Penatalaksanaan Hiperkalemia
Penatalaksanaan Hiperkalemia
a. Insulin reguler 10 - 20 unit dan 25-50 gr glukosa. Jika efektif, Kalium plasma akan
turun 0,5 1,5 mmol/L dalam 15 30 menit dan efek paling lama dalam beberapa
jam. Insulin memicu pompa ion Na K ATPase memasukkan kalium ke dalam sel,
sedang glukosa atau dextrosa memicu pengeluaran insulin endogen.
b. Natrium bikarbonat akan meningkatkan pH sistemik.
Peningkatan pH akan merangsang ion H keluar dari dlm sel yg kemudian
menyebabkan ion K masuk ke dalam sel. Dlm keadaan tanpa asidosis metabolik, Na
bikarbonat diberikan 50 meq iv selama 10 menit. Bila dlm keadaan asidosis
metabolik, disesuaikan dengan keadaan asidosis metabolik yg ada.
c. Pemberian 2 agonis secara inhalasi maupun tetesan intavena. 2 agonis akan
merangsang pompa Na K ATPase, kalium masuk ke dalam sel. Albuterol 10 20mg,
onset dalam 30 menit, menurunkan konsentrasi kalium plasma 0,5 1,5 mmol/L dan
efek paling lama dalam 2-4 jam.
Pada keadaan kronik hiperkalemia sedang, ekskresi kalium oleh ginjal cukup dengan
pemberian loop diuretik atau tiazid diuretik. Hiperkalemia akut pada umumnya tidak
dapat diobati dengan diuretik, karena kecepatan ekskresi kalium tidak adekuat. Cara lain
untuk mengeliminasi kalium adalah dengan resin, sodium polystyrene sulfonate. Resin
mempunyai efek untuk mengganti natrium dengan kalium di sistem saluran cerna.
Pemberian dapat dengan oral atau lewat rectum. Ketika diberikan secara oral, dosis 25-
50 gr dicampur dengan 100 mL sorbitol 20 % untuk mencegah konstipasi. Ini umumnya
akan menurunkan konsentrasi kalium plasma 0,5 1 mmol/L dalam 1 -2 jam dan paling
lama dalam 4 -6 jam. Jika melalui rektum (enema), 50 gr resin dan 50 mL sorbitol 70 %
dicampur dalam 150 mL air. 1 gram sodium polystyrene sulfonat dapat memindahkan 1
mEq dari kalium dengan 23 mEq natrium. Kecepatan removal relative lambat, efek
sempurnanya terlihat dalam 4 jam. Dialisis merupakan tindakan utama untuk
mengeliminasi kalium pada penderita gangguan fungsi ginjal, persisten hiperkalemia dan
hiperkalemia berat. Peritoneal dialisis dapat membuang kalium tetapi hanya 15-20 %
seperti keefektifan hemodialisis.
Adelia Melianti
(406107010)
FK UNTAR
Periode 21 Mei 2012 28 Juli
2012