Anda di halaman 1dari 14

Tugas : 02 Praktikum

Tanggal penyerahan : 28 April 2017


Dosen : Apriadi Budi Raharja, ST., MT.
Asisten Dosen : Aufiya Althof Faizal, ST
Ghitha Nurfaridah, ST.

ANALISIS VALIDITAS DAN REABILITAS


Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Nilai Mata Kuliah Praktikum Metode Analisis Perencanaan II

Disusun oleh :

Nimal Maula
143060057

PROGRAM STUDI PERENCANA WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PASUNDAN

BANDUNG
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Analisis tingkat pelayanan sarana Pendidikan di Kabupaten Tangerang yang
dilakukan berdasarkan Standar Pelayanan Minimum, selain itu juga dilakukan
dengan cara melihat perbandingan jumlah penduduk dengan jumlah penduduk
pendukung untuk melihat jumlah sarana yang seharusnya yang ada di Kabupaten
Tangerang. Dalam analisis penentuan jumlah dan fasilitas ini, mengacup pada
standar yang ada yaitu standar PU/SKBI/1987 mengenai petunjuk perencanaan
kawasan perumahan kota dan berpedoman pada standar yang dikeluarkan dari
kimpraswil (SK Menteri Permukiman dan Prasarana No. 534/KPTS/M/2001)
dengan didasarkan pada jumlah penduduk pendukung.

Analisis Validitas dan Reliabilitas adalah salah satu analisis yang paling
populer dan luas pemakaiannya. Analisis Validitas dan Reliabilitas dipakai secara
luas untuk melihat kevalidan antara pertanyaan dan jawaban dari quisioner serta
tingkat ke konsistenan jawaban dari responden.

Dalam studi ini analisis Validitas dan Reliabilitas digunakan dalam


penelitian Pelayanan Sarana Pendidikan yaitu dalam menganalisis Tingkat
pelayanan Pelayanan Sarana Pendidikan di Kabupaten Tangerang.
1.2 Tujuan dan Sasaran
1.2.1 Tujuan

Tujuan dalam penyusunan laporan ini yaitu untuk mengetahui dan


menganalisis Validitas dan Reliabilitas dari quisioner yang telah di isi oleh
masyarakat sekitar Kabupaten Tangerang sebagai responden. Sehingga dapat di
peroleh hasil tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Sarana Pendidikan
di Kabupaten Tangerang.

1.2.2 Sasaran
Sasaran dari kegiatan studi ini adalah untuk memgetahui Validitas dan
Reliabilitas dari quisioner, sehuingga dapat kita ketahui tingkat kepusan
masyarakat terhadap Pelayanan Sarana Pendidikan di Kabupaten Tangerang.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Reori Validitas dan Reliabilitas
2.1.1 Validitas
A. Pengertian Validitas

Menurut Azwar (1986) Validitas berasal dari kata validity yang


mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurnya. Suatu skala atau instrumen pengukur dapat dikatakan
mempunyai validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi
ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya
pengukuran tersebut. Sedangkan tes yang memiliki validitas rendah akan
menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran.

Terkandung di sini pengertian bahwa ketepatan validitas pada suatu alat


ukur tergantung pada kemampuan alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran
yang dikehendaki dengan tepat. Suatu tes yang dimaksudkan untuk mengukur
variabel A dan kemudian memberikan hasil pengukuran mengenai variabel A,
dikatakan sebagai alat ukur yang memiliki validitas tinggi. Suatu tes yang
dimaksudkan mengukur variabel A akan tetapi menghasilkan data mengenai
variabel A atau bahkan B, dikatakan sebagai alat ukur yang memiliki validitas
rendah untuk mengukur variabel A dan tinggi validitasnya untuk mengukur
variabel A atau B (Azwar 1986).

Sisi lain dari pengertian validitas adalah aspek kecermatan pengukuran.


Suatu alat ukur yang valid tidak hanya mampu menghasilkan data yang tepat akan
tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut.

Cermat berarti bahwa pengukuran itu dapat memberikan gambran


mengenai perbedaan yang sekecil-kecilnya mengenai perbedaan yang satu dengan
yang lain. Sebagai contoh, dalam bidang pengukuran aspek fisik, bila kita hendak
mengetahui berat sebuah cincin emas maka kita harus menggunakan alat
penimbang berat emas agar hasil penimbangannya valid, yaitu tepat dan cermat.
Sebuah alat penimbang badan memang mengukur berat, akan tetapi tidaklah
cukup cermat guna menimbang berat cincin emas karena perbedaan berat yang
sangat kecil pada berat emas itu tidak akan terlihat pada alat ukur berat badan.

Menggunakan alat ukur yang dimaksudkan untuk mengukur suatu aspek


tertentu akan tetapi tidak dapat memberikan hasil ukur yang cermat dan teliti akan
menimbulkan kesalahan atau eror. Alat ukur yang valid akan memiliki tingkat
kesalahan yang kecil sehingga angka yang dihasilkannya dapat dipercaya sebagai
angka yang sebenarnya atau angka yang mendekati keadaan yang sebenarnya
(Azwar 1986).

2. Jenis-jenis Validitas

Ebel (dalam Nazirz 1988) membagi validitas menjadi :

Concurrent Validity adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan antara


skor dengan kinerja.

Construct Validity adalah validitas yang berkenaan dengan kualitas aspek


psikologis apa yang diukur oleh suatu pengukuran serta terdapat evaluasi bahwa
suatu konstruk tertentu dapat menyebabkan kinerja yang baik dalam pengukuran.

Face Validity adalah validitas yang berhuubungan apa yang nampak dalam
mengukur sesuatu dan bukan terhadap apa yang seharusnya hendak diukur.

Factorial Validity dari sebuah alat ukur adalah korelasi antara alat ukur dengan
faktor-faktor yang bersamaan dalam suatu kelompok atau ukuran-ukuran perilaku
lainnya, di mana validitas ini diperoleh dengan menggunakan teknik analisis
faktor.

Empirical Validity adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan antara skor
dengan suatu kriteria. Kriteria tersebut adalah ukuran yang bebas dan langsung
dengan apa yang ingin diramalkan oleh pengukuran.
Intrinsic Validity adalah validitas yang berkenaan dengan penggunaan teknik uji
coba untuk memperoleh bukti kuantitatif dan objektif untuk mendukung bhwa
suatu alat ukur benar-benar mengukur apa yang seharusny diukur.

Predictive Validity adalah validitas yang berkenaan dengan hubungan antara


skor suatu alat ukur dengan kinerj seorang di msa mendatang.

Content Validity adalah validitas yang berkenaan dengan baik buruknya


sampling dari suatu populasi.

Curricular Validity adalah validitas yang ditentukan dengan cara menilik isi dari
pengukuran dan menilai seberapa jauh pungukuran tersebut merupakan alat ukur
yang benar-benar mengukur aspek-aspek sesuai dengan tujuan instruksional.

B. Pengertian Reliabilitas

Walizer (1987) menyebutkan pengertian Reliability (Reliabilitas) adalah


keajegan pengukuran. Menurut John M. Echols dan Hasan Shadily (2003: 475)
reliabilitas adalah hal yang dapat dipercaya. Popham (1995: 21) menyatakan
bahwa reliabilitas adalah "...the degree of which test score are free from error
measurement"

Menurut Masri Singarimbun, realibilitas adalah indeks yang menunjukkan


sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat
pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil
pengukuran yang diperoleh relative konsisten, maka alat pengukur tersebut
reliable. Dengan kata lain, realibitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur
di dalam pengukur gejala yang sama.

Menurut Brennan (2001: 295) reliabilitas merupakan karakteristik skor,


bukan tentang tes ataupun bentuk tes. Menurut Sumadi Suryabrata (2004: 28)
reliabilitas menunjukkan sejauhmana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat
dipercaya. Hasil pengukuran harus reliabel dalam artian harus memiliki tingkat
konsistensi dan kemantapan.

Dengan demikian, keandalan sebuah alat ukur dapat dilihat dari dua
petunjuk yaitu kesalahan baku pengukuran dan koefisien reliabilitas. Kedua
statistik tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan keterbatasan (Feldt &
Brennan, 1989: 105) Reliabilitas, atau keandalan, adalah konsistensi dari
serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur. Hal tersebut bisa berupa
pengukuran dari alat ukur yang sama (tes dengan tes ulang) akan memberikan
hasil yang sama, atau untuk pengukuran yang lebih subjektif, apakah dua orang
penilai memberikan skor yang mirip (reliabilitas antar penilai). Reliabilitas tidak
sama dengan validitas. Artinya pengukuran yang dapat diandalkan akan mengukur
secara konsisten, tapi belum tentu mengukur apa yang seharusnya diukur.
Dalam penelitian, reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran dari suatu tes tetap
konsisten setelah dilakukan berulang-ulang terhadap subjek dan dalam kondisi
yang sama. Penelitian dianggap dapat diandalkan bila memberikan hasil yang
konsisten untuk pengukuran yang sama. Tidak bisa diandalkan bila pengukuran
yang berulang itu memberikan hasil yang berbeda-beda.

2. Jenis-jenis Reliabilitas

Walizer (1987) menyebutkan bahwa ada dua cara umum untuk mengukur
reliabilitas, yaitu:

1. Relibilitas stabilitas. Menyangkut usaha memperoleh nilai yang sama atau


serupa untuk setiap orang atau setiap unit yang diukur setiap saat anda
mengukurnya. Reliabilitas ini menyangkut penggunaan indicator yang sama,
definisi operasional, dan prosedur pengumpulan data setiap saat, dan
mengukurnya pada waktu yang berbeda. Untuk dapat memperoleh reliabilitas
stabilitas setiap kali unit diukur skornya haruslah sama atau hampir sama.

2. Reliabilitas ekivalen. Menyangkut usaha memperoleh nilai relatif yang sama


dengan jenis ukuran yang berbeda pada waktu yang sama. Definisi konseptual
yang dipakai sama tetapi dengan satu atau lebih indicator yang berbeda, batasan-
batasan operasional, paeralatan pengumpulan data, dan / atau pengamat-
pengamat.
Menguji reliabilitas dengan menggunakan ukuran ekivalen pada waktu yang sama
bias menempuh beberapa bentuk. Bentuk yang paling umum disebut teknik belah-
tengah.
3. Metode pengujian reliabilitas

Tiga tehnik pengujian realibilitas instrument antara lain :

a. Teknik Paralel (Paralel Form atau Alternate Form)

Teknik paralel disebut juga tenik double test double trial. Sejak awal peneliti
harus sudah menyusun dua perangkat instrument yang parallel (ekuivalen), yaitu
dua buah instrument yang disusun berdasarkan satu buah kisi-kisi.

b. Teknik Ulang (Test Re-test)

Disebut juga teknik single test double trial. Menggunakan sebuah instrument,
namun dites dua kali. Hasil atau skor pertama dan kedua kemudian dikorelasikan
untuk mengetahui besarnya indeks reliabilitas.Teknik perhitungan yang digunakan
sama dengan yang digunakan pada teknik pertama yaitu rumus korelasi Pearson.
BAB III
GAMBARAN UMUM

Kajian ini adalah untuk meneliti tingkat kepuasan masyarakat mengenai


Pelayanan Sarana Pendidikan di Kabupaten Tangerang. Untuk itu di lakukan
pengisian kuisioner kepada 32 Responden (Masyarakat) yang terdiri dari 10
pertanyaan. Dan diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel III.1
Skoring Kuisioner Tentang Pelayanan Sarana Pendidikan
Nama P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
1 Rian 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
2 Sigit 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3
3 Irwan 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4 Nazar 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2
5 Eki 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
6 Detri 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
7 Ulfa 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3
8 Tia 3 3 2 2 2 2 2 2 1 1
9 Caca 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1
Doni 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1
0
11 Agung 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1
1
Cimot 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
2
1
Pelor 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3
1
Bopal 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4
1
Ibnu 3 3 1 1 1 1 1 1 2 2
5
1
Iwan 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2
6
1
Abo 3 3 2 2 1 1 1 1 1 1
7
1
Lega 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
8
1
Zico 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
9
2
Nadia 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2
0
2
Sagita 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3
1
Nama P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
2
Galih 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3
2
2
Lala 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2
3
2
Dealova 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2
4
2
Tarmiza 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1
5
2
Erdina 3 2 1 2 3 1 2 1 2 2
6
2
Rizaldi 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2
7
2
Kania 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3
8
2
Kelly 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1
9
3
Murni 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
0
3 Wahyudi
2 2 2 2 2 2 2 2 3 2
1 n
3
Cibby 1 1 1 1 1 3 2 2 2 1
2

Keterangan :
R = Responden
P = Pertanyaan

Asumsi (1) = Kurang (2) = Cukup (3) = Baik


BAB IV
ANALISIS

Tabel IV.1
Skoring Kuisioner Tentang Pelayanan Sarana Pendidikan

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 32 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 32 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Dari tabel Case Procesing Summary dapat kita ketahui bahwa jumlah responden
(N) adalah 32 Orang.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.882 10

Pada Tabel Reliability Statistics dapat kita ketahui bahwa jumlah pertanyaan di
tunjukan untuk responden sebanyak 10 pertanyaan.
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
P1 16.16 15.297 .442 .887
P2 16.31 14.802 .559 .877
P3 16.47 14.709 .796 .858
P4 16.50 14.581 .913 .852
P5 16.50 14.452 .840 .855
P6 16.50 14.968 .710 .864
P7 16.44 15.480 .624 .870
P8 16.53 14.580 .789 .858
P9 16.31 15.448 .585 .873
P10 16.25 17.484 .110 .907

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
18.22 18.499 4.301 10
Dari hasil ini maka dapat diketahui uji validitasnya, yaitu dengan cara :

Menentukan nilai r tabel, pada kasus ini dengan jumlah responden 32 dan
tingkat erornya 5 % maka di peroleh nilai r tabel sebesar Asumsi 0,349
Menentukan nilai r hasil perhitungan dengan melihat kolom Corrected
Item Total Correlation
Membandingkan r tabel dengan r hitung dari masing masing pertanyaan,
dan bila r hasil > r tabel maka pertanyaan tersebut valid.

Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat 1 pertanyaan yang r hitungnya <


dari r tabel, yaitu P10. Sehingga pertanyaan tersebut tidak valid. Setelah itu maka
di lakukan analisis kembali denagntidak menyertakan P10 sehingga di peroleh
hasil :

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 32 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 32 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.907 9

Item Statistics

Mean Std. Deviation N


P1 2.06 .759 32
P2 1.91 .734 32
P3 1.75 .568 32
P4 1.72 .523 32
P5 1.72 .581 32
P6 1.72 .581 32
P7 1.78 .553 32
P8 1.69 .592 32
P9 1.91 .588 32
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
P1 14.19 14.093 .494 .915
P2 14.34 13.781 .580 .907
P3 14.50 13.742 .812 .888
P4 14.53 13.676 .914 .882
P5 14.53 13.612 .824 .887
P6 14.53 13.999 .724 .894
P7 14.47 14.451 .649 .899
P8 14.56 13.673 .790 .889
P9 14.34 14.749 .529 .907

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
16.25 17.484 4.181 9
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkaan hasil analisis uji validitas dan reliabilitas hasil kuisioner
yang diajukan kepada 32 responden terkait pelayanan sarana Pendidikan di
Kabupaten Tangerang, dapat diketahui bahwa hasil kuisioner 9 pertanyaan sudah
valid (baik) dan reabilitas (konsisten. Sedangkan untuk mengetahui reliabilitasnya
yaitu dengan membandingkan nilai Cronbach alpha dengan konstanta 0,6. Bila
hasil Cronbach alpha > dari konstanta maka pertanyaannya reliable. Dari hasil
di atas maka dapat di simpulkan bahwa 9 pertanyaan tersebut reliable.

Anda mungkin juga menyukai