Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN


WILAYAH

Dibuat oleh:

Chairunisa Afnidya Nanda

21110115120018

PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI

FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS DIPONEGORO

Jl. Prof. Soedharto SH, Tembalang Semarang Telp. (024)76480785,76480788

e-mail : jurusan@geodesi.ft.undip.ac.id

2016
Pengertian Perencanaan adalah uraian sistematis mengenai tujuan yang akan dicapai
oleh organisasi berdasarkan identifikasi potensi daya dukung, metode mencapai tujuan,
penetapan indicator keberhasilan, model monitoring dan evaluasi (penulis 2015). Selain itu
pengertian Perencanaan adalah cara berpikir mengenai persoalan-persoalan sosial dan
ekonomi, terutama berorientasi pada masa datang, berkembang dengan hubungan antara
tujuan dan keputusan keputusan kolektif dan mengusahakan kebijakan dan program.
Perencanaan wilayah adalah suatu agenda atau rancangan antara manusia dengan
lingkungan yang dengan sengaja dibuat untuk menambah, mengurang, memperbaiki, ataupun
melengkapi sesuatu dengan harapan memperoleh hasil maksimal dan efisien meliputi
masalah ekonomi dan pembangunan wilayah.
Ciri-ciri pokok dari perencanaan umum mencakup serangkaian tindakan berurutan
yang ditujukan pada pemecahan persoalan-persoalan di masa datang dan semua perencanaan
mencakup suatu proses yang berurutan yang dapat di wujudkan sebagai konsep dalam
sejumlah tahapan. Karena tindakannya berurutan, berarti ada tahapan yang dilalui dalam
perencanaan, antara lain :
1. Identifikasi Persoalan
2. Perumusan tujuan umum dan sasaran khusus hingga target-target yang kuantitatif
3. Proyeksi keadaan di masa akan dating
4. pencarian dan penilaian berbagai alternative
5. penyusunan rencana terpilih.
Ciri-ciri perencanaan, meliputi:
1. Bersifat public
2. Berorientasi masa depan
3. Strategis
4. Kesepakatan
5. Terhubung pada tindakan
Perencanaan yang Ideal:
A. Prinsip partisipatif: masyarakat yang akan memperoleh manfaat dari perencanaan
harus turut serta dalam prosesnya.
B. Prinsip kesinambungan: perencanaan tidak hanya berhenti pada satu tahap; tetapi
harus berlanjut sehingga menjamin adanya kemajuan terus-menerus dalam
kesejahteraan, dan jangan sampai terjadi kemunduran.
C. Prinsip holistik: masalah dalam perencanaan dan pelaksanaannya tidak dapat hanya
dilihat dari satu sisi (atau sektor) tetapi harus dilihat dari berbagai aspek, dan dalam
keutuhan konsep secara keseluruhan.
D. Mengandung sistem yang dapat berkembang (a learning and adaptive system).
E. Terbuka dan demokratis (a pluralistic social setting).
Syarat Perencanaan harus memiliki, mengetahui, dan memperhitungkan:
1. Tujuan akhir yang dikehendaki
2. Sasaran-sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya (yang mencerminkan pemilihan
dari berbagai alternatif)
3. Jangka waktu mencapai sasaran-sasaran tersebut
4. Masalah-masalah yang dihadapi
5. Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta pengalokasiannya
6. kebijakan-kebijakan untuk melaksanakannya
7. Orang, organisasi, atau badan pelaksananya
8. Mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya.
Dalam perencanaan wilayah terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan meliputi
faktor-faktor perencanaan berupa Sumber daya (alam, manusia, modal, teknologi) yang
disertai dengan ketercukupan modal dan keberadaan teknologi, idiologi dan falsafah, sasaran,
dasar Kebijakan, data dan metode, kondisi lingkungan, sosial, politik dan budaya guna
memperoleh kelancaran dalam perencanaan hingga pembangunan wilayah.
Aspek perencanaan:
1) Subyek permasalahan
2) Tujuan yang akan dicapai (visi, misi, orientasi)
3) Potensi daya dukung
4) Strategi atau metode mencapai tujuan
5) Indikator Keberhasilan
6) Model monitoring dan evaluasi (Monev)

Monitoring dan Evaluasi

Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas
objektif program atau memantau perubahan, yang focus pada proses dan keluaran
Evaluasi adalah penggunaan metode penelitian social untuk secara sistematis
menginvestigasi efektifitas program atau menilai kontribusi program terhadap perubahan
(objektif) dan menilai kebutuhan perbaikan, kelanjutan atau perluasan program
(rekomendasi), evaluasi memerlukan desain studi/penelitian, evaluasi terkadang
membutuhkan kelompok kontorl atau kelompok kpembanding, evaluasi melibatkan
pengukuran seiring dengan berjalannya waktu, evaluasi melibatkan studi/penelitian khusus
Kegiatan monitoring lebih terfokus pada kegiatan yang sedang dilaksanakan.
Monitoring dilakukan dengan cara menggali untuk mendapatkan informasi secara regular
berdasarkan indikator tertentu, dengan maksud mengetahui apakah kegiatan yang sedang
berlangsung sesuai dengan perencanaan dan prosedur yang telah disepakati. Indikator
monitoring mencakup esensi aktivitas dan target yang ditetapkan pada perencanaan program.
Apabila monitoring dilakukan dengan baik akan bermanfaat dalam memastikan pelaksanaan
kegiatan tetap pada jalurnya (sesuai pedoman dan perencanaan program). Juga memberikan
informasi kepada pengelola program apabila terjadi hambatan dan penyimpangan, serta
sebagai masukan dalam melakukan evaluasi.
Secara prinsip, monitoring dilakukan sementara kegiatan sedang berlangsung guna
memastikan kesesuain proses dan capaian sesuai rencana atau tidak. Bila ditemukan
penyimpangan atau kelambanan maka segera dibenahi sehingga kegiatan dapat berjalan
sesuai rencana dan targetnya. Jadi, hasil monitoring menjadi input bagi kepentingan proses
selanjutnya. Rencana monitoring sebaiknya mencakup langkah-langkah:
1) Tentukan kegiatan dan keluaran utama yang harus dimonitor
2) Tentukan waktu dan pihak mana yang akan melakukan monitoring
3) Tentukan siapa saja yang akan menerima laporan hasil monitoring.
Sementara Evaluasi dilakukan pada akhir kegiatan, untuk mengetahui hasil atau
capaian akhir dari kegiatan atau program. Hasil Evaluasi bermanfaat bagi rencana
pelaksanaan program yang sama diwaktu dan tempat lainnya. Langkah-langkah melakukan
Evaluasi langkah:
1) Melalui penyusunan rencana kerja : apa yang akan dievaluasi (didasarkan pada
hasil/manfaat yang telah ditentukan dalam rencana program dan dengan
menggunakan sejumlah kecil indikator dan target kunci), basis data yang akan
digunakan, kapan evaluasi akan dilaksanakan.
2) Pilih pihak pelaksana evaluasi yang independen dan objektif
3) Bahas laporan hasil evaluasi dengan pihak pelaksana evaluasi.

Contoh Perencanaan Pembangunan kilang minyak baru di Bontang


Kalimantan Timur

Mega Proyek Kilang Minyak Pertamina akan dibangun di Kota Bontang, Kalimantan
Timur. Menurut informasi pihak PT. Pertamina akan mengangarkan dana sebesar 120 triliun
untuk proyek kilang tersebut dan rencanya proses pembangunannya akan dimulai pada tahun
2017.
Dalam hasil pertemuan antara Pemkot Bontang maupun DPRD dengan Pemerintah
pusat menyatakan bahwa memang sejak awal kota Bontang diprioritaskan untuk proyek
kilang ini. Bontang dipilih karena merupakan daerah pusat industri minyak dan gas di
Kalimantan Timur. Keputusan tersebut telah disesuaikan dengan beberapa aspek sehingga
akhirnya Bontang dinyatakan siap untuk menerima proyek ini dan kedepannya akan melayani
suplai produk bahan bakar minyak (BBM) maupun LPG ke beberapa wilayah di Indonesia
Timur.
Kilang minyak Bontang ini akan dibangun di area lahan PT. Badak NGL seluas 550
hektar dengan waktu pengerjaan sekitar empat tahun. Rencannya kilang tersebut akan
berkapasitas 300.000 barrel/hari, apabila memang demikian maka dipastikan bahwa kilang
baru ini kapasitasnya akan melebihi kilang minyak Balikpapan yang hanya berkapasitas
260.000 barrel per hari.
Melihat banyakanya jumlah tenaga kerja yang mampu diserap tentu saja membuat
banyak orang menanti maupun berharap agar proyek pembangun kilang minyak Bontang
cepat selesai dan segera beroperasi. Dengan adanya proyek pembangunan kilang minyak
Bontang tentu akan membuat masyarakat khusunya di Kalimantan Timur berharap agar
kedepannya kelangkaan BBM yang masih sering terjadi di berbagai daerah dapat
diminimalisir. Sedangkan berdasarakan komitmen pemerintahan Presiden Joko Widodo
mempercepat pembangunan kilang minyak di Bontang, Kalimantan Timur dan kawasan
industri petrokimia di Tuban, Jawa Timur diharapkan dapat mengurangi ketergantungan
Indonesia terhadap impor bahan bakar minyak (BBM). Tanpa kilang minyak, negara ini
dipastikan bakal menjadi importir BBM terbesar di dunia.
Untuk mendukung kerja Pertamina, pemerintah meminta Kementerian Keuangan
memilih konsultan internasional pendamping dalam proses lelang dan mencari inevstor, dan
mentargetkan Oktober tahun ini sudah bisa diputuskan mitranya. Begitu Kemenkeu
menunjuk konsultan internasional, Pertamina sudah bisa bekerja mendampingi tim (peminat)
untuk melakukan lelang. Pemerintah juga telah menyiapkan lahan seluas 600 hektare,
infrastruktur yang memadai dan insentif pajak berupa tax holiday. Pemberian keringan pajak
bisa diperpanjang hingga 15 tahun untuk menarik minat investor.

DAFTAR PUSTAKA

http://jembatan4.blogspot.co.id/2013/10/perbedaan-perencanaan-dan-pengembangan.html

http://semuelslusi.blogspot.co.id/2015/03/monitoring-dan-evaluasi.html

http://www.bappedakaltim.com/berita-mega-proyek-kilang-minyak-bontang.html

https://www.slideshare.net/DadangSolihin/prinsip-perencanaan-pembangunan-daerah

Anda mungkin juga menyukai