I. PENDAHULUAN
Selain Resistor dan Kapasitor, Induktor juga merupakan Induktansi ekivalen dari induktor yang dihubungkan seri
komponen Elektronika Pasif yang sering ditemukan dalam ataupun paralel dapat dicari dengan cara yang sama, dan
Rangkaian Elektronika, terutama pada rangkaian yang untuk mengukur induktansi secara seri adalah sebagai berikut,
berkaitan dengan Frekuensi Radio. Induktor atau dikenal juga
dengan Coil adalah Komponen Elektronika Pasif yang terdiri Lek = L1+L2+L3+..+LN(3)
dari susunan lilitan Kawat yang membentuk sebuah
Kumparan. Pada dasarnya, Induktor dapat menimbulkan Induktansi ekivalen dari induktor yang terhubung paralel
Medan Magnet jika dialiri oleh Arus Listrik. Medan Magnet adalah,[2]
yang ditimbulkan tersebut dapat menyimpan energi dalam
waktu yang relatif singkat. Dasar dari sebuah Induktor adalah = + + + .(4)
berdasarkan Hukum Induksi Faraday. Kemampuan Induktor
atau Coil dalam menyimpan Energi Magnet disebut dengan
Induktansi yang satuan unitnya adalah Henry (H). Satuan
Henry pada umumnya terlalu besar untuk Komponen Induktor II. METODE
yang terdapat di Rangkaian Elektronika. Oleh Karena itu, Percobaan Rangkaian Kapasitansi dan Induktansi
Satuan-satuan yang merupakan turunan dari Henry digunakan menggunakan dua jenis percobaan yaitu rangkaian kapasitansi
untuk menyatakan kemampuan induktansi sebuah Induktor dan rangkaian induktansi.
atau Coil. Satuan-satuan turunan dari Henry tersebut Percobaan pertama yang dilakukan adalah rangkaian
diantaranya adalah milihenry (mH) dan microhenry (H). kapasitansi, alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan
Simbol yang digunakan untuk melambangkan Induktor dalam ini adalah multimeter (VOM) yang berfungsi untuk mengukur
Rangkaian Elektronika adalah huruf L. Secara singkat dapat hambatan, tegangan dan arus, Osilator (RLC meter) yang
kita katakan bahwa inductor merupakan suatu elemen dinamik berfungsi untuk mengukur nilai resistansi, induktansi dan
dengan sifat-sifat sebagai berikut, tegangan pada induktor kapasitansi, Kapasitor 104.5pF, 10pF, 0.1053pF dan 0.033pF,
akan nol jika arusnya tidak berubah terhadap waktu. Induktor Induktor dan Project board. Langkah kerja pada rangkaian
berperilaku seperti suatu hubung singkat pada arus searah. konduktansi adalah menyiapkan alat dan bahan, kemudian
Arus yang melalui induktor adalah fungsi kontinu darwaktu. disusun rangkaian seperti Gambar 4, Gambar 5, dan Gambar
Perubahan tak kontinu dari arus induktomemerlukan tegangan 6. Mengukur nilai kapasitansi total ( C ekivalen )
serta daya yang tak terhinggabesarnya, yang secara fisis tidak menggunakan RLC meter dan membandingkan ( C ekivalen )
mungkin terjadi. Induktomenyerap daya dari rangkaian jika ia hasil pengukuran dan perhitungan.
melakukanpenyimpanan energi. Induktor mengeluarkan
energi yangdisimpan sebelumnya jika ia memberikan energi
padarangkaian.[3]
disusun rangkaian seperti Gambar 7, Gambar 8, dan Gambar dilakukan juga perhitungan untuk memperoleh nilai
9. Mengukur nilai induktansi total ( C ekivalen ) kapasitansi total dan induktansi total dari masing-masing
menggunakan RLC meter dan membandingkan ( C ekivalen ) rangkaian sesuai teori. Dan didapatkan nilai kapasitansi total
hasil pengukuran dan perhitungan. dan induktansi total dari eksperimen dan teori. Nilai yang
diperoleh dari kedua metode tersebut akan dibandingkan
untuk mengetahui nilai error. Hasil pada percobaan dapat
dilihat pada tabel 1 dan tabel 2.
Hasil percobaan rangkaian kapasitansi terdapat pada tabel
Gambar 7. Induktor dengan rangkaian seri 1, hasil percobaan pada rangkaian seri sebesar 0.3nF dan
secara teori sebesar 0.3nF sehingga error yang didapatkan
sebesar 0%. Nilai kapasitansi total pada rangkaian paralel
sesuai eksperimen sebesar 114.64nF dan secara teori sebesar
141nF sehingga nilai error yang diperoleh sebesar 23%. Nilai
kapasitansi total pada rangkaian kombinasi sesuai dengan
Gambar 8. Induktor dengan rangkaian pararel eksperimen sebesar 0.11nF dan secara teori sebesar 0.11nF
sehingga nilai error yang diperoleh sebesar 4%. Dari nilai
error yang kecil tersebut menunjukkan bahwa sebanding
antara hasil eksperimen dan hasil perhitungan manual.
Hasil percobaan rangkaian induktansi terdapat pada tabel
2, hasil percobaan pada rangkaian seri sebesar 62.67mH dan
Gambar 9. Induktor dengan rangkaian seri pararel secara teori sebesar 36.88mH sehingga error yang didapatkan
sebesar 41%. Nilai kapasitansi total pada rangkaian paralel
Setelah semua data diperhitungkan dan dibandingkan, sesuai eksperimen sebesar 12.98 mH dan secara teori sebesar
kemudian dicari nilai error alatnya, dengan cara: 8.97mH sehingga nilai error yang diperoleh sebesar 31%.
Nilai induktansi total pada rangkaian kombinasi sesuai dengan
eksperimen sebesar 9.16mH dan secara teori sebesar 9.02mH
Error = x 100 %.................(5)
sehingga nilai error yang diperoleh sebesar 2%. Dari nilai
error yang kecil tersebut menunjukkan bahwa sebanding
antara hasil eksperimen dan hasil perhitungan manual.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN