Laporan Praktik Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi Di Rsud DR H Chasan Boesoirie Ternate Mspmi Caly
Laporan Praktik Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi Di Rsud DR H Chasan Boesoirie Ternate Mspmi Caly
OLEH
KELOMPOK I DAN II
1. ARYATI UMAGAPI
2. DIAN PRASTIKA
3. NANIK HERNIAWATI
4. YUNITA S WALANDA
5. CITRA MAYARANI
6. ASLINDA AMBO
7. DEWI UMAR
8. M. SADLI UMASANGAJI
JURUSAN GIZI
TAHUN 2012
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN PRAKTIK
MANAJEMEN SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN INSTITUSI
DI RSUD Dr. H. CHASAN BOESOIRIE TERNATE
iii
selama melakukan Praktek Kerja Lapangan di RSUD Dr. H. Chasan
Boesoirie Ternate
9. Seluruh ahli gizi di RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate yang
telah banyak membantu dalam melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan
saran dan kritik demi kesempurnaan laporan Manajemen Sistem
Penyelenggaraan Makanan Institusi ini dan dengan penuh harapan
semoga laporan ini dapat memberi manfaat.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................. v
DAFTAR TABEL........................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................. vii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................ 1
A. Latar Belakang .......................................................... 1
B. Tujuan ...................................................................... 2
BAB II. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................... 4
A. Gambaran Singkat Instalasi Gizi .................................. 4
B. Uraian Hasil Pelaksanaan dan Pembahasan ................ 7
1. Ketenagaan .......................................................... 7
2. Perencanaan Menu ............................................... 8
3. Analisis Menu ....................................................... 10
4. Perhitungan Kebutuhan Gizi Konsumen .................. 10
5. Pengadaan Bahan Makanan ................................... 11
6. Penerimaan Bahan Makanan .................................. 12
7. Penyimpanan Bahan Makanan ............................... 12
8. Persiapan Pemasakan Bahan Makanan ................... 13
9. Pengolahan Bahan Makanan .................................. 14
10. Distribusi dan Penyajian ...................................... 18
11. Pencucian Alat .................................................... 19
12. Analisis Pembuangan Sampah dan Limbah ............ 19
13. Desain dan Lay-out Dapur ................................... 19
14. Analisis Penerapan GMP ....................................... 20
v
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................... 21
A. Kesimpulan ............................................................... 21
B. Saran ........................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 23
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan
dan kedokteran, berdampak pula pada bidang gizi dan dietetik. Pelayanan
gizi yang dilaksanakan di rumah sakit tentu senantiasa disesuaikan dengan
perkembangan tersebut (Depkes, 2006).
Melihat pertimbangan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor : 715/MENKES/SK/V/2003 tentang persyaratan hygiene
sanitasi jasaboga yaitu bahwa masyarakat perlu dilindungi dari makanan
dan minuman yang dikelola usaha jasaboga yang tidak memenuhi
persyaratan hygiene sanitasi, agar tidak membahayakan kesehatan,
disempurnakan sesuai tuntutan kebutuhan masyarakat, perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta untuk mendukung pelaksanaan
otonomi daerah.
Tujuan umum pembangunan kesehatan adalah mengusahakan
kesempatan yang lebih luas bagi setiap penduduk untuk memperoleh
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dengan mengusahakan
pelayanan yang luas dan merata. Sistem penyelenggaraan makanan
merupakan program terpadu dan terintegrasi dan subsistemnya adalah
perencanaan anggaran belanja, perencanaan menu, perencanaan bahan
makanan, perencanaan sarana dan prasarana, pembelian bahan makanan,
penerimaan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, persiapan
bahan makanan, pengolahan bahan makanan, distribusi makanan,
pencatatan dan pelaporan (Depkes, 2006 dalam Kusumastuti, 2009).
Penyelenggaraan makanan Rumah Sakit adalah suatu rangkaian
kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai dengan pendistribusian
makanan kepada pasien. Kegiatan penyelenggaraan makanan merupakan
1
bagian dari kegiatan di Instalasi Gizi Rumah Sakit sebagai unit pelayanan
gizi rumah sakit untuk memenuhi asupan zat gizi pasien. Penyelenggaraan
makanan rumah sakit dilaksanakan dengan tujuan untuk menyediakan
makanan yang kualitasnya baik jumlah yang sesuai dengan kebutuhan
serta pelayanan yang layak dan memadai bagi pasien yang membutuhkan
(Ratna, 2009).
Sasaran penyelenggaraan makanan di Rumah Sakit adalah pasien
maupun karyawan (pegawai). Sesuai dengan kondisi Rumah Sakit dapat
juga dilakukan penyelenggaraan bagi pengunjung (pasien rawat jalan atau
keluarga pasien). Pemberian makanan yang memenuhi gizi seimbang
serta habis termakan merupakan salah satu cara untuk mempercepat
penyembuhan dan memperpendek hari rawat inap (Depkes, 2006 dalam
Ratna, 2009).
Dalam penyelenggaraan makanan Rumah Sakit, standar masukan
(input) meliputi biaya, tenaga, sarana dan prasarana, metode, peralatan
sedangkan standar proses meliputi penyusunan anggaran belanja bahan
makanan, perencanaan menu, perencanaan kebutuhan bahan makanan,
pembelian bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan bahan
makanan, persiapan bahan makanan, serta pengolahan bahan makanan
dan pendistribusian bahan makanan. Sedangkan standar keluaran
(output) adalah mutu makanan dan kepuasan konsumen (Depkes, 2006).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dapat memahami manajemen sistem penyelengaraan makanan
institusi di Rumah Sakit, meliputi pengorganisasian, ketenangaan,
sistem penyelenggaraan makanan di Rumah Sakit, evaluasi
penyelenggaran makanan di Rumah Sakit, organisasi pengawasan
2
mutu, dan kegiatan pengawasan mutu pada penyelenggaraan
makanan institusi.
2. Tujuan Khusus
a. Menganalisis kebutuhan tenaga penyelenggaraan makanan
institusi di Rumah Sakit.
b. Menganalisis menu yang digunakan.
c. Menganalisis sistem pengelolaan dalam penyelenggaraan
makanan institusi, mulai dari pengadaan bahan makanan
sampai dengan penyajian makanan.
d. Menganalisis desain layout dapur dan peralatan
penyelenggaraan makanan institusi.
e. Menganalisis penerapan GMP pada penyelenggaraan makanan
institusi.
3
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
4
4. Maksud dan Tujuan Instalasi Gizi RSUD Dr. H. Chasan
Boesoirie Ternate
a. Mewujudkan pelayanan gizi bermutu.
b. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang inovatif melaui
produk unggulan.
c. Mewujudkan kesejahteraan karyawan yang memadai.
d. Mewujudkan kemandirian instalasi rumah sakit.
5. Strategi Instalasi Gizi RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie
Ternate
a. Pengembangan organisasi: hemat struktur, kaya fungsi.
b. Pengembangan manajemen partisipasi.
c. Pendekatan manajemen mutu terpadu.
d. Peningkatan kualitas dan pemberdayaan SDM secara
professional.
6. Budaya Kerja Instalasi Gizi RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie
Ternate
a. Nilai-nilai dasar
1) Profesionalisme
2) Kepedulian
3) Kepuasan pelanggan
4) Kewirausahaan
5) Transparasi
6) Efisiensi
b. Keyakinan dasar
1) Kejujuran
2) Kebersihan
3) Kemandirian
4) Optimisme
5) Keramahan
5
7. Fasilitas Instalasi Gizi RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie
Ternate
a. Ruangan
Instalasi gizi memiliki ruangan yang terdiri dari sebagai
berikut:
1) 1 ruang penerimaan bahan makanan,
2) 1 ruang penyimpanan bahan makanan kering dan basah,
3) 1 ruang pembersihan atau pencucian,
4) 1 ruang pengolahan pengolahan dan penyajian,
5) 1 ruang instalasi gizi dan staf,
6) 1 ruang kepala instalasi gizi,
7) 2 ruang toilet.
b. Alat
Instalasi gizi memiliki alat-alat yang terdiri dari sebagai
berikut:
1) 2 buah meja pengolahan,
2) 2 buah meja penyajian,
3) 1 buah lemari bahan pangan kering,
4) 2 buah timbangan bahan makanan,
5) 3 buah lemari pendingin,
6) 1 buah papan daftar diet,
7) 4 buah kompor minyak,
8) 1 buah kompor gas,
9) 1 buah microwave,
10) 4 buah panci besar,
11) 4 loyang stainlees steel,
12) 1 buah rice cooker 3 susun,
13) 4 buah tempat sampah dan lain-lain.
6
Instalasi Gizi RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate melayani
pasien dengan kapasitas 240 tempat tidur, meliputi 8 ruangan
paviliun, 35 ruangan VIP, 46 ruangan kelas I, 44 ruangan kelas II, dan
107 ruangan kelas III.
B. Uraian Hasil Pelaksanaan dan Pembahasan
1. Ketenagaan
Tabel 1. Kebutuhan Tenaga Menurut Kelas Rumah Sakit
Kelas Rumah Sakit
Kategori Tenaga
A/Utama B/Madya C/Pratama
S2-Gizi/Kesehatan dengan
-
pendidikan dasar D3-Gizi
S1-Gizi/ SKM dengan
pendidikan dasar D3-Gizi
D4-Gizi Klinik
D3-Gizi
D3-Perhotelan
D1-Gizi
Pranata Komputer
SMK-Administrasi
SMU + Kursus Administrasi
SMK-Tataboga
SMU/SLTP + Kursus Tataboga - -
(Sumber: Depkes, 2006)
7
RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie adalah rumah sakit tipe B. Oleh
karenanya dilihat dari tabel 2 (kualifikasi tenaga kerja) telah
memenuhi tabel 1 (kebutuhan tenaga kerja) berdasarkan rumah sakit
tipe B untuk kategori tenaga menurut pendidikan.
Jumlah tenaga kerja di Instalasi Gizi RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie
adalah 52 orang dengan jabatan dan tugas masing-masing. Jumlah
Ahli Gizi ruangan adalah 8 orang. Jumlah kapasitas tempat tidur
rumah sakit adalah 240 tempat tidur. Jadi, ratio jumlah tenaga kerja
dengan kapasitas tempat tidur adalah 1:30 dan ratio tenaga kerja di
Instalasi Gizi RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie adalah 1:70-100.
Sedangkan untuk tenaga pemasak (pengolah makanan) saat ini
terdapat 15 orang dengan ratio perbandingan di Instalasi Gizi RSUD
Dr. H. Chasan Boesoirie adalah 1:25-75 dan seharusnya yang
dibutuhkan adalah 20 orang, oleh sebab itu dibutuhkan 5 orang lagi
untuk tenaga pemasak (pengolah makanan). Perhitungan yang
digunakan adalah analisis kebutuhan tenaga pemasak berdasarkan
beban kerja.
Instalasi Gizi RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie melakukan pelatihan
diadakan 3 kali dalam setahun, bimbingan kepada tenaga kerja
dilakukan tiap hari khususnya untuk tenaga pengolah makanan, juklak
khususnya pada ahli gizi dilakukan 3 kali dalam sebulan.
2. Perencanaan Menu
Dalam perencaan menu di Instalasi Gizi RSUD Dr. H. Chasan
Boesoirie mempertimbangkan faktor-faktor diantaranya kebutuhan
gizi, jumlah konsumen, karakteristik konsumen, tujuan institusi,
peralatan yang tersedia, kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja,
biaya yang tersedia, dan keadaan pasar.
8
a. Kebutuhan Gizi
Perencanaan menu disesuaikan dengan kebutuhan gizi pasien
secara generalisasi dan mengikuti standar yang telah
dibakukan. Misalnya disesuaikan kebutuhan gizi untuk dewasa
dan kebutuhan gizi untuk anak.
b. Jumlah konsumen
Perencanaan menu disesuaikan dengan jumlah konsumen
yang ada saat itu dan ditambahkan 10% untuk
mempertimbangkan jika ada pasien yang baru masuk.
c. Karateristik konsumen
Perencanaan menu disesuaikan dengan karateristik konsumen
seperti kebiasaan makan (secara umum), daya terima
makanan, dan kondisi pasien.
d. Tujuan Institusi
Tujuan instalasi diantaranya; mewujudkan pelayanan gizi
bermutu dan mewujudkan pelayanan kesehatan yang inovatif
melaui produk unggulan. Sehingga dalam perencanaan menu
dipertimbangkan hal ini agar tercapai tujuan yang diinginkan.
e. Peralatan yang Tersedia
Perencanaan menu disesuaikan dengan peralatan yang
tersedia agar tidak mengganggu dan tidak mengalami
kesulitan saat produksi makanan. Dimana juga Peralatan yang
tersedia di untuk pengolahan makanan di Instalasi dalam
kondisi yang baik dan memenuhi untuk pengolahan makanan.
f. Kemampuan yang dimiliki oleh Tenaga Kerja
Perencanaan menu disesuaikan dengan kemampuan tenaga
kerja sehingga dalam produksi makanan dapat terselesaikan
dengan mudah dan dapat memenuhi waktu pemasakan yang
sesuai. Selain itu karena tenaga pengolah makanan memang
9
direkrut sesuai jurusan dan latar belakang pendidikan tata
boga dan berdasarkan pengalaman tenaga kerja tenaga
kerjanya.
g. Biaya yang disediakan
Perencanaan menu disesuaikan dengan biaya yang disediakan
sehingga dapat memenuhi perencanaan penyelenggaraan
makanan yang telah ditetapkan.
h. Keadaan Pasar
Perencanaan menu disesuaikan dengan keadaan pasar agar
tidak mempengaruhi perencanaan yang telah ditetapkan.
Dimana penggunaan bahan makanannya bukan bahan
makanan musiman.
3. Analisis Menu
Instalasi Gizi RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie menggunakan menu
siklus menu 10 hari dan penambahan 1 menu untuk tanggal 31. Siklus
menu yang dibuat juga terdapat variasi dan kombinasi (rasa, warna,
bentuk, konsistensi dan cara pengolahan). Dalam siklus menu yang
dibuat ada terdapat kesamaan penggunaan masakan pada menu ke
IX untuk kelas III yaitu Ikan Masak Kering Kayu untuk pagi, siang dan
malam.
4. Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi Konsumen (Pasien)
Dalam perhitungan kebutuhan zat gizi di Instalasi Gizi RSUD Dr. H.
Chasan Boesoirie mempertimbangkan sesuai umur, jenis kelamin,
aktivitas, dan keadaan fisiologi.
Umur dan jenis kelamin dipertimbangkan karena pada dasarnya
untuk menghitung kebutuhan gizi memiliki perbedaan dan ada juga
yang akan dikategorikan dalam masing-masing umur dan jenis
kelamin.
10
Aktivitas dipertimbangakan karena aktivitas fisik memerlukan
energi di luar kebutuhan metabolisme basal. Selain itu karena aktivitas
memang diperhitungkan untuk kebutuhan energi. Di rumah sakit
umumnya karena pasien dalam keadaan sakit, hanya berbaring,
tiduran maka dikategorikan sebagai bed rest dan juga sangat ringan.
Keadaan fisiologi dipertimbangkan karena dalam perhitungan
kebutuhan gizi dilihat juga berdasarkan keadaan penyakit pasien. Di
Instalasi Gizi RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate ketika ada
penyakit tertentu seperti diabetes mellitus, penyakit ginjal, hipertensi,
dan lain akan dipertimbangkan kebutuhan gizinya dan zat-zat gizi
tertentu yang dibatasi serta juga diberikan diet makanan khusus.
Ataupun ketika ada pasien yang kesulitan menelan, selesai operasi,
dan lain maka akan diberikan makanan cair dan makanan saring.
Pertimbangan dalam perhitungan kebutuhan gizi konsumen akan
terlihat dalam perencanaan menu dan penyajian menu.
5. Pengadaan Bahan Makanan (Pemesanan dan Pembelian)
Pengadaan bahan makanan adalah kegiatan atau upaya
menyediakan semua bahan makanan yang dibutuhkan sesuai dengan
spesfikasi, jumlah konsumen, dan macam atau jenis dalam menu.
Pengadaan bahan makanan terdiri atas pemesanan dan pembelian
bahan makanan.
Pemesanan dan pembelian bahan makanan yang digunakan di
Instalasi Gizi RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie adalah melalui pemasok
bahan makanan (leveransir). Terdapat dua pemasok bahan makanan
yang bekerja sama dengan Instalasi Gizi RSUD Dr. H. Chasan
Boesoirie.
Pemesanan dan pembelian yang dilakukan oleh leveransir
dikelompokkan berdasarkan bahan kering dan bahan basah.
Pemesanan bahan makanan memuat nama bahan makanan,
11
kualifikasi, jumlah, keterangan dan terdapat penanggung jawab
penyelenggara makanan.
Pemesanan dan pembelian bahan makanan di Instalasi juga
disesuaikan dengan kebutuhan (perencanaan menu), waktu
penggunaannya dan mempertimbangkan kapasistas tempat
penyimpanan bahan makanan serta juga biaya yang tersedia. Oleh
karenanya, pemesanan dan pembelian bahan makanan ada yang
dilakukan setiap hari untuk bahan makanan basah sedangkan bahan
kering dilakukan sesuai per putaran menu (sepuluh hari sekali atau
tiga kali sebulan).
6. Penerimaan Bahan Makanan
Penerimaan bahan makanan adalah kegiatan lanjutan dari
pemesanan dan pembelian bahan makanan dimana merupakan proses
atau serangkaian kegiatan meneliti, memeriksa, mencatat, dan
melaporkan bahan yang diterima sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditetapkan.
Cara penerimaan yang digunakan di Instalasi Gizi RSUD Dr. H.
Chasan Boesoirie adalah cara konvensional. Dimana dilakukan
penerimaan bahan makanan sesuai faktur dan spesifikasi, satuan,
jumlah yang dipesan. Jika tidak sesuai maka akan dikembalikan dan
dapat diganti atau ditambahkan pada proses penerimaan berikutnya.
Selain itu ada catatan penggantian bahan makanan dalam faktur
pemesanan.
7. Penyimpanan Bahan Makanan
Penyimpanan bahan makanan di Instalasi Gizi RSUD Dr. H.
Chasan Boesoirie dibedakan antara bahan makanan kering dan bahan
makanan basah.
Penyimpanan bahan makanan dilakukan bila ada bahan makanan
yang perlu disimpan karena ada pula sebagian bahan makanan yang
12
langsung digunakan saat setelah penerimaan bahan makanan.
Penyimpanan bahan makanan menggunakan sistem FIFO (Frist In
First Out) dimana bahan makanan pertama masuk (disimpan) akan
pertama dikeluarkan (digunakan).
Penyimpanan bahan makanan disesuaikan dengan bahan
makanannya dan suhu penyimpanan. Bahan makanan kering disimpan
pada suhu ruang. Bahan makanan basah, lauk hewani disimpan di
freezer, buah biasanya disimpan pada suhu ruang tetapi biasanya
langsung digunakan, sayuran dan lauk nabati biasanya disimpan di
lemari es atau biasanya langsung digunakan. Lama waktu
penyimpanan biasanya satu hari untuk bahan basah.
8. Persiapan Bahan Makanan
Persiapan bahan makanan adalah serangkaian kegiatan dalam
penanganan bahan makanan, yaitu meliputi berbagai proses antara
lain membersihkan, memotong, mengupas, mengocok, merendam,
dan sebagainya.
Persiapan bahan makanan disesuaikan agar tidak terjadi
pengurangan nilai gizi dan tidak melebihkan biaya operasional.
Persiapan bahan makanan juga dipenuhi oleh kapasitas alat, fungsi
dan kondisi alat yang memadai yang sesuai dengan perencanaan
menu sehingga efisien dalam proses persiapan bahan makanan.
Pada proses persiapan juga langkah-langkahnya sudah sesuai
seperti dilakukan pencucian terlebih dahulu pada sayuran baru
dipotong agar tidak terjadi kehilangan nilai gizi. Lain juga ada
dilakukan thawing (pencairan) untuk bahan makanan yang dibekukan.
Ketentuan keseragaman bentuk potongan dan bentuk makanan
saat itu (13/02/12) terlihat untuk lauk hewani dipotong seragam,
pemotongan ikan dibagi secara seragam. Tetapi yang terjadi
ketidakseragam terdapat pada potongan bagian kepala dan bagian
13
ekor. Begitu juga dengan potongan ayam sebagaian besar sudah
seragam. Untuk lauk nabati, tempe dipotong dibagi tiga kemudian
potongan itu dibagi lagi menjadi tiga potongan, sebagian besar
potongan tempe telah seragam. Pemotongan bahan makanan juga
disesuaikan dengan jenis pemasakan makanan. Seperti sayuran yang
dicah atau ditumis potongannya disesuaikan dan berbeda untuk
potongan saat dibuat sup.
Tempat persiapan terbuat dari bahan yang kuat dan aman.
Lantainya mudah dibersihkan dan tidak licin. Dindingnya mudah
dibersihkan, dan halus. Langit-langit tinggi sehingga udara panas
dapat bersikulasi dengan baik. Penerangan cukup dan terdapat
ventilasi sehingga ruangan tidak panas dan tidak terjadi pengembunan
pada lantai dan dinding. Akan tetapi tempat persiapan belum sesuai
karena tergabung dengan tempat pengolahan, tempat penyajian
untuk pendistribusian, tempat pencucian yang sebaiknya terpisah.
9. Pengolahan Bahan Makanan
Pengolahan bahan makanan merupakan suatu kegiatan
mengubah (memasak) bahan makanan mentah menjadi makanan siap
dimakan, berkualitas, dan aman untuk dikonsumsi.
Pengolahan bahan makanan di Instalasi Gizi RSUD Dr. H. Chasan
Boesoirie hanya mengolah makanan utama sedangkan makanan untuk
snack biasanya dipesan melalui leveransir.
Pengolahan bahan makanan disesuaikan dengan standar porsi,
penggunaan standar resep, waktu pemasakan, suhu pemasakan, suhu
penyajian makanan, prosedur kerja dalam pemasakan dan ketepatan
penggunaan alat. Selain itu juga dilakukan uji citra rasa dan analisis
tenaga pengolah makanan.
14
a. Standar Porsi
Untuk penimbangan ketentuan standar porsi dilakukan di
ruangan VIP anak.
15
b. Waktu Pemasakan
Untuk waktu pemasakan sesuai dengan jenis bahan yang
dimasak pada tanggal 14/02/12.
16
Tabel 6. Pemasakan Telur
No Jenis Kegiatan Jarak Waktu Kerja Waktu (Menit)
1 Merebus telur 10.01-10.26 25
17
d. Kesesuaian Prosedur Kerja dalam Pemasakan dan Ketepatan
penggunaan Alat
Untuk kesesuaian prosedur kerja dalam pemasakan sudah
sesuai sedangkan penggunaan alat saat pemasakan juga sudah
sesuai sehingga terlihat waktu pemasakannya selesai sesuai
seperti biasanya. Hanya saja masih belum ada beberapa alat
untuk alat pengolahan makanan tertentu. Selain itu juga belum
ada alat yang membantu pengolahan makanan agar lebih efisien.
e. Uji Organoleptik
Uji organoleptik dilakukan pada semua makanan yang
dimasak pada tanggal 14/02/12. Hasilnya terlampir pada lampiran.
f. Analisis Tenaga Pengolah Makanan
Pada saat bekerja tenaga kerja menggunakan celemek,
penutup kepala dan tersedia sepatu bot. Mungkin yang belum
digunakan adalah sarung tangan.
10. Distribusi dan Penyajian
Waktu pendistribusian makanan pasien adalah:
Pagi : Pukul 06.30-07.30 WIT
Snack Pagi : Pukul 10.00 WIT
Siang : Pukul 11.30-13.00 WIT
Snack Sore : Pukul 16.00 WIT
Malam : Pukul 17.30-18.00 WIT
Pendistribusian makanan di Instalasi Gizi RSUD Dr. H. Chasan
Boesoirie dilakukan secara desentralisasi untuk makanan pasien tanpa
diet khusus sedangkan distribusi makanan secara sentralisasi untuk
pasien dengan diet khusus, dan juga untuk pegawai rumah sakit.
Secara desentralisasi makanan didistribusikan dengan menggunakan
rantang, dan dibawa oleh pramusaji ke masing-masing dapur ruangan
kemudian dibagikan ke pasien menggunakan alat makan yang di ambil
18
dari masing-masing pasien. Ini karena banyak pasien yang tidak mau
menggunakan alat makan yang disediakan oleh Rumah Sakit.
Alangkah baiknya bila kelak nanti digunakan peralatan makan dari
Rumah Sakit, dan mungkin disediakan seperti plato dan mungkin di
plato atau piringnya ditempelkan standar porsi makanan yang
disediakan serta jenis diet atau makanan pasien.
11. Pencucian Alat
Deterjen yang digunakan saat itu adalah sabun cair. Tidak
terdapat untuk suhu air hangat karena pencucian peralatan makan
dilakukan di masing-masing ruangan sedangkan di tempat pencucian
di instalasi hanya digunakan untuk mencuci peralatan saat pengolahan
dan persiapan sehingga hanya terdapat air yang mengalir. Hasil
pencucian tidak ada sisa kotoran yang melekat, baunya tidak amis dan
diletakkan terbalik sampai kering tanpa dilap. Baiknya ke depan ada
alat untuk mencuci peralatan makan seperti dishwasher.
12. Analisis Pembuangan Sampah dan Limbah
Instalasi Gizi RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie terdapat dua tempat
pembuangan sampah yaitu tempat sampah sementara yang
digunakan untuk pembuangan sampah saat persiapan dan
pengolahan dan setelah pengolahan selesai sampah akan dibuang ke
tempat pembuangan sampah akhir.
Terdapat SPAL yang berpusat ke luar sebagai jalur pembuangan
air limbah pengolahan. Sedangkan untuk mengurangi pembuangan
limbah, limbah yang bisa digunakan untuk pakan ternak, diberikan ke
peternak bebek.
13. Desain dan Layout Dapur
Tipe dapur Instalasi Gizi RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie adalah
tipe dapur B dengan luas dapur 40 x 25 m2 bentuk dapur U dan tidak
terjadi arus bolak balik.
19
14. Analisis Penerapan GMP
Hasil uji kelayakan fisik dan hygiene dinilai dengan menggunakan
format form. JB. 2A (KEPMENKES RI Nomor 715/Menkes/V/2003).
Instalasi Gizi adalah jasaboga golongan B. Jumlah total hasil observasi
kelayakan fisik adalah 81 dan bila dibandingkan dengan angka 100
adalah 81%.
20
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari laporan ini adalah:
1. Instalasi Gizi RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie memiliki jumlah
tenaga pemasak (pengolah makanan) saat ini 15 orang dan
seharusnya yang dibutuhkan adalah 20 orang, oleh sebab itu
dibutuhkan 5 orang lagi untuk tenaga pemasak (pengolah
makanan).
2. Instalasi Gizi RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie menggunakan menu
siklus menu 10 hari dan penambahan 1 menu. Siklus menu yang
dibuat ada terdapat kesamaan penggunaan masakan pada menu
ke IX untuk kelas III yaitu Ikan Masak Kering Kayu untuk pagi,
siang dan malam.
3. Sistem pengelolaan dalam penyelenggaraan makanan Instalasi
Gizi RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie, pengadaan bahan makanan
(pemesanannya melalui leveransir), penerimaannya secara
konvesional, penyimpanan terbagi untuk bahan kering dan bahan
basah yang dilakukan dengan sistem FIFO, dilakukan persiapan
dan pengolahan bahan makanan, ada pengujian organoleptik,
menggunakan distribusi makanan secara sentralisasi dan
desentralisasi.
4. Tipe dapur Instalasi Gizi RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie adalah
tipe dapur B dengan luas dapur 40 x 25 m2 bentuk dapur U dan
tidak terjadi arus bolak balik.
5. Hasil uji kelayakan fisik dan hygiene dinilai dengan menggunakan
format form. JB. 2A (KEPMENKES RI Nomor
715/Menkes/V/2003). Instalasi Gizi adalah jasaboga golongan B.
21
Jumlah total hasil observasi kelayakan fisik adalah 81 dan bila
dibandingkan dengan angka 100 adalah 81%.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan dari laporan ini adalah:
1. Sebaiknya perlu ditambahkan tenaga pemasak bila diperlukan.
2. Sebaiknya kedepan perlu adanya penyediaan beberapa
tambahan alat seperti plato, dishwasher, tempat pencucian
dilengkapi dengan saluran air panas dan kendaraan
pengangkutan makanan yang khusus.
22
DAFTAR PUSTAKA
23
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI GIZI
Sub Instalasi Pelayanan Produksi Sub Instalasi Pelayanan Gizi, Diklat Sub Instalasi Pelayanan Administrasi
Distribusi dan Logistik dan Penelitian dan Manajemen Data
Unit Pemeliharaan Alat Fisik Unit Diklat dan Penelitian Unit Manajemen Data
Bangunan dan RT
Alwatia Latif, AMG Nursiami Hamid, AMG Suryati Usman, AMG
NIP : 19770806 20012 2003 NIP: 19860611 200903 2001 NIP: 970 006 979
ORDER BAHAN MAKANAN
PASIEN PAV, VIP, KLS I, II, DAN II
Tanggal :
Hari :
(.........................................)
DAFTAR STOCK BAHAN MAKANAN
INSTALASI GIZI RSUD DR H. HASAN BOESOIRIE TERNATE
Hari :
Hari :
Cah Kacang Panjang + Tahu Cah Kacang Panjang + Tahu Cah Kacang Panjang + Tahu Tahu Goreng Saos Tahu Goreng Saos
Pepaya Pepaya Pepaya Sop Makaroni Sop Makaroni
Pisang Mas Pisang Mas
Menu II
Waktu Makan Paviliun VIP Kelas I Kelas II Kelas III
Pagi Nasi/Bubur Nasi/Bubur Nasi/Bubur Nasi/ Bubur Nasi/ Bubur
Telur Mata Sapi Telur Mata Sapi Telur Mata Sapi Telur Rebus Telur Rebus
Tahu Goreng Saus Tomat Tahu Goreng Saus Tomat Tahu Goreng Saus Tomat Tahu Goreng Saos Tomat Tahu Goreng Saos Tomat
Tumis Gambas Wortel Ayam Tumis Gambas Wortel Ayam Tumis Gambas Wortel Ayam Tumis Gambas Wortel Tumis Gambas Wortel
Snack Pagi Pisang Coe Pisang Coe Lumpia
Siang Nasi Nasi Nasi Nasi Nasi
Daging Semur Daging Semur Daging Semur Ikan Masak Kuning Ikan Masak Kuning
Perkedel Tahu Perkedel Tahu Perkedel Tahu Tempe Goreng Saos Tomat Tempe Goreng Saos Tomat
Sop Kacang Brenibon Tulang Rusuk Sop Kacang Brenibon Tulang Rusuk
Sayur Campur Sayur Campur Sayur Campur
Pisang Mas Pisang Mas
Semangka Semangka Semangka
Snack Sore Kue Pia Kue Pia Roll Cake
Malam Nasi Nasi Nasi Nasi Nasi
Ikan Goreng Tepung Ikan Goreng Tepung Ikan Goreng Tepung Ikan Tumis Ikan Tumis
Tempe Bacem Tempe Bacem Tempe Bacem Tahu Goreng Tahu Goreng
Sop Asparagus Ayam Sop Asparagus Ayam Sop Asparagus Ayam Cah Buncis Taoge Cah Buncis Taoge
Pisang Mas Pisang Mas Pisang Mas Pepaya Pepaya
Menu III
Waktu Makan Paviliun VIP Kelas I Kelas II Kelas III
Pagi Nasi/Bubur Nasi/Bubur Nasi/Bubur Nasi/ Bubur Nasi/ Bubur
Telur Dadar Telur Dadar Telur Dadar Telur Rebus Telur Rebus
Sambal Goreng Tempe Sambal Goreng Tempe Sambal Goreng Tempe Oseng Tahu Oseng Tahu
Cah Waluh Wortel Bakso Cah Waluh Wortel Bakso Cah Waluh Wortel Bakso Cah Kembang Kol Wortel Cah Kembang Kol Wortel
Snack Pagi Panada Manado Panada Manado Herkules
Siang Nasi Nasi Nasi Nasi Nasi
Ikan Goreng Bumbu Racik Ikan Goreng Bumbu Racik Ikan Goreng Bumbu Racik Ikan Goreng Ikan Goreng
Sambal Goreng Tempe Buncis Sambal Goreng Tempe Buncis Sambal Goreng Tempe Buncis Tempe Goreng Bumbu Kari Tempe Goreng Bumbu Kari
Sop Kembang Tahu Sop Kembang Tahu Sop Kembang Tahu Sayur Campur Mihun Sayur Campur Mihun
Pisang Ambon Pisang Ambon Pisang Ambon Pepaya Pepaya
Snack Sore Moca Moca Gabrin Fla
Malam Nasi Nasi Nasi Nasi Nasi
Ikan Woku Ikan Woku Ikan Woku Ikan Kuah Ikan Kuah
Tahu Telur Tahu Telur Tahu Telur Tahu Goreng Tepung Tahu Goreng Tepung
Orak Arik Sayuran Orak Arik Sayuran Orak Arik Sayuran Cah Sawi Wortel Laksa Cah Sawi Wortel Laksa
Pepaya Pepaya Pepaya Pisang Mas Pisang Mas
Menu IV
Waktu Makan Paviliun VIP Kelas I Kelas II Kelas III
Pagi Nasi/Bubur Nasi/Bubur Nasi/Bubur Nasi/ Bubur Nasi/ Bubur
Daging Empal Daging Empal Daging Empal Ikan BB Semur Ikan BB Semur
Cah Buncis Wortel + Tahu Cah Buncis Wortel + Tahu Cah Buncis Wortel + Tahu Tahu Goreng Saos Tahu Goreng Saos
Cah Buncis Wortel Cah Buncis Wortel
Snack Pagi Talam Cokelat Talam Cokelat Risoles
Siang Nasi Nasi Nasi Nasi Nasi
Ayam Goreng Mentega Ayam Goreng Mentega Ayam Goreng Mentega Ikan Masak Kering Kayu Ikan Masak Kering Kayu
Tahu Goreng Bumbu Tahu Goreng Bumbu Tahu Goreng Bumbu Tempe Goreng BB Racik Tempe Goreng BB Racik
Cah Kacang Panjang Toge Cah Kacang Panjang Toge
Sop Jagung Ayam Sop Jagung Ayam Sop Jagung Ayam
Semangka Semangka
Sate Buah Sate Buah Sate Buah
Snack Sore Roti Seka Kacang Roti Seka Kacang Roti Cokelat
Malam Nasi Nasi Nasi Nasi Nasi
Ikan Bakar Colo-Colo Ikan Bakar Colo-Colo Ikan Bakar Colo-Colo Ikan Kuah Kuning Ikan Kuah Kuning
Tempe Bumbu Tomat Tempe Bumbu Tomat Tempe Bumbu Tomat Tahu Goreng Tepung Tahu Goreng Tepung
Cah Sawi Laksa Cah Sawi Laksa Cah Sawi Laksa Sop Sayuran Sop Sayuran
Pisang Mas Pisang Mas Pisang Mas Pepaya Pepaya
Menu V
Waktu Makan Paviliun VIP Kelas I Kelas II Kelas III
Pagi Nasi/Bubur Nasi/Bubur Nasi/Bubur Nasi/ Bubur Nasi/ Bubur
Telur Rebus Goreng Saos Telur Rebus Goreng Saos Telur Rebus Goreng Saos Telur Dadar Telur Dadar
Tahu Mendoan Tahu Mendoan Tahu Mendoan Tahu Goreng Saos Tahu Goreng Saos
Cah Kacang Panjang Kecap Cah Kacang Panjang Kecap Cah Kacang Panjang Kecap Cah Kacang Panjang Kecap Cah Kacang Panjang Kecap
Orak Arik Labu Siam Ayam Orak Arik Labu Siam Ayam Orak Arik Labu Siam Ayam Sop Makaroni Sop Kacang Merah Tulang Rusuk
Perkedel Tahu Perkedel Tahu Perkedel Tahu Tempe Goreng Saos Tomat Tempe Goreng Saos Tomat
Sop Jamur Toge + Ayam Sop Jamur Toge + Ayam Sop Jamur Toge + Ayam Cah Sawi Wortel Laksa Cah Sawi Wortel Laksa
Orak Arik Sayuran + Ayam Orak Arik Sayuran + Ayam Orak Arik Sayuran + Ayam Orak Arik Sayuran Orak Arik Sayuran
Snack Pagi Panada Tore Panada Tore Roti Coe Kacang
Siang Nasi Nasi Nasi Nasi Nasi
Ikan Goreng Saos Tomat Ikan Goreng Saos Tomat Ikan Goreng Saos Tomat Ikan Woku Belangga Ikan Woku Belangga
Perkedel Jagung Perkedel Jagung Perkedel Jagung Perkedel Jagung Perkedel Jagung
Sayur Bening Sayur Bening Sayur Bening Sayur Cap Cay Bakso Sayur Cap Cay Bakso
Sate Buah Sate Buah Sate Buah Pisang Mas Pisang Mas
Snack Sore Donat Kentang Donat Kentang Wafel
Malam Nasi Nasi Nasi Nasi Nasi
Ikan Masak Kering Kayu Ikan Masak Kering Kayu Ikan Masak Kering Kayu Ikan Masak Kering Kayu Ikan Masak Kering Kayu
Perkedel Tahu Perkedel Tahu Perkedel Tahu Perkedel Tahu Perkedel Tahu
Cah Gambas Wortel Laksa Cah Gambas Wortel Laksa Cah Gambas Wortel Laksa Cah Kangkung Cah Kangkung
Pisang Mas Pisang Mas Pisang Mas Pepaya Pepaya
Menu IX
Waktu Makan Paviliun VIP Kelas I Kelas II Kelas III
Pagi Nasi/Bubur Nasi/Bubur Nasi/Bubur Nasi/ Bubur Nasi/ Bubur
Daging Sate Belangga Daging Sate Belangga Daging Sate Belangga Ikan Masak Kering Kayu Ikan Masak Kering Kayu
Tahu Goreng Saos Tahu Goreng Saos Tahu Goreng Saos Tahu Goreng Saos Tomat Tahu Goreng Saos Tomat
Tumis Waluh Wortel Tumis Waluh Wortel Tumis Waluh Wortel Tumis Waluh Wortel Tumis Waluh Wortel
Tahu Goreng Tahu Goreng Tahu Goreng Tempe Goreng Bumbu Racik Tempe Goreng Bumbu Racik
Sop Laksa Bakso Sop Laksa Bakso Sop Laksa Bakso Sayur Kari Sayur Kari
Cah Labu Siam + Wortel Cah Labu Siam + Wortel Cah Labu Siam + Wortel Cah Buncis Toge Cah Buncis Toge
Pepaya Pepaya Pepaya Pisang Mas Pisang Mas
Menu X
Waktu Makan Paviliun VIP Kelas I Kelas II Kelas III
Pagi Nasi/Bubur Nasi/Bubur Nasi/Bubur Nasi/ Bubur Nasi/ Bubur
Telur Rebus Saos Kecap Telur Rebus Saos Kecap Telur Rebus Saos Kecap Telur Dadar Telur Dadar
Tahu Goreng Tahu Goreng Tahu Goreng Tahu Bacem Tahu Bacem
Cah Wortel + Sawi Cah Wortel + Sawi Cah Wortel + Sawi Cah Sawi Wortel Cah Sawi Wortel
Snack Pagi Martabak Martabak Kasbi Panggang
Siang Nasi Nasi Nasi Nasi Nasi
Ikan Goreng Saos Tomat Ikan Goreng Saos Tomat Ikan Goreng Saos Tomat Ikan Tumis Ikan Tumis
Perkedel Kentang Perkedel Kentang Perkedel Kentang Tempe Goreng Tepung Tempe Goreng Tepung
Sop Iga Sop Iga Sop Iga Oseng Buncis Kentang Tahu Oseng Buncis Kentang Tahu
Sop Kembang Tahu Sop Kembang Tahu Sop Kembang Tahu Cah Sawi Wortel Laksa Cah Sawi Wortel Laksa
Jeruk Manis Jeruk Manis Jeruk Manis
Snack Sore Kue Sus Kue Sus Roll Cake
Malam Nasi Nasi Nasi Nasi Nasi
Ayam Goreng Saos Santan Ayam Goreng Saos Santan Ayam Goreng Saos Santan Ikan Masak Kering Kayu Ikan Masak Kering Kayu
Sambal Goreng Tempe Kasbi + Kacang Panjang Sambal Goreng Tempe Kasbi + Kacang Panjang Sambal Goreng Tempe Kasbi + Kacang Panjang
Tahu Goreng Saos Tahu Goreng Saos
Sop Kimlo Ayam Sop Kimlo Ayam Sop Kimlo Ayam
Cah Waluh Toge Cah Waluh Toge
Pisang Mas Pisang Mas Pisang Mas
Pisang Mas Pisang Mas
STANDAR PORSI
Paket A
No BM Spesifikasi Keterangan
1 Buncis Segar, tidak berulat, warnanya seragam -
2 Tahu Daging kenyal, berbau segar -
3 Pepaya Berwarna kuning, padat -
4 Jagung Berwaran kuning, segar -
5 Tempe Padat -
6 Anggur merah Kulit licin, segar, padat -
7 Telur ayam Kulit bersih -
8 Sawi putih Segar, tidak berulat -
9 Labu siam Segar -
10 Daun bawang Daunnya layu, berwarna kuning -
11 Daun seledri Segar -
12 Wortel Padat, segar -
13 Kentang Kulit mulus, berwarna kuning 7 busuk
14 Ikan cakalang Tanpa tulang, segar, daging kenyal, -
mata bening, berwarna merah
15 Daging ayam Daging kenyal, berwarna merah segar, -
tidak berbau
Paket B
No BM Spesifikasi Keterangan
1 Kacang panjang Segar, berwarna hijau, tidak berulat -
2 Taoge Segar, berwarna putih -
3 Jagung Segar, berwarna kuning -
4 Wortel Segar, berwarna orange -
5 Buncis Segar, berwarna hijau, tidak berulat -
6 Tomat Segar, berwarna merah, kulitnya mulus -
7 Sawi putih Segar -
8 Kentang Berwarna kuning, kulit mulus -
9 Tahu Kenyal, berwarna putih, berbau segar -
10 Tempe Padat -
11 Labu siam Padat, kulit tidak seragam -
12 Nenas Berwarna kuning, padat -
13 Pisang mas Berwarna kuning, kulitnya mulus -
14 Apel merah Segar, kulit licin -
15 Pepaya Tampak sedikit kerusakan pada bagian -
kulit
16 Ikan cakalang Tanpa tulang, berwarna merah, berbau -
segar, kenyal
17 Ikan dasar Berwarna merah, berbau segar -
18 Daging ayam Segar, berwarna merah, kenyal -
SPESIFIKASI BM PEMESANAN
HARI KE-II ( SELASA 14/02/2012)
Paket A
No BM Spesifikasi Keterangan
1 Buncis Berwarna hijau, kulit mulus, tidak 3 batang rusak
berulat
2 Sawi putih Daunnya tampak sedikit berwarna -
kuning
3 Tahu Berwarna putih, kenyal, aroma -
tahu
4 Tempe Padat -
5 Ikan cakalang Berwarna merah, tanpa tulang, -
segar
6 Ikan dolosi Segar -
7 Daging ayam Berwarna merah, segar -
Paket B
No BM Spesifikasi Keterangan
1 Sawi putih Segar -
2 Tempe Padat -
3 Pisang mas Berwarna kuning, kulit mulus, -
segar
4 Taoge Segar, berwarna putih, berbau -
segar
5 Buncis Segar, berwarna hijau -
6 Kacang Berwarna seragam, segar 4 rusak
panjang
7 Ikan tude Segar, mata benig, kenyal, -
berwarna merah
8 Daging ayam Segar, berwarna merah, berbau -
segar
9 Ikan cakalang Tidak bertulang, berwarna merah, -
segar, berbau segar
SPESIFIKASI BM PEMESANAN
HARI KE-III ( RABU 15/02/2012 )
Paket A
No BM Spesifikasi Keterangan
1 Gambas Berwarna hijau, padat -
2 Tempe Padat, aroma tempe -
3 Tahu Kenyal, berwarna putih, aroma -
tahu
4 Sawi putih Daunnya layu Daun layu
5 Kacang panjang Segar, berwarna hijau, tidak -
berulat
6 Jagung Segar, berwarna kunig -
7 Daun bawang Segar -
8 Wortel Berwarna orange, segar -
9 Labu siam Berwarna hijau, kulit seragam 3 busuk
10 Kentang Berwarna kuning, kulitnya 9 rusak
mulus
11 Pepaya Berwarna kuning, padat -
12 Daging ayam Berwarna merah, segar, -
berbau segar
13 Ikan cakalang Tanpa tulang, berwarna -
merah, segar
14 Ikan dasar Berwarna merah, segar, -
berbau segar
Paket B
No BM Spesifikasi Keterangan
1 Buncis Berwarna seragam, segar -
2 Sawi putih Segar -
3 Wortel Berwarna orange, segar 1 busuk
4 Kentang Berwarna kuning, kulitnya -
mulus
5 Labu siam Segar, berwarna hijau, berbau -
segar
6 Tahu Kenyal, berwarna putih, aroma -
tahu
7 Tempe Padat, aroma tempe -
8 Gambas Berwarna hijau, padat, berbau -
segar
9 Kacang panjang Berwarna hijau, berbau segar -
10 Jagung Berwarna kuning, segar -
11 Pisang mas Berwarna kuning, kulitnya -
mulus, aroma pisang
12 Nenas Berwarna kuning, aroma nenas -
13 Semangka Berwarna hijau, padat, segar -
14 Pepaya Berwarna kuning, kulit kurang -
mulus, aroma pepaya
15 Daging ayam Berwarna merah, segar, -
berbau segar
16 Ikan cakalang Berwarna merah, tanpa tulang, -
segar, berbau segar
17 Ikan dasar Berwarna merah, segar, -
berbau segar
DENAH DAPUR INSTALASI GIZI RSU KELAS B
Keterangan Denah Dapur RS kelas B
a. Luas : 40 x 25 m2
b. Kapasitas : 600 100 tempat tidur
c. Bagian bagian
1. Ruang Penerimaan = 67 m2
2. Ruang penyimpanan bahan makanan = 100 m2
3. Ruang penyimpanan bahan makanan = 50 m2
4. Ruang penyimpanan dan persiapan daging = 50 m2
5. Ruang pemasakan dan pembagian makanan khusus = 100 m2
6. Ruang pemasakan dan pembagian makanan biasa = 100 m2
7. Ruang formula bayi = 56 m2
8. Ruang minuman = 6 m2
9. Ruang pencucian alat = 56 m2
10. Ruang pengawas pengolahan = 8 m2
11. Ruang penyimpanan bahan makanan harian = 10 m2
12. Ruang penyimpanan bahan makanan harian = 28 m2
13. Ruang Administrasi instalasi gizi = 39 m2
14. Ruang pendidikan = 39 m2
15. Ruang locker dan WC pegawai = 47 m2
16. Ruang penerangan = 6 m2
17. Ruang listrik = 12 m2
DENAH INSTALASI GIZI RSUD Dr. CHASAN BOESOERIE TERNATE
Keterangan:
4 5 1 = Ruangan penerimaan
2 = Ruangan Penyaluran
3 = Ruang Ganti
8 4 = Ruangan Penyimpanan Bahan Kering
2 10
5 = Ruangan Penyimpanan Bahan Basah
6 = Tempat Persiapan
3 7 = Ruangan Pengolahan
8 = Ruangan Penyajian
9 = Ruangan Pencucian Peralatan
10 = Kantor
11 = Toilet
11 9
6
1
11 7
ALUR KERJA PENYELENGGARAAN MAKANAN INSTALASI GIZI
Penerimaan
Persiapan
Pembagian
Pembuangan Sampah
Akhir di Luar Dapur
Pencucian
FORMULIR OBSERVASI KELAYAKAN FISIK
UNTUK HIGYENE SANITASI MAKANAN JASA BOGA
FORM.JB.2A (KEPMENKES RI NOMOR 715/Menkes/V/2003)
Petugas
(..................................)
PEMANTAUAN CITA RASA MAKANAN VIP DAN KELAS I
Waktu Makan : Pagi/Siang/Malam
Hari/Tanggal :
1 Nasi a. Pulen 7 Bubur Nasi a. Sedang
b. Lembek b. Kekentalan
c. Keras c. Keenceran
Petugas
(..................................)
ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA MASAK BERDASARKAN BEBAN
KERJA
Beban Kerja/Tahun =
1. Waktu Kerja yang Tersedia = 365 hari hari non efektif kerja
= 365 92
= 273 6 jam
= 1638 jam kerja efektif
15 6 365
Kebutuhan Tenaga =
1638
= 20
BBI = TB-100
BBI = 161-100
BBI = 61 Kg
Energi
BEE (Basal Energy Expenditure)
= 655.1 + 9.66 (BB) + 1.85 (TB) 4.68 (U)
= 655.1 + 9.66 (64) + 1.85 (161) - 4.68 (60)
= 655.1 + 618.24 + 297.85 280.8
= 1290.39
TEE (Total Energy Expenfiture)
= BEE FA FS
= 1290.39 1.1 1
= 1419.43 Kal/hari
Protein
1419.43 15%
=
4
= 53.23 gr/hari
Lemak
1419.43 25%
=
9
= 39.43 gr/hari
Karbohidrat
1419.43 60%
=
4
= 212.92 gr/hari
Menu Hari pertama Untuk kelas III (Interna Wanita)
Keterangan : Nama
Bentuk Makanan Nim
Jenis Penyakit Kelas
Pagi Bubur Beras giling 50 180 0 3,4 0,35 39,45 3 70 0,4 0 0,06 0 2,5 50 0 1
Telur rebus Telur ayam 50 81 6,4 0 5,75 0,35 27 90 1,35 450 0,05 0 79 89 275 0
Tahu goreng saos tomat Tahu 25 17 0 1,95 1,15 0,4 31 15,8 0,2 0 0,015 0 3 37,75 0 0,125
Saos tomat 10 9,8 0 0,2 0,04 2,45 1,2 1,8 0,08 188 0,009 1,1 0 0 0 0
Cah wortel + buncis Wortel 50 21 0 0,6 0,15 4,65 19,5 18,5 0,4 6000 0,03 3 35 122,5 0 2,5
Buncis 25 8,75 0 0,6 0,05 1,925 16,25 11 0,275 157,5 0,02 4,75 8,8 19,43 0 2,375
Minyak Minyak kelapa 5 43,5 0 0,05 4,9 0 0,15 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 361,05 6,4 6,8 12,4 49,225 98,1 207 2,705 6795,5 0,184 8,85 128,3 318,7 275 6
Snack 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Siang Nasi Beras giling 75 270 0 5,1 0,53 59,175 4,5 105 0,6 0 0,09 0 3,75 75 0 1,5
Ikan goreng saos Ikan segar 50 56,5 8,5 0 2,25 0 10 100 0,5 75 0,025 0 50,25 150 0 0
Saos tomat 15 14,7 0 0,3 0,06 3,675 1,8 2,7 0,12 282 0,014 1,65 0 0 0 0
Sayur bening Wortel 50 21 0 0,6 0,15 4,65 19,5 18,5 0,4 6000 0,03 3 35 122,5 0 2,5
Buncis 25 8,75 0 0,6 0,05 1,925 16,25 11 0,275 157,5 0,02 4,75 8,8 19,43 0 2,375
Pepaya Pepaya 50 23 0 0,25 0 6,1 11,5 6 0,85 182,5 0,02 39 2 110,5 0 1,25
Minyak Minyak kelapa 10 87 0 0,1 9,8 0 0,3 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 480,95 8,5 6,95 12,8 75,525 63,85 243 2,745 6697 0,199 48,4 99,8 477,4 0 7,625
Snack 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Mlm Nasi Beras giling 75 270 0 5,1 0,53 59,175 4,5 105 0,6 0 0,09 0 3,75 75 0 1,5
Ikan masak kering kayu Ikan segar 50 56,5 8,5 0 2,25 0 10 100 0,5 75 0,025 0 50,25 150 0 0
Tahu goreng saos Tahu 25 17 0 1,95 1,15 0,4 31 15,8 0,2 0 0,015 0 3 37,75 0 0,125
Saos tomat 10 9,8 0 0,2 0,04 2,45 1,2 1,8 0,08 188 0,009 1,1 0 0 0 0
Sop Makaroni Makaroni 25 90,75 0 2,18 0,1 19,675 5 20 0,075 0 0,025 0 0,75 33 0 0,125
Wortel 25 10,5 0 0,3 0,08 2,325 9,75 9,25 0,2 3000 0,015 1,5 17,5 61,25 0 1,25
Kentang 25 20,75 0 0,5 0,03 4,775 2,75 14 0,175 0 0,028 4,25 1,75 99 0 0,625
Pisang mas Pisang mas 50 63,5 0 0,7 0,1 16,8 3,5 12,5 0,4 39,5 0,045 1 0 0 0 4,25
Minyak Minyak kelapa 10 87 0 0,1 9,8 0 0,3 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total 625,8 8,5 11 14,1 105,6 68 278 2,23 3302,5 0,252 7,85 77 456 0 7,875
Total 1467,8 48,175 39,3 230,35 230 729 7,68 16795 0,634 65,1 305,1 1252 275 21,5
Standar Kebutuhan 1419,43 53,23 39,4 212,92
% Kebutuhan 103,4% 90,5% 99,6% 108,2%
Log Book Individu Praktek Manajemen Sistem Penyelenggaraan
Makanan Institusi (MSPMI) di Rumah Sakit
Mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Ternate Tahun 2011/2012
Pembimbing
Pembimbing
Pembimbing
Pembimbing
Pembimbing
NIM : 09239
Pembimbing
NIM : 09239
Pembimbing
NIM : 09239
3 Zat gizi menu dalam 1 hari Zat gizi menu dalam 1 hari
sudah sesuai dengan kebutuhan
gizi pasien untuk proses
penyembuhan.
Pembimbing
NIM : 09239
Pembimbing
NIM : 09239
Pembimbing
NIM : 09239
Pembimbing
NIM : 09260
Pembimbing
NIM : 09260
Pembimbing
NIM : 09260
3 Zat gizi menu dalam 1 hari Zat gizi menu dalam 1 hari
sudah sesuai dengan kebutuhan
gizi
Pembimbing
NIM : 09260
Pembimbing
NIM : 09260
Pembimbing
NIM : 09260
Pembimbing
d. Penyediaan dan penggunaan Di RSUD dr. Chasan Boesoerie telah disediakan alat Semua tenaga pengolah
Alat pelindung Diri (APD) pelindung diri dan dilakukan pergantian 1 kali dalam harus menggunakan APD
seperti: celemek, tutup setahun dan digunakan pada setiap pengolahan. pada saat mengolah
kepala, sepatu kerja. Ada tenaga pengolah yang tidak menggunakannya makanan.
Ada atau tidak ada, dan yaitu celemek (1 orang pada hari pertama saja).
berapa kali dalam setahun
terakhir penggantinya ?
3. Karakteristik konsumen dan Sudah disesuaikan dengan karakteristik dan tingkat Sebaiknya pasien tidak
kesukaan kesukaan makan pasien tetapi ada pasien yang membeli makanan diluar
tidak menghabiskan makanan rumah sakit dan rumah sakit.
memilih untuk membeli dan mengkonsumsi
makanan luar rumah sakit.
5. Peralatan untuk PMI yang Peralatan yang digunakan masih sederhana (alat Sebaiknya menggunakan
dimiliki dan fasilitas lainnya masak dan alat penyajian) sehingga memboros alat tertentu untuk proses
waktu dan tenaker pengolahan makanan agar
menghemat waktu dan
6. Kemampuan yang dimiliki Kemampuan tenaga kerja disesuikan dengan tenaga. Pada penyajian
oleh tenaga kerja keahlian, kemampuan dan pengalaman kerja sebaiknya menggunakan
masing-masing sesuai dengan bidangnya. plato.
7. Biaya yang disediakan Makanan yang disediakan sesuai dengan standar
(harga/porsi) biaya/harga/porsi/orang/hari.
c. Analisis zat gizi menu dalam Zat gizi menu dalam 1 hari sudah sesuai dengan
1 hari kebutuhan gizi pasien.
Pembimbing
NIM : 09273
PETUNJUK : Peserta mengisi semua kegiatan setiap hari dengan hasil pengamatan dan analisisnya berdasarkan
UNIT KERJA : UNIT PRODUKSI DAN UNIT DISTRIBUSI SERTA PELAYANAN MAKANAN
b. Jumlah dan jenis peralatan Jenis peralatan yang digunakan dalam proses
dalam persiapan dan pengolahan bahan makanan menggunakan
pengolahan bahan kompor gas, panci, kuali, pisau, talenan, dandang,
makanan. waskom, piring stainlis stil, tutup saji dll.
Peralatan yang digunakan sesuai dengan jumlah
yang dibutuhkan.
c. Ketentuan Standar porsi Standar porsi yang ada di Instlasi Gizi RSUD Lebih memperhatikan
untuk menentukan besar Chasan Boesoerie belum sesuai, karena berat standar porsi.
potongan. masing - masing masakan pada saat ditimbang
berbeda - beda. Misalnya pada berat ikan, tahu,
dan tempe.
d. Ketentuan atau
Keseragaman untuk potongan atau bentuk
keseragaman bentuk
makanan belum sama rata atau seragam.
potongan atau bentuk
makanan.
e. Ketentuan penggunaan alat
Penggunaan alat yang digunakan sudah sesuai
yang digunakan.
dengan fungsi masing - masing alat yang dipakai.
6 Tipe dan tata, tata letak Tipe B dapur berbentuk L. Dimana tempat
pengolahan makanan dan penyajian untuk
distribusi masih berada dalam 1 ruangan.
Pembimbing
NIM : 09243
Pembimbing
NIM : 09243
Pembimbing
NIM : 09243
Pembimbing
NIM : 09243
Pembimbing
NIM : 09243
Pembimbing