Anda di halaman 1dari 59

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

DENGAN USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI


DI SMPN 155 JAKARTA TAHUN 2011

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar SARJANA KEDOKTERAN

OLEH:
Karis Amalia Derina
NIM: 108103000030

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H /2011 M
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Laporan penelitian ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 21 september 2011

ii
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA
MENARCHE PADA REMAJA PUTRI DI SMPN 155 JAKARTA TAHUN
2011

Laporan Penelitian
Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Kedokteran (S.Ked)

Oleh :
Karis Amalia Derina
NIM: 108103000030

Pembimbing I Pembimbing II

Zeti Harriyati, M. Biomed dr. Rachmania Diandini, MKK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H/ 2011 M

iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Laporan Penelitian berjudul FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN


DENGAN USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI DI SMPN 155
JAKARTA TAHUN 2011 yang diajukan oleh Karis Amalia Derina (NIM:
108103000030), telah diujikan dalam sidang di Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada 21 September
2011. Laporan penelitian ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) pada Program Studi Pendidikan Dokter.

Ciputat, 21 September 2011

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat
dan karunia yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian
ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis curahkan kepada Nabi Muhammad
SAW.
Laporan penelitian ini berjudul Faktor-faktor yang Berhubungan dengan
Usia Menarche pada Remaja Putri di SMPN 155 Jakarta Tahun 2011. Dalam
penyusunan laporan penelitian ini, penulis banyak menerima bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu penulis menghaturkan ucapan terima kasih dan
penghargaan kepada:
1) Prof. DR. (hc). Dr. M.K. Tadjudin, SpAnd, Drs. H. Achmad Ghalib, MA, dan
Dra. Farida Hamid, M.Pd selaku Dekan dan Pembantu Dekan FKIK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2) DR. Dr. Syarief Hasan Lutfie, SpKFR selaku ketua Program Studi Pendidikan
Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3) Ibu Zeti Hariyati, M. Biomed selaku dosen pembimbing I dan dr. Rachmania
Diandini sebagai pembimbing II yang telah banyak menyediakan waktu,
tenaga dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan saya dalam
penyusunan riset ini.
4) dr Riva Auda, SpA, MKes dan dr. Francisca A T, MS, SpGK selaku penguji
sidang riset yang memberikan banyak masukan pada revisi riset ini.
5) Silvia Nasution, M.Biomed selaku penanggung jawab riset PSPD 2008 yang
selalu mengingatkan kami untuk segera menyelesaikan riset.
6) Bapak, Ibu dosen, dan segenap Civitas Akademika UIN Syarif Hidayatullah
yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis.
7) Bapak drs. Wahyudi, MM. selaku Kepala SMPN 155 Jakarta dan guru-guru
serta staf karyawan SMPN 155 Jakarta yang telah memberikan izin dan
bantuan kepada penulis dalam melakukan proses pengumpulan data di lokasi
penelitian.

v
8) Ibunda Suslina, Spd, dan Ayahanda drs. M. Nadirsyah, MM, serta kedua
adikku yang selalu memberikan motivasi baik moril maupun materil, kasih
sayang serta doa yang tulus untuk penulis.
9) Teman-teman seangkatanku di PSPD 2008, yang telah memberikan banyak
ilmu dan kebersamaan selama 3 tahun ini.
10) Teman-teman dan pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Ciputat, September 2011

Penulis

vi
ABSTRAK

Karis Amalia Derina. Program Studi Pendidikan Dokter. Faktor-faktor yang


Berhubungan dengan Usia Menarche pada Remaja Putri di SMPN 155 Jakarta
tahun 2011.

Beberapa penelitian menunjukkan telah terjadi perubahan onset menarche pada


remaja putri dan hal tersebut dipengaruhi banyak faktor. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui gambaran usia menarche serta hubungan status gizi, usia
menarche ibu dan pendapatan orangtua terhadap usia menarche. Penelitian ini
menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan sampel sebanyak 96 siswi.
Subjek penelitian akan mengisi kuesioner dan dilakukan pengukuran
antropometri. Data akan dianalisis dengan uji chi square. Hasil penelitian
menunjukkan rata-rata usia menarche remaja putri di SMPN 155 Jakarta adalah
11,72 + 0,79 tahun. Usia menarche termuda adalah 10 tahun dan usia menarche
tertua adalah 14 tahun. Dari analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat
hubungan antara status gizi dengan usia menarche responden (p value= 0,025).
Usia menarche ibu dan pendapatan orangtua tidak memiliki hubungan bermakna
dengan usia menarche responden.

Kata kunci:
Menarche, Status Gizi, Usia Menarche Ibu, Pendapatan Orangtua.

ABSTRACT

Karis Amalia Derina. Medical Education Study Program. Related Factors to


Menarche Onset of Female Adolescent at SMPN 155 Jakarta 2011.

Several recent studies showed that the menarche onset had been changed and it
was influenced by many factors. This research aimed to describe average
menarche onset of female adolescent and its relationship with nutrition status,
menarche onset of mother and salary of parents. This research used a cross
sectional study. The subjects was 96 female adolescent. Answered questionnaire
and anthropometric measured were obtained from each subjects. The data was
analyzed using chi-square test. Research result showed that average onset of
menarche is 11,72 + 0,79 years. The earliest onset of menarche is 10 yearsold
and the latest onset is 14 yearsold. Bivariat analisys showed nutrition status is
associated with menarche onset (p-value = 0,025). Menarche onset of mother and
salary of parents arent associated with menarche onset of female adolescent.

Keywords: Menarche, Nutrition Status, Menarche Onset of Mother, Salary of


Parents

vii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
ABSTRAK/ABSTRACT ................................................................................ vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x
DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xi
DAFTAR SINGKATAN................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1. Latar belakang ................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................ 3
1.3. Hipotesis........................................................................................... 3
1.4. Tujuan Penelitian.............................................................................. 3
1.5. Manfaat Penelitian............................................................................ 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 5
2.1. Landasan Teori................................................................. 5
2.1.1. Remaja....... 5
2.1.2. Pertumbuhan Organ Reproduksi Remaja Perempuan .. 6
2.1.3. Menstruasi..................... 7
2.1.4. Menarche........................................................... 9
2.1.4.1. Definisi Menarche........................................................... 9
2.1.4.2. Usia Menarche................................................................ 10
2.1.5. Faktor yang Mempengaruhi Usia Menarche............................. 10
2.1.5.1. Status Gizi....................................................................... 10
2.1.5.2. Usia menarche Ibu (Genetik).......................................... 13
2.1.5.3. Pendapatan Orangtua...................................................... 13
2.2. Kerangka Konsep............................................................................ 14
2.3. Definisi Operasional........................................................................ 14
BAB III. METODE PENELITIAN .............................................................. 15
3.1. Jenis dan Desain Penelitian.............................................................. 15
3.2. Lokasi dan Waktu penelitian............................................................ 15
3.3. Populasi dan Sampel ....................................................................... 15
3.3.1. Populasi..................................... 15
3.3.2. Sampel........................... 15
3.3.3. Cara Pengambilan Sampel............ 16
3.3.4. Kriteria Sampel..... 16
3.3.4.1. Kriteria Inklusi ....... 16
3.3.4.2. Kriteria Ekslusi.... 16
3.4. Cara Kerja Penelitian........................................................................ 17
3.5. Managemen Data.............................................................................. 17

viii
3.5.1. Pengumpulan Data.... 17
3.5.2. Pengolahan Data........................................................................ 18
3.5.3. Analisis Data............................................................................. 18
3.5.3.1. Analisi Univariat............................................................. 18
3.5.3.2. Analisi Bivariat............................................................... 18
3.5.4. Penyajian Data.......................................................................... 19
3.6. Etika Penelitian................................................................................. 19
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 20
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian........................................ 20
4.2. Gambaran Subjek Penelitian............................................................. 20
4.3. Keterbatasan Penelitian..................................................................... 20
4.4. Analisis Univariat............................................................................. 21
4.1.1. Gambaran Usia Menarche Responden.......... 21
4.2.2. Status Gizi Responden...................................... 23
4.2.3. Usia Menarche Ibu Responden................................................. 23
4.2.4. Pendapatan Orangtua Responden.............................................. 24
4.5. Analisis bivariat............................................... 24
4.5.1. Hubungan antara Status Gizi dan Usia Menarche Responden.. 24
4.5.2. Hubungan antara Usia Menarche Ibu dan Usia Menarche
Responden.................................................................................. 26
4.5.3. Hubungan antara Pendapatan Orangtua dan Usia Menarche
Responden.................................................................................. 27
BAB V. PENUTUP..................................................................................... 29
5.1. Simpulan ......................................................................................... 29
5.2. Saran ............................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 31
LAMPIRAN .................................................................................................... 34

ix
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1. Tabel 2.1. Hubungan antara pertumbuhan dengan TKS pada
7
anak perempuan .........................................................................
Tabel 2.2. Status gizi menurut pesentil grafik IMT/U................................ 13
Tabel 2.3. Definisi Operasional.................................................... 14
Tabel 4.1. Distribusi Usia Menarche pada Remaja Putri di SMPN 155
Jakarta Tahun 2011.................................................................... 21
Tabel 4.2. Distribusi Pengelompokkan Usia Menarche pada Remaja
Putri di SMPN 155 Jakarta Tahun 2011.................................... 22
Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi (IMT/U)........... 23
Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Usia Menarche Ibu............ 23
Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan Orangtua
Responden.................................................................................. 24
Tabel 4.6. Hubungan Status Gizi dengan Usia Menarche Responden........ 25
Tabel 4.7. Hubungan Usia Menarche Ibu (Genetik) dengan Usia
Menarche Responden................................................................. 26
Tabel 4.8. Hubungan Pendapatan Orangtua dengan Usia Menarche
27
Responden..................................................................................

x
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Grafik IMT/U Anak Perempuan Usia 2-20 Tahun................... 12

xi
DAFTAR BAGAN

Halaman
Bagan 2.1. Kerangka Konsep........................................................................... 14
Bagan 3.1. Alur Penelitian............................................................................... 17
Bagan 3.2. Proses Pengolahan Data................................................................. 18

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 Hasil Uji Statistik.............................................................. 34
Lampiran 2 Informed Consent.............................................................. 43
Lampiran 3 Kuesioner Penelitian......................................................... 44
Lampiran 4 Daftar Riwayat Hidup....................................................... 45

xiii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Sebelum seorang wanita siap menjalani masa reproduksi, terdapat masa
peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa kedewasaan yang lebih dikenal
dengan masa pubertas. Secara klinis pubertas dimulai dengan timbulnya ciri-ciri
kelamin sekunder, dan berakhir jika sudah ada kemampuan reproduksi. Kejadian
yang penting dalam pubertas ialah pertumbuhan badan yang cepat, timbulnya
kelamin sekunder, menarche, dan perubahan psikis.1
Menarche adalah perdarahan pertama dari uterus yang terjadi pada seorang
1
wanita. Fase tibanya haid ini merupakan suatu peristiwa dimana remaja telah siap
secara biologis menjalani fungsi kewanitaannya. 2
Usia menarche dapat bervariasi pada setiap individu dan wilayah. 3 Di
Inggris rata-rata haid pertama datang pada usia 13 tahun, sedangkan pada suku
Bundi di Papua Nugini menarche dicapai pada usia 18 tahun. 4
Dalam 100 tahun terakhir ini usia menarche telah bergeser ke usia yang
lebih muda. Semmel weiss menyatakan bahwa 100 tahun yang lalu usia gadis-
gadis Vienna pada waktu menarche berkisar antara 15-19 tahun. Sekarang usia
gadis remaja pada waktu menarche bervariasi lebar, yaitu antara 10-16 tahun
tetapi rata-rata 12,5 tahun. Menurut Brown menurunnya usia menarche itu
sekarang disebabkan oleh keadaan gizi dan kesehatan umum yang membaik, dan
berkurangnya penyakit menahun.1 Hasil riset kesehatan dasar tahun 2010
menunjukkan rata-rata usia menarche di Indonesia adalah 13 tahun dengan usia
menarche termuda di bawah 9 tahun dan tertua 20 tahun. 5
Usia untuk mencapai fase terjadinya menarche dipengaruhi oleh banyak
faktor antara lain faktor gizi, suku, genetik, sosial, ekonomi, dan lain-lain. Faktor
gizi mempengaruhi kematangan seksual. Pada remaja yang mendapat menarche
lebih dini, mereka cenderung lebih berat dan lebih tinggi pada saat menarche
dibandingkan dengan yang belum menstruasi pada usia yang sama. Umumnya,
remaja yang mengalami kematangan seksual lebih dini akan memiliki indeks

1
2

massa tubuh yang lebih tinggi. 6 Peran genetik juga dianggap berpengaruh pada
usia kematangan seorang wanita. Ong et al menyatakan umur menarche ibu dapat
mempengaruhi kecepatan pertumbuhan badan anak sehingga mempengaruhi
waktu menarchenya. 7 Faktor lain yang dianggap berhubungan yaitu faktor sosial
ekonomi. Keadaan sosial ekonomi berhubungan dengan kemampuan daya beli
keluarga, baik itu daya beli makanan maupun dalam hal pemenuhan kebutuhan
material seorang gadis remaja.3
Menarche dapat menimbulkan efek yang positif maupun negatif bagi
remaja perempuan. Efek positif dapat berupa kedewasaan dan efek negatif dapat
berupa perasaan cemas, merasa tidak bebas dan hal-hal negatif lainnya. Namun
bila mereka sudah mendapatkan informasi yang benar dan tepat maka efek negatif
tersebut dapat dihindari. 6 Berdasarkan hasil penelitian menarche yang lebih cepat
(<12 tahun) juga berhubungan dengan meningkatnya resiko kanker payudara. Hal
ini berkaitan dengan mekanisme hormonal yang mempengaruhi jaringan payudara
immatur.8
Percepatan usia menarche berhubungan dengan faktor gizi, genetik dan
pendapatan orangtua.6 Beberapa penelitian mengungkapkan faktor gizi termasuk
faktor utama dalam percepatan usia menarche namun penelitian yang dilakukan
Damayanti menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara status gizi
dan usia menarche.9 Gizi merupakan faktor yang penting, selain itu gizi juga
merupakan faktor yang dapat dimodifikasi. Sebaliknya faktor genetik yang
merupakan faktor yang tidak bisa dimodifikasi namun perlu diteliti karena
beberapa hasil penelitian, seperti penelitian yang dilakukan Putri menunjukkan
ada hubungan yang bermakna antara umur menarche ibu dan umur menarche
anak namun mekanisme pengaruh genetik pada usia menarche belum sepenuhnya
diketahui.10 Faktor lain yang juga banyak diteliti yaitu faktor status sosial
ekonomi, penelitian yang dilakukan Pacarada mengungkapkan status sosial
ekonomi yang lebih tinggi berkaitan dengan usia menarche yang lebih cepat.3
Kondisi latar belakang ekonomi siswi SMPN 155 yang beragam memungkinkan
peneliti mencari tahu hubungan faktor pendapatan orangtua dengan usia
menarche.
3

Usia menarche secara umum terjadi pada usia 12-15 tahun. Pada usia ini
jenjang pendidikan yang ditempuh remaja pada umumnya adalah SMP.6 Oleh
karena itu penelitian dilakukan pada siswi SMP.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian mengenai Faktor-faktor yang berhubungan dengan usia menarche
pada remaja putri di SMP negeri 155 Jakarta tahun 2011. Faktor-faktor yang
akan diteliti yaitu faktor gizi yang dianggap sebagai faktor utama, faktor genetik,
dan pendapatan orangtua.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut di atas dapat
dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
Bagaimana hubungan status gizi, usia menarche ibu dan pendapatan orangtua
dengan usia menarche pada remaja putri di SMPN 155 Jakarta tahun 2011?

1.3 Hipotesis
a. Terdapat hubungan antara status gizi dengan usia menarche pada remaja putri
di SMPN 155 Jakarta tahun 2011.
b. Terdapat hubungan antara usia menarche ibu dengan usia menarche pada
remaja putri di SMPN 155 Jakarta tahun 2011.
c. Terdapat hubungan antara pendapatan orangtua dengan usia menarche pada
remaja putri di SMPN 155 Jakarta tahun 2011.

1.4 Tujuan Penelitian


1.4.1 Tujuan Umum
Diketahuinya hubungan status gizi, usia menarche ibu, dan pendapatan
orangtua dengan usia menarche pada remaja putri di SMPN 155 Jakarta tahun
2011.
1.4.2 Tujuan khusus
a. Diketahuinya gambaran usia menarche remaja putri di SMP Negeri 155
Jakarta tahun 2011.
4

b. Diketahuinya karakteristik responden berdasarkan status gizi, usia menarche


ibu, dan pendapatan orangtua.
c. Diketahuinya hubungan karakteristik responden (status gizi, usia menarche
ibu, dan pendapatan orangtua) dengan usia menarche pada responden.

1.5 Manfaat Penelitian


Bagi tempat penelitian, penelitian ini akan menjadi informasi dan masukan
untuk merencanakan sosialisasi yang tepat dalam memberikan penyuluhan
kesehatan reproduksi terutama tentang menstruasi.
Bagi peneliti, penelitian ini dapat menjadi sebagai pengalaman berharga
bagi peneliti dalam menerapkan ilmu metode penelitian dan menambah wawasan
pengetahuan tentang usia menarche dan faktor-faktor yang mempengaruhi usia
menarche.
Bagi institusi pendidikan, penelitian ini dapat menjadi bahan referensi atau
sumber informasi untuk penelitian berikutnya dan sebagai bahan bacaan di
perpustakaan.
5

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Remaja
Definisi remaja menurut buku-buku pediatri adalah bila seorang anak
perempuan berusia 10-18 tahun dan anak laki-laki berusia 12-20 tahun.
Sedangkan menurut WHO, remaja adalah bila anak (baik perempuan maupun
laki-laki) telah mencapai umur 10-18 tahun.6
Tahap remaja adalah masa transisi antara masa anak dan dewasa. Pada
tahap ini terjadi pacu tumbuh (growth spurt), timbul ciri-ciri seks sekunder,
tercapai fertilitas dan terjadi perubahan psikologik serta kognitif. Untuk
tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologiknya.
Tingkat tercapainya potensi biologik seorang remaja, merupakan hasil interaksi
antara faktor genetik dan lingkuangan biofisikopsikososial.6
Pada masa praremaja pertumbuhan lebih cepat daripada masa prasekolah,
ketrampilan dan intelektual makin berkembang, senang bermain berkelompok
dengan teman yang sama. Anak perempuan 2 tahun lebih cepat memasuki masa
remaja bila dibandingkan dengan anak laki-laki. Pada masa remaja ini terjadi pacu
tumbuh berat badan dan tinggi badan yang disebut dengan pacu tumbuh adolesen,
terjadi pertumbuhan yang pesat dari alat-alat kelamin dan timbulnya tanda-tanda
seks sekunder.6
Perubahan adalah ciri utama dari proses biologis pada remaja. Perubahan
somatik pada remaja bervariasi dalam usia saat mulai dan berakhirnya, tergantung
pada masing-masing individu. Terdapat ciri yang pasti dari pertumbuhan somatik
pada remaja, yaitu peningkatan massa tulang, otot, massa lemak, kenaikan berat
badan, dan perubahan biokimia, yang terjadi pada kedua jenis kelamin baik laki-
laki maupun perempuan walaupun polanya berbeda.6
Pertumbuhan somatik pada remaja melibatkan interaksi antara endokrin
dan sistem tulang. Banyak hormon yang mempengaruhi pertumbuhan, termasuk
growth hormon, tiroksin, insulin, dan kortikosteroid, leptin, hormon paratiroid,

5
6

dan kalcitonin. Kelebihan sekresi hormon-hormon ini mengakibatkan maturasi


yang cepat, sedangkan defisiensi mengakibatkan maturitas terlambat.6

2.1.2 Pertumbuhan Organ Reproduksi Remaja Perempuan


Perkembangan seksual terkonsentrasi pada dua periode singkat yaitu
perkembangan seksual primer pada embrio dan kemunculan karakteristik seks
sekunder selama pubertas. Saat pubertas, perubahan muncul sebagai respon
terhadap hormon gonadotropin kelenjar hipofisis. 11
Pubertas adalah masa peralihan antara masa anak-anak dan masa dewasa.1
Istilah pubertas digunakan untuk menyatakan perubahan biologis yang meliputi
morfologi dan fisiologi yang terjadi dengan pesat dari masa anak ke masa dewasa,
terutama kapasitas reproduksi yaitu perubahan alat kelamin dari tahap anak ke
dewasa.6
Pada keadaan prapubertas kadar steroid seks dalam sirkulasi tertekan oleh
umpan balik negetif pada hipotalamus. Pubertas dimulai dengan pengurangan
hambatan hipotalamus dalam responnya terhadap faktor-faktor yang belum
sepenuhnya dapat dimengerti.12
Tanda pubertas yang dapat dilihat pada anak perempuan adalah
perkembangan tunas-tunas payudara, yang dimulai awalnya pada usia 8 tahun.
Kemudian dibawah pengaruh hormon perangsang folikel dan estrogen, ovarium,
uterus dan klitoris membesar; endometrium dan mukosa vagina menebal, labia
mayora menjadi lebih vaskuler dan lebih sensitif.12
Pada remaja putri pertumbuhan fisik pada awalnya berupa payudara
membesar atau rambut kemaluan mulai tumbuh. Kemudian tumbuh rambut ketiak.
Sejalan dengan perubahan tersebut, tinggi badan bertambah dan pinggul menjadi
lebih lebar dari pada bahu. Menarche datang agak lambat di akhir siklus pubertas.
Pada awalnya siklus menstruasi tidak teratur, dan mungkin juga tidak terjadi
ovulasi pada setiap menstruasi selama beberapa tahun pertama sesudah
menarche.13
Tanner membuat klasifikasi Tingkat Kematangan Seksual (TKS) remaja
dalam 5 stadium. Pembagian ini berdasarkan pertumbuhan rambut pubis dan
payudara pada remaja perempuan. Gambaran pertumbuhan remaja
7

memperlihatkan hubungan yang erat dengan tingkat kematangan seksual. Dimana


TKS 1dan 2 merupakan masa remaja awal, TKS 3 dan 4 masa remaja menengah,
dan TKS 5 adalah masa remaja lanjut dan maturitas seksual penuh. 6

Tabel 2.1. Hubungan antara pertumbuhan dengan TKS pada anak perempuan6
Stadium TKS Payudara Rambut pubis Kecepatan Usia tulang
tumbuh (tahun)
1 Prapubertas Pra pubertas Prapubertas (5 < 11
cm/tahun)
2 Payudara dan Jarang, pigmen Awal pacu 11 11,5
papilla menonjol, sedikit, lurus, pertumbuhan
diameter areola sekitar labia
bertambah
3 Payudara dan Lebih hitam, Pacu tumbuh 12
areola membesar, mulai ikal,
batas tidak jelas jumlah
bertambah
4 Areola dan Keriting, kasar, Pertumbuhan 13
papilla lebat, lebih melambat
membentuk bukit sedikit dari
kedua dewasa
5 Bentuk dewasa, Bentuk segitiga, Pertumbuhan 14 15
papilla menonjol, menyebar ke minimal
areola bagian medial
merupakan paha
bagian dari
bentuk payudara

Haid pertama (menarche) terjadi pada stadium lanjut dari pubertas dan
sangat bervariasi pada usia berapa masing-masing individu mengalaminya.
Hubungan antara menarche dan pacu tumbuh tinggi badan sangat erat, menarche
ini terjadi bila kecepatan pertumbuhan tinggi badan mulai menurun/deselerasi.
Penjelasan hormonal, bagaimana ini bisa terjadi belum diketahui. Keadaan ini
sering menimbulkan masalah tentang kematangan yang terlambat dirasakan oleh
para remaja perempuan, karena mereka belum menarche padahal padahal pacu
tinggi badannya telah tercapai, sehingga mereka badannya terlalu tinggi. 6

2.1.3 Menstruasi dan Menarche


Menstruasi ialah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus yang
disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium. 1
Panjang siklus menstruasi ialah jarak antara tanggal mulainya menstruasi
yang lalu dan mulainya haid berikutnya. Hari mulainya perdarahan dinamakan
8

hari pertama siklus. Panjang siklus menstruasi yang normal atau dianggap sebagai
siklus menstruasi yang klasik adalah 28 hari, tetapi variasinya cukup luas. Panjang
siklus menstruasi dipengaruhi oleh usia seseorang. Rata-rata panjang siklus
menstruasi pada gadis usia 12 tahun adalah 25,1 hari, pada wanita usia 43 tahun
adalah 27,1 hari dan pada wanita usia 55 tahun adalah 51,9 hari. Panjang siklus
yang biasa pada manusia adalah 25-32 hari, dan kira-kira 97% wanita yang
berovulasi siklus menstruasi berkisar antara 18-42 hari. Jika siklusnya kurang dari
18 hari atau lebih dari 42 hari dan tidak teratur, biasanya siklus tersebut tidak
berovulasi.1
Lamanya menstruasi biasanya antara 3-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti
darah yang sedikit-sedikit kemudian, dan ada yang sampai 7-8 hari. Pada setiap
wanita biasanya lama menstruasi itu tetap. Jumlah darah yang keluar rata-rata 33,2
16 cc.1
Menstruasi memiliki dua fase utama yaitu fase folikel dan fase luteal.
Selama fase folikel, folikel ovarium mengeluarkan estrogen dibawah pengaruh
Folikel Stimulating Hormon (FSH), Luitenizing Hormon (LH) dan estrogen itu
sendiri. Kadar estrogen yang rendah akan terus meningkat sehingga
mengakibatkan penghambatan sekresi FSH. Secara inklomplit menekan sekresi
LH yang terus meningkat selama fase folikel. Pada saat pengeluaran estrogen
mencapai puncaknya, kadar estrogen tersebut memicu lonjakan sekresi LH pada
pertengahan siklus. Lonjakan LH ini akan menyebabkan ovulasi folikel yang
matang. Sekresi estrogen merosot sewaktu folikel mati pada saat ovulasi.1
Sel-sel folikel lama diubah menjadi korpus luteum, yang mengeluarkan
progesteron serta estrogen selama fase luteal. Progesteron dan estrogen sangat
menghambat FSH dan LH, yang terus menurun selama fase luteal. Korpus luteum
berdegenerasi dalam waktu sekitar dua minggu apabila ovum yang dikeluarkan
tidak dibuahi. Kadar progestron dan estrogen menurun tajam pada saat korpus
luteum berdegenerasi, sehingga pengaruh inhibitorik pada sekresi FSH dan LH
lenyap. Kadar kedua hormon hipofisis anterior ini kembali meningkat dan
merangsang berkembangnya folikel-folikel baru seiring dengan dimulainya fase
folikel baru.1
9

Fase-fase di uterus yang terjadi pada saat bersamaan mencerminkan


pengaruh hormon-hormon ovarium pada uterus. Pada awal fase folikel, lapisan
endometrium yang yang kaya akan nutrien dan pembuluh darah terlepas (fase
menstruasi uterus). Pelepasan ini terjadi akibat merosotnya estrogen dan
progesteron ketika korpus luteum tua berdegenerasi pada akhir fase luteal
sebelumnya. Pada akhir fase folikel, kadar estrogen meningkat menyebabkan
endometrium menebal (fase proliferasi uterus). Setelah ovulasi, progesteron dari
korpus luteum menimbulkan perubahan vaskuler dan sekretorik di endometrium
yang telah dirangsang oleh estrogen untuk mengahasilkan lingkungan yang ideal
untuk implantasi (fase sekretorik uterus). Sewaktu korpus luteum berdegenerasi,
dimulai fase folikel dan fase menstruasi uterus yang baru.14

2.1.4 Menarche
2.1.4.1 Definisi Menarche
Menarche adalah siklus menstruasi pertama sekali yang dialami wanita,
yang merupakan ciri kedewasaan seorang wanita yang sehat dan tidak hamil.
Menarche terjadi akibat peningkatan FSH dan LH yang merangsang sel target
ovarium. FSH dan LH berkombinasi dengan reseptor FSH dan LH yang
selanjutnya akan meningkatkan laju kecepatan sekresi, pertumbuhan dan
proliferasi sel. Hampir semua perangsangan ini dihasilkan dari pengaktifan sistem
second messenger adenosine-monophosphate cyclic dalam sitoplasma sel ovarium
sehingga menstimulus ovarium untuk memproduksi estrogen dan progesteron.
Estrogen dan progesteron akan menstimulus uterus dan kelenjar payudara agar
kompeten untuk memungkinkan terjadinya ovulasi. Ovulasi yang tidak dibuahi
akan memicu terjadinya menstruasi. 15
Pada masa anak sampai awal prapubertas, Hipothalamus-Pituitary-
Gonadal (HPA) axis tidak aktif. Hal ini diduga tertekan oleh jalur pengendalian
saraf dan oleh umpan balik negatif dari sejumlah kecil steroid seks dalam
sirkulasi.12
10

2.1.4.2 Usia Menarche


Usia gadis remaja pada waktu pertama kali mendapat menstruasi
(menarche) bervariasi lebar, yaitu antara 10-16 tahun, tetapi rata-ratanya 12,5
tahun. Statistik menunjukkan bahwa usia menarche dipengaruhi faktor keturunan,
keadaan gizi, dan kesehatan umum. Semmel weiss menyatakan bahwa 100 tahun
yang lalu usia gadis-gadis Vienna pada waktu menarche berkisar antara 15-19
tahun. Sekarang usia gadis remaja pada waktu menarche bervariasi lebar, yaitu
antara 10-16 tahun tetapi rata-rata 12,5 tahun.1 Berdasarkan hasil penelitian di
Indonesia pada tahun 1932 rata-rata usia menarche adalah 15 tahun, pada tahun
1948 rata-rata usia menarche 14,63 tahun, tahun 1976 rata-rata usia menarche
sebesar 13,58 tahun dan pada tahun 1992 rata-rata usia menarche adalah 12,69
tahun.9
Menurut penelitian yang dilakukan Tiwari pada tahun 2005, usia menarche
perlu diperhitungkan karena terdapatnya hubungan antara usia menarche, usia
disaat menikah, dan umur kelahiran bayi pertama. Menurunnya usia menarche
bisa berpengaruh terhadap mudanya usia pernikahan pada remaja putri. Usia
pernikahan dini akan mengakibatkan semakin muda pula kemungkinan usia
melahirkan seorang wanita, yang dapat menimbulkan banyak resiko seperti
perdarahan, anemia pada ibu hamil, ketidaktahuan ibu dalam pengasuhan dan
perawatan bayi kelak, bahkan dapat pula terjadi kematian ibu. 16
Berdasarkan penelitian, menarche yang terjadi pada usia yang lebih awal
(<12 tahun) dapat meningkatkan resiko seorang wanita untuk terkena kanker
payudara. Ketika seorang wanita mengalami menstruasi lebih awal, rentang waktu
antara perkembangan payudara dengan kehamilan cukup bulan pertama kali
biasanya lebih lama dari pada wanita yang menstruasi kemudian. Selama waktu
ini, jaringan payudara immatur, lebih aktif dan rentan terhadap pengaruh hormon. 8

2.1.5 Faktor yang Mempengaruhi Usia Menarche


2.1.5.1 Status Gizi
Pertumbuhan normal tubuh memerlukan nutrisi yang memadai, kecukupan
energi, protein, lemak dan suplai semua nutrien esensial yang menjadi basis
pertumbuhan. Pertumbuhan remaja di negara yang sedang berkembang
11

membutuhkan perhatian khusus pada nutrien vitamin A, seng atau protein selain
kebutuhan energi yang adekuat. Berbeda dengan di negara barat, di sana
dilakukan fortifikasi pada produk makanannya sehingga jarang ditemukan
defisiensi nutrien.6
Asupan energi mempengaruhi pertumbuhan tubuh dan bila asupan tidak
adekuat dapat menyebabkan penurunan beberapa hal diantaranya: derajat
metabolisme, tingkat aktifitas, tampilan fisik dan maturasi seksual.6
Tikus percobaan yang mendapat rendah gizi memiliki pituitary
gonadotropin releasing hormon (GnRH) dalam kadar rendah. Pada wanita
ditemukan berat ovariumnya berkurang dan ditemukan fungsi ovarium
kompromis. Keadaan akan membaik bila asupan nutrisinya diperbaiki, dan fungsi
hormon menjadi normal kembali serta kematangan seksual dapat berlangsung.
Jadi gizi dapat mempengaruhi hormon yang merupakan penggerak utama
kematangan seksual.6
Gizi mempengaruhi kematangan seksual pada remaja yang mendapat
menarche lebih dini. Pada umumnya, mereka yang mengalami kematangan
seksual lebih dini akan memiliki Indeks Masa Tubuh (IMT) yang lebih tinggi dan
mereka yang mengalami kematangan seksual terlambat memiliki IMT lebih kecil
pada usia yang sama.6
Status gizi berhubungan dengan keadaan lemak dalam tubuh. Jaringan
lemak yang cukup mempengaruhi kadar estrogen non gonad dan menstimulasi
gonadotropin releasing hormon (GnRH). 17
Status gizi remaja dapat ditentukan dengan memperhitungkan berat badan
dan tinggi badan. Indeks massa tubuh merupakan rasio berat badan dengan tinggi
badan kuadrat (BB/TB2), yang dinyatakan dalam tabel normogram. Batasan IMT
orang dewasa dan anak-anak berbeda. Pada anak-anak IMT didasarkan pada usia
dan dibedakan berdasarkan jenis kelamin karena pertumbuhan keduanya berbeda.
IMT menurut usia dan jenis kelamin digunakan pada ank-anak usia 2-20 tahun,
dan kemudian IMT dimasukkan dalam grafik.18
12

Gambar 2.1. Grafik IMT/U anak perempuan (usia 2-20 tahun)18


Setelah memasukkan data berat badan, tinggi badan dan usia pada grafik
yang sesuai dengan jenis kelaminnya, kemudian lihat persentil sesuai data.
13

Tabel 2.2. Status gizi menurut pesentil grafik IMT/U18


Persentil Status Gizi

95th Gizi lebih


th th
85 - 95 percentil Resiko gizi lebih
th
5 - 85 th
Gizi baik

<5th Gizi kurang

2.1.5.2 Usia Menarche Ibu (Genetik)


Penelitian yang dilakukan Putri menyatakan bahwa terdapat hubungan
genetik (usia menstruasi pertama ibu) dengan usia menarche pada anak.10
Hubungan ini diduga berkaitan dengan lokus yang mengatur estrogen yang
diwariskan. 19
Pada waktu terjadi kematangan seksual, seorang gadis mengikuti
menstruasi pertama ibunya.6 Ong dkk menyatakan umur menarche ibu dapat
mempengaruhi kecepatan pertumbuhan badan anak sehingga mempengaruhi
waktu menarchenya.7 Usia menarche ibu berkaitan dengan usia menarche anak
tidak hanya karena pengaruh genetik tapi juga berkaitan dengan lingkungan
keluarga.10

2.1.5.3 Pendapatan Orangtua


Beradasarkan penelitian, faktor sosial ekonomi yang diceminkan oleh
pendapatan orangtua dapat mempengaruhi onset menarche secara signifikan. Pada
anak perempuan yang tinggal di pedesaan mengalami usia menarche dua bulan
lebih lambat dibandingkan anak perempuan yang tinggal di perkotaan, yaitu 13,09
dan 12,91 tahun.3
Pada penelitian yang dilakukan Pulungan, faktor pendapatan orangtua juga
mempengaruhi usia menarche secara bermakna. 20
Penelitian menunjukkan usia menarche dari anak yang berasal dari sosial
ekonomi tinggi mendapat usia menarche lebih muda dibanding anak yang berasal
dari tingkat sosial ekonomi rendah.Hal ini dikarenakan pendapatan orangtua yang
lebih tinggi meningkatkan daya beli keluarga baik itu daya beli makanan maupun
akses ke pelayanan kesehatan.21
14

2.2 Kerangka Konsep


Variabel Independen Variabel Dependen

Status gizi

Usia menarche ibu


Usia menarche remaja
Pendapatan orangtua putri di SMPN 155
Jakarta
Lingkungan

Olahraga

Psikologis

Kondisi kesehatan
Bagan 2.1 Kerangka Konsep

2.3 Definisi Operasional


Tabel 2.3 Definisi operasional
No. Variabel Pengukur Alat Ukur Cara Ukur Skala
1. Usia Peneliti Kuesioner Angket Ordinal
menarche 1. Cepat : <12 tahun
2. Normal :12-15 tahun
3. Lambat : >15 tahun
(Damayanti, 2001)
1.
2. Status Gizi Peneliti 1. Timbangan BB Observasi Ordinal
2. Alat ukur TB 1. Gizi lebih : 95th
3. Tabel IMT/U percentil
2. Resiko gizi lebih :
85th - 95th percentil
3. Gizi baik : 5th - 85th
percentil
4. Gizi kurang : <5th
percentil
(WHO-NCHS 2000)

3. Usia Peneliti Kuesioner Angket Ordinal


Menarche 1. Cepat : <12 tahun
Ibu 2. Normal :12-15 tahun
3. Lambat : >15 tahun
(Damayanti, 2001)
4. Pendapatan Peneliti Kuesioner Angket Ordinal
Orangtua 1. Cukup : > Rp
1.290.000
2. Kurang : < Rp
1.290.000
(UMR Jakarta, 2011)
15

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian


Jenis penelitian ini adalah survey yang bersifat analitik dengan
menggunakan desain potong lintang (cross sectional).

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


3.2.1 Lokasi
Penelitian dilaksanakan di SMPN 155 Jakarta
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Oktober tahun 2010 - Sepetember tahun
2011

3.3 Populasi dan Sampel


3.3.1 Populasi
Populasi terjangkau adalah seluruh siswi SMPN 155 Jakarta Tahun ajaran
2010/2011 yang sudah mengalami menarche.
3.3.2 Sampel
Untuk menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini digunakan rumus
sebagai berikut:

n=
Z 2 P(1 P) Z P1 (1 P1 ) P2 (1 P2 )
2

( P1 P2 ) 2
Keterangan :
N = Jumlah sampel yang dibutuhkan

Z = Deviat baku alfa pada derajat kepercayaan 95% yaitu sebesar


1,96

Z = Deviat baku beta pada derajat kepercayaan 80% yaitu sebesar


0,84

15
16

P = Proporsi rata-rata ((P1-P2)/2)

P1 = Proporsi pada kelompok yang nilainya merupakan judgemen


peneliti

P2 = Proporsi pada kelompok responden denganvariabel


independen positif dan usia menarche cepat. [ a/(a+b) ] yaitu
sebesar 0,3 9

P1-P2 = Selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna yaitu


sebesar 0,2

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh jumlah sampel minimal yang


diperlukan sebanyak 92 orang.
3.3.3 Cara Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan cluster random
sampling. Unit sampling adalah cluster dalam hal ini adalah kelas.

3.3.4 Kriteria Sampel


3.3.4.1 Kriteria Inklusi
Siswi SMPN 155 Jakarta yang bersedia menjadi responden.
Siswi SMPN 155 Jakarta yang telah mengalami menarche.
3.3.4.2 Kriteria Eksklusi
Siswi SMPN 155 Jakarta yang hanya mendapat menstruasi 1 kali
(belum teratur).
Siswi SMPN 155 Jakarta yang menderita penyakit kronis.
17

3.4 Cara Kerja Penelitian


Siswi SMPN 155 yang ditetapkan
menjadi sample

Informed consent

Ya Tidak

Pengisian kuesioner

Pengumpulan dan pengolahan data dengan


SPSS for windows

Usia Menarche

Analisa usia menarche dan Faktor-faktor


yang mempengaruhi

Bagan 3. 1. Bagan Alur Penelitian

3.5 Managemen Data


3.5.1 Pengumpulan Data
Data primer
Data primer diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang dibagikan
pada pada siswi SMPN 155 Jakarta yang telah dipilih dengan cluster
random sampling serta memenuhi kriteria inklusi.
Alat Pengumpulan data
Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner, timbangan
berat badan, meteran tinggi badan, dan tabel IMT/U.
18

3.5.2 Pengolahan Data


Semua data dicatat dalam status penelitian, dikumpulkan dan kemudian
diolah dengan menggunakan program SPSS for window. Setelah data terkumpul,
tahap selanjutnya adalah melakukan proses editing yaitu memeriksa data hasil
pengisian kuesioner oleh responden. Setelah proses editing selesai, tahap
selanjutnya adalah proses coding yaitu pemberian nilai kepada setiap jawaban dari
responden dan tahap berikutnya adalah meng-entry data ke perangkat lunak
komputer serta dilakukan proses cleaning data untuk membersihkan kesalahan
data yang dimasukkan. Setelah data benar-benar bersih, baru dilakukan analisa
lebih lanjut terhadap data dengan menggunakan perangkat lunak pengolah data.
Berikut bagan yang menjelaskan proses pengolahan data :

Data Editing Coding Entry Data ke Cleaning


Data Data Komputer Data

Bagan 3.2 Proses Pengolahan Data

3.5.3 Analisis Data


Analisis data dilakukan dengan dua tahapan yaitu analisis univariat,
analisis bivariat.
3.5.3.1 Analisis Univariat
Analisa univariat digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik dari
variabel independen dan dependen. Keseluruhan data yang ada dalam kuesioner
diolah dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
3.5.3.2 Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel
independen dan variabel dependen dengan menggunakan analisis uji chi square.
Melalui uji statistik chi square akan diperoleh nilai p, dimana dalam penelitian ini
digunakan tingkat kemaknaan sebesar 0,05. Penelitian antara dua variabel
dikatakan bermakna jika mempunyai nilai p 0,05 yang berarti Ho ditolak dan Ha
diterima dan dikatakan tidak bermakna jika mempunyai nilai p >0,05 yang berarti
Ho diterima dan Ha ditolak.22
19

3.5.4 Penyajian Data


Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tekstular dan tabular.

3.6 Etika Penelitian


Jenis Penelitian ini tidak melewati kaji etik tapi dalam pelaksanaannya
telah melewati informed consent.
20

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilakukan terhadap remaja putri di SMPN 155 Jakarta.
SMPN 155 Jakarta berdiri pada tahun 1980. Pada tahun ajaran 2010/2011 siswa
dan siswi yang belajar di SMPN 155 Jakarta berjumlah sebanyak 589 siswa,
dengan jumlah guru dan karyawan sekolah sebanyak 39 orang.
Secara demografi SMPN 155 Jakarta terletak di Jl. Cikoko Barat IV,
Pancoran Jakarta Selatan. Luas tanah sekolah sebesar 3159 m2, luas bangunan
2763 m2 dengan gedung sekolah bertingkat tiga.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan status gizi, usia
menarche ibu dan pendapatan orangtua dengan usia menarche responden melalui
kuesioner. Penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya di SMPN 155
Jakarta.

4.2. Gambaran Subjek Penelitian


Penelitian iniditujukan bagi para siswi. Siswi yang diambil terdiri dari
siswi kelas VII, VIII, IX SMPN 155 Jakarta. Jumlah siswi kelas VII sebanyak 25
siswi, kelas VIII sebanyak 50 siswi, dan kelas IX sebanyak 27 siswi.
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random
sampling, dalam hal ini unit cluster adalah kelas. Kelas yang digunakan sebanyak
7 kelas. Sehingga total responden adalah 102 siswi. Namun setelah dilakukan
analisis lebih lanjut, data yang dapat dianalisa adalah sebanyak 96 responden.

4.3. Keterbatasan Penelitian


Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian. Keterbatasan-keterbatasan tersebut, yaitu:
penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional atau desain potong
lintang yang hanya menggambarkan variabel yang diteliti, baik independen
maupun dependen pada waktu yang sama.

20
21

Berdasarkan literatur yang ada banyak faktor yang mempengaruhi usia


menarche remja putri diantaranya status gizi, genetik, keterpaparan media masa
orang dewasa, aktivitas olahraga, sosial ekonomi orangtua, faktor psikologis, adat
kebiasaan dan ada tidaknya penyakit yang diderita.16 Akan tetapi karena
keterbatasan peneliti maka dalam penelitian ini hanya diteliti usia menarche,
status gizi, usia menarche ibu dan pendapatan orangtua. Dengan keterbatasan ini
kemungkinan belum diperoleh gambaran keadaan sebenarnya.
Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
pengisian kuesioner kepada responden. Selama proses pengumpulan data ada
beberapa kendala yang dialami oleh peneliti, yaitu penerimaan yang kurang
bersahabat dari beberapa responden saat dilakukan wawancara sehingga jawaban
yang diberikan cenderung sekedarnya saja. Hal ini bisa menyebabkan bias
informasi.

4.4. Analisis Univariat


Pada analisis univariat ini ditampilkan distribusi frekuensi dari masing-
masing variabel yang diteliti, baik variabel dependen maupun independen.
Selanjutnya hasil analisis univariat akan dijelaskan pada sub-bab berikut ini:
4.4.1. Gambaran Usia Menarche Responden
Gambaran usia menarche adalah gambaran usia dimana responden
mendapatkan menstruasi untuk pertama kalinya. Gambaran usia menarche pada
tahun 2011 di SMPN 155 Jakarta dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1. Distribusi Usia Menarche pada Remaja Putri di SMPN 155 Jakarta
Tahun 2011
Variabel Rerata Median Modus Simpang baku Min Max

Usia menarche 11,72 12 12 0,791 10 14


responden

Berdasarkan tabel 4.1 dari 96 responden yang di ambil di ketahui bahwa


nilai rerata usia menarche responden adalah 11,72 tahun dengan simpang baku
0,791. Nilai modus yang menandakan kejadian menarche terbanyak terdapat pada
22

usia 12 tahun. Responden dengan usia menarche termuda adalah 10 tahun dan
responden dengan usia menarche tertua adalah 14 tahun.
Hasil penelitian lain juga memperlihatkan hasil yang kurang lebih sama.
Penelitianyang dilakukan Agustin memperlihatkan rata-rata usia menarche adalah
11,59 + 0,293 tahun.21 Sedangkan penelitian yang dilakukan Putri
memperlihatkan rata-rata usia menarche yaitu sebesar 11,42 + 0,93 tahun.16
Usia terjadinya menarche menunjukkan kecenderungan usia yang lebih
muda. Menurut Kluge dalam Putri menyatakan bahwa pada tahun 1860 rata-rata
usia menarche yaitu 16,6 tahun, ditahun 1920 rata-rata usia menarche adalah 14, 6
tahun, di tahun 1950 rata-rata usia menarche adalah 13,1 tahun, dan pada tahun
1980 rata-rata usia menarche 12,5 tahun.16
Tabel 4.1. memperlihatkan gambaran usia menarche, berikut tabel yang
mengelompokkan usia menarche menurut kategori cepat dan lambat.

Tabel 4.2. Distribusi Pengelompokkan Usia Menarche pada Remaja Putri di


SMPN 155 Jakarta Tahun 2011
No Usia menarche Jumlah Persentase (%)

1 Cepat (<12 tahun) 39 40.6

2 Normal (12-15 tahun) 57 59.4

3 Lambat (>15 tahun) 0 0

Berdasarkan tabel 4.5 dari 96 responden menunjukkan telah adanya


percepatan usia menarche walaupun frekuensi responden yang mendapatkan
menarche > 12 tahun lebih besar. Menurut konsep Blum yang berperan dalam
derajat kesehatan ada 4 faktor utama yaitu perilaku, lingkungan, genetik, dan
akses ke pelayanan kesehatan. Bila percepatan usia menarche dianggap sebagai
perubahan yang berhubungan dengan derajat kesehatan maka secara garis besar
faktor yang mempercepat terjadinya usia menarche yaitu perilaku yang dalam hal
ini bisa dicerminkan dari status gizi responden, genetik yang dapat dilihat dari
usia menarche ibu, akses pelayanan kesehatan sehingga responden dalam keadaan
sehat, dan yang tidak kalah penting adalah faktor lingkungan.
23

4.4.2. Status Gizi Responden


Status gizi pada responden diukur dengan menilai berat badan, tinggi
badan, kemudian menghitung IMT dan memasukkan ke grafik pertumbuhan
berdasarkan IMT/U. Distribusi responden berdasarkan status gizi dapat dilihat
pada tabel berikut:

Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi (IMT/U)


No Status gizi Jumlah Persentase (%)

1 Gizi kurang 3 3,1

2 Gizi baik 73 76

3 Resiko gizi lebih 14 14,6

4 Gizi lebih 6 6,2

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.3. menunjukkan bahwa sebagian


besar responden memiliki status gizi baik. Status gizi yang baik akan membuat
pertumbuhan seorang remaja menjadi sesuai dengan yang seharusnya. Karena
untuk pertumbuhan yang normal tubuh memerlukan nutrisi yang memadai. 6

4.4.3. Usia Menarche Ibu (Genetik) Responden


Usia menarche ibu adalah usia dimana ibu responden pertama kali
mendapatkan menstruasi. Distribusi responden berdasarkan usia menarche ibu
dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Usia Menarche Ibu


No Usia Menarche Ibu Jumlah Persentase (%)

1 Cepat (< 12 tahun) 13 13,5

2 Normal ( 12-15 tahun ) 77 80,2

3 Lambat (>15 tahun) 6 6,2


24

Data yang diperoleh menunjukkan sebagian besar ibu mengalami


menarche normal. Namun hanya sedikit ibu yang mengalami usia menarche
cepat. Ini menunjukkan pada zaman ibu responden lebih sedikit yang mendapat
menarche cepat dibandingkan dengan data responden. Hasil penelitian Ersoy
menyatakan bahwa rata-rata usia ibu saat menarche adalah sekitar 13,6 tahun. 16

4.4.4. Pendapatan Orangtua Responden


Pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diperoleh orangtua responden
dalam sebulan. Distribusi responden berdasarkan pendapatan orangtua dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan Orangtua Responden


No Pendapatan Orangtua Jumlah Persentase (%)

1 Kurang 34 35,4

2 Cukup 62 64,6

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.5. menunjukkan bahwa sebagian


besar orangtua responden memiliki pendapatan yang cukup. Pendapatan yang
cukup akan berpengaruh pada gaya hidup keluarga dan kondisi psikis remaja.

4.5. Analisis Bivariat


4.5.1. Hubungan antara Status Gizi dan Usia Menarche Responden
Sesuai grafik pertumbuhan CDC 2000 terdapat empat kategori status gizi
berdasarkan persentil pada grafik pertumbuhan IMT/U. Namun setelah dilakukan
uji silang dengan empat ketegori status gizi, hasilnya tidak layak untuk dilakukan
uji chi square karena tidak memenuhi syarat. Maka karena syarat uji chi square
tidak terpenuhi perlu dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel. 22 Peneliti
menggabungkan kategori gizi lebih dengan resiko gizi lebih menjadi 1 kategori.
Kategori lainnya yaitu gizi baik dan gizi kurang yang digabungkan menjadi 1
kategori. Setelah dilakukan penggabungan sel dilakukan uji chi square kembali
dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:
25

Tabel 4.6 Hubungan Status Gizi Responden dengan Usia Menarche Responden
Usia Menarche Responden
Odd Ratio
No Status Gizi Cepat Normal p-value
95%CI
n % n %
1 Gizi lebih 13 33,3 7 12,3
&resiko gizi
3,571
lebih 0,025
1,27 10,04
2 Gizi baik &gizi 26 66,7 50 87,7
kurang

Berdasar hasil penelitian pada tabel 4.6. tentang hubungan antara status
gizi dengan usia menarche menunjukkan bahwa responden yang memiliki usia
menarche cepat dan status gizi lebih dan resiko gizi lebih adalah sebanyak 13
orang (33,3%), responden yang memiliki usia menarche cepat dan status gizi
kurang dan baik adalah sebanyak 26 (66,7%) orang. Responden yang memiliki
usia menarche normal dengan status gizi lebih dan resiko lebih adalah sebanyak 7
orang (12,3%) dan responden yang memiliki usia menarche normal dengan status
gizi kurang serta baik adalah sebanyak 50 orang (87,7%).
Berdasarkan uji statistik chi-square didapatkan nilai p = 0,025 (p<0,05)
maka secara statistik terdapat hubungan antara usia menarche responden dengan
status gizi.
Hasil yang didapatkan peneliti menunjukkan nilai odd rasio sebesar 3,57
dengan IK 95% 1,27-10,04. Artinya, responden yang memiliki status gizi lebih
mempunyai kemungkinan 3,57 kali mengalami menarche lebih cepat
dibandingkan dengan responden yang memiliki status gizi kurang atau baik. Nilai
interval kepercayaan >1 mengindikasikan bahwa status gizi yang lebih dan resiko
gizi lebih merupakan faktor resiko menarche cepat.
Gizi mempengaruhi kematangan seksual pada remaja yang mendapat
menarche lebih dini. Pada umumnya, mereka yang menjadi matang lebih dini
akan memiliki Indeks Masa Tubuh (IMT) yang lebih tinggi dan mereka yang
matang terlambat memiliki IMT lebih kecil pada usia yang sama.6
26

Hal ini sesuai dengan penelitian Agustin yang menyatakan bahwa status
gizi merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan usia menarche
seseorang.21

4.5.2. Hubungan antara Usia Menarche Ibu dan Usia Menarche Responden
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 3 kategori usia menarche ibu yaitu
cepat, normal, dan lambat. Namun setelah dilakukan uji silang dengan tiga
ketegori tersebut, hasilnya tidak layak untuk dilakukan uji chi square karena tidak
memenuhi syarat. Maka karena syarat uji chi square tidak terpenuhi perlu
dilakukan uji alternatif yaitu penggabungan sel. 22 Peneliti menggabungkan
kategori usia menarche ibu normal dan lambat menjadi satu kategori. Kategori
lainnya yaitu usia menarche ibu cepat. Setelah dilakukan penggabungan sel
dilakukan uji chi square kembali dan hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.7 Hubungan Usia Menarche Responden dengan Usia Menarche Ibu
Usia Menarche Responden
Usia Menarche Odd Ratio
No Cepat Normal p-value
Ibu 95%CI
n % N %
1 Cepat 7 17,9 6 10,5 1,859
0,459
2 Normal+lambat 32 82,1 51 89,5 0,573 6,031

Berdasar hasil penelitian pada tabel 4.7. tentang hubungan usia menarche
responden dengan usia menarche ibu menunjukkan bahwa responden yang
memiliki usia menarche cepat dan usia menarche ibu cepat juga adalah sebanyak
7 orang (17,9%) dan responden yang memiliki usia menarche cepat dan usia
menarche ibu normal&lambat adalah sebanyak 32 orang (82,1%). Responden
yang memiliki usia menarche normal dan usia menarche ibu cepat adalah
sebanyak 6 orang (10,5%) dan responden yang memiliki usia menarche
normaldan usia menarche ibu normal&lambat pula adalah sebanyak 51 orang
(89,5%).
27

Berdasarkan uji statistik chi-square didapatkan nilai p = 0,459 (p> 0,05)


maka secara statistik tidak terdapat hubungan antara usia menarche responden
dengan usia menarche ibu.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan Putri dan Matondang yang menyatakan adanya hubungan bermakna
antara genetik (usia menarche ibu) dengan usia menarche responden, namun hasil
ini sejalan dengan penelitian Yuliana pada tahun 2001.10
Berdasarkan teori yang dikemukakan Frisch and Robert bahwa salah satu
pengaruh menarche adalah faktor genetik. Sepasang anak kembar mendapatkan
menstruasi pertama hanya berbeda 2 atau 3 bulan. Ibu dan anak perempuan
memiliki korelasi umur menarche yang berdekatan dibandingkan dua wanita yang
tidak memiliki hubungan.10
Hasil penelitian yang berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya dan
teori yang ada mungkin disebabkan karena ada beberapa ibu yang lupa kapan
tepatnya usia menarchenya, hal tersebut diutarakan beberapa responden yang
menyatakan bahwa ibunya tidak terlalu yakin dengan usia menarche karena
mereka menganggap hal tersebut tidak terlalu penting. Kesalahan mengingat usia
menarche dari ibu responden dapat menyebabkan hasil penelitian mengalami bias.

4.5.3. Hubungan antara Pendapatan Orangtua dan Usia Menarche


Responden
Tabel 4.8. Hubungan Usia Menarche Responden dengan Pendapatan Orangtua
Usia Menarche Responden
Pendapatan Odd Ratio
No Cepat Normal p-value
Orangtua 95%CI
n % N %
1 Cukup 25 64,1 37 64,9 0,965
1,000
2 Kurang 14 35,9 20 35,1 0,412-2,260

Berdasar hasil penelitian pada tabel 4.8. tentang hubungan usia menarche
responden dengan pendapatan orangtua responden menunjukkan bahwa responden
yang memiliki usia menarche cepat dan pendapatan orangtua cukup adalah
sebanyak 25 orang (64,1%) dan responden yang memiliki usia menarche cepat
28

dan pendapatan orangtua kurang adalah sebanyak 14 orang (35,9%). Responden


yang memiliki usia menarche normal dan pendapatan orangtua cukup adalah
sebanyak 37 orang (64,9%) dan responden yang memiliki usia menarche normal
dan pendapatan orangtua kurang adalah sebanyak 20 orang (35,1%).
Berdasarkan uji statistik chi-square didapatkan nilai p = 1,000 (p>0,05)
maka secara statistik tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia
menarche responden dengan pendapatan orangtua.
Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan Agustin yang
memperlihatkan hubungan yang tidak bermakna. 21 Namun tidak sesuai dengan
penelitian yang dilakukan Pebri bahwa ada hubungan yang bermakna antara
pendapatan orangtua dengan usia menarche anak.20
Pendapatan keluarga berhubungan dengan kemampuan daya beli keluarga.
Pendapatan yang tinggi akan menyebabkan daya beli yang keluarga semakin baik
begitu pula sebaliknya pendapatan yang kurang akan menyebabkan daya beli
terbatas, khususnya daya beli makanan. Kemampuan daya beli makanan akan
mempengaruhi faktor psikis dan asupan gizi.21
Hasil penelitian yang berbeda ini mungkin disebabkan kurang terbukanya
orangtua responden sehingga memberikan hasil yang bias dalam kuesioner.
Selain itu, pendapatan keluarga saat ini tidak dapat secara tepat menggambarkan
usia menarche pada responden karena yang berpengaruh pada kejadian menarche
adalah pendapatan keluarga yang berpengaruh pada kemampuan daya beli
keluarga terhadap makanan bergizi saat responden mengalami masa pra pubertas.
29

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:
a. Gambaran rata-rata usia menarche remaja putri di SMPN 155 Jakarta
pada tahun 2011 adalah 11,72 + 0,79 tahun, dengan kejadian usia
menarche terbanyak pada usia 12 tahun. Usia menarche termuda
adalah 10 tahun dan usia menarche tertua adalah 14 tahun.
b. Berdasarkan uji statistik chi-square terdapat hubungan antara status
gizi dengan usia menarche dengan nilai p = 0,025 (p<0,05). Nilai odd
rasio didapatkan sebesar 3,57 dengan IK 95% 1,27-10,04. Artinya,
responden yang memiliki status gizi lebih dan resiko gizi lebih
mempunyai kemungkinan 3,57 kali mengalami menarche lebih cepat
dibandingkan dengan responden yang memiliki status gizi kurang atau
baik.
c. Berdasarkan uji statistik chi-square tidak ada hubungan bermakna
antara usia menarche ibu dengan usia menarche responden dengan
didapatkan nilai p = 0,459 (p> 0,05).
d. Berdasarkan uji statistik chi-square tidak ada hubungan bermakna
antara usia menarche ibu dengan pendapatan orangtua responden
dengan didapatkan nilai p = 1,000 (p>0,05).

5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan bahwa:
a. Sekolah hendaknya memberikan edukasi masalah reproduksi terutama
menstruasi lebih dini seiring dengan adanya percepatan usia menarche
pada remaja putri.
b. Orangtua harus lebih memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan
anak termasuk perkembangan seksual anak dan faktor-faktor terutama

29
30

status gizi anak yang berhubungan dengan percepatan kematangan


seksual (terutama menarche).
c. Diharapkan adanya penelitian lain yang membahas mengenai dan
faktor-faktor lain terutama mengenai hubungan lingkungan dengan
usia menarche.
31

DAFTAR PUSTAKA

1. Wiknjosastro H, Saifuddin, Abdul B, Rachmhadhi, Trijatmo, editors. Ilmu


kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2009.
2. Kartono K. Psikologi wanita I mengenal gadis remaja dan wanita dewasa.
Bandung: Bandar Maju; 2006.
3. Pacarada M, Lulaj S, Kongjeli G, Obertinca B. Impact of socio economic
factors on onset of menarche in kosovar girls. JCCM [online] 2008 [diunduh
pada Sabtu, 26 Februari 2011 jam 13.00 WIB]; 3(10):541-7. Pada website:
http://old.cjmed.net/upload/pdf/200811031134121118.pdf?PHPSESSID=f7
38f6cbbcade715dd2002e3af494fea
4. Jones LD. Setiap wanita. Jakarta: PT Delapratasa Publishing; 2005.
5. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset kesehatan dasar
2010. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2010.
6. Soetjiningsih. Tumbuh kembang remaja dan permasalahannya. Jakarta:
Sagung Seto; 2007.
7. Ong Ken K et al. Earlier mothers age at menarche predicts rapid infancy
growth and childhood obesity. Camridge: Medical Research Council
Epidemiology Unit; 2007.
8. Breast Cancer Organization. Menstrual history in breast cancer risk factor
[Online]. 18 Januari 2011 [diunduh pada Sabtu, 26 Februari 2011 jam 13.10
WIB]; Pada website:
http://www.breastcancer.org/risk/factors/menstrual_hist.jsp
9. Damayanti D. Faktor-faktor yang berhubungan dengan umur menarche
mahasiswi baru S1 reguler Universitas Indonesia Tahun ajaran 2000/2001
[tesis]. Depok: Universitas indonesia; 2001.
10. Putri AK. Hubungan antara status gizi, status menarche ibu, media massa,
aktivitas olahraga dengan status menarche siswi di SMP Islam Al-Azhar
Rawamangun, Jakarta Timur tahun 2009 [skripsi]. Depok: Universitas
indonesia; 2009.
11. Feng Y, Hong X, Wilker E et al. Effects of age at menarche, reproductive
years, and menopause on metabolic risk factors for cardiovascular diseases.

31
32

atherosclerosis [online] Februari 2008 [diunduh pada Sabtu, 30 Jan 2011


jam 13.15 WIB]; 196(2):590-7. Pada website: http://www.atherosclerosis-
journal.com/article/S0021-9150%2807%2900402-9/abstract
12. Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB. Nelson textbook of pediatrics.
17th ed. Philadelphia: Saunders; 2004.
13. Santrock WJ. Adolescence perkembangan remaja. Jakarta: Erlangga; 2008.
14. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Ed. 2. Jakarta: EGC;
2001.
15. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Ed. 11. Jakarta: EGC;
2007.
16. Putri AK. Hubungan antara status gizi, status menarche ibu, media massa,
aktivitas olahraga dengan status menarche siswi di SMP Islam Al-Azhar
Rawamangun, Jakarta Timur tahun 2009 [skripsi]. Depok: Universitas
indonesia; 2009.
17. Tena-Sempere M. KiSS-1 and reproduction: Focus on its role in the
metabolic regulation of fertility. Neuroendocrinology [online]. 2006
[diunduh pada Sabtu, 17 September 2011 jam 10.00 WIB]; 83: 275-81. Pada
website:
http://content.karger.com/ProdukteDB/produkte.asp?Aktion=ShowAbstract
&ProduktNr=223855&ArtikelNr=95549
18. Body Mass Index (BMI) percentiles for girls, 2 to 20 years [online]. 2006
[diunduh pada Sabtu, 28 Agustus 2011 jam 10.00 WIB]; Pada website:
http://www.chartsgraphsdiagrams.com/HealthCharts/bmi-percentiles-
girls.html
19. Mitchell ES, Farin FM, Stapleton PL, Tsai JM, Tao EY, Smith-DiJulio K, et
al. Association of estrogen-related polymorphisms with age at menarche,
age at final menstrual period, and stages of the menopausal transition.
PubMed [online] Januari 2008 [diunduh pada Sabtu, 26 Februari 2011 jam
13.30 WIB]; 15(1):105-11. Pada website:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17589376
33

20. Pulungan PW. Gambaran usia menarche pada remaja putri di SMP
Shafiyyatul Amaliyyah dan SMP Nurul Hasanah kota Medan tahun 2009
[skripsi]. Medan: Universitas Sumatera Utara; 2009.
21. Agustin ID. Hubungan antara status gizi, aktivitas fisik dan tingkat sosial
ekonomi terhadap kejadian menarche pada remaja putri di SMPN 17 Bekasi
tahun 2010 [skripsi]. Depok: Universitas Indonesia; 2010.
22. Dahlan MS. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba
Medika; 2009.
34

Lampiran 1
Hasil Uji Statistik

Analisis Univariat

1. Usia menarche responden

Statistics

usia pertama menstruasi

N Valid 96

Missing 0

Mean 11.72

Median 12.00

Mode 12

Std. Deviation .791

Variance .625

Skewness .419

Std. Error of Skewness .246

Kurtosis .340

Std. Error of Kurtosis .488

Minimum 10

Maximum 14

usia pertama menstruasi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 10 3 3.1 3.1 3.1

11 36 37.5 37.5 40.6

12 44 45.8 45.8 86.5

13 11 11.5 11.5 97.9

14 2 2.1 2.1 100.0

Total 96 100.0 100.0


35

(Lanjutan)
2. Pengelompokan usia menarche

Statistics

usia menarche 3 kategori

N Valid 96

Missing 0

usia menarche 3 kategori

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid cepat 39 40.6 40.6 40.6

normal 57 59.4 59.4 100.0

Total 96 100.0 100.0

3. Usia Menarche Ibu Responden

Statistics

usia menarche ibu 3 kategori

N Valid 96

Missing 0

usia menarche ibu 3 kategori

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid cepat 13 13.5 13.5 13.5

normal 77 80.2 80.2 93.8

lambat 6 6.2 6.2 100.0

Total 96 100.0 100.0


36

(Lanjutan)
4. Status gizi kategori CDC

Statistics

IMT kategori CDC

N Valid 96

Missing 0

IMT kategori CDC

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid gizi lebih 6 6.2 6.2 6.2

resiko gizi lebih 14 14.6 14.6 20.8

gizi baik 73 76.0 76.0 96.9

gizi kurang 3 3.1 3.1 100.0

Total 96 100.0 100.0

5. Pendapatan Orangtua responden

Statistics

pendapatan orangtua

N Valid 96

Missing 0

pendapatan orangtua

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid cukup 62 64.6 64.6 64.6

kurang 34 35.4 35.4 100.0

Total 96 100.0 100.0


37

(Lanjutan)
Analisis Bivariat

6. Hubungan status gizi dan usia menarche

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

IMT kategori baru *


96 100.0% 0 .0% 96 100.0%
usia_menarche1

IMT kategori baru * usia_menarche1 Crosstabulation

usia_menarche1

cepat Normal Total

IMT kategori gizi lebih& resiko gizi Count 13 7 20


baru lebih
% within
33.3% 12.3% 20.8%
usia_menarche1

gizi kurang& gizi baik Count 26 50 76

% within
66.7% 87.7% 79.2%
usia_menarche1

Total Count 39 57 96

% within
100.0% 100.0% 100.0%
usia_menarche1
38

(Lanjutan)
Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig.


Value Df sided) sided) (1-sided)
a
Pearson Chi-Square 6.223 1 .013
b
Continuity Correction 5.012 1 .025

Likelihood Ratio 6.143 1 .013

Fisher's Exact Test .020 .013

Linear-by-Linear
6.158 1 .013
Association

N of Valid Casesb
96

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8,13.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for IMT kategori baru (gizi


lebih& resiko gizi lebih / gizi kurang& gizi 3.571 1.270 10.042
baik)

For cohort usia_menarche1 = cepat


1.900 1.214 2.974

For cohort usia_menarche1 = normal


.532 .287 .988

N of Valid Cases 96
39

(Lanjutan)
7. Hubungan usia menarche ibu dengan usia menarche responden

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

usia menarche ibu gabung


cel * usia menarche 3 96 100.0% 0 .0% 96 100.0%
kategori

usia menarche ibu gabung cel * usia menarche 3 kategori Crosstabulation

usia menarche 3
kategori

cepat normal Total

usia menarche ibu Cepat Count 7 6 13


gabung cel
Expected Count 5.3 7.7 13.0

% within usia menarche 3


17.9% 10.5% 13.5%
kategori

normal+ Count 32 51 83
lambat
Expected Count 33.7 49.3 83.0

% within usia menarche 3


82.1% 89.5% 86.5%
kategori

Total Count 39 57 96

Expected Count 39.0 57.0 96.0

% within usia menarche 3 100.0


100.0% 100.0%
kategori %
40

(Lanjutan)

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value Df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 1.090a 1 .297


b
Continuity Correction .548 1 .459

Likelihood Ratio 1.070 1 .301

Fisher's Exact Test .367 .228

Linear-by-Linear
1.078 1 .299
Association

N of Valid Casesb 96

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,28.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for usia menarche ibu


gabung cel (cepat / normal+lambat) 1.859 .573 6.031

For cohort usia menarche 3 kategori =


1.397 .788 2.474
cepat

For cohort usia menarche 3 kategori =


.751 .408 1.384
normal

N of Valid Cases 96
41

(Lanjutan)
8. Hubungan pendapatan orangtua dengan usia menarche responden

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

pendapatan orangtua *
96 100.0% 0 .0% 96 100.0%
usia_menarche1

pendapatan orangtua * usia_menarche1 Crosstabulation

usia_menarche1

cepat Normal Total

pendapatan orangtua Cukup Count 25 37 62

% within usia_menarche1 64.1% 64.9% 64.6%

Kurang Count 14 20 34

% within usia_menarche1 35.9% 35.1% 35.4%

Total Count 39 57 96

% within usia_menarche1 100.0% 100.0% 100.0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square .007a 1 .935


b
Continuity Correction .000 1 1.000

Likelihood Ratio .007 1 .935

Fisher's Exact Test 1.000 .552

Linear-by-Linear
.007 1 .935
Association
b
N of Valid Cases 96

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13,81.

b. Computed only for a 2x2 table


42

(Lanjutan)
Risk Estimate

95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for pendapatan orangtua


.965 .412 2.260
(cukup / kurang)

For cohort usia_menarche1 = cepat


.979 .592 1.620

For cohort usia_menarche1 = normal


1.015 .717 1.436

N of Valid Cases 96
43

Lampiran 2
FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN
(INFORMED CONSENT)
Program Studi Pendidikan Dokter
FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

SURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama :
Umur : tahun
Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian
tersebut di bawah ini yang berjudul :
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA MENARCHE PADA REMAJA
PUTRI DI SMPN 155 JAKARTA TAHUN 2011
dengan sukarela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian di atas dengan catatan bila
suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun, berhak membatalkan persetujuan
ini serta berhak untuk mengundurkan diri.

Jakarta, 2011

Mengetahui Yang menyetujui


Peneliti Peserta

( Karis A D ) ( )

Lampiran 3
Kuesioner Penelitian
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA MENARCHE PADA REMAJA
PUTRI DI SMPN 155 JAKARTA TAHUN 2011
No. formulir :

IDENTITAS RESPONDEN
Nama
Umur
Alamat
No HP/ Telpon

MENARCHE
Usia menstruasi
pertama :
44

Berat badan :
(diisi petugas)
Tinggi badan :
(diisi petugas)
Usia menstruasi
pertama ibu:
Pekerjaan Ibu 1. Ibu rumah tangga 4. Wiraswasta
2. Karyawan 5..................................
3. PNS
PendapatanAyah/bulan

PendapatanIbu/bulan

Jumlah anggota
keluarga
45

Lampiran 4
Daftar Riwayat Hidup

Nama : Karis Amalia Derina


Tempat Tanggal Lahir : Bogor, 15 Maret 1991
Alamat : Perumahan Bojong Gede Indah Blok G4/10
Bojonggede, Bogor, 16320
Email : karis_mail2@yahoo.co.id
No.Telpon : 081384191190
Riwayat Pendidikan
TK Harapan Nita Bojonggede (1995-1997)
SD Muhammadiah Bojonggede (1997-2003)
SMPN 2 Cibinong (2003-2006)
SMAN 3 Bogor (2006-2008)
FKIK Prodi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2008-Sekarang)
46

DAFTAR PUSTAKA

1
Wiknjosastro H, Saifuddin, Abdul B, Rachmhadhi, Trijatmo, editors. Ilmu kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo; 2009.
2
Kartono K. Psikologi wanita I mengenal gadis remaja dan wanita dewasa. Bandung: Bandar Maju; 2006.
3
Pacarada M, Lulaj S, Kongjeli G, Obertinca B. Impact of socio economic factors on onset of menarche in kosovar girls.
JCCM [serial online] 2008 [cited 2011 Feb 26]; 3(10):541-7. Available from:URL:
http://old.cjmed.net/upload/pdf/200811031134121118.pdf?PHPSESSID=f738f6cbbcade715dd2002e3af494fea
4
Jones LD. Setiap wanita. Jakarta: PT Delapratasa Publishing; 2005.
5
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset kesehatan dasar 2010. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2010.
6
Soetjiningsih. Tumbuh kembang remaja dan permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto; 2007.
7
Ong Ken K et al. Earlier mothers age at menarche predicts rapid infancy growth and childhood obesity. Camridge:
Medical Research Council Epidemiology Unit; 2007.
8
Breast Cancer Organization. Menstrual history in breast cancer risk factor [Online]. 2011 January 18 [cited 2011 Jan 30];
Available from: http://www.breastcancer.org/risk/factors/menstrual_hist.jsp
9
Damayanti D. Faktor-faktor yang berhubungan dengan umur menarche mahasiswi baru S1 reguler Universitas Indonesia
Tahun ajaran 2000/2001 [tesis]. Depok: Universitas indonesia; 2001.
10
Putri AK. Hubungan antara status gizi, status menarche ibu, media massa, aktivitas olahraga dengan status menarche
siswi di SMP Islam Al-Azhar Rawamangun, Jakarta Timur tahun 2009 [skripsi]. Depok: Universitas indonesia; 2009.
11
Feng Y, Hong X, Wilker E. Effects of age at menarche, reproductive years, and menopause on metabolic risk factors for
cardiovascular diseases. atherosclerosis [serial online] February 2008 [cited 2011 Feb 26]; 196(2):590-7. Available from:
URL: http://www.atherosclerosis-journal.com/article/S00219150%2807%2900402-9/abstract
12
Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB. Nelson textbook of pediatrics. 17th ed. Philadelphia: Saunders; 2004.
13
Santrock WJ. Adolescence perkembangan remaja. Jakarta: Erlangga; 2008.
14
Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Ed. 2. Jakarta: EGC; 2001.
15
Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Ed. 11. Jakarta: EGC; 2007.
16
Putri AK. Hubungan antara status gizi, status menarche ibu, media massa, aktivitas olahraga dengan status menarche
siswi di SMP Islam Al-Azhar Rawamangun, Jakarta Timur tahun 2009 [skripsi]. Depok: Universitas indonesia; 2009.
17
Tena-Sempere M. KiSS-1 and reproduction: Focus on its role in the metabolic regulation of fertility.
Neuroendocrinology [serial online]. 2006 [cited 2011 Sept 17]; 83: 275-81 Available from: URL:
http://content.karger.com/ProdukteDB/produkte.asp?Aktion=ShowAbstract&ProduktNr=223855&ArtikelNr=95549
18
Body Mass Index (BMI) percentiles for girls, 2 to 20 years [Online]. 2006 [cited 2011 Aug 28]; Available from: URL:
http://www.chartsgraphsdiagrams.com/HealthCharts/bmi-percentiles-girls.html
19
Mitchell ES, Farin FM, Stapleton PL, Tsai JM, Tao EY, Smith-DiJulio K, et al. Association of estrogen-related
polymorphisms with age at menarche, age at final menstrual period, and stages of the menopausal transition. PubMed
[serial online] 2008 Jan-Feb [cited 2011 Feb 26]; 15(1):105-11. Available from: URL:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17589376
20
Pulungan PW. Gambaran usia menarche pada remaja putri di SMP Shafiyyatul Amaliyyah dan SMP Nurul Hasanah kota
Medan tahun 2009 [skripsi]. Medan: Universitas Sumatera Utara; 2009.
21
Agustin ID. Hubungan antara status gizi, aktivitas fisik dan tingkat sosial ekonomi terhadap kejadian menarche pada
remaja putri di SMPN 17 Bekasi tahun 2010 [skripsi]. Depok: Universitas Indonesia; 2010.
22
Dahlan MS. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba Medika; 2009.

Anda mungkin juga menyukai