingga dihasilkan data yang akurat.
3. Mengetahui jenis/golongan mikroorganisme yang akan dihitung,
mikrobia yang masih hidup pada metode agar, sehingga sel mikrobia
(Fardiaz, 1993).
Metode hitungan cawan dapat dibedakan atas dua cara yaitu :
1. Metode tuang (pour plate)
2. Metode permukaan (surface / spread plate)
Pada perhitungan menggunakan metode cawan, diperlukan suatu
perhitungan.
Perhitungan metode cawan menggunakan rumus sebagai berikut :
Faktor pengenceran = pengenceran x jumlah yamg ditumbuhkan
Jumlah koloni (SPC) = jumlah koloni x
Untuk melaporkan suatu analisis mikrobiologi digunakan suatu
menghitung koloni pada cawan serta cara memilih data yang ada
koma. Jika angka ketiga sama dengan atau lebih besar dari 5,
dicantumkan.
3. Jika semua pengenceran yang dibuat untuk menanam
harus dicantumkan.
4. Jika cawan dari dua tingkat pengenceran menghasilkan koloni
permukaan medium.
2. Bentuk. Ada koloni yang bulat, ada yang memanjang. Ada
kekuningan.
7. Kepekatan. Ada koloni yang lunak seperti lendir, ada yang
METODE PRAKTIKUM
Bahan :
- Kapas
- Aquadest
- Media PCA
- Bubuk Krimer Krim
B. Prinsip
Prinsip dari metode hitungan cawan adalah menumbuhkan sel
mikrobia yang masih hidup pada metode agar, sehingga sel mikrobia
angka ketiga sama dengan atau lebih besar dari 5, harus dibulatkan
angka kurang dari 30 pada cawan petri, hanya jumlah koloni pada
angka lebih besar dari 300 pada cawan petri, hanya jumlah koloni
jumlah antara 30 dan 300, dan perbandingan antara hasil tertinggi dan
C. Cara Kerja
1. Pembuatan Media PCA
a. Di siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Ditimbang media PCA sebanyak 8,4 gr dengan menggunakan
neraca analitik.
c. Setelah ditimbang dimasukkan ke dalam erlemenyer kemudian
Count)
a. Dipipet 9 mL larutan pengencer dan dimasukkan ke dalam kuvet 10
A. GAMBAR
B. TABEL PENGAMATAN
Hasil perhitungan koloni bakteri pada media
No Tabung Koloni
1 Tabung 10-1 160
2 Tabung 10-2 130
3 Tabung 10-3 112
4 Tabung 10-4 107
5 Tabung 10-5 105
13.000
SPC = 1.600
= 8,1
count
Jumlah SNI = ( 1 xn 1 )+ ( 0,1 xn 2 ) x d
160+130+ 112+107+105
= (1 x 1 ) + ( 0,1 x 1 ) x 10
6,4
= 0,11
= 5,581 x 10
= 5,6 x 10 koloni /mil
C. PEMBAHASAN
Uji angka lempeng total merupakan metode yang umum digunakan
diperiksa. Uji angka lempeng total dapat dilakukan dengan dua teknik,
yaitu teknik cawan tuang (pour plate) dan teknik sebaran (spread
siapkan alat dan bahan yang akan digunakan lalu timbang media PCA
Metode uji Angka Lempeng Total (ALT) atau SPC (Standard Plate
ke dalam kuvet yang ketiga, yang telah berisi larutan pengencer steril.
Lalu homogenkan dan inilah pengenceran 10-3 Setelah itu, dipipet
ke dalam cawan petri yang telah disterilkan Lalu, diambil cawan petri
selam 2 x 24 jam.
BAB V
PEN UTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang didapatkan dapat ditarik kesimpulan
bahwa pada pengujian creamer menggunakan metode ALT
didapatkan hasil adalah 5,6 x 10 koloni /mil
LAPORAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI III
Analisis bakteri pada Bubuk Krimer
menggunakan metode ALT
OLEH
NAMA : ZULFAWATI MUSA