Disusun Oleh :
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2017
Page | 1
PENGANTAR
Strategi dasar terkait penetapan harga yang secara umum digunakan oleh perusahaan
dengan kekuatan pasar. Menetapkan harga tunggal untuk seluruh pelanggan, misalnya saat
penerimaan marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC).
b) Fungsi Biaya :
C(Q) = 2Q
c) Dari fungsi diatas dapat diketahui bahwa penerimaan marginal (MR) dan
biaya marginal (MC), sebesar :
MR = 10 - 2Q
= 10 2 (2Q)
= 10 4Q
MC = 2
Page | 2
d) Sehingga tingkat output dan harga yang memaksimalkan laba perusahaan,
sebesar :
MR = MC
10 4Q = 2
Q =2
P = 10 2Q
= 10 2(2)
=$6
Page | 3
Sehingga meskipun perusahaan berskala kecil, perusahaan tersebut dapat
memperoleh beberapa informasi tentang permintaan dan biaya dari informasi yang
tersedia secara publik. Hal yang terpenting adalah menunjukkan bagaimana informasi
tersebut dapat digunakan untuk membuat keputusan penetapan harga. Kuncinya
adalah dengan mengingat hubungan antara elastisitas permintaan untuk produk
perusahaan dan penerimaan marginal. Penerimaan marginal untuk perusahaan dengan
kekuatan pasar dapat dirumuskan sebagai berikut :
1+ E f
MR=P ( )
Ef
Keterangan:
MR : Penerimaan marginal
P : Harga
Ef : Elastisitas harga permintaan
Karena tingkat output yang memaksimalkan laba terjadi ketika penerimaan marginal
(MR) sama dengan biaya marginal (MC), maka :
1+ Ef
P ( )
Ef
=MC
Keterangan:
MC : Biaya marginal
P : Harga
Ef : Elastisitas harga permintaan
Sehingga harga yang memaksimalkan laba perusahaan dengan kekuatan pasar dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Page | 4
Ef
P= ( )
1+ E f
X MC , dimana
Ef
( )
1+ E f
=K , Sehingga
P=K X MC
Keterangan:
MC : Biaya marginal
P : Harga
Ef : Elastisitas harga permintaan
K : Faktor markup yang memaksimalkan laba untuk monopoli dan persaingan
monopolistik
P= ( 14,1
4,1
) X MC
P=1,32 MC
Dalam menetapkan markup yang perlu diingat adalah elastisitas permintaan dpat
berubah ketika harga barang atau jasa juga berubah. Saat fungsi permintaan linier,
permintaan lebih elastiss pada harga yang lebih tinggi dibandingkan pada harga yang
Page | 5
lebih rendah. Kenaikan harga dalam skala kecil akan menyebabkan sedikit kenaikan
pada elastisitas permintaan sehingga menyebabkan kenaikan optimal sedikit lebih
kecil dibandingkan perhitungan berdasarkan perkiraan awal terkait elastisitas
permintaan. Jika kita memiliki perkiraan fungsi permintaan penentuan harga yang
memaksimalkan laba akan lebih akurat. Cara yang dapat dilakukan yaitu :
= ( 14
4
)
4
= 3
Page | 6
Syarat utama prosedur ini yaitu tersedianya informasi yang sempurna
mengenai permintaan dan biaya dari seluruh perusahaan yang ada dalam industri dan
dihadapkan pada fakta bahwa penerimaan marginal pelaku oligopoli cournot
tergantung pada output yang dihasilkan oleh seluruh perusahaan yang berada dipasar.
Sehingga harus didasarkan pada perpotongan dari fungsi reaksi.
Jika ssuatu industri terdiri dari N pelaku oligopoli cournot dan masing-masing
memiliki struktur biaya yang identik serta menghasilkan produk yang sama, maka
harga yang memaksimalkan laba dalam keseimbangan cournot dapat dirumuskan
sebagai berikut :
Ef = NEm
NE m
P= (1+ NE m )
X MC
Keterangan:
MC : Biaya marginal
P : Harga
Ef : Elastisitas harga permintaan
N : Jumlah perusahaan yang ada dalam industri
Em : Elastisitas permintaan pasar
Tiga aspek terkait aturan penetapan harga untuk oligopoli cournot, yaitu :
a) Semakin elastis permintaan pasar, semakin dekat harga yang memaksimalkan
laba dengan biaya marginal.
Nilai absolut dari elastisitas permintaan pasar adalah tak terbatas, harga
yang memaksimalkan laba adalah sebesar biaya marginal, terlepas dari berapa
banyak perusahaan yang ada dalam industri
b) Semakin meningkat jumlah perusahaan, harga yang memaksimalkan laba
semakin mendekati marginal.
Perusahaan dengan jumlah yang tak terhingga (N = ), harga yang
memaksimalkan laba adalah sama persis dengan biaya marginal. Hal tersebut
konsisten dengan analisis kita dalam persaingan sempurna dimana saat
kebanyaan perusahaan menghasilkan produk homogen, harga sama dengan
biaaya marginal. Sebagai catatan, persaingan sempurna dapat dilihat sebagai
kasus dengan pembatasan dalam oligopoli cournot, saat jumlah perusahaan
mendekati tak terhingga
c) Semakin tinggi biaya marginal, semakin tinggi harga memaksimalkan laba
dalam oligopli cournot.
NE m
P= ( )
1+ NE m
X MC
Page | 7
( 3 )(2 )
P=
( )
1+ ( 3 x (2 ) )
X $ 50
P=$ 60
Beberapa strategi penetapan harga dapat digunakan untuk menghasilkan laba melebihi
yang diperoleh dengan menetapkan harga tunggal dimana penerimaan marginal sama dengan
biaya marginal.
Page | 8
dapatkan jika menetapkan harga yang sama untuk semua
konsumen.
Page | 9
tetapi tidak perlu mengetahui karakteristik khusus dari seorang
konsumen.
Dari figur 11-1 (b) dapat dilihat jika Acme Beverage Company
menetapkan harga kepada konsumen sebesar $7,60 per kasus untuk
2 kasus pertama yang dibeli dan $5,20 untuk setiap kasus
tambahan. Daerah yang diarsir merupakan kontribusi Acme
Beverage Company terhadap laba melalui strategi tersebut.
Diskriminasi harga tingkat kedua menghasilkan laba yang lebih
rendah bagi perusahaan dibandingkan diskriminasi harga tingkat
pertama. Meski demikian, laba yang dihasilkan masih lebih tinggi
dibandingkan jika perusahaan menerapkan stategi penetapan harga
yang sama untuk seluruh unit yang terjual. Akibatnya konsumen
yang membeli jumlah kecil membayar dengan harga yang lebih
tinggi daripada mereka yang membeli dalam jumlah besar.
Page | 10
turun sampai berada dalam keseimbangan, sehingga penerimaan
marginal untuk kedua kelompok adalah sama persis.
1+ E 1
MR1 = P1 ( )
E1
1+ E 2
MR2 = P2 ( )
E2
Page | 11
karena konsumen tersebut akan menghemat uang dengan membeli
dari konsumen yang membeli pada harga rendah. adanya
kemungkinan menjulla kembali ini menyebabkan barang yang
dibeli oleh konsumen dengan penetapan harga yang lebih rendah
merupakan substitusi yang sempurna untuk produk perusahaan.
konsumen dapat menjual dengan harga rendah daripada harga yang
ditetapkan perusahaan terhadap kelompok lainnya sehingga
mengurangi laba perusahaan.
Diskriminasi harga tingkat ketiga dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1+ E 1
P1 E1 ( )=MC } MR
1
1+ E 2
P2 ( )
E2
=MC } MR2
1+ E L
PL ( ) EL
=MC
PL ( 14
4 )
=6
PL = $8
1+ E D
PD ( ED ) =MC
PD ( 12
2 )
=6
PD = $ 12
Page | 12
Sehingga untuk dapat memaksimalkan laba, harga pizza pada menu
makan siang sebesar $8 dan harga pizza pada menu makan malam
sebesar $12. Karena mahasiswa memiliki permintaan yang lebih
elastis untuk pizza daripada anggota fakultas, mereka sebaiknya
dikenakan harga yang lebih rendah untuk memaksimalkan laba.
= (P MC) Q
= ($6-$2) 4
=$ 16
Page | 13
1
2
[ ( $ 10$ 6 ) 4 ]=$ 8
Konsumen menerima total senilai $8 dari 4 unit yang dibelinya yang tidak
diambil melalui harga yang mereka bayarkan.
Seperti diskriminasi tingkat pertama, penetapan harga dua bagian juga
memungkinkan perusahaan untuk mengambil seluruh surplus konsumen dari
konsumen. Pada figur 11-2 (a) merupakan fungsi permintaan seorang individu
dan perusahaan dengan biaya tetap sebesar $32 memungkinkan konsumen
memiliki hak untuk membeli produk tersebut dengan biaya per unit sebesar
$2. Pada figur 11-2 (b) diketahui :
Q = 10 P
C(Q) = 2Q
Harga tunggal untuk seluruh konsumen
Q=8
P=2
MR = MC
1
2
[ ( $ 10$ 2 ) 8 ] =$ 32
c) Block Pricing
d) Commodity Bundling
2. Strategi Penetapan Harga Untuk Struktur Biaya dan Permintaan Khusus
Page | 14
a) Peak-Load Pricing
b) Subsidi Silang
c) Transfer Pricing
3. Strategi Penetapan Harga di Pasar Dengan Persaingan Harga Yang Intens
a) Price Matching
b) Mendorong Loyalitas Terhadap Merek
c) Penetapan Harga Secara Acak
Page | 15