Makalah Genetika Lanjutan Translasi
Makalah Genetika Lanjutan Translasi
Ekspresi Genetik:
TRANSLASI
Elly Syafriani
A. Pendahuluan
Istilah ekspresi genetik dapat juga diartikan sebagai sintesis
protein, karena proses tahapan dan hasil akhirnya adalah sama. Adapun
tahapan ekspresi genetik atau sintesis protein secara garis besar adalah
transkripsi dan translasi. Di dalam makalah ini akan lebih lanjut dibahas
mengenai translasi.
Translasi adalah proses penerjemahan urutan nukleotida yang ada
pada molekul mRNA menjadi rangkaian asam-asam amino yang
menyusun suatu polipeptida atau protein (wikipedia.org). Menurut
Saefudin (2007), translasi adalah sintesis polipeptida yang sesungguhnya,
yang terjadi berdasarkan arahan mRNA. Selama tahapan ini terdapat
perubahan bahasa, yaitu sel menterjemahkan (mentranslasi) urutan basa
molekul mRNA ke dalam urutan asam amino polipeptida. Translasi hanya
terjadi pada molekul mRNA, sedangkan rRNA dan tRNA tidak ditranslasi.
Molekul mRNA yang merupakan salinan urutan DNA menyusun suatu gen
dalam bentuk kerangka baca terbuka.
Translasi berlangsung di dalam ribosom, yaitu suatu struktur
organel sel yang banyak terdapat di dalam sitoplasma. Ribosom terdiri atas
dua subunit, yaitu subunit besar dan subunit kecil yang akan menyatu
selama inisiasi translasi dan terpisah ketika translasi telah selesai. Tiap
ribosom mempunyai 3 tempak pengikatan tRNA, yang masing-masing
dinamakan tapak aminoasil (tapak A/site A), tapak peptidil (tapak P/site
P), dan tapak E (site E). Molekul aminoasil-tRNA yang baru memasuki
ribosom akan terikat di tapak A, sedangkan tRNA yang membawa rantai
polipeptida yang sedang diperpanjang terikat di tapak P, dan pelepasan
tRNA yang sudah tidak memiliki asam amino karena telah diikatkan pada
polipeptida yang sedang diperpanjang, selanjutnya keluar dari ribosom
melalui tapak E.
Ukuran ribosom dinyatakan atas dasar laju pengendapannya
selama sentrifugasi sebagai satuan yang disebut satuan Svedberg (S). Pada
kebanyakan prokariot ribosom mempunyai ukuran 70S, sedangkan pada
eukariot biasanya sekitar 80S. Pada bakteri subunit kecil penyusun
ribosom disebut dengan 30S. Subunit kecil ribosom bakteri mengandung
16S rRNA dan 21 macam protein dengan berbagai macam tingkat
kelarutan. Sedangkan unit besarnya (50S) mengandung 23S rRNA dan 5S
rRNA serta 31 protein. Pada eukariot terdapat 18S rRNA dan 28S rRNA
serta tipe protein yang lebih banyak.
Gambar 1. RNA ribosom pada organisme prokariot dan eukariot
B. Proses Translasi
Proses translasi secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga
tahapan (sama seperti pada transkripsi), yaitu inisiasi, elongasi, dan
terminasi. Semua tahapan ini memerlukan faktor-faktor protein yang
membantu mRNA, tRNA, dan ribosom selama proses translasi. Inisiasi
dan elongasi rantai polipeptida juga membutuhkan sejumlah energi. Energi
ini disediakan oleh GTP (guanosin triphosphat), suatu molekul yang mirip
dengan ATP (Aryulina et al., 2004).
Gambaran penting sintesis protein atau translasi adalah proses ini
berlangsung dengan arah tertentu sebagai berikut:
1. Molekul mRNA ditranslasi dengan arah 53, tetapi tidak dari ujung 5
hingga ujung 3.
2. Polipeptida disintesis dari ujung amino ke ujung karboksil dengan
menambahkan asam-asam amino satu demi satu ke ujung karboksil.
Adapun penjelasan lengkap mengenai ketiga tahapan proses
translasi adalah sebagai berikut:
1. Inisiasi
Pada dasarnya, tahapan ini terjadi ketika sebuah molekul mRNA
dari hasil transkripsi keluar dari nukleus ke sitoplasma dan terikat pada
permukaan ribosom yang kedua subunitnya telah bergabung. Pengikatan
ini terjadi karena pada mRNA prokariot terdapat urutan basa tertentu yang
disebut sebagai tempat pengikatan ribosom (ribosom binding site) atau
urutan Shine-Dalgarno. Sementara itu, pada eukariot pengikatan ribosom
dilakukan oleh ujung 5 mRNA. Dimana pada ujung 5 mRNA tersebut
telah terjadi modifikasi terhadap basa purinnya melalui pengikatan gugus
metil dan beberapa senyawa posfat sehingga ujung 5 mRNA tersebut
mengandung CAP (capping). Subunit ribosom kecil melekat pada
bagian CAP di ujung 5 mRNA tersebut, dimana di dekat daerah CAP
terdapat kodon inisiasi AUG (start kodon), yang akan memberikan sinyal
dimulainya proses translasi. Selanjutnya, berbagai aminoasil-tRNA akan
berdatangan satu demi satu ke kompleks ribosom-mRNA ini dengan
urutan sesuai dengan antikodon dan asam amino yang dibawanya. Urutan
ini ditentukan oleh urutan triplet kodon pada mRNA.
3. Terminasi
Tahap akhir translasi adalah terminasi (perhentian perpanjangan
rantai polipeptida). Pemanjangan atau elongasi rantai polipeptida akan
terus berlangsung hingga suatu triplet kodon yang menyandi terminasi
memasuki tapak A. Sebelum suatu rantai polipeptida selesai disintesis
terlebih dahulu terjadi deformilisasi pada f-metionin menjadi metionin.
Terminasi ditandai oleh terlepasnya mRNA, tRNA di tapak P, dan rantai
polipeptida dari ribosom. Selain itu, kedua subunit ribosom pun memisah.
Pada terminasi diperlukan aktivitas dua protein yang berperan sebagai
faktor pelepas atau releasing factors, yaituu RF-1 dan RF-2
(biomol.edublogs.org).
C. Pasca Translasi
Selama proses translasi dan sesudahnya, rantai polipeptida yang
terbentuk mulai menggulung dan melipat secara spontan membentuk
protein fungsional dengan konformasi yang spesifik. Konformasi ini
berupa suatu molekul tiga dimensi dengan struktur sekunder dan tersier.
Pelipatan protein dibantu oleh suatu protein chaperon. Langkah tambahan
yang dilakukan sebelum dikirim ke target adalah memberikan modifikasi
secara kimiawi. Pada asam amino terentu dilakukan penambahan gula,
lipid, gugus fosfat atau penambahan-penambahan lain (Sarmoko, 2011).
D. Kesimpulan
Dari penjelasan yang telah penulis jabarkan di atas mengenai
proses translasi pada ekspresi genetik atau sintesis protein, dapat penulis
tarik kesimpulan bahwa mRNA pada organisme eukariot jauh lebih stabil
dibandingkan pada organisme prokariot. Walaupun demikian, sebenarnya
keseluruhan mekanisme proses translasi yang terjadi pada organisme
eukariot secara gambaran umumnya adalah sama dengan mekanisme
proses translasi pada organisme prokariot. Hanya ada beberapa bagian
tertentu saja yang berbeda. Sehingga, keseluruhan proses translasi baik
pada organisme prokariot maupun di organisme eukariot hanya terdiri dari
3 tahapan, yaitu: inisiasi, elongasi, dan terminasi.
Daftar Pustaka