Anda di halaman 1dari 3

Laporan Membaca Cerpen

Judul cerpen : Panggilan rasul


Pengarang : Hamsad Rangkuti
Sinopsis : ada sepasang suami istri yang kaya raya, yang dikaruniai tiga
orang anak yang bernama Kamaruddin, Saefuddin, dan Lasuddin. Ayah dari ketiga
orang anak itu adalah seorang tuan tanah yang kaya raya tapi memiliki sifat yang
angkuh, kikir, dan tamak. Sebagai seorang muslim, suami-istri yang memiliki anak
laki-laki, sudah sewajarnya diwajibkan untuk disucikan diri dengan cara di khitankan
jika sudah baligh.
Akan tetapi kejadian tidak enak terjadi pada anak-anak mereka, kedua
anak mereka yang pertama meninggal pada saat dia sedang dikhitan dan yang
kedua meninggal pada hari kedua setelah dikhitan oleh dokter spesialis.
Entah apa yang terjadi pada keluarga kaya raya itu, kedua anak mereka
meninggal pada saat meraka sedang melakukan upacara pensucian diri
sebagai umat muslim terutama sebagai seorang laki-laki. Mereka pernah
mendatangi dukun dan mengatakan bahwa semua keturunannya berakhir
di pisau dokter. Desas desus lain dalam peristiwa ini bermula dari sifat
ayahnya yang tamak, angkuh, dan kikir. Tapi kini sifatnya sudah melunak
karena teringat akan kejadian yang menimpa pada kedua anak
pertamanya tersebut.
Lasuddin putra mereka yang terakhir adalah anak yang baik dan
penurut, berbeda dengan kedua abang-abangnya, yang yang tidak
memperdulikan larangan usai dikhitan. Sebelumnya, paman Lasuddin
memohon pada dokter spesialis agar keponakannya selamat usai dikhitan.
Ada yang berbeda pada saat Lasuddin saat dikhitan, saat warga
berbondong-bondong datang mendatangi rumah suami-istri itu dan
berkeyakinan hidup Lasuddin berakhir di pisau dokter, akan tetapi dugaan
warga berbeda dengan apa yang terjadi, mereka melihat Lasuddin sehat
dan tidak terjadi kejadian darah yang meresap keluar pada perban
kemaluannya tidak seperti dengan kedua abang-abangnya, karena ada
bagian urat vital abangnya yang terputus yang bisa menyebabkan
kematian.

Analisis Unsur-Unsur
1. Alur : Alur cerita maju, kemudian ada alur mundur yaitu
menceritakan masa lalu dan selanjutnya alur maju lagi.
2. Penokohan :
a. Bapak : Penyayang, mudah percaya, mudah bimbang,
terkenal kasar dan keras di masyarakat. Seorang tuan tanah di
suatu desa, mempunyai anak yang bernama Lasuddin.
b. Ibu : sabar, lembut, penyayang, beriman dan berpendirian
teguh. Ibu adalah istri dari bapak dan ibu dari Lasuddin.
c. Lasuddin : penurut dan pendiam.
d. Paman : mudah percaya, baik hati, penyabar .
e. Kamarrudin : Bandel, susah dinasehati.
f. Syarifuddin : penurut, pemalu, pendiam.
g. Dokter : cerdas, sabar, santun.
3. Latar :
a. Tempat : di kamar, di ruang tamu, di rumah Lasuddin.
b. Waktu : Subuh
c. Latar sosial : Kehidupan zaman dahulu sekitar tahun 1970an,
masih mempercayai dukun dan petuah serta hal-hal khayal lainnya.
d. Suasana : menyedihkan, mendebarkan dan mengharukan.
4. Tema : Sosial
5. Amanat :
a. Setiap anak laki-laki yang brragama yang belum
disunat, diwajibkan untuk sunat sesuai dengan syariat islam.
b. Janganlah mempercayai ramalan, dukun atau hal-hal
yang menyekutukan allah, karena hal ini merusak keimanan
seseorang dan bisa merugikan diri sendiri ataupun orang lain.
c. Kesehatan bisa diteliti melalui ilmu kedokteran dan alat-
alat yang canggih, namun kalau kesehatan seseorang diprediksi
dengan hal-hal seperti mempercayai dukun atau ramalan itu salah
dan termasuk orang yang tidak beriman dan mempercayai Allah.

Anda mungkin juga menyukai