JURNAL
JURNAL
PENDAHULUAN
Latar Belakang
1. Ficus adalah pohon yang memulai hidupnya sebagai epifit ketika bijinya bersemai
di celah atau retakan pohon induknya (atau struktur seperti bangunan dan
jembatan).
2. Ficus merupakan suatu marga tumbuhan yang cukup menarik untuk diteliti dan
dipelajari. Hal tersebut dikarenakan jenis-jenis ficus mempunyai peranan penting
dalam ekosistem alam yaitu sebagai sumber pakan bagi satwa liar Di Indonesia
3. Hutan Lindung Gunung Tilu merupakan kawasan hutan yang telah di tetapkan oleh
pemerintah sebagai hutan dilindungi, agar fungsi-fungsi ekologisnya terutama
menyangkut tata air dan kesuburan tanah tetap dapat bejalan dan dinikmati
manfaatnya oleh masyarakat disekitarnya.
4. Diantara sekian banyak tumbuhan bermanfaat yang berada dikawasan Hutan
Lindung Gunung Tilu banyak yang belum diketahui jenis dan macamnya salah
satunya adalah Ficus spp. Oleh karena itu penelitian mengenai Ficus spp perlu
dilakukan karena data ficus dan sebaran ficus spp di Gunung Tilu belum diketahui.
Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi jenis ficus yang terdapat di Kawasan Hutan Gunung Tilu.
2. Memetakan berbagai jenis ficus yang terdapat di kawasan Hutan Gunung Tilu.
Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan informasi tentang sebaran dan
distribusi ficus yang ada di kawasan Hutan Gunung Tilu.
TINJAUAN PUSTAKA
Hutan Lindung
Hutan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi
kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber alam, sumberdaya buatan dan
nilai sejarah serta budaya bangsa guna kepentingan pembangunan berkelanjutan
( Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 tahun 1990 Tentang Pengelolan
kawasan Lindung).
Penyebaran beringin ( Ficus spp. )
Marga ficus memiliki antara 600 sampai 1000 jenis yang umumnya tersebar di daerah
tropik. Diduga yang menjadi pusat penyebaran jenis-jenis ficus adalah daerah
Indomalesia yang mencakup Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua New Guinea, Brunei,
dan Singapura. ( Sastrapadja dan Afriastini, 1984 ).
Sifat Botani Beringin-beringinan ( ficus spp )
Marga ficus termasuk kedalam famili Moraceae. Anggota famili Moraceae dapat berupa
pohon, tanaman memenjat atau perdu, jarang semak, sangat kerap dengan getah. Daun
duduknya berlainan, tunggal. Marga ficus mempunyai satu daun penumpu pada setiap
daun, menggulung berbentuk cerutu. Daun menumpu rontok atau tidak rontok, jika
rontok meninggalkan bekas yang jelas, kadang-kadang bersatu.bunga tersusun dengan
bermacam cara, kadang dengan bulir rapat, seringkali pada dinding bagian dalam.
Pemetaan dan Sistem Informasi Geografis (SIG)
Pemetaan adalah penegelompokan suatu kumpulan wilayah yang berkaitan dengan
beberapa letak geografis wilayah yang meliputi dataran tinggi pegunungan sumber daya
dan potensi penduduk yang berpengaruh terhadap sosial kultural yang memiliki khas
khusus dalam penggunaan skala yang tepat.
METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan di kawasan Hutan Lindung Gunung Tilu Kabupaten Kuningan
Jawa Barat. Kawasan ini mencakup kawasan Hutan Lindung dan Hutan Produksi yang
dikelola oleh Perum Perhutani RPH Cimara. Penelitian ini dilakukan pada bulan
Oktober sampai dengan bulan Desember 2015.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini antara lain: GPS, Alat tulis, Kamera,
Pitameter, peta kerja,kompas, patok, Golok, sedangkan bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah jenis-jenis Beringin ( ficus spp.) di Kawasan Hutan Gunung Tilu.
Pengumpulan Data
Analisis Vegetasi
Pembuatan petak-petak pengamatan. Metode yang digunakan adalah metode jalur
memanjang. Setiap jalur dibuat petak ukuran secara nested sampling yaitu 20 m x 20 m
untuk tingkat pohon, 10 m x 10 m untuk tingkat tiang, 5 m x 5 m untuk tingkat pancang
dan 2 m x 2 m untuk tingkat semai dan tumbuhan bawah.
Saran
1. Kondisi kemerataan jenis vegetasi yang cenderung labil maka perlu adanya
identifikasi berbagai jenis spesies vegetasi yang terancam punah akibat tekanan
lingkungan.
2. Indeks keanekaragaman yang sedang pada kawasan hutan yang cukup luas
menunjukan penggunaan dimensi luas yang didominasi oleh salah satu jenis
vegetasi, terutama jenis vegetasi dari hutan produksi. Oleh sebab itu perlu adanya
penataan kawasan serta batas-batas yang terencana.
DAFTAR PUSTAKA
Astika, G. 2003. Pengaruh Media Arang Sekam terhadap Pertumbuhan Semai
Ficus callosa Willd. ( Pangsar) [Skripsi]. Bogor. Fakultas Kehutanan,
Institut pertanian Bogor.
[Depkes] Departemen Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan.1997.Inventarisasi Tumbuhan Obat Indonesia (IV). Jakarta :
Djamhuri, E.1981. Kunci Pengenalan Jenis-Jenis Pohon di Sekitar kampus
Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.Bogor.Fakultas Kehutanan
Institut Pertanian Bogor. Tidak Dipublikasikan.
Depkes Republik Indonesia.
Resosoedarmo,R.S., Kuswata K, Aprilani S. 1987. Pengantar Ekologi. Bandung:
Remadja Karya.
Sastrapradja, S. Dan Afriastini J.J. 1984. Kerabat Beringin, seri Sumberdaya
Alam.Bogor.Lembaga Biologi Nasional,LIPI.
Soekidjo. 1994. Pengembangan Potensi Wilayah. Bandung : Gramedia 229
Halaman.
Sumedi,E. 2003. Keanekaragaman Jenis Palem (Arecceae) di Resort Cikaniki
Taman Nasional Gunung Halimun [Skripsi]. Bogor.Fakultas Kehutanan,
Institut Pertanian Bogor.
Van Stenis, C.G.C., Bloemberg S, Eyum P.j. 1975 Flora untuk Sekolah Indonesia.
Jakarta Pusat : PT. Pradnya Paramita.