1. Pasien datang dengan keluhan sakit gigi geraham kiri bawah dan ada demam sejak 2
hari yang lalu. Pemeriksaan ekstraoral : t.a.k; Intraoral : gigi 75 karies mencapai
dentin, tes vitalitas negatif, perforasi pulpa negatif, perkusi positif, tekan positif, gusi
ditandai dengan adanya rasa sakit pada tekanan ringan, menggigit, sentuhan, dan
b. Apa tindakan dokter gigi pada kunjungan I? Apakah perlu pemberian antibiotik
jaringan nekrotik dan efektif menghilangkan bakteri, spora, jamur dan virus.
mengatasi beberapa atau semua tanda klinis, tetapi tidak akan menyelesaikan
periapikal untuk melihat ada tidaknya resorbsi akar, jika ada dilakukan
pulpotomy)
Langkahnya adalah :
- Kunjungan I seperti poin b
menggunakan cotton pellet steril dan tambalan sementara. Jika sudah tidak ada
cotton pellet lalu tutup kavitas dengan menggunakan tambalan sementara. Jika
- Kunjungan III, jika cotton pellet tidak berbau (tercium bau obat), kering, dan
tidak berwarna kuning, dapat dilakukan pengisian. Jika berbau, basah, dan
zinc phosphate dan tambalan sementara. Zinc oxide eugenol dipilih sebagai
bahan pengisi pada gigi sulung karena dapat diresorbsi dan dapat dikeluarkan
dengan mudah karena akar gigi sulung akan mengalami resorbsi. Selain itu,
bahan ini akan diresorpsi oleh jaringan periapikal jika mengalami ekstrusi ke
jaringan periapikal.
(-), dan tidak ada kelainan pada jaringan sekitar dapat dilakukan preparasi
untuk restorasi tetap. Kavitas dipreparasi sesuai dengan restorasi tetap yang
akan digunakan.
2. Pasien usia 3 tahun datang dengan keluhan gigi depan rahang atas berlubang. Hasil
pemeriksaan ekstraoral : t.a.k, intraoral : karies sampai dentin gigi 53, 52, 51, 61, 62,
caries digunakan untuk mendeskripsikan suatu pola dari karies dental dimana gigi
sulung anterior rahang atas dan gigi molar pertama sulung rahang atas mengalami
karies yang parah. Biasanya karies muncul pada usia 3 4 tahun, berhubungan
dengan konsumsi minuman mengandung gula dari botol atau dot secara sering.
menghisap, dan dialiri saliva yang banyak dari kelenjar saliva sublingual dan
submandibula, sementara gigi-gigi insisif rahang atas dialiri oleh cairan dari
botol/dot.
b. Apa rencana perawatannya?
Jawab :
- DHE mengenai cara sikat gigi yang benar, waktu sikat gigi, dan mengenai kebiasaan
minum susu sebelum tidur, segera membersihkan gigi dan mulut anak setelah
menyusui atau makan makanan manis, serta diet yang mengandung terlalu banyak
gula.
- Bersihkan, ekskavasi, dan restorasi gigi yang mengalami karies.
Jaringan karies pada gigi dibersihkan hanya dengan menggunakan instrumen tangan
tidak menggunakan bur (instrumen elektrik). Teknik ini telah diketahui dapat mengurangi
stress dan nyeri pada pasien. ART juga diketahui sangat efektif digunakan pada
perawatan gigi anak-anak, orang tua, pasien berkebutuhan khusus, dan pasien yang
Isolasi wilayah kerja dengan menggunakan cotton roll atau rubber dam
Bersihkan plak dengan cotton pellet basah dan keringkan dengan cotton pellet
kering
Jalan masuk kavitas diperluas dengan hatchet.
Ekskavasi dentin karies.
Setelah semua karies terbuang kavitas dibersihkan dengan cotton pellet basah dan
pada paper pad. Cotton pellet dicelupkan pada kondisioner kemudian semua
ionomer dengan mencelupkan cotton pellet ke dalam air, kemudian tekan pada
cotton roll untuk membuang kelebihan air sehingga menjadi lembab, baru
prosedur di atas. Prosedur harus diulang jika kavitas terkontaminasi saliva atau
darah.
Pastikan kavitas harus kering selama restorasi. Aduk glass ionomer dengan
perbandingan bubuk dan liquid sesuai dengan instruksi pabrik pada kemasan.
Glass ionomer diaplikasikan sedikit demi sedikit untuk memastikan tidak ada
jelly atau cocoa butter pada tambalan dan di tekan ke dalam kavitas.
Setelah diaplikasikan glass ionomer, gigitan pasien diperiksa dengan kertas
dipastikan tetap kering. Setelah bahan restorasi mengering, cotton roll dilepas.
Pasien diinstruksikan untuk tidak makan selama kurang lebih satu jam.
2) Perawatan Penambalan
Jika kavitas tidak dapat dimasuki oleh instrumen tangan, maka harus dilakukan preparasi
- Isolasi wilayah kerja dengan menggunakan cotton roll atau rubber dam
- Bersihkan plak dengan cotton pellet basah dan keringkan dengan cotton pellet kering
- Gunakan bur bundar kecil untuk menelusuri kedalaman karies
- Gunakan bur fissure untuk mempreparasi kavitas.
- Setelah semua jaringan karies dibuang dan kavitas sudah rata, kavitas dibersihkan
dengan cotton pellet basah dan dikeringkan dengan cotton pellet kering.
- Restorasi kavitas dengan menggunakan komposit atau glassionomer.
- Selama penambalan, pastikan kavitas kering.
- Poles tambalan dengan karet biru dan kuning dan buang kelebihan tambalan.
- Cek oklusi dengan kertas artikulasi agar tidak terdapat kontak prematur.
Behavioral Management
Anak-anak bukan orang dewasa dalam ukuran kecil, mereka sangat rentan dan mudah
takut terhadap keadaan lingkungan yang baru, oleh karena itu manajemen waktu yang
baik sangat diperlukan dalam menghadapi pasien anak-anak. Saat menghadapi pasien
anak, dokter gigi harus datang tepat waktu dan jangan terlalu menekan dirinya atau
pasien untuk menyelesaikan seluruh tahapan perawatan dalam waktu yang singkat.
Untuk mengurangi ketakutan dan ansietas pada pasien dapat dilakukan pendekatan
a. Kontrol suara, dengan cara mengatur volume, nada, dan kecepatan saat berbicara
dengan pasien anak-anak. Hal teesebut dapat mempengaruhi sikap dari pasien
secara langsung.
b. Komunikasi efektif. Pemilhan kata-kata yang digunakan oleh dokter gigi dan staff
atua mengatakan ini akan sedikit terasa sakit akan mengganggu bagi sebagian
anak. Oleh karena itu, dokter gigi biasanya akan mengganti beberapa istilah yang
yang akan dilakukan dan hal tersebut dapat meningkatkan ansietas pada pasien.
Beberapa anak akan lebih tenang apabila diberikan penjelasan oleh dokter gigi
itu melaksanakan tahapan prosedur. Cara lain yang dapat dgunakan pada pasien
dengan tingkat kekhawatiran yang tinggi adalah dengan cara memberikan surat ke
rumah pasien yang menjelaskan mengenai prosedur yang akan dilakukan pada
d. Modelling. Cara ini dilakukan karena anak-anak dapat mempelajari banyak hal
demonstrasi perawatan gigi pada orang tua atau kerabat yang menemani pasien.
e. Distraction. Cara ini dilakukan dengan cara mengalihkan perhatian pasien dari
prosedur perawawatan yang akan dilakukan. Hal ini dapat membantu menurunkan
pasien hal-hal yang ditakuti dari mulai yang ringan sampai sangat menakutkan
secara pelahan lalu pasien diajarkan cara untuk mengatasi ketakutan ketika
berpengalaman.
h. Hand over mouth exercise (HOME) merupakan teknik untuk mengendalikan anak
yang agresif dan histeris. Pada teknik ini orang tua akan diminta meninggalkan
tindakan yang akan dilakukan terhadap anak. Setelah anak didudukan, tangan kiri
dokter gigi akan menutup mulut anak sehingga suara anak tidak dapat terdengar,
pada tahap ini harus dipastikan hidung anak tidak tertutup. Tangan kanan dokter
gigi akan memegangi tangan dan badan anak, sambil membisikkan kata-kata
lembut yang membujuk agar anak berhenti menangis atau berteriak. Jika anak
perawatan. Anak harus diberikan pujian apabila mengikuti instruksi dengan baik.
farmakologis, diantaranya :
a. Nitrous oxide-oxygen
b. Premedikasi
c. Concious sedation
d. Anestesi umum
3. Seorang anak usia 9 tahun datang dengan keluhan gigi depan rahang atas mengalami
fraktur mahkota mencapai pulpa, tes vitalitas positif, perkusi negatif, tekan negatif.
Apexogenesis dilakukan pada gigi dewasa dengan jaringan pulpa masih vital dan tidak
mengalami inflamasi, seperti kondisi karies atau dalam trauma dental yang
menggunakan cairan irigasi salin atau air. Non-setting kalsium hidroksida ditempatkan
komposit.
4. Seorang anak usia 7 tahun datang dengan keluhan banyak gigi yang sudah berlubang.
Pemeriksaan ekstraoral : t.a.k, intraoral : gigi 75, 74, 84, 85 sisa akar. Bagaimana
tama dilakukan ekstraksi gigi 75, 74, 84, 85. Setelah bekas pencabutan sembuh,
dokter gigi melakukan profilaksis dan DHE agar anak atau orang tua anak dapat
memelihara kebersihan gigi anak. Pencetakan rahang atas dan rahang bawah
dilakukan untuk model kerja dan model studi. Space mantainer yang dibuatkan adalah
bilateral lepasan. Kunjungan berikutnya dilakukan uji coba pola lilin untuk melihat
adaptasi, stabilitas, dan retensi. Lilin dibuat dengan perluasan landasan 1/3
muccobucco fold, tidak menekan gusi, menutupi permukaan ruang kehilangan gigi,
dan cangkolan ditempatkan pada gigi molar pertama. Setelah space maintainer sudah
dibuat, kunjungan berikutnya adalah insersi space maintainer. Perlu dilakukan kontrol
akrilik di daerah yang menutupi ruang kehilangan gigi agar tidak menghalangi erupsi
gigi seiring berlangsungnya erupsi gigi permanen pengganti. Space maintainer dipakai