Sejarah Masuknya Bangsa Spanyol Ke Indonesia
Sejarah Masuknya Bangsa Spanyol Ke Indonesia
Pada umumnya, bangsa Eropa yang datang ke Asia, salah satunya ke Indonesia, didasari pada
hasrat mereka untuk mencari kekayaan termasuk dengan cara berdagang, , menyalurkan jiwa
penjelajah mereka, mencari kemuliaan bangsa atau kejayaan bangsa , dan atau menyebarkan
agama (injil). Namun, dari segala bentuk keinginan tersebut, mencari kekayaan merupakan
alasan utama bangsa Eropa termasuk Spanyol untuk datang ke Indonesia tersebut.
Tahukah Anda mengapa Indonesia menjadi negara tujuan bagi bangsa bangsa Eropa
termasuk bangsa Spanyol? Hal tersebut dikarenakan Indonesia merupakan negara yang kaya
akan hasil buminya khususnya rempah- rempah. Ditambah lagi, rempah- rempah itu
merupakan salah satu bahan dagang yang sangat menguntungkan bagi mereka , jika dijual di
Eropa.
Tahukah Anda siapa yang mempelopori bangsa Spanyol untuk datang langsung ke Indonesia?
Adapun yang mempelopori Spanyol untuk datanag ke Indonesia adalah Christopher
Columbus. Christopher columbus adalah warga negara Amerika yang tertarik untuk
menjelajahi dunia khususnya untuk menemukan India melalui jalur pelayaran. Pelayarannya
tersebut di awali ke arah barat dan di pelayarannya tersebut , ia menemukan pulau yang diberi
nama San Salvador, tetapi gagal menemukan India.
Namun karena semakin meningkatnya permintaan rempah- rempah di Eropa membuat bangsa
Eropa termasuk Spanyol tidak lagi membeli rempah- rempah ke petani, tetapi justru bangsa
Spanyol tersebut mengklaim setiap daerah yang telah mereka kunjungi sebagai daerah
kekuasaannya. Bahkan di daerah daerah tersebut, bangsa eropa termasuk Spanyol tersebut
memonopoli perdagangan dan bahkan kekayaan alam di daerah- daerah tersebut dikeruk
sebanyak sebanyaknya.
Tidak hanya hal ekonomi, bangsa Spanyol pun selalu ikut campur terhadap urusan politik dan
bahkan tak jarang bangsa Spanyol tersebut mengadu domba berbagai kelompok masyarakat.
Adapun tujuan bangsa mengadu domba berbagai kelompok masyarakat di Indonesia adalah
untuk memudahkannya di dalam urusan mempengaruhi para penguasa di Indonesia untuk
memberikan hak- hak istimewa di dalam berdagang.
Latar Belakang Kedatangan Spanyol ke Indonesia
Sejak dulu wilayah Indonesia telah terkenal kaya akan rempah-rempah yang
merupakan salah satu komoditi perdagangan di Eropa. Karena kelangkaan rempah-
rempah di Eropa sehingga mendorong bangsa-bangsa Eropa untuk saling berlomba-
lomba mencari sumber rempah-rempah dari luar daerahnya. Mereka bertualang di
lautan luas, melawan hantaman ombak demi mencari sumber rempah yang baru.
Hingga mereka menemukan berbagai pulau dan wilayah baru yang kemudian
mereka jadikan markas untuk mencari rempah-rempah, seperti Amerika, India, dan
salah satunya adalah negara kita, Indonesia. Hal inilah yang melatar belakangi
bangsa Barat ke Indonesia.
Secara umum, kedatangan bangsa Eropa ke Asia termasuk ke Indonesia dilandasi keinginan
mereka untuk berdagang, menyalurkan jiwa penjelajah, dan menyebarkan agama. Adapun
sebab dan tujuan bangsa Eropa ke dunia Timur adalah sebagai berikut :
Menyebarkan agama
Sejak abad ke -13, rempah-rempah memang merupakan bahan dagang yang sangat
menguntungkan. Hal ini mendorong orang-orang Eropa berusaha mencari harta kekayaan ini
sekalipun menjelajah semudera. Keinginan ini diperkuat dengan adanya jiwa penjelajah.
Bangsa Eropa dikenal sebagai bangsa penjelajah, terutama untuk menemukan daerah-daerah
baru. Mereka berlomba-lomba meninggalkan Eropa. Mereka yakin bahwa jika berlayar ke
satu arah, maka mereka akan kembali ke tempat semula. Selain itu, orang-orang Eropa
terutama Protugis dan Spanyol yakin bahwa di luar Eropa ada Prestor John (kerajaan dan
penduduknya beragama Kristen). Oleh karena itu, mereka berani berlayar jauh. Mereka yakin
akan bertemu dengan orang-orang seagama.
Sejarah Kedatangan Bangsa Eropa ke Indonesia
Hindia Timur atau Indonesia telah lama dikenal sebagai daerah penghasil
rempah-rempah seperti vanili, lada, dan cengkeh. Rempah-rempah ini digunakan
untuk mengawetkan makanan, bumbu masakan, bahkan obat. Karena
kegunaannya, rempah-rempah ini sangat laku di pasaran dan harganya pun mahal.
Hal ini mendorong para pedagang Asia Barat datang dan memonopoli perdagangan
rempah-rempah. Mereka membeli bahan-bahan ini dari para petani di Indonesia dan
menjualnya kepada para pedagang Eropa.
1. Bangsa Portugis
Orang Portugis pertama yang mencoba mencari jalan baru ke Indonesia adalah
Bartholomeus Diaz. Ia meninggalkan Portugal pada tahun 1486. Ia menyusuri pantai
barat Afrika hingga tiba di Tanjung Harapan, tetapi ia gagal mencapai Indonesia.
Setelah Bartholomeus Diaz menemukan jalan ke timur di Tanjung Harapan (Afrika
Selatan), upaya mencari jalan ke Indonesia diteruskan oleh armada-armada Portugis
berikutnya.
Ekspedisi ini kemudian berhasil melewati selat di ujung selatan Laut Merah
yang disebutnya Bab el Mandeb (Gapura Air Mata). Pada tahun 1498, Vasco da
Gama tiba di Kalikut (India). Sejak saat itu, perdagangan antara orang Eropa dan
India tidak lagi melalui jalur Laut Tengah melainkan melalui pantai timur Afrika.
Namun, penemuan ini belum juga memuaskan bangsa Portugis. Mereka ingin
menjelajahi daerah timur lainnya yakni Malaka dan Maluku.
Pada waktu itu, di Asia Tenggara terdapat salah satu daerah pusat
perdagangan yang sangat ramai dikunjungi. Daerah tersebut adalah Malaka
sedangkan daerah sumber rempah-rempahnya adalah Maluku. Bagi Portugis, cara
termudah menguasai perdagangan di sekitar Malaka termasuk di Maluku adalah
dengan merebut atau menguasai Malaka. Kolonialisme Portugis di Indonesia dimulai
sejak kedatangan Alfonso dAlbuquerque di Maluku. Pada tahun 1511, ekspedisi
Portugis di bawah pimpinan Alfonso dAlbuquerque berhasil menaklukkan Malaka.
Dari sana, mereka menuju Maluku dan diterima dengan baik oleh raja Ternate.
Mereka diperkenankan berdagang dan membangun benteng di Ternate.
2. Bangsa Spanyol
3. Bangsa Inggris
4. Bangsa Belanda
Lahirnya VOC
Untuk mengatasi persaingan diantara pedagang-pedagang Belanda sendiri,
pada tanggal 20 Maret 1682 Belanda membentuk VOC (Vereenigde OostIndische
Compagnie) atau persekutuan Dagang Hindia Timur atas usulan Johan Van
Oldenbarneveld. Tujuan pembentukan VOC tidak lain adalah menghindari
persaingan antar pengusaha Belanda (intern) serta mampu menghadapi persaingan
dengan bangsa lain terutama Spanyol dan Portugis sebagai musuhnya (ekstern).
VOC dipimpin oleh De Heren Zuventien (Dewan Tujuh Belas) yang berkedudukan di
Amsterdam. Oleh Pemerintahan Belanda, VOC diberi oktroii (hak-hak istimewa).
Artinya dengan hak-hak tersebut berarti VOC memiliki kekuasaan seperti suatu
negara. Mereka dapat bertindak bebas tanpa harus konsultasi terlebih dulu dengan
pemerintah Belanda di negeri induk. Hak-hak istimewa tersebut adalah sebagai
berikut:
2. Memonopoli perdagangan
4. Mengadakan perjanjian
7. Pemungutan pajak
4. Rakyat wajib menyerahkan hasil bumi sebagai pajak, yang disebut dengan
istilah Contingenten.
Kemunduran VOC
Pada pertengahan abad ke-18 VOC mengalami banyak kemunduran karena
beberapa hal sehingga pada akhirnya dibubarkan. Berikut ini adalah sebab-sebab
kemunduran VOC:
a. Dampak Positif
Setelah kedatangan bangsa Eropa di Indonesia, kemajuan bangsa Indonesia
bertambah. Adapun beberapa manfaat atas kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia
adalah sebagai berikut:
3. Dibangunnya sarana jalan darat (jalan raya) sehingga antara kota yang satu
dengan yang lainnya terasa dekat.
b. Dampak Negatif