Anda di halaman 1dari 41

Sekarang menuju ke brownies bebas gluten yang kali ini saya hadirkan.

Membuat
brownies dengan tekstur padat, legit dan fudgy sepertinya menjadi impian setiap
pecinta brownies. Saya sendiri sudah banyak sekali menghadirkan resep brownies dan
hasilnya beraneka ragam. Ada yang memiliki tekstur padat; remah; atau justru seperti
cake coklat. Dari sekian banyak petualangan tersebut saya berkesimpulan bahwa
brownies padat dan fudgy biasanya diperoleh dari komposisi coklat (DCC atau choco
chips), telur, mentega dan gula yang cukup banyak, sedangkan tepung hanya memegang
peranan yang sangat kecil. Adonan akhir yang terbentuk umumnya cukup berat, kental
dan pekat.

Untuk resep brownies kali ini karena bebas gluten maka tidak menggunakan tepung
terigu sama sekali dan digantikan dengan maizena. Bukan karena saya alergi akan
gluten tetapi semata-mata hanya ingin mencoba membuat makanan gluten free yang
mungkin berguna bagi mereka atau Ibu-Ibu yang memiliki buah hati dan keluarga
dengan gluten intolerance. Bagi anda yang tidak bermasalah dengan gluten, anda bisa
mengganti porsi maizena dengan tepung terigu serba guna atau protein rendah.

Proses membuat brownies ini sangat mudah. Saya menggunakan dark cooking
chocolate yang dilumerkan dengan mentega dengan cara di tim. Kemudian semua
bahan tinggal dicampurkan dan diaduk hingga smooth. Umumnya semua resep
brownies melarang kita mengaduk berlebihan karena akan menyebabkan teksturnya
bantat, terutama jika di adonan tidak menggunakan baking powder sama sekali. Bantat
karena over mixing disebabkan gluten (protein yang terdapat di dalam tepung terigu
dan menjadi penyebab bantat) akan semakin banyak terbentuk ketika tepung terkena
air dan semakin banyak ketika adonan diaduk terus menerus. Namun karena adonan
kali ini bebas tepung terigu maka anda tidak perlu khawatir dengan masalah over
mixing.

Saya menggunakan cincangan kacang mete panggang di dalam adonan, kacang selain
membuat potongan brownies tampak cantik dengan pola bulatan kekuningan di
dalamnya, juga menambah rasa gurih pada brownies, tidak semata hanya manis dan
coklat. Kacang mete tentu saja bisa digantikan dengan kacang-kacangan lainnya seperti
pecan, walnut, atau almond yang telah dipanggang dan dicincang kasar, atau skip saja
jika anda tidak memilikinya di rumah.

Beberapa pembaca JTT menanyakan ke saya, bagaimana membuat permukaan


brownies yang dipanggang membentuk crust (kerak) yang mengkilap (shiny) di
permukaannya. Terus terang saya sendiri terkadang sering bingung dengan brownies
yang saya buat karena beberapa permukaannya tampak buram namun beberapa terlihat
shiny. Dari hasil membaca beberapa artikel di internet, saya menemukan tips dari
website King Arthur Flour yang mungkin bisa menjadi acuan. Crust yang mengkilap
disebabkan oleh gula yang larut dan telur di dalam adonan bermigrasi ke permukaan
ketika brownies dipanggang, gula pasir akan meleleh dan menjadi mengkilap ketika
terkena panas oven; dan putih telur kemudian bergabung dengan gula membentuk
lapisan meringue yang sangat tipis dan lembut.

Apakah hanya gula dan telur? Ternyata hanya dengan kedua bahan tersebut saja tidak
akan cukup membentuk crust yang sempurna, kita membutuhkan bahan ketiga yaitu
chocolate chips. Tambahan beberapa gram choco chips di adonan akan membuat
permukaan brownies membentuk shiny crust yang sempurna. Sayangnya saya
membaca tips ini setelah gluten free brownies ini selesai terpanggang, walau
permukaan brownies ini cukup shiny namun tidak seperti crust yang saya inginkan.
Namun jika anda ingin membuat brownies di rumah maka tips dari King Arthur Flour
diatas mungkin bisa menjadi pegangan.

Berikut resep dan proses brownies kacang mete bebas gluten ya.

Resep Brownies Legit Bebas Gluten


Resep diadaptasikan dari web Martha Stewart - Gluten-Free Fudgy Pecan Brownies

Untuk 1 loyang brownies diameter 20 cm

Tertarik dengan resep brownies lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Brownies Klasik
Brownies Kukus Pisang
Brownies a la Chanti

Bahan:
- 85 gram mentega atau margarine (saya pakai Orchid butter)
- 340 gram coklat batangan (dark cooking chocolate), potong-potong sebesar 3 x 3 cm
(saya pakai Carat dari Purratos)
- 25 gram coklat bubuk kualitas yang baik (saya pakai merk Bensdorp)
- 35 gram tepung maizena *)
- 125 gram gula pasir
- sendok teh garam
- 2 sendok teh vanilla ekstrak atau 1/2 sendok teh vanilli bubuk
- 4 butir telur suhu ruang
- 125 gram kacang mete dipanggang, cincang kasar (bisa diganti dengan kacang jenis
lain seperti walnut, almond, atau pecan)

Bahan lain (optional):


- 200 gram choco chips

*) bisa digantikan dengan tepung gluten free lainnya atau tepung terigu protein rendah
dan sedang.

Cara membuat:

Siapkan oven, set di suhu 170'C, saya menggunakan api atas bawah. Letakkan rak
pemanggang di tengah oven. Siapkan loyang ukuran 20 x 20 x 10 cm, olesi
permukaannya dengan margarine dan alasi dengan kertas baking. Lebihkan panjang
kertas di sisi-sisi loyang. Sisihkan.
Jika anda menggunakan kacang mete mentah, maka panggang kacang mete sebentar di
oven dengan suhu 170'C hingga permukaannya kuning keemasan. Balik-balikkan
kacang beberapa kali selama dipanggang agar matang merata. Jangan berlebihan
memanggang, kacang akan melanjutkan pematangannya kala masih panas walau di luar
oven. Cincang kasar kacang mete. Sisihkan.

Siapkan mangkuk, ayak jadi satu coklat bubuk dan tepung maizena. Sisihkan. Jika anda
menggunakan vanili bubuk maka masukkan bersama campuran tepung dan coklat
bubuk ini.
Siapkan panci kecil, masukkan mentega dan coklat blok, letakkan panci berisi mentega
di atas panci lainnya yang lebih kecil dan berisikan air. Jaga jangan sampai dasar panci
berisi coklat menyentuh air. Kita akan memasak coklat dengan cara tim.

Panaskan panci dengan api kecil. Aduk-aduk hingga coklat meleleh dan menjadi larutan
yang smooth. Angkat dari kompor.

Note: jangan memasak coklat berlebihan (over cooking), jika 80% coklat sudah
meleleh, angkat saja dari kompor dan aduk terus hingga coklat meleleh sempurna. Suhu
tinggi dan memasak berlebihan akan menyebabkan coklat pecah: terpisah antara lemak
dan bahan penyusun lainnya, dan tidak akan bisa digunakan untuk brownies.
Masukkan gula pasir, vanilla extract, dan garam ke dalam lelehan coklat, aduk hingga
rata. Tuangkan adonan coklat di mangkuk yang besar, biarkan hingga adonan coklat
menjadi tidak terlalu panas lagi.

Masukkan telur satu persatu, aduk cepat dan kuat dengan spatula balon atau spatula
biasa. Pastikan telur tercampur baik dengan adonan sebelum menambahkan telur
berikutnya. Aduk hingga adonan smooth.
Tuangkan tepung ke dalam adonan coklat, aduk dengan spatula hingga tercampur
baik. Tambahkan kacang mete cincang, aduk hingga rata. Tuangkan adonan ke dalam
loyang, haluskan permukaan adonan dengan spatula, panggang selama 40 menit atau
hingga lidi ditusukkan maka tidak ada adonan yang menempel.

Note: Jika anda menggunakan choco chips maka masukkan bersamaan dengan kacang
mete.
Keluarkan dari oven, biarkan hilang uap panasnya dan keluarkan brownies dengan
mengangkat kelebihan kertas baking. Jangan balikkan brownies karena bagian yang
shiny harus diatas. Letakkan di rak kawat dan pastikan benar-benar dingin sebelum kue
dipotong.
Brownies Ala Chanti
Resep brownies diadaptasikan dari Chanti - Brownies
Resep buttercream hasil modifikasi sendiri

Untuk + 15 potong, menggunakan loyang segiempat ukuran 20 x 20 cm

Bahan:
- 2 butir telur, suhu ruang
- 200 gram gula pasir
- 100 gram mentega, suhu ruang
- 100 gram tepung terigu serba guna atau protein rendah
- 45 gram coklat bubuk
- 175 ml susu cair (dibuat dari 110 ml air + 65 ml susu kental manis)
- Seujung kuku garam, jika menggunakan mentega tawar

Topping:
- Buttercream
- Keju cheddar parut secukupnya

Resep buttercream:
Kocok jadi satu dengan mikser kecepatan tinggi hingga smooth:
- 100 gram mentega
- 100 gram gula halus
- 1 sendok teh vanila ekstrak (optional)

Cara membuat:
Siapkan oven, set di suhu 175'C, letakkan rak pemanggang di tengah. Olesi loyang segi
empat ukuran 20 x 20 cm dengan mentega dan taburi tepung, Sisihkan. Anda bisa
menggunakan jenis loyang lainnya.
Siapkan mangkuk, masukkan telur dan gula pasir, menggunakan hand mixer kocok
dengan speed rendah hingga bahan tercampur kemudian gunakan speed tinggi hingga
telur dan gula mengembang. Tambahkan mentega dan teruskan mengocok hingga
mentega tercampur baik. Proses ini tidak memakan waktu lama (1 - 2 menit saja).
Matikan mikser.

Masukkan tepung terigu dan coklat bubuk dengan cara diayak langsung diatas adonan
telur dan mentega, tuangkan secara bergantian dengan susu cair. Kira-kira bagi masing-
masing menjadi 3 tahapan, aduk ringan setiap tahapannya dengan spatula hingga
menjadi adonan yang smooth dan tercampur baik.
Masukkan adonan ke dalam loyang dan panggang selama 40 menit. Lakukan test
dengan menusukkan lidi di tengan kue, jika tidak ada adonan yang menempel maka
brownies telah matang. Keluarkan dari oven dan dinginkan sempurna sebelum
dioleskan buttercream.

Jika brownies telah dingin, olesi permukaannya dengan buttercream dan taburi dengan
parutan keju cheddar di atasnya. Kue siap dipotong dan santap. Yummy!

Source:
Chanti, Aceh - Brownies

Fudgy Brownies
Resep hasil modifikasi sendiri
Untuk 1 loyang brownies dengan ukuran 20x20x5 cm

Tertarik dengan resep brownie lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Cream Cheese Brownies
Brownies Klasik
Brownies Lezat dan Legit a la Chanti

Bahan:
- 200 gram gula pasir
- 3 butir telur ukuran besar
- 1 sendok teh vanilla ekstrak atau 1/2 sendok teh vanili bubuk
- 170 gram mentega/margarine dilelehkan
- 50 gram coklat bubuk kualitas yang baik
- 80 gram tepung terigu protein sedang/serbaguna
- 80 gram coklat blok (DCC) cincang kasar atau chocolate chips

Cara membuat:
Siapkan oven, panaskan di suhu 170'C, letakkan rak pemanggang di tengah oven.
Siapkan loyang, saya menggunakan loyang ukuran 20x 20 x 5 cm. Olesi permukaan
loyang dengan margarine dan taburan tepung atau alasi dengan kertas baking.
Sisihkan.

Siapkan mangkuk, masukkan tepung terigu dan coklat bubuk, aduk rata. Siapkan
mangkuk mikser, masukkan telur dan gula pasir, kocok dengan speed rendah hingga
tercampur baik, kemudian naikkan kecepatan menjadi tinggi dan kocok hingga
mengembang, pekat dan kental. Sekitar 4 menit dengan mikser tangan.

Masukkan campuran tepung terigu dan coklat bubuk dengan cara di ayak, aduk adonan
dengan menggunakan spatula secara perlahan dengan teknik aduk balik. Jika adonan
sudah tercampur dengan baik, masukkan sekitar 1/4 adonan ke dalam mangkuk berisi
mentega/margarine cair, aduk cepat hingga tercampur baik.

Tuangkan campuran adonan dengan mentega/margarine kembali ke dalam mangkuk


berisi adonan lainnya. Aduk rata dengan spatula hingga tercampur dengan baik,
sisihkan.
Tuangkan adonan ke dalam loyang yang sudah disiapkan. Taburi permukaannya
dengan potongan coklat blok atau choco chips. Panggang selama 20 menit atau hingga
permukaan brownie terlihat mengeras.

Tekan bagian tengah kue dengan jari tangan dan jika brownie terasa mulai mengeras,
tusukkan tusuk gigi di bagian tengah kue. Ujung tusuk gigi kemungkinan masih terlihat
basah tetapi test pertama ini merupakan cara terbaik sebagai perbandingan. Lanjutkan
memanggang selama 5 - 8 menit dan kemudian tusuk kembali lidi di bagian tengah
kue.

Note: Brownie dikatakan matang jika tusuk lidi keluar dengan sedikit remah lembab
yang menempel di ujungnya. Tidak masalah jika lidi masih terlihat basah, tetapi jika
yang terlihat adalah adonan basah yang menempel maka lanjutkan memanggang
kembali.

Keluarkan brownie dari oven, diamkan selama 10 menit kemudian angkat sisi-sisi
kertas baking dan letakkan brownie di rak kawat. Potong kue jika benar-benar telah
dingin. Super yummy!
Super Fudgy Brownies, Brownies Yang Legit dan Basah

Awal liat resep ini di blog mbak Ricke Indriani, saya langsung jatuh cinta. Soalnya
pertama kali ngerasain brownies ya brownies yang kayak gini, brownies yang bantat
dan legit. Tapi brownies ini menurut legit banget. Lebih legit dibandingkan brownies
yang kurasakan dulu...goey kata orang bule amrik sana.

Dan pastinya brownies ini gak ribet bikinnya, tanpa mixer hanya pake whisker aja. Dan
jangan kaget kalo hasilnya nanti gak kering ditengahnya tapi basah dan legit. Dan
bukan karena gak matang ya.

Harus diakui kalo langsung dimakan setelah keluar dari oven, memang manis banget
dan kerasa agak eneg kalo makan lebih dari satu bagi yang sudah terbiasa makan
brownies yang beredar sekarang. Brownies yang beredar di Indonesia ini, bisa
dikatakan brownies yang nge-cake, karena teksturnya yang seperti cake.

Bagusnya disimpan semalam supaya rasa manisnya sedikit berkurang. Tapi siapa sih
yang tahan liat nyoklat, goeynya brownies ini kecuali yang gak suka coklat ya. Kalo
saya suka banget brownies kayak gini, suka legit manis nyoklatnya itu loh...nagih
banget. Jadi nggak bosen buat saya bikin lagi tapi gak tiap hari bikin loh, bisa nambah
berat badan ini.

Seneng liat shining crustnya....


SUPER FUDGY BROWNIES
source : Ricke Indriani

Bahan:
250 gr dark cooking chocolate (dcc), potong kecil-kecil
120 gr unsalted butter (mentega tawar)
3 butir telur ukuran besar
280 gr gula pasir halus (kurangi bila suka rasa tidak manis)
130 gr tepung terigu
30 gr coklat bubuk
kacang almond untuk taburan dan dimasukkan ke adonan

Cara Membuat:
1. Siapkan loyang olesi margarin lalu lapisi kertas roti yang dilebihkan pinggirannya
kemudian olesi lagi dengan margarin (jangan kayak saya tadi setelah diolesi margarin
lalu diberi taburan tepung---> akibatnya lengket diloyang).
2. Lelehkan butter dan dcc dengan cara ditim. Aduk-aduk hingga coklat meleleh dan
tercamput rata dan licin. Angkat.
3. Panaskan Oven dengan suhu 200 derajat celcius.
4. Masukkan telur satu per satu ke dalam adonan dcc, aduk rata dengan whisker. Lalu
masukkan gula aduk rata hingga gula terlihat menyatu dengan coklat. Masukkan tepung
terigu dan coklat bubuk. Aduk rata sampai tepung dan coklat bubuk tidak terlihat lagi.
Masukkan kacang almond, aduk rata. Jangan diaduk terlalu lama.
4. Tuangkan ke dalam loyang. Ketuk-ketuk supaya rata. Beri taburan kacang almond.
Panggang dalam oven selama 45 menit dengan api kecil.
5. Test sentuh permukaan bagian tengahnya sudah kokoh bila ditekan dan akan
terbentu lapisan 'shiny crust' khas brownies. Test tusuk bila perlu.
6. Keluarkan dari oven. Diamkan sekitar 30 menit dalam loyang. Keluarkan dengan cara
mengangkat kelebihan kertas roti di sisi loyang. Dinginkan di rak kawat. Potong-potong
sesuai selera.
Resep Brownies Kukus Gluten Free Moist
Platechno com Thursday, 28 January 2016 Aneka Resep Brownies, resep kue basah,
Resep Kue Kukus

Brownies Kukus Gluten Free - Brownies kukus ini, menurutku rasanyanya itu
enak banget dan legit ketika di gigit. Resep Brownies kukus yang aku buat kali ini,
aku modifikasi dari resep brownies kukus gluten free. Brownies yang kali ini aku
buat sengaja aku buat teksturnya lebih moist atau lebih lembab dan agak sedikit
basah. Atau secara kasarnya aku buat lebih bantat hehe, karena kali ini aku
menambahkan susu cair pada adonan, dan memang hasilnya menjadi lebih basah,
moist dan lembuut.
Tetapi jangan salah bun ya, pasti pertama yang ada di pikiran bunda, kalo bikin kue
hasilnya bantat itu artinya gagal dan tidak enak, tapi beda dengan cake yang aku
bikin sekarang, sebab rasanya sangat enak dan nyoklat banget serta ada gurihnya
serta legit, pokoknya tidak kalah sama brownies-brownis yang ada di toko.
Untuk bunda yang doyang sama brownies kukus dengan tekstur moist dan lembab
atau basah, silahkan di coba resep di bawah ini.

Resep Membuat Brownies Kukus


Gluten Free Moist

Bahan-bahan yang di butuhkan utnuk


membuat Brownies kukus
1. Telur sebanyak 3 butir

2. Gula pasir sebanyak 90 gram

3. Minyak goreng /minyak sayur sebanyak 100 ml

4. Tepung beras sebanyak 50 gram

5. Tepung maizena sebanyak 15 gram


6. Dark cooking chocolate, lalu potong kecil-kecil sebanyak 70 gram

7. Cokelat bubuk sebanyak 25 gram

8. Susu cair sebanyak 50 ml

9. Margarin/minyak secukupnya untuk olesan pada loyang

Cara Mambuat Brownies Kukus Gluten Free


Moist
Iklan Sponsor :

Campurkan 50 gram tepung beras dengan 15 gram tepung maizena dan 25


gram cokelat bubuk, lalu ayak, sisihkan

Olesi loyang yang berbentuk bundar ukuran diameter 18cm dengan minyak
atau margarin, sisihkan kemudian Panaskan kukusan.

Lelehkan 70 gram drak cooking chocolate yang sudah di potong-potong kecil


dengan cara di tim. Setelah coklat meleleh segera matikan api, lalu
masukkan 100 ml minyak goreng, aduk rata. Atau bunda juga bisa dengan
cara memanaskan minyak dengan DCC secara bersamaan sebentar saja, lalu
matikan apinya, kemudian aduk sampai DCCnya larut. (kalo aku memakai
cara yang kedua)

Kocok 3 butir telur dengan 90 gram gula pasir menggunakn mixer


berkecepatan rendah, sampai gulanya larut, setelah gulanya larut bunda
naikkan kecepatan mixernya ke tingkat paling tinggi. Kocok terus sampai
adonannya mengembang dan kental, dan tidak kaku (kira-kira selama 3
sampai 5 menit).

Jika adonan sudah mengembang dan kental segera kecilkan kecepatan


mixernya menjadi tingkat 1, lalu masukkan campuran tepung tadi sedikit-
sedikit, sambil terus di aduk sampai rata dan sampai tidak ada lagi tepung
yang menggumpal di dasar adonan, kemudian masukkan campuran Dark
Cooking Chocolate, aduk lagi sampai rata, dan terakhir masukkan 50 ml susu
cair, aduk kembali hingga rata dan matikan mixser.

Tuangkan adonan ke atas loyang yang sudah di persiapkan tadi, lalu kukus
selama kurang lebih 30 menit di atas api kecil. (karena jika bunda
menggunakan api besar nanti permukaan brownies akan bergelombang dan
terlihat tidak cantik).

Dan pastikan ketika memasukan loyang ke dalam kukusan, air kukusannya


harus benar-benar mendidih dan jangan lupa tutup kukusannya dengan di
lapisi kain agar air uapnya tidak menetes ke atas kue browniesnya.

Setelah kue matang, segera angkat lalu dinginkan, kemudian potong-potong


dan beri topping sesuai selera bunda masing-masing.

Rahasia Sukses Membuat Cake


Cake banyak jenisnya, namun menurut cara membuatnya ada tiga jenis, yaitu sponge cake,
chiffon cake dan pound cake.

Sponge Cake adalah cake yang dibuat dengan terlebih dahulu mengocok telur dan gula
sampai mengembang. Setelah itu tepung dimasukkan, menysul margarin yang telah dicairkan.
Cake yang dihasilkan lembut seperti spons.

Chiffon Cake adalah cake yang dibuat dengan mencampurkan kuning telur dengan minyak,
tepung terigu, dan baking powder. Sementara putih telur dan gula dikocok terpisah sampai
mengembang dan kaku. Cake yang dihasilkan bertekstur halus dan lembut.

Pound Cake dibuat dengan mengocok margarin dan gula terlbih dahulu sampai kental
kemudian terigu dan bahan lainnya dimasukkan. Cake ini teksturnya legit dan agak berminyak,
karena jumlah telur, gula dan tepung terigu yang dipakai seimbang. Masing-masing bahan
ditakar sebesar 250 gram. Fruit cake atau cake buah biasanya lebih enak hasilnya bila
menggunakan adonan dan teknik ini.
Kenali Bahan - Bahannya
Bahan utama membuat cake adalah telur, gula, tepung terigu, dan margarin atau mentega. dari
ketiga bahan utama ini, cake bisa divariasikan dengan tambahan susu, cokelat, kacang-
kacangan, dan buah kering.

Telur
Fungsinya untuk membentuk struktur cake, karena telur dapat membuat adonan mengembang
sehingga membentuk volume cake. Selain itu telur juga memberikan rasa, warna dan
kelembapan pada cake.

Gula

memberi rasa manis pada cake dan memberikan aroma. Ini terjadi ketika proses karamelisasi
adonan cake saat dioven. Ini menimbulkan reaksi browning (munculnya warna kuning
kecokelatan) pada cake. Gula yang dipakai bisa berupa gula pasir, gula kastor, gula palem,
brown sugar, dan gula bubuk.

Tepung

cake bisa dibuat dari tepung terigu, tepung ketan, tepung beras maupun tepung-tepung lainnya.
Namun paling umum digunakan untuk membuat cake adalah tepung terigu. Tepung terigu yang
cocok untuk cake adalah yang mengandung protein sedang (tepung terigu serbaguna) atau
protein ringan. Terigu berprotein tinggi hanya cocok untuk membuat roti.
Lemak (Margarin / Mentega)

Penambahan lemak juga menjadikan cake gurih dan lebih empuk. lemak yang digunakan
dalam adonan cake bisa berupa margarin, mentega, shortening (mentega putih), dan minyak.
Margarin terbuat dari lemak tumbuhan yang diberi aroma dan harga jualnya murah. Mentega
terbuat dari lemak hewan (lemak susu) sehingga rasa rasa cake lebih gurih dengan aroma
harum. Namun harga mentega lebih mahal dibandingkan dengan margarin. Shortening atau
biasa disebut mentega putih juga terbuat dari lemak tumbuhan namun kandungan airnya sedikit
sehingga bila digunakan dalam cake, tekstur cakenya empuk dan rasanya tidak gurih.

Pengembang

Bahan ini memang tidak mutlak dibutuhkan. Namun banyak yang memakainya untuk
menstabilkan adonan cake. Padahal jika proses pengocokan telur dan gula dilakukan dengan
benar hingga campuran telur dan gula mengembang sempurna, sudah cukup untuk membuat
cake labih bervolume dan memiliki kerangka.

Bahan pengembang pada prinsipnya ada dua macam. Yang berbentuk serbuk seperti baking
powder dan baking soda atau berbentuk pasta seperti ovalet dan SP> Pengembang berbentuk
pasta sering disebut cake emulsifier., karena selain menstabilkan adonan, juga memperbaiki
tercampurnya lemak dan air dalam adonan. Agar tercampur sempurna, pengembang serbuk
sebaiknya dicampurkan dengan tepung terigu.

Sementara itu, pengembang pasta ditambahkan pada proses pengocokan telur dan gula, yaitu
ketika gula mulai larut dan telur mulai berwarna putih. Namun perlu diingat bahwa takaran untuk
bahan pengembang harus pas. Karena terlalu banyak pengembang dan kurang cairan juga bisa
menyebabkan cake mudah keras dan kering.
Mengocok Telur

1. Sebelum mulai megocok telur, pastikan pengocok dalam keadaan kering. Peralatan
yang basah dan berlemak membuat telur tidak mengembang meski dikocok dalam
waktu lama.

2. Jangan menggunakan telur yang baru dikeluarkan dari lemari es. Jika telur terlanjur
disimpan di lemari es, biarkan telur di suhu ruang selama 1 jam sebelum dikocok.

3. Berat telur yang digunakan dalam resep adalah 50 gram tanpa kulit. jika berat telur
kurang dari 50 gram, tambahkan kuning telur dari telur yang lain. Sebaliknya jika berat
lebih dari 50 gram kurangi putih telurnya saja.

4. Pengocokan telur dan gula bisa dilakukan bersamaan. Tetapi bila telur yang digunakan
hanya bagian putihnya, gula dimasukkan sedikit-sedikit setelah putih telur dikocok
hingga berbusa.

5. Istilah "kocok telur sampai mengembang", artinya telur dan gula dikocok hingga kental.
Cirinya terdapat guratan-guratan jalannya mikser di atas adonan yang dikocok. Bila
guratan tidak segera hilang artinya telur sudah cukup kental

Mencapur Adonan
1. Mencampur margarin/mentega dengan telur tidak boleh dilakukan sekaligus karena
adonan tidak akan bercampur. Masukan telur satu persatu ke dalam mentega yang
dikocok. Setelah terkocok rata, baru masukkan telur yang lain. Begitu seterusnya hingga
telur habis.

2. Untuk membuat kue yang menggunakan mentega kocok, pakailah gula kastor (gula
dengan butiran halus) agar cepat hancur. Gula pasir membutuhkan waktu yang lebih
lama untuk larut.

3. Bahan-bahan kering seperti tepung terigu, susu bubuk, tepung meizena, cokelat bubuk,
dan baking powder bisa dimasukkan secara bersamaan ke dalam adonan telur. Ayak
terlebih dahulu semua bahan itu menjadi satu. setelah itu baru dimasukkan sedikit demi
sedikit ke dalam adonan.

4. Pencampuran bahan kering ke dalam adonan telur sebaiknya menggunakan spatula


ataupun sendok kayu. Jangan menggunakan mikser sekalipun dengan kecepatan
rendah karena udara akan ""lari" dari adonan dehingga kue tidak bisa mengembang
sempurna.

Margarin Cair
1. Margarin/mentega cair diperoleh dengan memanaskannya di atas api kecil hingga
sebagian besar margari/mentega mencair, tapi tidak perlu mencair seluruhnya. Jika
masih ada yang menggumpal angkat saja dari api, lalu aduk hingga mencair seluruhnya.
Margarin/mentega cair warnanya harus tetap kuning kental. Mencairkan
margarin/mentega terlalu lama akan menghilangkan uap air dalam margarin.

2. Margarin/mentega dicairkan sesaat sebelum dicampurkan ke dalam adonan. Karena


jika margarin dibiarkan terlalu lama, lemak di dalamnya akan terpisah dengan cairannya
sehingga akan sulit dalam proses pencampuran ke dalam adonan

3. Pencampuran margari/mentega cair ke dalam adonan dilakukan dengan


menuangkannya sedikit-sedikit. Aduk ringan dengan gerakan memutar dari atas
kebawah. Setelah tercampur rata tuang kembali sedikit margarin cair. Begitu seterusnya
hingga margarin cair habis.

4. Lakukan pengadukan margarin cair bersama adonan dengan cara yang benar.
Pengadukan margarin cair yang terlalu lama bisa menyebabkan cake bantat.

Memanggang Cake

1. Loyang yang akan digunakan untuk cake sebaiknya dilapisi kertas roti. Jangan memoles
loyang dengan margarin dan menaburi tepung tepung tergu karena bagian luar cake
akan menjadi tebal dan terkelupas.

2. Panaskan oven setidaknya 15 menit sebelum adonan cake dimasukkan agar oven
sudah cukup panas saat digunakan untuk memanggang cake.

3. Usahakan untuk tidak terlalu sering membuka pintu oven saat cake sedang dipanggang.
Setidaknya selama 15 menit pertama. Setalah itu oven baru boleh dibuka untuk menguji
kematangan cake.
4. Cake yang tipis membutuhkan proses pemanggangan dengan suhu oven lebih tinggi
(kurang lebih 200 derajat), sedangkan untuk cake tebal suhu oven harus lebih rendah
(kurang lebih 160 derajat).

5. Untuk mengetes kematangan cake bisa digunakan tusuk sate. Lakukan dengan
menusuk bagian tengah cake. Jika tusukannya licin, tandanya cake telah matang.
Namun jika masih ada adonan basah menempel pada tusuk sate, artinya cake masih
perlu dioven kembali

Sebaiknya Anda Tahu


1. Tekstur cake terasa kering terjadi karena proses mencairkan margarin terlalu lama,
sehingga uap air dalam margarin hilang dan mengakibatkan cake menjadi kurang
lembap.

2. Tekstur cake berlubang dan kasar terjadi karena pemakaian putih telur telalu banyak di
samping juga pemakaian margarin yang terlalu sedikit.

3. Cake mudah keras dan kering, biasanya karena terlalu banyak menggunakan baking
powder

4. Bagian tengah cake masih basah, sedangkan luarnya sudah matang. Ini karena suhu
oven terlalu panas. Buka sedikit pintu oven supaya suhu panasnya keluar, kemudian
panggang kembali seperti biasa.

5. Permukaan cake jadi tebal dan cekung. Ini terjadi karena jumlah terigu yang digunakan
kurang. Sebaliknya permukaan cake menggunung ke tengah terjadi karena pemakaian
tepung terigu terlalu banyak.

6. Permukaan cake pecah dan terbeah. Ini disebabkan beberapa hal, di antaranya
pemakaian tepung terigu dengan kadar protein tinggi atau komposisi tepung terigu dan
gula terlalu banyak. Suhu oven yang kurang panas juga bisa jadi penyebabnya.

Cocoa Brownie - Thin & Fudgy


Memang sedap mengobrol 'ngalor ngidul' tak tentu arah dengan sahabat dekat sambil
menyeruput secangkir cappuccino yang hangat. Biasanya saya melakukannya bersama Sintya,
dan dulu Starbucks selalu menjadi pilihan kami. Namun sejak McDonalds gencar
mempromosikan kopinya di McCafe dengan harga yang jauh, jauh lebih terjangkau dan rasa
yang tak kalah sedap, maka kini kami pun hijrah ke cafe tersebut. Sepulang kantor atau saat
weekend, berdua kami akan duduk di salah satu set kursi di McD dan menyeruput secangkir
besar iced coffee float favorit. Bahan obrolan bisa bermacam-macam, mulai dari pekerjaan, boss,
fashion, film, kesehatan, kondisi negara, issue yang sedang hot, rekomendasi restoran atau hanya
sekedar berandai-andai tentang masa depan.

Suasana cafe yang cozy, lalu lalang pengunjung di sekitar dengan aneka penampilan yang
menarik perhatian dan obrolan seru memang membuat waktu berlalu dengan cepat.Tak terasa
dua atau tiga jam berlalu dan gelas kopi pun hanya menyisakan bongkahan es batu yang mulai
mencair. Tidak ada makanan yang kami pesan di McD. Burger dan ayam goreng terlalu berat
untuk menemani aksi nongkrong ini, namun jika di Starbucks ada satu kue yang selalu saya
pesan kala kami duduk disana. Browniesnya yang moist, fudgy dan super legit. Untuk yang satu
itu tidak pernah kami lupakan. ^_^
Setiap orang pasti memiliki kriteria sendiri mengenai tekstur brownies yang mereka suka, apakah
memiliki tekstur yang seperti cake (cakey)? Atau padat (fudgy)? Liatkah (chewy)? Atau sedikit
remah (crumbly)? Perbedaan selera dan kesukaan itulah yang menyebabkan munculnya begitu
banyak resep dan varian brownies sehingga terkadang kita sendiri bingung hendak menentukan
yang mana. Pada dasarnya semua memiliki resep yang hampir sama, yang membedakan
hanyalah bervariasinya jumlah coklat, mentega, gula dan tepung yang digunakan yang pada
akhirnya akan menghasilkan brownies dengan tekstur yang berbeda. Bagi saya sendiri, membuat
brownies seperti yang disajikan di Starbucks memang selalu menjadi tujuan. Walau telah
berulang kali mencobanya dengan aneka resep, namun hingga kini saya belum berhasil membuat
yang sesuai impian sehingga setiap kali ada resep brownies yang menarik perhatian maka tangan
ini pun terasa gatal untuk segera mencobanya.

Sebenarnya kondisi apa sih yang diperlukan oleh sebuah brownie sehingga dikatakan memiliki
tekstur fudgy, chewy dan cakey? Sepotong brownie disebut fudgy apabila memiliki tekstur yang
padat, moist, lengket dengan kandungan coklat yang sangat tinggi di dalamnya. Biasanya
brownies jenis ini menggunakan coklat batangan (dark cooking chocolate) dalam jumlah yang
cukup banyak dan memiliki tekstur adonan yang sangat padat dan kental. Chewy brownie
memiliki tekstur yang moist namun tidak terlalu padat dan selengket rekannya yang fudgy.
Brownies jenis ini diperoleh karena penggunaan tepung terigu dengan kadar protein yang lebih
tinggi. Tepung dengan kandungan protein yang sedang menghasilkan brownies dengan tekstur
yang lebih chewy sedangkan protein yang rendah (tepung untuk cake) menghasilkan brownie
dengan tekstur yang lebih remah dan crumbly seperti cake. Selain itu penggunaan telur utuh
(putih dan kuningnya sekaligus) juga akan membuat brownie menjadi lebih chewy karena putih
telur memberi struktur pada brownie dan sekaligus mengeraskannya.
Tekstur terkhir brownie adalah cakey. Sesuai dengan namanya yang mengandung unsur cake,
maka brownie tipe ini memiliki tekstur mirip dengan cake. Bagian dalam brownie terlihat moist,
remah dan sedikit mengembang. Biasanya adonan brownies jenis ini memiliki kandungan
mentega yang tidak terlalu banyak, lebih sedikit tepung, dan walaupun umumnya adonan
brownie tidak mengandung pengembang, biasanya untuk brownie jenis ini sedikit baking powder
ditambahkan untuk membuat teksturnya sedikit lebih ringan seperti cake.

Untuk teknik pembuatannya, beberapa resep meminta agar telur dan gula dikocok menggunakan
mikser hingga mengembang dan kental baru kemudian bahan lainnya dimasukkan. Ini
dimaksudkan agar tekstur adonan sedikit berongga dan tidak bantat sama sekali, karena
umumnya adonan brownie tidak menggunakan bahan pengembang di dalamnya. Walau brownie
dikatakan fudgy atau padat namun itu bukan berarti tidak mengembang sama sekali alias bantat.
Sedangkan untuk beberapa resep brownie yang menggunakan tambahan baking powder atau
baking soda maka mikser tidak mutlak diperlukan, adonan cukup diaduk-aduk seperlunya saja
dan langsung dipanggang tanpa khawatir brownie akan bantat dan menyerupai dodol coklat.
Dari semua hal diatas maka sebenarnya ada satu poin terpenting untuk membuat brownie yang
anda hasilkan memiliki tekstur moist, yaitu waktu pemanggangan yang tepat. Waktu memegang
peranan yang sangat penting karena jika kurang kemungkinan brownie akan menjadi terlalu
lengket dan basah, sedangkan over baked akan membuat tekstur brownie menjadi keras dan
kering. Untuk memastikan brownie pas matangnya maka test-lah setelah 20 menit kue
dipanggang. Tekan bagian tengah kue dengan jari tangan dan jika brownie terasa mulai
mengeras, tusukkan tusuk gigi di bagian tengah kue. Ujung tusuk gigi kemungkinan masih
terlihat basah tetapi test pertama ini merupakan cara terbaik sebagai perbandingan. Lanjutkan
memanggang selama 5 - 8 menit dan kemudian tusuk kembali lidi di bagian tengah kue. Brownie
dikatakan matang jika tusuk lidi keluar dengan sedikit remah kue yang terlihat lembab yang
menempel di ujungnya. Tidak masalah jika lidi masih terlihat basah, tetapi jika yang terlihat
adalah adonan basah yang menempel maka lanjutkan memanggang kembali.

Kembali ke resep brownie yang kali ini saya posting. Teksturnya mungkin tidak sespektakuler
brownie di Starbucks, namun kue ini terasa legit dan moist. Sengaja saya memanggangnya tidak
terlalu tebal agar brownie cepat matang dan bentuknya tampak cantik kala dipotong segi empat
seperti ini.

Berikut proses dan resepnya ya.


Fudgy Brownies
Resep hasil modifikasi sendiri
Untuk 1 loyang brownies dengan ukuran 20x20x5 cm

Tertarik dengan resep brownie lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Cream Cheese Brownies[1]
Brownies Klasik[2]
Brownies Lezat dan Legit a la Chanti [3]

Bahan:
- 200 gram gula pasir
- 3 butir telur ukuran besar
- 1 sendok teh vanilla ekstrak atau 1/2 sendok teh vanili bubuk
- 170 gram mentega/margarine dilelehkan
- 50 gram coklat bubuk kualitas yang baik
- 80 gram tepung terigu protein sedang/serbaguna
- 80 gram coklat blok (DCC) cincang kasar atau chocolate chips

Cara membuat:

Siapkan oven, panaskan di suhu 170'C, letakkan rak pemanggang di tengah oven. Siapkan
loyang, saya menggunakan loyang ukuran 20x 20 x 5 cm. Olesi permukaan loyang dengan
margarine dan taburan tepung atau alasi dengan kertas baking. Sisihkan.
Siapkan mangkuk, masukkan tepung terigu dan coklat bubuk, aduk rata. Siapkan mangkuk
mikser, masukkan telur dan gula pasir, kocok dengan speed rendah hingga tercampur baik,
kemudian naikkan kecepatan menjadi tinggi dan kocok hingga mengembang, pekat dan kental.
Sekitar 4 menit dengan mikser tangan.
Masukkan campuran tepung terigu dan coklat bubuk dengan cara di ayak, aduk adonan dengan
menggunakan spatula secara perlahan dengan teknik aduk balik. Jika adonan sudah tercampur
dengan baik, masukkan sekitar 1/4 adonan ke dalam mangkuk berisi mentega/margarine cair,
aduk cepat hingga tercampur baik.

Tuangkan campuran adonan dengan mentega/margarine kembali ke dalam mangkuk berisi


adonan lainnya. Aduk rata dengan spatula hingga tercampur dengan baik, sisihkan.

Tuangkan adonan ke dalam loyang yang sudah disiapkan. Taburi permukaannya dengan
potongan coklat blok atau choco chips. Panggang selama 20 menit atau hingga permukaan
brownie terlihat mengeras.

Tekan bagian tengah kue dengan jari tangan dan jika brownie terasa mulai mengeras, tusukkan
tusuk gigi di bagian tengah kue. Ujung tusuk gigi kemungkinan masih terlihat basah tetapi test
pertama ini merupakan cara terbaik sebagai perbandingan. Lanjutkan memanggang selama 5 - 8
menit dan kemudian tusuk kembali lidi di bagian tengah kue.

Note: Brownie dikatakan matang jika tusuk lidi keluar dengan sedikit remah lembab yang
menempel di ujungnya. Tidak masalah jika lidi masih terlihat basah, tetapi jika yang terlihat
adalah adonan basah yang menempel maka lanjutkan memanggang kembali.

Keluarkan brownie dari oven, diamkan selama 10 menit kemudian angkat sisi-sisi kertas baking
dan letakkan brownie di rak kawat. Potong kue jika benar-benar telah dingin. Super yummy!

References

1. ^
Cream Cheese Brownies (www.justtryandtaste.com)

2. ^
Brownies Klasik (www.justtryandtaste.com)

3. ^
Brownies Lezat dan Legit a la Chanti (www.justtryandtaste.com)
Resep Brownies
Resep Brownies Coklat

Bahan :

200 gram mentega

200 gram dark cooking chocolate

150 gram gula pasir halus

120 gram tepung terigu

100 gram kacang almond, panggang, cincang

100 gram kacang almond, iris tipis

3 butir telur

1/2 sendok teh garam

Cara Membuat :

Lelehkan mentega, kemudian masukkan dark cooking chocolate, aduk hingga


coklat meleleh.

Masukkan gula pasir halus, aduk rata sampai gula larut. Kemudian
tambahkan telur, kocok hingga rata. Masukkan tepung terigu sedikit demi
sedikit, aduk rata.

Setelah itu tambahkan cincangan kacang almond, aduk rata.


Tuang adonan ke dalam loyang berukuran 20x20x4 cm yang telah diolesi
margarin dan dialasi dengan kertas roti terlebih dahulu. Lalu taburi bagian
atas adonan dengan irisan kacang almond.

Panggang ke dalam oven dengan suhu 180 derajat celcius selama 45 menit
atau hingga matang. Angkat dan dinginkan.

Potong-potong brownies menurut selera.

Brownies coklat panggang siap untuk dihidangkan.

Resep Brownies Kukus Tepung Beras Tanpa Pengembang


Brownies

Semangat menyajikan brownies kukus tepung beras (gluten free, tanpa bahan pengembang)
makanan sehat untuk keluarga. Bukan dari terigu tapi tetap lembut dan nyoklat. Cemilan tepat
untuk anak-anak, yang sedang diet atau yang menjaga gula darah. Ide ini dituangkan oleh shinta
lestari untuk menjaga bunda supaya tetap bisa makan kue basah namun tetap sehat.

Brownies Kukus Tepung Beras

Resep Brownies Kukus Tepung Beras


Bahan:

5 sdm tepung beras (tidak terlalu munjung tidak juga peres)

1 sdm maizena

1 sachet dancow bubuk

3 butir telur

7 sdm gula palem (bisa diganti gula pasir)

3 sdm coklat bubuk (sesuai selera)

60 gram coklat batang (dcc)


1/2 gelas belimbing minyak goreng

Cara Membuat Brownies Kukus Tepung Beras

1. Panaskan kukusan dengan api sedang jangan terlalu lama, tapi ketika adonan
masuk harus sudah mendidih dan api diturunkan lagi.

2. Ayak tepung beras, maizena, coklat bubuk dan susu bubuk sisihkan.

3. Lelehkan coklat batang dengan minyak goreng gunakan api kecil dinginkan
suhu ruang.

4. Mixer dengan kecepatan tinggi gula pasir dan telur sampai mengembang
kental (tidak perlu sampai kaku cukup 5 sampai 10 menit).

5. Masukan ayakan tepung sedikit demi sedikit aduk sampai rata dengan
spatula pelan pelan agar adonan tidak menyusut.

6. Masukan lelehan coklat dengan minyak, aduk tata dengan spatula jangan
sampai ada yang mengendap.

7. Masukan loyang yang sudah dioles minyak, kukus selama 30 menit dengan
api sedang cenderung kecil.

8. Tutup kukusan dibungkus kain bersih.

Anda mungkin juga menyukai