KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN MALANG
2017
KONSEP DASAR MRM (MODIFY RADICAL MASTEKTOMY)
A. Definisi
B. Indikasi
Kanker payudara stadium dini (I,II)
Kanker payudara stadium lanjut lokal dengan persyaratan tertentu
Keganasan jaringan lunak pada payudara.
C. Kontraindikasi
Tumor melekat dinding dada
Edema lengan
Nodul satelit yang luas
Mastitis inflamatoar
D. Persiapan Pembedahan
Persiapan Pasien :
1. Persiapan mental pasien
2. Kebersihan pasien
3. Kelengkapan status pasien meliputi hasil lab, foto RO, BOF/ IVP, dan USG
4. Pasien puasa
5. Baju pasien
6. Profilaksis sudah dimasukkan/ belum
Persiapan Lingkungan :
E. Teknik Instrumentasi
1. Tim bedah melakukan sign in
2. Perawat instrument melakukan scrubing, gowning, gloving.
3. Setelah pembiusan general, perawat sirkuler & team mengatur posisi pasien (supine, dg
tangan sebelah kanan diangkat ke atas kepala 90), sambil meletakkan U-pad on dibawah
payudara memanjang sampai dibawah kepala.
4. Perawat sirkuler memasang kateter (16), & kemudian mencuci area operasi.
5. Perawat instrument memberikan kassa kering (2) pada perawat sirkuler untuk
mengeringkan area operasi.
6. Perawat instrument membantu team memberi handuk steril, gown dan handscoon steril
7. Berikan desinfektan klem (1) dan cucing berisi deppers p.iodine 10% pada asisten
operator.
8. Berikan duk sedang (1) pada operator untuk diletakkan di atas kepala . Berikan duk
sedang (1) pada operator untuk diletakkan dibawah payudara memanjang ke bawah
9. Berikan duk kecil (2) untuk menutup bagian kanan dan kiri, lalu duk klem (4) untuk
fiksasi
10. Berikan duk tebal (1) untuk menutup bagian bawah, lalu duk klem untuk fiksasi
duk.terakhir berikan duk kecil (1) untuk melapisi bagian atas.
11. Perawat instrument mendekatkan meja mayo dan meja instrumen.
12. Pasang dan atur selang suction dan diatermi, fiksasi dengan kasa dan towel klem (1).
13. Cek terlebih dahulu bahwa suction dan diatermi bisa digunakan.
14. Beritahu operator bahwa instrument siap untuk digunakan.
15. Tim bedah melakukan Time Out
16. Berikan pada operator kasa alkohol 70% (1) u/ bersihkan sisa p.iodine 10%. Berikan
metilene blue & pinset anat pd operator u/ marking
17. Berikan handvat mess no 3 ( mess no10) u/ insisi kulit. Berikan mosquito & kasa pada
asisten u/ rawat perdarahan.
18. Berikan hack gigi tajam u/ memperlebar area operasi.
19. Berikan pinset cirurgi & diatermi (cutting) pd operator u/ insisi kulit s/d sampai fat.
20. Berikan pinset cirurgi, mosquito, big gaas dan diatermi u/ merawat perdarahan.
21. Berikan klem pean kocker (7) u/ megang tepi insisi & memperlebar pd irisan payudara
bawah. Operator melakukan insisi sampai fat diatas otot. Dilakukan insisi (macam
macam insisi adalah Stewart, Orr, Willy Meyer, Halsted, insisi S) dimana garis insisi
paling tidak berjarak 2 cm dari tepi tumor, kemudian dibuat flap. Flap atas sampai
dibawah klavikula, flap medial sampai parasternal ipsilateral, flap bawah
sampai inframammary fold, flap lateral sampai tepi anterior m. Latissimus dorsi dan
mengidentifikasi vasa dan. N. Thoracalis dorsalis
22. Mastektomi dimulai dari bagian medial menuju lateral sambil merawat perdarahan,
terutama cabang pembuluh darah interkostal di daerah parasternal. Pada saat sampai
pada tepi lateral m.pektoralis mayor dengan bantuan haak jaringan maamma dilepaskan
dari m. Pektoralis minor dan serratus anterior (mastektomi simpel). Pada mastektomi
radikal otot pektoralis sudah mulai
23. Diseksi aksila dimulai dengan mencari adanya pembesaran KGB aksila Level I (lateral
m. pektoralis minor), Level II (di belakang m. Pektoralis minor) dan level III ( medial m.
pektoralis minor). Diseksi jangan lebih tinggi pada daerah vasa aksilaris, karena dapat
mengakibatkan edema lengan. Vena-vena yang menuju ke jaringan mamma diligasi.
Selanjutnya mengidentifikasi vasa dan n. Thoracalis longus, dan thoracalis dorsalis,
interkostobrachialis. KGB internerural selanjutnya didiseksi dan akhirnya jaringan
mamma dan KGB aksila terlepas sebagai satu kesatuan (en bloc)
24. Lapangan operasi dicuci dengan larutan sublimat dan Nacl 0,9%.
25. Evaluasi ulang sumber perdarahan
26. Berikan 2 buah drain, drain yang besar ( redon no. 14) diletakkan dibawah vasa aksilaris,
sedang drain yang lebih kecil ( no.12) diarahkan ke medial.
27. Tim operasi melakukan Sign Out
28. Berikan siede 2.0 untuk fiksasi drain.
29. Berikan krom klem untuk membantu mempermudah menjahit. Berikan nald voeder dan
vycril 3.0 untuk menjahit fat.
30. Berikan nald voeder & premilene 4.0 menjahit kulit.
31. Setelah luka tertutup, bersihkan luka dg kasa basah, lalu keringkan dg kassa kering. Berikan
supratule sesuai panjang luka, fiksasi dengan hypafix, lalu balut dg tensocrap 15 cm.
32. Perawat instrument menginventarisasi alat-alat dan bahan habis pakai pada depo farmasi,
kemudian mencuci dan menata kembali alat-alat pada instrument set (yang akan disterilkan),
serta merapikan kembali ruangan
Sumber :
HIPKABI. 2016. Buku Pedoman Pelatihan Perawat Instrumentator Kamar Bedah. Jakarta.
Tim Kementerian Kesehatan RI.2014.Pedoman Kerja Perawat Kamar Operasi. Jakarta.
RSSA. 2015. Buku Pedoman Pelatihan Perawat Instrumentator Kamar Operasi. Malang :
Rumah sakit Dr. Saiful Anwar Malang.