Anda di halaman 1dari 10

IDENTIFIKASI DAN PEMETAAN JENIS FICUS DENGAN MENGGUNAKAN

SIG DI GUNUNG TILU KABUPATEN KUNINGAN


Oleh :
Komarudin
2010071017

PENDAHULUAN
Latar Belakang
1. Ficus adalah pohon yang memulai hidupnya sebagai epifit ketika bijinya bersemai
di celah atau retakan pohon induknya (atau struktur seperti bangunan dan
jembatan).
2. Ficus merupakan suatu marga tumbuhan yang cukup menarik untuk diteliti dan
dipelajari. Hal tersebut dikarenakan jenis-jenis ficus mempunyai peranan penting
dalam ekosistem alam yaitu sebagai sumber pakan bagi satwa liar Di Indonesia
3. Hutan Lindung Gunung Tilu merupakan kawasan hutan yang telah di tetapkan oleh
pemerintah sebagai hutan dilindungi, agar fungsi-fungsi ekologisnya terutama
menyangkut tata air dan kesuburan tanah tetap dapat bejalan dan dinikmati
manfaatnya oleh masyarakat disekitarnya.
4. Diantara sekian banyak tumbuhan bermanfaat yang berada dikawasan Hutan
Lindung Gunung Tilu banyak yang belum diketahui jenis dan macamnya salah
satunya adalah Ficus spp. Oleh karena itu penelitian mengenai Ficus spp perlu
dilakukan karena data ficus dan sebaran ficus spp di Gunung Tilu belum diketahui.
Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi jenis ficus yang terdapat di Kawasan Hutan Gunung Tilu.
2. Memetakan berbagai jenis ficus yang terdapat di kawasan Hutan Gunung Tilu.
Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan informasi tentang sebaran dan
distribusi ficus yang ada di kawasan Hutan Gunung Tilu.

TINJAUAN PUSTAKA
Hutan Lindung
Hutan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi
kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber alam, sumberdaya buatan dan
nilai sejarah serta budaya bangsa guna kepentingan pembangunan berkelanjutan
( Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 tahun 1990 Tentang Pengelolan
kawasan Lindung).
Penyebaran beringin ( Ficus spp. )
Marga ficus memiliki antara 600 sampai 1000 jenis yang umumnya tersebar di daerah
tropik. Diduga yang menjadi pusat penyebaran jenis-jenis ficus adalah daerah
Indomalesia yang mencakup Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua New Guinea, Brunei,
dan Singapura. ( Sastrapadja dan Afriastini, 1984 ).
Sifat Botani Beringin-beringinan ( ficus spp )
Marga ficus termasuk kedalam famili Moraceae. Anggota famili Moraceae dapat berupa
pohon, tanaman memenjat atau perdu, jarang semak, sangat kerap dengan getah. Daun
duduknya berlainan, tunggal. Marga ficus mempunyai satu daun penumpu pada setiap
daun, menggulung berbentuk cerutu. Daun menumpu rontok atau tidak rontok, jika
rontok meninggalkan bekas yang jelas, kadang-kadang bersatu.bunga tersusun dengan
bermacam cara, kadang dengan bulir rapat, seringkali pada dinding bagian dalam.
Pemetaan dan Sistem Informasi Geografis (SIG)
Pemetaan adalah penegelompokan suatu kumpulan wilayah yang berkaitan dengan
beberapa letak geografis wilayah yang meliputi dataran tinggi pegunungan sumber daya
dan potensi penduduk yang berpengaruh terhadap sosial kultural yang memiliki khas
khusus dalam penggunaan skala yang tepat.

METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan di kawasan Hutan Lindung Gunung Tilu Kabupaten Kuningan
Jawa Barat. Kawasan ini mencakup kawasan Hutan Lindung dan Hutan Produksi yang
dikelola oleh Perum Perhutani RPH Cimara. Penelitian ini dilakukan pada bulan
Oktober sampai dengan bulan Desember 2015.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini antara lain: GPS, Alat tulis, Kamera,
Pitameter, peta kerja,kompas, patok, Golok, sedangkan bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah jenis-jenis Beringin ( ficus spp.) di Kawasan Hutan Gunung Tilu.
Pengumpulan Data
Analisis Vegetasi
Pembuatan petak-petak pengamatan. Metode yang digunakan adalah metode jalur
memanjang. Setiap jalur dibuat petak ukuran secara nested sampling yaitu 20 m x 20 m
untuk tingkat pohon, 10 m x 10 m untuk tingkat tiang, 5 m x 5 m untuk tingkat pancang
dan 2 m x 2 m untuk tingkat semai dan tumbuhan bawah.

Gambar 1 Bentuk Plot Contoh


Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan :
a. Pohon adalah tumbuhan berkayu dengan ukuran diameter 20 cm
b. Tiang adalah permudaan dengan ukuran diameter batang antara 10 cm dan <
20 cm.
c. Pancang adalah permudaan mulai dari tinggi diatas 1,5 meter sampai diameter <
10 cm.
d. Semai adalah permudaan mulai dari kecambah sampai dengan tinggi 1,5 meter.
Analisis Data
Pengolahan data dilapangan diolah dan dianalisis menggunakan rumus-
rumus sebagai berikut :
Jumlah Individu Satu Jenis
Kerapatan (K) =
Luas Petak Contoh
Jumlah Petak Ditemukan Satu Jenis
Frekuensi (F) =
Seluruh Petak
Jumlah Luas Bidang Dasar Satu Jenis
Dominansi (D) =
Luas Petak Contoh
Kerapatan Satu Jenis
Kerapatan Relatif (KR) = X 100
Kerapatan Seluruh Jenis
Frekuensi Satu Jenis
Frekuensi Relatif (FR) = X 100
Frekuensi Seluruh Jenis
Dominansi Satu Jenis
Dominansi Relatif (DR) = X 100
Dominansi Seluruh Jenis
INP = KR + FR + DR
Identifikasi Jenis
Tekhnik pengambilan data di lapangan menggunakan metode eksploratif atau
metode jelajah. Pengambilan data di lakukan dengan cara berjalan atau menjelajahi
kawasan Hutan Gunung Tilu. Setiap jenis ficus yang dijumpai di lapangan dicatat
datanya. Data dilapangan yang perlu dicatat adalah Morfologi dan titik koordinatnya.
Pengamatan dilakukan secara makroskopik untuk melihat perbedaannya. Ciri-ciri
morfologi seperti batang, daun, cabang, buah dan bunga.
Metode Pemetaan
Analisis data mengenai sebaran ficus dilakukan dengan menggunakan GPS, peta
wilayah dan kompas. Dimana lokasi yang ditemukan keberadaan jenis-jenis ficus di
tandai koordinatnya menggunakan GPS untuk mengetahui letak, suhu, ketinggian, dan
kelerengan. Sesudah diketahui semuanya lalu di petakan menggunakan software
ArcGIS.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Struktur Vegetasi
Tabel 1 Struktur Vegetasi Tingkat Semai
Nama Jenis
KR FR INP
No Individ
(%) (%) (%)
Nama Daerah Nama Ilmiah u
1,6
Beunying Ficus fistulosa
1 3 1,95 1 3,56
3,2
Bisoro Ficus hispida
2 5 3,25 3 6,47
6,4 12,9
3 Bunut Ficus glabella Bl. 10 6,49 5 5
1,6
Calodas Ficus involucrata
4 1 0,65 1 2,26
1,6
Caringin Ficus benjamina
5 1 0,65 1 2,26
1,6
Darangdan Ficus abscura
6 8 5,19 1 6,81
6,4
Hampelas
7 Ficus ampelas 8 5,19 5 11,65
13,6 4,8 18,4
Ki beas Ficus annulata
8 21 4 4 8
6,4
9 Kondang Ficus variegata Bl. 8 5,19 5 11,65
8,0 15,2
Leles Ficus retusa
10 11 7,14 6 1
1,6
Renghas Ficus alba
11 2 1,30 1 2,91
JUMLAH 154 100 100 200
Pada tingkat semai diketahui bahwa vegetasi yang paling dominan menempati ruang
kawasan hutan secara horisontal yaitu jenis Ki Beas (Ficus annulata) dengan jumlah
individu sebanyak 21 individu dan INP sebesar 18,48%.
Tabel 2 Struktur Vegetasi Tingkat Pancang
Nama Jenis
No Individ KR FR INP
Nama Daerah Nama Ilmiah u
2,2
Beunying Ficus fistulosa
1 2 2,20 7 4,47
2,2
Bisoro Ficus hispida
2 2 2,20 7 4,47
4,5
3 Bunut Ficus glabella Bl. 3 3,30 5 7,84
4,5
Calodas Ficus involucrata
4 2 2,20 5 6,74
6,8
Caringin Ficus benjamina
5 5 5,49 2 12,31
2,2
Darangdan Ficus abscura
6 2 2,20 7 4,47
2,2
Hampelas
7 Ficus ampelas 3 3,30 7 5,57
4,5
Ki beas Ficus annulata
8 4 4,40 5 8,94
4,5
9 Kondang Ficus variegata Bl. 2 2,20 5 6,74
9,0
Leles Ficus retusa
10 8 8,79 9 17,88
JUMLAH 91 100 100 200
Pada tingkat pancang ditemukan 21 jenis vegetasi yang 10 diantaranya termasuk dalam
keluarga Ficus. Dari hasil analisis vegetasi diketahui juga vegetasi yang paling dominan
menempati ruang kawasan hutan secara horisontal yaitu jenis Leles (Ficus retusa)
dengan jumlah individu sebanyak 8 individu dan INP sebesar 17,88%.

Tabel 3 Struktur Vegetasi Tingkat Tiang


Nama Jenis
No Individ KR FR DR INP
Nama Daerah Nama Ilmiah u
1 Beunying Ficus fistulosa 1 1,49 2,33 1,48 5,30
2 Bisoro Ficus hispida 1 1,49 2,33 1,66 5,48
3 Caringin Ficus benjamina 1 1,49 2,33 1,66 5,48
4 Darangdan Ficus abscura 1 1,49 2,33 1,66 5,48
5 Hampelas Ficus ampelas 3 4,48 4,65 5,00 14,13
6 Kondang Ficus variegata Bl. 3 4,48 4,65 3,79 12,92
7 Leles Ficus retusa 3 4,48 6,98 5,56 17,01
8 Renghas Ficus alba 1 1,49 2,33 1,66 5,48
JUMLAH 67 100 100 100 300
Pada tingkat tiang ditemukan 18 jenis vegetasi yang 8 diantaranya termasuk
dalam keluarga Ficus. Dari hasil analisis vegetasi diketahui juga vegetasi yang paling
dominan yaitu jenis Mahoni (Swietinia mahagoni) dengan jumlah individu sebanyak 9
individu dan INP sebesar 39,38%. Sedangkan untuk jenis ficus yang paling dominan
adalah jenis Leles (Ficus retusa) dengan nili INP ebesar 17,01% Hal tersebut
menunjukan bahwa jenis ficus Leles (Ficus retusa) mendominasi pada tingkat vegetasi
tiang.
Tabel 4 Struktur Vegetasi Tingkat Pohon
Nama Jenis
No Individ KR FR DR INP
Nama Daerah Nama Ilmiah u
1 Beunying Ficus fistulosa 1 1,05 1,64 8,35 11,04
2 Bisoro Ficus hispida 2 2,11 3,28 8,91 14,29
3 Bunut Ficus glabella 3 3,16 3,28 4,50 10,93
4 Calodas Ficus involucrata 1 1,05 1,64 3,12 5,81
5 Caringin Ficus benjamina 4 4,21 4,92 12,37 21,49
6 Darangdan Ficus abscura 2 2,11 3,28 3,99 9,37
7 Hampelas Ficus ampelas 3 3,16 3,28 4,67 11,10
8 Ki beas Ficus annulata 3 3,16 3,28 1,48 7,92
9 Kondang Ficus variegata Bl. 2 2,11 3,28 4,40 9,78
10 Leles Ficus retusa 3 3,16 4,92 7,80 15,87
11 Renghas Ficus alba 1 1,05 1,64 0,87 3,57
JUMLAH 95 100 100 100 300
Pada tingkat pohon ditemukan 25 jenis vegetasi yang 11 diantaranya termasuk
dalam keluarga Ficus. Dari hasil analisis vegetasi diketahui juga vegetasi yang paling
dominan menempati ruang kawasan hutan secara horisontal yaitu jenis Randu (Ceiba
pentandra) dengan jumlah individu sebanyak 9 individu dan INP sebesar 29,96%.
Sedangkan untuk vegetasi ficus yang paling mendominasi adalah jenis caringin ( Ficus
benjamina) dengan nilai INP sebesar 21,49%.
Indeks Diversitas Shannon (H)
Tabel 5 Indeks Diversitas Shannon (H)
Nama Jenis Diversitas Shannon (H)
No Nama
Semai Pancang Tiang Pohon
Daerah Nama Ilmiah
1 Beunying Ficus fistulosa 0,08 0,08 0,06 0,05
2 Bisoro Ficus hispida 0,11 0,08 0,06 0,08
3 Bunut Ficus glabella 0,18 0,11 - 0,11
4 Calodas Ficus involucrata 0,03 0,08 - 0,05
5 Caringin Ficus benjamina 0,03 0,16 0,06 0,13
6 Darangdan Ficus abscura 0,15 0,08 0,06 0,08
7 Hampelas Ficus ampelas 0,15 0,11 0,14 0,11
8 Ki beas Ficus annulata 0,27 0,14 - 0,11
9 Kondang Ficus variegata Bl. 0,15 0,08 0,14 0,08
10 Leles Ficus retusa 0,19 0,21 0,14 0,11
11 Renghas Ficus alba 0,06 - 0,06 0,05
JUMLAH 2,93 2,91 2,65 3,01
Sedan Sedan
Sedang Tinggi
KETERANGAN g g
Keterangan : Rendah (H > 3), Sedang (1 H 3), Tinggi (H 1)
Sumber : Penelitian 2015
Secara keseluruhan terdapat 26 jenis vegetasi, 11 dianataranya merupakan
teramasuk dalam keluarga Ficu. 11 Jenis tersebut diantaranya adalah Benying (Ficus
fistulosa), Bisoro (Ficus hispida), Bunut (Ficus glabella), Calodas (Ficus
involucrata), Caringin (Ficus benjamina), Darangdan (Ficus abscura), Hampelas
(Ficus ampelas), Ki Beas (Ficus annulata), Kondang (Ficus variegata Bl.), Leles
(Ficus retusa) dan Renghas (Ficus alba). Tingkat vegetasi semai, pancang dan tiang
memiliki nilai Indeks diversitas Shannon 1 H 3, artinya bahwa nilai
keanekaragaman jenis vegetasi sedang. Sedangkan untuk tingkat vegetasi pohon
memiliki nilai Indeks diversitas Shannon H 1 yang artinya bahwa nilai
keanekaragaman jenis vegetasi tinggi.
Indeks Kemerataan Jenis (E)
Tabel 6 Indeks Kemerataan Jenis (E)
Nama Jenis Kemerataan Jenis (E)
No Nama Pancan Tian Poho
Semai
Daerah Nama Ilmiah g g n
1 Beunying Ficus fistulosa 0,02 0,03 0,02 0,01
2 Bisoro Ficus hispida 0,04 0,03 0,02 0,03
3 Bunut Ficus glabella 0,06 0,04 - 0,03
4 Calodas Ficus involucrata 0,01 0,03 - 0,01
5 Caringin Ficus benjamina 0,01 0,05 0,02 0,04
6 Darangdan Ficus abscura 0,05 0,03 0,02 0,03
7 Hampelas Ficus ampelas 0,05 0,04 0,05 0,03
8 Ki beas Ficus annulata 0,09 0,04 - 0,03
9 Kondang Ficus variegata Bl. 0,05 0,03 0,05 0,03
10 Leles Ficus retusa 0,06 0,07 0,05 0,03
11 Renghas Ficus alba 0,02 - 0,02 0,01
JUMLAH 0,92 0,95 0,92 0,93
KETERANGAN Labil Labil Labil Labil
Keterangan : Stabil (Mendekati angka nol), Labil (Mendekati angka 1)
Sumber : Penelitian 2015
Nilai indeks kemerataan paling tinggi terdapat pada tingkat Pancang yaitu sebesar
0.95. Pada tingkat Semai dan Tiang memiliki nilai yang sama yaitu 0.92, yang artinya
lebih merata bila dibandingkan dengan tingkat semai. Sedangkan pada tingkat pohon
memiliki nilai kemerataan yaitu sebesar 0.93, yang artinya pada tingkat pohon lebih
merata dibandingkan tingkat vegetasi pancang. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa secara keseluruhan dari empat tingkat vegetasi menunjukan bahwa
nilai indeks kemerataan jenis yang tinggi yang artinya bahwa jenis vegetasi dalam
keadaan labil.
Indeks Kekayaan Jenis (R)
Tabel 7 Indeks Kekayaan Jenis
N
N S-1 LnN R Keterangan
O Strata Vegetasi
1 Semai 154 23,00 5,04 4,57 Rendah
2 Pancang 92 20,00 4,52 4,42 Rendah
3 Tiang 67 17,00 4,20 4,04 Rendah
4 Pohon 95 24,00 4,55 5,27 Sedang
Keterangan : N (Jumlah Total Individu), S(Jumlah Jenis)
Sumber : Penelitian 2015
Berdasarkan indeks kekayaan jenis pada tingkat semai, pancang dan tiang memiliki
nilai yang rendah (<5). Sedangkan pada tingkat pohon memiliki tingkat kekayaan jenis
yang sedang (5-6)
Pemetaan Sebaran Ficus
Pemetaan Berdasarkan Ketinggian.
Gambar 2 Sebaran Ficus Berdasarkan Ketinggian
Sebanyak 11 (sebelas) jenis vegetasi keluarga Ficus di Kawasan Hutan Gunung
Tilu tumbuh pada kisaran ketinggian 494 mdpl sampai dengan ketinggian 659 mdpl. Hal
tersebut menunjukan bahwa kesesuaian tempat tumbuh jenis vegetasi keluarga Ficus di
Kawasan Hutan Gunung Tilu lebih banyak pada ketinggian yang rendah karena
persaingan dengan jenis vegetasi rimba lainnya lebih besar di dataran yang lebih rendah
.
Pemetaan Berdasarkan Kelerengan.

Gambar 3 Sebaran Ficus Berdasarkan Kelerengan


Sebaran jenis Ficus sebagian besar berada pada kelas kelerengan >12-25%.
Sedangkan pada kelas kelerengan >45 tidak ditemukan sama sekali. Hal tersebut
menunjukan bahwa Ficus tidak menyukai lahan hutan dengan kelerengan yang sangat
curam. Kesesuaian tempat tumbuh Ficus lebih mengutamakan kondisi lahan yang landai
dengan mendapatkan sinar matahari dan ketersediaan air yang cukup.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
1. Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa secara keseluruhan terdapat 26 jenis
vegetasi, 11 dianataranya merupakan teramasuk dalam keluarga Ficu. 11 Jenis
tersebut diantaranya adalah Benying (Ficus fistulosa), Bisoro (Ficus hispida),
Bunut (Ficus glabella), Calodas (Ficus involucrata), Caringin (Ficus benjamina),
Darangdan (Ficus abscura), Hampelas (Ficus ampelas), Ki Beas (Ficus annulata),
Kondang (Ficus variegata Bl.), Leles (Ficus retusa) dan Renghas (Ficus alba).
2. Secara keseluruhan dari 11 (sebelas) jenis vegetasi keluarga Ficus di Kawasan
Hutan Gunung Tilu tumbuh baik pada kisaran ketinggian 494 mdpl sampai dengan
ketinggian 659 mdpl. Sebaran jenis Ficus sebagian besar berada pada kelas
kelerengan >12-25%. Sedangkan pada kelas kelerengan >45 tidak ditemukan sama
sekali. Hal tersebut menunjukan bahwa Ficus tidak menyukai lahan hutan dengan
kelerengan yang sangat curam. Kesesuaian tempat tumbuh Ficus lebih
mengutamakan kondisi lahan yang landai dengan mendapatkan sinar matahari dan
ketersediaan air yang cukup.

Saran
1. Kondisi kemerataan jenis vegetasi yang cenderung labil maka perlu adanya
identifikasi berbagai jenis spesies vegetasi yang terancam punah akibat tekanan
lingkungan.
2. Indeks keanekaragaman yang sedang pada kawasan hutan yang cukup luas
menunjukan penggunaan dimensi luas yang didominasi oleh salah satu jenis
vegetasi, terutama jenis vegetasi dari hutan produksi. Oleh sebab itu perlu adanya
penataan kawasan serta batas-batas yang terencana.

DAFTAR PUSTAKA
Astika, G. 2003. Pengaruh Media Arang Sekam terhadap Pertumbuhan Semai
Ficus callosa Willd. ( Pangsar) [Skripsi]. Bogor. Fakultas Kehutanan,
Institut pertanian Bogor.
[Depkes] Departemen Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan.1997.Inventarisasi Tumbuhan Obat Indonesia (IV). Jakarta :
Djamhuri, E.1981. Kunci Pengenalan Jenis-Jenis Pohon di Sekitar kampus
Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.Bogor.Fakultas Kehutanan
Institut Pertanian Bogor. Tidak Dipublikasikan.
Depkes Republik Indonesia.
Resosoedarmo,R.S., Kuswata K, Aprilani S. 1987. Pengantar Ekologi. Bandung:
Remadja Karya.
Sastrapradja, S. Dan Afriastini J.J. 1984. Kerabat Beringin, seri Sumberdaya
Alam.Bogor.Lembaga Biologi Nasional,LIPI.
Soekidjo. 1994. Pengembangan Potensi Wilayah. Bandung : Gramedia 229
Halaman.
Sumedi,E. 2003. Keanekaragaman Jenis Palem (Arecceae) di Resort Cikaniki
Taman Nasional Gunung Halimun [Skripsi]. Bogor.Fakultas Kehutanan,
Institut Pertanian Bogor.
Van Stenis, C.G.C., Bloemberg S, Eyum P.j. 1975 Flora untuk Sekolah Indonesia.
Jakarta Pusat : PT. Pradnya Paramita.

Anda mungkin juga menyukai