Anda di halaman 1dari 4

SISTEM MANAJEMEN MUTU ( SMM )

PROSEDUR KLINIS
PUSKESMAS GENENG
DINAS KESEHATAN CEPHALGIA
KABUPATEN NGAWI

Tanggal Terbit : 31-01-2013 No. Dokumen : 800/1494/404.102.06/2014


Revisi : 01-12-2014 Halaman : 05
Dibuat oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh :
Nama : Joko Susilo, Amd. Kep Nama : Sunari, Amd. Kep Nama : dr. Ria Isnaeni

Paraf : Paraf : Paraf :

1. Tujuan
Sebagai pedoman dalam penatalaksanaan CHEPALGIA dan mencegah
terjadinya komplikasi.

2. Ruang lingkup
Semua pasien poli umum di Puskesmas Kecamatan Geneng yang menderita
CHEPALGIA

3. Uraian Umum
CEPHALGIA
A. Pembagian nyeri kepala ( cephalgia / headache )
I. Primary headache
1. Migraine
Classical migraine
Common migraine
Complicated migraine
Cluster headache
2. Muscle contraction headache ( tension headache )
3. combinated headache
4. Neuralgic pain
N. trigeminus
N. glossopharyngeus
II. Secondary headache
1. Vascular headacdhe
2. traction headache
3. Inflammatory headache
4. radiating headache
5. psycogenic headache

B. Bangunan yang peka nyeri ;


1. Exracranial ;
Kulit adan otot kepala

1
SISTEM MANAJEMEN MUTU ( SMM )

PROSEDUR KLINIS
PUSKESMAS GENENG
DINAS KESEHATAN CEPHALGIA
KABUPATEN NGAWI

Tanggal Terbit : 31-01-2013 No. Dokumen : 800/1494/404.102.06/2014


Revisi : 01-12-2014 Halaman : 05
Dibuat oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh :
Nama : Joko Susilo, Amd. Kep Nama : Sunari, Amd. Kep Nama : dr. Ria Isnaeni

Paraf : Paraf : Paraf :

Tengkorak
Kuduk
Vertebte cervicalis : saraf spinal C1 C2
Mata, telinga , hidung
Sinus paranasalis
Oropharynnx dan gigi
C. Nyeri akibat proses ;
Diatas tentorium cerebelli ( fossa anterium dan media ) Dirasakan di :
Frontal
Parietal
Temporal
Di bawah tentorium cerebelli ( fossa pasterior ) Dirasakan di ;
Belakang telinga
Bagian atas kuduk

D. Penyebab Cephalgia
1. Intracnial :
Vascular, CVD
Trauma capitis
Tumor
Infeksi; meningitis, encephalitis
Gangguan saraf cranial, neuralgia
2. spondilosis / hernia nekleus pulposus ( HNP ) cervicalis
3. Psikogenik
4. Kelainan mata :
Kelainan refraksi yang tidak dikoreksi
Parese otot bola mata dilophia
Glaucoma
Radang uvea

2
SISTEM MANAJEMEN MUTU ( SMM )

PROSEDUR KLINIS
PUSKESMAS GENENG
DINAS KESEHATAN CEPHALGIA
KABUPATEN NGAWI

Tanggal Terbit : 31-01-2013 No. Dokumen : 800/1494/404.102.06/2014


Revisi : 01-12-2014 Halaman : 05
Dibuat oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh :
Nama : Joko Susilo, Amd. Kep Nama : Sunari, Amd. Kep Nama : dr. Ria Isnaeni

Paraf : Paraf : Paraf :

5. Kelainan THT
Infeksi ; otitis, rhnitis, sinusitis
Tumor ; Ca nasofaring.
6. Kelainan gigi : impaksi M3

E. TENSION HEADACHE
Disebut juga muscle contraction headache atau psycoganic headache
Adalah nyeri kepala yang disebabkan ketegangan mental /stress.
Usia ; remaja sampai orang tua.
Banyak pada orang berkepribadian emosionil dan keras
Timbul biasanya pasa siang atau sore hari
Patogenesis ;
Akibat stress timbul kontraksi otot kepala, leher, rahang bawah
vasokontriksi exranial iskemia nyeri
Jenis :
1. Episodik : frekkuensi < 15 sebulan
2. kronik : frekuensi > 15 kali sebulan atau hampir setiap hari
Gejala klinis
Rasa berat / kencang seperti diiikat di bagian ke[ala, leher,
bahu
Cepat marah / sedih/ tersinggung.
Palpitasi
Imsomnia
Anorexia
Meteorismus
Nyeri bertambah jika banyak orang atau bising
Factor presipitasi : stress , frustasi
Pemeriksaan fisik ;
Tegang otot leher, nahu, rahang

3
SISTEM MANAJEMEN MUTU ( SMM )

PROSEDUR KLINIS
PUSKESMAS GENENG
DINAS KESEHATAN CEPHALGIA
KABUPATEN NGAWI

Tanggal Terbit : 31-01-2013 No. Dokumen : 800/1494/404.102.06/2014


Revisi : 01-12-2014 Halaman : 05
Dibuat oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh :
Nama : Joko Susilo, Amd. Kep Nama : Sunari, Amd. Kep Nama : dr. Ria Isnaeni

Paraf : Paraf : Paraf :

Tanda simpati kotonia ;


Hiperhidrosis palmaris / plantaris
Tremor, palpitasi, tachipnoe
Pemeriksaan neurologik ;
Parestesia / hipestesia
Hiperrefleksi
Defisit neurologik tidak ada
Diagnosa differensial ;
Sefalgia post trauma
Migren
Spondolosis servikalis

4. Prosedur
4.1 Perawat melakukan pengukuran tekanan darah pasien dan
menanyakan umur pasien serta mencatatnya dalam status.
4.2 Dokter menganamnesa pasien : berapa lama telah menderita sakit
kepala
4.3 Dokter melakukan pemeriksaan fisik.Antara lain :
4.3.1 Hitung nafas dalam satu menit, mengukur suhu badan pasien.
4.3.2 Memeriksa bagaimana adakah defisit neurologis.
4.3.3 Adakah parastesia/ hipestesia.
4.3.4 Adakah hiperreefleks .
4.3.5 Lihat apakah ada kelainan kejiwaan.
4.4 Dokter melakukan terapi.
4.4.1 Anjuran istirahat dan banyak minum sangat penting.
4.4.2 Pengobatan simtomatis dapat diberikan untuk menghilangkan
gejala.
4.4.3 Pemberian antidepresan bila di perlukan .
4.4.4 Psikoterapi : mencari jalan keluar yang praktis dan sederhana
dalam segala kesulitan

5. Catatan mutu
5.1 Status pasien dalam rekam medik

Anda mungkin juga menyukai