Anda di halaman 1dari 3

Gejala Kista Baker

Tidak semua penderita merasakan gejala sebelum terdiagnosa


mengindap kista Baker, khususnya yang berukuran kecil. Jika ukuran
kista Anda cukup besar, gejala yang mungkin akan dirasakan adalah:
Bengak di belakang lutut atau kaki yang akan bertambah sakit
saat posisi berdiri.
Merasakan sakit pada lutut

Merasa kaku atau sulit meregangkan lutut

Memar, khususnya pada saat cairan sinovial mulai bocor

Merasakan sensasi seperti ketukan pada lutut


Gejala ini biasanya memburuk saat penderita aktif atau berdiri dalam
waktu yang cukup lama. Segera temui dokter agar dapat ditangani
dengan baik.

Diagnosis Kista Baker


Pada tahap awal, dokter biasanya akan melakukan tes fisik dan
menanyakan mengenai riwayat kesehatan, kapan gejala dirasakan,
tingkat keparahan gejala, rasa sakit yang dialami, dan pemicu
terjadinya gejala.
Jika dicurigai adanya kecenderungan kista Baker, dokter mungkin
akan menyarankan untuk dilakukannya serangkaian tes radiologi,
seperti X-ray, MRI scan, dan ultrasonografi untuk melihat kondisi lutut
lebih dalam dan menyingkirkan kemungkinan diagnosis lainnya. Saat
ini, ultrasonografi menjadi pilihan utama untuk mendiagnosa penyakit
kista Baker.

Pengobatan Kista Baker


Pada umumnya, penyakit kista Baker dapat pulih dengan sendirinya.
Namun jika ukuran dan kondisi kista sudah cukup parah, dokter
mungkin akan menyarankan penanganan melalui:
Obat-obatan. Dokter mungkin akan memberikan obat-obatan
untuk meredakan gejala, seperti menyuntikan kortikosteroid untuk
peradangan lutut atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) untuk
pembengkakan. Obat pereda rasa sakit
seperti ibuprofen, naproxen, aspirin, acetaminophen
(paracetamol) juga dapat dibeli secara bebas.
Aspirasi cairan sinovial. Jika kadar cairan sinoval
cukup mengganggu, dokter mungkin akan menyarankan
tindakan aspirasi untuk mengeluarkan cairan tersebut dari
sendi lutut. Tindakan ini melibatkan penggunaan jarum yang
dikombinasikan dengan ultrasonografi.
Operasi. Jika terjadi keregangan atau perobekan pada
tulang rawan yang disebabkan oleh produksi cairan sinovial
berlebih, dokter mungkin akan menyarankan untuk
dilakukannya operasi guna memperbaikinya. Saran untuk
melakukan operasi terbuka juga biasanya diberikan guna
mengangkat kista dari lutut apabila pengobatan lain tidak
berhasil.
Fisioterapi. Bagi penderita yang kesulitan berjalan,
dokter biasanya akan menyarankan fisioterapi yang
dikombinasikan dengan metode pengobatan lainnya guna
melenturkan dan menguatkan sendi lutut.
Selain pengobatan dari dokter, penderita dapat meredakan
rasa sakit dengan melakukan terapi fisik di rumah, seperti
mengompresnya dengan kantong es selama 10-30 menit,
menaikkan kaki, atau mengikatnya dengan kain elastis. Alat
bantu seperti kruk juga bisa digunakan untuk menghindari
tekanan pada lutut saat berjalan. Istirahatkan kaki selama
masa pengobatan agar efek terasa sepenuhnya.

Komplikasi Kista Baker


Walau jarang, kista Baker dapat menimbulkan komplikasi jika
tidak ditangani dengan tepat. Salah satu komplikasi terbesar
adalah pecahnya kista di belakang lutut yang dialami oleh 5-
10 persen penderita. Kondisi ini mengakibatkan cairan
sinovial bocor ke betis dan memicu pembengkakan. Gejala
ini hampir sama dengan trombosis vena dalam.
Segera temui dokter atau kunjungi rumah sakit terdekat jika
merasakan salah satu dari gejala tersebut.
Pencegahan Kista Baker
Hingga saat ini belum ada cara khusus yang bisa dilakukan
untuk mencegah penyakit kista Baker. Pencegahan hanya
bisa dilakukan setelah gejala muncul untuk menghindari
komplikasi atau tumbuhnya kista baru setelah pemulihan,
seperti:
Mengurangi aktivitas fisik. Untuk meredakan rasa
sakit dan iritasi pada sendi lutut, sangat disarankan untuk
mengurangi aktivitas fisik dan mencari alternatif lain agar
tidak membebani lutut. Tanyakan kepada dokter mengenai
aktivitas yang tepat sesuai kondisi Anda.
Me

Anda mungkin juga menyukai