KISTA OVARIUM
1.2 Fisiologi
Ovarium terdiri atas korteks di sebelah luar dan diliputi oleh epitelium
germinativum yang berbentuk kubik dan di dalam terdiri dari stroma serta
folikel primordiial dan medula sebelah dalam korteks tempat terdapatnya
stroma dengan pembuluh darah, serabut sara dan sedikit otot polos.
- Memproduksi ovum
2.2 Etiologi
Penyebab dari kista belum diketahui secara pasti tapi ada beberapa factor
pemicu yaitu :
2.2.1 Gaya hidup tidak sehat. Diantaranya :
a. Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurang serat
b. Zat tambahan pada makanan
c. Kurang olah raga
d. Merokok dan konsumsi alcohol
e. Terpapar dengan polusi dan agen infeksius
f. Sering stress
g. Zat polutan
2.2.2 Faktor genetic
Dalam tubuh kita terdapat gen gen yang berpotensi memicu
kanker, yaitu yang disebut protoonkogen, karena suatu sebab
tertentu, misalnya karena makanan yang bersifat karsinogen, polusi,
atau terpapar zat kimia tertentuatau karena radiasi, protoonkogen ini
dapat berubah menjadi onkogen, yaitu gen pemicu kanker.
Tanda dan gejala yang sering muncul pada kista ovarium antara lain :
a. Menstruasi yang tidak teratur, disertai nyeri.
b. Perasaan penuh dan dtertekan diperut bagian bawah.
c. Nyeri saat bersenggama.
d. Perdarahan menstruasi yang tidak biasa. Mungkin pendarahan lebih
lama, mungkin lebih pendek, atau mungkin tiak keluar darah menstruasi pada
siklus biasa atau siklus menstruasi tidak teratur.
-Pada stadium awal gejalanya dapat berupa:
a. Gangguan haid
b. Jika sudah menekan rectum mungkin terjadi konstipasi atau sering
berkemih.
c. Dapat terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang
menyebabkan nyeri spontan dan sakit diperut.
d. Nyeri saat bersenggma
-Pada stadium lanjut :
a. Asites
b. Penyebaran ke omentum (lemak perut) serta oran organ di dalam
rongga perut (usus dan hati)
c. Perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan,
d. Gangguan buang air besar dan kecil.
e. Sesak nafas akibat penumpukan cairan terjadi pada rongga dada akibat
penyebaran penyakit ke rongga dada yang mengakibatkan penderita sangat
merasa sesak nafas.
2.4 Patofisiolgis
Kista terdiri atas folikel folikel praovulasi yang telah mengalami atresia
(degenerasi). Pada wanita yang menderita ovarium polokistik, ovarium utuh
dan FSH dan SH tetapi tidak terjadi ovulasi ovum. Kadar FSH dibawah
normal sepanjang stadium folikular daur haid, sementara kadar LH lebih
tinggi dari normal, tetapi tidak memperlihatkan lonjakan. Peningkatan LH
yang terus menerus menimbulkan pembentukan androgen dan estrogen oleh
folikel dan kelenjar adrenal. Folikel anovulasi berdegenerasi dan membentuk
kista, yang menyebabkan terjadinya ovarium polikistik. (Corwin, 2002)
Gejala tidak pasti yang akan muncul seiring dengan waktu adalah perasaan
berat pada pelvis. Sering berkemih dan disuria dan perubahan fungsi gastro
intestinal, seperti rasa penuh, mual, tidak enak pada perut, cepat kenyang dan
konstipasi. Pada beberapa perempuan dapat terjadi perdarahan abnormal
vagina skunder akibat hiperplasia endometrium, bila tumor menghasilkan
estrogen beberapa tumor menghasilkan testosteron dan menyebabkan
virilisasi. (Price, Wilson, 2006)
2.6 Komplikasi
Beberapa ahli mencurigai kista ovarium bertanggung jawab atas terjadinya
kanker ovarium pada wanita diatas 40 tahun. Mekanisme terjadinya kanker
masih belum jelas namun dianjurkan pada wanita yang berusia diatas 40 tahun
untuk melakukan skrining atau deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya
kanker ovarium.
Faktor resiko lain yang dicurigai adalah penggunaan kontrasepsi oral
terutama yang berfungsi menekan terjadinya ovulasi. Maka dari itu bila
seorang wanita usia subur menggunakan metode konstrasepsi ini dan
kemudian mengalami keluhan pada siklus menstruasi, lebih baik segera
melakukan pemeriksaan lengkap atas kemungkinan terjadinya kanker
ovarium.
2.7 Prognosis
Prognosis untuk kista yang jinak baik. Walaupun penanganan dan
pengobatan kista ovarium telah dilakukan dengan prosedur yang benar namun
hasil pengobatannya sampai sekarang ini belum sangat menggembirakan
termasuk pengobatan yang dilakukan di pusat kanker terkemuka di dunia
sekalipun. Angka kelangsungan hidup 5 tahun penderita kista ovarium
stadium lanjut hanya kira-kira 20-30%, sedangkan sebagian penderita 60-70%
ditemukan dalam keadaan stadium lanjut sehingga penyakit ini disebut
dengan silent killer. Prognosis dari kista ovarium juga tergantung dari
beberapa hal: stadium, jenis histologis, derajat diferensiasi kista, residu kista,
umur penderita, ukuran kista dan free disease interval. Kista yang timbul pada
wanita usia reproduktif umumnya baik dan tidak menimbulkan dampak. Kista
yang timbul pada wanita menopause tidak boleh diabaikan karena merupakan
gejala dari adanya tumor patologis maupun ganas. Dari tipe kista: kalau kista
jinak umumnya tidak berbahaya namun, sebagian kecil berpotensi untuk
menjadi ganas. Sedangkan , kista ganas berbahaya, bila kista ganas terdeteksi
pada stadium lanjut maka survival rateakan semakin kecil
Pemeriksaan fisik
Dilakukan mulai dari kepala sampai ekstremitas bawah secara sistematis.
a. Kepala
a) Hygiene rambut
b) Keadaan rambut
b. Mata
a) Sklera : ikterik/tidak
b) Konjungtiva : anemis/tidak
c) Mata : simetris/tidak
c. Leher
a) pembengkakan kelenjer tyroid
b) Tekanan vena jugolaris.
d. Dada
Pernapasan
a) Jenis pernapasan
b) Bunyi napas
c) Penarikan sela iga
e. Abdomen
a) Nyeri tekan pada abdomen.
b) Teraba massa pada abdomen.
f. Ekstremitas
a) Nyeri panggul saat beraktivitas.
b) Tidak ada kelemahan.
g. Eliminasi, urinasi
a. Adanya konstipasi
b. Susah BAK
Pemeriksaan penunjang
Data laboratorium
a. Pemeriksaan Hb
b. Ultrasonografi
Untuk mengetahui letak batas kista.
b. Batasan Karakteristik
Merintih
c. Faktor yang berhubungan
Agen injuri biologis
Diagnosa 2 : Cemas b.d krisis situasional
a. Definisi
Menggambarkan kehawatiran dengan keaadan yang dialami
b. Batasan Karakteristik
Gelisah
c. Faktor yang berhubungan
krisis situasional
3.3 Perencanaan
Diagnosa 1 : Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri biologis
(.................................................................) (.................................................................)
Preseptor Akademik
(.................................................................)