.
ETIOLOGI Sindrom Down merupakan kelainan genetik yang
Penyebab dari Sindrom Down adalah adanya kelainan kromosom yaitu dikenal sebagai trisomi, karena individu yang mendapat
terletak pada kromosom 21 dan 15, dengan kemungkinan-kemungkinan : sindrom Down memiliki kelebihan satu kromosom.
1. Non Disjunction sewaktu osteogenesis ( Trisomi ) Mereka mempunyai tiga kromosom 21 dimana orang
2. Translokasi kromosom 21 dan 15 normal hanya mempunyai dua saja. Kelebihan kromosom
3. Postzygotic non disjunction ( Mosaicism ) ini akan mengubah keseimbangan genetik tubuh dan
Faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya kelainan kromosom (Kejadian mengakibatkan perubahan karakteristik fisik dan
Non Disjunctional) adalah : kemampuan intelektual, serta gangguan dalam fungsi
1. Genetik fisiologi tubuh (Wong, 2008)
2. Radiasi
Mongolisma (Downs Syndrome) ditandai oleh
3. Infeksi dan Kelainan Kehamilan
4. Autoimun dan Kelainan Endokrin pada Ibu kelainan jiwa atau cacat mental mulai dari yang sedang
5. Umur Ibu sampai berat. Tetapi hampir semua anak yang mencerita
6. Umur ayah kelainan ini dapat belajar membaca dan merawat dirinya
Ketidakseimbangan nutrisi
Resiko infeksi
kurang dari kebutuhan tubuh
PENGKAJIAN
1. Anamnesis
(identitas, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit keluarga, pola fungsi kesehatan)
2. Riwayat Kesehatan.
1) Keluhan utama.
Penampilan fisik yang khas dengan wajah seperti orang Mongol, kelainan pada jantung, Diagnosa Keperawatan
gangguan tumbuh kembang.
2) Riwayat penyakit. 1. Keterlambatan pertumbuhan
Umumnya sindrom Down sudah dapat diketahui sejak bayi dengan pemeriksaan
dermatoglifik. Bahkan sejak antenatal sudah dapat diteksi bila terdapat kelainan dan perkembangan
kromosom pada janin. 2. Resiko infeksi
3. Riwayat kesehatan keluarga. 3. Ketidakseimbangan nutrisi
Terdapat peningkatan resiko berulang bila dalam keluarga terdapat anak dengan sindrom kurang dari kebutuhan tubuh
Down.
4. Riwayat kehamilan dan persalinan
4. Defisiensi pengetahuan
Sekitar 30% ibu yang melahirkan anak dengan sindrom Down, pernah mengalami radiasi di
daerah perut sebelum terjadinya konsepsi. Selain itu, penelitian Fialkow 1966 (dikutip dari
Pueschel dkk.) secara konsisten mendapatkan adanya perbedaan autoantibodi tiroid pada ibu
yang melahirkan anak dengan sindrom Down dengan ibu kontrol yang umurnya sama.
5. Pola Fungsi Kesehatan
1) Nutrisi.
Gangguan makan dapat terjadi pada sindrom Down yang disertai dengan kelainan
kongenital yang lain, sehingga berat badannya sulit naik pada masa bayi/ prasekolah.
Tetapi setelah masa sekolah atau pada masa remaja, malah sering terjadi obesitas.
2) Aktivitas
Seorang anak dengan sindrom down dapat lemah dan tak aktif, juga ada yang agresif
dan hiperaktif.
6. Riwayat psikososial dan spiritual
Pada umumnya perkembangan anak dengan sindrom Down, lebih lambat dari anak yang
normal. Kebanyakan anak dengan sindrom Down disertai dengan retardasi mental yang
ringan atau sedang. Sedangkan perilaku sosialnya mempunyai pola interaksi yang sama
dengan anak normal sebayanya, walaupun tingkat responsnya berbeda secara kuantitatif.
Dukungan dari orang tua dan keluarga lainnya terhadap kemajuan pertumbuhan dan
perkembangan anak dengan sindrom Down sangat berperan penting.
Keterlambatan pertumbuhan dan Ketidakseimbangan nutrisi kurang
perkembangan bd abnormalitas Resiko infeksi bd hipotonia,
peningkatan kerentanan dari kebutuhan tubuh bd kesulitan
perkembangan kromosom, kelainan fisik pemberian makanan karena lidah
terhadap infeksi pernapasan
NOC : Growth and development,deayed NOC yang menjulur dan palatum yang
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Immune status tinggi
3X 24 jam, klien dapat meningkatkan Knowledge: infection control
perkembangan kecemasan pasien teratasi dengan Risk control Nutritional Status
Setelah dilakukan tindakan Kriteria Hasil:
kriteria hasil:
keperawatan selama 3 x 24 jam Setelah dilakukan tindakan
1. Anak berfungsi optimal sesuai tingkatnya
2. Keluarga dan anak mampu menggunakan risiko infeksi teratasi dengan keperawatan selama 3x24 jam
koping terhadap tantangan karena adanya kriteria hasil: kebutuhan nutrisi klien terpenuhi
1. Klien bebas dari tanda- dengan kriteria hasil:
ketidakmampuan
3. Keluarga mampu mendapatkan sumber- tanda/gejala infeksi 1 Intake nutrisi adekuat
2. Menunjukkan kemampuan 2 Intake makanan adekuat
sumber sarana komunikasi
4. Kematangan fisik untuk mencegah timbulnya 3 Intake minuman adekuat
5. Status nutrisi seimbang infeksi
Defisiensi pengetahuan
NOC
Knowledge: Disease Process
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1 x 60
menit defisiensi pengetahuan
teratasi dengan kriteria hasil:
1. Memahami proses
penyakit, penyebab, faktor
resiko, tanda gejala dan
strategi untuk
meminimalisir proses
penyakit.
NIC:
Teaching: Disease Process
1. Puji tingkat pengetahuan
pasien dan keluarga terkait
pennyakit
2. Jelaskan patofisiologi dari
penyakit
3. Jelaskan tanda dan gejala
umum dari penyakit
4. Identifikasi penyebab
5. Diskusikan perubahan gaya
hidup yang mungkin
dibutuhkan
6. Sediakan informasi tentang
kondisi yang dialami
DAFTAR PUSTAKA