Antibiotika Adalah Suatu Substansi Kimia Yang Dibentuk Atau Diperoleh Dari Berbagai Spesies Mikroorganisme
Antibiotika Adalah Suatu Substansi Kimia Yang Dibentuk Atau Diperoleh Dari Berbagai Spesies Mikroorganisme
Fungsi membran
Sintesis protein
Metabolism intermedier
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi adalah suatu teknik untuk menetapkan
suatu potensi antibiotik dengan mengukur efek senyawa tersebut terhadap
pertumbuhan mikroorganisme uji yang peka dan sesuai. Efek yang ditimbulkan
pada senyawa uji dapat berupa hambatan pertumbuhan.
Metode pengujian potensi antibiotik ini dilakukan secara difusi agar dimana
merupakan cara sederhana dengan hasil yang cukup teliti. Prinsip penetapannya
adalah pengukuran luas hambatan pertumbuhan mikroba uji terhadap zat baku
dan zat uji.
Dalam rentang konsentrasi tertentu, terdapat hubungan linear antara
peningkatan konsentrasi dengan luas daerah hambatan pertumbuhan mikroba
uji.
Metode difusi agar ini menggunakan pencadang gelas yang disuntikan antibiotik
ke dalamnya pada media agar yang telah diinokulasi perbenihan bakteri. Area
jernih mengindikasikan adanya hambatan pertumbuhan mikroorganisme oleh
antibiotik pada permukaan media agar.
C. pH
D. Ukuran inokulum
G. Lama inkubasi
H. Cara pengerjaan
o Kemoterapi Antimikroba
Zat kimia telah digunakan untuk pengobatan penyakit infeksi sejak abad ke-17
(misalnya, kina untuk malaria dan emetin untuk amebiasis), namun, kemoterapi
sebagai suatu ilmu baru mulai dikembangkan oleh Paul Ehrlic pada awal dekade
abad ke-20. Masa perkembangan kemoterapi antimikroba sekarang dimulai pada
tahun 1935, dengan penemuan sulfonamida. Pada tahun 1940, diperlihatkan
bahwa penisilin, yang ditemukan pada tahun 1929, dapat dibuat menjadi zat
kemoterapi yang efektif. Selama 25 tahun berikutnya, penelitian kemoterapi
sebagian besar berpusat sekitar zat antimikroba yang berasal dari
mikroorganisme, yang dinamakan antibiotika.
Suatu zat antimikroba yang ideal memiliki toksiitas selektif. Istilah ini berarti
suatu obat berbahaya bagi parasit tetapi tidak membahayakan inang. Seringkali,
toksisitas selektif lebih bersifat relatif dan bukan absolut; ini berarti bahwa suatu
obat yang pada konsentrasi tertentu dapat ditoleransi oleh inang, dapat merusak
parasit.
Toksisitas selektif dapat berupa fungsi dari suatu reseptor khusus yang
dibutuhkan untuk pelekatan obat, atau dapat bergantung pada penghambatan
proses biokimia yang penting untuk parasit tetapi tidak untuk inang. Mekanisme
kerja sebagian besar obat antimikroba belum dimengerti secara jelas. Namun,
untuk mudahnya dapat dibagi menjadi empat cara:
Penentuan nilai-nilai ini dapat dilakukan dengan salah satu dari dua metode
utama berikut: pengenceran atau difusi.
Dengan menggunakan bakteri percobaan standar dan contoh obat yang telah
dikenal sebagai perbandingan, metode ini dapat digunakan untuk menentukan
potensi antibiotika yang sedang diperiksa atau kepekaan mikroorganisme.
a) Metode Pengenceran
b) Metode Difusi
Cakram kertas saring, cawan yang berliang renik, atau silinder tidak beralas,
yang mengandung obat dalam jumlah tertentu ditempatkan pada perbenihan
padat yang telah ditanami dengan biakan tebal organisme yang diperiksa.
Setelah pengeraman, garis tengah daerah hambat jernih yang mengelilingi obat
dianggap sebagai ukuran kekuatan hambatan obat terhadap organisme yang
diperiksa. Metode ini dipengaruhi banyak faktor fisik dan kimiawi di samping
interaksi antara obat dan organisme (misalnya, sifat perbenihan dan daya difusi,
ukuran molekul, dan stabilitas obat). Meskipun demikian, dengan standarisasi
keadaan akan memungkinkan pengukuran kuantitatif potensi obat atau
kepekaan organisme.
Interpretasi hasil tes difusi harus didasarkan pada perbandingan antara metode
pengenceran dengan metode difusi. Perbandingan ini telah dibuat, dan juga
rujukan standar internasional telah dibuat. Garis regresi linear dapat menyatakan
hubungan antara log konsentrasi minimum hambatan pada tes pengenceran dan
garis tengah daerah hambatan pada tes difusi.
Penggunaan cakram tunggal untuk tiap antibiotika dengan keadaan tes yang
standar memungkinkan penilaian kepekaan atau resistensi mikroorganisme
dengan membandingkan ukuran daerah hambatan terhadap suatu patokan obat
yang sama (metode Kirby-Bauer).
Pustaka