Anda di halaman 1dari 99

Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

BAB III
PROFILE SANITASI
KABUPATEN KUNINGAN
Sanitasi selalu identik dengan soal sampah, air limbah dan saluran
drainase. Di Negara-negara maju persoalan sanitasi sudah menjadi issue
utama, karena kemajuan suatu Negara bisa dilihat dari fasilitas sanitasi
yang tersedia. Terkait dengan persoalan sanitasi pemerintah Indonesia
telah berkomitmen didalam forum-forum dunia untuk mengurangi
separuh penduduk yang belum mendapatkan akses air limbah yang aman
dan berkelanjutan pada tahun 2015 sesuai target Millenium Development
Goals (MDGs).

Pada hakekatnya lingkungan (Environmental) merupakan salah satu


variabel yang acapkali mendapat perhatian khusus dalam menilai kondisi
kesehatan masyarakat. Faktor perilaku, pelayanan, kesehatan dan
genetik, lingkungan juga turut menentukan baik buruknya status derajat
kesehatan masyarakat Kabupaten Kuningan. Salah satu tugas Pemerintah
Kabupaten Kuningan dibidang kesehatan adalah melakukan pencegahan
penyakit dan penyehatan lingkungan pemukiman. Program Penyehatan
Lingkungan dilaksanakan secara terpadu baik dengan lintas program
maupun lintas sektor, dengan melakukan intervensi terhadap faktor
resiko lingkungan yang mempengaruhi kesehatan masyarakat. Selain itu
juga melalui pemberdayaan dan partisipasi masyarakat terhadap
pengawasan lingkungan.

Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan


masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara merata dan
murah. Dengan tujuan tersebut diharapkan akan tercapai derajat
kesehatan masyarakat yang lebih baik, yang pada gilirannya memperoleh
kehidupan yang sehat dan produktif.

Komitmen pemerintah daerah terhadap sector sanitasi bisa terlihat dari


alokasi anggaran yang tersdia dalan pendapatan dan belanja daerahs
etiap tahun. Sepeti halnya kabupaten di Jawa Barat, perhatian
pemerintah kabuaten Kuningan terhadap sector sanitasi masih belum
optimal hal ini bias dilihat dari porsi anggaran sanitasi dari belanja
langsung APBD belum mencapat 2 %, baru menginjak angka tertinggi di
0,50 % dari total belanja langsung APBD. Untuk tahun 2009 Total
pendanaan sanitasi dai APBD murni sebesar 424,400,000,- atau
sekitar 0,19 % dari total belanja langsung. Sementara untuk tahun 2013
terdapat peningkatan yaitu sebesar 911,885,000,- atau sekitar 0,18%
dari total belanja langsung. Sementara rata-rata pertumbuhan sebesar
0,28%. Selengkapnya bisa dilihat pada Table 3.1 dibawah.

Tabel 3.1 Perhitungan Pendanaan Sanitasi oleh APBD Kab


Kuningan Tahun 2009 2013
No Uraian Belanja Sanitasi (Rp.) Rata-rata
Pertumbuhan
2009 2010 2011 2012 2013

1 Belanja 424,400, 1,047,010, 2,240,870 1,060,000 911,885 1,136,833,


Sanitasi 000 000 ,000 ,000 ,000 000

1 | Draft Buku Putih Sanitasi Kab. Kuningan


Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

( 1.1 + 1.2
+ 1.3 + 1.4
)
1.1 Air Limbah 274,400, 214,410, 240,870 275,000, 225,000 245,936,
Domestik 000 000 ,000 000 ,000 000
1.2 Sampah 75,000, 782,600, 650,000 535,000 408,520,
rumah 000 000 ,000 ,000 - 000
tangga
1.3 Drainase 1,300,000 150,000 636,885 417,377,
lingkungan - - ,000 ,000 ,000 000
1.4 PHBS 75,000, 50,000, 50,000 100,000 50,000 65,000,
000 000 ,000 ,000 ,000 000
2 Dana 2,694,000, 2,276,600, 2,353,100 3,691,31 3,035,660, 2,810,134,
Alokasi 000 000 ,000 0,000 000 000
Khusus
( 2.1 + 2.2
+ 2.3 )
2.1 DAK Sanitasi 2,694,000, 1,644,000, 1,658,700 2,496,340, 1,961,370 2,090,882,
000 000 ,000 000 ,000 000
2.2 DAK 632,600, 694,400, 1,194,97 1,074,290 719,252,
Lingkungan - 000 000 0,000 ,000 000
Hidup
2.3 DAK
Perumahan - - - - - -
dan
Permukiman
3 Pinjaman/H - - - - - -
ibah untuk
Sanitasi
4 Bantuan 50,000, 2,450,000, 3,208,150 2,600,000, - 1,661,630,
Keuangan 000 000 ,000 000 000
Provinsi
untuk
Sanitasi
Belanja APBD 424,400, 1,047,010, 2,240,870 1,060,000 911,885 1,136,833,
murni untuk 000 000 ,000 ,000 ,000 000
Sanitasi (1-2-3)
Total Belanja 221,006,737, 347,386,276, 437,722,380 06,882,293, 500,140,665 402,627,670,
Langsung 804 680 ,355 664 ,761 853
% APBD murni 0.19 0.30 0.51 0.21 0.18
terhadap Belanja 0.28
Langsung
Sumber Data : olah data oleh Badan Keuangan dan Asset Daerah (BPKAD) Kab.
Kuningan tahun 2013

Sementara untuk realisasi dan potensi retribusi sanitasi baru tersedia di


sub sector persampahan, dengan total retribusi untuk tahun 2009
sebesar 232,932,700,- dengan potensi retribusi sampah sebesar
470,783,688, seemntara untuk tahun 2013 sebesar 290,400,000,-. Untuk
persentase pertumbuhan berada di angka 1,26 persen. Selengkapnya
bisa di lihat pada Tabel 3.2 di bawah ini.

Tabel 3.2 Realisasi dan Potensi retribusi Sanitasi per Kapita


Retribusi Sanitasi Tahun (Rp) Pertumbu
No SKPD
2009 2010 2011 2012 2013 han (%)

Retribusi
1
Air Limbah
Realisasi
1.a - -
retribusi - - - -
Potensi
1.b - -
retribusi - - - -
Retribusi
2
Sampah
Realisasi
2.a 232,932,70 240,000,00 290,400,00 253,466,54
retribusi 240,000,000 264,000,000
0 0 0 0
Potensi
2.b 470,783,68 - 200,746,17
retribusi - 532,947,197 -
8 7

2 | Draft Buku Putih Sanitasi Kab. Kuningan


Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

Retribusi
3
Drainase
Realisasi
3.a - -
retribusi - - - -
Potensi
3.b - -
retribusi - - - -
Total
Realisasi
4 Retribusi 232,932,7 240,000,0 240,000,00 264,000,00 290,400,0 253,466,5
Sanitasi 00 00 0 0 00 40
(1a+2a+3a)
Total
Potensi
5 Retribusi 470,783,6 532,947,19 200,746,1
- - -
Sanitasi 88 7 77
(1b+2b+3b)
Proporsi
Total
Realisasi
6 Potensi 0.49 0 0 0.50 0 1.26
Retribusi
Sanitasi
(4/5)
Sumber Data : olah data oleh Badan Keuangan dan Asset Daerah (BPKAD) Kab.
Kuningan tahun 2013

3.1. Perilaku Higiene dan Sanitasi (Prohisan)

Keadaan lingkungan yang sehat tercipta dengan terwujudnya kesadaran


individu dan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS). Untuk mencapai tujuan tersebut, dijabarkan dalam sasaran untuk
meningkatkan kesadaran dan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
dengan indikator rumah tangga sehat dan institusi pendidikan yang
sehat. Gambaran rumah tangga dan institusi pendidikan di Kabupaten
Kuningan diuraikan sebagai berikut:

3.1.1 Tatanan Rumah Tangga


A. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
Dari 2000 responden yang di wawancara dalam study EHRA, ada
66% responden melakukan CTPS dan 34% responden tidak melakukan
CTPS. Untuk selengkapnya bisa dilihat pada Gambar 3.1 di bawah.

Gambar 3.1 Grafik CTPS di 5 Waktu penting

3 | Draft Buku Putih Sanitasi Kab. Kuningan


Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

Sumber Data : Hasil Study EHRA Tahun 2013

Kegiatan penyuluhan dan penyampaian informasi kesehatan di


lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan lebih banyak
memanfaatkan media sosialisasi yang dilaksanakan disetiap puskesmas
di seluruh kecamatan yang ada di kabupaten Kuningan, dengan
menggunakan anggaran tersedia dari BOK, setiap puskesmas melakukan
sosialisasi terkait sanitasi. Sementara sisanya dengan menggunakan
media radio milik pemda seperti Kuningan FM dan Televisi local yaitu TV
Kuningan. Media lain yang efektif untuk penyampaian pesan sanitasi juga
dilakukan oleh media cetak seperti surat kabar Radar Kuningan, Ciremai
post, Kuningan News dan Info Kuningan, bahkan Koran Pikiran Rakyat pn
pernah mengangkat soal issue sanitasi di Kabupaten Kuningan.
Selengkapnya bias dilihat pada Gambar 3.2 di bawah.
Gambar 3.2 Grafik Sumber Informasi

Sumber Data : Hasil Study Komunikasi dan Pemetaaan Media

Kegiatan penyuluhan sanitasi di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten


Kuningan dilaksanakan di lingkungan Sekolah Dasar yaitu 671, 37
Puskesmas serta di 27 SMA dan 90 SMP yang ada di kabupaen Kuningan.
Sedangkan penyuluhan sanitasi di posyandu yang rutin dilaksanakan
4 | Draft Buku Putih Sanitasi Kab. Kuningan
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

yaitu di 1383 posyandu yang tersebar di Kabupaten Kuningan.


Selengkapya bisa dilihat pada gambar 3.3 di bawah.

Gambar 3.3 Grafik Penyuluhan Sanitasi

Sumber Data : Hasil Study Komunikasi dan Pemetaaan Media

Untuk penyampai pesan sanitasi selama ini di kabupaten Kuningan


bervariatif, hamper semua ruang-ruang public sudah pernah dilaksanakan
penyampaian pesan sanitasi, tetapi memang yang paling banyak
dilaksanakan yaitu ditingkat sekolah dasar, hamper mencapai 60%,
sementara sisanya yaituditingkat rumah tangga, tempat public, media
massa serta dikantor pemerintahan. Untuk selengkapnya bias di lihat
pada gambar 3.4 di bawah.

Gambar 3.4 Penyampai Pesan Sanitasi

Sumber Data : Hasil Study Komunikasi dan Pemetaaan Media

A. Perilaku Buang Air Besar (BAB)


Tempat yang digunakan untuk melakukan Buang Air Besar oleh anggota
rumah tangga di wilayah Kabupaten Kuningan meliputi jamban pribadi
dan jamban umum/MCK. Selain melakukan BAB di jamban, terdapat
5 | Draft Buku Putih Sanitasi Kab. Kuningan
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

beberapa anggota keluarga yang melakukan BAB Sembarangan yang


dibuang ke kolam/empang, sungai, kebun, selokan, lubang atau tempat-
tempat lainnya. Berdasarkan hasil survey terhadap responden dapat
diketahui pola BAB rumah tangga di Kabupaten Kuningan sudah
menunjukan pola PHBS yang baik yaitu 85% sudah menggunakan jamban
dengan 82% jamban pribadi dan 2% jamban umum serta 1 % jamban
lainnya. Sementara itu sisanya sebesar 15% masih melakukan pola BABS.
Untuk lebih jelasnya gambaran pola BAB rumah tangga di Kabupaten
Kuningan dapat dilihat pada Tabel 3.3 dan Gambar 3.5.

Sementara persentase penduduk yang melakukan BABs di Kabupaten


Kuningan bisa dilihat pada Gambar 3.6 di bawah.

Gambar 3.5
Grafik persentase penduduk yang melakukan BABS

Sumber Data : Hasil Study EHRA Tahun 2013

6 | Draft Buku Putih Sanitasi Kab. Kuningan


7 Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

Tabel 3.3
Tempat yang digunakan untuk Buang air Besar Di Kabupaten Kuningan (KK)

N Desa / Jml Jumla Jumla Cak Rmh Sehat JK JU Plengsen Cemplu MC Cakupan
gan ng
Kelurahan Pendud h KK h K
o Jumlah % Jamba %
uk Ruma
Pemakai Sarana Rata-Rata h Rumah 1 5 0 1 10 n
Sehat
1 Darma 52034 13818 11866 5726 48.2 9510 21 104 486 20 9510 80.14
6
2 Kadugede 26395 7723 6246 2942 47.1 4853 0 653 0 5 4853 77.70
0
3 Nusaherang 20332 5545 4476 2482 55.4 3647 0 0 0 0 3647 81.48
5
4 Ciniru 19299 5755 4615 3120 67.6 3684 0 0 0 0 3684 79.83
1
5 Hantara 14934 4512 3676 1342 36.5 2667 0 0 0 0 2667 72.55
1
6 Selajambe 14998 4697 4447 2362 53.1 3969 52 0 0 10 3969 89.25
1
7 Subang 18057 5219 4858 2162 44.5 4380 0 0 0 0 4380 90.16
0
8 Cilebak 12577 3968 4107 541 13.1 1659 0 1409 0 0 1659 40.39
7
9 Ciwaru 32062 9857 8247 5665 68.6 6900 0 0 0 0 6900 83.67
9
10 Karangkancan 20442 5960 5253 1900 36.1 3986 0 0 0 0 3986 75.88
7
a
11 Cibingbin 40856 11379 9871 3557 36.0 7565 16 0 80 2 7565 76.64
3
12 Cibeureum 22383 6450 5364 2013 37.5 4457 0 0 0 0 4457 83.09
3
13 Luragung 47439 14406 11601 6138 52.9 1053 0 0 0 0 10533 90.79
1 3
14 Cimahi 32611 10274 8828 3743 42.4 7617 95 0 0 0 7617 86.28
0
15 Cidahu 46043 13235 10495 4234 40.3 8840 0 0 0 0 8840 84.23
4
16 Kalimanggis 26075 7561 5710 2883 50.4 4549 0 0 0 0 4549 79.67
9
17 Ciawigebang 55495 14378 10910 4299 39.4 9345 0 483 206 8 9345 85.66
0
18 Cihaur 40246 10866 8581 3591 41.8 6464 8 0 52 17 6464 75.33
5

7 | Draft Buku Putih Sanitasi Kab. Kuningan


8 Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

19 Cipicung 34908 6824 5814 3115 53.5 4914 0 0 0 0 4914 84.52


8
20 Mekarwangi 26860 6355 5735 2717 47.3 4631 4 0 451 0 4631 80.75
8
21 Manggari 20297 5357 4068 2122 52.1 3584 0 0 25 2 3584 88.10
6
22 Maleber 45933 11794 10356 5030 48.5 7518 0 561 100 9 7518 72.60
7
23 Garawangi 42769 11399 9141 3582 39.1 6938 5 662 8 0 6938 75.90
9
24 Sindangagun 36080 10339 7976 3348 41.9 6171 0 0 0 8 6171 77.37
8
g
25 Kuningan 39946 13372 9350 5142 54.9 7795 0 0 0 0 7795 83.37
9
26 Windusengka 26131 5599 4662 965 20.7 3927 1 0 0 2 3927 84.23
0
han
27 Lamepayung 38218 9190 8045 4216 52.4 8045 0 0 0 0 8045 100.0
1 0
28 Sukamulya 42791 12168 9899 3613 36.5 8687 0 803 7 0 8687 87.76
0
29 Keramatmulya 49341 12220 10037 4840 48.2 8652 0 0 0 0 8652 86.20
2
30 Jalaksana 43556 12377 11046 6665 60.3 1076 0 0 0 0 10769 97.49
4 9
31 Japara 19,302 6122 4725 2202 46.6 3701 0 0 0 0 3701 78.33
0
32 Cilimus 35608 8859 7764 1624 20.9 7381 0 0 0 0 7381 95.07
2
33 Linggarjati 14160 3935 3140 1874 59.6 3128 0 0 0 0 3128 99.62
8
34 Cigandameka 31683 8352 7037 1416 20.1 5075 18 0 16 0 5075 72.12
2
r
35 Mandirancan 23673 6036 5348 3352 62.6 5178 0 0 0 0 5178 96.82
8
36 Pancalang 25115 6758 6314 1224 19.3 4374 0 0 389 1736 4374 69.27
9
37 Pasawahan 25756 6562 5421 4197 77.4 4375 0 98 0 0 4375 80.70
2
JUMLAH 1164405 31922 26502 119944 45.2 2194 220 4773 1820 1819 219468 82.81
1 9 6 68

Sumber Data : Dinas Kesehatan Kab. Kuningan Tahun 2013

8 | Draft Buku Putih Sanitasi Kab. Kuningan


9 Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

Presentase tempat yang digunakan untuk BAB di Kabupaten Kuningan diambil searah jawaban responden, dimana untuk
kuesioner tempat buang air besar ini memungkinkan responden menjawab lebih dari satu jawaban. Sehingga dari jumlah
responden 2000 jumlah jawaban responden yang didapat berjumlah 2000 jawaban, sehingga yang menjadi pembagi
adalah jumlah jawaban responden dan menghasilkan presentase tempat yang digunakan untuk BAB di Kabupaten
Kuningan sebagai berikut :

9 | Draft Buku Putih Sanitasi Kab. Kuningan


Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

10

Gambar 3.6
Tempat yang digunakan untuk BAB Di Kabupaten Kuningan (KK)

Sumber Data : Hasil Study EHRA Tahun 2013

Apabila dilihat dari jenis jamban yang digunakan rumah tangga untuk
melakukan BAB, berdasarkan hasil survey sebanyak 84% menggunakan
jamban jongkok leher angsa, 1% kloset duduk leher angsa, sementara
penggunaan jamban lainnya adalah sebanyak 2% yang menggunakan
jamban plengsengan dan cemplung. Sedangkan sisanya sebanyak 13%
tidak mempunyai jamban. Untuk penduduk yang belum memiliki jamban
dan yang menggunakan jamban plengsengan dan cemplung merupakan
penduduk yang masih mempunyai pola BABS, sementara untuk
penduduk yang sudah memiliki jamban baik jongkok ataupun duduk
sudah mencerminkan pola BAB yang baik. Untuk lebih jelasnya gambaran
pola BAB rumah tangga di Kabupaten Kuningan dapat dilihat pada Tabel
3.4 dan Gambar 3.7.
Tabel 3.4
Jenis jamban yang digunakan di Kabupaten Kuningan (KK)
N Desa / JK JU Plengsen
gan
Cemplu
ng
MC Cakupan
Kelurahan K
o Jamba %
Pemakai Sarana Rata-Rata 1 5 0 1 10 n
1 Darma 9510 21 104 486 20 9510 80.14

2 Kadugede 4853 0 653 0 5 4853 77.70

3 Nusaherang 3647 0 0 0 0 3647 81.48

4 Ciniru 3684 0 0 0 0 3684 79.83

5 Hantara 2667 0 0 0 0 2667 72.55

6 Selajambe 3969 52 0 0 10 3969 89.25

7 Subang 4380 0 0 0 0 4380 90.16

8 Cilebak 1659 0 1409 0 0 1659 40.39


9 Ciwaru 6900 0 0 0 0 6900 83.67

10 Karangkancan 3986 0 0 0 0 3986 75.88


a
11 Cibingbin 7565 16 0 80 2 7565 76.64

12 Cibeureum 4457 0 0 0 0 4457 83.09

13 Luragung 1053 0 0 0 0 10533 90.79


3

10 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

11

14 Cimahi 7617 95 0 0 0 7617 86.28

15 Cidahu 8840 0 0 0 0 8840 84.23

16 Kalimanggis 4549 0 0 0 0 4549 79.67

17 Ciawigebang 9345 0 483 206 8 9345 85.66

18 Cihaur 6464 8 0 52 17 6464 75.33

19 Cipicung 4914 0 0 0 0 4914 84.52

20 Mekarwangi 4631 4 0 451 0 4631 80.75


21 Manggari 3584 0 0 25 2 3584 88.10

22 Maleber 7518 0 561 100 9 7518 72.60


23 Garawangi 6938 5 662 8 0 6938 75.90

24 Sindangagun 6171 0 0 0 8 6171 77.37


g
25 Kuningan 7795 0 0 0 0 7795 83.37

26 Windusengka 3927 1 0 0 2 3927 84.23


han
27 Lamepayung 8045 0 0 0 0 8045 100.0
0
28 Sukamulya 8687 0 803 7 0 8687 87.76

29 Keramatmulya 8652 0 0 0 0 8652 86.20


30 Jalaksana 1076 0 0 0 0 10769 97.49
9
31 Japara 3701 0 0 0 0 3701 78.33

32 Cilimus 7381 0 0 0 0 7381 95.07

33 Linggarjati 3128 0 0 0 0 3128 99.62


34 Cigandameka 5075 18 0 16 0 5075 72.12
r
35 Mandirancan 5178 0 0 0 0 5178 96.82

36 Pancalang 4374 0 0 389 1736 4374 69.27

37 Pasawahan 4375 0 98 0 0 4375 80.70

JUMLAH 2194 220 4773 1820 1819 219468 82.81


68
Sumber Data : Dinkes Kab. Kuningan

Gambar 3.7
Jenis jamban yang digunakan Rumah Tangga di Kabupaten
Kuningan

Sumber Data : Hasil Study EHRA Tahun 2013

11 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

12

Sementara itu apabila dilihat dari tempat pembuangan tinja yang


digunakan oleh penduduk di wilayah Kabupaten Kuningan umumnya
meliputi tangki septic, cubluk, kebun, kolam, sungai, drainase dan
pembuangan lainnya. Berdasarkan hasil survey diketahui bahwa
sebanyak 46% sudah menggunakan tangki septic dan sebanyak 25%
menggunakan cubluk. Sementara sisanya sebanyak 9% ke sungai, 6% ke
kolam, -1% ke drainase dan 4% dibuang ke tempat lainnya. Untuk lebih
jelasnya gambaran pola BAB rumah tangga di Kabupaten Kuningan dapat
dilihat pada Gambar 3.8 di bawah.

Gambar 3.8
Tempat Penyaluran Buangan Akhir Tinja

Sumber Data : Hasil Study EHRA Tahun 2013

Untuk pengolaan air minum, masyarakat Kabupaten Kuningan relatif


sudah bagus, lebih dari 90% air minum yang diolah sudah aman alias
tidak tercemar. Selengkapnya bisa dilihat pada Gambar 3.9 di bawah.
Gambar 3.9
Grafik Pengelolaan Air Minum (Pencemaran pada wadah
penyimpanan dan penanganan air)

Sumber Data : Hasil Study EHRA Tahun 2013


12 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

13

B. Perilaku Pengelolaan Sampah Rumah Tangga


Untuk pengolahan sampah setempat di kabupaten Kuningan masih
jarang dilakukan. Kebanyak masyarakat membkar sampah ditempat atau
membuangnya ke sungai. Tetapi ada juga yang dibuang ke TPS. Untuk
melihat bagaimana persentase pengolahan sampah setempat bisa dilihat
pada Gambar 3.10 dimana sampah kebanyakan tidak diolah dengan
total 70,5% tidak di olah sementara hanya sedikit saja yang diolah yaitu
sebesar 29.5%.
Gambar 3.10
Pengolahan sampah setempat

Sumber Data : Hasil Study EHRA Tahun 2013

Khusus untuk Saluran pembuangan Air Limbah di Kabupaen Kuningan


terutama untuk tingkat pencemaran karena SPAL masih sangat tinggi, ini
bisa terihat pada gambar 3.11 bahwa total pencemaran karena SPAL
berada di angka 75,8%. Sementra yang tidak tercemar sebesar 23,2%. Ini
menunjukan bahwa air tanah yang diminum setiap hari lebih banyak
tercemar, apakah itu oleh air limbah dalam bentuk grey ater maupun
oleh black water. Untuk selengkapnya bisa dilihat pada Gambar 3.11 di
bawah.

Gambar 3.11
Grafik Pencemaran karena SPAL

13 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

14

Sumber Data : Hasil Analsis Studi EHRA Kabupaten Kuningan Tahun 2013

3.1.2 Tatanan Sekolah


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan sekolah lebih difokuskan
pada ketersediaan fasilitas air bersih, system pengelolaan air limbah dan
pengelolaan persampahan. Dalam hal ini ketersediaan sumber air bersih
akan dilihat sumber air yang digunakan. Untuk pengelolaan air limbah
diidentifikasi jumlah toilet dan kamar mandi yang digunakan oleh guru
dan siswa, rutinitas pengurasan tangki septic dan system pembuangan
air kotor. Sementara untuk persampahan difokuskan pada cara
pengelolaan sampahnya apakah dilakukan pemisahan, langsung
dikumpulkan atau dilakukan pengomposan.

Kondisi sanitasi sekolah di Kabupaten Kuningan khususnya Sekolah Dasar


(SD) dalam bidang sumber air bersih lebih didominasi oleh pengambilan
air dari sumur gali. Ketersediaan Kamar WC/toilet untuk tiap-tiap SD
belum seluruhnya mempunyai WC/toilet yang telah terpisah antara
WC/toilet guru dengan WC/toilet murid, bahkan belum dipisahkan antara
pengguna laki-laki dan pengguna perempuan. Perbandingan antara
jumlah murid dengan ketersediaan WC/toilet juga belum seimbang.
Sebagai contoh SD Nanggerang dengan jumlah murid paling sedikit pada
tabel 3.6. SD Nanggerang tidak memiliki fasilitas WC/Toilet yang
diperuntukkan untuk guru dan murid dengan jumlah jiwa keseluruhan
diatas 80 jiwa. Hal ini tidak berbeda jauh dengan kondisi SD SD yang
lain.

14 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
15 Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

Tabel 3.5
Rekapitulasi Kondisi Fasilitas Sanitasi Sekolah di Kabupaten Kuningan
N Nama Sekolah Jumlah Jumla Sumber Air Bersih Jml Jml Fas. Persed Siapa yang
o Siswa h PDAM SPT SGL Toilet/WC Tempat Cuci ian Membersihkan
Guru Kencing Tang Sabun Toilet
an
L P L P S K T S K T S K T Gur L P Gur L P Y T Y T Sis Gur Pesur
u u wa u uh
1 SDN 1 Ciawilor 11 11 6 7 6 3 3
5 8
2 SDN 2 Ciawilor 13 10 5 6 5 2 3
3 2
3 SDN Pangkalan 93 81 3 7 6 3 3
4 SDN Cijagamulya 93 75 2 1 4 2 2
0
5 SDN 1 Kadurama 43 39 2 6 2 1 1
6 SDN 2 Kadurama 88 75 4 7 2 1 1
7 SDN 1 Sidaraja 11 99 5 6 3 1 2
6
8 SDN 2 Sidaraja 88 80 4 7 3 1 2
9 SDN Pajawanlor 92 77 2 5 3 1 2
1 SDN Dukuhdalem 88 77 7 4 1 1
0
1 SDN 1 Cidahu 13 12 6 6 5 2 3
1 6 6
1 SDN 2 Cidahu 84 70 5 7 2 1 1
2
1 SDN 1 20 19 7 1 4 2 2
3 Cihideunghilir 3 7 2
1 SDN 2 19 16 1 6 3 2 1
4 Cihideunghilir 7 8 1
1 SDN 4 62 48 4 4 4 2 2
5 Cihideunghilir
1 SDN 1 Nangela 11 12 8 3 4 2 2
6 3 5

15 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
16 Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

1 SDN 2 Nangela 66 70 3 7 3 1 2
7
1 SDN Cipari 90 97 5 7 3 1 2
8
1 SDN 1 76 54 4 7 1 1
9 Winduherang
2 SDN 2 11 85 2 9 3 1 2
0 Winduherang 7
2 SDN 1 Sukamulya 12 12 7 8 3 1 2
1 5 2
2 SDN 1 Cigadung 15 13 7 1 6 3 3
2 1 0 7
2 SDN 3 Cigadung 69 77 4 8 3 1 2
3
2 SDN 4 Cigadung 65 53 5 7 2 1 1
4
2 SDN Cipicung 13 14 5 8 6 3 3
5 6 8
2 SDN 1 Karoya 57 50 3 8 2 1 1
6
2 SDN 2 Karoya 94 90 6 6 3 1 2
7
2 SDN Situsari 75 96 9 5 3 2 1
8
2 SDN Karanganyar 15 17 7 1 3 1 2
9 2 1 1
3 SDN Cipasung 20 19 4 2 9 3 6
0 3 3 1
3 SDN Mancagar 94 84 7 7 2 1 1
1
3 SDN Mekarmulya 11 87 5 4 2 1 1
2 2
3 SDN Garawangi 19 17 1 1 5 2 3
3 2 7 1 3
3 SDN 1 Purwasari 94 80 6 6 5 3 2
4

16 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
17 Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

3 SDN 2 Purwasari 13 12 6 8 4 2 2
5 4 1
3 SDN 3 Purwasari 94 80 7 9 3 1 2
6
3 SDN 1 69 69 3 7 2 1 1
7 Babakanmulya
3 SDN 2 86 77 4 4 3 1 2
8 Babakanmulya
3 SDN Nanggerang 88 10 4 7
9 8
4 SDN 1 Jaksana 14 14 6 8 3 1 2
0 9 4
4 SDN 3 Jalaksana 67 95 3 8 3 1 2
1
4 SDN 4 Jalaksana 10 11 5 7 1 1
2 8 4
4 SDN Padamenak 11 75 3 7 5 2 3
3 6
4 SDN Tinggar 64 46 6 5 1 1
4
4 SDN 1 55 52 7 5 4 2 2
5 Windujanten
4 SDN 2 53 67 5 7 2 1 1
6 Windujanten
4 SDN Babatan 61 57 3 8 6 3 3
7
4 SDN 1 Kadugede 77 97 6 5 7 3 4
8
4 SDN 2 Kadugede 10 97 5 7 6 3 3
9 0
5 SDN 3 Kadugede 48 46 5 6 2 1 1
0
5 SDN Kramatmulya 65 55 4 6 3 1 2
1
5 SDN 1 Gandasoli 15 13 8 8 3 1 2
2 8 0

17 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
18 Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

5 SDN 2 Gandasoli 42 46 6 7 1 1
3
5 SDN 1 Bojong 98 80 7 3 2 1 1
4
5 SDN 2 Bojong 62 51 5 6 3 1 2
5
5 SDN 1 Ciloa 85 91 6 8 4 2 2
6
5 SDN 2 Ciloa 13 11 5 8 4 2 2
7 6 1
5 SDN Cikubangsari 32 32 6 6 2 1 1
8
5 SDN 1 Padarek 59 62 3 8 1 1
9
6 SDN 2 Padarek 52 48 5 7 1 1
0
6 SDN 1 Ancaran 14 14 4 1 2 1 1
1 9 1 4
6 SDN 2 Ancaran 19 17 6 1 4 2 2
2 8 8 2
6 SDN 3 Ancaran 20 17 3 1 1 1
3 3 1 5
6 SDN 2 Kuningan 17 19 4 1 3 1 2
4 3 5 3
6 SDN 3 Kuningan 52 45 5 5
5
6 SDN 4 Kuningan 12 14 4 1 2 1 1
6 9 6 3
6 SDN 5 Kuningan 94 90 3 1 5 2 3
7 1
6 SDN 17 Kuningan 30 27 1 2 3 1 2
8 4 3 3 2
6 SDN 10 Kuningan 63 55 4 8 3 1 2
9
7 SDN 11 Kuningan 74 68 5 8 3 1 2
0

18 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
19 Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

7 SDN 1 29 30 1 1 6 3 3
1 Awirarangan 6 0 2 9
7 SDN 3 11 10 5 1 1 1
2 Awirarangan 1 8 1
7 SDN 4 91 56 2 9 2 1 1
3 Awirarangan
7 SDN 1 12 10 4 6 1 1
4 Karangtawang 2 4
7 SDN 2 10 10 3 1 6 3 3
5 Karangtawang 7 2 0
7 SDN 3 57 49 3 7 2 1 1
6 Karangtawang
7 SDN 1 Pagundan 17 16 3 1 4 2 2
7 4 4 0
7 SDN 2 Pagundan 11 12 4 8 4 2 2
8 3 6
7 SDN Pajawankidul 15 15 6 6 5 2 3
9 7 3
8 SDN 1 12 10 5 6 4 2 2
0 Lebakwangi 5 5
8 SDN 2 12 10 6 5 5 2 3
1 Lebakwangi 2 9
8 SDN 1 81 11 5 6 4 2 2
2 Cineumbeuy 1
8 SDN 2 10 10 5 8 5 2 3
3 Cineumbeuy 3 9
8 SDN 1 89 79 8 5 2 1 1
4 Babakanreuma
8 SDN 2 14 12 5 1 1 1
5 Babakanreuma 0 2 1
8 MI Guppi 10 10 7 4 3 1 2
6 Mekarmukti 1 8
8 SDN Kaduagung 15 13 7 7 6 3 3
7 3 6
8 SDN 1 12 10 5 9 2 1 1
8 Kertaungaran 3 9

19 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
20 Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

8 SDN 2 99 10 7 9 2 1 1
9 Kertaungaran 7
9 SDN Balong 14 12 6 7 2 1 1
0 7 0
Sumber Data : Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan Tahun 2013

Secara umum sekolah sekolah khususnya SD yang ada di Kabupaten Kuningan sudah mulai peduli dengan masalah
sanitasi. Hal ini dapat dilihat dari paparan informasi tentang sanitasi yang disampaikan kepada siswa baik pada
penyuluhan/pertemuan tertentu maupun pada saat pelajaran pendidikan kesehatan dan jasmani di disekoah. Dari Tabel
3.5 diketahui bahwa sistem pengolahan persampahan yang sudah menggunakan sistem 3R baru 15 % dengan rincian
sekolah yang sudah melakukan pemilahan sebanyak 7% dan yang melakukan pengkomposan sebanyak 8%. Sedangkan
85% masih menggunakan metode lama yang langsung dikumpulkan tanpa ada proses pemisahan antara sampah organik
dan sampah non organik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.6 Kondisi Sarana Sanitasi Sekolah.

Tabel 3.6
Kondisi Sarana Sanitasi di Sekolah
No Nama Sekolah Apakah Pengetahuan tentang Apakah Cara Pengolahan Sampah Tempat Kapan Kondi
Higiene dan Sanitasi diberikan ada dana Buang Air Tangki si
untuk air Kotor Septik Higien
bersih/sani Dikosongk e di
tasi/ pend. an sekola
Higiene h
Ya, saat Ya, Tida Ya Tidak Dikumpulk Dipi Dibuat da dari
pertemuan/peny saat k an sahk Kompos ri Kam
uluhan tertentu mata Pern an Toi ar
pelajar ah let Man
an di
Penjas
di kelas
1 SDN 1 Ciawilor Baik
2 SDN 2 Ciawilor
3 SDN Pangkalan
4 SDN Baik
Cijagamulya

20 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
21 Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

5 SDN 1 Baik
Kadurama
6 SDN 2
Kadurama
7 SDN 1 Sidaraja
8 SDN 2 Sidaraja 1x1 Minggu Baik
9 SDN Pajawanlor Baik
10 SDN Cukup
Dukuhdalem
11 SDN 1 Cidahu Baik
12 SDN 2 Cidahu
13 SDN 1
Cihideunghilir
14 SDN 2 Baik
Cihideunghilir
15 SDN 4 Baik
Cihideunghilir
16 SDN 1 Nangela 1x1 Minggu Cukup
17 SDN 2 Nangela Baik
18 SDN Cipari
19 SDN 1 Baik
Winduherang
20 SDN 2 Baik
Winduherang
21 SDN 1 Cukup
Sukamulya
22 SDN 1 Cigadung Baik
23 SDN 3 Cigadung Setelah Cukup
Penuh
24 SDN 4 Cigadung Setiap saat Sedan
g
25 SDN Cipicung Baik
26 SDN 1 Karoya Baik
27 SDN 2 Karoya Cukup
28 SDN Situsari Cukup

21 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
22 Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

29 SDN 1x1 Minggu Cukup


Karanganyar
30 SDN Cipasung Sedan
g
31 SDN Mancagar Baik
32 SDN Baik
Mekarmulya
33 SDN Garawangi Baik
34 SDN 1 Purwasari Cukup
35 SDN 2 Purwasari Kadang2 Baik
36 SDN 3 Purwasari Cukup
37 SDN 1 Sedan
Babakanmulya g
38 SDN 2 Baik
Babakanmulya
39 SDN
Nanggerang
40 SDN 1 Jalaksana Setiap saat Cukup
41 SDN 3 Jalaksana Cukup
42 SDN 4 Jalaksana Cukup
43 SDN Padamenak
44 SDN Tinggar Baik
45 SDN 1 Baik
Windujanten
46 SDN 2 Setiap saat Baik
Windujanten
47 SDN Babatan Cukup
48 SDN 1 Kadugede Baik
49 SDN 2 Kadugede Cukup
50 SDN 3 Kadugede Setelah Sedan
Penuh g
51 SDN Baik
Kramatmulya
52 SDN 1 Gandasoli Baik
53 SDN 2 Gandasoli Cukup
22 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
23 Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

54 SDN 1 Bojong per tahun Cukup


55 SDN 2 Bojong Cukup
56 SDN 1 Ciloa Baik
57 SDN 2 Ciloa Baik
58 SDN
Cikubangsari
59 SDN 1 Padarek Cukup
60 SDN 2 Padarek Setelah Baik
Penuh
61 SDN 1 Ancaran per tahun Cukup
62 SDN 2 Ancaran Sedan
g
63 SDN 3 Ancaran Baik
64 SDN 2 Kuningan Setiap saat Baik
65 SDN 3 Kuningan Cukup
66 SDN 4 Kuningan Cukup
67 SDN 5 Kuningan Cukup
68 SDN 17 Setelah Baik
Kuningan Penuh
69 SDN 10 Baik
Kuningan
70 SDN 11 Baik
Kuningan
71 SDN 1 Cukup
Awirarangan
72 SDN 3 Baik
Awirarangan
73 SDN 4 Cukup
Awirarangan
74 SDN 1 akhir Sedan
Karangtawang pekan g
75 SDN 2 Baik
Karangtawang
76 SDN 3
Karangtawang

23 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
24 Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

77 SDN 1 Pagundan
78 SDN 2 Pagundan Baik
79 SDN Cukup
Pajawankidul
80 SDN 1 Kadang2 Baik
Lebakwangi
81 SDN 2 Cukup
Lebakwangi
82 SDN 1
Cineumbeuy
83 SDN 2 Baik
Cineumbeuy
84 SDN 1
Babakanreuma
85 SDN 2 Baik
Babakanreuma
86 MI Guppi Baik
Mekarmukti
87 SDN Kaduagung belum Cukup
pernah
88 SDN 1 Baik
Kertaungaran
89 SDN 2 Baik
Kertaungaran
90 SDN Balong Baik

Sumber Data : Dinas Pendidikan Kabaupaten Kuningan Tahun 2013

24 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

25

3.2 Pengelolaan Air Limbah Domestik


3.2.1 Kelembagaan
Dalam sub bab pengelolaan air limbah domestik, aspek kelembagaan
akan dibahas mengenai peta/tabel pemangku kepentingan dalam
pembangunan air limbah domestik, dimulai dari fungsinya dalam
perencanaan, pengadaan sarana, pengelolaan, pengaturan dan
pembinaan, monitoring dan evaluasi yang sebagian besar ditangani oleh
Pemerintah Kabupaten. Ada beberapa aspek mengenai penyediaan
sarana pengangkutan dari tangki septik ke IPLT (truk tinja), pembangunan
sarana IPLT dan atau IPAL yang dikelola oleh swasta. Sedangkan untuk
penyediaan sarana pembuangan awal air limbah domestic, pembangunan
sarana pengumpulan dan pengolahan awal (Tangki Septik) termasuk
sosialisasi peraturan, dan pembinaan dalam hal pengelolaan air limbah
domestic sudah dilakukan oleh masyarakat.

Tabel 3.7 Peta Pemangku Kepentingan Dalam Pembangunan Air


Limbah Domestic

FUNGSI Pemangku Kepentingan


Pemerin Swasta Masyara
tah kat
Kabupat
en
PERENCANAAN
Menyusun target pengelolaan air limbah
domestik skala kab/kota
Menyusun rencana program air limbah
domestik dalam rangka pencapaian target
Menyusun rencana anggaran program air
limbah domestik dalam rangka pencapaian
target
PENGADAAN SARANA
Menyediakan sarana pembuangan awal air
limbah domestic
Membangun sarana pengumpulan dan
pengolahan awal (Tangki Septik)
Menyediakan sarana pengangkutan dari tangki
septik ke IPLT (truk tinja)
Membangun jaringan atau saluran pengaliran
limbah dari sumber ke IPAL (pipa kolektor)
Membangun sarana IPLT dan atau IPAL
PENGELOLAAN
Menyediakan layanan penyedotan lumpur tinja
Mengelola IPLT dan atau IPAL
Melakukan penarikan retribusi penyedotan
lumpur tinja
Memberikan izin usaha pengelolaan air limbah
domestik, dan atau penyedotan air limbah
domestic
Melakukan pengecekan kelengkapan utilitas
teknis bangunan (tangki septik, dan saluran
Limbah Domestik) dalam pengurusan IMB
PENGATURAN DAN PEMBINAAN
Mengatur prosedur penyediaan layanan air
limbah domestik (pengangkutan, personil,
25 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

26

peralatan, dll)

Melakukan sosialisasi peraturan, dan


pembinaan dalam hal pengelolaan air limbah
domestic
Memberikan sanksi terhadap pelanggaran
pengelolaan air limbah domestic
Melakukan sosialisasi peraturan, dan
pembinaan dalam hal pengelolaan air limbah
domestic
Memberikan sanksi terhadap pelanggaran
pengelolaan air limbah domestic
MONITORING DAN EVALUASI
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
capaian target pengelolaan air limbah domestik
skala kab/kota
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan air
limbah domestic
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
efektivitas layanan air limbah domestic, dan
atau menampung serta mengelola keluhan atas
layanan air limbah domestic
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
baku mutu air wilayah
Sumber Data : BPLHD dan Dinas TRCK Kabupaten Kuningan Tahun 2013

Pada tabel dibawah ini, dijelaskan mengenai peta peraturan air limbah
domestik yang ada di Kabupaten Kuningan, akan tetapi berdasarkan data
tahun terakhir mengenai peraturan/pedoman mengenai air limbah
domestik di Kabupaten Kuningan belum tersedia. hal tersebut
memberikan masukan kepada Pemerintah Kabupaten untuk segera
menindaklajuti hal tersebut, agar pengaturan mengenai air limbah
domestik bisa berfungsi dan berperan terhadap pembangunan Kabupaten
Kuningan.

Tabel 3.8 Peta Peraturan Air Limbah Domestik Kabupaten


Kuningan
Peraturan Ketersediaan Ket.
Ada Tidak
(sebutk ada
an)
Target capaian pelayanan pengelolaan air limbah
domestik di Kabupaten Majalengka saat ini
Kewajiban dan sanksi bagi pemerintah Kabupaten
dalam menyediakan layanan pengelolaan air
limbah domestic
Kewajiban dan sanksi bagi pemerintah kabupaten
dalam memberdayakan masyarakat dan badan
usaha dalam pengelolaan air limbah domestik
Kewajiban dan sanksi bagi masyarakat dan atau
pengembang untuk menyediakan sarana
pengelolaan air limbah domestik di hunian rumah
Kewajiban dan sanksi bagi industri rumah tangga
untuk menyediakan sarana pengelolaan air
limbah domestik di tempat usaha
Kewajiban dan sanksi bagi kantor untuk
menyediakan sarana pengelolaan air limbah

26 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

27

domestik di tempat usaha

Kewajiban pengelolaan air limbah domestik


untuk masyarakat , industri rumah tangga dan
kantor pemilik tangki septik
Retribusi pengelolaan air limbah domestik

Tatacara perizinan untuk kegiatan pembuangan


air limbah domestik bagi kegiatan pemukiman,
usaha rumah tangga dan perkantoran
Sumber Data : BPLH dan Dinas TRCK Kabupaten Kuningan Tahun 2013

Struktur Organisasi pengelola air limbah domestic di Kabupaten Kuningan


berdasarkan Perda No 11 tahun 2009 adalah Dinas Tata Ruang dan CIpta
Karya Kabupaten Kuningan. Secara teknis pengelolaan limbah domestic
berada pada Bidang Teknik Penyehatan seksi penyehatan lingkungan.
Adapun struktur organisasinya sebagaimana terlampir.

3.2.2 Sistem dan Cakupan pelayanan


Sistem pelelolaan air limbah domestik di Kabupaten Kuningan saat ini
dilayani oleh system setempat (on site system), yaitu merupakan
system pengolahan limbah dimana fasilitas instalasi pengolahan berada
di dalam persil atau batas tanah yang dimiliki dapat berupa:
septic tank
cubluk
plengsengan
Pada gambar Diagram System Sanitasi (DSS) kondisi ideal pengelolaan air
libah domestik, dari tempat penampungan tersebut diatas, kemudian
dilanjutkan pengangkutan dengan mobil tanki tinja dengan pengolahan
lumpur tinja di IPLT. (Lihat Gambar 3.12 DSS on site system.

Gambar 3.12 Diagram system sanitasi on site

Sementara itu gambaran pengelolaan limbah cair di Kabupaten Kuningan


Dapat dilihat pada Tabel 3.9 sampai dengan Tabel 3.10.
Dalam sistem sanitasi pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten
Kuningan, terdapat 2 jenis (produk input) yaitu :
a. Black Water (Tinja, Urine, Air Comberan)
b. Grey Water (air cucian dari dapur, air untuk mandi, air cucian
pakaian)
27 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

28

dalam pengalirannya melalui drainase lingkungan yang akhirnya


akan dibuang (pembuangan akhir) ke sungai.

Tabel 3.9 Diagram Sistem sanitasi pengelolaan air limbah


domestik
Produk Kode User Penamp Pengalir Pengolah Daur Ulang
Input Aliran Interface ungan an an Dan Atau
Awal Akhir Pembuang
an Akhir
Black 1 - closet tangki - - -
Water jongkok septic
(Tinja, - closet
Urine, Air duduk
Combera 2 - closet - - - -
n) duduk sungai/kola
m
3 - - - - -
helikopter sungai/kola
m
Grey 1 - tempat - drainas - - sungai
Water cuci e
(air piring, air lingkun
cucian bekas gan
dari cucian/ma
dapur, air ndi
untuk 2 - tempat - - - -
mandi, cuci sungai/kola
air cucian piring, air m
pakaian) bekas
cucian/ma
ndi
Sumber Data : Hasil Pemetaan Pokja Sanitasi Kabupaten Kuningan Tahun 2013

Sistem pengelolaan air limbah yang ada di Kabupaten Kuningan berupa


WC Centor, Tangki Septik yang dialirkan melalui pipa. Berdasarkan data
dari Dinas Kesehatan terdapat 201.058 buah WC dan 201.058 buah
Tangki Septik yang ada di Kabupaten Kuningan.

Tabel 3.10 Sistem Pengelolaan Air Limbah yang ada di Kabupaten


Kuningan
Kelompok Teknologi Jenis Data (Perkiraan) Sumber Data
Fungsi yang Sekunder Nilai Data
digunakan
A B C d E
User WC Centor Jumlah WC dan 201.058 WC Dinkes
Interface Jumlah KK
tersambung
Penampunga Tangki Jumlah Tangki Setik 201.058 Dinkes
n Awal Septik Tangki Septik
Pengaliran Pipa Total Panjang pipa - Belum ada
dan Jumlah KK sistem
tersambung
Pengolahan - - - Belum ada
Akhir sistem
Pembuangan/ - - - Belum ada
Daur Ulang sistem
Sumber Data : Hasil Pemetaan Pokja Sanitasi Kabupaten Kuningan Tahun 2013

28 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

29

Sistem pengelolaann air limbah domestik di Kabupaten Kuningan


Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan dan Dinas TRCK masih
menggunakan sistem on site, jumlah timbulan tinja/black water di
Kabupaten Kuningan yaitu pengguna tangki septic dan umum sebanyak
248.359 rumah dengan standar timbulan 0,25 Kg/Org/Hr.

Di kabupaten Kuningan sendiri belum mempunyai sarana pengolahan air


limbah domestik secara off site seperti IPLT dan IPAL. Sehingga truk tinja
milik pemerintah sendiri belum tersedia. Kebanyakan penduduk
menggunakan jasa sedot tinja memanggil jasa dari Kabupaten atau Kota
Cirebon, karena di Kabupaten Kuningan sendiri belum tersedia jasa
tersebut.
Tabel. 3.11
Pembuangan Limbah di Kabupaten Kuningan Tahun 2013
No URAIAN JUMLAH/VOLUME KETERANGAN
1 Jumlah Timbulan Tinja/Black Water
- Pengguna tangki septic dan Umum 248.359 rumah
(Rumah)
- Standar timbulanTinja/Org/Hr 0,25 kg/org/hr
- Jumlah Timbulan (m3) 62.089,75 kg/hr
2 Jumlah Timbulan Grey Water
- Standar timbulan Org/Hr 80% dari
kebutuhan air
bersih
- Jumlah Timbulan (m3) 80 % x 60
liter/orang/hari=48
liter/ orang/ hari
3 Jumlah Tinja terangkut -
- Mobil tinja Milik Pemerintah (unit)
Jumlah Mobil tinja (unit) -
Kapasitas tangki (m3) -
Jumlah Rit / 1 hari -
- Mobil Tinja Milik Swasta - Tidak ada mobil
Jumlah Mobil tinja (unit) - tinja swasta di
Kapasitas tangki (m3) - Kabupaten
Jumlah Rit / 1 hari - Kuningan
4 Kapasitas IPLT
- Dibangun (tahun) -
- Umur Pakai (tahun) - Belum ada IPLT di
- Kapasitas terpasang (m3) - Kabupaten
- Kapasitas terpakai (m3) - Kuningan
5 Kapasitas IPAL Belum ada IPAL di
- Dibangun (tahun) - Kabupaten
- Umur Pakai (tahun) - Kuningan
- Kapasitas terpasang (m3) -
- Kapasitas terpakai (m3) -
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Kuningan, 2013

Untuk pengelolaan air limbah domestik yang ada di Kabupaten Kuningan


hanya menggunakan 1 (satu) sistem yaitu on site system. Off site system
sebetulnya menjadi kebutuhan bagi masyarakat terutama di wilayah
perkotaan yaitu di kecamatan Kuningan, CIgugur, Kramat Mulya tetapi
pemda sendiri keterbatasan dana untuk membangun sarana pengolahan
air limbah secara off site seperti membangun kawasan IPAL Bojong
Soang. Padahal keberadaaan IPAL di Kabupaten Kuningan terutama di
wilayah perkotaan yang sudah padat penduduknya sangat diperlukan,
29 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

30

mengingat jumlah penduduk semakin meningkat serta kebutuhan akan


sarana pengolahan air limbah domestic sangat mendesak untuk
dibangun.

Selama ini Kabupaten Kuningan belum memiliki fasilitas truk tinja, karena
IPLT yang ada di Kabupaten Kuningan juga belum ada. Kesadaran
masyarakat di kabupaten Kuningan juga masih sangat terbatas terutama
untuk masalah pengolahan air limbah. Kebanyakan masyarakat
membangun jamban tidak dilengkapi dengan septic tank. Dan
kebanyakan septic tank yang mereka bangun juga tidak kedap air,
sehinga air limbah langsung menyerap ke tanah.

Truk tinja di kabuaten kuningan di gunakan jika situasi WC mampet, hal


ini menandakan bahwa tanki septic dalam keadaan penuh, baru
kemudian masyarakat memanggil jasa sedot tinja dan itupun tidak
tersedia di kabupaten Kuningan, jasa sedot tinja kebanyakn berada di
Kota tetangga yaitu Kota Cirebon karena di Kabupaten Kuningan sendiri
belum tersedia layanan tersebut.

Tabel. 3.12 Teknis Pembuangan Limbah di kabupaten Kuningan


Tahun 2013
No URAIAN JUMLAH/VOLUME KETERANGAN

1 ON SITE SYSTEM
On site individual
On site individual komunal
- Jumlah (unit / %)
Cubluk 8.618 Unit
Septic tank perorangan 201.058 Unit
Septic tank communal (mis : -
Sanimas)
- Kapasitas (m3)
Cubluk - m3 Tidak ada data
Septic tank perorangan - m3
Septic tank communal (mis Sanimas) - m3
- Wilayah Layanan
Cubluk -
Septic tank perorangan -
Septic tank communal (mis Sanimas) -
2 OFF SITE SYSTEM IPLT
- Jumlah IPLT (unit)
- Kapasitas (m3) -
- Wilayah layanan (Ha) - Belum ada off site
system di
kabupaten
Kuningan
- Wilayah layanan/wilayah kab-kota (%) -
- Jumlah pelanggan (SR) -
3 OFF SITE SYSTEM IPAL
- Jumlah Ipal (unit) - Belum ada off site
- Kapasitas (m3) - system di
- Wilayah layanan (Ha) - kabupaten
- Wilayah layanan/wilayah kab-kota (%) - Kuningan
- Jumlah pelanggan (SR) -
Sumber Data : Laporan Tahunan Program Kesling, Dinkes Kab.Kuningan Tahun 2013

30 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

31

Peta pelayanan Air Limbah domestic kabupaten kuningan terbagi dalam 3


sistem pelayanan, yaitu 59% - 79% sudah terlayanai oleh system on site,
80% - 90% sudah terlayanai dan 91%-100% sudah erlaynani oleh system
on site.selengkapnya lihat Gambar 3.13. Sementara untuk kawasan IPLT
dan IPAL terdapat dalam Peta Lokasi Infrastruktur Utama Pelayanan Air
Limbah Domestik dalam Gambar 3.14.

31 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

32

Peta 3.1 : Peta Pelayanan Air Limbah Domestik di Kabupaten Kuningan

32 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

33

Peta 3.2 : Peta Lokasi Infrastruktur Utama Pelayana Air Limbah Domestik di Kabupaten Kuningan

33 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

34

Gambar 3.13 Grafik Tempat Penyaluran Buangan Akhir Tinja

Sumber data : hasil analisa study EHRA Kabupaten Kuningan tahun 2013

Dari hasil studi EHRA diketahui bahwa 46% penduduk Kuningan


menyalurkan buangan akhir tinja ke tangki septik sedangkan sisanya
sebanyak 54% masih disalurkan ke lobang tanah, drainase, sungai, kebun
dan lain lain (gambar 3.13).

Gambar 3.14 Grafik Informasi Mengenai Kapan Tangki Septik


dikosongkan

Sumber data : hasil analisa study EHRA Kabupaten Kuningan tahun 2013

Berdasarkan hasil analisa study EHRA Kabupaten Kuningan tahun 2013


diperoleh informasi mengenai kapan terakhir kali septik tank
dikosongkan. Dari Gambar 3.14 diatas diketahui bahwa mayoritas
penduduk Kuningan tidak pernah/tidak tahu kapan terakhir kali septik
tank dikosongkan/dikuras yaitu sebanyak 95%. Sedangkan yang
menguras septiknya kurang dari 5 (lima) tahun yang lalu ada 4 %,
sisanya 1% dikuras/dikosongkan lebih dari 5 (lima) tahun yang lalu.
Septik tank yang tidak dikuras lebih dari 5 tahun berarti bocor dan
berpotensi mencemari sumber air sumur gali yang jarak dengan septik
tank kurang dari 10 m.
34 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

35

Sementara untuk kondisi tanki septic apakah aman atau tidak,


berdasarkan hasil study EHRA ternyata ada 72,3% tanki septic suspek
aman dan 27,7% Tankiseptik seupek tidak aman, tetapi khusus untuk
cluster 0 hampir 100% tanki septic suspek aman. Untuk selengkapnya
lihat Gambar 3.15 di bawah.

Gambar 3.15 Grafik Informasi Mengenai Kapan Tangki Septik


dikosongkan

Sumber data : hasil analisa study EHRA Kabupaten Kuningan tahun 2013

35 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
36 Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

3.2.3 Kesadaran Masyarakat dan PMHSJK


Hasil dari studi Pemberdayaan Masyarakat dalam Higiene dan Sanitasi berbasis Jender dan Kemiskinan (PMHSJK), diketahui
bahwa tingkat kesadaran masyarakat terhadap sanitasi dalam semua subsektor masih rendah. Hal ini dikarenakan masih
rendahnya paparan informasi tentang sanitasi yang terima oleh masyarakat. Kesadaran masyarakat ini terbentuk dari
situasi budaya yang ada di kabupaten Kuningan yang masih terbelakang dimana masyarakat masih terbiasa dengan buang
tinja di sungai di kolam terutama di wilayah pedesaan. Untuk wilayah perkotaan juga kesadaran masyarakat untuk
membangun jamban yang dilengkapi tanki septic masih sangat rendah. Hal ini bias dilihat dari pembangunan septic tank
yang tidak kedap air. Masyarakat menganggap bahwa septic tank itu berupa sumur yang ditutup, tetapi dasar sumurnya
tidak di rabat serta dengan konstuksi septic tank yang tidak memenihi standar.

Namun bila dilihat dari sisi pelibatan jender dan keberpihakan terhadap masyarakat miskin, hal ini sudah terlihat dalam
setiap pembangunan infrastruktur sanitasi baik pembangunan MCK ++ maupun pembangunan drainase. Pada tahap
perencanaan, jender dilibatkan untuk memberikan ide. Sedangkan pada tahap implementasi, jender dilibatkan sesuai
dengan porsinya.

Pada sub bab ini akan dibahas mengenai Kesadaran Masyarakat dan PMHSJK, pada tabel tersebut akan di tampilkan
pengelolaan sarana jamban dan mck di masyarakat, sebarannya di beberapa kecamatan dapat dilihat pada tabel dibawah
ini. Jumlah jamban yang dimiliki berdasarkan jumlah Kepala Keluarga (KK) di kecamatan tersebut, ada pun data yang
digunakan adalah dataTahun 2008-2010.

Dari data yang diperoleh tidak semua kecamatan memiliki data ketersediaan jumlah MCK dan jumlah sanimas. Untuk
Kecamatan Banjaran data jumlah MCK tidak dapat diperoleh, data yang dibutuhkan belum bisa diidentifikasi jumlahnya.
Pembangunan MCK di Kabupaten Kuningan dibangun berkisar Tahun 2008 -2010.
Tabel 3.13 Pengelolaan Sarana Jamban dan MCK Masyarakat di Kabupaten Kuningan Tahun 2013
N Kecamata Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah MCK Tahu Jumlah Sanimas Tahun
o n Pendud Jamba n Sanimas
uk n MCK dibangu
RT R Miskin Keluar Dikelol Dikelol Dikelol Dikelol diba Dikelo Dikelo Dike Dikelo n
W ga a oleh a oleh a oleh a oleh ngun la la lola la
RT RW CBO lainnya oleh oleh oleh oleh
RT RW CBO/ lainny
LSM a

36 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
37 Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

1 Darma 27 72 1 616 9746 - - - 20 unit 2005- - - - - -


6 2010
2 Kadugede 14 10 732 4950 - - - 5 unit 2005- - - - - -
3 6 2010
3 Nusaherang 12 34 412 3590 - - - - - - - - - -
1
4 Ciniru 10 36 975 3707 - - - - - - - - - -
2
5 Hantara 10 20 608 2690 - - - 7 unit 2005- - - - - -
9 2010
6 Selajambe 11 43 645 3954 - - - 10 unit 2005- - - - - -
6 2010
7 Subang 15 59 1 184 3045 - - - 32 unit 2005- - - - - -
2 2010
8 Cilebak 89 24 355 1659 - - - - - - - - - -
9 Ciwaru 17 64 1 700 6818 - - - - - - - - - -
2
1 Karangkanc 11 28 1 137 3995 - - - - - - - - - -
0 ana 8
1 Cibingbin 25 45 2 852 7577 - - - 2 unit 2005- - - - - -
1 7 2010
1 Cibeureum 25 50 1 501 4557 - - - - - - - - - -
2 4
1 Luragung 28 89 1 555 10533 - - - - - - - - - -
3 7
1 Cimahi 22 49 1 727 7680 - - - - - - - - - -
4 6
1 Cidahu 98 20 2 476 8515 - - - - - - - - - -
5
1 Kalimanggis 16 43 1 132 4549 - - - - - - - - - -
6 0
1 Ciawigeban 24 77 1 988 15994 17 unit 8 unit 2005- - - - - -
7 g 6 2010
1 Cipicung 12 34 977 4822 - - - - - - - - - -
8 0
1 Lebakwangi 20 48 1 432 8228 - - - 4 unit 2005 - - - - -

37 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
38 Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

9 7 -2010
2 Maleber 17 65 1 041 7549 - - - 9 unit 2005- - - - - -
0 8 2010
2 Garawangi 15 48 2 478 7008 - - - - - - - -
1 6
2 Sindangagu 18 62 740 6190 - - - 8 unit 2005 - - - - -
2 ng 7 -2010
2 Kuningan 50 12 1 418 18266 - - - 2 unit 2005- - - - - -
3 3 6 2010
2 Cigugur 24 68 581 8687 - - - 30 unit 2005- - - - - -
4 2 2010
2 Kramatmuly 21 52 1 169 8222 - - - - - - - - - -
5 a 9
2 Jalaksana 18 80 629 10769 - - - - - - - - - -
6 1
2 Japara 12 40 806 3634 - - - 6 unit 2005- - - - - -
7 3 2010
2 Cilimus 22 75 1 257 10929 - - - - - - - - - -
8 9
2 Cigandame 12 43 1 021 5075 - - - - - - - - - -
9 kar 4
3 Mandiranca 13 56 611 4903 - - - - - - - - - -
0 n 2
3 Pancalang 40 52 1 003 4167 - - - - - - - - - -
1
3 Pasawahan 10 37 832 4476 - - - - - - - - - -
2 8
Sumber Data :- Laporan Tahunan Program Kesling Kab.Kuningan Tahun 2012

Kondisi Sarana MCK di Masyarakat terdapat di beberapa kecamatan, dari data yang diperoleh kondsi MCK yang terawat
dengan baik hanya ada di 13 kecamatan dari 32 kecamatan yang ada. Sisanya dalam kondisi rusak dan tidak terawat.
Pendataan MCK meliputi meliputi data sumber air, jumlah toilet/WC, jumlah kamar mandi, fasilitas cuci tangan, persediaan
sabun dan tempat buangan air kotor. Berdasarkan data yang diperoleh seluruh kecamatan menggunakan sumber air bersih
berasal dari Sumur Pompa Tangan (SPT), jumlah toilet/WC di kalangan masyarakat Kabupaten Kuningan sudah tersedia.
Jumlah kamar mandi yang dimiliki sudah tersedia walaupun ada beberapa yang masih disatukan, tetapi ada beberapa
38 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
39 Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

kecamatan yang sudah dipisahkan antara laki-laki dan perempuan, yaitu Kecamatan Cilimus, Cigugur, Ciawigebang,
Darma, Kadugede, Kuningan dan Mandirancan. Untuk fasilitas cuci tangan sudah tersedia di seluruh kecamatan tetapi
belum dilengkapi dengan persediaan sabun, sedangkan untuk tempat buangan air kotor ini bervariasi, ada yang masih
menggunakan cemlung dan plengsengan, penggunaan tanki septic hanya berada di wilayah perkoaan dan kawasan
perumahan. Bebrapa septictank yang ada di masyarakat setelah dilakukan survey ternyata berbentuk cubluk, karena
bagian bawah nya tidak kedap air, dan air buangan limbah merembes ke dalam air tanah. Pada tabel 3.14 diketahui bahwa
septik tank yang ada di seruh kecamatan belum pernah dikuras. Hal ini karena septik tank belum penuh dimungkinkan
karena pembangunan septik tank hingga saat ini belum mencapai 5 tahun.

Tabel 3.14 Kondisi sarana MCK di masyarakat


No. Kecamata Jumlah Sumber Air Bersih * Jumlah Jumlah Fas. Persedi Ada Tempat Kapa
n Pemak PDAM SPT SGL Toilet/ Kamar Cuci aan biaya buangan air n
ai MCK WC Mandi Tang Sabun pemak kotor Tangk
an aian i
MCK Septi
k
L P S K T S K T S K T L P L P Y T Y T Y T Tangk Cubl dikos
i uk ongka
Septi n
k
1 Darma 1 1 1 1 Belu
m
perna
h
2 Kadugede 1 2 1 1 Belu
m
perna
h
3 Nusaherang 1 1 1 1 Belu
m
perna
39 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
40 Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

h
4 Ciniru 1 1 1 1 Belu
m
perna
h
5 Hantara 1 1 1 Belu
m
perna
h
6 Selajambe 1 1 1 Belu
m
perna
h
7 Subang 1 1 Belu
m
perna
h
8 Cilebak 1 Belu
m
perna
h
9 Ciwaru 1 Belu
m
perna
h
10 Karangkanc 1 Belu
ana m
perna
h
11 Cibingbin 1 1 1 Belu
m
perna
h

40 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
41 Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

12 Cibeureum 1 Belu
m
perna
h
13 Luragung 1 1 Belu
m
perna
h
14 Cimahi 1 Belu
m
perna
h
15 Cidahu 1 Belu
m
perna
h
16 Kalimanggis
17 Ciawigebang
18 Cipicung 1 Belu
m
perna
h
19 Lebakwangi 1 Belu
m
perna
h
20 Maleber
21 Garawangi
22 Sindangagu
ng
23 Kuningan
24 Cigugur
25 Kramatmuly
41 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
42 Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

a
26 Jalaksana
27 Japara
28 Cilimus
29 Cigandamek
ar
30 Mandiranca
n
31 Pancalang
32 Pasawahan
Sumber Data : DInas Kesehatan Kab. Kuningan, 2013

Berkaitan dengan PMHSJK, teridentifikasi ada 2 (dua) program layanan yang berbasis masyarakat yang berhasil di
Kabupaten Kuningan. Untuk sektor tersebut terbagi atas (1) Air Limbah Domestik (On-site individual) dengan program
Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah yang dimulai pada tahun 2008 dan (2) Air Limbah Domestik
(On-site komunal) dengan program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah yang dimulai pada tahun
2009, pada saat ini kondisi sarana tersebut masih dalam keadaan berfungsi dengan baik. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel 3.15 daftar program/proyek layanan yang berbasis masyarakat.

Tabel 3.15 Daftar program/proyek layanan yang berbasis masyarakat


N Sub Sektor Nama Pelaksana Tahun Kondisi Sarana Saat Aspek PMHSJK
o. Program/Proyek/Layan /PJ mulai Ini
an Fung Tdk Rus PM JDR MBR
si Fungsi ak
I. Air Limbah a. Program KSM 2008
Domestik Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Air Minum
dan air Limbah
(On-site
individual)
II Air Limbah a. Program KSM 2009
Domestik Pengembangan Kinerja
42 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
43 Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

Pengelolaan Air Minum


dan air Limbah
(On-site b. Sanitasi Lingkungan KSM 2009
komunal) Berbasis Masyarakat
(SLBM)
Keterangan :
PM = Pemberdayaan Mayarakat
JDR = Jender
MBR = Masyarakat Berpenghasilan Rendah

43 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

44

3.2.4 Pemetaan media


Studi pemetaan media berkaitan Kegiatan PPSP di Kabupaten Kuningan
dilkakukan oleh dinas teknis yaitu Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Informasi (Dishubkominfo) dan Humas. Pemetaan media disini bertujuan
untuk memetakan kegiatan penyebaran informasi sanitasi yang pernah
dilakukan oleh dinas dinas di Kabupaten Kuningan.

Studi pemetaan media juga memetakan informasi mengenai media apa


saja yang paling diminati oleh masyarakat untuk mendapatkan informasi
tentang sanitasi dan media apa saja yang dianggap paling efektif oleh
masyarakat untuk kampanye sanitasi. Dari hasil FGD (Focus Group
Discussion) dengan peserta laki laki dan perempuan dewasa serta
remaja putra dan putri diperoleh kesimpulan bahwa media yang paling
efektif untuk kampanye sanitasi dapat dilihat pada tabel 3.16

Tabel 3.16
Media Yang Paling Efektif Untuk Kampaye Sanitasi Menurut
Responden
Nama Media Komunikasi Persentase
Sosialisasi 40%
Televisi 23%
Sticker/leaflet/pamflet/baliho 20%
Pengajian 8%
Radio 5%
Koran 4%
Sumber Data : Studi Pemetaan Media Oleh Pokja Sanitasi Kabupaten Kuningan
Tahun 2013

Adapun kegiatan komunikasi yang pernah dilakukan tekait air limbah


domestik yaitu Pembangunan MCK Plus yang dilakukan pada tahun 2010
oleh Dinas TRCK dengan tujuan mensosialisasikan MCK bersih dan sehat
dan mempunyai nilai plus pengolahan air limbah jadi biogas, dengan
sasaran merubah paradigma masyarakat dalam pengolahan air limbah.
Mobile toilet dilakukan pada tahun 2012 oleh BPLH dengan tujuan
kegiatan sanitasi di kawasan ruang public dan sasaran penyediaan
fasilitas sanitasi mobile dikawasan umum/ruang public (tabel 3.17.)

Tabel 3.17 kegiatan komunikasi yang ada di Kabupaten Kuningan


No Kegiatan Tah Dinas Tujuan Khalayak Pesan Pembelaj
un Pelak Kegiatan Sasaran Kunci aran
sana
1 Program 200 BPLH Sosialisasi Masyarak Menginga Perubaha
Penganti 6- D peduli at tkan n Perilaku
n Peduli 201 lingkungan kepada hidup
Lingkung 3 tingkat masyarak bersih
an keluarga t tentang dan sehat
(Pepeling) pentingny serta
a pola membiasa
hidup kan
bersih pengolah
dan sehat an
sera sampah 3
penerapa R
n
44 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

45

pengeloa
an
sampah 3
R
2 Aparatur 200 BPLH Penerapan Pegawai Menginga Perubaha
Peduli 6- D pola hidup Pemerinta tkan dan n perilaku
Lingkunga 201 serta serta han penerapa di
n (Apel) 3 membangun n ola tingkatap
kepedulian prohisan aratr
di tingkat di tingkat pemerinta
aparatur pemerinta han
pemerintaha han pemda
n tetang kab.
pola hidup Kuningan
bersih dan
sehat
dilingkungan
kantor
3 Siswa 200 Dinas Sosialisasi Pelajar
Penerapa Adanya
Baru 6- Pendi prohisan n perubaha
Peduli 201 dikan serta prohisan n periau
Lingkunga 3 penerapan sejak dini serta
n prohisan sehingga peenrapa
(Seruling); sejak dini terbangu n
n prohisan
paradigm di tingkat
prhisan di pelajar
tingkat
pelajar
Sumber Data : Studi Pemetaan Media Oleh Pokja Sanitasi Kabupaten Kuningan
Tahun 2013

Ada beberapa media baik cetak maupun tertuis yang ada di Kabupaten
Kuningan yang dapat dimanfaatkan sebagai media komunikasi. Namun
dari hasil studi tidak diperoleh data tentang komunikasi terkait air limbah
domestik yang pernah diangkat di media (tabel 3.18)

Tabel 3.18 Media Komunikasi yang ada di Kabupaten Kuningan


No Nama Jenis Isu yang diangkat Pesan Pendapat
Media Acara Kunci Media
1 Ciremai Peningk Pembuangan limbah Stop BABs Pembanguna
Post atan padat melalui di kawasan n MCK
derajat pembangunan MCK pedesan berjalan baik
kesehat Komunal berbasis serta sesuai
an bagi masyarakat melalui membiasak jumlah
masyara program SLBM an buang anggaran
kat tinja ke yang
septic tank tersedia

Sumber Data : Studi Pemetaan Media Oleh Pokja Sanitasi Kabupaten Kuningan
Tahun 2013

Tabel 3.19 di bawah berisi informasi tentang kerjasama sanitasi antara


Pemerintah Kabupaten Kuningan dengan pihak swasta. Namun sampai
saat ini kerjasama belum dilakukan, khususnya terkait kegiatan sanitasi
45 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

46

sub sektor sanitasi. Diharapkan setelah tersusunnya buku putih


kerjasama dengan swasta bisa dilakukan dalam program CSR.

Tabel 3.19 Kerjasama yang terkait sanitasi


N Nama Kegiatan Jenis Kegiatan Mitra Bentuk
o Sanitasi Kerjasama Kerjasama
Belum ada kegiatan kerjasama dengan pihak swasta yang dilaksanakan
oleh Dinas/OPD terkait kegiatan sanitasi subsector limbah cair domestic

Sumber Data : Studi Pemetaan Media Oleh Pokja Sanitasi Kabupaten Kuningan
Tahun 2013

Dari hasil wawancara dengan dinas terkait, dalam studi pemetaan media
diketahui bahwa pada tahun 2013 ini ada potensi kerjasama dengan
pihak swasta khusunya sub sektor air limbah domestik yang bisa ditindak
lanjuti. Nama, jenis kegiatan dan bentuk kerjasamanya dapat dilihat pada
tabel 3.20 daftar mitra potensial.

Tabel 3.20 Daftar Mitra Potensial


No Nama Mitra Jenis Kegiatan Sanitasi Bentuk
Kerjasama
1 Mitra unggul sanitasi
Pengadaan barang dan jasa alat In kind
terpadu alat sanitasi
- -
- -
Sumber Data : Studi Pemetaan Media Oleh Pokja Sanitasi Kabupaten Kuningan
Tahun 2012

3.2.5 Partisipasi Dunia Usaha


Dalam penyediaan layanan air limbah domestik, erat kaitan dengan
partisipasi dunia usaha. Di beberapa kabupaten/kota kegiatan partisipasi
tersebut sudah bisa dilakukan, tetapi untuk Kabupaten Kuningan belum
ada dunia usaha yang berpartisipasi dalam pelayanan air limbah
domestik.

Tabel 3.21 Penyedia layanan air limbah domestic yang ada di


Kabupaten Kuningan
N Nama Provider Tahun mulai Jenis Kegiatan
o operasi
Belum ada dunia usaha yang berpartisipasi dalam pelayanan air
limbah domestic di Kabupaten Kuningan

Sumber Data : Studi Pemetaan Media Oleh Pokja Sanitasi Kabupaten Kuningan
Tahun 2012

46 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
47 Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

3.2.6 Pendanaan dan Pembiayaan


Berkaitan pendanaan dan pembiayaan dalam kegiatan sanitasi, dapat dilihat data ringkasan pendapatan dan belanja dari
sub sektor pengelolaan air limbah domestik dari tahun 2009 hingga tahun 2013 dengan rata-rata 200,936,000,-. Pada
tahun 2013 Dinas TRCK memiliki pendapatan dan belanja sebesar 225,000,000,-.

Berdasarkan data yang diperoleh untuk Dinas TRCK, total anggaran sanitasi yang dimiliki pada tahun 2013 sebesar
225,000,000,-. Untuk data 2009-2013 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.22
Ringkasan pendapatan dan belanja dari subsector pengelolaan air limbah domestic
NO SKPD TAHUN Rata-rata Pertumbu
han (%)
2009 2010 2011 2012 2013

1 Dinas Tata Ruang dan 274,400,000 214,410,00 240,870,000 50.000.000 225,000,000 200,936,00
Cipta Karya .00 0.00 .00 0
Total 274,400,000 214,410,00 240,870,000 50.000.000 225,000,000 200,936,00
.00 0.00 .00 0
Sumber Data : Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah (BPKAD) Kab. Kuningan tahun 2013.

Sementara untuk realisasi dan retribusi air limbah belum terdapat retribusi yang berasal dari masyarakat secara umum,
selama ini pengelolaan air limbah belum dikelola oleh pemerintah seperti tersedianya kasawan IPAL komunal yang menjadi
potensi bagi masyarakat untuk berkontribusi terhadap pendapatan daerah. Untuk selengkapnya bisa dilihat pada table di
bawah.
Tabel 3.23 Realisasi dan Potensi Retribusi Air Limbah
No SKPD Retribusi Sanitasi Tahun (Rp) Pertumbuh
an (%)
2009 2010 20 2012 201
11 3
1 Retribusi Air Limbah
1.a Realisasi retribusi - - - - -
1. Potensi retribusi - - - - -
b

47 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
48 Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

Sumber Data : Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah (BPKAD) Kab. Kuningan tahun 2013.

48 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

49

3.2.7 Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak


Isu strategis dan permasalahan di Kabupaten Kuningan pada sub sektor Pembuangan Limbah, terbagi atas permasalahan
teknis dan non teknis. Untuk isu-isu permasalahan non teknis yang ditemui pada sub sektor pembuangan limbah di
Kabupaten Kuningan menyangkut masalah kebijakan, kelembagaan, anggaran/pendanaan, sosialisasi dan pendekatan
(informasi) terhadap masyarakat. Sedangkan permasalahan teknis biasanya berupa masalah sistem dan kontruksi, perlu
ada standard yang berlaku berkaitan sistem dan kontruksi agar dapat berfungsi dengan baik dan terkoordinir dalam hal
pemeliharaannya.
Tabel 3.24
Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak di sub sektor Pembuangan Limbah di Kabupaten Kuningan Tahun
2013
No Uraian Isu Strategis dan Permasalahan
Non Teknis Teknis
A B C D E 1 2
1 ON SITE SYSTEM
- User interface 1. Tupoksi penanganan air 1. Proporsi anggaran Belum Belum ada Kesadaran
limbah domestik belum masih kurang ada partisispasi pengelolaa
(kloset)
jelas ada di siapa dibandingkan dengan sosialisasi pihak n air
- Pengumpulan/ 2. Belum ada perda yang kebutuhan sarana dan ke swasta limbah Septik tank belum memenuhi
penampungan mengatur soal prasarana air limbah masyarak dalam domestik standart (masih cubluk)
pengelolaan air limbah 2. Kurangnya kesadaran at pengelolaa masih
- Pengangkutan domestic. masyarakat dalam tentang n limbah kurang Tidak ada mobil tinja milik
3. Perhatian Pemda masih berinvestasi di air air limbah domestik pemda, sehingga masyarakat
kurang terkait dengan limbah domestik yang domestik menggunakan jas sdot tinja
pengelolaan air limbah layak dikarenak dari kabpaten tetangga (kota
domestic (baik cair 3. Terbatasnya keuangan an tidak Cirebon)
- IPLT maupun padat) daerah untuk bidang ada Belum ada IPLT sehingga tanki
air limbah domestic anggaran septic tidak pernah di kuras
khusus
2 OFF SITE SYSTEM Kabupaten Kuningan belum memiliki off site system untuk pengelolaan air limbah domesti
- User interface - - - - - - -
(kloset)
- Pengumpulan/ - - - - - - -
penampungan
- Perpipaan - - - - - - -
- IPAL - - - - - - -
Sumber : Hasil analisis Pokja Sanitasi Kabupaten Kuningan Tahun 2012
Keterangan : A = kebijakan daerah dan kelembagaan 1 = Sistem
49 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

50

B = keuangan 2 = Konstruksi
C = komunikasi
D = partisipasi dunia usaha
E = parisipasi masyarakat dan PMHSJK

50 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

51

3.3 Pengelolaan Persampahan


3.3.1 Kelembagaan
Dalam pengelolaan persampahan ada beberapa aspek yaitu
perencanaan, pengadaan sarana, pengelolaan, pengaturan dan
pembinaan, monitoring dan evaluasi. Sebagian besar kewenangannya
dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten. Sedangkan yang dilakukan
kerjasama antara Pemerintah Kabupaten dengan swasta diantaranya
pembangunan sarana pengangkutan sampah dari TPS ke TPA,
penyediaan sarana komposting, pengangkutan sampah dari TPS ke TPA
termasuk pemilahan sampahnya. Peran masyarakat juga dapat dilihat
dari aspek pengadaan sarana dan pengelolaan/pengumpulan sampah
ditiap-tiap kecamatan.

Tabel 3.25 Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan


persampahan domestik
FUNGSI Pemangku Kepentingan
Pemerin Swasta Masyara
tah kat
Kabupat
en
PERENCANAAN
Menyusun target pengelolaan persampahan
domestik skala kab/kota
Menyusun rencana program persampahan
domestik dalam rangka pencapaian target
Menyusun rencana anggaran program
persampahan domestik dalam rangka
pencapaian target
PENGADAAN SARANA
Menyediakan sarana pewadahan sampah di
sumber sampah
Menyediakan sarana pengumpulan dari
sumber sampah ke (TPS)
Membangun sarana Tempat Penampungan
Sementara (TPS)
Membangun Sarana pengangkutan sampah
dari TPS ke tempat pembuangan akhir (TPA)
Membangun sarana TPA
Menyediakan sarana Komposting
PENGELOLAAN
Mengumpulkan sampah dari sumber ke TPS
Mengelola sampah di TPS
Mengangkut sampah dari TPS ke TPA
Mengelola TPA
Melakukan pemilahan sampah
Melakukan Penarikan retribusi sampah
Memberikan izin usaha pengelolaan sampah
PENGATURAN DAN PEMBINAAN
Mengatur prosedur penyediaan layanan
sampahan (pengangkutan, personil, peralatan,
dll)
Melakukan sosialisasi peraturan, dan
pembinaan dalam hal pengelolaan sampah

51 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

52

Memberikan sanksi terhadap pelanggaran


pengelolaan sampah
MONITORING DAN EVALUASI
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
capaian target pengelolaan sampaha skala
kab/kota
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
kapasitas infrastruktur sarana pengelolaan
persampahan
Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
efektivitas layanan persampahan, dan atau
menampung serta mengelola keluhan atas
layanan persampahan
Sumber Data : BPLH Kabupaten Kuningan Tahun 2013

Pedoman/acuan yang digunakan mengenai persampahan di Kabupaten


Kuningan diatur dalam Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2010. Selain itu
mengenai peraturan yang memiliki substansi tentang Pembagian kerja
pengumpulan sampah dari sumber ke TPS, dari TPS ke TPA, pengelolaan
di TPA dan pengaturan waktu pengangkutan sampah dari TPS ke TPA
sudah tersedia dalam Rencana Kerja Bulanan. Untuk pemungutan
retribusi sampah atau kebersihan sudah efektif dilakukan untuk mencapai
Target Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Tabel 3.26 Peta Peraturan Persampahan Kabupaten Kuningan


Peraturan Ketersediaan Keteran
gan
Ada Tid
(sebutkan) ak
ada
Target Capaian pelayanan
pengelolaan persampahan di Kab.
Majalengka
Kewajiban dan sanksi bagi
pemerintah kabupaten dalam
menyediakan layanan pengelolaan
sampah
Kewajiban dan sanksi bagi
pemerintah kabupaten dalam
memberdayakan masyarakat dan
badan usaha dalam pengelolaan
sampah
Kewajiban dan sanksi bagi
masyarakat untuk mengurangi
sampah, menyediakan tempat
sampah di hunian rumah dan
membuang ke TPS
Kewajiban dan sanksi bagi
kantor/unit usaha di kawasan
komersial/fasilitas sosial/fasilitas
umum untuk mengurangi sampah,
menyediakan tempat sampah dan
membuang ke TPS
Pembagian kerja pengumpulan Rencana Kerja
sampah dari sumber ke TPS, dari TPS Bulanan
ke TPA, pengelolaan di TPA dan

52 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

53

pengaturan waktu pengangkutan


sampah dari TPS ke TPA

Kerjasama pemerintah kabupaten


dengan swasta atau pihak lain dalam
pengelolaan sampah
Retribusi sampah atau kebersihan Perda no. 4 / Target
2010 PAD

3.3.2 Sistem dan cakupan pelayanan


Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan,
pendaur-ulangan, atau pembuangan dari material sampah. Sampah yang
dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk
mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan
(Lihat Gambar 3.16 DSS persampahan).

Gambar 3.16 Diagram system sanitasi Persampahan

Sumber Data : Buku Opsi Teknologi

Diagram sistem sanitasi pengelolaan persampahan menjelaskan sampah


terbagi atas sampah organik dan sampah an-organik dalam wadah/alat
yang dipakai menggunakan tong sampah, kantong plastik/bak sampah,
sedangkan untuk pengumpulan setempat menggunakan Gerobak
sampah/becak motor kemudaian dikumpulkan di TPS/Container lalu
diangkut menggunakan dump truck dan armroll truck kemudian di daur
ulang dibawa ke TPA Ciniru.

Tabel 3.27 Diagram Sistem sanitasi pengelolaan


Persampahan
Produ Ko User Pengu Penam Pengalira Pengol Daur
k de Interface mpulan pungan n ahan Ulang
Input Ali Setemp Setemp Akhir dan atau
ran at at Pembua
ngan
Samp 1 Tong Gerobak TPS Dump Truk TPA Ciniru
ah sampah, Sampah, dan
53 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

54

Organ Kantong Beca ArmRoll


ik dan Plastik/Bak Motor Truk
Samp sampah RT
ah An- 2 Tong Dump Truk TPA Ciniru
Organ sampah, dan
ik Kantong ArmRoll
Plastik/Bak Truk
sampah RT
3 Tong Containe Dump Truk TPA Ciniru
sampah, r dan
Kantong ArmRoll
Plastik/Bak Truk
sampah RT
4 Sampah/Ton Dump Truk TPA Ciniru
g sampah dan
Jalan ArmRoll
Truk
5 Tong Gerobak Containe Dump Truk TPA Ciniru
sampah, Sampah r dan
Kantong ArmRoll
Plastik/Bak Truk
sampah RT
Sumber Data : Hasil Analisis Pokja Sanitasi Kabupaten Kuningan Tahun 2013
Sistem pengelolaan persampahan di Kabupaten Kuningan menggunakan
sarana/teknlogi seperti tong sampah/kantong plastik dengan perkiraan
118 tong fiber @0,006 m3/60 lt, penampungan awal menggunakan TPS
(di Kec. Darma, Kadugede, Ciawigebang, Garawangi, Sindangagung,
Kuningan, Cigugur, Kramatmulya, Jalaksana, Cilimus, Cigandamekar) dan
container pengangkutan menggunakan truck sampah yang kemudian
didaur ulang dan di proses akhir di TPA Ciniru.

Selain itu pengelolaan sampah yang ada di Kabupaten Kuningan ada yang
tidak masuk ke dalam sistem sanitasi, dimana sampah dari rumah
langsung dibuang ke sungai maupun dibakar.

Tabel 3.28 Sistem Pengelolaan Persampahan di Kabupaten


Kuningan
Kelompok Teknologi yang Jenis Data (Perkiraan) Sumber Data
Fungsi digunakan Sekunder Nilai Data
A B C D E
User Tong Sampah, Jumlah, 118 unit, BPLHD
Interface Kantong Plastik kapasitas dan 0,006 m3 dan
kondisi tong 16 unit Rusak
sampah Ringan, 80
unit Baik, 22
unit Rusak
Berat
Penampunga TPS, Container Lokasi TPS dan 39 lokasi TPSS BPLHD
n Awal Kapasitas TPS tembok, 35
lokasi TPSS
Plateser dan
TPSS Tembok
1 m3, TPSS
Plasteser 1,2
m3
Pengaliran Truk Sampah Jumlah dan Dump truck 14 BPLHD
Kondisi Truk unit, Arm roll
sampah Truck 3 unit
dan dump
truck 3 unit
54 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

55

Baik, Rusak
Ringan 11
unit, arm roll
truck 3 unit
Baik.
Pengolahan Daur Nama tempat TPA Ciniru BPLHD
Akhir Ulang/Kompostin Daur Ulang
g
Pembuangan TPA Nama TPA TPA Ciniru BPLHD
/ Daur Jalaksana
Ulang
Sumber : BPLHD Kab. Kuningan

Pelayanan persampahan di Kabupaten Kuningan, berdasar data dari


BPLHD berjumlah 0,6 kg/org/hari sampah perorang perhari dengan
perkiraan jumlah timbulan sampah 229 m3. pelayanan sampah untuk
cakupan pelayanan sebesar 11 % dengan perkiraan sebanyak 381.666 kk
yang terlayani. Untuk kapasitas pelayanan TPS sebesar 189 m3/hari dan
kapasitas pelayanan TPA dengan kapasitas pelayanan pengumpulan 9
truk.

Tabel. 3.29 Pelayanan Persampahan di Kabupaten Kuningan


N Uraian Teknik Operasional Volume Keterangan
o

A Jumlah Timbulan
- Standar timbulan sampah/Org/Hr 0,6
liter/org/hr
- Perkiraan Jumlah Timbulan Sampah (m3) 229 m3

B Pelayanan Sampah
1 Cakupan pelayanan ( sampah terangkut + - -
diolah / timbulan)
2 Perkiraan jumlah KK yang dilayani 381.666
3 Perkiraan Sampah terangkut
- Permukiman 91.600
- Non permukiman 137.400
- Total 229.000
4 Kapasitas pelayanan TPS 189 m3
5 Kapasitas pelayanan TPA 175.000 m3
6 Kapasitas pelayanan pengumpulan 154 m3/hr
Sumber : BPLHD Kab. Kuningan

Sistem pengelolaan persampahan yang dilakukan dengan sistem


swakelola yang tercatat baru tersedia di pewadahan yaitu terdapat 50
unit tong sampah, 34 unit bak sampah, dan ini tersebar di 11 kecamatan
yang baru terlayani oleh sarana Tempat Pemrosesan Akhir (TPS) Ciniru.

Tabel 3.30 Teknis Pengelolaan Persampahan Dengan sistem


swakelola Swasta
N Sarana/parasarana Jumlah Kapasitas Kondisi Keteranga
o (unit) n

1 a. Pewad
ahan
Tong sampah 50 unit 0,4-0,6 m3 baik

55 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

56

Bak sampah 34 unit 51 m3 baik


Kantong plastik - - -
Lainnya, sebutkan
2 b. Pengu - - -
mpulan
Gerobak sampah - - -
Becak sampah - - -
Motor sampah - - -
Lainnya, sebutkan - - -
3 c. Penampungan
sementara
Transfer depo - - -
Container - - -
Pasangan batu - - -
Bak kayu - - -
Tanah terbuka - - -
4 d. Pengangkutan
Dump truk - - -
Arm roll truk - - -
5 e. Pengolahan
Pengomposan - - -
Daur Ulang - - -
Ditimbun - - -
Dibakar - - -
Lainnya, sebutkan - - -
Sumber data : Studi SSA Kabupaten Kuningan Tahun 2013

Sistem pengelolaan persampahan yang dilakukan oleh pemerintah secara


teknis dapat dilihat pada tabel dibawah ini, pewadahan berupa tong
sebanyak 118 unit dengan kondisi baik, rusak ringan dan rusak berat
sedangkan pewadahan berupa drum sebanyak 30 unit. Pengumpulannya
berupa gerobak sampah dan motor sampah, penampungan sementara
transfer depo, container, bak kayu dan tanah terbuka. Pengangkutan
menggunakan Dump truk dan Amroll truck yang kemudian diolah dan
diproses TPA Ciniru.
Tabel 3.31 Teknis Pengelolaan Persampahan Oleh Pemerintah
N Sarana/parasarana Jumlah Kapasitas Kondisi Keterangan
o (unit)

1 a. Pewadahan
Jumlah tong sampah 118 unit 0,006 B = 80 B = Baik, RR =
Fiber m3/60 lt unit, RR = Rusak Ringan,
16 unit, RB RB = Rusak
= 22 unit Berat
Jumlah tong sampah 30 unit 0,02 m3/20 RB= 30 unit
Drum lt
b. Pengumpulan
Gerobak sampah 65 unit 0,6 m3 B = 32 unit,
RR = 30
unit, RB =
14 unit
Motor sampah 9 Unit 1-2 m3 Baik
Dll
c.Penampungan
sementara
Transfer depo - - -

56 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

57

Container 15 unit 5 m3 B = 3 unit,


RR = 10
unit, RB= 2
unit
TPSS Tembok 39 unit 1 m3 B= 25 unit,
RR= 10
unit, RB= 4
unit
TPSS Plateser 35 unit 1,2 m3 Baik

d. Pengangkuta
n
Dump truk 14 unit 6 m3 B= 3 unit,
RR = 11
unit
Arm roll truk 3 unit 5 m3 B= 3 unit

e.Pengolahan
Pengomposan - - -
Daur Ulang - - -
f. Pembuangan Akhir
Luas Area 5,61 Ha 297.000m3 Sisa 2,3 Ha -
Buldozer 1 unit 0,5 m3/1 Rusak Berat
menit
Excavator 1 unit 0,5 m3/ 1 Baik
menit
g. Pengend.
Pe
nce
ma
ran
Leachate treatment 2 unit - - 1 unit sudah
berubah fungsi
menjadi zona
sampah
Buffer zone (wil 1000 meter - -
penyangga)
Saluran pengumpul 1 unit - Tidak
Berfungsi
Drainase air hujan 253 meter Baik
Sumur kontrol 2 unit Baik
h. Sarana
pe
nu
nja
ng
Kantor 1 unit Baik
Bengkel 1 unit Baik
Alat dan tempat cuci -
Alat timbang -
Garasi 1 unit Baik

Sumber Data : DED Persampahan Kabupaten Kuningan

Gambar 3.17 Grafik Frekuensi Pengangkutan Sampah Oleh


Petugas di Kabupaten Kuningan Tahun 2012

57 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

58

Sumber Data : Hasil Analisa Studi EHRA Kabupaten Kuningan Tahun 2013

Cakupan pelayanan persampahan di Kabupaten Kuningan baru melayani


11 Kecamatan. Dari hasil wawancara dengan masyarakat dalam studi
EHRA diketahui bahwa frekuensi pengambilan sampah di wilayah yang
yang terlayani cukup sering. Hanya 8% yang sampahnya diangkut sekali
dalam seminggu dan 17% yang tidak pernah diangkut. Lihat Gambar 3.17
Grafik frekuensi Pengangkutan sampah.

Dari frekuensi pengangkutan sampah ini 37% sampah diangkut tepat


waktu. Informasi ini dapat dilihat pada Gambar 3.18 Grafik Ketepatan
Waktu Dalam Pengangkutan Sampah.

Gambar 3.18 Grafik Ketepatan Waktu Pengangkuutan Sampah di


Kabupaten Kuningan Tahun 2013

Sumber Data : Hasil Analisa Studi EHRA Kabupaten Kuningan Tahun 2013

Perilaku pengelolaan sampah rumah tangga yang dilakukan oleh


penduduk di wilayah Kabupaten Kuningan umumnya meliputi proses
langsung dibakar, dibuang ke lahan kosong, dibung ke TPS, di buang ke
sungai, di buang ke lubang tanah, dan pola pembuangan sampah lainnya.
Berdasarkan hasil survey dapat diidentifikasi pola perilaku pengelolaan
sampah rumah tangga yang selama ini dilakukan adalah sebanyak 17%
dibuang ke lahan kosong/kebun, 44% dibakar, 11% dibuang ke sungai,
23% dibuang ke TPS, 2% dibuang ke lubang tanpa ditutup tanah, 1%
dikumpulkan oleh pendaur ulang dan sebanyak 2% dibuang ke tempat

58 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

59

lainnya. Untuk lebih jelasnya gambaran pengelolaan sampah rumah


tangga di Kabupaten Kuningan dapat dilihat pada Gambar 3.19.

Gambar 3.19
Pengelolan Sampah Rumah Tangga

Sumber Data : Hasil Study EHRA Tahun 2013

Sistem pengelolaan sampah rumah tangga di Kabupaten Kuningan


beberapa sudah merupakan suatu kesisteman yang dikelola oleh BPLHD
Kabupaten Kuningan yang dilayani oleh jasa pengangkutan sampah ke
TPS sampai TPA. Berdasarkan hasil survey, Praktek Pemilhan Sampah
tingkat Rumah Tangga ternyata masih sangat sedikit yang melakukan
praktek pemilhan yaitu sebesar 22,2%, sementara sisanya yaitu
penduduk yang tidak melakukan pemilahan sebesar 77,8%. Artinya
sampah rumah tangga dibiarkan saja tanpa ada pemilhan dan
selanjutnya ada yang masuk ke TPS, dibakair atau dibuang ke sungai.
Untuk selengkapnya bisa dilihat pada Gambar 3.20 di bawah.

Gambar 3.20
Praktek Pemilhan Sampah Rumah Tangga

Sumber Data : Hasil Study EHRA Tahun 2013

59 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

60

Peta 3.3 : Peta Cakupan Pelayanan Persampahan diKabupaten Kuningan Tahun 2013

60 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

61
Peta 3.4 : Peta Lokasi Infrastruktur Utama Pelayanan Persampahan diKabupaten Kuningan Tahun 2013

61 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

62

3.3.3 Kesadaran Masyarakat dan PMHSJK


Pengolahan persampahan di tingkat kelurahan/kecamatan di Kabupaten
Kuningan, saat ini belum tersedia pengelolaan persampahan yang secara
khusus dikoordinir oleh RT/RW//Kelurahan. Masyarakat yang mengelola
sampah di tingkat kelurahan/kecamatan hanya bersifat individual
berdasarkan kesadaran dan inisiatif masing masing.

Tabel 3.32 Pengelolaan Persampahan di Tingkat


Kelurahan/Kecamatan
Jenis Kegiatan Dikelola oleh Dikelola Dikelol Keterangan
Masyarakat oleh a oleh
RT RW sektor pihak
formal di swasta
tingkat
kel/kec
L P L P L P L P
Pengumpulan - - - - - - Pengelaan
Sampah dari Rumah sampah di
Pemilahan sampah - - - - - - tingkat
di TPS masyakat di
Pengangkutan - - - - - - - - kelola
sampah ke TPS masing
Pengangkutan - - - - - - masing oleh
sampah ke TPA masyarakat
Pemilahan sampah - - - - - - belum
di TPA dikoordinir
oleh RT/RW
Para penyapu Jalan - - - - - - - -
setempat
Sumber Data : Studi SSA dan Studi PMHSJK Kabupaten Kuningan Tahun 2013

Pengelolaan persampahan di tingkat Kabupaten, yang dikelola oleh


pemkab melibatkan para penyapu jalan sebanyak 23 orang Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan 34 orang Tenaga harian Lepas (THL) terdiri dari 50
orang laki-laki, dan 7 orang perempuan.

Tabel 3.33 Pengelolaan Persampahan di tingkat Kabupaten


Jenis Kegiatan Dikelola oleh Dikelola oleh Dikelola Dikelola
Kabupaten Masyarakat oleh oleh pihak
sektor swasta
formal di
tingkat
Kabupat
en
L P L P L P L P
Pengumpulan - - - - - -
Sampah dari Rumah
Pemilahan sampah di - - - - - -
TPS
Pengangkutan - - - - - - -
sampah ke TPS
Pengangkutan - - - - - - -
sampah ke TPA
Pemilahan sampah di - - 10 - - - - -
TPA
Para penyapu Jalan 50 7 - - - - - -
Sumber Data : Studi SSA Tahun 2013, BPLHD Tahun 2013

62 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

63

Berkaitan dengan kegiatan sanitasi, terdapat program/proyek layanan


yang berbasis masyarakat untuk sub sektor persampahan dengan nama
program/proyek 3R yang dilaksanakan oleh Paguyuban TPA Ciniru dan
Kelompok pengrajin plastik mandiri yang di mulai pada tahun 2011,
dengan kondisi saat berfungsi dengan baik. Lihat tabel 3.34 Daftar
Program/Proyek Layanan yang Berbasis Masyarakat.

Tabel 3.34 Daftar program/proyek layanan yang berbasis


masyarakat
No Sub Nama Pelaks Tahu Kondisi Sarana Aspek
Sektor Program/Pr ana/PJ n Saat Ini PMHSJK
oyek/Layan mula Fungs Td R P J MBR
an i i k u M D
Fu s R
ngs a
i k
1 Persampah Pelatihan 3R BPLHD 2010
an dan
2011
Pembinaan BPLHD 2013
dan
Pembentuka
n Bank
Sampah

Sumber Data : Studi SSA Kabupaten Kuningan Tahun 2013

Keterangan :
PM = Pemberdayaan Mayarakat
JDR = Jender
MBR = Masyarakat Berpenghasilan Rendah

3.3.4 Pemetaan media


Pemetaan media juga dilakukan berkaitan dengan sub sektor
persampahan, data mengenai peliputan media terkait kegiatan sanitasi
sub sektor persampahan dapat dilihat pada tabel 3.35 di bawah ini.

Tabel 3.35 kegiatan komunikasi yang ada di kabupaten/kota


No Kegiatan Tahu Dinas Tujuan Khalay Pesan Pembelaja
n Pelaks Kegiatan ak Kunci ran
ana Sasara
n

1 Sosialisasi 201 BPLHD Memberikan Masyara Terwujudn Menambah


Perda Nomor 2 pemahaman kat ya pengetahua
4 Tahun 2010 tentang umum lingkunga n tentang
Tentang pengelolaan n yang Perda No 4
Pengelolaan sampah ASRI Tahun 2010
Sampah kepada tentang
masyarakat pengelolaan
sampah
2 Iklan layanan 2012 BPLHD Memberikan Masyara Terwujudn Meningkatn
masyarakat pemahaman kat ya ya
melalui radio, tentang umum lingkunga pemahaman
majalah dan pengelolaan n yang masyarakat
brosur sampah ASRI terhadap
kepada pengelolaan
masyarakat sampah
63 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

64

3 Pelatihan 3R 2010 BPLHD Mewujudkan Masyara Perekono Masyarakat


dan lingkungan kat mian mau
2011 yang bersih umum masyarak mencoba
at untuk
meningka mengelola
t sampah
lingkunga melalui 3R
n menjadi
bersih
4 Pembinaan 2010 BPLHD Pembinaan Pelajar Menanam Perubahan
sejak dini kan pola perilaku
sekolah erhadap hidup bagi pelajar
berbudaya pelajar bersih terutama di
lingkungan terutama tanpa lingkungan
kepedulian sampah sekolah dan
terhadap sejak dini keluarga
lingkungan
engan tidak
membuag
sampah
sembaranga
n
5 Gerakan 2012 BPLHD, Mencegah MasyaraSebagai Sebagain
TP PKK, adanya kat media besar warga
Program Kali Aktivis umum penydara masih
aktivitas
Bersih Peduli n bagi buang
pembuanga
(Prokasih) Lingkun warga sampah ke
gan,
n sampah agar tidak sungai.
Pemdes ke sungai. membuan
Nanatan g sampai
kec. ke sungai
Kaduge karena
de akan
mengakib
atkan
banjir.
Sumber Data : Studi Pemetaan Media Kabupten Kuningan Tahun 2013

Salah satu media yang koran yang banyak dibaca oleh masyarakat
setelah Pikiran Rakyat adalah Radar Kuningan. Radar Kuningan juga telah
bekerjasama dengan pemerintah dalam mengangkat informasi
informasi penting di Kabupaten Kuningan termasuk seperti yang ada
dalam tabel 3.36.

Tabel 3.36 Media Komunikasi yang ada di Kabupaten Kuningan


N Nama Jenis Acara Isu yang Pesan Pendapat
o Media diangkat Kunci Media
1 Pikiran Artikel, Sampah di Sungai Tempat Pemerintah
Rakyat (24 Sampah Luar Cisarongge Belum Pembuanga segera
Januari Jakarta Ditangani Serius n menyediak
2012) sementara an fasilitas
belum TPS di
tersedia, lokasi
sehingga tersebut
masyarakat sehingga
membuang masalah
sampah ke sampah
sungai, dan bias
ini akan langsung
menyebabk tertangani

64 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

65

an banjir
2 -

Sumber Data : Studi Pemetaan Media Kabupten Kuningan Tahun 2013

Kerjasama terkait sanitasi dapat dilihat pada tabel 3.37. Adapun


beberapa kerjasama terkait sanitasi yang ada di kabupaten Kuningan
yaitu kerjasama dengan para pegiat lingkungan dan aktivis lingkungan
yang ddukung oleh TP PKK dan BPLHD Kab. Kuningan, bentuk
kerjasamanya antara lain berupa pembangunan Tempat Penampungan
Sementara (TPS) sampah di beberapa titik di wilayah kabupaten
Kuningan.

Tabel 3.37 Kerjasama yang terkait sanitasi


N Nama Kegiatan Jenis Mitra Kerjasama Bentuk
o Kegiatan Kerjasama
Sanitasi
1 Gerakan Program Kali Penyediaan TP PKK Kab. Kerjasama
. Bersih (Prokasih) sarana Kuningan, Aktivis Pembanguna
Tempat Peduli Lingkungan n TPS di
Penampunga Kab. Kuningan Seluruh
n Sementara Kecamatan
(TPS) di
Selurah
kecamatan
Sumber Data : Studi SSA Kabupten Kuningan Tahun 2013

Kerjasama dengan mitra potensial yang terkait dengan kegiatan


persampahan pada saat ini baru pemberian hibah berupa barang yang
kemudian dalam bentuk kerjasamanya dapat disebut dengan in kind.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.38 di bawah ini
Tabel 3.38 Daftar Mitra Potensial
No Nama Mitra Jenis Kegiatan Sanitasi Bentuk Kerjasama

1. Bank DANAMON Hibah tong sampah In kind


Sumber Data : Studi SSA Kabupten Kuningan Tahun 2013

3.3.5 Partisipasi Dunia Usaha


Partisipasi dunia usaha terkait sanitasi yang ada di kabupaten Kuningan
berbetuk hibah dari pihak ke 3 dengan mitra kerjasama seperti Bank
Danamon yang salah satu Kegiatannya berupa kegiatan penyediaan
sarana persampahan. CSR berupa penyediaan tong sampah drum dari
mitra Bank Danamon. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.

Tabel 3.39 Kerjasama yang terkait sanitasi


No Nama Kegiatan Jenis Mitra Kerjasama Bentuk
Kegiatan Kerjasa
Sanitasi ma

65 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

66

1. CSR Penyediaan Bank DANAMON Hibah


Sarana Pihak ke 3
Persampahan
Sumber Data : Studi SSA Kabupten Kuningan Tahun 2013

Untuk daftar mitra potensial yang terkait dengan beberapa mitra di


bawah ini, belum melakukan bentuk kerjasama dengan jenis kegiatan
sanitasi di Kabupaten Kuningan.

Tabel 3.40 Daftar Mitra Potensial


N Nama Mitra Jenis Kegiatan Bentuk
o Sanitasi Kerjasama
1 Bank BJB Cabang Kuningan -
.
2 Bank Danamon Cabang -
. Kuningan
3. Bank BNI 46 Cabang -
Kuningan
4 Bank BRI Cabang Kuningan -
.
5 PT. Pos Indonesia Cabang -
. Kuningan
6. PT. Telkom Cabang Kuningan -
Sumber Data : Studi SSA Kabupten Kuningan Tahun 2013

Penyediaan layanan persampahan di kabupaten Kuningan dapat dilihat


pada tabel di bawah ini, berdasarkan data yang ada, kegiatan layanan
persampahan sudah dimulai pada tahun 1990 oleh Jaelani dengan
kegiatan pengepul sampah/barang bekas. Selain itu Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kuningan pernah juga mengadakan
pengelolaan limbah ternak yang berupa alat Biogas yang dilaksanakan
pada tahun 2009 dengan jenis kegiatan pengolahan sampah menjadi
biogas.

Tabel 3.41 Penyedia layanan Persampahan yang ada di


Kabupaten Kuningan
N Nama Provider Tahu Jenis Kegiatan
o n
mulai
oper
asi
1 ATON ANTONIO 2002 Daur ulang limbah plastic
2 JAELANI 1990 Pengepul sampah/barang bekas
3 WARSIM 2000 Pengepul sampah/Barang bekas
4 YAYAT 2000 Pengepul sampah/ barang bekas
5 SAOKI 2003 Pengepul sampah/barang bekas
6 DIDI 2004 Pengepul sampah/barang bekas
7 NUR 2008 Pengepul sampah/barang bekas
8 TONO 2008 Pengepul sampah/barang bekas
9 MUL 2009 Pengepul sampah/barang bekas
10 UDIN 2009 Pengepul sampah/barang bekas

66 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

67

11 JAMHARI 2010 Pengepul sampah/barang bekas


12 DESI 2010 Pengepul sampah/barang bekas
13 UYONG 2010 Pengepul sampah/barang bekas
.
14 MAS GINO 2010 Pengepiu sampah/barang bekas
.
15 UCIN 2000 Daur ulang limbah plastik
.
Sumber Data : Studi SSA Kabupten Kuningan Tahun 2013

1.3.6 Pendanaan dan Pembiayaan


Pembiayaan subsektor pengeloaan Persampahan yang bersumber
dari APBD di kabupaten Kuningan masih relative kecil, dengan nilai
rata-rata pertahun sebesar 510.650.000,-. Ringkasan pendapatan
dan belanja sanitasi sub sector pengeloaan persampahan dari mulai
tahun 2009-2013 dapat dilihat pada table di bawah ini.

Tabel 3.42 Ringkasan Pendapatan dan Belanja dari Subsektor


Pengelolaan Persampahan
No Subsekt 2009 2010 2011 2012 Rata - Pertu
or/SKPD Rata mbuh
an
(%)
1 BPLHD 75.000.00 782.600.00 650.000.00 535.000.00 510.650.00
0 0 0 0 0
Total 75.000.00 782.600.00 650.000.00 535.000.00 510.650.00
0 0 0 0 0
Sumber Data : Studi SSA Kabupten Kuningan Tahun 2013

Untuk realisasi retribusi sub sector persampahan selalu ada setiap tahun,
hal ini berkaitan erat dengan titik pelayanan sampah yang baru tersebar
di 11 kecamatan di kabupaten Kuningan yaitu di Kecamatan Kuningan,
Darma, kadugede, Cigugur,Jalaksana, Cilimus, Kramatmulya,
Sindangagung, Cigandamekar, Garawangi, CIawigebang. Sehingga total
retribusi masih sangat kecil. Tetapi berdasarkan proyekri retibusi sampah
jika pelaynan persampahan diperluas yaitu berada di 32 kecamatan, hal
ini akan lebih besar yaitu diperkirakan mencapai 532,947,197,- pada
tahun 2012, dari total realisasi sampah pada tahun tersebut sebesar
264,000,000,-. Realisasi retribusi sampah setiap tahun selalu mengalami
kenaikan yaitu dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 253,466,540,-.
Untuk selengkapnya bisa dilihat pada table 3.43 di bawah ini.

Tabel 3.43 Realisasi dan Potensi Retribusi Sampah


No SKPD Retribusi Sanitasi Tahun (Rp) Pertumbuh
an (%)
2009 2010 2011 2012 2013

2 Retrib
usi
Sampa
h
2.a Realisa 232,932,7 240,000,0 240,000,0 264,000,0 290,400,0 253,466,540
si 00 00 00 00 00
retribus
i

67 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

68

2.b Potensi 470,783,6 - - 532,947,1 - 200,746,177


retribus 88 97
i
Sumber Data : Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah (BPKAD) Kab. Kuningan,
tahun 2013

68 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

69
3.3.7 Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak
Isu strategis dan permasalahan di Kabupaten Kuningan pada sub sektor Persampahan, terbagi atas permasalahan teknis
dan non teknis. Untuk isu-isu permasalahan non teknis yang ditemui pada sub sektor persampahan di Kabupaten Kuningan
menyangkut masalah kebijakan daerah, kelembagaan, anggaran/pendanaan, sosialisasi dan pendekatan (informasi)
terhadap masyarakat. Sedangkan permasalahan teknis biasanya berupa masalah sistem dan kontruksi, perlu ada standard
yang berlaku berkaitan sistem dan kontruksi agar dapat berfungsi dengan baik dan terkoordinir dalam hal
pemeliharaannya.

Tabel. 3.44 Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak di sub sektor Persampahan di Kabupaten Kuningan
Tahun 2013
N Uraian Isu Strategis dan Permasalahan
o
Non Teknis Teknis
A B C D E 1 2
1 Pewadahan Bidang yang Belum ada Belum ada Rendahnya Terbatasnya SDM
khusus penyuluhan kerjasama kesadaran yang menangani
mengelola rutin dengan CSR masyarakat pewadahan
2 Pengumpula persampahan mengenai maupun swasta dalam Tempat pengumpulan masih terbatas
n dan kebersihan pengelolaan dalam mengelola di beberapa wilayah
3 Penampunga Tidak persampahan pengelolaan persampahan Tempat pengumpulan masih terbatas
n Sementara mempunyai di persampahan skala rumah di beberapa wilayah
4 Pengangkuta otoritas penuh masyarakat tangga Truk untuk mengngkut sudah banyak
n dalam maupun skala rusak
pengambilan lingkungan
5 Pengolahan Terbatasnya 3R masih terbatas
kebijakan jangkauan
dalam pemasaran
pengelolaan untuk hasil
persampahan 3R
dikarenakan
6 Pembuangan Masih menggunakan system open
ketidaksesuaia
akhir dumping
n antara SOTK
OPD Kab.
Kuningan
dengan pusat
Sumber : Hasil analisis Pokja Sanitasi Kabupaten Kuningan Tahun 2013

Keterangan : A = kebijakan daerah dan kelembagaan 1 = Sistem


B = keuangan 2 = Konstruksi

69 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

70
C = komunikasi
D = partisipasi dunia usaha
E = parisipasi masyarakat dan PMHSJK

70 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

71

3.4 Pengelolaan Drainase Lingkungan


3.4.1 Kelembagaan
Dalam pembangunan drainase lingkungan ada terdapat beberapa aspek
yaitu perencanaan, pengadaan sarana, pengelolaan, pengaturan dan
pembinaan, monitoring dan evaluasi sebagian besar kewenangannya
dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten. Sedangkan yang dilakukan
kerjasama antara Pemkab dengan swasta berupa penyediaan sarana
drainase lingkungan. Peran masyarakat juga dapat dilihat dari aspek
pengadaan sarana dan pengelolaan saluran drainase lingkungan ditiap-
tiap kecamatan.

Tabel 3.45 Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan


Drainase Lingkunganan
FUNGSI Pemangku Kepentingan

Pemerintah Swasta Masyaraka


Kabupaten t
PERENCANAAN
Menyusun target pengelolaan
Drainase Lingkunganan skala
kabUPATEN
Menyusun rencana program Drainase
Lingkunganan dalam rangka
pencapaian target
Menyusun rencana anggaran program
Drainase Lingkunganan dalam rangka
pencapaian target
PENGADAAN SARANA
Menyediakan/membangun sarana
Drainase Lingkungan
PENGELOLAAN
Membersihkan saluran drainase
lingkungan
Memperbaiki saluran drainase
lingkungan yang rusak
Melakukan pengecekan kelengkapan
utilitas teknis bangunan (saluran
drainase lingkungan) dalam
pengurusan IMB
PENGATURAN DAN PEMBINAAN
Menyediakan advis planning untuk
pengembangan kawasan permukiman ,
termasuk penataan drainase
lingkungan di wilayah yang akan di
bangun
Memastikan integrasi sistem drainase
lingkungan (sekunder) dengan sistem
drainase sekunder dan primer
Melakukan sosialisasi peraturan dan
pembinaan dalam hal pengelolaan
drainase lingkungan
Memberikan sanksi terhadap
pelanggaran pengelolaan drainase
lingkungan
MONITORING DAN EVALUASI
Melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap capaian target pengelolaan

71 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

72

drainase lingkungan skala kab/kota

Melakukan monitoring dan evaluasi


terhadap kapasitas infrastruktur
sarana pengelolaan drainase
lingkungan
Melakukan monitoring da evaluasi
terhadap efektivitas layanan drainase
lingkungan, dan atau menampung
serta mengelola keluhan atas
kemacetan fungsi drainase lingkungan
Sumber Data : Studi Kelembagaan dan Organiasasi Kabupaten Kuningan Tahun 2013
Pedoman/acuan yang digunakan mengenai drainase lingkungan di
Kabupaten Kuningan belum diatur dalam regulasi yang jelas. Hal ini
sebagai masukan untuk Pemkab bisa segera memperhatikan/menyusun
peraturan drainase lingkungan.

Tabel 3.46 Peta Peraturan Drainase Lingkungan Kabupaten


Kuningan
Peraturan Ketersediaan Pelaksanaan Keterang
an
Ada Tid Efektif Belum Tidak
(sebutk ak dilaksana efektif efektif
an) ada kan dilaksana dilaksana
kan kan
Drainase Lingkunganan
- Target Capaian
pelayanan
pengelolaan
Drainase
Lingkunganan di
Kab. Kuningan
- Kewajiban dan
sanksi bagi
pemerintah
kabupaten
dalam
menyediakan
Drainase
Lingkungan
- Kewajiban dan
sanksi bagi
pemerintah
kabupaten
dalam
memberdayakan
masyarakat
dalam
pengelolaan
Drainase
Lingkungan
- Kewajiban dan
sanksi bagi
masyarakat dan
atau
pengembang
untuk
menyediakan
sarana Drainase
Lingkungan dan
menghubungkan
nya dengan

72 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

73

sistem drainase
sekunder
- Kewajiban dan
sanksi bagi
masyarakat
untuk
memelihara
sarana drainase
lingkungan
sebagai saluran
pematusan air
hujan
Sumber Data : Studi Kelembagaan dan Organiasasi Kabupaten Kuningan Tahun 2013

Struktur Organisasi pengelola drainase di Kabupaten Kuningan


berdasarkan Perda No 11 tahun 2008 adalah Tata Ruang dan Cipta Karya
Kabupaten Kuningan. Secara teknis pengelolaan drainase berada pada
Bidang Penyehatan Seksi Penyehatan lingkungan serta bidang Tata Ruang
dan Bangunan seksi Tata Ruang. Adapun struktur organisasinya
sebagaimana terlampir.

3.4.2 Sistem dan cakupan pelayanan

Sistem jaringan drainase perkotan umumnya dibagi atas 2 bagian, yaitu :


1. Sistem Drainase Mayor, Sistem drainase mayor yaitu sistem
saluran/badan air yang menampung dan mengalirkan air dari suatu
daerah tangkapan air hujan (Catchment Area). Pada umumnya
sistem drainase mayor ini disebut juga sebagai sistem saluran
pembuangan utama (major system) atau drainase primer. Sistem
jaringan ini menampung aliran yang berskala besar dan luas
seperti saluran drainase primer, kanal-kanal atau sungai-sungai.
Perencanaan drainase makro ini umumnya dipakai dengan periode
ulang antara 5 sampai 10 tahun dan pengukuran topografi yang
detail mutlak diperlukan dalam perencanaan sistem drainase ini.
2. Sistem Drainase Mikro, Sistem drainase mikro yaitu sistem
saluran dan bangunan pelengkap drainase yang menampung dan
mengalirkan air dari daerah tangkapan hujan. Secara keseluruhan
yang termasuk dalam sistem drainase mikro adalah saluran di
sepanjang sisi jalan, saluran/selokan air hujan di sekitar bangunan,
gorong-gorong, saluran drainase kota dan lain sebagainya dimana
debit air yang dapat ditampungnya tidak terlalu besar.Pada
umumnya drainase mikro ini direncanakan untuk hujan dengan
masa ulang 2, 5 atau 10 tahun tergantung pada tata guna lahan
yang ada. Sistem drainase untuk lingkungan permukiman lebih
cenderung sebagai sistem drainase mikro.

Dalam PPSP, sistem drainase yang menjadi tangung jawab daerah


(kabupaten/kota) adalah system drainase mikro. Kondisi genangan/banjir
dan kondisi pengelolaan drainase di kabupaten Kuningan Adalah sebagai
berikut (lihat Tabel 3.47 dan Gambar 3.21) :
Gambar 2.21 Diagram system sanitasi Drainase

73 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

74

Sumber Data : Buku Opsi Teknologi

Sebagian besar sistem drainase lingkungan di Kabupaten Kuningan masih


tercemar oleh buangan air limbah domestik terutama dari grey water
yang berasal dari tempat cuci piring dan kamar mandi. Grey water ini
dialirkan dari rumah penduduk melalui drainase lingkungan yang
kemudian berakhir di sungai.

Tabel 3.47 Diagram Sistem sanitasi pengelolaan Drainase


Produk Kode User Penampun Pengalir Peng Pembuan
Input Alira Interfac gan Awal an olaha gan/Daur
n e n Ulang
Akhir
Air bekas tempat Drainase Sungai
cucian/man cuci lingkunga
di piring, n
tempat
cuci/kam
ar mandi
Atap Talang Sungai
bangunan
Halaman,
jalan,
ruang
public
Sumber Data : Hasil Analisa Pokja Sanitasi Kabupaten Kuningan Tahun 2013

Di Kabupaten Kuningan belum ada sistem pengelolaan drainase yang


menggunakan teknologi yang ramah lingkungan.

Tabel 3.48 Sistem Pengelolaan Drainase di Kabupaten


Kuningan
Kelompok Teknologi yang Jenis Data (Perkiraan) Sumber Data
Fungsi digunakan Sekunder Nilai Data
A B C D E
User Interface - - - Dinas TRCK
Penampunga - - - Dinas TRCK
n Awal

74 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

75

Pengaliran - - - Dinas TRCK

Pengolahan - - - Dinas TRCK


Akhir
Pembuangan/ - - - Dinas TRCK
Daur Ulang

Kondisi genangan banjir di kabupaten Kuningan berada di Kawasan


perkotaan, tetapi itupun hanya menggenangi area jalan raya tidak
sampai ke rumah-rumah penduduk dan kawasan permukiman penduduk
yang lain, wilayah jalan yang sering tergenang antara lain di Kecamatan
Kuningan yaitu di Kelurahan Kuningan, Cijoho, Awirarangan, Winduhaji,
Ciporang, Kedungarum, Ancaran, Karang tawang, Purwawinangun,
Padarek, Windusangkahan, Cibinuang, Cirendang, Citangtu dan
Kecamatan Cigugur antara lain di Kelurahan Cigugur, Sukamulya,
Cigadung, Winduherang, Cipari serta kecamatan kramatmulya yaitu di
Desa Kasturi,. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel. 3.49
Kondisi Genanagan/Banjir di kab. Kuningan Tahun 2011
N Kecamatan/kelu Nama jalan Panjan Tinggi Lama Frewen
o rahan g (m) Genang si
genang an Genang
an (M) (jam) an (per
tahun)
1 Kuningan Jl. Veteran 100 - 1 1
(Depan SD
Kuningan)
2 Kuningan Jl. Pasar baru 50 - 1 1
3 Kuningan Jl. Jend 50 - 1 1
Sudirman
(Akbar
Optical)
4 Kuningan Jl. Junda Pasar 50 - 1 1
baru
(minimarket
terbit)
5 Kuningan Jl. Aruji 100 1,5 1
6 Awirarangan Jl. Raya 50 - 1 1
Awirarangan
7 Cijoho Jl. Wijaya 100 - 45 1
(belakang SD)
8 Kuningan Jl. Siliwangi 50 45 1
(jembatan
Cigembang)
9 Cijoho Jl. R/E 50 1 1
Martadinata
(Cijoho SMP
4)
1 Ancaran Jl. R/E 80 1 1
0 Martadinata
(gg. Kelapa TK
Bina Tunas)
1 Kuningan Jl. Pramuka 100 1 1
1
1 Purwawinangun Jl. Siliwangi 100 1,5 1

75 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

76

2 (depan
Pemda- SMP
1)
1 Kuningan Jl. Syeh 100 45 1
3 Maulana
Akbar
1 CIgadung Jl. Raya 500 3 1
4 Cigadung
Ciamis
1 Purwawinangun Jl. Pramuka 100 45 1
5 (depan Kantor
Lurah
Purwawinang
un)
1 Sukamulya Jl. Raya 100 45 1
6 Sukamulya
1 Kedungaum Jl . Moh. Toha 50 1,5 1
7 (Simpang 4)
1 Padarek Jl. Raya Desa 50 1 1
8 Padarek
1 Kasturi Jl. Raya Desa 150 1 1
9 Kasturi
2 Kasturi Jl. Syeh 200 1 1
0 Magelung
(Depan Kantor
Desa Kasturi)
2 Cirendang Jl. Raya Desa 250 2 1
1 CIrendang
2 Cgugur Jl. Kelurahan 200 1,5 1
2 Cigugur
2 Cibinuang Jl. Kelurahan 150 1,5 1
3 CIbinuang
2 Windusengkahan Jl. Lapangan 150 1 1
4 Windusengka
han
2 Karangtawang Jl. Raya 100 1 1
5 Karangtawang
2 Awirarangan Jl. Jend. 100 1 1
6 Sudirman
2 Kuningan Jl. A Yani 300 1 1
7
2 Cipari Jl. Blok Karang 150 1 1
8 Anyar
2 Cipari Jl. Cisumur 100 45 1
9
3 Cipari Jl. Cipari 50 1 1
0 Menuju
Winduherang
(50M)
3 Winduherang Jl. Raya 50 1 1
1 Winduherang
Sumber : Dinas TRCK Kab. Kuningan Tahun 2013

76 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

77

77 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

78

Peta 3.5 : Peta Genangan Air di Perkotaan Kabupaten Kuningan

Sumber : Outplane Drainase Dinas TRCK Kab. Kuningan

78 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

79

Gambar 3.21 Grafik Kepernahan Banjir di Kabupaten Kuningan

Sumber Data : Hasil Analisa Studi EHRA Kabupaten Kuningan Tahun 2013

Gambar 3.21 menampilkan hasil wawancara dengan responden diketahui


bahwa 97% reponden dari 2000 responden menjawab tidak pernah banjir
dan 1% menjawab banjir sekali dalam setahun. Namun 69% responden
yang pernah mengalami banjir mengaku bahwa banjir yang melanda
tidak rutin. Sedangkan 31% menjawab rutin (gambar 3.22).

Gambar 3.22 Grafik Apakah Banjir Terjadi Secara Rutin

Sumber Data : Hasil Analisa Studi EHRA Kabupaten Kuningan Tahun 2013

79 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

80

Berikut adalah grafik yang menjelaskan tentang lamanya banjir yang


terjadi di Kabupaten Kuningan

Gambar 3.23 Grafik Lamanya Banjir

Sumber Data : Hasil Analisa Studi EHRA Kabupaten Kuningan Tahun 2013

Dari responden EHRA yang menjawab pernah banjir, ketika ditanya pada
saat terakhir kali banjir, berapa lama air banjir akan mengering?. 47%
responden menjawab kurang dari 1 jam dan 18% menjawab antara 1-3
jam. Dari hasil studi EHRA dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Kuningan
bukan daerah rawan banjir hal ini sama dengan data sekunder yang ada
di dinas TRCK.

Kondisi saluran Drainase di Kabupten Kuningan belum terdapat


pembagian berdasarkan nama jalan atau nama sungai. Hal ini
memberikan masukan kepada dinas teknis untuk dapat memberikan data
mengenai kondisi saluran Drainase di Kabupaten Kuningan berdasarkan
saluran Primer, saluran Sekunder, dan saluran Tersier. Kondisi saluran
drainase dikabupaten Kuningan berdasarkan data outplane drainase
tergolong sangat buruk hal ini bias dilihat tejadinya genengan pada
badan jalan terutama di wilayah perkotaan, genangan umumnya
disebabkan oleh saluran drainase yang tertutp sampah serta terjadi
memepet sehingga air keluar dari bak control. Untuk saluran drainase
dikabupaten Kuningan, yang sudah ada saat ini baru mengikuti jalan raya
yang ada diperkotaan dengan panjang saluran yaitu 38.202 m. dalam hal
ini dikategorikan sebagai salurah primer yang terletak mengikuti jalan-
jalan protocol di wilayah perkotaan kabupaten Kuningan. Seperti yang
terdapat pada table 3.50 di bawah.

Tabel. 3.50 Kondisi Saluran Drainase


N Nama jalan / Panja Dimensi Luas Konstruksi Kondisi
o ng (m) Catchmena
Nama Sungai (m) Ting Leb rea (Ha) peman tana Bai Rusa
gi ar en h k k

A Saluran Primer
1 JL. VETERAN 1.858
2 JL. RE. 1.543
MARTADINATA

80 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

81

3 JL. SILIWANGI 4.173


4 JL. AHMAD YANI 0.726
5 JL. SUDIRMAN 2.581
6 JL. Ir. H. JUANDA 2.066
7 JL. PRAMUKA 1.276
8 JL. OTISTA 1.297
9 JL. SUKAMULYA 2.542
1 JL. CIRENDANG 4.496
0
1 JL. SYEH M. 0.963
1 AKBAR
1 JL. CUT NYAK 2.673
2 DIEN
1 JL. RAMAJAKSA 2.505
3
1 JL. CIGUGUR 1.894
4
1 JL. SALAWATI 0.205
5
1 JL. ARIA 0.202
6 KEMUNING
1 JL. DIPATI 0.202
7 EWANGGA
1 JL. 0.233
8 LANGLANGBUANA
1 JL. KEPUH 0.518
9
2 JL. ARUJI 0.620
0 KARTAWINATA
2 JL DWI SARTIKA 0.620
1
2 JL. HOLIL 0.088
2
2 JL. AJID 0.311
3
2 JL. AFIDIK 0.250
4
2 JL. WIJAYA 0.600
5
2 JL. EYANG WERI 0.760
6
2 JL. WAHYU 0.200
7
2 JL. STADION 0.400
8
2 JL. MANGKUBUMI 0.285
9
3 JL. KOMPLEK PS. 1.080
0 BARU
3 JL. KARANGANYAR 0.300
1
3 JL. ARUJI - KEPUH 0.735
2
B Saluran Sekunder

C Saluran Tersier

81 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

82

Sumber : PU Bina Marga Kab. Kuningan

82 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

83

Peta 3.6 : Peta Pelayanan Drainase di kabupaten Kuningan

83 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

84

3.4.3 Kesadaran Masyarakat dan PMHSJK


Kondisi Drainase lingkungan terbagi atas beberapa kecamatan atau kelurahan, berdasarkan tabel dibawah ini dapat di lihat
kondisi saluran Drainase lingkungan berdasarkan kelurahan atau desa. Dari data yang diperoleh kondisi Drainase saat ini
lancar, tetapi dalam pembersihannya tidak rutin dilakukan. Pengelolaan dikelola oleh kelurahan atau Desa, saat ini tidak
ada bangunan diatas saluran.

Tabel 3.51 Kondisi Drainase Lingkungan di Kecamatan/Kelurahan


Kelurahan Jumlah Kondisi Drainase Pembersihan Pengelola Oleh Bangunan
/Desa Saat ini Drainase diatas
Saluran

Swasta
Rutin Tidak Pem Kelrhn Masyarakat
Rutin Kab /Desa (RT/RW)
RT RW Lancar Mampet L P L P L P Ada Tidak
Ada
Darma 276 72
Kadugede 143 106
Nusaherang 121 34
Ciniru 102 36
Hantara 109 20
Selajambe 116 43
Subang 152 59
Cilebak 89 24
Ciwaru 172 64
Karangkancana 118 28
Cibingbin 257 45
Cibeureum 254 50
Luragung 287 89
Cimahi 226 49
Cidahu 98 20
Kalimanggis 160 43
Ciawigebang 246 77
Cipicung 120 34
Lebakwangi 207 48
Maleber 178 65

84 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

85

Garawangi 156 48
Sindangagung 187 62
Kuningan 503 126
Cigugur 242 68
Kramatmulya 219 52
Jalaksana 181 80
Japara 123 40
Cilimus 229 75
Cigandamekar 124 43
Mandirancan 132 56
Pancalang 40 52
Pasawahan 108 37
Sumber Data : Dinas TRCK Tahun 2013

Program Proyek layanan yang berbasis masyarakat di Kabupaten Kuningan terkait sektor Drainase lingkungan dapat dilihat
pada tabel di bawah ini

Tabel 3.52 Daftar/Program Proyek Layanan Yang Berbasis Masyarakat


N Sub Sektor Nama Program/ Proyek/Layanan Pelaksana/PJ Tahun Kondisi Sarana Saat Aspek PMHSJK
o Mulai ini
Fungs Tidak Rusa PM JDR MBR
i Fungs k
i
Drainase Lingkunganan

1 Drainase PNPM Mandiri Pedesaan KSM/BKM 2008


2 PNPM Mandiri Perkotaan KSM/BKM 2008
3 PPIP (Program Pembangunan Infrastruktur OMS 2011
Perdesaan)
Sumber Data : Studi PMHSJK Kabupaten KuninganTahun 2013

85 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

86

3.4.4 Pemetaan Media


Pemetaan media berkaitan dengan Kegiatan Sanitasi (Drainase
lingkungan)di Kabupaten Kuningan belum ada kegiatan komunikasi yang
dilakukan.

Tabel 3.53 Kegiatan Komunikasi Yang Ada Di Kabupaten/Kota


No Kegiat Tahun Dinas Tujuan Khalayak Pesan Pembelajar
an Pelaksan Kegiatan Sasaran Kunci an
a
Drainase

Media Komunikasi terkait kegiatan Sanitasi (Drainase lingkungan) di


Kabupaten Kuningan belum dilaksanakan.

Tabel 3.54 Media Komunikasi yang ada di Kabupaten Kuningan


N Nama Jenis Isu yang Pesan Kunci Pendapat
o Media Acara diangkat Media

1 Kuninga Info Pembangunan Pembanguna saluran Pembanguna


n News seputar Saluran Drainase draise bisa menjadi n saluran
kuningan di kawasan jalan solusi atas masalah drainase
raya Desa banjir yang selalu sepanjang
mengganggu jalan raya 250 meter
Cihideung Hilir, saat hujan tiba berjalan baik
Kecamtan sesuai targat
Cidahu, Kuningan
2 Kuninga Ragam Pembangunan Pembangunan Drainase Pekerjaan
n Media drainase di tidak memiliki pengaruh tidak sesaui
stadion mashud manfaat dan dengan
menuai protes kenyamanan terhadap peruntukan
para pemainbola ketika dan
pengurus PSSI bermain. Malah kenyamann
setempat sebalinya, sebab adanya para pemain
perubahan fisik sepakbola
bangunan lapang bola
tersebut di nilai sangat
berbahaya terhadap
keselamatan para
pemain saat
menggunakan lapang
tersaebut.
Sumber Data : Studi Komunikasi dan pemetaan Media Kabupaten KuninganTahun
2013

Kerja sama antara pihak Pemerintah Kabupaten dan Swasta terkait


kegiatan Sanitasi (Drainase lingkungan) di Kabupaten Kuningan belum
ada / belum dilakukan.
Tabel 3.55 Kerjasama yang terkait sanitasi
N Nama Kegiatan Jenis Kegiatan Mitra Bentuk
o Sanitasi Kerjasama Kerjasama
Drainase

86 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

87

Daftar Mitra Potensial untuk kerja sama pihak Pemerintah Kabupaten dan
Swasta terkait kegiatan Sanitasi (Drainase lingkungan) di Kabupaten
Kuningan belum ada / belum dilakukan. Tetapi sebetulnya kabupaten
Kuningan sudah memiliki perda terkait tanggungjawab social perusahan
atau CSR, yaitu perda no. 3 tahun 102. Perda tersebut mengatur tentang
tata cara pelaksanaan tanggungjawab social perusahan yang didalamnya
terdapat tim fasilitasi Tanggungjawab Sosial Perusahaan atau Corporate
social Responsibility (CSR). Tim TSP ini bertugas membantu Bupati
dalam memfasilitasi perencanaan program, fasilitasi pelaksanaan,
pengendalian dan evaluasi tanggungjawab sosial dan lingkungan
perusahaan di Daerah. Selain itu tim TSP ini yang selanjutnya akan
memprakarsai terbentuknya Forum TSP tingkat Kabupaten yang terdiri
dari berbagai unsure termasuk perusahaan. Berikut nama mitra potensial
yang diundang pada saat pembahasan Raperda TSP di Kabupaten
Kuningan, yang sebetulnya mereka sangat berpotensi untuk menjadi
mitra potensial bagi pemda untuk menggalang dana terkait sanitasi
khususnya di sub sector Drainase lingkungan. Selengkapnya bias di lihat
pada table 3.56 di bawah.
Tabel 3.56 Daftar Mitra Potensial
N Nama Mitra Jenis Kegiatan Bentuk Kerjasama
o Sanitasi
Drainase
1 Bank BJB Cabang Kuningan

2 Bank Danamon Cabang


Kuningan
3 Bank BNI 46 Cabang
Kuningan
4 Bank BRI Cabang Kuningan

5 PT. Pos Indonesia Cabang


Kuningan
6 PT. Telkom Cabang Kuningan

Sumber : Study SSA Kab. Kuningan Tahun 2013

3.4.5 Partisipasi Dunia Usaha


Partisipasi dunia Usaha mengenai penyediaan layanan Air Limbah
Domestik di Kabupaten Kuningan belum ada atau belum dilakukan.

Tabel 3.57 Penyedia layanan Drainase yang ada di


kabupaten/kota
No Nama Provider Tahun mulai operasi Jenis Kegiatan

Drainase

87 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

88

88 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

89

3.2.6 Pendanaan dan Pembiayaan


Pendanaan dan pembiayaan berkaitan pendapatan dan belanja dari subsector Drainase lingkungan Kabupaten Kuningan
baru berjalan pada tahun 2011, yaitu sebesar 1,300,000,000.00,- sedangkan pada tahun sebelumnya belum di ketahui
secara pasti. Nilai rata-rata pertahun sebesar 695,628,333,-. Pada tahun 2009 pembiayaan untuk bidang sanitasi sub
sector Drainase lingkungan masih belum tersedia, dan baru tersedia dti tahun 2011, untuk tahun 2013 pendapatan dan
belanja sub sector drainase lingkungan di kabupaten Kuningan sebesar 636,885,000,-

Untuk ringkasan pendapatan dan belanja dari mulai tahun 2009-2013 dapat di lihat pada table 3.58 di bawah.

Tabel 3.58 ringkasan Pendapatan Dan Belanja Dari Subsector Drainase Lingkungan
No Subsektor/ 2009 2010 2011 2012 2013 Rata-rata Pertumbuhan
SKPD (%)

1 Drainase Dinas - - 1,300,000,000 150,000,000 636,885,000. 695,628,333.3 -


Tata Ruang Dan .00 .00 00 3
Ciptakarya
Total - - 1,300,000,0 150,000,00 636,885,00 695,628,333 -
00.00 0.00 0.00 .33
Sumber Data : Dinas TRCK Kabupaten KuninganTahun 2013

Untuk realisasi dan potensi retribusi sub sector drainase lingkungan juga belum tersedia, karena selama ini pengelolaan
saluran dbih banyak dilaksanakan langsung oleh pemerintah dan masyaraakt, salurah drainase yang dibangun oleh
pemerintah sudah cukup banyak, tetapi kadang-kadang perawatan danpemeliharaan masih sangat kurang. Selengkapnya
bisa dilihat pada table 3.59 di bawah.

Tabel 3.59 Realisasi dan Potensi Retribusi Drainase Lingkungan


Retribusi Sanitasi Tahun (Rp)
Pertumbu
No SKPD 201 201 201
2009 2013 han (%)
0 1 2
1 Retribusi Drainase
1.a Realisasi retribusi - - - - - -

89 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

90

1.b Potensi retribusi - - - - - -


Sumber Data : DPKAD Kab. Kuningan tahun 2013
3.4.7 Isu Strategis dan Permasalahan Mendesak
Isu strategis pada sub sektor drainase di Kabupaten Kuningan terbagi atas aspek teknis dan non teknis. Untuk Saluran
primer isu/permasalahan pada aspek kebijakan daerah dan kelembagaan, pada saluran sekunder isu/permasalahan non
teknis berupa aspek keuangan, pastisipasi dunia usaha dan partisipasi masyarakat dan PMHSJK sedangkan pada aspek
teknis berupa sistem dan konstruksi. Saluran tersier isu/permasalahan pada aspek keuangan, pastisipasi dunia usaha dan
partisipasi masyarakat dan PMHSJK. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel. 3.60 Permasalahan Mendesak di sub sector Drainase di Kabupaten Kuningan Tahun 2013
N Uraian Isu Strategis dan Permasalahan
o
Non Teknis Teknis
A B C D E 1 2
1 Saluran Primer - Keterbatasan Koordinasi antar Pembuatan dan Partisipasi Keterbatasan -
anggaran lembaga yang pemeliharaan masyarakat personel untuk
yang khusus mengelola drainase sekitar masih kecil, menangani
untuk drainase beum perusahaan harus ada drainase
menangani optimal yang dikelola stimulant dulu (SDM)
drainase swasta baru
masyarakat au
berpartisipasi
2 Saluran Sekunder - Keterbatasan Koordinasi antar Pembuatan dan Partisipasi Keterbatasan -
anggaran lembaga yang pemeliharaan masyarakat personel untuk
yang khusus mengelola drainase sekitar masih kecil, menangani
untuk drainase beum perusahaan harus ada drainase (SDM
menangani optimal yang dikelola stimulant dulu
drainase swasta baru
masyarakat au
berpartisipasi
3 Saluran Tersier - Keterbatasan Koordinasi antar Pembuatan dan Partisipasi Keterbatasan -
anggaran lembaga yang pemeliharaan masyarakat personel untuk
yang khusus mengelola drainase sekitar masih kecil, menangani
untuk drainase beum perusahaan harus ada drainase (SDM
menangani optimal yang dikelola stimulant dulu
drainase swasta baru
masyarakat au
berpartisipasi
Sumber : Hasil analisis
90 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

91

Keterangan : A = kebijakan daerah dan kelembagaan 1 = Sistem


B = keuangan 2 = Konstruksi
C = komunikasi
D = partisipasi dunia usaha
E = parisipasi masyarakat dan PMHSJK

91 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

92

3.5 Pengelolaan Komponen Terkait Sanitasi


3.5.1 Pengelolaan Air Bersih

Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat


mendasar bagi kelangsungan hidup seluruh makhluk yang ada di muka
bumi termasuk kehidupan manusia, sehingga pemenuhannya merupakan
suatu keharusan. Kebutuhan akan air minum sangat dipengaruhi oleh
kondisi soasial ekonomi masyarakat, semakin maju perkembangan
masyarakat tersebut semakin tinggi kebutuhan standar airnya, baik dari
segi kualitas, kuantitas maupun kontinuitas pelayanan.
Ketersediaan air minum yang mempengaruhi persyaratan
tersebut merupakan hal yang cukup mendasar bagi terwujudnya
kesejahteraan masyarakat, disisi lain desakan pertumbuhan penduduk
yang tidak merata serta aktivitasnya telah menimbulkan berbagai
dampak perubahan tatanan dan keseimbangan lingkungan. Air yang ada
terganggu kualitas dan kuantitasnya sehingga tidak layak lagi dikonsumsi
secara langsung. Ini merupakan tantangan dan peluang bagi PDAM untuk
bias menyediakan air minum yang layak. Pembangunan sektor air minum
harus terus dilaksanakan secara merata, baik diperkotaan maupun
diperdesaaan dengan cara lebih terpadu, efektif dan efisien serta
memberikan manfaat yang sebesar bersarnya bagi masyarakat.
Pencapaian cakupan pelayanan air minum Kabupaten Kuningan
pada saat ini baru mencapai 5,5% dari jumlah penduduk kabupaten, 33%
dari jumlah penduduk administrasi pelayanan (perkotaan), sedangkan
cakupan pelayanan air minum sesuai target nasional melalui Millenium
Development Goals (MDGs) harus mencapai 65% dari jumlah penduduk
perkotaan.
Air baku PDAM Kabupaten Kuningan pada saat ini masih
bersumber dari mata air, sumur bor dan sungai. Secara umum Kondisi air
baku di Kabupaten Kuningan bisa dikatakan masih cukup bagus. Namun
untuk mengetahui kualitas air baku tersebut, PDAM melakukan
pemeriksaan laboratorium secara rutin. Karena PDAM di Kabupaten
Kuningan belum mempunyai laboratorium sendiri maka untuk
mengetahui kualitas air baku dari segi bakteriologinya PDAM melakukan
pemerikasaan ke dinas kesehatan Kabupaten Kuningan setiap bulannya.
Sedangkan untuk uji kimiawi PDAM melakukan pemeriksaan laboratorium
ke ITB atau ke Cirebon yang mempunyai fasilitas pemeriksaan lengkap.
Selain itu Deperindag juga melakukan pemantauan kualitas air baku di
PDAM setiap 3 (tiga) bulan sekali.
Untuk kontinuitas pengaliran air oleh PDAM di Kabupaten
Kuningan mencapai rata rata 23 jam/hari, hal tersebut dilakukan
menyeluruh untuk setiap wilayah layanan tanpa ada pembedaan.
Kontinuitas pelayanan tersebut ternyata masih dibayangi dengan tingkat
kebocoran yang relative tinggi, tingkat kehilangan air di PDAM Kabupaten
Kuningan pada saat ini berkisar antara 5% sampai dengan 28% untuk
seluruh system. Tingkat kehilangan air PDAM ini masih tinggi salah satu
penyebabnya karena belum bisa dilaksanakan penggantian water meter
secara menyeluruh dan adanya water meter induk yang rusak serta
adanya fluktuasi debit dari Sumur Bor/ Deep Well
Isu-isu strategis dan permasalah dari kondisi penyelenggaran dan
pelayanan air minum di Kabupaten Kuningan tidak jauh dari isu strategis
Nasional, secara umum dapat dikelompokan menjadi lima permasalahan

92 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

93

umum, yaitu : Peningkatan Cakupan dan Kualitas, Pendanaan,


Kelembagaan dan Perundang undangan, Air Baku dan Peran Masyarakat.
Untuk mengetahu informasi tentang cakupan layanan dan
informasi lain terkait air bersih di Kabupaten Kuningan dapat dilihat pada
peta 3.6 (terlampir) dan tabel 3.59 di bawah ini.
Tabel 3.61 Jumlah pelanggan per kecamatan
N Uraian Satuan Sistem Keterangan
o Perpipaan
1 Pengelola PDAM
2 Tingkat Pelayanan % 5,5 %
3 Kapasitas Produksi Lt/detik 191 lt/detik
4 Kapasitas terpasang Lt/detik 431 lt/detik
5 Jumlah Sambungan Rumah Tangga Unit 112,926 unit
(Total)
6 Jumlah Kran Air Unit 112,926 unit
7 Kehilangan Air (UWF) % 5.47 % - 27.57 %
8 Retribusi/Tarif (rumah tangga) m3 Rp 1,850 /m3
9 Jumlah Pelanggan per kecamatan
Kecamatan Kuningan Unit 6,949 unit
Kecamatan Cilimus Unit 1,680 unit
Kecamatan Ciawigebang Unit 1,253 unit
Kecamatan Luragung Unit 1,462 unit
Kecamatan Cidahu Unit 2,186 unit
Kecamatan Kramat Mulya Unit 420 unit
Kecamatan Kadugede Unit 1,718 unit
Kecamatan Garawangi Unit 995 unit
Kecamatan Cigugur Unit 1,546 unit
Kecamatan Ciniru Unit 495 unit
Kecamatan Cibingbin Unit 714 unit
Sumber : PDAM Tirta Kamuning Kuningan Kabupaten Kuningan Tahun 2013

Sebagai kabupaten Konservasi bagi kabupaten lain yang ada disebelah


timur jawa barat, kabuapten Kuningan masih memiliki sumber mata air
yang sangat banyak, sehingga kebanyakan penduduk lebih banyak
menggunakan jenis sumur gali terlindungi untuk kebutuhan minum dan
masak. Persentase penggunaan sumur gali terlindungi untuk masak
sebesar 68.4%, sementara untuk minum sebesar 65.1%. sisanya
menggunakan Air ledeng dari PDAM serta air isi ulang untuk kebutuhan
minum. Selengkapnya bisa dilihat pada Gambar 3.24 di bawah.

Gambar 3.24 Grafik Akses terhadap Air Bersih/Sumber Air Minum


dan Memasak

93 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

94

Sumber : Hasil Analisa Study EHRA kab. Kuningan tahun 2013

94 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

95

Peta 3.7 : Peta Cakupan Layanan Air Bersih Jaringan (PDAM) Kabupaten Kuningan Tahun 2013

95 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

96

3.5.2 Pengelolaan Air Limbah Industri Rumah Tangga

Secara umum hingga saat ini pengelolaan air limbah industri rumah
tangga belum mempunyai sistem maupun teknologi yang ramah
lingkungan. Kebanyakan dari pengusaha ini mengalirkan langsung
limbahnya ke badan tanah maupun sungai/drainase. Ada juga yang
membuat bak bak penampung namun pada akhirnya limbah ini tetap
digelontorkan ke badan air.

Pemerintah kabupaten Kuningan sebetulnya telah menginisiasi untuk


membuat pengelolaan sederhana untuk air limbah tahu dan tempe
secara komunal. Pemerintah (BPLHD) membuat bak bak penampung air
limbah. Setiap bak penampung disambungkan melalui pipanisasi ke
rumah - rumah untuk 5 10 pengusaha. Dalam setiap bak diberi mixer
(alat pemecah) agar limbah tahu maupun tempe tidak bau. Setelah
gelembung gelembung dipecah, limbah tahu/tempe kemudian dialirkan
ke badan air (sungai) melalui perpipaan.

Menurut hasil wawancara antara BPLHD dengan pengusaha industri


rumah tangga, kendala yang dihadapi dalam pengolahan limbah industri
rumah tangga di Kabupaten Kuningan adalah keterbatasan biaya.

Di bawah ini adalah daftar jenis industri rumah tangga di Kabupaten


Kuningan yang berpotensi mencemari lingkungan.

Tabel 3.62 Pengelolaan Limbah Industri Rumah Tangga


Kabupaten Kuningan
Jenis Industri Lokasi Jumlah Industri Jenis Pengolahan Kapas
Rumah Rumah Tangga itas
Tangga (m3/h
ari)
Produksi Kec. Kuningan, 32 Unit Belum ada
Bawang Goreng Kec. Garawangi, pengolahan limbah
Kec. Kalimanggis, yang menggunakan
Kec. Ciawigebang, sistem ramah
Kec. Lebak wangi, lingkungan
Kec. Kramat
Mulya, Kec.
Cilimus, Kc.
Sindangagung,
Kec. Cigugur
Produksi Kec. Garawangi, 327 unit Belum ada
aneka Kue Kuningan, pengolahan limbah
Kering, aneka Kramatmulya, yang menggunakan
Kue basah, Cigugur, sistem ramah
lingkungan
donat, Nusaherang,
Brownies, Kadugede,
Bolu Cibingbin,
Cilimus,
Cigandamekar,
Mandirancan,
Pancalang,
Cimahi, Cidahu,
Japara,
Sindangagung,
CIpicung,

96 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

97

Jalaksana,
Japara,
Pasawahan,
Darma,
Lebakwangi,
Makanan Kec. CIbeureum, 192 unit Belum ada
Olahan Selajambe, pengolahan limbah
Tradisonal Kuningan, yang menggunakan
Khas mandirancan, sistem ramah
lingkungan
Kuningan Cilimus,
Ciawigebang,
Darma,
Sindangagung,
Maleber,
Cigugur,
Pasawahan,
Garawangi,
Cigugur,
Mandirancan,
Lebakwangi,
Pancalang,
Jalaksana,
Hantara, Ciniru,
Kramatmulya,
Subang, Cidahu,
CIgandamekar,
Kadugede,
Industri Kecap Kec. Cidahu, 3 buah Belum ada
Kadugede, pengolahan limbah
Darma yang menggunakan
sistem ramah
lingkungan
Makanan Siap Kec. Darma, 8 buah Belum ada
Saji Ciawigebang, pengolahan limbah
Cigandamekar, yang menggunakan
Garawangi, sistem ramah
lingkungan
Pancalang,
Nusaherang
Pabrik Tahu Kec. Kuningan 5 buah Belum ada
pengolahan limbah
yang menggunakan
sistem ramah
lingkungan
Pabrik Tempe Kec. Cilimus, 7 buah Belum ada
Ciawigebang, pengolahan limbah
yang menggunakan
sistem ramah
lingkungan
Aneka Sirop Kec. 15 buah Belum ada
Ciawigebang, pengolahan limbah
Kuningan, yang menggunakan
Kadugede, sistem ramah
lingkungan
Cigugur
Minuman Kec. Jalaksana, 18 unit Belum ada
Kemasan Pancalang, pengolahan limbah
Maleber, yang menggunakan
Kramatmulya, sistem ramah
lingkungan
Sindangagung,
Keripik dan Semua Kec. Di 151 unit Belum ada

97 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

98

kerupuk Kab. Kuningan pengolahan limbah


yang menggunakan
sistem ramah
lingkungan
Aneka Baso Kec. Luragung, 13 buah Belum ada
Kuningan, pengolahan limbah
Cigandamekar, yang menggunakan
Darma, sistem ramah
lingkungan
Gula Aren dan Kec. Cilimus, 2 buah Belum ada
Gula merah Cipicung pengolahan limbah
yang menggunakan
sistem ramah
lingkungan
Aneka Kec. Kuningan, 3 buah Belum ada
Manisan Cigugur, pengolahan limbah
Pasawahan yang menggunakan
sistem ramah
lingkungan
Aneka Tepung Kec. Jalaksana, 8 unit Belum ada
Cigandamekar, pengolahan limbah
Cipicung, yang menggunakan
Pancalang, sistem ramah
lingkungan
Kuningan
Penggilingan Kec. 3 unit Belum ada
padi.beras Sindangagung, pengolahan limbah
Kuningan, yang menggunakan
Mandirancan sistem ramah
lingkungan
Aneka Teh Kec. Jalaksana, 7 unit Belum ada
Kemasan Ciawigebang, pengolahan limbah
Kramatmulya, yang menggunakan
Malaber, sistem ramah
lingkungan
Selajambe
Aneka Terasi Kec. Kuningan, 3 unit Belum ada
Cigugur pengolahan limbah
yang menggunakan
sistem ramah
lingkungan
Sumber Data : Kesling, Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan tahun 2013

3.5.3 Pengelolaan Limbah Medis


Penanganan limbah medis di Kabupaten Kuningan di bagi menjadi 2(dua)
sistem yaitu dibakar dengan incenerator untuk limbah padat dan diolah
dengan menggunakan IPAL untuk limbah cairnya. Kabupaten Kuningan
mempunyai 1 (satu) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), 5 (Lima) Rumah
Sakit Swasta, 2 (dua) RSAI dimana masing masing Rumah Sakit sudah
mempunyai incenerator dan IPAL yang masih berfungsi dengan baik.
Selain untuk mengolah limbah medis padat dari rumah sakit itu sendiri,
rumah sakit juga membuka kerjasama dengan pihak pihak penyedia
layanan kesehatan yang tidak mempunyai incenerator untuk diolah
limbah medisnya. Tabel 3.63 berisi tentang kapasitas pengolahan limbah
medis yang ada di Kabupaten Kuningan.

Tabel 3.63 Pengelolaan Limbah Medis di Fasilitas-fasilitas


Kesehatan
Nama Fasilitas Lokasi Jenis Pengolahan Kapasitas (m3/bln)
Kesehatan Limbah Medis
RSUD 45 Kuningan Kec. Incenerator 57,24 m3/bln
98 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Kuningan

99

Kuningan IPAL 204,3 kg/bn


RS Wijaya Kusumah Kec. Incenerator 15 m3/hr
Kuningan IPAL 120 kg/bln
RS El-Syifa Kec. Incenerator
Kuningan IPAL
RS Juanda Kec. Incenerator
Kuningan IPAL
RS Sekarkamulyaan Kec. Cigugur Incenerator 70 m3/hr
IPAL 16,5 kg/hr
RS Citra Ibu Kec. Incenerator
Kuningan IPAL
RS Ibu dan Anak Kec. Cilimus Incenerator 30 m3/hr
Linggarjati IPAL 280 kg/hr
Sumber Data : Kesling, Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan tahun 2013

99 | D r a f t B u k u P u t i h S a n i t a s i K a b . K u n i n g a n

Anda mungkin juga menyukai