Anda di halaman 1dari 43

Penggunaan Lilin Mainan sebagai Media Pembelajaran dalam Materi Bentuk

Molekul untuk meningkatkan hasil belajar siswa

Laporan Inovasi Pembelajaran Kimia


Semester Genap
Tahun Ajaran 2014-2015
disusun oleh
Siti Khodijah, S.Pd.

SMP INTERNAT AL KAUSAR


Jl. Habib Desa Babakan Jaya Kec. Parungkuda Kabupaten Sukabumi
Jawa Barat
2015

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Proses pembelajaran merupakan sebuah proses yang melibatkan interaksi setiap
peserta didik untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru mengenai materi yang
sedang dipelajarinya. Proses pembelajaran menuntut agar seseorang mampu melakukan aksi
terhadap apa yang telah dipahaminya. Hambatan yang dialami dalam pembelajaran kimia
pada umumnya bertumpu pada ketidakpahaman terhadap konsep kimia secara utuh. Hal ini
disebabkan beberapa materi dalam pembelajaran kimia bersifat abstrak sehingga
membutuhkan alat bantu atau media pembelajaran yang dapat memudahkan siswa dalam
memahami pelajaran.
Materi bentuk molekul merupakan salah satu materi yang bersifat abstrak. Mengacu
pada kurikulum KTSP, materi tersebut sebelumnya dipelajari di kelas XI. Akan tetapi, seiring
perubahan kurikulum 2013, materi tersebut saat ini dipelajari di kelas X. Oleh karena
kemampuan abstraksi siswa kels X yang berbeda-beda maka dibutuhkan media yang mampu
memvisualisasikan bentuk molekul ini agar mudah dipahami oleh siswa.
Di zaman modern seperti sekarang ini media pembelajaran banyak sekali jenisnya,
mulai dari yang paling sederhana hingga paling canggih seperti berbasis computer atau model
molekul 3D yang siap pakai. Penerapan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran yang
dirancang sedemikian rupa menuntut peserta didik untuk aktif dalam mengkonstruk
pengetahuannya sendiri melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengolah informasi dan mengomunikasikan pengetahuannya tersebut. Melalui pendekatan
saintifik siswa diarahkan agar bisa mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan
melalui proses kerja yang ilmiah dan mengedepankan penalaran induktif.
Pada inovasi pembelajaran kimia kali ini, penulis mencoba menggunakan media
pembelajaran sederhana berupa lilin mainan sebagai alat bantu dalam meningkatkan
pemahaman siswa dalam materi bentuk molekul.Penggunaan lilin mainan dikarenakan media
ini mudah diperoleh dan cukup terjangkau harganya, selain itu tekstur dari lilin itu sendiri
yang menyenangkan untuk disentuh dan dimanipulasi atau diubah baik dari segi bentuk
maupun ukuran.

1.2 RUANG LINGKUP


Subjek penelitian ini adalah kelas X IPA 1. BAB 3 untuk kelas X yang mengacu pada
kurikulum 2013 meliputi ikatan kimia, bentuk molekul dan gaya antar molekul. Akan tetapi,
materi pada inovasi pembelajaran ini dibatasi hanya untuk materi bentuk molekul. Materi
bentuk molekul bersifat konsep teoritis dan bersifat abstrak atau invisible serta informatif.
Salah satu aspek pengembangan dalam kurikulum 2013 untuk materi bentuk molekul pada
pelajaran kimia kelas X siswa diminta untuk:
Menganalisis teori jumlah pasangan elektron disekitar inti atom (Teori Domain Elektron)
untuk menentukan bentuk molekul
Meramalkan bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan elektron disekitar inti
atom (Teori Domain Elektron)

1.3 TUJUAN INOVASI


Tujuan inovasi pembelajaran kimia adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai
materi ikatan kimia melalui media sederhana berupa lilin mainan.

1.4 SAJIAN DEFINISI/PENJELASAN ISTILAH


A. Lilin mainan atau disebut juga plastisin merupakan mainan sejenis lilin yang dapat
dibentuk macam-macam. Plastisin bisa digunakan dengan cara ditekan-tekan dan
dibentuk menjadi bentuk lain. Plastisin dapat dirol, dipotong, lalu dicetak. Dengan
demikian penggunaan plastisin memungkinkan anak berkreasi bebas.
B. Media pembelajaran menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah alat atau bahan yang
digunakan dalam proses pengajaran atau pembelajaran.
C. Bentuk molekul merupakan bentuk yang dimiliki oleh suatu molekul senyawa kimia. Ada
lima bentuk molekul yang penting, yaitu linear, segitiga sama sisi, tetrahedron,
oktahedron, dan bipiramida trigonal. Bentuk molekul dapat diramalkan menggunakan
teori domain elektron yang dikembangkan oleh teori VSEPR
D. Teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion) menyatakan bahwa pasangan-
pasangan elektron yang semuanya bermuatan negatif akan berusaha saling menjauhi
sehingga tolak-menolak antarpasangan ini menjadi minimum.
E. Teori domain elektron, merupakan pengembangan teori VSEPR dimana pasangan-
pasangan elektron dalam ikatan tunggal atau rangkap dan pasangan elektron bebas
dianggap terkungkung dalam domain elektron. Domain elektron dibedakan menjadi :
- Domain elektron ikatan yaitu domain yang mengandung pasangan elektron ikatan
- Domain elektron bebas yaitu domain yang mengandung pasangan elektron bebas.

1.5 KAJIAN TEORI


A. Media Pembelajaran
a. Pengertian media pembelajaran
Menurut Miarso (1989) dalam Cepi Riana (2008), media pembelajaran
merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa untuk belajar.
Gagne menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam
lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar, sementara itu Briggs
berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta
merangsang siswa untuk belajar (Sadiman, 2003: 6).
Adapun media pengajaran menurut Ibrahim dan Syaodih (2003:112) diartikan
sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi
pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga
dapat mendorong proses belajar mengajar.
Dari berbagai definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa media adalah
segala benda yang dapat menyalurkan pesan atau isi pelajaran sehingga dapat
merangsang siswa untuk belajar.

b. Fungsi media pembelajaran


Penggunaan media pembelajaran dapat membantu meningkatkan pemahaman
dan daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang dipelajari. Berikut ini fungsi-
fungsi dari penggunaan media pembelajaran menurut Asnawir dan Usman (2002:24):
- Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan membantu memudahkan mengajar
bagi guru.
- Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak dapat menjadi lebih konkrit)
- Menarik perhatian siswa lebih besar (kegiatan pembelajaran dapat berjalan lebih
menyenangkan dan tidak membosankan).
- Semua indra siswa dapat diaktifkan.
- Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belaj ar

c. Manfaat media Pembelajaran


Beberapa manfaat media pembelajaran menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai
(1991:3) adalah:
- Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar.
- Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh
siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik.
- Metode pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak
kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.
- Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan
uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti pengamatan, melakukan,
mendemonstrasikan dan lain-lain.

B. Lilin Mainan atau Plastisin


Lilin mainan atau plastisin adalah bahan terbaik yang digunakan untuk belajar
dengan anak-anak, selain itu lilin juga dapat digunakan untuk terapi. Kebanyakan anak-
anak telah siap memakai lilin dan mereka asyik dalam memakai perasaan, memukul-
mukul lilin, menekan lilin, melumpuri lilin, dan memotong lilin.Mereka memperoleh
pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan. Lilin memungkinkan anak untuk
menjadi kreatif. Selama aktivitas kreatifnya, emosi anak sangat mungkin untuk muncul
dan mengalami sesuatu yang jelas dari aktivitas tersebut (ditulis oleh BK prasekolah
dalam www.bk2009.blogspot.com).
Plastisin memiliki banyak manfaat bagi anak. Menurut Jatmika (2012: 84),
diantaranya adalah sebagai berikut:
- Melatih kemampuan sensorik. Salah satu cara anak mengenal sesuatu adalah melalui
sentuhan, dengan bermain plastisin anak belajar tentang tekstur dan cara menciptakan
sesuatu.
- Mengembangkan kemampuan berpikir. Plastisin bisa mengasah kemampuan anak
- Berguna meningkatkan self esteem. Bermain plastisin dapat mengembangkan
imajinasi dan kreativitas anak sekaligus mengajarkan tentang pemecahan masalah.
- Mengasah kemampuan berbahasa.
- Memupuk kemampuan sosial. Hal ini karena dengan bermain bersama memberi
kesempatan berinteraksi yang akrab dan bisa belajar bahwa bermain bersama sangat
menyenangkan.

C. Pengertian Belajar
Menurut Dr.Oemar Hamalik (2008;36), belajar adalah modifikasi atau
memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar merupakan
suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya
mengingat, akan tetapi lebih luas dari pada itu, yakni mengalami. Pengertian lain tentang
belajar menyatakan bahwa belajar adalah memperoleh pengetahuan.
Sejalan dengan perumusan diatas, ada pula tafsiran lain tentang belajar yang
menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui
interaksi dengan lingkungan. Pengertian ini menitikberatkan pada interaksi antara
individu dengan lingkungan. Didalam interaksi inilah terjadi serangkaian pengalaman
belajar. William Burton mengemukakan bahwa : A good learning situation consist of a
rich and varied series of learning experiences unified around a vigorous purpose, and
carried on in interaction with a rich, varied and provocative environment.
Dari definisi diatas dapat dikatakan bahwa dalam proses belajar, siswa harus ikut
terlibat atau aktif dalam proses pembelajaran. Muhibbin Syah dan Rahayu Kariadinata
(2009:14) menyebutkan pembelajaran aktif merupakan pembelajaran yang memerlukan
keaktifan semua siswa dan guru secara fisik, mental, emosional, bahkan moral dan
spiritual. Guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya,
membangun gagasan, dan melakukan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman
langsung, sehingga belajar merupakan proses aktif siswa dalam membangun
pengetahuannya sendiri.
Ada beberapa hal yang mendasari perlunya pembelajaran aktif. Salah satunya dari
kerucut pengalaman belajar peter sheal, pengalaman belajar yang paling baik adalah
dengan mengatakan dan melakukan. Hal ini sangat sesuai dengan pembelajaran aktif yang
menuntut siswa untuk ikut serta terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.

D. Hasil Belajar
Setiap saat dalam kehidupan manusia selalu mengalami proses belajar. Belajar
dilakukan manusia baik secara formal maupun informal. Dalam proses belajar diharapkan
akan diperoleh hasil belajar yang berupa tingkah laku baik dalam kognitif, afektif,
maupun psikomotor.
Menurut Suharsimi (1993) hasil belajar merupakan suatu hasil yang diperoleh
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa, hasil belajar ini
biasanya dinyatakan dalam angka atau huruf dengan kata-kata baik, sedang dan kurang.
Menurut Nana Sudjana (1990) penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai
terhadap hasil belajar yang dicapai siswa. Penilaian hasil belajar oleh guru adalah untuk
mengetahui sejauh mana efektivitas proses belajar, ketetapan proses pengajaran dan
strategi belajar yang digunakan serta tingkat kemampuan kegiatan siswa.
Dari pendapat di atas jelas bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa
setelah melakukan kegiatan pembelajaran, pengukuran hasil yang dicapai setelah proses
pembelajaran adalah melalui evaluasi dengan menggunakan alat ukur yaitu test hasil
belajar.
BAB II

LAPORAN KEGIATAN

2.1 PERENCANAAN PEMBELAJARAN


Pada tahap perencanaan guru menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan dalam
proses pembelajaran bentuk molekul antara lain, plastisin, tusuk gigi, dan lembar kerja
siswa. Selain itu, guru juga merancang skenario pembelajaran, alokasi waktu dan
instrumen penilaian (terlampir dalam RPP) serta menetapkan indikator keberhasilan
pembelajaran.

2.2 PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Proses pembelajaran materi ikatan kimia dilaksanakan pada semester ganjil sekitar
bulan oktober 2014. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil yang
masing-masing kelompok terdiri dari 3 orang yang dibagi secara acak. Alokasi waktu
untuk materi bentuk molekul adalah 6 jam pelajaran (3 x pertemuan).
Pertemuan pertama siswa mempelajari konsep bentuk molekul berdasarkan teori
domain elektron dan teori VSEPR. Siswa belajar secara berkelompok untuk
menggambarkan struktur Lewis suatu senyawa dan merancang bentuk molekul dengan
menggunakan plastisin.
Pertemuan kedua siswa secara berkelompok mengisi LKS untuk merancang
bentuk suatu molekul dengan menggunakan plastisin melalui games.Sedangkan pada
pertemuan ketiga digunakan untuk evaluasi pembelajaran.
2.3 EVALUASI PEMBELAJARAN
Evaluasi pembelajaran dilakukan melalui Quiz berupa tes tertulis dan mengisi
angket penilaian diri.Indikator keberhasilan penggunaan media lilin mainan jika nilai
evaluasi pembelajaran baik melalui penilaian tertulis, sikap maupun psikomotorik berupa
LKS dan kuis mencapai rata-rata sebesar 75.

a. LAPORAN HASIL
Proses pembelajaran ini dilakukan melalui tahap-tahap perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi. Pencapaian hasil belajar siswa mengenai bentuk molekul diperoleh sebagai
berikut :

Tabel 1. Nilai hasil belajar materi bentuk molekul kelas X NS 1

No NAMA LKS Quiz

1 Abdussalam samal 90 100


2 Afie Syahrulloh Arridlo 95 90
3 Agneesha Bilqis Habibah 72 50
4 Alifia Syifa Pebrianti 90 95
5 Ammar Munzir Chalifah 95 100
6 Annisa Eviondra 95 90
7 Bachrul Ichsan Mahendra 95 95
8 Fauzan Hanandito 72 100
9 Fitratulhay Pribadi 95 95
10 Intan Larasati 90 95
11 Khodijah 72 75
12 Luthfi Maullia Aryanto 85 65
13 Muhammad Ivan Budiman 85 24
14 Muyasara Nilam Alifa 75 50
15 Nabila Azka Burhansyah 85 67
16 Nur Alam Hasabi 95 100
17 Puteri Almadhiya 90 90
18 Risman P 90 10
19 Salwa Salsabila H 85 75
Rata-Rata 86.89 77.16
Nilai Terendah 72 10
Nilai Tertinggi 95 100
Standar Deviasi
8.38 26.80

Penilaian pada ranah sikap dilakukan dengan menggunakan angket penilaian


diri.Penilaian diri sendiri merupakan salah satu aspek penilaian sikap yang harus
dilakukan berdasarkan kurikulum 2013. Hasil rekapitulasi angket penilaian sikap
diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 2. Rekapitulasi angket siswa pada proses pembelajaran bentuk molekul


Tidak Pernah
Aspek penilaian Selalu (3) Kadang (2) Persentase
(1)
72,2
Mudah mengingat materi 3 15
79,6
Mudah memahami materi 7 11
92,6
Merasa senang 14 4
77,8
Merasa aktif 7
10 1
*persentase diperoleh melalui perhitungan :

skor yang diperoleh


------:-----------::---------------- X 100
skor maksimum

b. Analisis Hasil Pembelajaran


Pada pembelajaran bentuk molekul dengan menggunakan media plastisin sangat
membantu siswa dalam menemukan bentuk molekul. Pada pertemuan pertama guru
memberikan materi sesuai dengan rencana program pengajaran (RPP) yang telah dibuat
sebelumnya. Pada tahap pendahuluan/apersepsi guru menjelaskan konsep tentang
bentuk molekul, teori domain elektron dan hubungan antara bentuk molekul dan teori
domain elektron.
Selanjutnya siswa diberikan LKS tentang teori domain elektron dan bentuk
molekul. Setelah siswa mampu menghitung jumlah domain elektron, siswa diberi
kesempatan untuk menghubungkan konsep teori domain elektron dengan bentuk
molekul melalui media lilin/plastisin.
Pada awal tahap ini, siswa masih kurang terampil, masih memerlukan
bimbingan guru. Akan tetapi, mereka serius dalam mengambarkan bentuk molekul
suatu senyawa dengan menggunakan plastisin. Pada pertemuan ini siswa diberikan
kesempatan untuk berdiskusi dan melakukan tanya jawab mengenai bentuk suatu
molekul dengan tujuan siswa dapat memahami materi dengan baik dan kesulitan-
kesulitan yang dihadapi dalam menentukan bentuk suatu molekul dapat teratasi dengan
baik.
Pada pertemuan kedua, proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan
games/permainan secara berkelompok. Hal ini dilakukan untuk melatih sikap sosial,
kerjasama dan kompetitif. Pada tahap ini proses penilaian dilakukan dengan
memberikan LKS yang berisi langkah-langkah dalam menggambarkan bentuk molekul
suatu senyawa dengan menggunakan plastisin kepada setiap kelompok. Rumus
senyawa yang harus mereka gambarkan diberikan oleh guru secara langsung. Guru
memberikan waktu selama sekitar 3 menit untuk setiap senyawa. Bagi kelompok yang
lebih awal menyelesaikan tugasnya mendapatkan tambahan poin. Bagi kelompok yang
tidak selesai hingga batas waktu yang ditentukan tidak mendapatkan nilai. Aspek
penilaian pada tahap ini meliputi kesesuaian konsep bentuk molekul dan keterampilan
siswa dalam menggambarkan bentuk molekul menggunakan lilin mainan. Berdasarkan
hasil penilaian LKS pada tahap ini diperoleh rata-rata nilai sebesar 86,89.
Pertemuan ketiga mengambil jam responsi. Pada pertemuan ini siswa
mengerjakan soal-soal tes tertulis berupa kuis yang mencakup submateri bentuk
molekul berdasarkan teori domain elektron. Sebanyak 31% (6 siswa) memperoleh nilai
dibawah KKM 72) dan 69% lulus sehingga diperoleh rata-rata nilai kuis 75 yaitu
sebesar 77,16.
Untuk mengetahui perubahan sikap siswa pada pembelajaran ini, guru
memberikan angket kepada siswa. Aspek yang dianalisis adalah kemudahan dalam
mengingat materi, memahami materi, senang dan aktif dalam proses pembelajaran. Tiap
indikator memiliki nilai yang berbeda, yaitu selalu (3), kadang-kadang (2), tidak pernah
(1).
Dari hasil analisis angket siswa diperoleh bahwa sebagian besar siswa merasa
senang belajar bentuk molekul dengan menggunakan lilin mainan (92,6), mudah
memahami materi (79,6), dan aktif dalam proses pembelajaran (77,8). Sedangkan untuk
indikator mudah mengingat materi 75 yaitu hanya sebesar 72,2. Hal ini disebabkan
karena bentuk molekul senyawa banyak sekali dan kesulitan ini dapat diatasi oleh siswa
jika mereka sering berlatih soal-soal.
BAB III
PENUTUP

3.1Kesimpulan
Media lilin mainan dapat digunakan sebagai alternatif media pembelajaran kimia untuk
meningkatkan hasil belajar siswa mengenai materi bentuk molekul.Media lilin mainan mampu
menciptakan susana pembelajaran lebih menyenangkan, mudah dipahami dan menjadikan siswa
lebih aktif dalam proses pembelajaran bentuk molekul. Kekurangan media lilin mainan dalam
pembelajaran molekul adalah sudut ikatan antar atom dalam suatu molekul sulit digambarkan
secara pasti, hanya berupa perkiraan saja.

3.2 Saran
1. Sebaiknya guru membuat kelas pembanding yang tidak menggunakan media lilin mainan
dalam proses pembelajaran bentuk molekul sehingga perbedaan hasil belajar dapat
dibandingkan.
2. Mengembangkan media pembelajaran yang lebih modern tetapi tetap memperhatikan aspek
kreativitas dan keaktifan siswa dalam kerja tim seperti menggambarkan bentuk molekul dan
dicetak melalui printer 3D.
DAFTAR PUSTAKA

Arlinah, Siti dan Rohita. 2012. Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Bermain Plastisin
Pada KelompokAdi Paud Plus Al Fattah Jarak Kulonkabupaten Jombang. Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya
http;//eiournal.unesa.ac.id/article/11705/19/article.pdfdiunduh pada tanggal 2 oktober 2015

Effendy. 2006. Teori VSEPR, Kepolaran, dan Gaya Antarmolekul, edisi kedua. Malang:
Bayumedia Publishing.
Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Hector,
Fernandez . 2012. Pengembangan Media Pembelajaran dalam Bentuk Buku Digital dengan
Menggunakan Software Adobe Flash Cs3 pada Pembelajaran Seni Musik di SMP Negeri 1
Tempel. S1 Thesis, Universitas Negeri Yogyakarta. http://eprints.uny.ac.id/9930/2/BAB
%202%20-%2005208244044.pdf diunduh pada tanggal 2 oktober 2015
KBBI.http://kbbi.web.id/media. Diunduh pada tanggal 2 Oktober
2015 Tim BK Prasekolah. 2010. Belajar dengan lilin (plastisin).
www.bk2009.blogsot.com diunduh pada tanggal 30 september 2015
Lampiran 1

Merancang Model Molekul


Prosedur:
1. Siapkan perlengkapan model dari guru kalian

2. Gambarkan stuktrur lewis dari salah satu molekul dalam tabel dibawah
3. Buatlah model tiga dimensi dari molekul tersebut
4. Gambarkan sketsa bentuk geometri molekul yang kamu ramalkan
5. Ulangi langkah 2-4 untuk setiap molekul tersebut
6. Buatlah tabel seperti yang ditunjuka n pada dibawah ini dan isilah kotak tersebut
dengan data kalian

Analisis
1. Bagaimana struktur lewis tiap-tiap molekul membantu kalian dalam meramalkan
geometri molekul tersebut?
2. Berapa banyak jumlah pasangan elektron ikatan dan pasangan elektron
bebas yang dimiliki oleh molekul tersebut?
No Senyawa Tipe molekul Nama Bentuk molekul
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
MAN JAbbA WAJAbA
Lampiran 2

Nama : Kelas :

Angket Pe nilaian Diri

Pembelajaran kimia pada materi bentuk molekul dengan menggunakan media lilin mainan/plastisin
Kadang-
No Pertanyaan selalu Tidak pernah
kadang
1. Mudah mengingat materi
2. Mudah memahami materi
3. Merasa senang dalam proses
pembelajaran
4. Merasa aktif dalam proses
pembelajaran
Saran:
Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SMA: SMA Insan Cendekia Alkausar


Matapelajaran : Kimia
Kelas/Semester: X/Ganjil
Materi Pokok :Ikatan Kimia dan Bentuk Molekul
Alokasi Waktu : 20 Jam Pelajaran

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME
dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia
yang kebenarannya bersifat tentatif.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka,
mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif,
demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang
diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta
hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam
2.3 Menunjukan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan
memecahkan masalah dan membuat keputusan

3.5 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion,ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi
dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion,molekul) materi dan hubungannya
dengan sifat fisik materi
Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya dengan cara
berikatan dengan unsur lain.
Menjelaskan hubungan antara susunan elektron valensi dengan struktur Lewis
Menj elaskan proses terbentuknya ikatan ion
Menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga
Menyebutkan contoh senyawa yang berikatan ion dan kovalen dalam kehidupan sehari-
hari
Menjelaskan sifat-sifat senyawa ion dan sifat-sifat senyawa kovalen
Menganalisis penyebab perbedaan titik leleh antara senyawa ion dan kovalen.
Menjelaskan proses terbentuknya ikatan koordinasi pada beberapa senyawa
Membedakan gaya-gaya antar molekul
Menjelaskan hubungan antara ikatan kimia dengan sifat fisis senyawa
Menjelaskan perbedaan sifat fisik (titik didih, titik beku) berdasarkan perbedaan gaya
antar molekul (gaya Van der Waals, gaya London, dan ikatan Hidrogen)

3.6 Menganalis kepolaran senyawa


Menjelaskan hubungan kepolaran beberapa senyawa dengan keelektronegatifan

3.7 Menganalisis teori jumlah pasangan elektron disekitar inti atom (Teori Domain Elektron)
untuk menentukan bentuk molekul.
Menunjukan PEB dan PEI
Menentukan tipe molekul
Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori pasangan elektron
Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi

4.5 Mengolah dan menganalisis perbandingan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen,
ikatan kovalen koordinasi dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion, molekul)
materi dan hubungannya dengan sifat fisik materi.
Menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia (duplet dan oktet)
Menggambarkan elektron valensi suatu unsur menggunakan struktur Lewis
Menggambarkan proses terbentuknya ikatan ion
Menggambarkan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap
tiga
Menyajikan hasil analisis perbandingan pembentukan ikatan

4.6 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan kepolaran
senyawa
Merancang percobaan kepolaran beberapa senyawa
Menyimpulkan hasil percobaan tentang kepolaran senyawa
Mempresentasikan hasil percobaan kepolaran beberapa senyawa dengan menggunakan
bahasa yang benar

4.7 Meramalkan bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom
(Teori Domain Elektron)
Menghitung jumlah PEB dan PEI suatu molekul
Menggambarkan bentuk molekul berdasarkan teori pasangan elektron
Menyajikan gambar bentuk molekul berdasarkan teori jumlah pasangan elektron di sekitar
inti atom
Menyajikan hubungan kepolaran senyawa dengan bentuk molekul.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat membandingkan proses pembentukan ikatan ion,ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinasi dan ikatan logam serta interaksi antar partikel (atom, ion,molekul) materi dan
hubungannya dengan sifat fisik materi
2. Siswa dapat menganalis kepolaran senyawa melalui percobaan
3. Siswa dapat menjelaskan teori jumlah pasangan elektron disekitar inti atom (Teori Domain
Elektron) untuk menentukan bentuk molekul suatu senyawa
4. Siswa dapat membedakan sifat fisika senyawa ion, kovalen, dan logam.

D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)


1. Ikatan ion
2. Ikatan kovalen
3. Ikatan kovalen koordinasi
4. Ikatan logam
5. Bentuk molekul berdasarkan teori domain elektron dan hibridisasi
6. Gaya antar-molekul
7. Kepolaran senyawa

E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)


Pendekatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik (scientific), Model PembelajaranDiscovey
Learning

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media : Bahan ajar PPT


Macromediaflash konsep hibridisasi

2. Alat/Bahan : Laptop+LCD proyektor dan tabel


periodik unsur Lilin/Plastisin dan tusuk gigi
3. Sumber Belajar : Buku kimia Erlangga X
Buku Kimia Esis X
Modul/lembar kerja siswa
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan pertama (2 JP)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan berdoa 15 menit

bersama (sebagai implementasi nilai


religius).
Guru mengabsen, mengondisikan
kelas dan pembiasaan (sebagai
implementasi nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali

pengetahuan siswa tentang ikatan


kimia.
Memotivasi: Guru memaparkan

bahwa kita tidak dapat menemukan


unsur- unsur gas mulia dalam bentuk
senyawa sedangkan unsur-unsur lain
seperti natrium hanya dapat
ditemukan dalam bentuk senyawa.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.

Kegiatan Inti 60 menit


valensi dalam orbital
Siswa mengamati struktur Lewis
Siswa menggambarkan
beberapa unsur. awan elektron
valensi berdasarkan susunan elektron
Siswa ingin tahu bagaimana hubungan
dalam orbital
antara susunan elektron valensi
dengan
Siswa menganalisis konfigurasi
struktur Lewis?
elektron
Siswa dan struktur
mereview Lewis
susunan dalam
elektron
proses pembentukan ikatan kimia.
Penutup Guru membimbing siswa 15 menit

menyimpulkan tentang aturan


oktet/duplet dan struktur Lewis.
Guru melakukan refleksi dengan

memberikan pertanyaan berkaitan


dengan aturan oktet/duplet dan
struktur Lewis.
Guru melakukan tindak lanjut dengan
memberikan penugasan
Pertemuan kedua (2 . JP)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan Guru menciptakan suasana kelas yang 10 menit

religius dengan menunjuk salah satu


siswa memimpin berdoa, memeriksa
kehadiran Guru
siswa,memotivasi
kebersihan siswa
dan dengan
kerapian kelas sebagai
memaparkan bahwa wujud
dengan
kepedulian lingkungan.
mempelajari senyawa ion, kita dapat
Guru menumbuhkan rasa ingin tahu
menjelaskan penyebab garam (NaCl,
dengan menyampaikan
dll.) dapat larut dalam air. tujuan
pembelajaran
Kegiatan Inti Guru melakukan
Siswa membaca tabel
apersepsi titik leleh
dengan 65 menit
beberapa senyawa ion dan senyawa
kovalen
menggali pengetahuan siswa tentang
Siswa
ikatan ion.dimotivasi untuk bertanya dari
tabel titik leleh, mengapa ada senyawa
yang titik lelehnya rendah dan ada yang
titik lelehnya tinggi?
Siswa dimotivasi untuk bertanya
mengapa atom logam cenderung
melepaskan elektron sedangkan atom
nonlogam cenderung menerima
elektron?
Siswa menganalisis pembentukan
senyawa berdasarkan pembentukan
ikatan (berhubungan dengan
kecenderungan atom untuk mencapai
kestabilan)
Guru memberikan beberapa contoh
senyawa dan siswa berdiskusi secara
berkelompok untuk menganalisis
proses pembentukan senyawa ion
Siswa menyampaikan hasil diskusi
kelompok
Guru melakukan penguatan terhadap
penjelasan siswa.

Penutup Guru membimbing siswa 15 menit


menyimpulkan tentang ikatan ion.

Guru melakukan refleksi dengan


memberikan pertanyaan berkaitan
dengan ikatan ion.
Tindak lanjut: Penugasan.
Pertemuan Ketiga (2 JP)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan Guru menciptakan suasana kelas yang 10 menit

religius dengan menunjuk salah satu


siswa memimpin berdoa, memeriksa
kehadiran siswa, kebersihan dan
kerapian kelas sebagai wujud
kepedulian lingkungan.
Guru menumbuhkan rasa ingin tahu
dengan menyampaikan tujuan
pembelajaran
Guru melakukan apersepsi dengan
mereview kembali data titik didih
beberapa senyawa kovalen.
Guru memotivasi siswa dengan
memaparkan bahwa dengan
mempelajari ikatan kovalen, kita
dapat memahami pembentukan ikatan
yang terjadi antara unsur non-logam
dengan non-logam
Kegiatan Inti Guru mengajak siswa untuk 65 menit
menganalisis ikatan yang terbentuk
antara unsur non-logam dan non-
logam seperti H2 , O2 , N2 , H2 O, CH4 ,
dan NH 3

Siswa secara individu melakukan


analisis terhadap ikatan yang terbentuk
antara unsur non-logam dan non-logam
(secara cermat, teliti, sebagai ungkapan
rasa ingin tahu).
Siswa diberikan kesempatan untuk
bertanya sebagai ungkapan rasa ingin
tahu, seperti mengapa atom oksigen
dapat mengikat dua atom hidrogen
sedangkan atom nitrogen dapat
mengikat tiga atom hidrogen?
Siswa secara individual diminta untuk
mengemukakan hasil analisisnya.
Siswa secara berkelompok
mengembangkan hasil analisisnya dan
berdiskusi tentang pembentukan ikatan
kovalen tunggal, rangkap dua, dan
rangkap tiga.
Diskusi kelas tentang hasil diskusi
kelompok.
Guru memberikan tambahan informasi
sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.

Penutup Guru membimbing siswa 15 menit


menyimpulkan tentang ikatan
kovalen.
Memberikan pertanyaan berkaitan
dengan ikatan kovalen.
Penugasan untuk menjawab
pertanyaan yang terdapat dal am
modul.
Rencana pembelajaran selanjutnya:
Ikatan kovalen koordinasi dan
pengecualian aturan oktet.
Pertemuan keempat . (2 JP)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan Guru menciptakan suasana kelas yang 10 menit

religius dengan menunjuk salah satu


siswa memimpin berdoa, memeriksa
kehadiran siswa, kebersihan dan
kerapian kelas sebagai wujud
kepedulian lingkungan.
Guru menumbuhkan rasa ingin tahu
dengan menyampaikan tujuan
pembelajaran tentang

Guru melakukan apersepsi dengan


menggali pengetahuan siswa tentang
ikatan kovalen koordinasi dan
pengecualian aturan oktet.
Guru memaparkan bahwa beberapa
senyawa dapat mencapai kestabilan
denganikatan kovalen koordinasi serta
terdapat pula yang tidak mematuhi
aturan oktet
Kegiatan Inti 65 menit

Guru mengajak siswa untuk


mengamati struktur Lewis dari ikatan
yang terbentuk pada senyawa NH4 O
dan NH3*BCl3.
Siswa secara individu melakukan
pengamatan terhadap struktur Lewis
dari ikatan yang terbentuk pada
senyawa NH3*BCl3 (secara cermat,
teliti, sebagai ungkapan rasa ingin
tahu).
Siswa dimotivasi/diberikan
kesempatan untuk bertanya sebagai
ungkapan rasa ingin tahu.
Siswa secara individual diminta untuk
mengemukakan hasil analisisnya
mengenai perbedaan ikatan kovalen
dengan kovalen koordinasi
Guru mengajak siswa untuk
mengamati struktur Lewis senyawa-
senyawa yang tidak memenuhi aturan
oktet.
Siswa secara individu melakukan
pengamatan struktur Lewis senyawa-
senyawa yang tidak memenuhi aturan
oktet (secara cermat, teliti, sebagai
ungkapan rasa ingin tahu).
Diskusi kelas tentang hasil diskusi
kelompok.
Guru memberikan tambahan
informasi sebagai penguatan atas
kesimpulan siswa.

Penutup Guru membimbing siswa 15 menit


menyimpulkan tentang ikatan kovalen
Guru melakukan refleksi dengan
memberikan pertanyaan berkaitan
dengan ikatan kovalen Penugasan
membaca dan menganalisis sifat-sifat
senyawa ion dan kovalen.
Rencana pembelajaran selanjutnya:
tanya jawab hasil analisis perbedaan
sifat senyawa ion dan kovalen.

Pertemuan kelima (2 JP)


Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan Guru menciptakan suasana kelas yang 10 menit

religius dengan menunjuk salah satu


siswa memimpin berdoa, memeriksa
kehadiran siswa, kebersihan dan
kerapian kelas sebagai wujud
kepedulian lingkungan.
terbentuknya
Guru ikatan ion siswa
mereview pengetahuan dan ikatan
kovalen
Siswa menganalisis
tentang ikatan kimia. penyebab
perbedaan titik leleh antara senyawa
Guru menyampaikan
ion dan kovalen tujuan
Siswa menganalisis beberapa contoh
pembelajaran.
pembentukan senyawa kovalen dan
Kegiatan Inti senyawa ion 65 menit
Siswa diminta untuk
Guru menampilkan data menyimpulkan
titik didih dan
pengaruh jenis ikatan kimia
titik leleh beberapa senyawa ionik terhadap
dan
sifat fisik materi melalui diskusi
kovalen .
Siswa menyampaikan hasil diskusi
Siswa
analisisdimotivasi untuk memunculkan
perbandingan pembentukan
pertanyaan
ikatan apakah hubungan antara
ikatan kimia
Guru memberikandengan tambahan
sifat fisis
informasi
senyawa? sebagai penguatan atas
kesimpulandimotivasi/
Siswa siswa. diberikan
kesempatan untuk berdiskusi dan
Penutup Guru
menganalisis membimbing
hal tersebut siswa 15 menit
Siswa membandingkan proses
menyimpulkan materi yang telah
dipelajari
Guru memberikan penugasan
menjawab soal-soal responsi 1
Pertemuan keenam (2 JP)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan Guru menciptakan suasana kelas yang 10 menit

religius dengan menunjuk salah satu


siswa memimpin berdoa, memeriksa
ditempa dan
kehadiran mengkilap
siswa, disebabkan
kebersihan dan
kerapian
oleh kelasyangsebagai
ikatan kimia wujud
terdapat pada
kepedulian
logam lingkungan.
tersebut.
Guru melakukanmenyampaikan
Guru apersepsi dengan tujuan
menggali pengetahuan siswa tentang
pembelajaran.
ikatan logam.
Kegiatan Inti Guru
Guru mengajak
memotivasi siswa
siswa untuk mengamati
dengan 65 menit
beberapa contoh
memaparkan logam
bahwa logam dapat
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatan
menanya sebagai ungkapan rasa ingin
tahu mengenai sifat fisik logam
Siswa secara berkelompok
mengembangkan hasil analisisnya dan
berdiskusi tentang sifat logam
Siswa secara individual diminta untuk
mengemukakan hasil analisisnya.
Siswa secara berkelompok
mengembangkan hasil analisisnya dan
berdiskusi tentang sifat logam dan
proses pembentukan ikatan logam
Diskusi kelas tentang hasil diskusi
kelompok.
Guru memberikan tambahan informasi
sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.

Penutup Guru membimbing siswa 15 menit


menyimpulkan tentang ikatan logam.
Guru memberikan penugasan

menjawab pertanyaan yang terdapat


dalam modul.
Rencana pembelajaran selanjutnya:
Bentuk molekul
Pertemuan ketujuh (2 JP) (materi bentuk molekul)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan Guru menciptakan suasana kelas yang 10 menit

religius dengan menunjuk salah satu


siswa memimpin berdoa, memeriksa
kehadiran siswa, kebersihan dan
kerapian kelas sebagai wujud
berlatih menentukan
kepedulian bentuk molekul
lingkungan.
Guruberdasarkan
melakukan apersepsi dengan
teori domain elektron.

Siswamenggali pengetahuan
didudukkan siswa tentang
secara berkelompok
bentuk molekul.
untuk melatih kemampuan menentukan
Gurubentuk
memotivasi siswa
molekul dengan teori
berdasarkan

memaparkan bahwa
domain elektron sertatidak semua antar-
kerjasama
molekul memiliki bentuk yang sama,
siswa.
Siswatergantung
secara berkelompok
dari jumlahmenjawab
pasangan
elektron disekitar
soal-soal yangatomdiberikan
pusat dalam dan
senyawa tersebut.
mendiskusikan cara penyelesaiannya.
Guru menyampaikan
Siswa dimotivasi/diberikan kesempatantujuan
pembelajaran
untuk bertanyabentuk molekul.
tentang hal-hal yang
kurang dimengerti berkaitan dengan
Kegiatan Inti Gurubentuk
menjelaskan tentang bentuk
molekul. 65 menit

Gurumolekul mengenai
mengkonfirmasi/menjelaskan
teori VSEPR dan
kembali bila terjadi
domain elektron kesalahan
dengan mediadalam
power
menentukan bentuk molekul.
point pembelajaran.
Siswa secara individu
Guru memberikan memperhatikan
tambahan informasi
sebagai penguatan
penjelasan atas kesimpulan
guru (secara cermat, teliti,
siswa.
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
Siswa dimotivasi/ diberikan
Penutup Gurukesempatan menanya
membimbing siswa
sebagai ungkapan 15 menit
menyimpulkan
rasa ingin tahu. tentang bentuk molekul.
Guru
Siswamemberikan pertanyaan
secara individual kepada
diminta untuk
siswa, hal-hal yang berkaitan dengan
bentuk molekul
Guru memberikan penugasan
menjawab pertanyaan pada modul.
Pertemuan kedelapan (2 JP) (materi Bentuk molekul)
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan Guru menciptakan suasana kelas yang 10 menit

religius dengan menunjuk salah satu


siswa memimpin berdoa,
Guru memaparkan
memeriksa
menyebabkan bahwa sifat
adanya perbedaan dengan
mempelajari kepolaran senyawa, kita
kehadiran siswa, kebersihan
dapat dan
menjelaskan penyebab minyak
fisis antara senyawa yang satu dengan
kerapian kelas dan air tidak dapat
sebagai wujudbersatu.
lainnya. menyampaikan
Guru tujuan
kepedulian lingkungan.
Guru
pembelajaran menyampaikan tujuan
Guru melakukan apersepsi dengan
pembelajaran.
Kegiatan Intipengetahuan
menggali Siswa siswadidudukkan
tentang secara berkelompok 65 menit
untuk merancang
bentuk molekul berdasarkan teori praktikum kepolaran
senyawa.
domain
Kegiatan Intielektron yng
Guru
Guru telah dipelajari
menampilkan mengajak data titiksiswa
didih untuk 65 menit
sebelumnya. mengamati larutan yang akan diuji
senyawa
kepolarannya dan massa molekul
(secara relatif teliti,
cermat,
Kegiatan Inti Guru meminta siswa untuk duduk 65 menit
berdasarkan teori domain elektron serta
nya.
sebagai ungkapan rasa ingin tahu).
secara berkelompok.
kerjasama antar-siswa.
Siswa dimotivasi/diberikan
Siswa menganalisis hubungan antara
Guru memberikan lembarkesempatan
kerja siswa menanya sebagai
Siswa secara berkelompok menjawab
keelektronegatifan unsur dengan
ungkapan rasa ingin tahu.
dan perangkat plastisin yang
soal-soal yang kecenderungan
Siswa diberikansecara dan interaksi
berkelompok
dibutuhkan dalam
mendiskusikan caraproses pembelajaran
penyelesaiannya
merumuskan masalah dan membuat
antarmolekulnya
bentuk molekul Siswahipotesis
secepat mungkin. menganalisispraktikum
pengaruh interaksi kepolaran
mempresentasikannya dengan bahasa
Guru menjelaskan aturan senyawa
permainan
yang
dengan cermat dan teliti.
benar. terhadap sifat fisis
Siswa dimotivasi/diberikan antarmolekul
kesempatan
Guru menjelaskan/ mendemontrasikan
Guru
dalam pembelajaran bentuk memberikan
molekul tambahan informasi
cara
materi.
untuk menjelaskan bentuk menguji
molekulkepolaran senyawa.
Pertemuan kesepuluh (2 sebagai
JP) penguatan atas kesimpulan
Siswa dibimbing
SiswaKegiatan dimotivasi/ diberikan guru untuk praktik
suatu senyaa yang
Gurutelah
siswa. Deskripsi
mengajak
dirancangnya. Kegiatansiswa untuk Alokasi Waktu
kesempatan menanya menguji kepolaran
sebagai ungkapan senyawa (mewakili
Guru Gurumengamati
Pendahuluan mengkonfirmasi/menjelaskan
menciptakan
senyawa video yang
suasana
kovalen, menunjukkan
kelas
kovalen yang
polar dan menit
10

rasa
Penutup ingin tahu. Guru
gaya
senyawa membimbing
antar-molekul
ionik). (gaya London, siswa 15 menit
kembali bila terjadi kesalahan dalam
religius dengan menunjuk salah satu
Guru membacakan soal-soal
Siswamengenaimengamatigaya dandipol
mencatat hasil
menentukan bentukgaya molekul.dipol-dipol,
menyimpulkan tentang terimbas,
kepolaran
siswa
percobaanmemimpin
kepolaranberdoa, memeriksa
senyawa.
bentuk molekul dan ikatan hidrogen).
senyawa. siswa, kebersihan
Siswa
kehadiran dimotivasi/diberikan
dan
Penutup Siswa secara Siswa
berkelompok
secara
Guru
Guru memberikan point kepada menjawabindividu
melakukan mengamati
feedback dengan
15 menit
Pertemuan kesembilan kesempatan
(2 JP) kelas untuk bertanya hal-hal
kerapian sebagai wujud
dan menentukanvideo
Kegiatan bentuk
yang molekul
kurang
yang
Deskripsi dimengerti
menunjukkan
Kegiatan gaya berkaitan
antar- Alokasi Waktu
kelompok yang palingmemberikan
cepat
kepedulian dalam pertanyaan
lingkungan. kepada siswa
dengan praktikum kepolaran senyawa.
Pendahuluan Guru
merancang bentuk molekul
melakukan
tentang danapersepsi
hal-halpengaruhnya dengankelas
yangsuasana
berkaitan dengan menit
molekul
Guru
Siswa menciptakan
menganalisis yang
dan 10

religius dengan dimotivasi/diberikan


menunjuk percobaan
salah satu
Guru memberikannilaiSiswa menyimpulkan
kepolaran
dari hasil kerja
menggali senyawa.hasil
pengetahuan siswa memeriksa
interaksi
siswa memimpin berdoa,
dikaitkan untuk bertanya
kesempatan dengan sebagaidata
siswa pada LKS Guru kehadiran
antar memberikan
molekul. siswa, kebersihan penugasan dan
keelektronegatifan
kerapian kelas dan
sebagai bentuk
wujud
Guruungkapan
Guru memberikanfeed-back dan rasa
momotivasi
portofolio
molekul
ingin
siswa
berupa tahu. tertulis hasil
dengan
laporan
kepedulian lingkungan.
Siswa
penguatan kepada siswasecara
Siswa
praktikum
Guru individual
menyimpulkan
kepolaran
melakukan
mengenai dimintahasiluntuk
senyawa.
apersepsi percobaan
dengan
memaparkan bahwa antar-molekul
menggali
tentang pengetahuan
kepolaran senyawa
mengemukakan hasil analisisnya. siswa
dan tentang
bentuk molekul senyawa.
dapat
kepolaranterjadisenyawa. interaksi yang
Siswa secara berkelompok

mengembangkan hasil analisisnya dan


berdiskusi tentang gaya antar-molekul.
Diskusi kelas tentang hasil diskusi

kelompok.
Guru memberikan tambahan informasi
sebagai penguatan atas kesimpulan
siswa.

Penutup Guru membimbing siswa 15 menit

menyimpulkan tentang gaya antar-


molekul dan pengaruhnya
Guru melakukan refleksi dengan
memberikan pertanyaan kepada siswa,
hal-hal yang berkaitan dengan gaya
antar-molekul.
Guru memberi penugasan untuk
membuat peta konsep berdasarkan
hasil diskusi mengenai gaya antar-
molekul.

H. Penilaian
1. Tehnik Penilaian : pengamatan, tes lisan dan tes tertulis
No Aspek yang dinilai Tehnik Penilaian Waktu Pelaksanaan
1
Sikap Observasi Saat diskusi dan
1. Sikap ilmiah dalam mencatat presentasi
Menunjukan sikap
data hasil percobaan
positif (individu dan dengan lembar
sosial) dalam diskusi pengamatan aspek sikap
kelompok ilmiah :
Menunjukan Menerima
perilaku dan sikap Menghargai
menerima, Disiplin
menghargai, dan tanggungjawab
melaksanakan
kejujuran, ketelitian,
disiplin dan tanggung
jawab
2 Pengetahuan Portofolio Penyelesaian
Menjelaskan Laporan percobaan tugas/tes individu dan
kecenderungan suatu LKS merancang bentuk kelompok
unsur untuk molekul
mencapai
kestabilannya dengan Tes tertulis
cara berikatan dengan Uraian:
unsur lain Membandingkan proses
Menjelaskan pembentukan ikatan ion
hubungan antara dan kovalen
susunan elektron Membedakan ikatan
valensi dengan kovalen tunggal, rangkap
struktur Lewis dua dan rangkap tiga
Menjelaskan proses Menganalisis kepolaran
terbentuknya ikatan senyawa
kovalen tunggal, Menganalisis hubungan
rangkap dua, dan antara jenis ikatan dengan
rangkap tiga sifat fisis senyawa
Menyebutkan contoh Menganalisis bentuk
senyawa yang molekul
berikatan ion dan
kovalen dalam
kehidupan sehari-
hari
Menjelaskan sifat-
sifat senyawa iondan
sifat-sifat senyawa
kovalen
Menganalisis
penyebab perbedaan
titik leleh antara
senyawa ion dan
kovalen
Menjelaskan proses
terbentuknya ikatan
kovalen koordinasi
pada beberapa
senyawa
Menunjukan PEB dan
PEI
Menentukan tipe
molekul
Menentukan bentuk
molekul berdasarkan
teori pasangan
elektron
Menjelaskan
hubungan kepolaran
beberapa senyawa
dengan
keelektronegatifan
Membedakan gaya-
gaya antarmolekul
Menjelaskan
hubungan anata
ikatan kimia dengan
sifat fisis senyawa
Menjelaskan
perbedaan sifat fisik
(titik didih, titik
beku) berdasarkan
perbedaan gaya
antarmolekul (gaya
vanderwaals, gaya
london dan ikatan
hidrogen)
Menjelaskan proses
pembentukan ikatan
logam dan
hubungannya dengan
sifat fisis logam
Menghubungkan sifat
fisik materi
denganjenis
ikatannya
Memprediksi jenis
ikatan yang terjadi
pada berbagai
senyawa

3 Keterampilan Presentasi kelompok


Aspek: Presentasi
Menggambarkan 1. Penguasaan isi kelompok dan
susunan elektron 2. Teknik bertanya/menj awab praktikum
valensi atom gas 3. Metode penyajian
mulia (duplet dan
Portofolio/produk fokus
oktet) penilaian pada aspek:
Menggambarkan 1. Visual laporan
elektron valensi 2. Kelengkapan
suatu unsur 3. J awaban pertanyaan
menggunakan
Praktikum
struktur Lewis
1. Persiapan percobaan
Menggambarkan 2. Pelaksanaan percobaan
proses terbentuknya 3. Kegiatan akhir percobaan
ikatan ion
Menggambarkan
proses terbentuknya
ikatan kovalen
tunggal, rangkap
dua, dan rangkap tiga
Menyajikan hasil
analisis perbandingan
pembentukan ikatan
Merancang percobaan
kepolaran beberapa
senyawa
Menyimpulkan hasil
percobaan tentang
kepolaran senyawa
Mempresentasikan
hasil percobaan
kepolaran beberapa
senyawa dengan
menggunakan bahasa
yang benar

Menghitung jumlah
PEB dan PEI suatu
molekul
Menggambarkan
bentuk molekul
berdasarkan teori
pasangan elektron
Menyajikan gambar
bentuk molekul
berdasarkan teori
jumlah pasangan
elektron di sekitar
inti atom
Menyajikan
hubungan kepolaran
senyawa dengan
bentuk molekul.
2. Instrument Penilaian
Instrument Penilaian Pengetahuan
No Indikator Instrumen penilaian
1 Menjelaskan 1. Diantara unsur-unsur di bawah ini yang paling stabil
kecenderungan suatu adalah ...
unsur untuk mencapai A. 12 P C. 10 R E. 20 T
kestabilannya dengan B. 9 Q D. 12 S
cara berikatan dengan
unsur lain

2 Menjelaskan proses 2. Molekul unsur berikut yang memiliki ikatan kovalen


terbentuknya ikatan rangkap tiga adalah ...
kovalen tunggal, A. H2 ( H =1) D. Cl2 ( Cl = 17)
rangkap dua, dan B. O2 (O = 8) E. F2 ( F = 9)
rangkap tiga C. N2 (N = 7)

3 Menyebutkan contoh 3. Kelompok senyawa berikut ini yang seluruhnya


senyawa yang berikatan ion adalah ...
berikatan ion dan a. CaCl2 , CaO, H2 O, dan N2 O
kovalen dalam b. MgCl2 , SrO, NO2 , dan SO2
kehidupan sehari- c. KCl, CaO, NaCl, dan MgCh
hari d. KCl, NaCl, SrCl2 dan PQ5
e. BaCl2 , CaCl2 , CaO, dan SF6
Menjelaskan sifat-
sifat senyawa ion 4. Berikut ini merupakan sifat fisis senyawa ion, kecuali ...
dan sifat-sifat A. Mempunyai titik leleh tinggi
senyawa kovalen B. Mempunyai titik didih tinggi
C. Dalam fase cair dapat menghantarkan listrik
D. Sukar larut dalam pelarut air
E. Keras, tapi rapuh
5. tabel data fisik dan daya hantar larutan
Menganalisis Perhatikan
penyebab perbedaan beberapa senyawa berikut:
titik leleh antara Senyawa Titik Daya hantar
senyawa ion dan Leleh listrik larutan
kovalen L 801 C 0
Menghantarkan
M -86,8 0C Tidak
menghantarkan

Jenis ikatan yang terdapat pada senyawa L dan M


berturut-turut adalah ...
a. Ionik dan kovalen nonpolar
b. Kovalen dan ionik
c. Kovalen koordinat dan ionik
Ikatan
d. Ionikkovalen koordinat
dan kovalen polar ditunjukan oleh ikatan
Menunjukan PEB 7. Suatu
Menjelaskan molekul
nomor
proses ... XY adalah polar
e. Kovalen nonpolar dan kovalen
3 dan memenuhi
polar dan PEI
kaidah oktet, sehingga ...
(nomor atom C = 6 , H = 1, N = 7 dan O = 8 )
terbentuknya ikatan
A.
kovalen koordinasiAtom
A. 6.1pusat
Perhatikan X tidak
rumus D.4 mempunyai
Lewis
nitro
N..
-j pasangan
O metana (CH NO2)
3

elektron
pada beberapa berikut 2 bebas
B. inlH : E. 5 O.. '3
2

B. Atom pusat X mempunyai sepasang


senyawa C. 3 pasangan C5 .. <
/ /.
elektron bebas
C. Atom pusat X mempunyai dua pasang elektron
bebas
D. Atom pusat X mempunyai tiga pasang elektron
bebas
E. Atom pusat X mempunyai empat pasang
elektron bebas
8
Menentukan tipe 8 . Suatu senyawa yang terbentuk dari unsur 8A dan unsur
molekul 9B mengikuti kaidah oktet. Senyawa tersebut
memiliki rumus struktur ruang ...
A. AX4 D. AX3
B. AX3E E. AX 5

C. AX2 E2

9 Menentukan bentuk 9. Struktur yang sesuai untuk molekul SnCl (NA Sn = 50


2

molekul berdasarkan dan Cl = 17)^jika diketahui = lambang


teori pasangan pasangan elektron bebas adalah ....
elektron
A. Cl - Sn - Cl D. Cl

/ Sn^ 0 Sn
B. Cl Cl 1
Cl

0 E. 0
/ Sn /SnQ
C. Cl Cl Cl Cl

10
Menjelaskan 10. Di antara senyawa berikut yang merupakan
hubungan kepolaran senyawa kovalen polar adalah ...
beberapa senyawa A. H2 O C. CH4 E. N2
dengan B.BCl 3 D.CO 2

keelektronegatifan
11
Membedakan gaya- 11. Molekul yang tidak memiliki gaya London
gaya antarmolekul adalah ...
(1)NH3
(2)Br2
(3)HCl
(4)I2
12
Menjelaskan hubungan 12. Zat-zat di bawah ini mempunyai sifat-sifat
antara ikatan kimia sebagai berikut :
dengan Zat Daya hantar Listrik Titik
sifat fisis senyawa Larutan Cairan didih
P Menghantarkan Menghantarkan Tinggi
Q menghantarkan Tidak dapat Rendah

Berdasarkan data tersebut, maka jenis ikatan yang terj


adi pada zat P dan Q berturut-turut adalah ...
A. Ion dan kovalen polar
B. Kovalen polar dan kovalen nonpolar
C. Kovalen koordinat dan kovalen polar
D. Kovalen polar dan ion
E. hidrogen dan ion

13 Menjelaskan 13. Urutan titik didih halogen adalah ...


perbedaan sifat fisik A. HCl < HBr < HI < HF
(titik didih, titik B. HF > HCl > HBr > HI
beku) berdasarkan C. HI > HF > HBr > HCl
perbedaan gaya D. HI < HF < HBr < HCl
antarmolekul (gaya E. HBr > HI > HF > HCl
vanderwaals, gaya
london dan ikatan
hidrogen)

14 Menjelaskan proses 14. Berikut ini merupakan sifat logam yang


pembentukan ikatan berkaitan dengan kekuatan ikatan yang terjadi pada
logam dan logam, yaitu ...
hubungannya A. Titik didih dan titik lebur logam sangat tinggi
dengan sifat fisis B. Daya hantar listrik dan panas dari logam yang
logam sangat baik
C. Massa jenis logam sangat besar dan keras
D. Mudah membentuk ikatan ion dengan unsur
nonlogam
E. Logam mudah melepaskan elektron valensinya

15 Menghubungkan 15. Titik didih NH3 > PH3 dan H2 O > H2 S. Hal ini
sifat fisik materi disebabkan antara molekul-molekul NH dan H O 3 2

denganjenis mempunyai ikatan ....


ikatannya a. Kovalen
b. Ion
c. Polar
d. Hidrogen
e. Van der Waals

Memprediksi jenis Senyawa Bentuk Senyawa Sifat Fisis Jenis senyawa


ikatan yang terj adi (ion/kovalen
polar/kov.nonpolar)
pada berbagai A Larutan Tidak
senyawa menqhantarkan
arus listrik-------
Lelehan dan + Menghantarkan
B
4 Larutan arus listrik
C Larutan Menghantarkan
arus listrik
45
Lampiran 4
FOTO KEGIATAN
BIOGRAFI PENULIS

Siti Khodijah. Anak pertama dari seorang ayah yang hebat bernama Hasanuddin dan seorang ibu
yang luar biasa bernama Murti. Bertempat tinggal di kp. Pabuaran Barat RT.005/07 No. 15
Pondok Karya Pondok Aren Tangerang Selatan 15225.

Riwayat Pendidikan: Penulis memulai pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda, Pondok
Aren pada tahun 1993 dan lulus tahun 1999. Melanjutkan pendidikan di MTSN 13 Jakarta selatan
pada tahun 1999 dan lulus tahun 2002. Penulis lalu melanjutkan pendidikan di MAN 4 Model
Jakarta pada tahun 2002 dan lulus tahun 2005, kemudian melanjutkan kuliah di Universitas
Negeri Jakarta, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Jurusan kimia,
mengambil program studi Pendidikan kimia melalui jalur Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SPMB) pada tahun 2005 dan lulus pada tahun 2010.

Riwayat Mengajar : Sejak kuliah penulis memulai karir mengajar pada tahun 2007 di beberapa
lembaga bimbingan belajar seperti BTA8, Primagama dan bimbel salemba serta dibeberapa
sekolah seperti KharismaBangsa dan Global Jaya. Pada tahun 2010 setelah lulus kuliah penulis
mulai fokus mengajar di beberapa sekolah antara lain SMA IT Alquraniyyah dan SMK Yadika 5
Pondok Aren. Selain di lembaga formal, penulis juga aktif mengajar di lembaga Informal seperti
Excellent Institute dan Primagama. Pada tahun 2012, penulis hijrah ke Sukabumi dan fokus
mengajar di SMA Insan cendekia alkausar sebagai guru kimia hingga saat ini.

Anda mungkin juga menyukai