Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Analisis Manfaat Biaya Pada Proyek Pemerintah


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Publik
Dosen Pengampu : Indah Purwanti, M.T

Disusun Oleh :
1. Mochammad Adib ( 4120107 )
2. Nurriya Dyah Kandhi ( 4120132 )
3. Astri Fajar Zakiya ( 4120135 )
4. Muhammad Hasny Rahman ( 4120159 )

KELAS C
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Analisis
Manfaat Biaya Pada Proyek Pemerintah”.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Indah Purwanti, M.T selaku
dosen mata kuliah Ekonomi Publik dan kepada semua pihak yang terlibat dalam proses
pembuatan makalah ini.
Penulis telah berusaha untuk menyelesaikan makalah dengan baik. Tetapi penulis
menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari
pembaca sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
penulis dan para pembaca.

Pekalongan, 20 Mei 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

JUDUL........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Penentuan Prioritas Proyek ................................................................ 3
B. Metode Nilai Bersih ........................................................................... 5
C. IRR ..................................................................................................... 6
D. Rasio Manfaat Biaya .......................................................................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 9
B. Saran .................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Analisis manfaat dan biaya digunakan untuk mengevaluasi penggunaan sumber-
sumber ekonomi agar sumber yang langka tersebut dapat digunakan secara efisien.
Pemerintah mempunyai banyak program atau proyek yang harus dilaksanakan sedangkan
biaya yang tersedia sangat terbatas. Dengan analisis ini pemerintah menjamin penggunaan
sumber-sumber ekonomi yang efisien dengan memilih program-program yang memenuhi
kriteria efisiensi. Analisis manfaat dan biaya merupakan alat bantu untuk membuat
keputusan publik dengan mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat. Ada dua pihak
yang menaruh perhatian pada analisis ini, yaitu pertama, para praktisi teknis dan ekonom
yang berperan dalam mengembangkan metode analisis, pengumpulan data, dan membuat
analisis serta rekomendasi. Kedua, pemegang kekuasaan eksekutif yang berwenang untuk
membuat peraturan dan prosedur untuk melaksanakan keputusan publik.
Analisis manfaat dan biaya ini hanya menitikberatkan pada efisiensi penggunaan
faktor produksi tanpa mempertimbangkan masalah lain seperti distribusi, stabilisasi
ekonomi dan sebagainya. Analisis ini hanya menentukan program dari segi efisiensi
sedangkan pemilihan pelaksanaan program berada di tangan pemegang kekuasaan
eksekutif yang dalam memilih juga mempertimbangkan faktor lain. Suatu program yang
efisien mungkin tidak akan dilaksanakan karena menimbulkan distribusi pendapatan yang
semakin lebar. Sebaliknya program yang menimbulkan distribusi pendapatan yang semakin
baik akan dipilih meskipun program tersebut tidak terlalu efisien ditinjau dari hasil analisis
manfaat dan biaya.
Saat ini analisis manfaat dan biaya merupakan alat utama dalam membuat evaluasi
program atau proyek untuk kepentingan publik, seperti : manajemen sumber daya alam dan
pengembangan sumber energi alternatif (Field, 1994). Biasanya analisis ini terintegrasi
dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang dilakukan untuk
mengevaluasi dampak suatu proyek atau program terhadap lingkungan hidup. Sehingga
analisis ini tidak hanya melihat manfaat dan biaya individu, tetapi secara menyeluruh
memperhitungkan manfaat dan biaya sosial dan selanjutnya dapat disebut sebagai analisis
manfaat dan biaya sosial.

1
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Penentuan Prioritas Proyek?
2. Apa itu Metode Nilai Bersih?
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan IRR?
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Rasio Manfaat – Biaya?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang Penentuan Prioritas Proyek
2. Untuk mengetahui tentang Metode Nilai Bersih
3. Untuk mengetahui tentang IRR
4. Untuk mengetahui tentang Rasio Manfaat - Biaya

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penentuan Prioritas Proyek


• Konsep Dasar Penentuan Prioritas (Priority Setting)
Ilmu ekonomi merupakan ilmu yang digunakan untuk memilih. Hal ini berdasarkan
asumsi bahwa terdapat keterbatasan sumber daya. Oleh karena itu, ilmu ini sangat diperlukan
untuk individu maupun organisasi dalam menentukan tujuan. Dengan menggunakan ilmu
ekonomi, individu atau organisasi dapat menentukan prioritas dari beberapa tujuan yang
dimiliki.
Setiap organisasi umumnya memiliki pernyataan yang jelas mengenai prioritas
program yang diacu secara resmi dan diperbarui setiap jangka waktu tertentu. Prioritas tersebut
menjadi dasar pengambilan keputusan yang juga dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya.
Akan tetapi, dalam kenyataannya banyak organisasi yang baru menyadari bahwa mereka tidak
memiliki prioritas yang jelas hingga organisasi tersebut mengalami masalah dan krisis.
Penentuan prioritas merupakan proses mengidentifikasi aktivitas yang paling penting
dalam sebuah organisasi. Penentuan prioritas (priority setting) dikembangkan sebagai dasar
pembuatan keputusan. Penentuan prioritas perlu dikembangkan dengan memahami sumber-
sumber daya yang bermanfaat untuk mencapai hasil (outcomes) dan pengaruh (impact)
yangdiharapkan. Ketersediaan sumber daya dapat menjadi faktor utama dalam penentuan
prioritas.
• Manfaat Priority Setting
Penentuan prioritas dipandang penting karena beberapa alasan sebagai berikut.
1. Agar tetap fokus pada hal-hal yang berada pada prioritas utama atau menuntun
perencanaan dan proses update program.
2. Untuk mengawasi agar penggunaan sumber daya langka dapat lebih efektf.
3. Untuk membangun komunikasi mengenai proyek/aktivitas antar stakeholder
4. Untuk menghubungkan antara kebijakan dan tujuan ekonomi sosial pemerintah
• Penyusunan Prioritas
Prioritas berfungsi untuk memudahkan pengambilan keputusan merupakan suatu
proses yang kompleks. Seseorang tidak dapat menggunakan satu pendekatan yang sesuai untuk
semua kebutuhan. Oleh karena itu, pihak yang bertanggung jawab dan terlibat dalam penetapan

3
prioritas perlu mengetahui beberapa pendekatan utama dan kendala-kendalayang mungkin
muncul dalam penetapan prioritas, sekaligus bagaimana cara untuk mengatasi kendala tersebut
Pendekatan yang tepat sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut
1. Seberapa eksplisit identifikasi prioritas dalam mempersiapkan rencana kerja (work
plan)?
2. Sampai seberapa jauh prioritas yang telah disusun merepresentasikan prioritas
organisasi secara menyeluruh?
3. Prioritas organisasi mencakup prioritas proyek dan program? Seringkali penyusunan
prioritas hanya memperhatikan program internal dan mengabaikan prirotas antar
program.
4. Seberapa jauh setiap pihak mampu memahami dan menghargai proses yang telah
dilakukan untuk menetapkan prioritas?
5. Bagaimana kajian dan pembaruan (up date) prioritas?
6. Sampai seberapa jauh penerapan pendekatan rasional dalam penyusunan prioritas?
7. Apakah terdapat fokus pada kebutuhan masyarakat yang utama sebagai penentu kunci
dalam penyusunan prioritas?
Dalam menentukan prioritas, terdapat beberapa pertanyaan petunjuk (guidance question) yang
dapat digunakan, yaitu1
1. Apa prioritas utama berdasarkan pemikiran dan kebutuhan yang diidentifikasi
selamaanalisis situasi?
2. Apa yang kita ketahui mengenai prioritas-prioritas tersebut?
3. Apakah sumber daya tersedia dan dapat diakses untuk menjalankan prioritas tersebut?
4. Apakah ada orang, kelompok, atau organisasi lain yang lebih mampu melaksanakan
prioritas tersebut?
5. Siapa yang sudah atau sedang terlibat dalam pekerjaan berkaitan dengan prioritas
tersebut?
6. Siapa partner yang potensial?

1 https://www.scribd.com/doc/2908460/Modul-3-Konsep-Penentuan-Prioritas

4
B. Metode Nilai Bersih
Metode NPB (Net Present Benefit atau Nilai Bersih Sekarang)
Nilai bersih suatu proyek merupakan seluruh nilai dari manfaat proyek dikurangkan
dengan biaya proyek pada tahun yang bersangkutan dan didiskontokan dengan tingkat diskonto
yang berlaku. Rumus perhitungannya adalah :

dimana :
NPB = nilai bersih, yaitu manfaat dikurangi dengan biaya pada tahun ke n
i = tingkat bunga
n = 1, .............., 50:umur proyek
M = manfaat
B = biaya
Berdasarkan metode ini, proyek yang mempunyai NPB tertinggi adalah proyek yang
mendapat prioritas untuk dilaksanakan. Pemilihan proyek tergantung dari tingkat diskonto
yang dipilih. Pemilihan tingkat diskonto haruslah mencerminkan biaya oportunitas penggunaan
dana.
Bila nilai net present benefit > 0, berarti investasi menguntungkan dan dapat diterima.
Akan coba dihitung besarnya nilai NPB dengan tingkat suku bunga diskonto yang diasumsikan
adalah sebesar 15% pertahun (Proyek Pengembangan Sistem Informasi Manajemen PT.
Genitya Dabatas & Co.).
Contoh Perhitungan Metode Net Present Benefit:
NPB = - 788.500.000 +285.000.000 (1+0,15)1 +372.500.000 (1+0,15)2 + 486.000.000
(1+0,15)3 + 542.250.000 (1+0,15)4
NPB = - 788.500.000 + 285.000.000 1,15 + 372.500.000 1,32 + 486.000.000 1,52 +
542.250.000 1,75
NPB = - 788.500.000 + 247.826.087 + 282.196.969,7 + 319.736.842,1 + 309.857.142,9
NPB = 371.117.041,7

5
Dari hasil perhitungan diatas diketahui bahwa nilai NPB untuk investasi Proyek
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen PT. Genitya Dabatas & Co. adalah sebesar Rp.
371.117.041,7, ini berarti bahwa nilai NPV proyek tersebut > 0, sehingga proyek tersebut dapat
diterima.2

C. IRR
Metode IRR merupakan metode dengan cara menghitung tingkat diskonto (y) yang
menghasilkan nilai sekarang suatu proyek sama dengan nol. Rumus yang digunakan adalah:

Proyek yang mempunyai nilai IRR yang tinggi yang mendapat prioritas. Walaupun
demikian pertimbangan untuk melaksanakan proyek tidak cukup hanya dengan IRR-nya saja,
tetapi secara umum tingkat pengembaliannya (rate of return) harus lebih besar dari biaya
oportunitas penggunaan dana. Jadi suatu proyek akan dilaksanakan dengan
mempertimbangkan tingkat pengembalian (IRR) dan tingkat diskonto (i). Tingkat diskonto
disebut juga sebagai external rate of return, merupakan biaya pinjaman modal yang harus
diperhitungkan dengan tingkat pengembalian investasi. Investor akan melaksanakan semua
proyek yang mempunyai IRR > i dan tidak melaksanakan investasi pada proyek yang harga
IRR < i.
Ada beberapa kelemahan dari metode IRR, yaitu :
• Metode IRR dapat menyebabkan pemilihan proyek yang keliru karena metode ini tidak
memperhatikan skala investasi. Pemilihan proyek berdasarkan metode ini akan
memberikan hasil yang keliru apabila skala atau besarnya proyek yang dibandingkan
berbeda. Dalam hal ini metode NPB akan memberikan evaluasi yang konsisten walaupun
skala proyek yang dibandingkan berbeda.
• Metode IRR mungkin akan memberikan hasil yang kurang memuaskan. Untuk proyek yang
mempunyai waktu lebih dari 2 tahun maka harga IRR dapat mempunyai 2 nilai atau lebih
yang dapat membingungkan (de Neufville, 1990). Pemilihan nilai IRR akan mempunyai

2Ferry Prasetya, Modul Ekonomi Publik Bagian IV Analisis Manfaat dan Biaya, (Malang: Universitas Brawijaya),
hal 9

6
implikasi yang berbeda dan tidak ada suatu kriteria pun yang secara teoritis dapat
menunjukkan pilihan IRR yang akan dipakai.
Pada metode NPB tingkat bunga yang diinginkan telah ditetapkan sebelumnya,
sedangkan pada metode IRR, kita justru akan menghitung tingkat bunga tersebut. Tingkat
bunga yang akan dihitung ini merupakan tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai
sekarang dari tiap-tiap cash inflow yang didiskontokan dengan tingkat bunga tersebut sama
besarnya dengan nilai sekarang dari initial cash outflow atau nilai proyek. Dengan kata lain
tingkat bunga ini adalah merupakan tingkat bunga persis investasi bernilai impas, yaitu tidak
menguntungkan dan juga tidak merugikan. Dengan mengetahui tingkat bunga impas ini, maka
dapat dibandingkan dengan tingkat bunga pengembalian atau rate of return yang diinginkan,
jika lebih besar berarti investasi menguntungkan dan bila sebaliknya investasi tidak
menguntungkan.
Contoh Perhitungan Internal Rate of Return Menggunakan Microsoft Excel 2000:

Misalnya IRR yang dihasilkan oleh sebuah proyek adalah 25% yang berarti proyek ini
akan menghasilkan keuntungan dengan tingkat bunga 25%. Bila rate of return yang diinginkan
adalah 20%, maka proyek dapat diterima kelayakannya.
Sebagai misal apabila Proyek Pengembangan Sistem Informasi Manajemen PT.
Genitya Dabatas mensyaratkan IRR yang diharapkan dari proyek ini adalah 25%, maka
berdasarkan perhitungan menggunakan Microsoft Excel 2000, dimana IRR sesungguhnya
adalah 34,13%, maka investasi untuk proyek ini dapat diterima kelayakannya. 3

3Ferry Prasetya, Modul Ekonomi Publik Bagian IV Analisis Manfaat dan Biaya, (Malang: Universitas Brawijaya),
hal 11

7
D. Rasio Manfaat - Biaya
Analisis manfaat biaya (benefit cost analysis) adalah analisa yang sangat umum
digunakan untuk mengevaluasi proyek-proyek yang dibiayai oleh pemerintah. Analisis
manfaat dan biaya ini ditujukan untuk mencari nilai dari perbandingan antara manfaat dan
biaya atau yang biasanya disebut Benefit Cost Ratio (B/C Ratio).
Secara sederhana, B/C Ratio adalah perbandingan antara Present Value Benefit
dibagi dengan Present Value Cost. Hasil B C Ratio dari suatu proyek dikatakan layak secara
ekonomi, bila nilai B/C Ratio lebih dari 1 (satu). B/C Ratio dipakai untuk mengevaluasi
kelayakan proyek dengan membandingkan total manfaat terhadap total biaya yang telah
didiskonto ke tahun dasar dengan memakai nilai suku bunga diskonto selama tahun
rencana.4
Terdapat dua komponen pokok dalam analisis manfaat-biaya, yaitu perhitungan
manfaat dan pengukuran biayanya. Perhitungan manfaat diperoleh dari selisih biaya yang
dikeluarkan, edangkan biayanya dihitung dari biaya keseluruhan. 5
Menurut Kuiper (dalam Kodoatie, 2002) manfaat dapat dikategorikan menjadi:
1. Manfaat langsung, yakni manfaat yang langsung diperoleh dari proyek.
2. Manfaat tidak langsung, yakni manfaat yang secara tidak langsung memberikan
keuntungan.
3. Manfaat nyata, yaitu manfaat yang dapat diukur dengan satuan nilai uang
(tangibel benefit).
4. Manfaat tidak nyata, yakni manfaat yang tidak dapat diukur dengan satuan nilai
(intangible benefit).6

4
Andi Mufli Marzuq Muthaher, "PENERAPAN METODE ANALISA MANFAAT BIAYA PADA
PENILAIAN KELAYAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN", Hal. 30
5
Setya Winarno, Miftahul Fauziah "RASIO MANFAAT-BIAYA PADA PENERAPAN ELEMEN-ELEMEN
STRUKTUR TAHAN GEMPA UNTUK RUMAH TINGGAL", Hal. 161
6
Andi Mufli Marzuq Muthaher, "PENERAPAN METODE ANALISA MANFAAT BIAYA PADA
PENILAIAN KELAYAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN", Hal. 31

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penentuan prioritas merupakan proses mengidentifikasi aktivitas yang paling
penting dalam sebuah organisasi. Penentuan prioritas (priority setting) dikembangkan
sebagai dasar pembuatan keputusan. Penentuan prioritas perlu dikembangkan dengan
memahami sumber-sumber daya yang bermanfaat untuk mencapai hasil (outcomes)
dan pengaruh (impact) yang diharapkan. Ketersediaan sumber daya dapat menjadi
faktor utama dalam penentuan prioritas. Nilai bersih suatu proyek merupkan seluruh
nilai dari manfaat proyek dikurangkan dengan biaya proyek pada tahun yang
bersangkutan dan didiskontokan dengan tingkat diskonto yang berlaku.
Metode IRR merupakan metode dengan cara menghitung tingkat diskonto (y)
yang menghasilkan nilai sekarang suatu proyek sama dengan nol. Pemilihan IRR akan
mempunyai implikasi yang berbeda dan tidak ada suatu kriteria pun yang secara teoritis
dapat menunjukan pilihan IRR yang akan dipakai. Analisis manfaat biaya (benefit cost
analysis) adalah analisa yang sangat umum digunakan untuk mengevaluasi proyek-
proyek yang dibiayai oleh pemerintah. Analisis manfaat dan biaya ini ditujukan untuk
mencari nilai dari perbandingan antara manfaat dan biaya atau yang biasanya disebut
Benefit Cost Ratio (B/C Ratio)

B. Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan sampaikan kepada kami.
Apabila terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan memakluminnya,
karena kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, alfa dan lupa.

9
DAFTAR PUSTAKA

Andi Mufli Marzuq Muthaher, "PENERAPAN METODE ANALISA MANFAAT BIAYA


PADA PENILAIAN KELAYAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
JALAN", Hal. 30-31
Setya Winarno, Miftahul Fauziah "RASIO MANFAAT-BIAYA PADA PENERAPAN
ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR TAHAN GEMPA UNTUK RUMAH TINGGAL",
Hal. 161
Ferry Prasetya, Modul Ekonomi Publik Bagian IV Analisis Manfaat dan Biaya, (Malang:
Universitas Brawijaya), hal 9-11
https://www.scribd.com/doc/2908460/Modul-3-Konsep-Penentuan-Prioritas

10

Anda mungkin juga menyukai