Disusun Oleh :
Jonggi Mathias Tamba
0861050042
0
DAFTAR ISI
Daftar Isi.....................................................................................................................................1
BAB I
PENDAHULUAN......................................................................................................................2
1. Foto polos
abdomen...........................................................................................3
2. Pielografi
intravena............................................................................................4
3. Sistografi............................................................................................................
9
4. Uretrografi........................................................................................................1
0
5. Pielografi
retrograd.......................................................................10
6. Pielografi
anterograd........................................................................................10
Daftar Pustaka..........................................................................................................................13
1
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Foto polos abdomen atau KUB (kidney Ureter Bladder) adalah foto skrining untuk
pemeriksaan kelainan-kelainan urologi. Foto polos abdomen dapat menentukan besar, macam
dan lokasi batu radio-opaque. Batu-batu jenis kalsium oksalat dan kalsium fosfat bersifat
radio-opaque dan paling sering dijumpai diantara batu jenis lain, sedangkan batu asam urat
bersifat radiolusen.
- Batu kalsium:opak
- MAP: semiopak
1. Side: diperiksa apakah penempatan sisi kiri dan kanan sudah benar. Sisi kiri ditandai
dengan adanya bayangan gas pada lambung sedangkan sisi kanan oleh bayangan
hepar.
2. Skeleton: perhatikan tulang-tulang vertebra, sacrum, kosta serta sendi sakroiliaka.
Adakah kelainan bentuk (kifosis, skoliosis, atau fraktur) atau perubahan densitas
tulang (hiperden atau hipodens) akibat dari suatu proses metastasis.
3. Soft tissues: perhatikan adanya pembesaran hepar, ginjal, buli-buli akibat retensi urine
atau tumor buli-buli, serta perhatikan bayangan garis psoas.
4. Stone: perhatikan adanya bayangan opak dalam system urinaria yang mulai dari
ginjal, ureter, hingga buli-buli. Bedakan dengan kalsifikasi pembuluh darah atau
flebolit dan feses yang mengeras atau fekolit.
Selain itu perlu diperhatikan adanya bayangan radioopak yang lain, misalnya bayangan
jarum-jarum (susuk) yang terdapat disekitar paravertebra yang sengaja dipasang untuk
mengurangi rasa sakit pada pinggang atau punggung, atau bayangan klip yang dipasang pada
saat operasi untuk menjepit pembuluh darah.
3
Pielografi Intra Vena (PIV) atau intravenous Pyelography (IVP) atau dikenal dengan
Intra Venous Urography atau urografi adalah foto yang dapat menggambarkan keadaan
system urinaria melalui bahan kontras radio-opak. Pencitraan ini dapat menunjukkan adanya
kelainan anatomi dan kelainan fungsi ginjal.
Saxton (1969) membagi dosis untuk orang dewasa dengan berat badan 70 kg dan
sesuai kadar ureum kreatinin menjadi 3 yaitu
Untuk medapatkan hasil yang maksimal perlu dilakukan persiapan yaitu puasa, yang
dimaksudkan agar usus besar dan kecil bersih dari fecalit dan gas sehingga tidak menutup
kontur ginjal atau kontras dalam traktus urinaria.
Pada menit-menit pertama tampak kontras mengisi glomeruli dan tubuli ginjal
sehingga terlihat pencitraan dari parenkim (nefrogram) ginjal. Fase ini disebut sebagai fase
nefrogram. Selanjutnya kontras akan mengisi system pelvikalises pada fase pielogram.
Tujuan dari fase ini adalah untuk mengetahui apakah fungsi ekskresi dari ginjal masih baik
atau tidak.
4
Tidak memiliki riwayat alergi
Fungsi ginjalnya baik. Cara untuk mengetahuinya yakni dengan mengukur kadar
BUN atau kreatininnya. Karena kontras itu bersifat nefrotoksik dan dikeluarkan lewat
ginjal, jadi apabila ginjal rusak atau tidak berfungsi, akan sangat berbahaya bagi
pasien.
Indikasi dilakukannya pemeriksaan IVP yakni untuk melihat anatomi dan fungsi dari traktus
urinarius yang terdiri dari ginjal, ureter, dan bladder, yang meliputi
Kelainan congenital
Trauma
Menit Uraian
0 Foto Polos Perut
5 Melihat fungsi ekskresi ginjal. Pada ginjal normal system pelvikaliseal sudah
tampak
5
Pasca Menilai sisa kontras (residu urine) dan divertikel pada buli-buli.
miksi
Pada menit ke-5, organ yang dinilai yaitu perginjalan, yang meliputi nefrogram dan
sistem pyelocalices (SPC). Nefrogram yaitu bayangan dari ginjal kanan dan kiri yang terisi
kontras. Warnanya semiopaque, jadi putihnya sedang-sedang saja.
Letak/posisi ren. Normalnya, ren kanan lebih rendah dibanding ren kiri. Letak
keduanya yaitu setinggi V.T12 V.L3
Ukuran ren
Gambaran batu, baik batu lusen atau opaq. Apabila ada batu, khasnya yaitu ada filling
defek.
Pada menit ke-5, contoh penyakit yang bisa diketahui yaitu penyakit-penyakit yang
ada di ren, misalnya pyelonefritis, nefrolitiasis, hidronefrosis, massa/tumor renal, dll.
Pada menit ke-15 sampai 30, yang nampak yaitu SPC, kedua ureter, dan vesika urinaria.
Tapi kita fokuskan pada pencitraan ureter dan vesika urinaria. Pada ureter, yang diamati yaitu
1) Jumlah ureter.
Terkadang, ureter bisa hanya nampak satu saja, padahal pasien tidak merasakan
keluhan apapun, dan tidak ada pembesaran di proksimal. Hal ini berarti ureternya
tetap normal. Karena pada ureter terdapat gerak peristaltic, mungkin saja saat difoto
ureter sedang kontraksi sehingga tidak nampak ketika difoto.
2) Posisi ureter
3) Kaliber ureter.
7
Maksudnya diameternya, ukurannya normal atau tidak, atau mengalami pembesaran.
4) Dinding ureter.
3. Sistografi
Dari sistogram dapat dikenali adanya tumor atau bekuan darah didalam buli-buli yang
ditunjukkan oleh adanya filling defect, adanya robekan buli-buli yang terlihat sebagai
ekstravasasi kontras keluar dari buli-buli yang lain. Pemeriksaan ini dapat untuk menilai
adanya inkontinensia stress pada wanita dan untuk menilai adanya refluks vesiko-ureter.
8
4. Uretrografi
Adalah pencitraan uretra dengan memakai bahan kontras. Bahan kontras dimasukkan
langsung melalui meatus uretra eksterna melalui klem Broadny yang dijepitkan pada glans
penis. Gambaran yang mungkin terjadi pada uretrogram adalah: (1) jika terdapat striktur
uretra akan tampak adanya penyempitan atau hambatan kontras pada uretra, (2) trauma uretra
tampak sebagai ekstravasasi kontras ke luar dinding uretra, atau (3) tumor uretra atau batu
non opak pada uretra tampak sebagai filling defect pada uretra.
5. Pielografi Retrograd
Adalah pencitraan system urinaria bagian atas (dari ginjal hingga ureter) dengan cara
memasukkan bahan kontras radio-opak langsung melalui kateter ureter yang dimasukan
transuretra. Indikasi pembuatan foto adalah: (1) jika ada kontra indikasi pembuatan foto PIV
atau (2) PIV belum bias menjelaskan keadaan ginjal maupun ureter, antara lain pada ginjal
non visualized.
6. Pielografi Antegrad
Adalah pencitraan system urinaria bagian atas dengan cara memasukkan kontras
melalui system saluran (kaliks) ginjal. Bahan kontras dimasukkan melalui kateter nefrostomi
yang sebelumnya sudah tepasang, atau dapat pula dimasukkan melalui pungsi pada kaliks
ginjal.
9
7. Komplikasi pemberian kontras dan pencegahannya
1.
Toxic rection berupa aritmia jantung, oedem paru, perasaan nyeri dan
panas pada lengan daerah yang disuntik.
2.
Allergic reaction berupa urtikaria, konjungtivitis, rhinitis,
bronkospasme, dan angioneurotik oedem.
3.
Idiosyncratic reaction berupa akut anafilaksis, reaksi vagal, mual,
muntah, perasaan tidak enak pada perut, perasaan ingin kencing atau
berak, batuk dan bersin.
Kerugian dari IVP adalah bila terjadi komplikasi dari bahan kontras yang
diberikan. Dan adanya efek radiology dengan adanya prosedur dari IVP
tersebut
10
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
11
2. Dermroredjo, Sutaryan, 1992, Pemeriksaan IVP pada Kista Ginjal Kongenital,
Laboratorium Radiologi RSUP Sardjito, Yogyakarta.
6. Palmer, PES, Cockshott, WP, Hegedus, V, Samuel,E, 1995, Petunjuk Membaca Foto
Untuk Dokter Umum,ECG,Jakarta
12