Anda di halaman 1dari 12

TUGAS CRITICAL REVIEW PPWK

EKISTIC SYSTEMS

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Perencanaan Wilayah dan Kota

Disusun Oleh :

1. ADAM MAULANA (21040112130062)


2. HASTIN HAPSARI (21040112130064)
3. TUSIANA WISMANDANI (21040112130066)
4. ERNIE YULIATI (21040112130068)
5. PRITA RAMADIANI (21040112130070)
6. DOROJATUN IKHWAN LAZUARDI (21040112130072)
7. FITRI WULANDARI (21040112130074)
8. DESLEI AULIANTI (21040112130076)
9. ADITYA MUHAMMAD MUDZAKIR (21040112130078)
10. AFINA KURNIASARI (21040112130080)

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2012

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN....................................................................................................... 2
A. LATAR BELAKANG......................................................................................... 2
B. TUJUAN......................................................................................................... 2
C. ISI ARTIKEL................................................................................................... 2
ANALISIS................................................................................................................ 4
Ekistic Regions.................................................................................................... 4
Hexagonal Patterns............................................................................................ 4
Type of Hexagonal System................................................................................. 6
Dimensions of Hexagonal Patterns.....................................................................6
Size of Settlement.............................................................................................. 8
Dynamic Systems............................................................................................... 9
KESIMPULAN........................................................................................................ 11

1
Tugas Critical Review Kelompok 4 Ekistic Systems
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Citical Review yang ditulis dalam makalah ini didasarkan dari Bab 3, The Subject-
Ekistic Analysis dalam subbab Ekistic System yang dimuat pada halaman 132-150
dalam Introduction to the Science of Human Settlement, oleh C. Doxiadis.
Teori Ekistic mengenai wilayah yang diungkapkan penulis, ternyata memiliki
beberapa permasalahan. Permasalahan yang timbul bukan sekadar permasalahan
definisi semata. Sebagai contoh, pemilihan pola hexagonal oleh penulis untuk
mendeskripsikan pembagaian ruang yang tentu saja bukan tanpa alasan. Pada
perkembangannya, pola hexagonal ini mengalami modifikasi dikarenakan adanya
hambatan-hambatan yang muncul. Dimensi masyarakat yang bersifat mendasar
ternyata memberikan pengaruh terhadap dimensi sistem Ekistic itu sendiri. Sejalan
dengan itu, kita dapat menghitung dimensi geografis pemukiman. Peran jaringan
transportasi sangat mempengaruhi kedinamisan dari suatu sistem Ekistic.
Perkembangan teknologi yang semakin modern ternyata dapat memperpendek jarak
dan waktu, hal inilah yang membuat sistem Ekistic menjadi semakin dinamis. Fakta
menyebutkan bahwa sistem Ekistic mengalami perkembangan seiring dengan
berkembangnya elemen-elemen Ekistic itu sendiri. Oleh karena itu, sangat penting bagi
kita untuk dapat memahami dan mengembangkan teori dari sistem Ekistic tersebut.

B. TUJUAN
Laporan ini ditujukan untuk memahami perkembangan dari sistem Ekistic, hambatan-
hambatan yang mungkin saja terjadi, penerapan pola heksagonal dalam pembagian
ruang serta modifikasinya, dimensi dari sistem Ekistic, ukuran dari permukiman, dan
peran jaringan transportasi yang mempengaruhi kedinamisan sistem Ekistic tersebut.

C. ISI ARTIKEL
Dalam penerapan sistem heksagonal, sistem segienamlah yang paling efektif jika
dibandingkan dengan sestem heksagonal persegi, segitiga, maupun lingkaran, karena
dapat memanfaatkan tiap celah atau space yang ada dengan baik, dan jarak antara
kota-kota relatif sama, sehingga daerah pusat akan lebih mudah mengkoordinir.
Namun dalam pelaksanaannya, banyak ditemukan hambatan, salah satunya
perbedaan geografis dan topografis yang berpengaruh pada kualitas kehidupan
penduduk di daerah tersebut. Misalnya, orang yang gunung harus turun ke kota untuk
membeli atau menjual barang untuk keperluan hidup mereka. Hambatan lainnya adalah

2
Tugas Critical Review Kelompok 4 Ekistic Systems
kegiatan ekonomi, sosial, dll yang ada setelah pembentukan sistem awal, juga
perubahan fungsi dari beberapa pusat-pusat Ekistic, seperti pelebaran pusat-pusat
besar, dan penggabungan pemukiman-pemukiman kecil menjadi suatu wilayah
tersendiri.
Jika sebuah elemen yang mengubah homogenitas suatu wilayah merupakan buatan
manusia, maka akan menimbulkan efek yang bergantung pada penting tidaknya elemen
tersebut. Merupakan hal yang alami jika elemen geografis dan topografi buatan manusia
seharusnya mempengaruhi sistem Ekistik primer, juga Ekistik sekunder, tersier, dan lain-
lain. Jika kita melihat sistem Ekistic berkembang berdasarkan teori ini, kita akan
menemukan banyaknya variasi dari konsep dasar geometris hexagon karena berbagai
perubahan berbagai kekuatan. Jika sistem menyebar luas hingga ke seluruh dunia, tidak
hanya secara teoritis tetapi juga pada tujuan praktik , maka kita seharusnya
mengharapkan pola heksagonal digantikan dengan sistem yang terdiri dari heksagon
dan pentagon.
Dalam subbab Types of Hexagonal System disebutkan bahwa beberapa tipe Ekistic
yang berbeda bisa muncul sesuai dengan kondisi spesifik. Kemudian, adanya
permasalahan kurangnya jumlah penduduk yang menyebabkan suatu wilayah menjadi
tidak padu. Permasalahan penduduk lainnya adalah pola pemukiman yang
menyebabkan komunitas yang berdekatan tidak terhubung secara fisik namun masih
dapat saling terhubung melalui sistem transportasi yang kemudian menjadi sangat
penting. Saat perubahan besar akan kepadatan berlangsung, saat itulah pola
heksagonal dapat berubah secara keseluruhan.
Dimensi dasar dari sistem Ekistic utamanya tergantung dari dimensi masyarakat
yang mendasar. Jika daerah homogen, maka rekatif lebih mudah untuk menghitung
dimensi dasar dari sistem dan untuk menemukan lokasi dasar kelas masyarakat, atas
dasar mana lokasi komunitas dari suatu tatanan yang lebih tinggi ditentukan.

3
Tugas Critical Review Kelompok 4 Ekistic Systems
ANALISIS

Ekistic Regions
Pedesaan bergantung pada perkotaan untuk memenuhi kebutuhan akan barang-
barang serta pelayanan jasa yang tidak mereka hasilkan. Selain itu, perkotaan tidak hanya
memenuhi kebutuhan barang dan jasa untuk dirinya sendiri, tapi juga kepada kota atau desa
yang lain. Lalu, di samping satu unit Ekistic kita juga punya wilayah Ekistic yang daerah-
daerah tersebut terhubung oleh alur barang dan jasa. Kita tidak dapat mempelajari
pemukiman sebagai daerah yang terisolasi, namun kita harus melihatnya dalam kacamata
wilayah Ekistic.
Lalu, apa itu wilayah Ekistic? Bagian terkecil dari unit Ekistic adalah satu komunitas
masyarakat, dan yang terbesar adalah seluruh kehidupan di dunia. Karena ada garis alur
barang dan jasa yang menghubungkan seluruh pemukiman dimanapun di dunia.

Hexagonal Patterns
Saat dilakukan pembagian ruang menggunakan penerapan pola heksagonal, sistem
pembagian ruang menggunakan pola segienam merupakan sistem yang paling efektif. Hal
ini dapat dilihat dari pemanfaatan ruang yang maksimal, sehingga tidak ada ruang yang
terbuang percuma. Bandingkan dengan penerapan pola heksagonal dengan bentuk
lingkaran, kita dapat menjumpai space kosong di antara pusat lingkaran, pada pola segitiga,
terdapat jarak yang tidak sama dari pusat.
Pada penerapan pola heksagonal dengan menggunakan bentuk persegi pun
demikian. Jarak yang tidak sama dari pusat, sedangkan penerapan bentuk segi delapan
menyisakan banyak ruang kosong di antara pusat-pusatnya. Hanya pola segienam yang
efektif untuk diaplikasikan, karena pola ini dapat memberikan solusi yang tepat bagi
pemanfaatan space yang ada. Berikut ini merupakan konsep dari penerapan berbagai pola
heksagonal dengan dasar bentuk yang beragam, antara lain lingkaran, segitiga, persegi,
segienam atau heksagon, dan segi delapan atau oktagon.

4
Tugas Critical Review Kelompok 4 Ekistic Systems
Dapat dilihat bentuk segienam merupakan bentuk yang paling efisien dan dapat
memberikan solusi yang memuaskan bagi penataan suatu area. Hal ini dikarenakan
penerapan pola heksagonal dengan bentuk segienam dapat menghubungkan daerah A
dengan daerah lainnya dengan sistem yang dapat mengantisipasi seminim mungkin
terjadinya bare space. Selain itu, masing-masing area memiliki jarak yang relatif sama
antara satu dengan yang lain, sehingga akomodinir dari pusat pun lebih efektif.
Menurut penulis, dalam praktik perwujudan wilayah Ekistic, ditemukan beberapa
hambatan, salah satunya adalah adanya perbedaan geografis dan topografis yang
berpengaruh pada kualitas kehidupan penduduk di daerah tersebut. Misalnya, orang yang
tinggal di gunung harus selalu pergi ke kota untuk memenuhi kebutuhan mereka. Orang-
lebih banyak tinggal di lereng gunung karena di sana terdapat perbedaan tujuan fungsional
antara yang satu dengan yang lain. Jika ada penggabungan eksploitasi dari daerah
pertanian, daerah peternakan, dan hutan yang terletak pada dataran tinggi di gunung, maka
sebagian penduduk akan berada di daerah datar, sebagian di lereng, oleh karena itu kita
akan menemukan sejumlah masyarakat yang merata dari daerah datar hingga puncak
gunung. Pembangunan jalur yang menghubungkan daerah pusat dengan daerah-daerah
lainnya pada daerah yang memiliki banyak perairan sering menggunakan sungai-sungai
kecil dan jembatan, namun sungai-sungai tersebut sering menyebabkan banjir.
Seandainya sebuah elemen yang mengubah homogenitas suatu wilayah serupa
terdapat campur tangan manusia, akan menimbulkan efek tergantung pada besar kecilnya
kepentingan tersebut. Seperti halnya transformasi yang bisa disebabkan oleh jalan (rel)
kereta api pada umumnya. Hal-hal alami seperti geografis dan topografi, selain
mempengaruhi sistem Ekistik primer, juga mempengaruhi Ekistik sekunder, tersier, dan lain-
lain.
Misalnya suatu kegiatan ekonomi baru ditambahkan ke dalam suatu daerah, dapat
menyebabkan penurunan lingkungan masyarakat terdekat yang disebabkan oleh kebisingan

5
Tugas Critical Review Kelompok 4 Ekistic Systems
dan polusi udara. Namun hal tersebut dapat diperkuat oleh penduduk tambahan yang
disebabkan oleh tenaga kerja tambahan yang tertarik ke daerah.
Perubahan lain seperti transportasi mungkin karena adanya penyelesaian tatanan
yang lebih tinggi, sehingga menyebabkan penghapusan enam pemukiman independen, dan
mempengaruhi perubahan yang sesuai dalam pembentukan sekitarnya.
Jika sistem menutupi wilayah bumi, tidak hanya secara teoritis tetapi juga untuk
semua tujuan praktis, maka kita harus mengganti pola heksagonal dengan sistem yang
terdiri dari pentagonal dan heksagonal.

Type of Hexagonal System


Dalam sub-sub bab yang berjudul Type of Hexagonal System penulis menyebutkan
adanya sistem Ekistic yang berbeda Hal ini mungkin saja terjadi mengingat adanya kondisi
spesifik yang mungkin mempengaruhi.
Dalam bagian berikutnya, diungkapkan permasalahan-permasalahan awal
kurangnya penduduk yang menyebakan suatu wilayah menjadi tidak padu.
Hal yang penting juga di dalam kondisi yang masih sederhana, pola permukiman
menjadi sangat mirip dengan ekspresi kehidupan hewan. Ini menyebabkan komunitas yang
berdekatan tidak terhubung secara fisik namun, masih dapat saling terhubung lewat sistem
transportasi. Oleh karena itu, sistem transportasi juga mempengaruhi pola permukiman.
Saat perubahan besar akan kepadatan berlangsung, saat itulah pola hexagonal
dapat berubah secara keseluruhan.
Dalam bagian ini, penulis sangat baik dalam menguraikan permasalahan di daerah
terisolasi dan perubahan yang disebabkan olehnya. Bahaya dan ancaman yang mungkin
terjadi dapat merubah pola permukiman.
Lebih lanjut, disebutkan daerah lain yang menyajikan karakteristik berbeda yaitu
pulau. Bahaya mungkin saja hadir dari laut. Hal ini mengarahkan pembangunan
permukiman yang cenderung terbentuk di pusat pulau dan menjauhi pesisir.

Dimensions of Hexagonal Patterns


Dimensi dasar dari sistem Ekistic utamanya tergantung pada dimensi masyarakat
yang mendasar. Jika daerah homogen, maka relatif mudah untuk menghitung dimensi dasar
dari sistem dan untuk menemukan lokasi dari dasar kelas A masyarakat, atas dasar mana
lokasi komunitas dari suatu tatanan yang lebih tinggi ditentukan.
Saat sebuah komunitas berbasis pertanian, pengkondisian faktor dasar dimensinya
adalah jarak maksimal penduduk dapat melakukan perjalanan dari inti ke peternakan paling
jauh dalam mengejar pekerjaan sehari-hari mereka. Pengalaman menunjukkan bahwa
biasanya sampai setengah jalan, satu jam atau total waktu satu jam perjalanan per hari. Hal

6
Tugas Critical Review Kelompok 4 Ekistic Systems
ini sangat umum di banyak negara di dunia di mana produksi pertanian hanya didasarkan
pada tenaga kerja manusia dan hewan.
Ketika budidaya menjadi mekanik dan orang-orang pergi ke ladang mereka, dimensi
masyarakat tumbuh, tetapi ketika mekanisasi ini sangat luas, hal ini biasa bagi keluarga
untuk hidup di ladang mereka dan menggunakan cara-cara mereka sendiri pada mekanik
transportasi untuk melayani kontak mereka dengan komunitas pasar, pendidikan,
kesenangan, dan sebagainya.
Seperti disebutkan, ukuran kelas B, C, dll. masyarakat tergantung pada dimensi
dasar dari masyarakat yang mendasar dan dapat dihitung dengan sesuai. Pengalaman
menunjukkan bahwa pusat pasar terwujud di lokasi yang memungkinkan orang untuk
meninggalkan komunitas sumber daya mereka saat matahari terbit, menyelesaikan bisnis
pemasaran mereka saat bisnis berlangsung, dan kembali ke desa mereka saat matahari
terbenam. Tapi jika transportasi dari sumber daya hingga masyarakat besar dibuat dengan
lebih maju, pusat memainkan peran bisa berubah menjadi berubah kelas, karena mereka
berada dalam kemudahan bertransportasi

Deformasi dari Pola di Daerah Terpencil

Deformasi dari Pola untuk Alasan Keamanan


a. Area yang biasanya dapat diselesaikan

b. Area yang sebenarnya digunakan untuk menetap demi alasan keamanan

7
Tugas Critical Review Kelompok 4 Ekistic Systems
Deformasi dari Pola Sebuah Pulau
a. Dalam kondisi keamanan yang buruk

b. Ketika laut aman

Fisik Dimensi Pemukiman Pertanian


Sesuai perkiraan daerah untuk 200 keluarga pedesaan

Size of Settlement
Dimensi sistem ekistik sangat bergantung kepada komunitas dasar. Jika terdapat
sebuah lingkungan yang homogen maka akan lebih mudah untuk menghitung dimensi dasar
dari sistem ekistik. Dimensi-dimensi tersebut bergantung kepada beberapa faktor yaitu
fungsi ekonomi, komunikasi dan organisasi sosial. Jika seluruh sistem dijalankan maka akan
terjadi sebuah korelasi yang baik antara komunitas dan kepadatan tempat tinggal.
Komunitas-komunitas dalam dimensi sistem ekistik dibagi atas empat komunitas yaitu

8
Tugas Critical Review Kelompok 4 Ekistic Systems
Komunitas A, Komunitas B, Komunitas C, Komunitas D. Komunitas A adalah komunitas
terkecil, Komunitas B hampir sama seperti Komunitas A namun memiliki pusat komunitas,
Komunitas C adalah pusat perdagangan , Komunitas D adalah Pusat perdagangan terbesar.
Setiap jenis komunitas memiliki kelebihan, kekurangan dan kegunaannya masing-masing.
Kita dapat menghitung dimensi geografis pemukiman secara detail, mulai dari
populasi, produksi, dan kegiatan ekonomi. Seperti kita ketahui kurva pertambahan
penduduk akan naik jika teknologi dan pendapatan lebih tinggi, ini menunjukkan andanya
kaitany yang sangat signifikan antarapertambahan penduduk dengan teknologi san
pendapatan itu sendiri. Kita sekarang harus mempertimbangkan bahwa selain dari
pendapatan pertanian atau fundamental dari masyarakat, yang residu adalah penyebab dari
populasi yang lebih besar di pusat-pusat dari tatanan yang lebih tinggi.

Dynamic Systems
Kehidupan saat ini sangat bergantung bagaimana jarak dan waktu akan dibuat
sedekat mungkin, maksudnya bahwa kedua hal tersebut menjadi fokus utama setelah
kemajuan teknologi masa kini yang lebih mengarah pada pertumbuhan tingkat ekonomi
yang tinggi. Akan terlihat perbedaan yang sangat mencolok antara pemukiman di daerah
pedesaan dan daerah perkotaan, yakni dari segi pengembangan transportasi yang ada dan
digunakan sehari-hari. Manusia, Kuda, Kereta Api dan Pesawat Jet tentu memiliki
kecepatannya yang berbeda satu sama lain. Semuanya bergantung pada pola
pengembangan dan pola pikir diwilayah tersebut. Selain fasilitas yang menjadi faktor
pendukung, kehidupan masyarakat juga menjadi pendukung lainnya. Setidaknya pola
pemukiman yang mengarah pada pembentukan yang mengarah pada penggunaan
kecepatan jarak-waktu dapat dijalin dengan baik dan dengan tidak meninggalkan kaidahnya.
Pembangunan tersebut, ditentukan oleh sistem yang berbeda dan berubah dari
transportasi, di mana tidak ada perbedaan jenis transportasi yang ada, seperti di daerah
yang tersentuh oleh teknologi modern. Dampak bahwa teknologi modern pada pola Ekistic
dapat dilihat pada skala makro oleh jarak isochronic di sekitar kota.
Ada sistem Ekistic di seluruh dunia yang merupakan kombinasi dari dua pola dasar
heksagonal dan sistem dinamis yang ditentukan oleh :
Kekuatan Sejarah, dalam sebagian besar masa lalu dari sistem didasarkan pada pola
heksagonal, yang sekarang berubah ke pola dinamis
Evolusi pasukan akibat perubahan teknologi dan ekonomi berkelanjutan
Kombinasi sangat bervariasi karena di era perubahan teknologi beberapa daerah
kebutuhannya bergantung pada sistem yang lebih tua dari transportasi untuk tingkat
beberapa koneksi. Sistem Ekistic yang akan menjadi kombinasi dari dua tipe dasar pola,
yaitu heksagonal dan dinamis.

9
Tugas Critical Review Kelompok 4 Ekistic Systems
Semua jaringan transportasi telah didasarkan pada asumsi bahwa hanya ada satu
sistem hirarki permukiman. Cara ini memang terjadi di masa lalu untuk sebagian besar
wilayah di dunia, terutama jika mereka telah melewati waktu yang lama dengan kondisi yang
sama. Tapi ini tidak lagi terjadi. Bukan hanya jaringan berubah secara dinamis, tapi sangat
mungkin bahwa kita memiliki sistem hirarki yang berbeda dalam wilayah yang sama, seperti
yang ditunjukkan pada bagian anatomi deskriptif.
Oleh karena itu, situasi bisa menjadi satu bahkan lebih kompleks, ketika di daerah
yang sama memiliki dua atau lebih sistem hirarki yang saling terkait kombinasi pola
heksagonal dan dinamis.
Untuk menghitung dimensi fisik sistem dinamis atau yang saling terkait komposit dan
ukuran permukiman mereka tidak semudah itu dengan metode heksagonal. Hal ini dapat
dilakukan, meskipun pada dasar sudah dijelaskan. Kesulitan ini terutama disebabkan oleh
fakta bahwa wilayah tersebut merupakan bagian dari wilayah lain. Hal ini sulit, tetapi bukan
tidak mungkin, sekarang kita bisa menggunakan metode lanjutan dari perhitungan dan
simulasi.

10
Tugas Critical Review Kelompok 4 Ekistic Systems
KESIMPULAN

Ketika dilakukan pembagian ruang menggunakan penerapan pola heksagonal, Pola


segienam merupakan sistem yang paling efektif dan efisien. Hal ini dapat dilihat dari
pemanfaatan ruang yang maksimal, sehingga tidak ada ruang yang terbuang percuma dan
dapat memberikan solusi yang memuaskan bagi penataan suatu area. Hal ini dikarenakan
penerapan pola heksagonal dengan bentuk segienam dapat menghubungkan daerah A
dengan daerah lainnya dengan sistem yang dapat mengantisipasi seminim mungkin
terjadinya bare space.
Namun, didalam praktik perwujudan wilayah ekistik terdapat beberapa hambatan,
salah satunya adalah adanya perbedaan geografis dan topografis yang berpengaruh pada
kualitas kehidupan penduduk di daerah tersebut. Elemen yang mengubah homogenitas
suatu wilayah serupa terdapat campur tangan manusia, akan menimbulkan efek tergantung
pada besar kecilnya kepentingan tersebut. Hal-hal alami seperti geografis dan topografi,
selain mempengaruhi sistem ekistik primer, juga mempengaruhi Ekistik sekunder, tersier,
dan lain-lain.
Jika sistem menutupi wilayah bumi, tidak hanya secara teoritis tetapi juga untuk
semua tujuan praktis, maka kita harus mengganti pola heksagonal dengan sistem yang
terdiri dari pentagonal dan heksagonal. Permasalahan-permasalahan awal kurangnya
penduduk yang menyebakan suatu wilayah menjadi tidak padu. Disisi lain, perubahan besar
akan kepadatan berlangsung juga dapat mengubah pola heksagonal secara keseluruhan.
Dimensi-dimensi tersebut bergantung kepada beberapa faktor yaitu fungsi ekonomi,
komunikasi dan organisasi sosial. Jika seluruh sistem dijalankan maka akan terjadi sebuah
korelasi yang baik antara komunitas dan kepadatan tempat tinggal. Dimensi sistem ekistik
sangat bergantung kepada komunitas dasar. Situasi bisa menjadi satu bahkan lebih
kompleks, ketika di daerah yang sama memiliki dua atau lebih sistem hirarki yang saling
terkait kombinasi pola heksagonal dan dinamis.

11
Tugas Critical Review Kelompok 4 Ekistic Systems

Anda mungkin juga menyukai