Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat rahmat
dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah ini yaitu Range Of Motion
ROM Makalah ini saya susun dengan maksud mengetahui tentang ROM.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka
segala kritik dan saran sangat saya harapkan demi perbaikan untuk kedepannya.
Akhir kata, saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana
mestinya.

Makassar.25 des 2011

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Range of motion ( ROM ) adalah gerakan dalam keadaan normal dapat


dilakukan oleh sendi yang bersangkutan (Suratun, dkk, 2008). Latihan range of
motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau
memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara
normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot.
Latihan ROM biasanya dilakukan pada pasien semikoma dan tidak sadar, pasien
dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau semua
latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau pasien dengan
paralisis ekstermitas total.

Selain berfungsi sebagai pertahanan atau dapat memperbaiki tingkat


kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal, lengkap, dan
untuk meningkatkan massa otot serta tonus otot, ROM juga memiliki klasifikasi ROM,
jenis ROM, indikasi serta kontraindikasi dilaksanakan ROM dan juga prinsip dasar
dilakukan ROM.

Untuk dapat mengetahui hal tersebut lebih lanjut maka dapat meninjau
pembahasan pada makalah ini.

1.2 Tujuan.
Untuk mengetahui tentang klasifikasi ROM.
Untuk mengetahui tentang prinsip dasar ROM.
Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dilakukan ROM.
Untuk mengetahui tentang indikasi dan kontraindikasi dilakukan ROM.
Untuk mengetahui tentang jenis ROM.
Untuk mengetahui tentang Asuhan Keperawatan ROM.

1.3 Manfaat
Agar dapat mengetahui tentang klasifikasi ROM.
Agar dapat mengetahui tentang prinsip dasar ROM.
Agar dapat mengetahui tujuan dan manfaat dilakukan ROM.
Agar dapat mengetahui tentang indikasi dan kontraindikasi dilakukan ROM.
Agar dapat mengetahui tentang jenis ROM.
Agar dapat mengetahui tentang Asuhan Keperawatan ROM
BAB II
PEMBAHASAN

Definisi ROM

Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk


mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan
persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot.

Range of motion adalah gerakan dalam keadaan normal dapat dilakukan oleh sendi
yang bersangkutan.

Latihan range of motion (ROM) merupakan istilah baku untuk menyatakan batas atau
batasan gerakan sendi yang normal dan sebagai dasar untuk menetapkan adanya kelainan
ataupun untuk menyatakan batas gerakan sendi yang abnormal.

Klasifikasi latihan ROM

Latihan ROM pasif adalah latihan ROM yang di lakukan pasien dengan bantuan
perawat pada setiap-setiap gerakan. Indikasi latihan pasif adalah pasien semikoma dan
tidak sadar, pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan beberapa atau
semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau pasien dengan
paralisis ekstermitas total (suratun, dkk, 2008). Rentang gerak pasif ini berguna untuk
menjaga kelenturan otot-otot dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara
pasif misalnya perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien. Sendi yang digerakkan
pada ROM pasif adalah seluruh persendian tubuh atau hanya pada ekstremitas yang
terganggu dan klien tidak mampu melaksanakannya secara mandiri.

Latihan ROM aktif adalah Perawat memberikan motivasi, dan membimbing klien
dalam melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi
normal. Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara
menggunakan otot-ototnya secara aktif . Sendi yang digerakkan pada ROM aktif adalah
sendi di seluruh tubuh dari kepala sampai ujung jari kaki oleh klien sendri secara aktif.

Prinsip Dasar Latihan ROM

1. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali sehari
2. ROM di lakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan pasien.
3. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur pasien, diagnosa,
tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring.
4. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah leher, jari, lengan,
siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki.
5. ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-bagian yang
di curigai mengalami proses penyakit.
6. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi atau perawatan
rutin telah di lakukan.
Tujuan ROM
1. Mempertahankan atau memelihara fleksibilitas dan kekuatan otot
2. Memelihara mobilitas persendian
3. Merangsang sirkulasi darah
4. Mencegah kelainan bentuk, kekakuan dan kontraktur
5. Mempertrahankan fungsi jantung dan pernapasan

Manfaat ROM

1. Memperbaiki tonus otot


2. Meningkatkan mobilisasi sendi
3. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan
4. Meningkatkan massa otot
5. Mengurangi kehilangan tulang

Indikasi ROM

1. Stroke atau penurunan tingkat kesadaran


2. Kelemahan otot
3. Fase rehabilitasi fisik
4. Klien dengan tirah baring lama

Kontra Indikasi

1. Trombus/emboli dan keradangan pada pembuluh darah


2. Kelainan sendi atau tulang
3. Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (jantung)
4. Trauma baru dengan kemunginan ada fraktur yang tersembunyi atau luka dalam
5. Nyeri berat
6. Sendi kaku atau tidak dapat bergerak

Jenis ROM

ROM terdiri dari gerakan pada persendian sebaga berikut:

1. Leher, spina, serfikal

Fleksi : Menggerakan dagu menempel ke dada, rentang 45


Ekstensi : Mengembalikan kepala ke posisi tegak, rentang 45
Hiperektasi : Menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin, rentang 40-45
Fleksi lateral : Memiringkan kepala sejauh mungkin sejauh mungkin kearah setiap
bahu, rentang 40-45
Rotasi :Memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler, rentang
180
Gambar 1.1 Leher

2. Bahu

Fleksi : Menaikan lengan dari posisi di samping tubuh ke depan ke posisi di atas
kepala, rentang 180
Ekstensi :Mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh, rentang 180
Hiperektensi :Mengerkan lengan kebelakang tubuh, siku tetap lurus, rentang 45-60
Abduksi :Menaikan lengan ke posisi samping di atas kepala dengan telapak tangan
jauh dari kepala, rentang 180
Adduksi :Menurunkan lengan ke samping dan menyilang tubuh sejauh mungkin,
rentang 320
Rotasi dalam :Dengan siku pleksi, memutar bahu dengan menggerakan lengan sampai ibu
jari menghadap ke dalam dan ke belakang, rentang 90
Rotasi luar :Dengan siku fleksi, menggerakan lengan sampai ibu jari ke atas dan
samping kepala, rentang 90
Sirkumduksi :Menggerakan lengan dengan lingkaran penuh, rentang 360
Gambar 1.2. Bahu

3. Siku

Fleksi :Menggerakkan siku sehingga lengan bahu bergerak ke depan sendi


bahu dan tangan sejajar bahu, rentang 150
Ektensi :Meluruskan siku dengan menurunkan tangan, rentang 150
Gambar 1.3. Siku

4. Lengan bawah

Supinasi :Memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan menghadap ke
atas, rentang 70-90
Pronasi :Memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke bawah,
rentang 70-90

5. Pergelangan tangan

Fleksi :Menggerakan telapak tangan ke sisi bagian dalam lengan bawah, rentang
80-90
Ekstensi :Mengerakan jari-jari tangan sehingga jari-jari, tangan, lengan bawah berada
dalam arah yang sama, rentang 80-90
Hiperekstensi:Membawa permukaan tangan dorsal ke belakang sejauh mungkin, rentang
89-90
Abduksi :Menekuk pergelangan tangan miring ke ibu jari, rentang 30
Adduksi :Menekuk pergelangan tangan miring ke arah lima jari, rentang 30-50
Gambar 1.4 Pergelangan tangan

6. Jari- jari tangan

Fleksi :Membuat genggaman, rentang 90


Ekstensi :Meluruskan jari-jari tangan, rentang 90
Hiperekstensi:Menggerakan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin, rentang 30-60
Abduksi :Mereggangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang lain, rentang 30
Adduksi :Merapatkan kembali jari-jari tangan, rentang 30

7. Ibu jari

Fleksi :Mengerakan ibu jari menyilang permukaan telapak tangan, rentang 90


Ekstensi :Menggerakan ibu jari lurus menjauh dari tangan, rentang 90
Abduksi :Menjauhkan ibu jari ke samping, rentang 30
Adduksi :Mengerakan ibu jari ke depan tangan, rentang 30
Oposisi :Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan yang sama

8. Pinggul

Fleksi :Mengerakan tungkai ke depan dan atas, rentang 90-120


Ekstensi :Menggerakan kembali ke samping tungkai yang lain, rentang 90-120
Hiperekstensi:Mengerakan tungkai ke belakang tubuh, rentang 30-50
Abduksi :Menggerakan tungkai ke samping menjauhi tubuh, rentang 30-50
Adduksi :Mengerakan tungkai kembali ke posisi media dan melebihi jika mungkin,
rentang 30-50
Rotasi dalam :Memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain, rentang 90
Rotasi luar :Memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain, rentang 90
Sirkumduksi :Menggerakan tungkai melingkar
Gambar 1.5. Pinggul

9. Lutut

Fleksi :Mengerakan tumit ke arah belakang paha, rentang 120-130


Ekstensi :Mengembalikan tungkai kelantai, rentang 120-130

Gambar 1.6 Lutut

10. Mata kaki

Dorsifleksi :Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke atas, rentang 20-30
Plantarfleksi :Menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke bawah, rentang 45-50
Gambar 2.6 Mata kaki

11. Kaki

Inversi :Memutar telapak kaki ke samping dalam, rentang 10

Eversi :Memutar telapak kaki ke samping luar, rentang 10

Gambar 1. 8. Kaki

12. Jari-Jari Kaki

Fleksi :Menekukkan jari-jari kaki ke bawah, rentang 30-60


Ekstensi :Meluruskan jari-jari kaki, rentang 30-60
Abduksi :Menggerakan jari-jari kaki satu dengan yang lain, rentang 15
Adduksi :Merapatkan kembali bersama-sama, rentang 15
BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

ROM harus dilaksanakan secara berulang, perlahan dan hati-hati sehingga

tidak melelahkan. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah

leher, jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki. ROM dapat di

lakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-bagian yang di curigai

mengalami proses penyakit serta harus sesuai waktunya.

Selain daripada yang telah disebutkan diatas, ROM dilakukan juga harus

memperhatikan tujuan, manfaat, indikasi, serta kontraindikasinya agar tidak terjadi

suatu hal yang tidak diinginkan pada kita lebih lanjut

III.2 Saran

Mahasiswa harus dapat mengetahui, memahami, dan menjelaskan tentang


ROM beserta semua prinsip, indikasi dan kontraindikasinya agar dapat
mengaplikasikannya dalam dunia keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Warfield, Carol . 1996 . Segala Sesuatu yang Perlu Anda Ketahui Terapi Medis .
Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia.

http://ameliarina.blogspot.com/2011/12/range-of-motion.html
(Diakses pada 19/12/2011)

http://forbetterhealth.wordpress.com/2011/12/19/melatih-rentang-gerak-sendi/
(Diakses pada 19/12/2011)
Tugas individu

Dosen : Safruddin,S.Kep, Ns

TUGAS KDDK
RANGE OF MOTION
ROM

Oleh:

Nama : Astuti
Stambuk : 1422100032
Kelas :A

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2011

Anda mungkin juga menyukai