Sumber Daya
Pengertian Sumber daya mineral adalah suatu besaran atau
banyaknya endapan bahan galian (bahan tambang) yang mungkin bernilai
ekonomis dan hanya berdasarkan kriteria geologi saja. uatu nilai potensi
yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan.
Sumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi juga non-fisik (intangible).
Sumber daya ada yang dapat berubah, baik menjadi semakin besar
maupun hilang, dan ada pula sumber daya yang kekal (selalu tetap).
Selain itu, dikenal pula istilah sumber daya yang dapat pulih atau
terbarukan (renewable resources) dan sumber daya tak terbarukan (non-
renewable resources). Ke dalam sumber daya dapat pulih termasuk
tanaman dan hewan (sumber daya hayati).
Sumber daya (Resources) adalah bagian dari endapan bahan galian
yang diharapkan dapat dimanfaatkan. Sumber daya ini dibagi dalam
kelas-kelas sumber daya berdasarkan tingkat keyakinan geologi yang
ditentukan secara kualitatif oleh kondisi geologi/tingkat kompleksitas dan
secara kuantitatif oleh jarak titik informasi. Sumberdaya ini dapat
meningkat menjadi cadangan apabila setelah dilakukan kajian kelayakan
dinyatakan layak.
1. Sumber Daya Hipotetik (Hypothetical Resource)
Sumber daya hipotetik adalah jumlah bahan galian di daerah
penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan yang dihitung
berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan
untuk tahap survei tinjau.
2. Sumber Daya Tereka (inferred Resource)
Sumber daya adalah jumlah bahan galian di daerah
penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan yang dihitung
berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan
untuk tahap prospeksi.
3. Sumber Daya Tertunjuk (Indicated Resource)
Sumber daya tertunjuk adalah jumlah bahan galian di daerah
penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan yang dihitung
berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan
untuk tahap eksplorasi pendahuluan.
4. Sumber Daya Terukur (Measured Resourced)
Sumber daya terukur adalah jumlah bahan galian di daerah
penyelidikan atau bagian dari daerah penyelidikan yang dihitung
berdasarkan data yang memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan
untuk tahap eksplorasi rinci.
B. Cadangan
Cadangan merupakan bagian dari sumber daya yang berdasarkan
kelayakan ekonomi dan ditinjau dari beberapa aspek, bahan tersebut
dapat ditambang. Cadangan dalam pengertian geologi-pertambangan
suatu besaran endapan bahan galian yang menggambarkan letak
keterdapatan, bentuk tubuh bijih, volume atau tonase, dan mutu /
kualitas, sehingga berdasarkan penilaian ekonomi, bahan tambang
tersebut layak untuk ditambang.
Cadangan dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu:
1. Cadangan Terkira (Probable Reserve) adalah sumber daya
mineral terunjuk dan sebagian sumber daya mineral terukur
yang tingkat keyakinan geologinya masih lebih rendah, yang
berdasarkan studi kelayakan tambang semua faktor yang terkait
telah terpenuhi, sehingga penambangan dapat dilakukan secara
ekonomis.
2. Cadangan Terbukti (Proved Reserved) adalah sumber daya
mineral terukur yang berdasarkan studi kelayakan tambang
semua faktor yang terkait telah terpenuhi, sehingga
penambangan dapat dilakukan secara ekonomis.
C. Terapan Geostatitika
Geostatistik adalah ilmu yang mempelajari aplikasi dan teori
mengenai variabel terregional (variabel berubah) pada berbagai
fenomena gejala alam, terutama untuk menentukan volume bahan galian.
Landasan dari pembelajaran geostatistik adalah "The Theory of
Regionalised Variables, dimana data dari titik-titik sampel mempunyai
korelasi satu sama lain sesuai dengan karakteristik penyebaran endapan
mineral. Analisis dari geostatistik merupakan teknik geostatistik yang
terfokus pada variabel spasial, yaitu hubungan antara variabel yang
diukur pada titik tertentu dengan variabel yang sama pada titik dengan
jarak tertentu dari titik pertama.
1. ANALISA KRIGING
3. VARIOGRAM EKSPERIMENTAL
3) Nugget Effect
Kediskontinuan pada pusat variogram terhadap garis vertikal
yang melompat dari nilai 0 pada pusat nilai variogram dengan
pemisahan jarak terkecil disebut dengan nugget effect. Rasio
nugget effect terhadap sill umumnya bernilai 11 sebagai nugget
effect relative dan
dinyatakan dalam persentase.
5. KEGUNAAN GEOSTATISTIK
6. SOFTWARE GEOSTATISTIK
E. Metode Polygon
Dimana :
V = volume
A = luas poligon
Dimana :
V = volume
SG = spesific gravity batubara
Persamaan pembobotannya :
Faktor pembobotan :
Persamaan pembobotannya :
Faktor pembobotan :
Persamaan pembobotannya :
Faktor pembobotan :
Keterangan :
Prosedur peerhitungan
4. Metode ini didasarkan pada estimasi titik dan tidak bergantung pada
ukuran blok.
I. Metode USGS
W = L x t x Bj
Keterangan :
http://siboxer.blogspot.co.id/2011/10/metode-perhitungan-cadangan-
standar.html
J. Metode Elemen Hingga
Metode elemen hingga adalah salah satu teknik solusi persamaan
differensial parsial (PDP). Persyaratan yang perlu diperhatikan pada
diskriktisasi domain dimana letak atau koordinat titik-titik harus diketahui,
dimana diskriktisasi domain-domain solusi menjadi elemen-elemen tidak
harus teratur. Selain itu permodelan dengan metode elemen hingga dapat
menghitung luas 2D atau volume 3D
Secara umum, pemodelan dan perhitungan cadangan batubara
memerlukan data-data dasar sebagai berikut (Syafrizal, 2006) :
a. Peta topografi
b. Data penyebaran singkapan batubara (telah disesuaikan
dengan format/datum peta)
c. Data dan sebaran titik bor
d. Peta geologi lokal (meliputi litologi, stratigrafi, dan struktur
geologi)
e. Peta situasi dan data-data yang memuat batasan-batasan
alamiah seperti aliran sungai, jalan, perkampungan, dan lain-
lain.
Data penyebaran singkapan batubara berguna untuk mengetahui
cropline batubara, yang merupakan posisi dimana penambangan dimulai.
Dari pemboran diperoleh hasil berupa data elevasi atap/roof dan
lantai/floor batubara yang akan digunakan dalam pemodelan lapisan
batubara serta perhitungan cadangan.
Peta situasi dan data-data yang memuat batasan-batasan alamiah
(aliran sungai, jalan, perkampungan, dan sebagainya) berguna untuk
menentukan batas/boundary perhitungan cadangan. Endapan batubara
yang tidak dapat ditambang karena batasan-batasan alamiah tersebut
tidak diperhitungkan dalam perhitungan cadangan.
Keuntungan dari Metode Elemen Hingga.
a. Memodelkan bentuk yang kompleks
b. Menyelesaikan kondisi pembebanan umumMenyelesaikan kondisi
pembebanan umum
c. Memodelkan objek/struktur dengan jenis material yang banyak
(krn. Pers. Pada tingkat elemen)
d. Memodelkan banyak macam syarat batas
e. Dengan mudah menggunakan bermacam ukuran elemen dalam
meshing/diskritisasielemen dalam meshing/diskritisasi
f. Menyelesaikan model dengan mudah dan murah
g. Dapat memodelkan efek dimanis
h. Menyelesaikan kelakuan tidak linier dari geometri dan material
K. Statistik Dasar
1. Univariat
Univariate Analysis, adalah analisis yang dilakukan untuk satu
variabel atau per variabel.
Catatan: Dalam pengertian tertentu, analisis deskriptif menjadi
sama dengan analisis univariat.
2. Bivariat Multivariat
3. Multivariat
L. Stastik Spasial
1. Variogram
Proses yang dilakukan dalam analisis variogram adalah meregister
seluruh data, mengeksplorasi data, membuat model, melakukan dan
membandingkan pemodelan. Analisis mendalam dan terintegrasi dengan
geostatistik sangat diperlukan untuk dapat membuat model detail guna
analisa fasies dan peta porositas yang bertujuan determinasi dan input
pada model simulasi reservoir.
Salah satunya adalah melalui metode Variogram. Variogram adalah
serangkaian aktivitas mulai dari penelusuran data, pembuatan model
hingga laporan analisa.Berikut uraian dalam tahapan analisa :
a. Penelusuran Data
Penelusuran data dilakukan secara manual atau dengan
komputer. Jika data tersusun dalam grid/ spacing yang teratur dapat
dilakukan perhitungan secara langsung dengan arah horisontal,
vertikal ataupun diagonal.
2. Kriging
Istilah kriging diambil dari nama seorang ahli, yaitu D.G. Krige, yang
pertama kali menggunakan korelasi spasial dan estimator yang tidak bias.
Istilah kriging diperkenalkan oleh G. Matheron untuk menonjolkan metode
khusus dalam moving average terbobot (weighted moving average) yang
meminimalkan varians dari hasil estimasi.
kriging adalah suatu metode geostatistika yang memanfaatkan nilai
spasial pada lokasi tersampel dan variogram untuk memprediksi nilai
pada lokasi lain yang belum dan/atau tidak tersampel dimana nilai
prediksi tersebut tergantung pada kedekatannya terhadap lokasi
tersampel [1]. Pada penerapannya, kriging dibawah asumsi kestasioneran
dalam ratarata () dan varians ( 2), sehingga jika asumsi kestasioneran
tersebut dilanggar maka kriging menghasilkan nilai prediksi yang kurang
presisif. Selain itu, sebagaimana pada semua metode analisis data non-
spatial (crosssectional, time series, panel, dll.), kriging juga dapat
menghasilkan nilai prediksi kurang presisif jika di antara data yang ada
terdapat pencilan (outlier). Outlier didefinisikan sebagai nilai yang ekstrim
dari nilai amatan lainnya yang kemungkinan dapat disebabkan oleh
kesalahan pencatatan, kalibrasi alat yang tidak tepat atau kemungkinan
lainnya. Kriging sebagai interpolasi spasial optimum dapat menghasilkan
nilai prediksi kurang presisif jika di antara data yang ada terdapat pencilan
(outlier). Outlierdidefinisikan sebagai nilai yang ekstrim dari nilai amatan
lainnya yang kemungkinan dapat disebabkan oleh kesalahan pencatatan,
kalibrasi alat yang tidak tepat atau kemungkinan lainnya.
Pengembangan ordinary kriging (kriging klasik) adalah robust kriging yang
mentransformasi bobot variogram pada variogram klasik sehingga
menjadi variogram yangrobust terhadap outlier.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data spasial yang
mengandung outlier dan memenuhi asumsi kriging klasik. Hasil analisis
menunjukkan bahwa robust kriging jauh lebih presisif dibandingkan
dengan ordinary kriging dalam mengestimasi nilai dari titik-titik spasial
untuk data yang mengandung pencilan. Hal tersebut ditunjukkan dengan
nilaicross validation (MAE dan RMSE) dari robust kriging jauh lebih kecil
dibandingkan dengan ordinary kriging.
Ada beberapa model kriging yang umum digunakan di antaranya
adalah ordinary kriging dan universal krigingyang notabenenya tidak
mengakomodir adanya outlier. Lebih lanjut, pengembangan ordinary
kriging adalah robust kriging yang mentransformasi bobot variogram pada
variogram klasik sehingga menjadi variogram yang robust terhadap
outlier.
a. Variogram, Semivariogram, Kovariogram dan Korelogram
Pada pemodelan variogram dan kriging, data spasial
diasumsikan sebagai proses stokastik {Z(S):S E D} dengan D adalah
himpunan bagian dalam ruang berdimensi Rd, d > 0. Kovarian nilai
antara dua titik sembarang si dan sj didefinisikan sebagai,
b. Semivariogram Empirik
ij=0,5[Z(Si)-Z(Sj)]2
(h) =
di mana
N(h) : himpunan pasangan data pada Si dan Sj yang mempunyai
selisih jarak yang sama, h E T(h), sedangkan T(h) merupakan daerah
toleransi di sekitar h. |N(h)| : banyak pasangan jarak di dalam
himpunan N(h).
c. Spatial Outlier
Spatial Outlier (pencilan spasial) didefinisikan sebagai nilai
lokasi observasi yang tidak konsisten (ekstrim) terhadap nilai lokasi
observasi yang lainnya. Munculnya pencilan dapat disebabkan oleh
mekanisme pengambilan nilai observasi yang berbeda dengan yang
lainnya, Ada banyak metode yang digunakan untuk mendeteksi
adanya pencilan salah satunya adalah dengan spatial statistics Z
test. Untuk spatial statistics Z test, didefinisikan sebagai:
d. Robust Kriging
Model yang mendasari robust kriging adalah
4. Block Model
Konsep Block Model dan Basis Data ~ Suatu pekerjaan yang penting
dan besar tanggung jawabnya dalam mengevaluasi suatu proyek
pertambangan adalah penaksiran cadangan. Seluruh keputusan teknis
sangat tergantung pada pekerjaan tersebut. Penaksiran
cadanganmenghasilkan suatu taksiran. Model cadangan yang dibuat
merupakan pendekatan dari kenyataan dan berdasarkan informasi yang
dimiliki, serta masih mengandung ketidakpastian. Suatu taksiran
cadangan harus mencerminkan secara tepat kondisi geologis dan
karakter/sifat mineralisasi, serta sesuai dengan tujuan
evaluasi. Penaksiran cadangan ini penting karena :
a. Memberikan taksiran kuantitas (tonase) dan kualitas (kadar)
cadangan bijih,
b. Memberikan perkiraan bentuk tiga dimensi cadangan bijih dan
distribusi ruang dari kadarnya,
a. Tahap Eksplorasi
2) Prospeksi (Prospecting)
Tahap eksplorasi ini dimaksudkan untuk membatasi daerah
sebaran endapan batu bara yang akan menjadi sasaran eksplorasi
selanjutnya. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, di antaranya,
pemetaan geologi dengan skala minimal 1:50.000, pengukuran
penampang stratigrafi, pembuatan paritan, pembuatan sumuran,
pemboran uji (scout drilling), pencontohan, dan analisis. Metode
eksplorasi tidak langsung, seperti penyelidikan geofisika, dapat
dilaksanakan apabila dianggap perlu.
3) Dasar Klasifikasi
a) Aspek Geologi
b) Aspek Ekonomi
5) Pelaporan
6) Pengujian
a) Pengujian kelas sumber daya dan cadangan batu bara
dilakukan terhadap terpenuhinya persyaratan yang telah
ditentukan.
b) Panitia/lembaga penguji merupakan tim yang dibentuk oleh
instansi yang berwenang untuk tujuan itu. Anggota
panitia/lembaga yang ditunjuk terdiri atas para ahli yang
berkompeten dan berpengalaman di bidangnya.
2. JORC
a. Kategori Cadangan berdasarkan Geologi
1) Terukur
2) Diindikasikan
Sumber Daya yang tonase dan kelas dihitung dari informasi
yang serupa dengan yang digunakan untuk sumber daya diukur,
tetapi situs untuk inspeksi, pengambilan sampel, dan pengukuran
jauh terpisah atau sebaliknya kurang memadai spasi. Tingkat
jaminan, meskipun lebih rendah dari sumber daya dalam kategori
diukur, cukup tinggi untuk mengasumsikan kontinuitas antara titik
pengamatan. Menunjukkan: Sebuah istilah kolektif untuk jumlah
sumber daya terukur dan terindikasi.
3) Tersirat
2) Subeconomic
3) Paramarginal
N. Software
1. Surpac
2. Minescape
a. Block Model
Block Model yaitu suatu matrik block (Atau disebut juga Call) dari
dimensi x,y,z yang akan menampilkan volume deposit pada yang
dinginkan. Setiap ruang menentukan tiga dimensi tertentu. Biasanya
block berbentuk persegi panjang, juga dapat berbentuk jajaran jenjang.
Setiap block diidentifikasi dengan sebuah nomor indeks dan koordinat.
Setiap block juga ditetapkan untuk menyimpan hasil pengujian kadar
logam atau value-value kuakitas yang diperlukan, dan informasi geologi
serta spatial lainnya untuk tiap hal yang penting yang terdapat dalam
deposit.
Ram adalah salah satu aplikasi dari minescape open cut yang
dirancang untuk membuat desain ram dan benching tiga dimensi dari
suatu pit.Proses awal pembuatan desain ram adalah mencakup
pengaturan desain bench pada elevasi-elevasi konstan atau terhadap
surface-surface. Elevasi yang konstan lebih mudah untuk digunakan jika
bench-bench hamper horinzontal.
d. Coal Modeling
e. Stratmodel
f. Schema
3. Datamine