Anda di halaman 1dari 77

SALAM

Bismillah...

Umat Islam masih saja dibuat


bingung oleh oknum sebagian dai
yang tiba-tiba melabeli Jokowi yang
memenangkan pemilu 2014 sebagai
ulil amri yang wajib ditaati.

Ulil amri adalah istilah Islam yang


memiliki definisi dan konsekuensi
yang telah definitif. Menyematkan
ulil amri kepada orang yang tidak
berhak adalah kezaliman dan
penyesatan yang nyata bagi umat
sekaligus orang yang dilabeli. Bila
ada orang munafik dilabeli sebagai
orang yang jujur, maka ia akan
bangga dengan kemunafikannya
dan semakin jauh dari pertobatan.

Bagi umat Islam sendiri yang dalam


doktrin agamanya ilmu merupakan
dasar utama dalam segala hal,
maka memahami ulil amri secara Redaktur Ahli : Abu Zahrah, Abu
komprehensif, mulai dari definisi Abdurrahman Pimpinan Redaksi :
sampai keluar dari ketaatan kepada Tony Syarqi Redaksi : Agus Abdullah,
penguasa akan menjadi bekal Fahruddin, Dhani el-Ashimi, Bashirudin R,
sekaligus benteng dari kemungkinan Miftahul Ihsan
oknum-oknum nyleneh pada
masa mendatang sampai sistem MAJALAH DIGITAL KIBLAT adalah
demokrasi lenyap dari muka bumi salah satu konten dari situs berita Islam
dengan izin Allah. www.kiblat.net. Dapat diunduh dan
sebarluaskan secara cuma-cuma.
Selamat membaca!
Email : kiblatmedia@gmail.com
Donasi: BCA 7735072587 BNI Syariah
0298526555 BNI Syariah atas nama Muh
Bashirudin Rosyed.

kiblat muharram 1436 h 2


ISI

Menyelamat-
17 kan Bahtera
Tak Hanya
dengan Polemik Ulil Amri 4
di Pusaran Pesta
Empat Mata Demokrasi

Pemerintah
27 Sekuler Bukan
Ulil Amri

Penguasa
40 Berhati Setan Melawan Penguasa
Tidak Selalu Khawarij 34
Indonesia
44 Bukan Negara
Islam
SEJARAH
HITAM
MURJIAH
Menjual Agama
Syaikh Bin Baz
48 Mengkafir-
kan Penguasa
52 Demi Penguasa

Meskipun
Shalat
Penguasa
70 Saleh Rakyat
pun Saleh Hubungan
Rakyat dan
62 Penguasa

kiblat muharram 1436 h 3


polemik ulil amri
di pusaran pesta
demokrasi
S
ecara umum aktivis Islam penerus Definisi Ulil Amri
manhaj dakwah salafus saleh
tidak sepakat dengan sistem Ibnu Mandzur dalam Lisanul Arab, uli
demokrasi. Saat pemilu presiden bermakna memiliki. Kata ini dalam
berlangsung pilihannya adalah tidak bahasa Arab tidak bisa berdiri sendiri.
mencoblos (golput) atau memilih calon Sedangkan al-amr, Ibnu Mandzur
yang menurut pertimbangan maslahat mengatakan, Seseorang memimpin
lebih ringan dampak buruknya bagi pemerintahan, bila ia menjadi amir
dakwah Islam. bagi mereka. Amir adalah penguasa
mengimpementaskan perintahnya di
Anehnya, siapa pun pemenang pemilu antara rakyatnya.
langsung dilabeli ulil amri yang
Menurut Istilah, Ulil Amri adalah para
wajib ditaati, tidak boleh dikritik.
pemilik otoritas dalam urusan umat.
Kalau ada yang mengritik langsung
Mereka adalah orang-orang yang
disebut khawarij. Penguasa yang tidak
memegang kendali semua urusan. (Al-
mewujudkan tujuan kepemimpinan
Mufradat, 25).
(maqashidul imamah) seolah-olah
manusia suci, sedangkan aktivis Islam Ulil Amri Menurut Para Ulama
dituding sebagai anjing-anjing neraka.
Ulil Amri menurut Imam Asy-Syaukani
Memahami secara komprehensif apa adalah:
dan siapa sejatinya ulil amri dalam

konsep Islam akan menjawab pantaskah


penguasa itu layak disebut ulil amri.

kiblat muharram 1436 h 4






ini? Abu Bakar Ash-Shiddiq menjawab,
Kalian akan senantiasa di atas kebaikan
Ulil amri adalah para imam, penguasa, (Islam) tersebut selama para pemimpin
hakim dan semua orang yang memiliki kalian bertindak lurus. (HR Al-Bukhari)
kekuasaan yang syari, bukan kekuasaan (Majmu Al-Fatawa, 28/170)
thaghut. (Fathul Qadir, Asy-Syaukani,
Sejalan dengan Ibnu Taimiyyah, Syaikh
1/556).
Utsaimin mengatakan, Ulil Amri kaum
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah muslimin itu ada dua kelompok. Pertama
menjelaskan menjelaskan dengan dan yang utama dari keduanya adalah
ungkapan: para ulama yang menjelaskan apa yang
diturunkan oleh Allah kepada Rasul-Nya


Muhammad n. Mereka adalah orang-
orang yang mengatakan sesuai dengan
perkataan Allah dan Rasul-Nya.

Kedua adalah umara (para penguasa).
Dalam dunia nyata, mereka adalah
orang-orang yang menerapkan perintah


Allah dan Rasul-Nya. Yakni perintah yang
telah disampaikan oleh ulil ilmi (ulama).




Syaikh Shalih Al-Fauzan mengatakan,


Mereka (para ulama) adalah ulil amri

dari sudut pandang bahwa mereka

membawa syariat dan menyampaikannya
kepada manusia, baik perintah maupun
Ulil amri adalah pemegang dan pemilik larangan. Beliau menambahkan, ulama
kekuasaan. Mereka adalah orang-orang memegang otoritas syariat, sedangkan
yang memerintah manusia. Perintah umara memegang otoritas politik.
tersebut didukung oleh orang-orang Karena kekuasaan berada di tangan
yang memiliki kekuatan (ahli qudrah) dan umara. Umara adalah ujung tombak ulil
ahli ilmu. Karena itulah, ulil amri terdiri amri dalam kewenangan eksekutif.
atas dua kelompok manusia: ulama dan
umara. Bila mereka baik, manusia pun Syaikh Mahmas Al-Jalud dalam kitab
baik. Bila mereka buruk, manusia pun Al-Muwalah wal Muadah fi Syariatil
buruk. Hal ini seperti jawaban Abu Bakar Islamiyyah (II/206) setelah nyebutkan
Ash-Shiddiq kepada wanita dari bani hadis-hadits tentang wajibnya
Ahmas saat bertanya kepadanya, Apa taat kepada penguasa yang zalim,
hal yang menjamin kami akan senantiasa
berada di atas perkara (yang baik yang
Allah datangkan setelah masa jahiliah)

kiblat muharram 1436 h 5


mengatakan, Hadits- Taatilah Allah, taatilah menyebabkan rakyat
hadits tadi tidak berarti Rasul, dan taatilah ulil benci kepada mereka
membolehkan sepakat amri, hal ini karena dan setiap pekerjaan
dengan penguasa dalam ketaatan kepada ulil amri yang dilakukan meskipun
kezaliman dan kebatilan bukanlah independen, benar. Selain itu juga akan
mereka. Atau boleh tidak melainkan mengikuti menyebabkan rakyat
mengingkari kejahatan ketaatan kepada Allah dan menentang dan tidak
yang mereka lakukan, Rasul-Nya. Karena itulah, taat. Ini bisa berakibat
atau taat kepada mereka bila ulil amri memberikan kehancuran masyarakat
dalam kemaksiatan. perintah yang menyelisihi serta kekacauan dan
perintah Allah dan Rasul- kerusakan.
Hadits-hadits itu justru Nya, maka tidak ada
menunjukkan bahwa ketaatan bagi mereka Namun, kata ulama yang
siapa yang membenci dalam perintah tersebut. pendapatnya sering
kemungkaran maka ia menjadi rujukan umat
telah lepas dari dosa Selama mereka muslim, Muslim Indonesia ini, hal
dan akibatnyaa. Dalam kesalahan yang dilakukan itu tidak berarti bahwa kita
hal ini, orang yang oleh ulil amri tidak lantas harus mendiamkannya
mampu mengingkari menjadi pintu untuk tanpa menasihati (bila
k e m u n g k a r a n menjelek-jelekkan mereka melakukan kesalahan).
dengan lisannya, dan di depan umum. Ini akan
mengingkaarinya, ia lepas
dari dosa bila memang
tidak mampu mengingkari
dengan tangan. Orang
yang tidak mampu
membasmi kemungkaran
(dengan lisan dan tangan) Ulil amri yang melakukan kezaliman
tidaklah berdosa dengan
sekedar diam. terhadap rakyat tidak sampai kepada
kekafiran yang nyata. Yakni tidak
Lebih lanjut, Syaikh
Utsaimin, menjelaskan sampai mengingkari syariat, tidak
bahwa dua kelompok menolak berhukum dengannya, dan tidak
itulah uli amri kaum
muslimin. Allah telah
meninggalkan kewajiban menegakkan
memerintahkan agar Dien. Zalim yang dilakukan adalah
umat Islam menaati
kezaliman yang bersifat duniawi. Dalam
mereka. Namun ketaatan
ketaatan ini menyesuaikan hal ini rakyat tidak boleh merebut
ketaatan kepada Allah kekuasaannya.
dan Rasul-Nya.

Allah tidak berfirman,

kiblat muharram 1436 h 6


Sebab menasihati mereka adalah wajib. Sesungguhnya urusan ini
Mengingatkan ulil amri adalah bagian (kepemimpinan kaum muslimin) adalah
dari agama Allah. milik Quraisy. Tidak ada seorang pun
yang menentangnya kecuali akan
Agama ini nasihat, sabda Nabi n ditelungkupkan oleh Allah dengan
sampai tiga kali. wajahnya di neraka selama menegakkan
Bagi siapa wahai Rasulullah? tanya dien. (Al-Bukhari).
para sahabat. Syaikh Hamid bin Abdullah Al-Ali, ulama
Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, para Kuwait lulusan Universitas Madinah,
pemimpin kaum muslimin, dan menjelaskan, Hadits-hadits tersebut dan
masyarakat umum. lainnya menjelaskan bahwa ulil amri yang
melakukan kezaliman terhadap rakyat
Syaikh Utsaimin menafsirkan, Nabi tidak sampai kepada kekafiran yang
mendahulukan nasihat untuk para nyata. Yakni tidak sampai mengingkari
pemimpin sebelum nasihat untuk rakyat, syariat, tidak menolak berhukum
karena para pemimpin itu bila baik, dengannya, dan tidak meninggalkan
maka baik pula rakyatnya. kewajiban menegakkan dien. Zalim yang
dilakukan adalah kezaliman yang bersifat
Maksud taat kepada mereka adalah taat duniawi. Dalam hal ini rakyat tidak boleh
dalam perintah dan menjauhi larangan merebut kekuasaannya. Karena ini akan
selama tidak maksiat. (Fathul Qadir, meruntuhkan kesatuan umat. Menjaga
Asy-Syaukani, 1/556). persatuan umat lebih utama daripada
melawan kezaliman penguasa.
Ulil Amri yang ditaati
Hal itu seperti disebutkan dalam hadis
Banyak nash yang memerintahkan
shahih riwayat Muslim dari Junadah bin
ketaatan kepada ulil amri dengan
Abu Umayyah yang berkata, Kami masuk
batasan menegakkan Dien. Rasulullah
ke tempat Ubadah bin Shamit saat ia
bersabda:
sedang sakit. Kami berkata, Semoga



Allah menyembuhkanmu, ceritakanlah
kepada kamu satu hadis yang dengan


itu Allah memberi manfaat kepada
kami. Hadits yang engkau dengar dari
Jika kalian dipimpin oleh seorang Rasulullah n. Ubadah menjawab,
hamba hitam berambut keriting, yang Rasulullah memanggil kami, lalu kami
memimpin kalian dengan kitab Allah, membaiat beliau. Maka di antara syarat
maka taatlah kepadanya. (HR Muslim). yang diambil dari kami adalah kami
berbaiat untuk mendengar dan taat




dalam suka maupun benci; sulit maupun


mudah; dan meskipun menelantarkan
hak kami. Kami tidak akan merebut

kiblat muharram 1436 h 7


kekuasaan dari pemiliknya. Rasul n
bersabda, Kecuali kalian melihat
kekafiran yang nyata, yang dengan itu
kalian memiliki alasan di hadapan Allah.






Syaikh Hamid bin Abdullah Al-Ali
Bila kekafiran yang nyata telah muncul
Kecuali bila kaum muslimin melihat
dalam sebuah kekuasaan, maka ini
kekafiran yang nyata, mereka memiliki
merupakan kekuasaan kafir yang tidak
hujjah di hadapan Allah, maka tidak
ditaati. Ia wajib dimusnahkan dengan
masalah bagi mereka melawan penguasa
kekuatan. Bila kaum muslimin tidak
ini, untuk menggulingkannya. Yakni bila
mampu melakukannya, mereka wajib
mereka mampu. Adapun bila mereka
melakukan persiapan (idad). Allah
belum memiliki kekuatan, mereka tidak
berfirman, Seandainya mereka ingin
boleh melawan. Atau bila melawan
keluar (untuk berjihad) mereka tentu
malah menyebabkan keburukan yang
melakukan persiapan. (At-Taubah: 47).
lebih banyak, mereka tidak boleh
Di antara persiapan yang dilakukan
melawan, demi menjaga kemaslahatan
adalah mengembalikan kaum muslimin
umum. Ada kaidah syari yang disepakati
kepada agama mereka dengan dakwah
Memberantas keburukan tidak boleh
Islam; melatih para pemimpin Islam
dilakukan dengan keburukan yang lebih
yang mengendalikan urusan umat agar
besar darinya. (Al-Fatawa, VIII/203).
eksistensi politiknya yang merealisasikan
kemenangan agama mereka di bumi, Tentang keluar dari penguasa, beliau
syariat Islam tegak, dan mengantarkan mengatakan:
kepada dunia dengan jihad. Di antara
persiapan bekal adalah mengarahkan
umat ke medan-medan jihad. (http://
ar.islamway.net/fatwa/3746/ 3746/--

-----)

Syaikh Bin Baz menjelaskan apa yang

harus dilakukan oleh kaum muslimin
ketika melihat kekafiran yang nyata
Bila kita mampu menyingkirkannya,
pada penguasa:

kiblat muharram 1436 h 8


maka saat itu kita harus melawan
penguasa itu. Bila kita tidak mampu,
maka kita tidak melawan. Sebab
semua kewajiban syariat memiliki
syarat adanya kemampuan
(bagi yang diwajibkan). (Babul
Maftuh, III/126, Pertemuan ke-51,
Pertanyaan ke-1222).

Syaikh Shalih Al-Fauzan juga


mengatakan hal yang sama:


bila kemungkaran yang wajib diingkari
merupakan perkara yang sangat berbahaya
dan buruk bagi umat, Tidak terbatas pada
penguasa saja yang bermaksiat. Bila
Adapun hubungan dengan demikian, semua orang yang melakukannya
penguasa
berbeda-beda
kafir, hal ini
mengikuti
kondisi. Bila kaum muslimin

harus diingatkan. Demikian pula orang
yang masih ragu tentang perkara yang
buruk itu. Misalnya riba.
memiliki kekuatan dan
mampu memerangi dan
untuk menggulingkan penguasa, Ibnu
menggulingkannya dari
Taimiyyah mengatakan:
kekuasaan, serta bisa
mewujudkan penguasa
muslim, maka wajib bagi
mereka melakukannya. Ini
adalah jihad fi sabilillah.


Lebih jelas lagi, bagi kaum
muslimin yang tinggal di
wilayah penguasa kafir da
belum memiliki kemampuan Maka bagi kaum beriman di suatu negeri

kiblat muharram 1436 h 9


dalam keadaan lemah,
atau pada saat itu ia
lemah, hendaknya ia
mengamalkan ayat sabar
dan memaafkan orang
yang menyakiti Allah dan
Rasul-Nya dari kalangan
ahli kitab dan musyrikin.
(Ash-Sharim Al-Maslul,
II/413).

Dari uraian para


ulama tersebut dapat
disimpulkan bahwa
melawan penguasa kafir
adalah wajib. Namun
pelaksanaan kewajiban
tersebut berkaitan
dengan kemampuan
sebagai syaratnya. Ketika
kaum muslimin belum
lemah. Sebab, kewajiban dari penguasa. Sebab
mampu, idad wajib bagi
yang tidak bisa sempurna tidak semua orang yang
ereka sampai memenuhi
dengan sesuatu maka mengingkari kemungkaran
syarat tersebut. Ibnu
sesuatu itu menjadi wajib. yang dilakukan seorang
Taimiyyah mengatakan:
(Al-Fatawa, 28/259). penguasa yang memiliki
otoritas (baik syari
Amar Makruf Nahi Mung- maupun tidak) keluar dari
kar terhadap Penguasa ketaatan hanya sekedar
Syaikh Dr. Ahmad bin Abdul mengingkari, apalagi keluar
dari manhaj, pemikiran
Karim Najib menjelaskan
dan mazhab, seperti
dengan baik syarat dan
kondisi untuk mengingkari digambarkan oleh sebagian
kezaliman penguasa orang. Karena sepanjang
secara rahasia maupun sejarah, umat tidak lepas
(Kaum muslimin) wajib terang-terangan. Kami dari pengingkaran kepada
melakukan persiapan mengutipnya secara ringkas para penguasanya, baik
(idad) jihad dengan berikut ini: secara rahasia maupun
menyiapkan kekuatan terang-terangan, sesuai
dan menambatkan kuda Pertama: Ada perbedaan kemampuan dan tuntutan
ketika jihad tidak bisa antara mengingkari keadaan. Namun sejarah
dilaksanakan karena kemungkaran dan keluar kita yang panjang tidak

kiblat muharram 1436 h 10


menunjukkan bahwa mereka dituduh telah
keluar dari ketaatan atau dituduh keluar
dari penguasa sama sekali. Apalagi dituduh
sebagai khawarij (dalam makna sekte)
hanya karena mengingkari kemungkaran
secara terang-terangan kepada penguasa.
Atau menyeru penguasa agar berbuat adil,
mengembalikan hak-hak yang dizalimi serta
menegakkan kebenaran.

Persoalan ini dikuatkan oleh Imam Muslim


dengan membuat judul Bab di kitab
Sahihnya: Bab wajibnya mengingkari para
penguasa dalam hal yang menyelisihi syariat
dan tidak memerangi mereka.

Ibnu Majah meriwayatkan dengan sanad Seorang dai


sahih dari Abu Said Al-Khudri, bahwa
Rasulullah bersabda, Jihad yang paling yang jujur harus
utama adalah perkataan yang adil di depan
penguasa yang jahat.
mengutamakan
ketaatan
Seandainya mengingkari kemungkaran
yang dilakukan penguasa yang jahat adalah kepada Allah
tindakan yang keliru, tentu melakukannya
tidak disebut sebagai jihad yang paling
daripada
utama di jalan Allah! Ya, tidak mungkin pula diam dan
orang yang terbunuh karena melakukan itu
berada dalam peringkat pemimpin syuhada. tunduk kepada
Seperti disebutkan dalam hadits sahih dari penguasa.
Nabi n Pemimpin syuhada adalah Hamzah
bin Abdul Muthallib dan seorang yang
berdiri di depan penguasa yang jahat, lalu
kiblat muharram 1436 h 11
ia men nas
a ihatinya, lalu ia dibunuh. (HR
Hakim)
kiim .

Kedu
Kedu
d a, me emb ba
attassi bentukk pengi
en
ngi
g ngkaran
deng
de nganan tera
errang-te t rangan atau rahasia
te
ad
daallah
ah uru
rusa
saan ya
ya g diatu
yang turr se
tu s suai tuj
ujuan
j
syar
sy aria
ar
ria
i t. Ada bat ataasan-b bat
ata
asannyya da dan
dan
perl
pe rlu
u di
d pe
perhat
atiikan keb e ai
aikan (mam slahat))
y ng
ya g mungk gkin
g diirrai
raiih de
dengan
denngan n mel
e akkukkan
a
memperdengarkan kepada kalian?! Aku
iitu.
telah berbicara kepadanya ketika hanya
Demikian pula keburukan (mafsadat) berdua dengannya saja, tanpa membuka
yang kemungkinan timbul bila satu perkara yang aku tidak suka untuk
ditinggalkan. Hal ini berbeda-beda membukanya pertama kali.
sesuai perkara yang diingkari, kondisi
Qadhi Iyadh mengatakan, Maksud
orang yang mengingkari, orang yang
Usamah bahwa ia tidak membuka pintu
diingkari, dan cara mengingkari. Karena
pengingkaran secara terang-terangan
itulah, kita melihat para tokoh salaf
kepada Imam karena takut akibatnya. Ia
mengingkari para penguasa kadang-
memilih bersikap lembut dan menasihati
kadang secara terang-terangan dan
secara rahasia. Ini lebih mungkin diterima.
rahasia, tanpa menimbulkan kesempitan
(Fathul Bari, 13/57).
atau membuat orang menggerutu
terhadap pendapatnya. Ini adalah cara membebaskan diri
dari beban dosa bagi orang yang bisa
Salah satu contoh pengingkaran secara
mendatangi pemimpin dan berdiri di
rahasia dilakukan oleh Usamah bi Zaid
depannya untuk menyampaikan kebenaran
kepada Utsman bin Affan. Diriwayatkan
dan melarangnya dari tindakan yang keliru.
dari Usamah bin Zaid, bahwa dikatakan
Maka sangat aneh, bagaimana orang bisa
kepadanya, Mengapa engkau tidak
lepas dari beban dosa bila mengingkari
menemui laki-laki ini dan berbicara
kejahatan hanya dari balik dinding, tanpa
kepadanya? Maksudnya adalah
berupaya sekuat tenaga untuk mengatakan
Utsman. Usamah menjawab, Apakah
yang benar dan mengamalkannya
kalian menyangka bahwa setiap
walaupun dari jauh?
aku berbicara kepadanya, aku harus

kiblat muharram 1436 h 12


Mengingkari perbuatan zalim penguasa para pengusungnya, menghadapi
muslim secara rahasia adalah aturan dasar setiap orang yang menyuruh
yang berlaku, selama ini sudah cukup dan kepada kebaikan dan melarang
merealisasikan kebenaran, dan mencegah dari kemungkaran dengan pedang
kemungkaran. dan kekuatan, maka sebaiknya
pengingkaran kemungkaran
Adapun bila itu tidak mungkin dilakukan, dilakukan dengan cara lain yang
sedangkan kemungkaran bisa menyebar luas lebih mudah, sekurang-kurangnya
maka hukum dasar tersebut tidak berlaku. mengingatkan manusia dari
Peringatan secara terang-terangan harus kemungkaran yang didukung oleh
disampaikan dalam beberapa kondisi: penguasa.
Pertama: Bila dunia telah menyaksikan Ibnu Majah meriwayatkan
terjadinya kemungkaran maka harus ini hadits dengan sanad hasan dari
diingkari dan tidak boleh ditunda-tunda lagi. Hudzaifah, Rasulullah bersabda,
Contohnya adalah pengingkaran Abu Said Tidak selayaknya seorang muslim
Al-Kudri a dan lainnya terhadap Marwan menghinakan dirinya. Para sahabat
bin Al-Hakam yang mendahulukan khutbah bertanya, Bagaimana ia menghinakan
Ied daripada shalatnya. Hal ini menyelisihi dirinya? Beliau menjawab,
sunnah yang sudah tetap dari Nabi n .
Utusan Khalifah Al-Walid
Muslim meriwayatkan dari Thariq bin Syihab
mendatangi Abdullah
dan ini adalah hadits Abu Bakar, Orang
bin Masud dan berkata,
pertama yang berkhutbah pada Hari Raya
Amir berkata kepadamu,
sebelum shalat Ied didirikan ialah Marwan.
tinggalkanlah kata-kata yang
Lalu seorang lelaki berdiri dan berkata
sering engkau ucapkan.
kepadanya, Shalat Hari Raya hendaklah
Kalimat apa? Kalimat-kalimat
dilakukan sebelum membaca khut-bah.
ini?
Marwan menjawab, Sungguh, apa yang ada
Abdullah terus
dalam khutbah sudah banyak ditinggalkan.
mengulangnya, lalu utusan itu
Kemudian Abu Said berkata, Sungguh,
berkata, Perkataanmu: Setiap
orang ini telah merealisasikan apa yang
hal yang baru adalah bidah.
pernah aku dengar dari Rasulullah n yang
Saya tidak akan
bersabda, Barang siapa di antara kalian
meninggalkannya.
melihat kemungkaran hendaklah ia mencegah
Kalau begitu, baginda
kemungkaran itu dengan tangannya. Jika tidak
memerintahkan agar engkau
mampu, hendaklah mencegahnya dengan
pergi.
lisan. Jika tidak mampu juga, hendaklah
Ya, saya akan keluar.
ia mencegahnya dengan hatinya. Itulah
Maka Abdullah akhirnya pergi
selemah-lemah iman.
ke Madinah.
Kedua: bila kemungkinan besar penguasa
akan bertindak arogan kepada kebenaran dan

kiblat muharram 1436 h 13


Menantang rintangan yang ia sendiri bisikan itu tidak berpengaruh apa pun,
tidak mampu menghadapinya. serta kaum muslimin tidak terjaga dari
pengaruh untuk melakukannya.
Ketiga, bila kemungkaran yang
wajib diingkari perkara yang sangat Tidak hanya diam, penguasa harus
berbahaya dan buruk bagi umat. Tidak diingatkan secara terang-terangan,
terbatas pada penguasa saja yang dijelaskan dampak buruk dan bahayanya
bermaksiat. Bila demikian, semua orang di depan publik. Agar jelas siapa yang
yang melakukannya harus diingatkan. hancur oleh penjelasan dan siapa yang
Demikian pula orang yang masih menjadi baik dengannya.
ragu tentang perkara yang buruk itu
atau orang yang terkena dampaknya. Al-Hakim meriwayatkan bahwa
Misalnya meniadakan jihad pada kondisi pemimpin Kuffah memanggil tukang
fardhu ain atas kaum muslimin seperti sihir untuk menunjukkan permainannya
situasi hari ini di Baitul Maqdis dan di hadapan publik. Hal ini terdengar
lingkungannya. Bila ternyata penguasa oleh Jundub. Maka ia datang dengan
menghentikan perang melawan musuh, menghunus pedang dan meletakkan
tidak membela kehormatan, negeri di atas pundaknya. Ketika Jundub
dan tempat-tempat suci, maka ia telah melihat tukang sihir itu, ia memukulkan
melakukan kemungkaran besar yang pedangnya. Orang-orang pun menying-
wajib diingatkan. kir. Ia berkata, Wahai manusia, jangan
takut, saya hanya menginginkan tukang
Contohnya mengingatkan penguasa sihir ini. Maka Gubernur menarik dan
dari kemungkaran yang menyebar luas, menahannya. Hal ini terdengar juga
seperti muamalah dalam riba, perzinaan oleh Salman. Maka ia berkata, Betapa
yang meluas dan kemaksiatan lainnya buruk apa yang dilakukan keduanya. Ia
yang umum terjadi. Kita tidak boleh (gubernur) tidak pantas melakukannya.
diam terhadap orang yang terlibat di Karena ia seorang imam yang dipercaya
dalamnya. tetapi malah memanggil tukang sihir
agar bermain di depannya. Namun orang
Keburukan yang paling berbahaya ini juga tidak sebaiknya mengancam
adalah yang disebarluaskan melalui amirnya dengan pedang.
media serta kriminalitas yangg merusak
akal, perilaku dan moralitas. Orang yang Ini adalah ijtihad Jundub karena
mampu harus mengingatkan penguasa fitnah telah muncul secara nyata di
yang melegalkan hal-hal seperti ini. depan publik. Salman tidak setuju
Rakyat harus diingatkan apa bahayanya. atas tindakannya mengancam dengan
Karena dien ini adalah nasihat bagi Allah, pedang. Namun ia tidak mengingkari
rasul-Nya, kaum muslimin, dan para tindakannya dalam mengingatkan
pemimpin mereka. Orang yang mampu penguasa (dan tidak pula menuduhnya
tidak akan lepas dari dosa hanya dengan sebagai khawarij).
bisik-bisik di telinga penguasa, namun
semua kejahatan itu tetap berjalan. Dan Keempat, bila seseorang mendengar

kiblat muharram 1436 h 14


penguasa memutuskan perkara dengan Tidak berbeda jauh, adalah sebagian
menyelisihi Kitab Allah dan Sunnah Rasul- penguasa hari ini yang mengubah kurikulum
Nya, maka ia wajib mengingkarinya saat pendidikan, yang bertujuan menjauhkan
itu pula. Bila ia mendegarnya dari orang dari hukum-hukum Islam, menyembunyikan
yang tepercaya, maka harus segera sebagian, atau mempersempit sebagian
dijelaskan kepada umat sebab tidak halal hukum had dan aturannya, terutama terkait
mengakhirkan penjelasan saat dibutuhkan. wala wal bara, idad dan istidad, dan keluar
Terutama bila ia seorang yang berilmu dan di jalan Allah untuk berjihad.
banyak pengikutnya; seorang panutan dan
teladan dalam ilmu. Keenam: jika penguasa melakukan
kejahatan atau kezaliman disebabkan
Kelima, bila penguasa melarang oleh fatwa yang diinterpretasikan bukan
penyampaian kebenaran atau upaya semestinya dari ulama yang tsiqah, maka
menghidupkan sunah atau membasmi orang yang tahu wajib mengingkari dan
bidah. Dalam hal ini, seorang dai yang menyelamatkan orang yang dizalimi.
jujur harus mengutamakan ketaatan kepada
Allah daripada diam dan tunduk kepada Diriwayatkan oleh Abu Bakar Khallal dalam
penguasa. Amar Makruf Nahi Mungkar dari Abu Bakar
Al-Marudzi, ia berkata, Saya mendengar
Abdurrazzaq meriwayatkan dalam Abu Abdullah bin Syarik berkata, Saya
Mushannafnya dari Asy-Syabi, dari Qais mendengar Ahmad bin Yunus berkata,
bin Abd, yang berkata, Aku sering bertemu Saya shalat Isya akhir di Maqom dan
Abdullah bin Masud selama satu tahun. ... Sufyan Ast-Tsauri berada di situ. Maka ada
Ketika kami sedang berada di tempatnya seorang wanita datang, lalu berhenti di
pada suatu malam, ia datang. Lalu depannya dan berkata, Wahai Sufyan, apa
dikatakan kepadanya, Ini adalah utusan yang telah engkau halalkan hingga anakku
Al-Walid. Abdullah berkata, Matikan dipenjara karena dirimu? .... Ahmad bin
lampunya. Utusan itu masuk lalu berkata, Yunus berkata, Saya melihat Sufyan telah
Amir (penguasa) berkata kepadamu, berdiri ke Maqom dan ternyata Amir kaum
tinggalkanlah kata-kata yang sering engkau muslimin berada di depannya. Sufyan
ucapkan. berkata, Mengapa engkau memenjarakan
Kalimat apa? orang karena diriku? Sang penguasa
Kalimat-kalimat ini? (menyadari kekeliruannya) dan menjawab,
Malam ini, pintu penjara terkunci. Saya
Abdullah terus mengulangnya, lalu utusan
tidak akan beranjak dari tempat ini sampai
itu berkata, Perkataanmu: Setiap hal yang
engkau membebaskannya. Maka amir itu
baru adalah bidah.
mengutus seseorang agar mengambil kunci
Saya tidak akan meninggalkannya. dan membuka penjara. Anak perempuan
Kalau begitu, baginda memerintahkan itu pun dibebaskan dan diserahkan
agar engkau pergi. kepadanya. [Agus Abdullah]
Ya, saya akan keluar.
Maka Abdullah akhirnya pergi ke Madinah.

kiblat muharram 1436 h 15


Ingin Beriklan
di Majalah Kiblat?
Hubungi:
kiblatmedia@gmail.com
cp: 082134777734

kiblat muharram 1436 h 16


Menyelamatkan
Bahtera
Tak Hanya dengan
Empat Mata
Tiada seorang nabi pun yang diutus sebelumku, kecuali mempunyai
beberapa hawari (pengikut setia) dan sahabat dari umatnya yang se-
lalu memegang sunnahnya dan melaksanakan perintahnya. Kemudian
setelah mereka muncul beberapa generasi pengganti, mereka men-
gatakan sesuatu yang tidak diamalkan dan mengamalkan apa yang
tidak diperintahkan. Maka barang siapa berjihad melawan mereka den-
gan tangannya ia beriman, barang siapa yang berjihad melawan mer-
eka dengan lisannya ia beriman dan barang siapa berjihad melawan
mereka dengan hatinya ia beriman, dan setelah itu tidak ada iman lagi
walau sebesar biji sawi.
kiblat muharram 1436 h 17
M
uatan atau penumpang Tindakan pencegahan (baca: amar
berlebih bukan satu-sat- maruf nahi munkar) bukan hak dan
unya sebab kapal menjadi kewajiban kalangan tertentu. Tidak
karam. Jika ada seseorang terbatas pada satu golongan yang lebih
melubangi kapal, tentu saja bisa me- tinggi dibanding yang lebih rendah,
nyebabkan kapal itu tenggelam. Hal ini begitu pula sebaliknya. Setiap person
manakala tidak seorang pun mencegah atau golongan ketika ia mampu
perbuatannya. Begitu juga dengan se- hendaknya dapat merealisasikan
buah negeri, tidak lantas karena ban- tindakan pencegahan. Tentu saja, hal ini
yaknya penduduk, negeri tersebut akan dalam rangka mencapai kemaslahatan
hancur dan kelaparan. Namun, saat ada bersama dan menghindari timbulnya
seorang yang merusak kondisi negeri kemadharatan.
tersebut dengan hal apapuntentu
saja dapat mengakibatkan kehancuran. Ada hal-hal yang perlu diperhatikan,
berkaitan dengan dua pihak yang saling
Maka dari itu, tindakan pencegahan terkait, yaitu si pencegah dan yang
sesegera mungkin harus dilaksanakan. dicegah. Dari sini perlu ada sebuah
Jangan sampai nasi menjadi bubur, batasan-batasan yang perlu dijaga.
saat negeri sudah hancur, barulah Si pencegah bukan asal mencegah
penduduk negeri bangun tidur. dengan bertindak semaunya, di sisi lain
Tindakan pencegahan ini di dalam Islam yang dicegah hendaknya sadar kalau
terkait dengan sebuah ibadah, yaitu memang benar-benar bertindak salah.
amar maruf nahi munkar. Maknanya Keduanya harus sama-sama jujur akan
adalah menganjurkan kebaikan dan tindakan yang diperbuatnya, karena
melakukan perbaikan, serta mencegah hal itu dapat mempengaruhi hasil dari
dari kemungkaran dan menahan tindakan pencegahan.
pengrusakan. Inilah yang seharusnya
Dalam satu sekup misalnya, terkait
dilakukan demi mempertahankan
sebuah negara atau wilayah kekuasaan,
keutuhan sebuah negeri.
subjek pencegahan bisa jadi bergantian,
begitu pula dengan objeknya.
Terkadang penguasa negeri melakukan

Siapa tindak pencegahan terhadap rakyatnya,


sebaliknya rakyat pun juga berhak

Basyar Asad? melakukan tindak pencegahan terhadap


penguasa. Dalam hal ini posisi keduanya
sama, saling mengemban kewajiban dan
masing-masing memperoleh hak.

Penguasa yang melakukan tindakan


pencegahan terhadap rakyatnya, dapat
dipastikan bebas menggunakan cara
apapun. Ini karena penguasa memiliki
kiblat muharram 1436 h 18
kemampuan dan kuasa Rakyat boleh melakukan Barang siapa yang
untuk bertindak. Lantas tindak pencegahan apa hendak menasihati
bagaimanakah dengan saja, selama dimampui dan penguasa dengan
rakyat di mana sesuai kondisi. sebuah perkara, maka
secara strata posisinya janganlah ditampakkan,
di bawah dan lemah Satu contoh tindakan tetapi ambillah tangan-
ketika mereka dapati pencegahan adalah nya lalu bawalah ke
bahwa penguasanya sebagaimana paparan tempat yang kosong.
melakukan hal yang hadits riwayat Imam Ahmad. Jika ia menerima, maka
dapat menyebabkan itulah yang didapat, jika
karamnya kapal. tidak, maka engkau telah
Tindakan apa yang melakukan kewajibanmu
seharusnya dilakukan? kepadanya. (HR. Ahmad
Bolehkah dengan dalam Musnadnya 3/403
sembarang cara atau dan Ibnu Abi Ashim
dalam bentuk apapun? dalam As Sunnah hal.
Tentu ini menjadi 507 dan dishahihkan
sebuah masalah Syaikh Al Albani dalam
tersendiri. Zhilalul Jannah: 1096)

Rakyat tentu saja Imam Ahmad menceri-


memiliki hak dan takan sebuah kejadian
kewajiban sama. Ketika ketika meriwayatkan
penguasa melakukan hadits di atas. Secara
tindak kesalahan yang lengkap disebutkan
dapat menghancurkan sebagai berikut:
sebuah negara, rakyat
harus bergerak,
mencegah sekuat
tenaga agar hal itu
tidak terjadi. Tindakan
Di dalamnya menjelaskan
tersebut dapat
pola hubungan vertikal,
dilakukan dengan cara
antara bawahan (rakyat)
apapun, asalkan sesuai
dengan atasan (penguasa).
jalur syariat dan dapat
Rasulullah n bersabda:
diharapkan hasilnya.










kiblat muharram 1436 h 19
Kemudian ia pun menginap sabda Rasulullah saw
beberapa malam. Hisyam (Barang siapa yang
kemudian mendatanginya hendak menasehati
dan memberi tahu alasan penguasa dengan sebuah
perkataannya tersebut. perkara, maka janganlah
Hisyam pun berkata ditampakkan, tetapi

kepada Iyadh, Tidakkah ambillah tangannya lalu


engkau mendengar sabda bawalah ke tempat yang
kosong. Jika ia menerima,
maka itulah yang
didapat, jika tidak, maka
engkau telah melakukan
kewajibanmu kepadanya).
Dan bahwasanya engkau
wahai Hisyam, engkau
benar-benar berani
karena telah berani
kepada penguasa Allah,
apakah engkau tidak
takut jika penguasa
itu membunuhmu, lalu
engkau menjadi orang

yang dibunuh penguasa


Allah taala..

Dalam hadits di atas, poin


penting yang dijadikan
Diriwayatkan oleh Ahmad satu landasan tindakan
dan Ibnu Abi Ashim dan pencegahan adalah,
Ibnu Adi melalui jalur Nabi n (Sesungguhnya larangan untuk mencegah
Shafwan bahwa ia berkata, manusia yang paling keras tindakan buruk secara
telah menceritakan adzabnya adalah mereka terang-terangan. Tidak
kepadaku Syuraih bin yang paling keras adzabnya boleh seseorang menegur
Ubaid Al Hadlrami bahwa ia kepada manusia di dunia). tindakan yang salah dari
berkata, Iyadl bin Ghanam Iyadh bin Ghanam pun orang yang berkuasa
pernah mencambuk berkata, Wahai Hisyam, di hadapan khalayak.
penduduk Darya ketika kita telah mendengar apa Hendaknya hal tersebut
sudah ditaklukkan. Maka yang engkau dengar dan dilakukan secara diam-
Hisyam bin Hakim pun melihat apa yang engkau diam.
berkata keras kepadanya lihat, tapi bukankah Lantas, seperti itukah yang
sehingga Iyadh pun marah. engkau engkau mendengar seharusnya dilakukan?

kiblat muharram 1436 h 20


Apa hanya thariqah itu, Ibnu Hajar menilai Al Miqdam. Riwayatnya
seperti inilah yang Syuraih sebagai orang dari Abu Malik Al Asyari
boleh dikerjakan untuk yang banyak meriwayatkan adalah mursal. (Al Marasil,
menegur pihak yang hadits mursal. Ibnu Abi Hatim: 1/90)
lebih berkuasa? Apakah
cara-cara lain tertutup, Muhammad bin Auf Abu Umamah wafat tahun
sehingga kesalahan tetap perrnah ditanya: Apakah 86 H, Miqdam bin Maad
saja dibiarkan? Syuraih bin Ubaid pernah dekat dengannya, yaitu 87
mendengar dari Abu H. Lantas bagaimana bisa
Hadits tersebut memang Darda? Ia menjawab, ia berjumpa dengan Iyadh
terdapat kontroversi Tidak, belum pernah. yang wafat tahun 20 H?
tentang derajat keshahi- Dikatakan kembali
hannya. Syaikh Al-Albani kepadanya, Dia pernah Perkataan Syaikh Al Albani
memang menyatakan mendengar dari salah dalam takhrijnya atas Kitab
riwayat tersebut shahih seorang sahabat Nabi? Sunnah milik Ibnu Abi
berdasarkan metode ilmu Dijawab, Aku Ashim bahwa sanadnya
tidak
hadits yang dijadikan berpikir demikian. Dia adalah shahih dan rijalnya
acuan. Namun, jika dilihat belum pernah mengatakan tsiqah adalah tidak
dari jalur-jalur periwayatan (samitu) aku benar. Para perawi yang
telah
dan sanadnya, hadits ini mendengar padahal ia ada dalam Kitab Sunnah
lemah/dhaif. Ibnu Abi Ashim di antara
tsiqah.. (Tahdzibul Kamal:
22/447) mereka ada Baqiyah bin
Jalur sanad hadits di atas Al-Walid, kata-katanya
ada beberapa koreksi, Abu Hatim Ar Razi pernah memang diketahui tapi
yaitu tidak bertemunya memutuskan bahwa sanadnya terputus dan
Syuraih dan Iyadl. Karena Syuraih tidak pernah tidak baik.
tidak bertemu, otomatis kenal Abu Umamah dan
jalurnya terputus. Selain Harits bin Al Harits serta Menurut Ibnu Abi Ashim,
disebutkan bahwa ada
perantara antara
Syuraih dan kejadian yang
dialami Iyadh. Ia berkata,
Muhammad bin Auf
Menceritakan kepadaku,
Muhammad bin Ismail
Ibnu Iyasy telah bercerita
kepadaku, ayahku telah
bercerita kepadaku dari
Dhamdham bin Zurah
dari Syuraih bin Ubaid
yang berkata bahwa Jubair
bin Nufair mengatakan
bahwa Iyadl bin Ghanam

kiblat muharram 1436 h 21


berkata kepada Hisyam ia meriwayatkan dari yang sekarang.
bin Hakim.......Al hadits seorang penduduk
negerinya. Oleh ka- Selain dua jalur
Sanad di atas adalah rena itu, lepas sudah periwayatan di atas,
lemah sekali. Terdapat ikatannya. ada satu jalur lagi
beberapa cacat pada 3. Dhamdham bin dari Fudhail Fadhalah.
perawi di dalamnya. Zurah. Yahya bin Namun, sanad ini juga
1. Muhammad bin Is- Main berkata bah- nilainya lemah. Ibnu
mail bin Iyasy. wa ia tsiqah. Ibnu Hajar berkata tentang
Abu Dawud berkata Hibban juga per- Fudhail bin Fadhalah,
tentangnya, Dia be- nah menyebutnya Ia bisa diterima, bila
lum pernah melaku- dalam kitabnya Ats mutabi (bersekutu atau
kan periwayatan ada kesesuaian dengan
Tsiqaat. Ibnu Hajar
tersebutdari ayah- periwayatan dari perawi
berkata, Dia orang
nya lain yang lebih populer
yang jujur.
Abu Hatim da- dalam meriwayatkan),
lam Al Jarh wa At- Abu Hatim mengatakan bila tidak maka statusnya
Tadil 7/190 berkata, layyin (perawi yang cacat
bahwa ia lemah. Dapat
Dia belum pernah
dimaklumi bahwa Abu tetapi tidak gugur dari
mendengar apapun
Hatim termasuk keras tahap keadilan [adalah]),
dari ayahnya.
ketika menghukumi tetapi telah memursalkan
Dalam kitab Al-
berkaitan masalah rijal. sesuatu.
Ishabah (4/510) Al-
Sebutan yang paling
Hafizh Ibnu Hajar Ibnu Aidz adalah Ats-
dekat kebenarannya
sempat menyebut Tsimali. Imam Adz
riwayatnya, kemudi- terhadap Dhamdham
Dzahabi berkata
an melemahkannya insya Allah bahwa ia
tentang dirinya, Al-
dengan pernyataan, orang yang jujur.
Azdi mendhaifkannya
Tapi Muhammad
Maka yang tersisa dan namun An-Nasai
bin Ismail ini dhaif
adalah Muhammad bin menguatkannya. Ia
jiddan (sangat
Ismail. Ia sungguh telah banyak meriwayatkan
lemah). Hal ini se-
bagaimana yang di- menyelisihi orang-orang hadits mursal. Ibnu
hukumi Abu Dawud yang tsiqah dalam hadits Hatim juga berkata
terhadapnya, Dia ini dengan menyebut bahwa hadits-haditsnya
seorang yang lemah Jubair bin Nufair antara mursal.
dan pemalsu hadits. Syuraih dan kejadian
Imam Adz Dzahabi
2. Ismail bin Iyasy Iyadh. Ini adalah riwayat
bergantung pada perka-
Dia adalah seorang yang munkar lagi cacat
taan ini dengan menga-
yang lemah ketika tidak ada perbedaan
takan, Sebagaimana
meriwayatkan dari teknik periwayatan
kembalinya orang-orang
penduduk negerin- antara ahli mushtalah
Syam, sesungguhnya
ya. Padahal di sini, hadits terdahulu dengan
mereka keras dalam

kiblat muharram 1436 h 22


masalah sanad di mana satu dengan lainnya. cenderung menilai bahwa
Imam Az-Zuhri dan Padahal ketiganya adalah riwayat tambahan ini
lainnya tinggal di sana. sama-sama dhaif. syadz karena menyelisihi
riwayat yang shahih dari
Menurut Abu Qatadah Hal lain yang menjadi jalur Urwah yang ada
Al-Filasthini, Ibnu saksi akan kedhaifan dalam Shahih Muslim.
Aidz di sini tidak jelas hadits ini adalah sanadnya Dalam halaman 164
pendengarannya. Oleh menyelisihi sanad shahih dikatakan, (cetakan Darul
karena itu, sanad ini yang diriwayatkan Aatsaar, Shana`): (sumber:
menjadi dhaif karena oleh Imam Muslim. h t t p : / / k a w a l i t a r e n g .
terdapat 2 cacat: Yaitu bahwa Nabi saw blogspot.com/2013/11/
1. Terputusnya Fudhail bersabda (Sesungguhnya
kelemahan-hadits-iyadh-
dan Ibnu Aidz Allah mengadzab orang- bin-ghanm.html)
2. Terputusnya Ibnu Aidz orang yang mengadzab
dan Jubair bin Nufair ketika di dunia), tanpa Selain karena jalur
tambahan ini. periwayatan yang
Dari paparan di atas, bermasalah, dari sisi
dapat diketahui bahwa Imam Muslim lafadz hadits tersebut
hadits tersebut dhaif meriwayatkan hadits ini dinilai munkar. Hal
karena sanad-sanadnya dalam shahihnya di Kitab tersebut dapat dilihat
telah disepakati akan Al birru wash Shillah wal dari keterangan di bawah
kedhaifannya. Dalam Adab melalui jalur Hisyam ini:
bentuk seperti ini, salah bin hakim bin Hizam,
satu (sanad) tidak bisa bahwa ia berkata, Telah Perkataan Iyad bin
menjadi syahid bagi lewat di Syam di antara Ghanam kepada Hisyam
lainnya. manusia dan mereka (Apakah engkau tidak
berdiri di bawah terik takut kalau penguasa itu
Hal ini menegaskan matahari, dituangkan membunuhmu, sehingga
kesalahan Syaikh Al- di atas kepala-kepala engkau menjadi orang
Albani saat memberikan mereka minyak. Maka yang dibunuh penguasa
taliq atas hadits itu, yang ia berkata, Apa ini? Allah tabaraka wa taala).
mana ia mengatakan Dikatakan, Mereka Perkataan dari Iyadh ini
tentang sanad kedua disiksa karena tidak mau salah dilihat dari dua
untuk menguatkan membayar kharaj. Maka sisi selaras dengan
sanad pertama. Untuk itu ia berkata: Adapun aku kesalahan atas kedhaifan
nilainya dhaif. Dia juga mendengar Rasulullah hadits ini sebagaimana
berusaha menguatkan saw ............ Al Hadits telah dijelaskan:
dengan jalur sebelumnya 1. P e r k a t a a n n y a
dan jalur lain setelahnya. Dari sinilah Syaikh Muqbil (Maka engkau akan
Yaitu ketika menjadikan bin Hadi Al-Wadii dalam menjadi orang
ketiga sanad ini berbeda kitabnya Tuhfatul Mujib yang dibunuh oleh

kiblat muharram 1436 h 23


penguasa Allah). Ini adalah menyelisihi ha- dan kemaksiatan pribadi
dits-hadits yang menunjukkan fadhilah-fa- yang sudah ada upaya untuk
dhilah ketika dibunuh oleh penguasa lantaran ditutupi.
menasehatinya.
2. Perkataan (penguasa Allah) adalah lafadz yang Upaya pencegahan secara
tidak shahih bahwa hadits ini berasal dari Ra- terang-terangan tersebut
sulullah. Setiap apa yang dishahihkan Syaikh bukan lantas tanpa
Albani atas hal ini maka nilainya adalah tidak landasan. Generasi salaf
shahih alias dhaif dalam beberapa kasus
pernah melakukan hal
itu. Di antaranya adalah
Terlepas dari itu semua,
Marwan (Amir Madinah)
seandainya hadits ini
ketika itu yang dikoreksi
pada akhirnya bernilai
oleh Abu Said Al-Khudri
lemah, dalam hal-hal
a secara terang-terangan
kemaslahatan hadits
saat shalat Ied, seperti
tersebut tetap dapat
disebutkan sebelumnya.
dijadikan acuan.
Said bin Musayyaf bahkan
Minimal menjadi satu
sering dicambuki oleh
metode dalam hal
para penguasa agar
pencegahan.
ia berhenti mengkritik
Dalam upaya mereka. Dalam suatu
pencegahan, apa kisah, Penguasa zamannya
yang menjadi poin berkata, Apakah Said jera
dalam hadits di sejak kami cambuk? Ada
atas sebenarnya yang menjawab, Demi
Allah ia justru lebih keras
Abu Syahid Komandan Brigade Abu
bukan satu-satunya Fadl Al-Abbas Irak di Suriah, memberi

cara. Upaya diam-


hormat kepada foto Basyar Asad sebelum
bertempur [foto: Abna.co] berbicara sejak engkau
diam memang bisa jalan-jalan pencegahan mencambuknya. Cukuplah
diterapkan dalam yang lain, semisal secara menghukum orang itu.
satu kondisi. Namun, terang-terangan. Terlebih (Ath-Thabaqat, V/127).
upaya tersebut tidak ketika keburukan tersebut Said melakukan amar
lantas menutup membahayakan dan makruf nahi Munkar
berkaitan dengan hajat tersebut kepada penguasa
hidup orang banyak. muslim, bagaimana dengan
Tindakan buruk tetap harus penguasa sekuler?
dikoreksi baik secara diam-
Dalam kasus lain, Amirul
diam ataupun terang-
Mukminin Umar bin
terangan, tentu saja harus
Khaththab juga pernah
sesuai kondisi dan dengan
diprotes langsung oleh
Salah satu upaca pemakaman cara yang bijak, bukan
tentara Hizbullah Lebanon yang seorang wanita dan beliau
tewas di Suriah dengan mengungkap aib

kiblat muharram 1436 h 24












tidak mengingkarinya.

Diceritakan bahwa
ketika Umar bin

Khaththab a
janganlah kamu mengambil
menyampaikan
kembali dari padanya
khutbah di atas barang sedikit pun. Apakah
mimbar, dia
kamu akan mengambilnya
menyampaikan
bahwa Umar hendak
kembali dengan jalan
tuduhan yang dusta dan
membatasi mahar
dengan (menanggung) dosa
sebanyak 400 Dirham,
sebab nilai itulah
yang nyata? (An-Nisa: 20)
Umar menjawab, Ya Allah

yang dilakukan oleh
ampunilah, semua manusia
Rasulullah n. Jika
lebih tahu dibanding
Umar. Kemudian Umar
pun meralat keputusannya.
Kemudian naik ke mimbar
dan berkata, Dahulu aku
melarang kalian untuk
membayar mahar wanita
lebih dari 400 dirham,
maka (sekarang) barang
siapa yang mau (silakan)
memberi dari hartanya
sebanyak yang dia suka..
Mengutip Al-Hafidz Abu
ada yang lebih dari Wahai Amirul mukminin,
Yala, Imam Ibnu katsir
itu, maka selebihnya engkau melarang manusia
mengatakan: sanadnya
dimasukkan ke dalam dari memberi mahar
jayyid qawiy (baik lagi
kas negara. Hal ini buat wanita melebihi
kuat. (Imam Ibnu Katsir
diprotes langsung 400 Dirham? Umar
dalam Tafsir Al Quran Al
oleh seorang wanita, menjawab, Benar. Wanita
Azhim, 2/243 244, Dru
di depan manusia itu berkata, Apakah kau
Thayyibah Lin Nasyri wat
saat itu, dengan tidak mendengar firman
Tawz, Cet. II, Maktabah
perkataannya: Allah, . sedang kamu
Symilah)

telah memberikan kepada


seseorang di antara mereka Secara umum, tindakan

harta yang banyak, maka pencegahan sudah

kiblat muharram 1436 h 25


diajarkan oleh Nabi n sang pemilik akhlak mulia.
Dalam hadits, Rasulullah n mengajarkan, Barang
siapa di antara kalian melihat kemungkaran maka
hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya,
jika tidak bisa hendaklah mengubahnya dengan
lisannya, dan jika tidak mampu hendaklah dengan
hatinya, dan itulah selemah-lemah iman.

Metode-metode yang disebutkan dalam hadits,


berupa tindakan pencegahan dengan tangan,
lisan, dan hati adalah sebuah pilihan sesuai
kondisi yang berlaku. Pilihan tersebut tidak lantas
menafikan satu dengan yang lainnya. Selama
hal itu dimampui, relevan dengan keadaan, dan Dr Yusuf Qardhawi Ketua Asosiasi Ulama
Muslim Internasional
lebih berdampak positif, maka hendaknya itu

menjadi sebuah pilihan.


Pertimbangan tersebut
hendaknya didasarkan pada
ketentuan syariat dan realita
Barang siapa di antara kalian melihat
kemungkaran maka hendaklah ia
mengubahnya dengan tangannya, jika
tidak bisa hendaklah mengubahnya
yang terjadi, bukan lantaran
hawa nafsu.

dengan lisannya, dan jika tidak mampu
hendaklah dengan hatinya, dan itulah
Hal tersebut bertujuan selemah-lemah iman.
agar pihak yang menjadi
objek pencegahan dapat
secara tidak langsung mendapatkan
berjalan lagi sesuai jalurnya.
legalitas untuk berbuat seenak hati
Tidak menyimpang dengan
memperlakukan pihak-pihak yang lebih
melakukan berbagai tindak
lemah dari dirinya.
keburukan dan kezaliman.
[M. Basyiruddin]
Begitu pun ketika objek
pencegahan memiliki
kuasa dan kekuatan, tidak
lantas menjadikannya
bebas dari kritik dan
koreksi. Pencegahan tetap
harus dilakukan, dengan
cara apapun. Agar tidak
menimbulkan sebuah
kesenjangan bahwa yang
berkuasa bisa bebas
melakukan apa saja. Bahkan,
kiblat muharram 1436 h 26
PEMERINTAH SEKULER
BUKAN ULIL AMRI

S
elang beberapa DKI itu, saat ini telah menyebut nama tokoh
hari setelah resmi menjadi presiden muslim yang sedang
pelantikan Indonesia. Tanpa harus memperjuangkan Islam.
Jokowi sebagai membeda-bedakan,
presiden, banyak beredar siapa pun yang menjadi Tidak hanya gelar Ulil
broadcast tentang presiden maka wajib Amri, lebih tinggi dari itu,
anjuran untuk menaati untuk ditaati. Ketua Umum Pengurus
ulil amri. Pesan tersebut Besar Nahdlatul Ulama
diwarnai dengan seabrek Tema ini sempat menjadi (PBNU) KH Said Aqil
dalil tentang kewajiban tranding topik yang Siroj, menyematkan gelar
taat kepada pemimpin. diperdebatkan oleh para khalifah kepada Jokowi.
Tak ada yang aneh atau aktivis Islam. Banyak
yang membantah, namun NKRI sudah sesuai jalan
perlu dipertanyakan Islam. Pak Jokowi khalifah
seputar dalil yang sebagian lain setuju
dengan anjuran tersebut. kita sekarang, pemimpin
terdapat dalam pesan bangsa Indonesia,
tersebut. Namun timbul Bahkan dalam salah satu
tulisan yang beredar di termasuk umat Islam, kata
pertanyaan ketika yang Said Aqil usai penutupan
dimaksud ulil amri adalah internet, penyebutan nama
Jokowi diikuti dengan Musyawarah Nasional
Jokowi. Alim Ulama dan Konferensi
kata-kata hafidhahullah.
Alasannya simpel, yaitu Salah satu doa yang Besar NU di Jakarta,
karena mantan gubernur sering disebutkan ketika Minggu (2/11)

kiblat muharram 1436 h 27


mengurus kemaslahatan Ketegasan perintah
umat sesuai dengan syariat tersebut, juga
yang telah diatur dalam disampaikan oleh Nabi
Islam. Oleh karena memiliki shallallahualaihi wa
peran tersebut, setiap sallam dalam wasiatnya
muslim diperintahkan kepada umat Islam.
untuk menaatinya, baik Sabdanya:
Para aktivis yang selama
dalam keadaan rela
ini gigih memperjuangkan Aku wasiatkan kalian
maupun terpaksa kecuali
syariat Islam pun kembali agar senantiasa takwa
jika dia memerintahkan
dibuat kaget dan heran kepada Allah serta
kepada kemaksiatan.
dengan pernyataan tersebut. mendengar dan taat
Gelar yang seharusnya Kewajiban taat kepada ulil kepada pemimpin
dinisbatkan kepada amri (negara) meskipun
mereka yang memimpin pemimpin tersebut
umat dalam menjalankan Para ulama sepakat bahwa seorang budak dari
undang-undang Allah, ketaatan kepada ulil amri Habasyah. (HR. Abu
kini dinisbatkan kepada adalah perintah yang wajib Daud, no. 4609 dan At-
pemimpin negara berasas ditaati oleh setiap muslim. Tirmidzi, no. 2677)
Pancasila. Banyak sekali dalil yang
menyebutkan kewajiban Tentunya masih
Wajar jika para aktivis tersebut. Di antaranya, banyak dalil-dalil lain
Islam banyak yang dalam Al-Quran surat yang menegaskan
mempertanyakannya, An-Nisa ayat 59, Allah l perintah untuk
karena dalam literatur berfirman: menaati pemimpin,
Islam yang selama ini sehingga tak ada satu
lazim diketahui oleh orang Wahai orang-orang yang pun yang menyangkal
muslim, seseorang yang beriman, taatlah kamu tentang kewajiban
diangkat menjadi ulil amri sekalian kepada Allah dan tersebut, bahkan para
atau khalifah, dia akan Rasul-Nya, serta pemimpin ulama sepakat bahwa
memiliki peran penting di antara kalian. (An-Nis: hukum keluar dari
dalam menjaga agama dan 59)

kiblat muharram 1436 h 28


ketaatan kepada ulil amri adalah orang-orang yang
adalah haram. Namun Ulil amri Allah l wajibkan untuk
permasalahannya adalah
siapakah ulil amri yang
adalah para ditaati dari kalangan para
penguasa dan pemimpin
wajib ditaati? Apakah pemimpin, umat, inilah pendapat
setiap pemimpin yang mayoritas ulama
beragama Islam pada penguasa, terdahulu dan sekarang
saat ini bisa disebut ulil hakim dan yaitu dari kalangan
amri? Padahal telah kita ahli tafsir, fikih, dan
ketahui bersama bahwa semua selainnya.(Syarh Shahih
hampir seluruh pemimpin
negara muslim hari ini
orang yang Muslim 12/222)

hanya menjalankan memegang Setidaknya


kesimpulan
ada tiga
mendasar
sistem pemerintahan
sekuler. Dan sistem
pemerintahan yang dituliskan oleh para
ulama mufassir dalam
tersebut jelas sangat yang menafsirkan surat An-
bertentangan dengan
sistem undang-undang menjalankan Nisa ayat 59:
Islam. lantas
memang tidak, apakah
kalau
syariat, bukan 1. Ulil amri yang wajib
ditaati adalah ulil amri
ada pemimpin hari ini pemerintahan dari kalangan orang-
yang wajib ditaati?
thaghut. orang beriman dan
Ketika menafsirkan surat memerintah dengan
An-Nisa ayat 59, Jumhur adil.
ulama berpendapat 2. Ketaatan kepada ulil
bahwa definisi ulil pemimpin, penguasa, amri tidak mutlak,
amri yang wajib ditaati hakim dan semua namun bersyarat. Yaitu
adalah para penguasa orang yang memegang selama bukan dalam
dan pemimpin yang pemerintahan yang perkara maksiat.
mengatur kemaslahatan menjalankan syariat,
umat. bukan pemerintahan 3. Ulil amri yang tidak
thaghut. (As-Syaukani, menjadikan syariat
Asy-Syaukani dalam Fathul Qodir, hal. 308) Islam sebagai
kitab tafsirnya, Fathul hukum dalam
Qadir, mengatakan, Imam Nawawi v berkata, pemerintahannya
Ulil amri adalah para Ulil Amri yang dimaksud tidak wajib ditaati

kiblat muharram 1436 h 29


secara mutlak baik ketika hukumnya Muqaddimah, hal. 195, dinukil dari Al-
bersesuaian dengan hukum syari Imamah Al-Uzhma inda Ahl As-Sunnah
ataupun menyelisihi. Ulil amri seperti wa Al-Jamaah karya Abdullah bin Umar
ini tidak sah. bin Sulaiman Ad-Dumaiji, hal 29)

Ketiga poin ini penting untuk Al-Baidhawi juga menyebutkan bahwa


diperhatikan dalam memandang kepemimpinan adalah sebagai proses
penguasa yang memerintah di negeri- seseorang (di antara umat Islam) dalam
negeri berpenduduk muslim. Termasuk menggantikan (tugas) Rasulullah untuk
di Indonesia, agar dengan demikian kita menegakkan pilar-pilar syariat dan
akan lebih bisa menilai siapakah yang menjaga eksistensi agama, di mana ada
disebut ulil amri sebenarnya. kewajiban bagi seluruh umat Islam untuk
mengikuti (tunduk kepada)nya. (Al-
Selai itu, ada satu hal lain yang cukup Baidhawi, Hasyiyah Syarh Al-Mathali,
mendasar juga adalah memahami tujuan hal. 228, dinukil dari Al-Wajiz fi Fiqh Al-
(maqashid) kepemimpinan dalam Islam Khilafah karya Shalah Shawi, hal. 5)
itu sendiri. Para ulama menyebutkan
bahwa tujuan pokok dari adanya Dengan demikian kewajiban pertama
kepemimpinan adalah untuk mengatur dan yang paling pokok bagi ulil amri
kemaslahatan umat dengan menjalankan adalah mewujudkan tujuan-tujuan
syariat yang telah Allah gariskan dalam kepemimpinan tersebut, pertama,
Al-Quran dan As-Sunnah. Oleh karena menegakkan agama. kedua, mengatur
itu, dalam Islam pemimpin juga disebut rakyatnya dengan syariat Islam. Dengan
sebagai pengganti peran Rasulullah n peran ini, ia disebut ulil amri yang
dalam menjalankan tugas kenabian. wajib ditaati dan tidak boleh dilawan
karena telah menegakkan agama
Al-Mawardi dalam kitab Al-Ahkamus dan menerapkan syariat. Adapun jika
Sulthaniyah, 1/3 berkata: pemimpin yang tidak menegakan agama
dan syariat maka tidak layak disebut ulil


amri yang wajib ditaati.

Syaikh Abdullah bin Abdul Hamid
berkata, Adapun jika (para penguasa)
Kepemimpinan adalah pengganti
menonaktifkan syariat Allah, tidak
tugas kenabian dalam menjaga
berhukum dengannya dan berhukum
agama dan mengatur urusan dunia.
dengan yang lain maka ketaatan
Sementara Ibnu Khaldun menulis
kaum muslimin kepadanya telah lepas.
bahwa imamah merupakan pengganti
Manusia tidak wajib menaatinya. Karena
(tugas) pemegang (otoritas) syariat
mereka telah menyia-nyiakan tujuan
dalam melindungi agama dan mengatur
imamah (kepemimpinan) yang dengan
urusan keduniawian. (Ibnu Khaldun, Al-
keberadaannya ia diangkat, berhak

kiblat muharram 1436 h 30


didengar, ditaati dan tidak ditentang. 1423, hlm. 169)
Ulil Amri berhak mendapatkan itu semua
dikarenakan mereka melaksanakan Rasulullah n bersabda:


kepentingan (urusan) kaum muslim,
menjaga dan menyebarkan agama,

melaksanakan hukum-hukum, menjaga
perbatasan, memerangi orang-
Dengar dan taatilah, meskipun yang
orang yang menolak Islam setelah
memimpinmu seorang budak dari
mendakwahinya, mencintai kaum
Habsyi yang kepalanya seperti anggur.
muslimin dan memusuhi orang-orang
(HR. Al-Bukhari dari Anas bin Malik)
kafir. dalam riwayat Ahmad dari Ummul
Hushain al-Ahmasiyyah terdapat tam-
Jika dia tidak menjaga agama atau tidak
bahan, Selama ia menegakkan kitab-
melaksanakan urusan kaum muslim
ullah di tengah-tengah kalian.
maka hak kepemimpinan telah hilang
darinya. Umat (dalam hal ini diwakili
Taat kepada Ulil Amri kecuali dalam
oleh Ahlul Halli Wal Aqdi, karena
kemaksiatan
kepada merekalah kembalinya kendali
permasalahan) wajib mencopotnya Kita telah mengetahui bahwa ulil amri
dan menggantinya dengan orang yang wajib didengar dan ditaati adalah
yang mampu merealisasikan tujuan yang mengatur rakyatnya dengan
kepemimpinan. syariat Islam. Kemudian ketaatan
kepada pemimpin tidak bersifat mutlak
Ketika Ahli Sunnah tidak membolehkan
namun ketaatan kepadanya harus sesuai
keluar dari para pemimpin yang zalim
dengan batasan-batasan hukum yang
dan fasikkarena kejahatan dan
telah diturunkan Allah. Karena tidak
kezaliman tidak berarti menyia-nyiakan
boleh menaati makhluk dalam perkara
agama maka yang dimaksud mereka
kemaksiatan.
adalah pemimpin yang berhukum
dengan syariat Allah. Kalangan salafus Dari Ibnu Umar h Rasulullah n
saleh tidak mengenal istilah pemimpin bersabda, Setiap muslim wajib taat
(ulil amri) yang tidak menjaga agama. dan mendengar kepada pemimpin
Menurut mereka pemimpin seperti (penguasa) kaum muslimin dalam
ini bukanlah ulil amri. Yang dimaksud hal yang disukai maupun hal yang
kepemimpinan (ulil amri) adalah tidak disukai (dibenci) kecuali jika
menegakan agama. Setelah itu baru diperintahkan dalam maksiat. Jika
ada yang namanya kepemimpinan yang diperintahkan dalam hal maksiat, maka
baik dan kepemimpinan yang buruk. boleh menerima perintah tersebut dan
(Abdullah bin Abdul Hamid, Al Wajz F tidak boleh taat. (Muttafaqun alaih)
Aqdati al Salaf al Shlih Ahli al Sunnah
Wal Jamah, Riyadh: Wazrah al Syun
al Islmiyyah Wa al Dawah Wa al Irsyd,

kiblat muharram 1436 h 31












Tidak ada ketaatan dalam kemaksiatan,
Mendengar dan menaati seorang (pem- sesungguhnya ketaatan itu dalam
impin) yang Muslim adalah wajib, baik kebajikan. (HR. Bukhari dan Muslim)
dalam perkara yang disenangi atau
Ali bin Abi Thalib a pernah menceritakan
dibenci, selama tidak diperintahkan un-
tuk maksiat. (HR Al-Bukhari, Abu Dawud, kisah yang cukup menarik dalam
at-Tirmidzi, dan Ahmad dari Ibnu Umar) permasalahan ini, Ali berkata, Nabi n
mengirim pasukan perang dan beliau
Nash-nash di atas menunjukkan bahwa mengangkat salah seorang dari mereka
kaum muslimin diwajibkan menaati yang berasal dari Al-Anshar sebagai
pemimpin. Hanya saja ketaatan itu tidak pemimpin, dan beliau memerintahkan
mutlak. Ia harus selaras dengan aturan mereka untuk menaatinya. Di tengah
syariat. Artinya, tidak dalam rangka perjalanan, pemimpin mereka marah
melanggar perintah Allah. Para ulama maka dia berkata, Bukankah Nabi n telah
sepakat bahwa ketaatan terhadap ulil memerintahkan kalian untuk menaatiku?
amri tidak bersifat mutlak. Namun ada mereka menjawab, Betul. Dia berkata,
batasan-batasan yang diberikan. Secara Kalau begitu saya perintahkan kepada
garis besar perintah yang dimaksudkan kalian agar mengumpulkan kayu bakar
adalah tidak boleh ada unsur kemaksiatan lalu kalian menyalakannya kemudian
kepada Allah. kalian masuk ke dalamnya. Maka mereka

kiblat muharram 1436 h 32


pun mulai mengumpulkan kayu bakar lalu kebenaran kepada seseorang yang
menyalakannya. terpilih sebagai penguasa adalah
kesetiaan yang sebenar-benarnya,
Tatkala mereka akan melompat masuk ke sedang menyembunyikan kebenaran
api tersebut, mereka hanya berdiri sambil adalah suatu kemunafikan. Orang
memandang satu sama lain. Lalu sebagian yang kuat maupun orang yang
di antara mereka berkata, Kami hanyalah lemah sama kedudukannya dan saya
mengikuti Nabi n karena menghindar akan memperlakukan kalian semua
dari api (neraka), kalau begitu kenapa dengan adil. Jika aku bertindak
kami akan memasukinya. Demikian dengan hukum Allah dan Rasul-Nya
keadaan mereka hingga apinya padam maka taatilah aku akan tetapi jika
dan kemarahan pemimpinnya reda. Hal aku mengabaikan ketentuan Allah
ini kemudian diceritakan kepada Nabi n dan rasul-Nya, tidak layak kalian
maka beliau bersabda: menaatiku. [Fakhruddin]





Seandainya mereka masuk ke dalam
api tersebut niscaya mereka tidak akan
Seandainya
keluar darinya (neraka) selama-laman- mereka masuk
ya. Sesungguhnya ketaatan kepada
pimpinan itu hanya dalam perkara yang ke dalam api
baik. (HR. Muslim no. 1840)
tersebut niscaya
Demikianlah batasan taat kepada mereka tidak
pemimpin, selama pemimpin tersebut
menegakkan syariat dan memerintahkan
akan keluar
kepada yang makruf maka wajib ditaati, darinya (neraka)
namun sebaliknya jika pemimpin tersebut
memerintahkan kepada kemaksiatan maka selama-lamanya.
wajib diingkari, dan di sinilah letak peran
rakyat untuk melaksanakan hak mereka
Sesungguhnya
kepada pemimpin, yaitu menasihatinya ketaatan kepada
jika menyimpang dari jalur syariat.
pimpinan itu
Ketika Abu Bakar Ash-Shiddiq dilantik
menjadi khalifah, beliau berkhutbah, Saya
hanya dalam
bukanlah yang terbaik di antara kalian. perkara yang
Oleh karena itu saya sangat menghargai
dan mengharapkan saran dan pertolongan
baik.
dari kalian semua. Menyampaikan

kiblat muharram 1436 h 33


MELAWAN PENGUASA
TIDAK SELALU KHAWARIJ
wacana siyasah syariyyah. Inilah bentuk
protes dan perlawanan terhadap kebijakan
pemerintah. Perwujudannya bisa beragam,
mulai dari menolak baiat terhadap
pemimpin, membatalkan baiat yang
telah diikrarkan, hingga pemberontakan.
Pertanyaannya, apakah setiap orang yang
menentang penguasa tersebut disebut
sebagai khawarij?

Cukup menarik apa yang ditulis Syaikh


Abdullah Ad-Dumaiji ketika menguraikan
permasalahan ini. Menurut beliau tidak
semua orang yang menantang penguasa

B
disebut Khawarij. Harus dilihat terlebih
anyak sekali dalil yang dahulu apa motivasi yang mendasari
menyebutkan bahwa pemimpin mereka ketika memutuskan untuk keluar
wajib ditaati selagi tidak dari kepemimpinan. Dengan demikian kita
menyuruh berbuat maksiat. akan bisa lebih obyektif dalam menilai.
Meskipun mereka masih sering melakukan Dengan latar belakang tersebut juga, kita
kezaliman, kita dilarang menasihati di akan dapat menilai jika status khuruj itu
depan umum apalagi demonstrasi, karena sendiri bisa beragam, kadang-kadang bisa
itu bagian dari sifat Khawarij. Demikian jadi haram, makruh, mubah, sunnah, atau
anggapan sebagian dai yang mengklaim bahkan wajib.
dirinya sebagai pengikut salaf. Menurut
mereka, kalau memang ingin menasihati Untuk mencapai kesimpulan yang obyektif
penguasa zalim harus dengan empat mata diperlukan pendefinisian secara tepat tiga
alias tidak boleh di depan khalayak umum. unsur utama, al-kharijun (kelompok yang
Kalau pun tidak bisa maka cukup lewat khuruj), almakhruj alaih (penguasa), dan
anggota DPR yang menjadi perwakilannya wasilatul khuruj (sarana khuruj). Ketepatan
di parlemen. mendefinisikan tiga unsur ini sangat
penting untuk mencapai sebuah konklusi
Khuruj atau keluar dari ketaatan terhadap hukum yang tepat.
penguasa menjadi topik menarik dalam

kiblat muharram 1436 h 34


Penguasa tidak lepas dari tiga kategori, sebagaimana tertera dalam Al-Maidah: 33
yaitu imam adil, imam jair/zalim (maksiat)
dan imam murtad. Penegasan status Sesungguhnya pembalasan terhadap
kategori ini menjadi penting karena orang-orang yang memerangi Allah dan
akan mempengaruhi status hukum al- Rasul-Nya dan membuat kerusakan di
kharijun (kelompok penentang). Khuruj muka bumi, hanyalah mereka dibunuh
terhadap imam adil misalnya, tentu tidak atau disalib, atau dipotong tangan dan
bisa disamakan dengan khuruj terhadap kaki mereka dengan bertimbal balik, atau
penguasa murtad (kufrun bawwah). dibuang dari negeri (tempat kediamannya).
Yang demikian itu (sebagai) suatu
Selain itu, dalam konteks ini, kelompok penghinaan untuk mereka di dunia, dan di
perlawanan terhadap penguasa, juga harus akhirat mereka beroleh siksaan yang besar.
dibedakan atau diklarifikasikan terlebih
dahulu. Karena orang yang menentang Ketiga, bughat yaitu sekelompok yang
penguasa tidak selalu disebut khawarij. melawan imam adil. Motivasinya bisa
karena menuntut hak, ambisi jabatan,
Para ulama mengklarifikasi kelompok ambisi dunia, kepentingan kelompok dan
perlawanan terhadap penguasa Islam lain-lain.
sekurang-kurangnya menjadi empat
kategori, yakni Khawarij, Al-Muharabah, Kelompok semacam ini tidak boleh
Bughat, dan Ahlul Haq. langsung diperangi, melainkan
diperlukan pendekatan persuasif (islah)
Pertama, khawarij. Khawarij secara dengan mencoba melacak lebih jauh
historis adalah sekelompok orang yang apa motivasi perlawanannya. Jika ada
melakukan pemberontakan terhadap kesalahan pemahaman (syubhat) maka
khalifah Ali bin Abi Thalib. Pemberontakan perlu diberikan penjelasan, jika ada hak
dipicu oleh penolakan mereka terhadap yang dirampas maka perlu dikembalikan.
proses tahkim, mereka digambarkan Kemudian jika cara-cara persuasif tidak
sebagai kelompok yang bersahaja membuahkan hasil, baru dilakukan
namun tidak berilmu. Akibatnya, mereka tindakan tegas. Sebagaimana firman Allah
terlalu gegabah dalam menuduh selain dalam Al-Hujurat: 9
kelompoknya sebagai kafir. Terhadap
kelompok ini, para ulama sepakat tentang Dan apabila ada dua golongan orang
kesesatan mereka. Sehingga tidak dilarang mukmin berperang, maka damaikanlah
memerangi mereka. antara keduanya. Jika salah satu dari
keduanya melampaui batas (zalim)
Kedua, al-muharibun yaitu para pembuat terhadap (golongan) yang lain, maka
onar yang sering mengganggu stabilitas perangilah (golongan) yang melampaui
keamanan, meresahkan penduduk dengan batas (zalim) itu, sehingga golongan itu
melakukan aksi teror, perampokan, kembali kepada perintah Allah... (QS. Al-
pencurian dan sejenisnya. Kewajiban Hujurat: 9)
imam adalah menegakkan hukum had

kiblat muharram 1436 h 35


Keempat, Ahlul Haq (pembela kebenaran) Di antara sebab seorang pemimpin menjadi
yaitu sekelompok penegak keadilan tidak sah dan layak untuk dilengserkan
yang melawan imam jair. Ibnu Hajar adalah sebagai berikut.
mengatakan, Orang-orang yang keluar
dari ketaatan kepada penguasa dalam Pertama: Kafir dan murtad dari Islam
keadaan marah atas dasar dien (agama), Allah l berfirman:
karena melihat penguasa yang jair (zalim)
dan meninggalkan sunnah (tuntunan)



Nabi, mereka adalah ahlul haq, termasuk
Allah sekali-kali tidak akan memberi
di dalamnya, Husein bin Ali, penduduk
jalan kepada orang-orang kafir untuk
Madinah dalam perang Harrah, dan memusnahkan orang-orang beriman.
mereka yang melawan Hajjaj bin Yusuf. (QS. An-Nisa: 141)
(Ibnu Hajar, Fathul Bari, 12/286)
Imam An-Nawawi berkata, Mencopot
Para sahabat yang disebut Ibnu Hajar
pemimpin karena kekufuran merupakan
adalah ahlul haq dan tidak dituduh
ijma para ulama. Maka wajib bagi setiap
khawarij meskipun mereka tidak taat
muslim untuk melakukan hal tersebut.
kepada penguasa saat itu.
Barang siapa yang mampu melakukannya,
Pemakzulan khilafah maka ia mendapatkan pahala. Barang siapa
yang tidak mau melakukannya (padahal dia
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya mampu), maka ia mendapatkan dosa. Dan
bahwa tujuan kepemimpinan adalah barang siapa yang lemah (tidak memiliki
menggantikan Nabi n dalam menjaga kemampuan), maka ia harus berhijrah
agama dan mengatur kemaslahatan hidup meninggalkan negeri tersebut. (Fathul-
umat dengan syariat Islam. oleh karena itu, Baariy, 13/123].)
ketika seorang pemimpin tidak mampu
melaksanakan tugas atau mewujudkan Al-Qadhi bin Iyadh menukil ijma tentang
tujuan tersebut maka kepemimpinannya kewajiban melengserkan penguasa yang
pun harus dilengserkan dan digantikan melakukan perbuatan kufur. Para ulama
dengan orang yang mampu mewujudkan telah berijma bahwa kepemimpinan
tujuan kepemimpinan. (negara Islam) haram dilimpahkan
kepada orang kafir. Jika di tengah masa
Imam At-Taftazani berkata, Baiat jabatannya, seorang penguasa melakukan
kepada pemimpin akan batal ketika kekafiran, atau mengganti syariat, atau
tujuan kepemimpinan tidak terwujud. melaksanakan kebidahan (bidah kufriyah),
Dalam literatur Islam, para ulama telah maka kepemimpinannya gugur, ia tidak
menyebutkan beberapa sebab kenapa wajib ditaati, jelas Al-Qadhi.
khalifah harus dilengserkan. (Syarhul
Maqashid, 2/199-207, Al-Irsyad, hal. 425- Maka wajib bagi umat untuk melengserkan
426, An-Nihayah Li Syahrastani, hal. 492, penguasa tersebut dan menggantikannya
Al-Ahkam Sulthaniyah li Abi Yala, hal. 4-6, dengan penguasa adil, jika mereka
Al-Asybah wa Nadhair, As-Suyuti, Hal. 557) memiliki kemampuan. Jika yang memiliki

kiblat muharram 1436 h 36


kemampuan untuk melengserkannya mendengar Rasulullah bersabda:
hanya sekelompok orang, maka kelompok Meskipun kalian dipimpin oleh seorang
tersebut wajib melengserkan penguasa budak, namun dia memerintahkan de-
kafir itu, kata Al-Qadhi lebih lanjut. (Lihat: ngan Kibullah, maka taatilah dan den-
Shahih Muslim Syarh An-Nawawi, 12/229). garkanlah. (HR. Muslim)
Wahai umat manusia! Bertakwalah
Kedua: tidak menegakkan shalat kepada Allah. Dengarlah dan taatilah
meskipun kalian dipimpin oleh seorang
Pemimpin yang tidak menegakkan shalat,
budak habasyah yang berambut keriting
entah karena malas atau mengingkari
selama melaksanakan Kitab Allah. (HR.
kewajiban shalat, harus dicopot dari
Ahmad)
jabatan. Hal ini berdasarkan hadits yang
diriwayatkan muslim dari Auf bin Malik.
Hadits ini jelas menunjukkan bahwa syarat
Ia berkata, saya mendengar Rasulullah n
untuk didengar dan ditaati adalah pemimpin
bersabda, Sebaik-baik pemimpin kalian
yang mengatur pemerintahannya dengan
adalah pemimpin yang kalian cintai dan
Kitab Allah. Jika pemimpin tersebut tidak
mereka mencintai kalian. Kalian mendoakan
menegakkan syariat Islam maka dia tidak
mereka dan mereka mendoakan kalian.
layak untuk didengar dan ditaati bahkan
Seburuk-buruk pemimpin kalian adalah
dia harus dicopot dan diganti.
pemimpin yang kalian benci dan mereka
membenci kalian. Kalian melaknat mereka Pernyataan Syaikh Abdullah bin Abdul
dan mereka pun melaknat kalian. Para Hamid Al-Atsari mengenai penguasa yang
sahabat bertanya, Wahai Rasulullah, tidak menerapkan syariat Islam patut
bolehkah kita menyatakan perang kepada disimak. Pernyataan itu dia tulis dalam
mereka ketika itu? beliau menjawab, bukunya, Al-Wajz f Aqdah As-Salaf Ash-
Jangan! Selama mereka mengerjakan Shlih Ahl As-Sunnah wa Al-Jamah:
shalat di tengah-tengah kalian. Selama
mereka menegakkan shalat di tengah- Adapun para pemimpin yang meniadakan
tengah kalian. syariat Allah dan tidak berhukum
kepadanya, akan tetapi berhukum
Makna hadits tersebut adalah ketika kepada selainnya, maka mereka tidak
penguasa meninggalkan shalat, maka mendapatkan hak ketaatan dari kaum
mereka boleh ditentang dan diperangi. muslimin. Tidak ada ketaatan bagi mereka
Tetapi perlu diketahui perang merupakan dari rakyat, karena mereka menyia-nyiakan
cara terakhir untuk mencopot penguasa fungsi-fungsi imamah yang karenanya
tersebut. mereka dijadikan pemimpin dan berhak
ditaati serta tidak diberontak. Karena,
Ketiga: tidak menerapkan hukum Allah
pemimpin tidak berhak mendapatkan itu,
pemimpin yang tidak menerapkan hukum kecuali menunaikan urusan-urusan kaum
Allah harus dicopot. Pemerintahannya muslimin, menjaga dan menyebarkan
tidak sah. Hal ini berdasarkan hadis dari agama, menegakkan hukum, menjaga
Ummul Husain Al-Ahmasyiah bahwa dia perbatasan, berjihad melawan musuh-
musuh Islam setelah mereka diberi

kiblat muharram 1436 h 37


dakwah, berwala kepada kaum muslimin, tidak dicopot. Namun jika fisik berat, dia
dan memusuhi musuh-musuh agama. harus dicopot. Misalnya hilang akal, buta,
tuli, bisu atau hilangnya sebagian anggota
Apabila dia tidak menjaga agama badan yang dapat mengganggu kerja.
atau tidak menunaikan urusan-urusan (Lihat: Abdullah bin Umar bin Sulaiman
kaum muslimin, maka hilanglah hak Ad-Dumaiji, Al-Immah Al-Uzhm Inda
imamah darinya dan wajib atas umat Ahl As-Sunnah wa Al-Jamah, hal. 468-
yang diwakili oleh ahlul halli wal aqdi 485). [Fakhruddin]
dimana mereka menjadi rujukan dalam
menentukan masalah seperti iniuntuk
menurunkannya dan menggantinya
dengan orang lain yang siap mewujudkan
fungsi imamah.

Keempat: Melakukan kefasikan,


kezaliman, dan kebidahan

Orang fasik tidak layak menjadi pemimpin.


Al-Qurthubi berkata, Tidak ada
perbedaan pendapat di kalangan ulama
bahwa haram mengangkat orang fasik
sebagai pemimpin. (Al-Qurtubi, Al-Jami
Li Ahkami al-Quran, 1/270)

Kelima: Cacat dari segi keberlangsungan


kerja

Hal ini terjadi karena pemimpin disetir


atau ditawan. Jika pemimpin disetir oleh
orang-orang yang di sekitarnya, namun
masih bisa menjalankan pemerintahannya
dengan adil maka dia tidak dicopot. Tetapi
jika tugas-tugasnya terbengkalai, maka
dia harus dicopot. Demikian juga jika
pemimpin ditawan musuh maka ahlul halli
wal aqdi harus mengangkat pemimpin
baru. Sebagaimana halnya jika terjadi
kudeta maka pemimpin lama menjadi
batal.

Keenam: Cacat fisik

Jika pemimpin mengalami cacat fisik


ringan pada masa pemerintahannya, dia

kiblat muharram 1436 h 38















Pemimpin syuhada adalah Hamzah
bin Abdul Muthallib dan seorang yang
berdiri di depan penguasa yang jahat,
lalu ia menasihatinya, lalu penguasa itu
membunuhnya.
(HR Al-Hakim)

kiblat muharram 1436 h 39


Penguasa Berhati setan











Akan ada sepeninggalku nanti para pemimpin yang tidak mengambil petunjukku, dan tidak
mengambil sunnah dengan sunnahku. Akan muncul pula di tengah-tengah kalian orang-
orang yang hatinya adalah hati setan dalam wujud manusia. (Shahih Muslim)

M
atan hadis Apakah setelah kejelekan aku lakukan jika aku
tersebut itu ada kebaikan? mendapatkannya?
adalah bagian Ya. Hendaknya engkau
dari hadis mendengar dan taat
Apakah setelah kebaikan
panjang tentang fitnah kepada amir, meskipun ia
itu ada kejelekan?
akhir zaman yang diriway- memukul punggungmu
atkan dari Hudzaifah bin Ya.
dan merampas hartamu,
Al-Yaman. Ia bertanya ke- Bagaimana itu? tetaplah mendengar dan
pada Rasulullah n: Akan ada sepeninggalku taat.
Wahai Rasulullah, kami nanti para pemimpin
yang tidak mengambil Status Hadits
dahulu berada dalam
keburukan, lalu Allah petunjukku, dan tidak
Ad-Daruquthni dalam kitab
mendatangkan kebaikan, mengambil sunnah dengan
Al-Ilzamat wa At-Tattabu,
lalu kami berada di sunnahku. Akan muncul
181-182 berkata, Hadits ini
dalamnya. Apakah pula di tengah-tengah
menurut saya mursal. Abu
setelah kebaikan ini ada kalian orang-orang yang
Salam tidak mendengar dari
keburukan? hatinya adalah hati setan
Hudzaifah. Demikian pula
dalam wujud manusia.
Ya. orang-orang yang sejajar
Apa yang harus
dengannya yang tinggal di

kiblat muharram 1436 h 40


Irak. Sebab Hudzaifah meninggal beberapa hari setelah
pembunuhan Utsman. Namun Abu Salam mengatakan
dalam hadis ini: Hudzaifah berkata. Ini menunjukkan dia
telah memursalkan hadis ini.

Syaikh Muqbil bin Hadi ulama Yaman yang mentahqiq kitab


Al-Ilzamat tersebut pada halaman 182 mengatakan, Al-
Hafidz Al-Mazi di Tahdzib Al-Kammal ketika menyebutkan
guru-guru Abu Salam dan Hudzaifah bin Al-Yaman,
mengatakan, Ia dikenal mursal.

Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Tahdzib At-Tahdzib mengatakan,


Ia (Abu Salam) memursalkan dari Abu Hudzaifah, Abu Dzar
dan lainnya.

Dr Hani As-Sibai dalam ulasanya mengatakan, Di hadis ini


ada tambahan yang bukan bagian dari hadis hudzaifah yang
disepakati. Yaitu kalimat Meskipun ia memukul punggung
dan mengambil hartamu. Tambahan ini lemah karena dari
jalur ini terputus.

Ada ulama yang menshahihkan tambahan tersebut


dengan mutabaah di hadis Sabi bin Khalid Al-Yasykari dari
Hudzaifah. Demikian pula pernyataan tsiqah dari Imam
Ahmad Al-Ajlani untuk Mamthur. Demikian pula pernyataan
yang sama dari Ibnu Hibban untuk Sabi bin Khalid.

Berkaitan dengan pernyataan Ad-Daruquthni, Imam


Nawawi berkata, Benar kata Ad-Daruquthni. Akan tetapi
matannya shahih dan bersambung dengan jalur pertama.
Muslim menyebutkan mutabaah ini, seperti Anda lihat.
Kami telah menyebutkan sebelumnya di banyak bagian
Kecuali kalian dan di tempat lain bahwa hadis mursal bila diriwayatkan
melihat juga dalam jalur lain secara bersambung, maka ini menjadi
penjelas akan kelayakan hadits mursal dan boleh berhujjah
kekafiran
dengannya. Dua hadis ini menjadi shahih.
yang nyata,
kalian memiliki Syaikh Al-Huwaini mengatakan, Muslim menyebutkan
alasan dari jalur tersebut sebagai mutabaah seperti disebutkan
Allah di Imam Nawawi. Akan tetapi beliau menyebutkannya untuk
menjelaskan cacatnya. Ia (Muslim) telah menegaskan di
dalamnya.
awal bukunya bahwa ia akan menyebutkan beberapa hadis
untuk menjelaskan cacatnya. Ini adalah salah satunya.
Sebab, jauh kemungkinan Muslim tidak tahu bahwa Abu

kiblat muharram 1436 h 41


Salam tidak mendengar dari Hudzaifah. Sunnah, I/382)

Syaikh Al-Albani juga menyimpulkan Syaikh Al-Albani juga membahas hadis


bahwa hadis ini shahih. Di Silsilah ini dalam konteks larangan keluar dari
Ash-Shahihah (hadis no. 2739), beliau penguasa dan kewajiban taat kepadanya
menjelaskannya bersamaan dengan hadis meskipun jahat dan zalim.
lain yang di antara matannya adalah,
Dai di pintu neraka jahanam. Siapa yang Penjelasan para ulama tersebut
menjawabnya, ia akan melemparkannya ke menunjukkan bahwa status zalim penguasa
dalamnya. Lalu ketika Huzaifah bertanya, tidak sampai pada level kafir atau murtad
Wahai Rasulullah, apa yang harus aku dari Islam. Hal ini berarti bahwa kesimpulan
lakukan jika aku mendapatkannya? Beliau hukum dari hadis ini tidaklah berbeda
menjawab, Tetaplah dalam jamaah kaum dengan hadis-hadits lain tentang kewajiban
muslimin dan imam mereka. Lalu Syaikh taat kepada penguasa muslim meskipun
Al-Albani menafsirkannya dengan sabda jahat dan zalim. Dalam hal ini Dr Hani As-
Rasul, Hendaknya engkau mendengar dan Sibai mengatakan:
taat kepada amir, meskipun ia memukul Anggaplah tambahan tersebut shahih, ia
punggungmu dan merampas hartamu, dibatasi oleh hadis Ubadah bin Shamit di
tetaplah mendengar dan taat! Ash-Shahihain: Kitab Al-Imarah, Shahih
Muslim hadis no. 4877; Shahih Bukhari
Kesimpulan Hukum dari Hadits
Kitab Al-Fitan, hadis no. 7056. Disebutkan,
Hadits ini adalah dalil atas kewajiban Kecuali kalian melihat kekafiran yang
taat kepada para imam meskipun mereka nyata, kalian memiliki alasan dari Allah di
berbuat zalim. Imam Nawawi memasukkan dalamnya. Hadits ini diterapkan kepada
hadis ini di bab kewajiban mengikuti jamaah penguasa kaum muslimin yang jahat
kaum muslimin ketika muncul fitnah dan dan zalim, namun dengan kejahatan dan
dalam kondisi apa pun, serta haram keluar kezalimannya, mereka tetap berhukum
dari ketaatan dan memisahkan diri dari dengan syariat Allah.
jamaah.
Maka, kata Dr As-Sibai lebih lanjut,
Ibnu Taimiyyah mengatakan dalam Minhajus pembicaraan ini tidak berlaku untuk para
Sunnah, Rasulullah n telah mengabarkan penguasa di zaman kita yang menggantikan
bahwa akan ada penguasa yang tidak hukum Allah; mereka mengubah ketentuan
mengambil petunjuk dari petunjuk beliau agama kita yang Hanif dengan berwala
dan tidak mengikuti sunnah beliau. Hati kepada musuh-musuh Allah; memerangi
mereka seperti hati setan di tubuh manusia. wali-wali Allah, membuat makar terhadap
Meskipun demikian, perintahnya adalah bangsanya sendiri. Mereka melindungi
taat kepada penguasa meskipun memukul konstitusi dan hukum yang menentang
punggung dan mengambil hartamu. Ini otoritas hukum Allah di muka bumi. Para
menjelaskan bahwa penguasa yang ditaati penguasa itu memerintahkan rakyat dengan
adalah orang yang memiliki otoritas, baik hukum selain yang diturunkan Allah, di
seorang yang adil maupun zalim. (Minhajus samping tidak berhukum dengan yang

kiblat muharram 1436 h 42


diturunkan Allah!! Jika apa yang mereka dan setelah itu tidak ada iman lagi walau
terapkan dalam kekuasaannya tidaklah sebesar biji sawi.
kekafiran yang nyata, lantas seperti apa
kekafiran nyata itu? Catatan lain yang perlu diperhatikan dari
penjelasan ulama yang telah disebutkan
Selain itu, jihad melawan penguasa dengan bahwa perintah Nabi n ketika terjadi
kekuatan telah disebutkan dalam kitab fitnah, termasuk kemunculan penguasa
Shahih. Muslim di Shahih-nya kitab Al- berhati setan, adalah komitmen kepada
Iman hadis no. 188 meriwayatkan dengan jamaah kaum muslimin dan imam mereka.
Sand dari Abu Rafi dari Abdullah bin [Agus Abdullah]
Masud bahwa Rasulullah bersabda,





Tiada seorang Nabi pun yang diutus
sebelumku, kecuali mempunyai beber-
apa hawari (pengikut setia) dan sahabat
dari umatnya yang selalu memegang
sunnahnya dan melaksanakan perintah-
nya. Kemudian setelah mereka muncul
beberapa generasi pengganti, mereka
mengatakan sesuatu yang tidak diamal-
kan dan mengamalkan apa yang tidak
diperintahkan. Maka barang siapa berji-
had melawan mereka dengan tangannya
ia beriman, barang siapa yang berjihad
melawan mereka dengan lisannya ia ber-
iman dan barang siapa berjihad mela-
wan mereka dengan hatinya ia beriman,

kiblat muharram 1436 h 43


INDONESIA BUKAN
NEGARA ISLAM
I
slam memiliki konsep tersebut. Yaitu menjaga
berhak mengganti agama
yang agung tentang dien dan mengatur
Allah. Abu Yala Al-Hambali
negeri dan tujuan dunia dengannya.
mengatakan, Imam wajib
yang sangat mulia Maksud menjaga dien
menjaga dien agar tetap
dalam syariat kewajiban adalah menjaga Islam
seperti yang disepakati
mengangkat pemimpin dan menerapkannya.
salaful ummah. Bila ada
atau imam. Pemimpin Makna menjaga adalah
orang yang ragu dan
kaum muslimin yang dalam mengupayakan agar
menyimpang darinya,
Islam dikenal dengan istilah tetap utuh dan murni,
ia harus menegakkan
khilafah didefinisikan oleh menyebarkannya kepada
hujjah kepadanya dan
ulama sebagai posisi yang manusia seperti dilakukan
menjelaskan yang benar.
menggantikan kenabian oleh Rasulullah saw dan
Ia juga harus memberikan
dalam menjaga dien dan diteruskan oleh generasi
hak dan sanksi yang
mengatur dunia dengan sahabat dan seterusnya.
semestinya agar dien tetap
dien itu. (Al-Ahkam As- terjaga dari penyimpangan
Sulthaniyah, 3). Sisi lain tugas penguasa dan umat terjaga dari
dalam hal ini adalah penyelewengan. (Abu Yala
Ada dua unsur penting mencegah segala bentuk Al-Hanbali, 11).
dari tujuan mamah yang penyimpangan dan
tertuang dalam definisi penyelewengan. Ia tidak

kiblat muharram 1436 h 44


Sedangkan mengatur dunia dengan dien adalah secara
ringkas adalah mengelola urusan negara dan rakyat dalam
bentuk yang merealisasikan maslahat dan mencegah
kerusakan. Ini akan terwujud bila manajemen urusan hidup
sesuai dengan kaidah dan prinsip-prinsip syariat.

Hakikatnya mencegah musuh dari negeri Islam diperlukan


untuk menyelamatkan agama dan kelangsungannya. Karena
pengambilalihan kekuasaan negeri Islam oleh orang kafir
akan melenyapkan Islam, mengaburkan hakikatnya, dan
fitnah besar bagi kaum muslimin. Hal ini merupakan tugas
penguasa seperti disebutkan oleh Al-Mawardi, Tugas
keenam adalah memerangi orang yang memusuhi Islam
setelah mendapatkan dakwah sampai bersedia masuk
Islam atau menjadi ahli dzimmah, untuk menegakkan hak
Allah dalam memenangkan dien di atas semua agama.
(Al-Ahkam As-Sulthaniyah, 14).

Penjelasan tentang tujuan imamah tersebut menggambarkan


secara jelas tentang negeri Islam yang dipimpin oleh imam
yang menjalankan tugas-tugasnya dengan baik. Hal ini
selaras dengan definisi negeri Islam yang dikemukakan
oleh para ulama. Imam Ibnul Qayyim menjelaskan tentang

. negeri Islam, Mayoritas ulama mengatakan bahwa negeri


Islam adalah negeri yang dikuasai oleh umat Islam dan
hukum-hukum Islam diberlakukan di negeri tersebut.
(Ahkamu Ahli Dzimmah 1/366).

Maka ketika tujuan imamah tidak terwujud, penguasa tidak


menjalankan tugasnya, negerinya bisa berubah menjadi
Kelompok negeri kafir. Hal ini dijelaskan oleh Ibnu Qayyim lebih
penentang (bughat) lanjut, Bila hukum-hukum Islam tidak diberlakukan, negeri
saja diperangi, tersebut bukanlah negeri Islam, sekalipun negeri tersebut
meskipun mereka berdampingan dengan sebuah negeri Islam. Contohnya
muslim sampai adalah Thaif, sekalipun letaknya sangat dekat dengan
mereka kembali. Makkah, namun dengan terjadinya fathu Makkah; Thaif
Lantas bagaimana tidak langsung berubah menjadi negeri Islam. (Ahkamu
bila kelompok Ahli Dzimmah 1/366).
penentang itu zalim
dan kafir seperti Sebagian ulama mengatakan bahwa sebuah negeri cukup
keadaan penguasa disebut negeri Islam dengan hidupnya syiar-syiar Islam,
Irak? seperti azan. Namun, pendapat Ibnu Qayyim tersebut lebih
mendekati kebenaran bila dihubungkan dengan fakta

kiblat muharram 1436 h 45


sejarah. Syaikh Abdurrahman As-Sadi juga negeri kafir, yang dalam hal ini kaum
mengatakan hal yang sama, Negeri Islam muslimin yang mampu diwajibkan hijrah
adalah negeri yang diperintah oleh kaum darinya. (Fatawa Lajnah Daimah, XII/52)
muslimin, hukum Islam berlangsung di
dalamnya dan diterapkan oleh orang-orang Bila semua penjelasan ulama tersebut
Islam, walaupun mayoritas penduduknya diterapkan kepada negeri Indonesia,
adalah orang kafir. (Fatawa Sadiyah hal 92) apakah Indonesia masuk negeri Islam
dengan penguasanya yang menegakkan
Sebaliknya bila suatu negeri dikuasai oleh syariat Islam, sehingga mendapatkan
hukum kafir, maka ia menjadi negeri kafir. hak ketaatan? Yang tampak, Indonesia
Al-Kasani berkata, Sebuah negeri akan tidak menggambarkan sedikit pun
menjadi negeri kafir apabila hukum kafir penjelasan ulama tersebut. Bukan
mendominasi di dalamnya. (Badaiush hanya teori, bahkan pemerintah sendiri
Shanai fi Tartiibisy Syarai 7/131 ) menyatakan hal ini. Mei 2010 lalu,
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Demikian pula negeri yang menerapkan (SBY) telah menyatakan bahwa Indonesia
sistem hukum positif, meskipun bukan negara Islam. SBY berbicara
penduduknya kebanyakan muslim, ia menentang upaya penegakan negara
termasuk negara kafir. Syaikh Al-Fauzan Islam. Gagasan mendirikan negara Islam
mengatakan, Tidak diragukan bahwa di Indonesia, menurutnya, bertentangan
yang diyakini oleh para ulama dakwah dengan semangat pluralisme Pancasila.
bahwa parameternya adalah hukum (yang
berlaku). Bila hukum yang berlaku adalah
syariat Islam maka itu adalah negeri Islam.
Namun bila hukum yang berlaku bukan
syariat, maka itu bukanlah negeri Islam
meskipun penduduknya muslim.

Lajnah Daimah Arab Saudi juga menguatkan


hal tersebut, Semua negeri atau wilayah
yang penguasa dan pemegang otoritasnya
menegakkan hukum-hukum Allah,
memerintah rakyatnya dengan syariat
Islam, rakyat bisa menegakkan syariat
Islam yang diwajibkan kepada mereka di
dalamnya maka negeri ini disebut darul
Islam.... Contohnya adalah Madinah setelah
hijrah Nabi saw dan beliau menegakkan
negara Islam di sana. Demikian pula Mekkah
setelah fathu Mekkah, maka dengan fathu
Mekkah itu dan urusannya dikuasai oleh
kaum muslimin, negeri ini menjadi negeri
Islam. Sebelumnya Mekkah merupakan
.
kiblat muharram 1436 h 46
Sebuah gerakan untuk menghapuskan
pemerintahan sekuler Indonesia dan
memberlakukan hukum syariah secara
nasional bertentangan dengan UUD.

Indonesia adalah negara sekuler dan itu


merupakan warisan kita yang penting dari
Soekarno dan para bapak pendiri Indonesia
lainnya, kata Yudhoyono dalam pidato di
Soekarno Centre Mei 2014 lalu.

Negara sekuler adalah salah satu konsep


sekularisme, di mana sebuah negara
menjadi netral dalam permasalahan agama,
dan tidak mendukung orang beragama
maupun orang yang tidak beragama.
Negara sekuler juga dideskripsikan sebagai
negara yang mencegah agama ikut
campur dalam masalah pemerintahan, dan
mencegah agama menguasai pemerintahan
atau kekuatan politik.

Bila pemerintah sendiri menyatakan


demikian, mengapa sebagian umat yang
ingin mengembalikan Islam sesuai manhaj
salaf justru melabeli penguasa negeri ini
dengan ulil amri? Bila seorang penjual
sate anjing telah mengumumkan dirinya
menjual sate anjing, mengapa Anda malah
mengumumkan kepada publik bahwa ia
menjual sate kambing yang enak dan halal?
Ini adalah penyesatan yang nyata. [Agus
Abdullah]

kiblat
ki
kiblat
blat
blat muharram
muh
mu ar am
arr m 1436
143 h 47
syaikh bin bazz
Mengafirkan penguasa
meskipun shalat
B
dan
menasihati
anyak

dan
ulama
sekarang
sekali
perkataan
fatwa
dahulu
tentang
sampai
melawan penguasa, baik

Kita menaatinya dalam
kebaikan, bukan dalam
maksiat, sampai Allah
mendatangkan pengganti.
Mengumbar aib penguasa (Al-Fatawa, VII/117)
yang zalim maupun yang dan menyebutnya di
Beliau juga berpendapat
telah kafir. Namun kondisi mimbar-mimbar bukanlah
bahwa melawan penguasa
suatu zaman bisa membuat manhaj salaf. (Al-Fatawa
kafir tidak boleh bila
fatwa berubah. Kita akan juz VIII)
umat belum memiliki
melihat satu contoh nyata
Ketika ditanya tentang kekuatan, tetapi beliau
dalam hal ini.
hubungan dengan meminta warga Irak
Syaikh bin Baz berpendapat, penguasa murtad, beliau melawan penguasa mereka.
menyebut kesesatan para menjawab: Padahal beliau tahu bahwa
penguasa thaghut tidaklah mereka tidak memiliki
dibolehkan. Beliau pernah
persenjataan yang mampu
berfatwa: menggulingkan penguasa.
Sebelumnya beliau telah

kiblat muharram 1436 h 48


berfatwa bahwa pasukan Islam seluruhnya tidak mampu
menghadapi Saddam dan tentaranya. Artinya, kekhawatiran
iraqatu dima al-muslimin (menumpahkan darah kaum
muslimin, tidak menjadi pertimbangan lagi dalam kasus
ini. Beliau berfatwa:

Tidak diragukan bahwa membaiat (baca: mendengar


dan taat) kepada kepada thaghut seperti ini (Saddam)
dan mendukungnya merupakan kejahatan terbesar. Itu
termasuk pelanggaran terbesar terhadap kaum muslimin,
dan membahayakan mereka. Karena di antara syarat
baiat, orang yang dibaiat adalah seorang muslim, yang
menguntungkan, bukan membahayakan kaum muslimin.
(Fatwa-Fatwa Syaikh Bin Baz, VII/389).

Beliau juga mengatakan dalam fatwanya:


. Saddam Husein

Kelompok penentang (bughat) saja diperangi, meskipun


mereka muslim sampai mereka kembali. Lantas bagaimana
Kelompok
bila kelompok penentang itu zalim dan kafir seperti
penentang (bughat)
keadaan penguasa Irak? Ia adalah penganut partai Baats
saja diperangi,
yang ateis, penganutnya bukanlah mukmin. (http://www.
meskipun mereka
binbaz.org.sa/mat/8342/print)
muslim sampai
mereka kembali. Bahkan beliau memfatwakan jihad melawan Saddam adalah
Lantas bagaimana jihad terbesar:
bila kelompok
penentang itu zalim
dan kafir seperti
keadaan penguasa
Irak?

kiblat muharram 1436 h 49


diperjuangkannya. Hal itu karena Baats
adalah kekafiran dan kesesatan. Siapa
Jihad yang paling agung adalah jihad yang tidak menyatakan ini maka ia telah
melawan penguasa Irak (Saddam). Karena kafir, seperti Abdullah bin Ubai yang
ia telah melampaui batas, menyerang, kafir, meskipun ia shalat bersama Nabi
dan menginvasi negara Kuwait, saw dan mengucapkan las illaha illallah,
menumpahkan darah, menjarah harta, dan bersaksi bahwa Muhammad adalah
menodai kehormatan, dan mengancam utusan Allah. Ia adalah orang yang
negara-negara Teluk yang bertetanggaan paling kafir. (http://www.binbaz.org.sa/
dengannya. (Fatwa-Fatwa Syaikh Bin Baz mat/259)
Juz VII).
Syaikh Bin Baz bersama sejumlah ulama
Kemungkinan Penguasa Kafir Meskipun senior Arab Saudi juga mengkafirkan
Shalat penguasa Libya Muammar Qaddafi.
Banyak orang bertanya-tanya tentang Alasannya karena Qaddafi telah
melaknat Saddam Husein. Sebagian menghujat penguasa dan ulama kerajaan
orang mengatakan, selama Saddam Saudi. (Lihat Fatwa Lembaga Ulama
mengucapkan syahadatain, kita menahan Senior Arab Saudi, yang ditandatangani
diri dari melaknatnya. Maka ketika oleh 16 ulama pada 22 Jumadil Ula 1402
ditanyakan kepada Syaikh Bin Baz apakah http://www.muslm.org/vb/archive/index.
Saddam telah kafir, beliau menjawab: php/t-423212.html).

Ia telah kafir, meskipun mengucapkan


las illah illallah. Bahkan meskipun ia
shalat dan puasa, (ia telah kafir) selama
tidak meninggalkan prinsip-prinsip partai
Baats ateis, dan menyatakan bahwa ia
bertobat kepada Allah dan apa yang
. Muammar Qadddafi

kiblat muharram 1436 h 50


Hal ini menunjukkan bahwa penguasa yang Bila dua hal tersebut tidak diperhatikan,
shalat bisa saja kafir. Shalat tidak menjadi maka ulama atau dai yang berfatwa akan
satu-satunya parameter untuk melabeli menyesatkan umat. Banyak pendapat ulama
setiap pemenang pemilu sebagai ulil amri. tentang kewajiban taat kepada penguasa,
Sebagaimana telah disebutkan dalam kitab- tetapi apakah itu tepat diterapkan untuk
kitab akidah dan fikih, banyak pembatal penguasa sekuler hari ini? Demikian pula
keislaman seseorang selain meninggalkan nasihat secara diam-diam, apakah memang
shalat. untuk mereka? Demikian pula persoalan
takfir penguasa.
Perlu disebutkan bahwa fatwa kafir
terhadap Presiden Irak Saddam Husein Semoga salam dan salawat dilimpahkan
keluar setelah ia menyerang Kuwait pada kepada Nabi kita Muhammad saw. (Agus
1991 dan mengancam Saudi. Ketika Irak Abdullah)
perang melawan Iran pada 1988, Saddam
Husein mendapatkan semua dukungan dan
pertolongan negara-negara Arab di Teluk.
Bahkan ia mendapatkan julukan Penjaga
Gerbang Timur.

Dapat disimpulkan bahwa fatwa sangat


berkaitan dengan kondisi dan peristiwa
pada aktual saat dikeluarkan. Dengan
demikian menerapkan pendapat dan fatwa
ulama untuk realitas kekinian memerlukan
penelitian yang mendalam. Ibnu Qayyim
rahimahullah berkata, Seorang mufti
dan penguasa tidak akan bisa berfatwa
dan memutuskan perkara dengan benar,
kecuali bila memadukan dua pemahaman
(fikih). Pertama : memahami dan mengerti
waqi (realita), serta menyimpulkan ilmu
tentang hakikat realita yang ada dengan
qarinah, amarah danalamat (bukti-bukti
dan data-data) sehingga ilmunya meliputi
realita. Kedua: memahami apa yang
wajib (kewajiban syariat) atas realita, yaitu
memahami hukum Allah yang ditetapkan
dalam kitab-Nya atau melalui lisan Rasul-
Nya atas realita tersebut. Baru kemudian
menerapkan yang satu (hukum syariat)
atas yang lain (realita). (Iilamul Muwaqiin
I/81).

kiblat
ki
kiblat
bl
bla
at
t muharram
mu
muh
m uhar
uhar
arr
rr
ram
am 1436
114
43
366 h 51
5 1
SEJARAH
HITAM
MURJIAH
Menjual Agama
Demi Penguasa
mem miiliki
liki d
li dua makkna, ya ang per e ta
tama
ma
be era
rarrt
r ti mengakh hirkan
hi rkkan
an, se
sepe
p rti
pe r t pa
rt ad
daa
firma
fi an Allah: ((Pe Pemu
m ka a-p
-pem
emmukka))
itu menjawab b, T Tahhanla
anlah h ((uunt
ntuk
u
uk
sementara)
me dia a dan an sauda
audaararany
nya
a.
a
(Al-
(A l-A
-Araf: 111).)..
Makna k yang kkedua d adalahd l h memberi b i
apa yang diharapkan.

T
Imam Ahmad mendefinisikan
idak seperti khawarij, istilah Murjiah sebagai orang-orang yang
Murjiah kuranglah populer. meyakini bahwa iman itu hanya
Bila akhir-akhir ini kajian, dengan ucapan lisan saja. Menurut
perbincangan, tuduhan terkait mereka tidak ada seorang pun yang
khawarij begitu akrab di telinga, terutama melebihi orang lain dalam keimanan,
setelah Amerika mengumumkan perang keimanan mereka sama saja dengan
melawan terorisme global, masalah keimanan para nabi ataupun para
Murjiah tidaklah demikian. Namun malaikat. Iman tidak bertambah
jangan salah, bahaya dan virus Murjiah dan tidak juga berkurang. Iman itu
tidak lebih mematikan dan menyesatkan tidak ada pengecualian. Orang yang
umat daripada khawarij. Mari kita telah mengucapkan keimanannya
lihat bagaimana sejarah Murjiah dan dengan lisan telah dianggap sebagai
ancamannya bagi umat. Kita akan mukmin sejati walaupun tidak
memulainya dari definisi! mengamalkan keimanan tersebut
dengan perbuatan.
Murjiah berasal dari kata al-irja, yang
bermakna mengakhirkan perbuatan dan Kelompok Murjiah sejati adalah
keimanan. Secara bahasa, kata al-irja mereka yang mengatakan bahwa

kiblat muharram 1436 h 52


Pada awalnya pemikiran Murjiah
hanyalah gerakan politik yang tidak
menyangkut perkara iman; hanya
berkaitan dengan penangguhan
hukum para mujahid dari kalangan
sahabat kepada Allah.
dosa tidak akan memadaratkan Ibnu Saad berkata bahwa Al-
keimanan, sebagaimana ketaatan Hasan adalah orang yang pertama
tidak akan memberi manfaat pada kali mengatakan tentang Murjiah.
kekufuran. Pendapat ini disampaikan Dikisahkan bahwa Zadzan dan
oleh Jahm dan para pengikutnya. Maisarah datang kepadanya dan
langsung mencelanya, lantaran
Kemunculan Murjiah sangat sebuah buku yang ia tulis tentang
berkaitan erat dengan lahirnya Irja, Al-Hasan berkata pada Zadzan,
Khawarij dan Syiah. Murjiah adalah Wahai Abu Umar, sungguh aku lebih
buntut dari kemunculan kedua suka mati dan aku dalam keadaan
golongan ini. Jika kita menilik tidak menulis buku tersebut.
sejarah, Murjiah muncul untuk
menghadang paham Khawarij yang Buku yang ditulis oleh Al-Hasan ini
mengafirkan Hakamain (dua orang hanyalah Irja tentang sahabat yang
yang memutuskan perkara dalam ikut serta dalam perselisihan yang
masalah Ali dan Muawiyah). terjadi setelah wafatnya Syaikhani
(Abu Bakar dan Umar).
Pada awalnya pemikiran Murjiah
hanyalah gerakan politik yang Sebenarnya Al-Hasan mencoba
tidak menyangkut perkara iman, menanggulangi perpecahan
tetapi hanya berkaitan dengan umat Islam. Ia kemudian
penangguhan perkara para mujahid mengelak berdampingan dengan
dari kalangan sahabat kepada kelompok pemberontak Syiah
Allah. Gerakan yang awalnya hanya yang terlampau mengagumkan
bernuansa politik ini pertama kali Ali dan para pengikutnya,
dipelopori oleh cucu Ali bin Abi serta menjauhkan diri dari
Thalib, Al-Hasan bin Muhammad Al- Khawarij yang menolak
Hanafiyah, sekitar tahun 695 H.. mengakui

kiblat muharram 1436 h 53


kekhalifahan Muawiyah dengan alasan
bahwa ia adalah keturunan Utsman.
Aliran Murjiah berkem-
bang sangat subur pada
Al-Hafidz Ibnu Hajar menegaskan bahwa masa pemerintahan
yang dimaksud Irja yang dibawa oleh Al-
Bani Umayyah, karena
Hasan adalah Irja yang tidak dicela oleh
Ahlus Sunnah--Irja yang tidak berkaitan
bersifat netral dan tidak
dengan iman--. Penegasan Ibnu Hajar ini memusuhi pemerin-
dilandaskan dengan apa yang tertulis di tahan yang sah. Dalam
dalam kitab Al-Hasan bin Muhammad. perkembangan beri-
Di akhir kitab Al-Iman, karya Ibnu Abi
kutnya, lambat laun
Umar, dikatakan, Telah diceritakan oleh Murjiah mulai meram-
Ibrahim bin Uyainah dari Abdul Wahid bin bah permasalahan iman.
Ayman bahwa Al-Hasan bin Muhammad Gagasan Irja yang di-
menyuruhku untuk membicarakan prakarsai oleh Al-Hasan
kitabnya kepada khalayak, yang bunyinya
sebagai berikut:
mulai menyimpang dari
ranah politik ke dalam
Amma badu. Kami wasiatkan kepada masalah iman hingga
Anda sekalian agar bertakwa pada Allah, muncul para tokoh
kemudian dia berwasiat tentang Kitab Allah
dan agar mengikutinya serta menyebutkan
Murjiah dengan
keyakinannya lalu dia berkata pada akhir pemikiran nyeleneh.
wasiatnya, Kami telah mengangkat Abu
Bakar dan Umar sebagai khalifah dan kami Dari persoalan politik mereka tidak dapat
berjihad di masa mereka berdua, karena melepaskan diri dari persoalan teologis
keduanya belum pernah dibunuh oleh yang muncul di zamannya. Waktu itu
umatnya bahkan umatnya tidak merasa terjadi perdebatan mengenai hukum
ragu terhadap urusan-urusan mereka. orang yang berdosa besar. Persoalan
Sedangkan orang-orang setelahnya yang dosa besar yang ditimbulkan kaum
berselisih maka kami akhirkan (posisi) Khawarij mau tidak mau menjadi bahan
mereka dan kami serahkan urusannya perhatian dan pembahasan bagi mereka.
kepada Allah... Terhadap orang yang berbuat dosa besar,
kaum Khawarij menjatuhkan hukum kafir
Inilah Irja yang telah dikatakan oleh
sedangkan kaum Murjiah menjatuhkan
Al-Hasan bin Muhammad yang tidak
hukum mukmin.
menyangkut masalah keimanan sedikit
pun, bahkan permasalahan ini dikuatkan Argumentasi yang mereka ajukan dalam
pula oleh Ibnu Hajar. hal ini bahwa orang Islam yang berdosa
besar itu tetap mengakui bahwa tiada
Akan tetapi, suasana pertentangan
Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad
semakin memanas setelah wafatnya Ali.

kiblat muharram 1436 h 54


adalah Rasul-nya. Dengan kata lain, meyakini bahwa surga dan neraka
orang yang mengucapkan kedua itu tidak abadi, karena keabadian
kalimat syahadat menjadi dasar utama hanya bagi Allah l semata.
dari iman. Oleh karena itu, orang
berdosa besar menurut pendapat 2. Kelompok Al-Salihiyah dengan
golongan ini tetap mukmin dan bukan tokohnya Abu Hasan As-Sahili.
kafir. Sama dengan pendapat Jahmiyah,
kelompok ini berkeyakinan bahwa
Aliran Murjiah berkembang sangat iman adalah semata-mata makrifat
subur pada masa pemerintahan Dinasti (mengetahui) Allah l, sedangkan
bani Umayyah, karena bersifat netral kufur (kafir) adalah sebaliknya yakni
dan tidak memusuhi pemerintahan tidak mengetahui Allah l. Iman
yang sah. Dalam perkembangan dan kufur itu tidak bertambah dan
berikutnya, lambat laun Murjiah tidak berkurang. Menurut mereka,
mulai merambah permasalahan iman. shalat itu tidak merupakan ibadah
Gagasan Irja yang digadangi oleh Al- kepada Allah, karena yang disebut
Hasan mulai menyimpang dari ranah ibadah itu adalah beriman kepada
politik ke dalam masalah iman. Hingga Allah dalam arti mengetahui Allah.
muncul para tokoh Murjiah dengan
beberapa pemikiran nyelenehnya, 3. Kelompok Yunusiah, pengikut
seperti: Yunus bin An-Namiri. Berpendapat
bahwa iman adalah totalitas
1. Kelompok Jahmiyah yang dipe- dari pengetahuan tentang Allah,
lopori oleh Jahm bin Shafwan. Ia kerendahan hati, dan tidak takabur.
berpendapat bahwa iman adalah Kufur adalah kebalikan dari itu. Iblis
mempercayai Allah l, rasul-rasul- dikatakan kafir bukan karena tidak
Nya, dan segala sesuatu yang percaya kepada Allah, melainkan
datang dari Allah l. Sebaliknya, karena kesombongannya. Mereka
kafir adalah tidak mempercayai juga percaya bahwa perbuatan
hal-hal tersebut di atas. jahat dan maksiat sama sekali tidak
merusak iman.
Apabila seseorang sudah
mempercayai Allah l, rasul-rasul- 4. Kelompok Al-Ubaidiyah, dipelo-
Nya, dan segala sesuatu yang pori oleh Ubaid Al-Maktaib.
datang dari Allah l, berarti ia Pendapatnya pada dasarnya sama
mukmin meskipun perbuatannya dengan kelompok Yunusiah.
membuktikan hal-hal yang Sekte ini berpendapat bahwa
bertentangan dengan imannya, jika seseorang meninggal dunia
seperti berbuat dosa besar, dalam keadaan beriman, semua
menyembah berhala, dan minum dosa dan perbuatan jahatnya tidak
minuman keras. Golongan ini juga akan merugikannya. Perbuatan
jahat, banyak atau sedikit tidak

kiblat muharram 1436 h 55


merusak iman. Sebaliknya, perbuatan 9. Kelompok Khassaniyah, yang
baik, banyak atau sedikit tidak akan berpendapat jika seseorang
memperbaiki posisi orang kafir. mengatakan, Saya tahu bahwa
Allah melarang makan babi, tetapi
5. Kelompok Gailaniyah dipelopori oleh
saya tak tahu apakah babi yang
Gailan Ad-Dimasyqi. Berpendapat
diharamkan itu adalah kambing
bahwa iman adalah makrifat
ini, orang yang demikian tetap
(mengetahui) kepada Allah l
mukmin dan bukan kafir. Jika
melalui nalar dan menunjukkan sikap
seseorang mengatakan, Saya
mahabbah (cinta) dan tunduk kepada-
tahu Allah mewajibkan naik haji ke
Nya.
Kabah tetapi saya tak tahu apakah
6. Kelompok Saubaniyah dipimpin oleh Kabah di India atau di tempat
Abu Sauban. Prinsip ajarannya sama lain, orang demikian juga tetap
dengan sekte Gailaniyah, namun mukmin.
mereka menambahkan bahwa yang
Beginilah awal mula perkembangan
termasuk iman adalah mengetahui dan
paham Irja yang awal mulanya
mengakui sesuatu yang menurut akal
dipelopori Al-Hasan sebagai solusi
wajib dikerjakan. Dengan demikian,
politik dan berakhir dengan munculnya
sekte ini mengakui adanya kewajiban-
paham yang sesat.
kewajiban yang dapat diketahui akal
sebelum datangnya syariat.

7. Kelompok Marisiyah dipelopori oleh Said bin Jabir berkata


Bisyar Al-Marisi. Berpendapat bahwa kepada Ayub As-
iman di samping meyakini dalam Sakhtiyani, Jangan
hati bahwa tiada Tuhan selain Allah duduk bersama Thalaq
l dan Muhammad n itu rasul-nya, bin Khubaib karena ia
juga harus diucapkan secara lisan. seorang Murjiah.
Jika tidak diyakini dalam hati dan Said berkata lagi
diucapkan dengan lisan, maka bukan karena melihat Ayub
iman namanya. Sementara itu, kufur duduk bersama
merupakan kebalikan dari iman. Thalaq, Apa kamu
pernah melihatku
8. Kelompok Karamiyah dipelopori oleh
duduk bersamanya?
Muhammad bin Karram. Berpendapat
Ayub menjawab,
bahwa iman adalah pengakuan secara
Tidak
lisan dan kufur adalah pengingkaran
Said berkata lagi,
secara lisan. Mukmin dan kafirnya
Karena ia berpaham
seseorang dapat diketahui melalui
Irja.
pengakuannya secara lisan.

kiblat muharram 1436 h 56


Pedih hati Sang kayu bukan
karena dipotong, melainkan
sebagian dari kapak adalah
bagian tubuhnya. [Hikmah]
Thhabbar
ari) berkata ta, W
Wah
ahai
aii Abu
b Abdullah, h,,
me enggap
apaa en
e gkau tid idak
ak men nam
amak
akkan
annya
deng
de gan sel
ellai
ainn Islam
m saja
sa
aja
a?? Ia meenj
n aw
wab,
Y
Ya,
a sayayaa juuga a me en
nammak a an
nny
nya
a seela
ain
i
Isla
la
am.
m
Ibnu Mujahid berkata, Ketika itu saya
Para Ulama Mengecam Murjiah bersama Atha bin Abi Rabah, kemudian
datang anaknya Yakub dan berkata pada
Berikut beberapa komentar para ulama ayahnya, Ayahku, sahabat-sahabatku
tentang paham Murjiah: menyangka bahwa keimanannya seperti
keimanan Jibril. Atha menjawab,
Al-Auzai berkata, Yahya dan Qatadah
Anakku, keimanan seseorang yang taat
berkata:
kepada Allah berbeda dengan iman


seseorang yang bermaksiat pada-Nya.

Seperti Yahudi, Nashara, Shabiah.



Perkataan Said bin Jabir tentang
Murjiah yang diriwayatkan Ahmad
Tidak ada kelompok budak hawa nafsu
bin Said. Dia menambahkan, Mereka
yang lebih kami takutkan keberadaan
adalah pengekor Yahudi.
mereka di tengah umat selain murjiah.
Para salaf melarang untuk menyalami
At-Thabari meriwayatkan dari Umar bin
dan duduk dengan mereka.
Marrah dan dia berkata, Saya melihat
pemahaman orang khawarij, mereka Ayub As-Sakhtiyani berkata, Said bin
adalah sejelek-jelek kaum. Saya juga Jabir berkata padaku, Jangan duduk
melihat pemahaman orang Syiah, mereka bersama Thalaq--Thalaq bin Khubaib-
juga sejelek-jelek kaum. Begitu pula -karena dia seorang Murjiah. Said
ketika saya melihat pemahaman orang berkata lagi karena melihatku duduk
Murjiah, mereka sama saja, seandainya bersama Thalaq bin Khubaib, dia
ada kebaikan di dalam Murjiah maka berkata, Apa kamu pernah melihatku
saya adalah seorang Murjiah. Saya (Ath
kiblat muharram 1436 h 57
duduk bersamanya? Aku menjawab, yang sangat gamblang.
Tidak Said berkata lagi, Karena dia
berpaham Irja. Politik Murjiah Menyenangkan
Penguasa
Lajnah Daimah juga mengeluarkan
fatwanya no. 21436 tanggal 8/4/1421 Seperti dikatakan Ibnu Taimiyyah dalam
H tentang bahaya pemikiran Irja. Al-Inhirafat Al-Aqdiyah wal Amaliyah
Fatwa ini dikeluarkan berangkat dari halaman 119-120 bahwa orang-orang
beberapa pertanyaan serupa mengenai Murjiah telah melakukan kesalahan
Murjiah. Para penanya mengeluhkan yang nyata. Mereka mengira bahwa iman
ulah kaum Murjiah yang memotong- cukup dengan pembenaran, penguatan
motong perkataan Ibnu Taimiyah untuk hati serta pernyataan dengan lisan saja.
melegitimasi pemahamannya. Komite Akibat dari pemahaman seperti
yang diketuai Abdul Aziz bin Abdillah ini sangatlah fatal. Orang Murjiah
bin Muhammad Alu Syaikh ini dengan menyangka bahwa seseorang akan
tegas mengatakan, menjadi sempurna imannya hanya dengan
Dampak negatif dari kesesatan paham hati saja, di sisi lain dia mencela Allah,
ini antara lain: membatasi kekufuran Rasul-Nya dan melaksanakan segala hal
hanya pada kufur at-takdzib (kufur yang membatalkan keislamannya. Tak
karena mendustakan) dan istihlal al- ayal jika pemahaman seperti ini akan
qalb (adanya penghalalan dalam hati). merusak Islam dari dalam dan ternyata
An-Nadhar
berkembang bin Syumail
di era ini.
Tiada keraguan lagi bahwa ini adalah
berkata, Saya masuk ke
perkataan yang bathil dan kesesatan
tempat Al-Mamun, lalu
nyata yang jelas menyelisihi al-Quran
ia bertanya, Bagaimana
dan as-Sunnah serta menyelisihi Ahlus
kabarmu pagi ini, wahai
Sunnah, baik dari generasi salaf maupun
Nadhar?
khalafnya. Paham ini juga membuka
Saya menjawab, Baik-
jalan bagi para pelaku kejahatan dan
baik saja, wahai Amirul
kerusakan untuk berpaling dari dien dan
Mukminin.
untuk meniadakan keterikatan dengan
Ia bertanya lagi, Apakah
perintah dan larangan Allah, serta takut
Murjiah itu?
dan khasyyah kepada Allah.
Saya menjawab, Murjiah
Lajnah Daimah juga memperingatkan adalah agama yang
bagi kaum muslimin terhadap kaum menyesuaikan para raja.
Murjiah yang menguatkan paham Mereka mendapatkan
sesatnya dengan nukilan-nukilan dari kekayaan dunia dengan
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan para agama dan mengurangi
ulama lainnya dengan nukilan yang tidak agama mereka.
teratur (semrawut), hanya dicari yang Al-Makmun berkata, Kamu
mirip dengan paham mereka dan tidak benar.
mendasarkan kepada nukilan mereka

kiblat muharram 1436 h 58


pendahulunya sesumbar, Dan Firaun
berseru kepada kaumnya (seraya)
Penguasa-penguasa negara di era ini berkata, Hai kaumku, bukankah
kebanyakan atau bahkan seluruhnya kerajaan Mesir ini kepunyaanku dan
menggunakan sistem dan hukum positif (bukankah) sungai-sungai ini mengalir
(buatan manusia). Hukum-hukum di bawahku; maka apakah kamu tidak
Allah yang telah final dan memang melihat(nya)? (Az-Zukhruf: 51)
diperuntukkan manusia dibuang dan
diganti dengan hukum Walaupun, para
gagasan manusia sendiri. penguasa tersebut
Dengan doktrin
Seolah manusia lupa bahwa terang-terangan
politik neo-
hanya Allah Maha Tahu apa mengatakan ketidak-
Murjiah, mereka
yang terbaik buat mereka. cocokan hukum syariah
bersabar untuk
untuk zaman sekarang.
Syaikh Abu Musab As-Suri menangguhkan
Walaupun mereka
mengatakan, Akan tetapi, dan memaafkan
mengangkat pelindung
terang-benderangnya hal perlakuan jahat
dari musuh-musuh Allah.
inipenggunaan hukum para penguasa.
Walau mereka berperang
positifternyata ada Akan tetapi,
dan memberangkatkan
kelompok yang membelanya mereka tidak
tentara untuk berperang
dan tetap menjadikannya bersabar untuk
di bawah panji-panji
ulil amri. Kelompok ini menangguhkan
Yahudi dan Nasrani
berpendapat bahwa aksi para
untuk membunuh
penguasa adalah pemimpin mujahid, lalu
muslimin. Dan walau
yang sah dan wajib ditaati. dituding sebagai
walau yang lain.
Para penguasa tetaplah anjing-anjing
muslim, mereka ulil amri yang neraka, yang Dapat kita bahasakan
berhak ditaati, walaupun tidak akan dengan mudah dan
mereka merampas harta dan mencium bau gamblang bahwa
mencambuk punggung kita. surga, boleh Murjiah adalah paham
Umat ini tetap harus berkata, dibunuh, disalib, yang menganut
Kami ridha. Ya, mereka dipotong politik menyenangkan
tetap muslim, walaupun silang tangan penguasa. Ibnu Asakir
mengambil harta rakyat dan dan kakinya meriwayatkan melalui
mencambuk punggung. dan diusir jalur An-Nadhar bin
dari tempat Syumail, berkata, Saya
Kelompok ini lebih kediamannya di masuk ke tempat Al-
melonggarkan lagi kepada dunia ini Mamun, lalu dia
mereka dengan tambahan; bertanya, Bagaimana
walaupun para penguasa melecehkan kabarmu pagi ini, wahai Nadhar? Saya
harga diri dan menumpahkan darah menjawab, Baik-baik saja, wahai Amirul
kita; walau mereka berteriak dengan Mukminin. Dia bertanya lagi, Apakah
kata dan perbuatan seperti para Murjiah itu? Saya menjawab, Murjiah

kiblat muharram 1436 h 59


adalah agama yang menyesuaikan para yang serupa dengan mereka aman
raja. Mereka mendapatkan kekayaan dan terlindungi. Tidak diperbolehkan
dunia dengan agama dan mengurangi bermusuhan dengan mereka di
agama mereka. Al-Makmun berkata, negara kita atau di negara mereka. Dia
Kamu benar. menarik kembali pernyataan kebolehan
praktek-praktek istisyhad (bom syahid)
Bukankah penguasa tersebut menunaikan sebelumnya dari Darul Fatwa dan berkata,
shalat idul Fitri dan idul Adha? Bukankah Kami tidak mewajibkan jihad kecuali bila
dia merayakan hari kelahiran nabi? pemerintah, Musharraf, mewajibkannya,
Bukankah dia berzina dengan dalih nikah seperti kasus beberapa hari ketika Dhiyaul
mutah yang dikatakan sebagian dari Haq menuntut jihad melawan Rusia. Dia
penguasa tersebut? Bukankah ketika menambahkan bahwa (a) barang siapa
penguasa menelanjangi kebebasan bertempur bersama Amerika melawan
dan pakaian kaum Muslim di berbagai kaum muslimin, dia hanya berdosa saja
penjara dan penyiksaan terhadap dan tidak kafir dan (b) berhukum dengan
mereka, dia beralasan dengan perkataan selain hukum Allah berdosa, namun
Ali a kepada utusan Hatib bin Abu tidak mengeluarkan dari Islam, yaitu
Baltaah, Keluarkan suratmu, atau kemungkinan yang paling keras hanya
kami akan menelanjangimu! Bukanlah kafir kecil (kufur ashghar).
penguasa dianjurkan untuk membunuh
sepertiga rakyatnya untuk menerima dua Bila kita memperhatikan doktrin politik
pertiga? Alasan-alasan seperti itu telah neo-Murjiah, mereka bersabar untuk
ditunjukkan oleh para ulama penipu hari menangguhkan dan memaafkan
ini yang berperilaku seperti Dajjal. perlakuan dan aksi para raja dan
penguasa. Akan tetapi, mereka tidak
Mufti Agung di Pakistan, Rafi Utsmani, bersabar untuk menangguhkan aksi para
mengatakan bahwa orang-orang yang mujahid, sehingga menghukumi bahwa
terbunuh karena membela jiwa mereka mereka adalah anjing-anjing penghuni
melawan berbagai serbuan tentara neraka, yang tidak akan mencium
Pakistan, bukanlah syuhada. Rafi Utsmani bau surga dan boleh dibunuh, disalib,
membantah hukum hadits Rasulullah n. dipotong silang tangan dan kakinya serta
bahwa barang siapa mati membela harta, diusir dari tempat kediamannya di dunia
jiwa, atau kezaliman terhadap dirinya, ini. Naudzu billah![Dhany]
atau agamanya, dia mati syahid.

Rafi Utsmani juga menyatakan bahwa


orang-orang Amerika dan orang-orang

kiblat muharram 1436 h 60


kiblat muharram 1436 h 61
hubungan
rakyat
dan
penguasa
B
agi umat Islam, memahami status sebuah negeri
sangatlah penting. Dari pemahaman inilah
hubungan antara mereka dengan negeri dan
penduduknya dibangun. Dalam terminologi

Sebuah negeri Islam negeri atau wilayah kekuasaan hanya dibagi


menjadi dua. Yaitu negeri Islam (darul Islam) dan negeri
akan menjadi kafir (darul kufr). Untuk mengetahui lebih jauh apa yang
dimaksud dengan darul Islam dan darul kufr mari kita
Darul Islam simak perkataan para ulama berikut ini tentang negeri
Islam.
dengan domi- Imam Ibnul Qayyim berkata, Mayoritas ulama
nasi hukum mengatakan bahwa Daarul Islam adalah negeri yang
dikuasai oleh umat Islam dan hukum-hukum Islam
Islam di da- diberlakukan di negeri tersebut. Bila hukum-hukum
Islam tidak diberlakukan, negeri tersebut bukanlah
lamnya. Daarul Islam, sekalipun negeri tersebut berdampingan
dengan sebuah Darul Islam. Contohnya adalah Thaif,
sekalipun letaknya sangat dekat dengan Makkah,
namun dengan terjadinya fathu Mekkah; Thaif tidak

kiblat muharram 1436 h 62


Mengantre pencairan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS). [Foto: Kabar24]

berubah menjadi Darul Islam. (Ahkamu


Ahli Dzimmah 1/366, Ibnu Qayyim). Dari pengertian di atas dapat ditarik
Alaudin Al-Kasani Al-Hanafi berkata, kesimpulan bahwa sebuah negeri dikatakan
Sebuah negeri akan menjadi negeri negeri Islam jika hukum yang berlaku di
Islam ( darul Islam ) dengan dominasi dalamnya adalah hukum Islam. Lantas
hukum Islam di dalamnya. (Badaiush bagaimana dengan sebuah negeri yang
Shanai fi Tariibisy Syarai 7/130). tidak berhukum dengan hukum Islam akan
Abu Zahrah berkata, Negeri Islam tetapi mayoritas penduduknya adalah umat
adalah negeri yang diatur dengan Islam? Maka jika syarat mutlak sebuah negeri
kekuasaan kaum muslimin yang bisa disebut negeri Islam adalah berlakunya
kekuatan dan dominasi dipegang oleh hukum Islam, maka negeri jenis ini belum
kaum muslimin, negeri yang seperti ini layak disebut negeri Islam walaupun salah
wajib dibela oleh kaum muslimin, dan satu komponennya yaitu rakyatnya adalah
berjihad mempertahankannya adalah mayoritas umat Islam.
fardu kifayah. (Al-Ilaqat ad dauliyah fil Sebaliknya jika sebuah negeri menerapkan
Islam, 53) sistem hukum Islam, sedanggkan mayoritas
Syaikh Abdurrahman As-Sadi berkata, rakyatnya adalah non-Muslim maka
Negeri Islam adalah negeri yang negeri tersebut layak disebut negeri Islam,
diperintah oleh kaum muslimin, hukum karena hukum Islam berlaku di dalamnya.
Islam berlangsung di dalamnya dan negeri jenis ini pernah terjadi pada zaman
diterapkan oleh orang-orang islam, Rasulullah n. Yaitu Khabar. Ketika Rasulullah
walaupun mayoritas penduduknya n menaklukkannya pada tahun 7 H, beliau
adalah orang kafir. (Fatawa Sadiyah, 92) menyetujui kaum Yahudi tetap tinggal di
Khaibar dan menggarap lahan pertaniannya

kiblat muharram 1436 h 63


(hadits Bukhari no. 4248). Rasulullah n lalu
mengutus seorang shahabat Anshar sebagai Al-Qadhi Abu Yala Al-Hanbali mengatakan,
amir (penguasa) Khaibar {hadits Bukhari no. Setiap negeri di mana hukum yang dominan
4246). Jadi, sebagian besar warga negeri (superioritas hukum) adalah hukum-hukum
Khaibar adalah kaum Yahudi, sampai mereka kafir dan bukannya hukum-hukum Islam,
diusir oleh Umar bin Khaththab pada masa adalah Darul kufri. (Al Mutamadu fi Ushuli
kekhilafahannya. Meski demikian hal ini Dien, 276).
tidak menghalangi status Khaibar sebagai
sebuah negeri Islam, karena Khaibar berada Hukum Tinggal di Negeri Kafir
di bawah kekuasaan kaum muslimin dan
Seorang muslim diharuskan untuk
hukum-hukum Islam diberlakukan di Khaibar.
melaksanakan agamanya secara kaffah.
Abul Qasim Ar Rafii Asy Syafii mengatakan, Sebagaimana firman Allah :
Untuk disebut sebagai negeri Islam, suatu
negeri tidak berlaku syarat di dalamnya


harus ada kaum muslimin, tetapi cukup
Hai orang-orang yang beriman, masuk-
dengan keberadaan negeri tersebut berada lah kalian ke dalam agama Islam secara
di bawah pemerintahan seorang penguasa kaffah. (Al-Baqarah: 208)
muslim. (Fathul Aziz Syarhu Al Wajiz 8/14).
Untuk melaksanakan Islam secara kaffah maka
Adapun tentang pengertian negeri Kafir
seorang muslim membutuhkan naungan
(Darul Kufr) sudah dapat disimpulkan dari
sebuah institusi berupa negeri. Hal ini dapat
pengertian negeri Islam sebelumnya. Jika
dilihat dari sejarah Nabi n. Bagaimana
negeri Islam adalah negeri yang menjadikan
beliau membangun sebuah kekuatan yang
syariat Islam sebagai landasan hukum, maka
akhirnya menjadi kekuatan yang disegani
negeri Kafir adalah sebaliknya. Berikut kami
kawan maupun lawan. Titik tolaknya adalah
nukilkan definisi negeri Kafir yang disebutkan
saat Nabi Muhammad n hijrah ke Madinah.
oleh para ulama.
Di sana Rasulullah dan kaum muslimin bisa
Al-Kasani berkata, Sebuah negeri akan dengan leluasa menjalankan syariat Islam
menjadi negeri kafir apabila hukum kafir dengan aman dan nyaman tanpa khawatir
mendominasi di dalamnya. (Badaiush gangguan dari musuh-musuh Islam.
Shanai fi Tartiibisy Syarai 7/131).
Dari peristiwa sejarah ini dan tuntutan untuk
Abu Yusuf dan Muhammad Asy-Syaibani menjalankan Islam secara kaffah maka
berkata, Jika mereka menampakkan hukum seorang muslim haruslah hidup di bawah
syirik di dalam sebuah negeri, maka negeri naungan negeri Islam. Lantas bagaimana
tersebut telah jadi negeri kafir, karena dengan umat Islam yang tidak tinggal di
penisbatan kekafiran atau keislaman sebuah negeri Islam? Dalam hal ini Ibnu Qudamah
daerah dilihat dari kekuatan dan dominasi. dalam kitab beliau yang cukup fenomenal
Maka setiap tempat yang didominasi hukum yaitu Al-Mughni menyebutkan ada beberapa
syirik, itu adalah tempat orang-orang kondisi seorang muslim yang tinggal di
musyrik dan tempat tersebut menjadi negeri negeri kafir.
harb (boleh diperangi)." (Al Mabsut 10/114) 1. Kondisi pertama adalah seorang mus-

kiblat muharram 1436 h 64


lim yang tidak bisa menampakkan syiar


agamanya di negeri kafir, dan mampu
untuk hijrah, maka dalam kondisi seperti


ini wajib baginya hijrah. Haram baginya
Saya berlepas diri dari setiap muslim
untuk tinggal di negeri kafir. Hal ini di-
yang tinggal di tengah-tengah kaum
dasarkan kepada firman Allah:
musyrik, supaya api keduanya tidak ber-
Sesungguhnya orang-orang yang diwafat-
temu. (HR. Abu Daud dengan sanad
kan malaikat dalam keadaan menganiaya
mursal shahih).
diri sendiri, (kepada mereka) malaikat ber-
tanya, Dalam keadaan bagaimana kamu 2. Kondisi kedua adalah seorang muslim
ini. Mereka menjawab, Adalah kami orang- yang tidak mampu menampakkan ag-
orang yang tertindas di negeri (Mekkah). amanya dan juga dalam keadaan lemah,
Para malaikat berkata, Bukankah bumi Al- sehingga tidak bisa berhijrah. Kelompok
lah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah ini tidak wajib berhijrah karena kelema-
di bumi itu. Bagi mereka adalah Jahannam han mereka. Ketidakmampuan mereka
dan ia adalah seburuk-buruk tempat kemba- untuk hijrah bisa disebabkan paksaan
li. (An Nisa: 97). dan intimidasi, kelemahan orang tua,
anak-anak dan orang-orang yang seper-
Dalam tafsir Fathul Qadir dijelaskan bah- ti mereka. Orang-orang dengan kondisi
wa ayat ini berbicara tentang orang- ini dibolehkan tetap tinggal di negeri ka-
orang yang mengaku muslim tapi tidak fir. Hal ini didasarkan pada firman Allah
mau berhijrah, sehingga mereka dipak- l:
sa oleh orang Quraisy untuk keluar ber-
Kecuali mereka yang tertindas baik la-
perang melawan pasukan umat Islam
ki-laki atau perempuan dan anak-anak
saat perang Badar.
yang tidak berdaya dan tidak mengetahui
Kemudian dalam ayat lain Allah berfir- jalan (untuk berhijrah)." (An-Nisa: 97).
man :
3. Kondisi ketiga adalah seorang mus-



lim mampu menampakkan agamanya
di negeri kafir dan juga mampu untuk


berhijrah. Hukum hijrah ke negeri Islam
bagi kelompok dengan kondisi seperti
Dan (terhadap) orang-orang yang ber- ini adalah sunnah. Mereka boleh untuk
iman, tetapi belum berhijrah, maka tidak tinggal di negeri kafir. Kondisi inilah yang
ada kewajiban atasmu melindungi mere- dialami oleh paman Nabi n Abbas bin
ka, sebelum mereka berhijrah. (Al-An- Abdul Muthalib saat berada di kota Me-
fal: 72). kkah.
Ayat ini menjelaskan bahwa orang mus-
Untuk kelompok ketiga, Syaikh Muhammad
lim yang tidak mau berhijrah maka
bin Shalih Al-Utsaimin dalam Majmu
mereka tidak mendapatkan perlindun-
Fatawanya, fatwa nomor 288, beliau
gan Nabi n. Rasulullah n bersabda :
memberikan dua syarat agar seorang bisa
tinggal di negeri kafir.

kiblat muharram 1436 h 65


Orang yang tinggal di negeri kafir bisa ter-
jaga agamanya yaitu dengan mempunyai Seorang yang muslim
ilmu, iman dan tekad yang membuatnya mampu menampakkan
bisa bertahan dengan agamanya. Ia juga
hendaknya selalu waspada terhadap kes- agamanya di negeri kafir
esatan, memendam permusuhan kepada dan juga mampu untuk
orang kafir, membenci mereka, dan meng-
hindari berwala dan cinta kepada orang berhijrah. Hukum hi-
kafir Karena sesungguhnya berwala kepa- jrah ke negeri Islam bagi
da orang kafir menafikan keimanan.
Hendaknya orang yang akan tinggal di
kelompok dengan kondisi
negeri kafir mampu menampakkan ag- seperti ini adalah sun-
amanya dengan melakukan syiar-syiar ag-
ama tanpa adanya yang melarang. Tidak
nah. Mereka boleh untuk
dilarang untuk mengerjakan shalat fardu tinggal di negeri kafir.
berjamaah, shalat Jumat jika memang ada
orang yang melakukan Jumat dan jamaah.
Kondisi inilah yang diala-
Ia juga tidak dilarang untuk membayar mi oleh paman Nabi n
zakat, menunaikan puasa dan naik haji.
Apabila ia tidak mampu melakukan hal
Abbas bin Abdul Muth-
tersebut, ia dilarang tinggal di negeri kafir. alib saat berada di kota
Ia wajib hijrah.
Mekkah.
Realita Hari Ini
Dapat disimpulkan bahwa hari ini kita akan
Upaya mencari tempat untuk menyelamatkan
mendapati negeri Islam yang sesuai dengan
agama pernah dilakukan oleh orang-orang
definisi yang disebutkan para ulama. Karena
lemah (mustadhafin) dari kalangan sahabat,
tidak ada negeri yang menjadikan syariat
saat gangguan musyrikin Quraisy semakin
Islam sebagai alat untuk mengatur negeri.
menjadi-jadi. Istri Nabi n Ummu Salamah
Bila dihubungkan dengan kondisi kaum
x berkata, Saat Mekkah menjadi sempit
muslimin, kita tentu akan menemukan
bagi kami (karena gangguan kuffar Quraisy),
orang-orang yang wajib berhijrah, tetapi ke
dan sebagian sahabat nabi diganggu dan
mana tujuannya? Solusinya, kita bisa melihat
mendapat cobaan dan mereka melihat
kemampuan menampakkan Islam di tempat
cobaan yang diberikan kepada mereka
kita saat ini. Jika kita dihalang-halangi untuk
dan ujian yang menimpa agama mereka
beribadah dan melakukan syiar-syiar Islam,
sementara Rasulullah tidak bisa mencegah
kita harus mencari tempat yang lebih baik
hal tersebut karena saat itu rasulullah dan
untuk melakukan ibadah dan syiar-syiar
pamannya sedang diembargo kaumnya,
Islam, walaupun negeri itu tidak berhukum
sehingga tidak sampai kepada beliau kabar
dengan hukum Allah.
tentang apa yang diterima ( ujian ) oleh para

kiblat muharram 1436 h 66


sahabatnya. Rasulullah n berkata kepada


mereka, Sesungguhnya di negeri Habasyah
ada seorang raja yang tidak menzalimi siapa
pun. Pergilah ke negerinya sampai Allah Dan putuskanlah perkara di antara mere-
memberikan kepada kalian jalan keluar. ( HR ka dengan apa yang diturunkan Allah,
Baihaqi dengan sanad hasan ). dan janganlah kamu mengikuti hawa
Dalam kaidah fiqih disebutkan Ma laa nafsu mereka. (Al Maidah : 49)
yudraku kulluh la yutraku julluh, yaitu Ayat di atas adalah perintah untuk
sesuatu yang tidak bisa dicapai seluruhnya, memutuskan perkara dengan hukum
tidak harus ditinggalkan sama sekali. Allah, berarti larangan atas sebaliknya
Misalnya, hari ini kita tidak bisa hidup di yaitu tidak memutuskan perkara dengan
bawah negeri yang menjadikan syariat hukum Allah.
Islam sebagai dasar hukum, akan tetapi
hal tersebut tidak lantas menjadi alasan

untuk tidak menjalankan syariat Islam. Di
negeri mana kita berada, tugas kita adalah


melaksanakan Islam semampunya, dengan Apakah hukum jahiliah yang mereka ingin-
tetap berupaya mewujudkan cita-cita umat kan? Dan (hukum) siapa yang lebih baik Al-
Islam, yaitu berada di bawah naungan lah dari hukum Allah bagi orang-orang yang
sebuah negeri yang menjadikan syariat yakin. (Al Maidah : 50)
Islam sebagai penguasa. Ayat ini adalah perintah untuk memu-
tuskan/ berhukum dengan hukum Allah,
Lantas, bagaimana cara kita berinteraksi
berarti larangan atas sebaliknya yaitu
dengan negeri yang tidak berhukum dengan
tidak berhukum dengan hukum Allah.
hukum Allah?
Untuk mengetahui cara berinteraksi dengan


sebuah negeri yang tidak berhukum dengan
hukum salah, setidaknya kita harus membagi
interaksi dengan sebuah negeri yang tidak Barang siapa yang berhukum dengan selain
berhukum dengan hukum Islam dengan dua apa yang diturunkan Allah maka dia adalah
bagian. orang-orang yang kafir. (Al Maidah : 44)
1. Interaksi yang berkaitan dengan masa-
lah hukum dan perundang-undangan.


Sebagai seorang muslim yang taat se-
harusnya menghindari interaksi jenis


ini, entah itu dengan bekerja di instansi
yang membuat hukum, atau menjalan-
kan dan menjaga keberlangsungannya, Demi Rabbmu sungguh mereka tidak ber-
karena berhukum dengan hukum Allah iman hingga mereka menjadikanmu atas
adalah sesuatu yang dapat membatal- segala perselisihan yang terjadi di antara
kan keislaman seorang muslim. Allah l mereka, kemudian tidak ada dalam hati
berfirman :

kiblat muharram 1436 h 67


mereka rasa tidak senang atas apa yang Untuk mengetahui hal tersebut kita ha-
engkau putuskan, dan mereka menerimanya rus mengonversikan pelayanan yang
dengan penuh penerimaan. (An-Nisa : 65). diberikan oleh negeri yang tidak berhu-
Dan ayat-ayat lainnya yang senada den- kum dengan hukum Allah kepada istilah
gan ayat di atas. fiqih, atau dalam Bahasa fikih disebut
takyiiful fiqhy.
2. Interaksi yang berkaitan dengan hubun-
gan muamalah. Pelayanan merupakan sebuah pem-
berian cuma-cuma yang diberikan
Interaksi dengan negeri yang tidak
sebuah negeri kepada rakyatn-
berhukum dengan hukum Allah yang
ya. Dalam hal ini secara istilah fikih
kaitannya dengan muamalah banyak
pemberian cuma-cuma bisa disebut
ragamnya. Akan tetapi perlu dipahami
hadiah atau hibah.
bahwa interaksi dengan sebuah negeri
yang tidak berhukum dengan hukum Pihak penyedia layanan atau pem-
Allah bisa dianalogikan dengan berinter- beri layanan adalah negeri yang
aksi dengan orang kafir, karena sama-sa- tidak berhukum dengan hukum Al-
ma interaksi dan sama-sama kafir, hanya lah, maka sesuai teori pembagian
yang berbeda adalah obyeknya, yang negeri yang sudah dijelaskan di atas,
satu negeri sementara yang satu lagi maka negeri seperti ini disebut neg-
adalah personal. Sebagaimana bermua- eri kafir.
malah dengan orang kafir diperboleh- 3. Pihak penerimanya adalah seorang mus-
kan, maka berhubungan muamalah den- lim.
gan negeri yang tidak berhukum dengan Takyiifu fiqhinya adalah seorang mus-
hukum Allah juga diperbolehkan. Hal ini lim menerima hadiah dari orang kaf-
didasarkan kepada kaidah Al-Ashlu fil ir. Untuk melihat boleh atau tidaknya,
muamalah al-ibahah. Hukum asal mua- mari kita lihat dalil-dalil yang ada. Ber-
malah adalah mubah. Kaidah ini han- dasarkan hadits-hadits yang ada maka
ya kerangka besar dalam berhubungan seorang muslim menerima hadiah atau
dengan negeri yang tidak berhukum hibah dari orang kafir adalah boleh. Di
dengan hukum Allah, akan tetapi bukan antaranya adalah :
berarti setiap muamalah diperbolehkan, Hadits dari Abu Hurairah, dari Nabi
tentunya perlu dikaji kasus per kasus. Muhammad n bahwa Ibrahim q
Sebagai contoh kasus adalah pelayanan hijrah bersama Sarah, kemudian
yang diberikan oleh pemerintah, baik beliau memasuki sebuah perkam-
itu berupa perbaikan jalan, sekolah dan pungan yang dipimpin oleh raja
berobat gratis. atau seorang yang raja yang kejam
Menjadi sebuah dilema bagi seorang Kemudian raja tadi berkata, Beri-
muslim yang tinggal di sebuah negeri kanlah kepadanya Hajar. (HR Buka-
yang tidak berhukum dengan hukum Is- ri, Bab Menerima Hadiah dari Orang
lam jika ada fasilitas atau layanan yang Musyik). Dalam hadits ini diterang-
diberikan negeri kepada rakyatnya. Baik kan bagaimana Ibrahim q menerima
itu berupa pelayanan kesehatan, per- hadiah dari seorang raja yang kejam,
baikan jalan, dan sekolah gratis. Apakah yaitu Hajar yang kemudian menjadi
bisa dimanfaatkan atau tidak? istrinya.

kiblat muharram 1436 h 68


Hadits Anas bin Malik a bahwa
seorang wanita Yahudi memberikan
kambing yang sudah diberi racun
kepada Nabi n dan beliau me-
makannya (HR. Bukhari no. 2617) Nabi mendapatkan
Anas a berkata, Nabi mendap-
atkan hadiah sebuah jubbah dari hadiah sebuah jubbah
sutera, padahal beliau melarangnya. dari sutera, padahal
Orang-orang pun menjadi heran.
Kemudian Nabi berkata, Demi Dzat beliau melarangnya.
yang jiwa Muhammad berada di tan-
gannya sapu tangan Sad bin Muadz
Orang-orang pun
yang berada di surga lebih baik dari menjadi heran.
ini. (HR. Muslim no. 2615)
Kemudian Nabi
Hadits-hadits di atas menerangkan
kebolehan menerima hadiah dari orang berkata, 'Demi Dzat
kafir. Adapun hadits yang menyatakan Nabi
n tidak mau menerima hadiah dari orang
yang jiwa Muhammad
kafir, menurut Ibnu Hajar hadits tersebut berada di tangannya
derajatnya Mursal, sehingga tidak cukup
kuat untuk membantah hadits-hadits di
sapu tangan Sad bin
Shahih Al-Bukhari. Maka dengan kajian di Muadz yang berada di
atas dapat itu simpulkan bahwa menerima
dan memanfaatkan fasilitas dan pelayanan surga lebih baik dari
yang diselenggarakan oleh negeri yang tidak iini'.
ni'..
berhukum dengan hukum Allah merupakan
sesuatu yang diperbolehkan. Karena hal
tersebut sama halnya dengan menerima
hadiah dari orang kafir. Wallahu alam.
[Miftahul Ihsan].

kiblat muharram 1436 h 69


penguasa
saleh
rakyat pun
saleh di tengah-tengah mereka. Inilah pokok
keadilan. Karena Allah mengatakan,
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu)
berlaku adil dan berbuat kebajikan. (An-
Nahl: 90). Maka siapa yang memerintah
rakyatnya dengan selain syariat Allah, ia

A
bukanlah penguasa yang adil.
langkah indahnya bila
Tetapi bila faktanya penguasa tidak adil
penguasa yang menaungi
dan tidak menegakkan syariat Islam;
kehidupan umat Islam adalah
penguasa justru mencampakkan Islam dan
imam yang adil. Rasulullah n
menggantinya dengan undang-undang
bersabda, Makhluk yang paling dicintai
positif, siapa yang salah? Pemimpin buruk
Allah adalah imam yang adil, sedangkan
itu salah rakyat atau rakyat buruk karena
yang paling dimurkai adalah imam yang
pemimpinnya buruk?
jahat. Tidak ada umat yang benci bila
hadis seperti ini benar-benar ada dalam Ulama telah menjelaskan secara lengkap
kehidupan nyata. persoalan ini. Pemimpin dan rakyat adalah
sama-sama manusia yang bisa salah. Tidak
Penguasa yang adil adalah orang
ada yang menganggap maksum kecuali
yang adil di tengah rakyatnya adalah
keyakinan Syiah terhadap para imam
yang menegakkan syariat Islam secara
mereka. Oleh karena itu, kedua pihak
menyeluruh. Syaikh Ibnu Utsaimin dalam
berada dalam lingkup saling menasihati,
Syarh Riyadhus Shalihin mengatakan,
seperti digambarkan dalam hadis Nabi n
Penguasa yang adil adalah orang
Dien ini adalah nasihat. Salah satunya
yang adil di tengah rakyatnya. Tidak
adalah nasihat untuk para pemimpin
ada keadilan yang lebih lurus dan wajib
kaum muslimin. Inilah hakikat kehidupan
daripada berhukum dengan syariat Allah
kiblat muharram 1436 h 70
dan hubungan antara pemimpin dan hikmah-Nya tatkala Dia menjadikan
rakyat dalam konsep Islam. para raja, penguasa dan pemegang
tampuk pemerintahan sesuai dengan
Rakyat Buruk, Pemimpin Buruk amalan yang dilakukan oleh para rakyat
Satu sisi yang harus berusaha menjadi di dalam negeri tersebut. Bahkan,
salah adalah rakyat. Bila keburukan amalan dari para rakyat akan tercermin
telah menyebar luas dalam masyarakat, dari tingkah laku para penguasanya.
Allah bisa kapan saja murka dan Apabila rakyat di dalam negeri tersebut
naudzubillah memberikan musibah komitmen dalam menjalankan syariat,
kepada mereka dengan berkuasanya maka tentu penguasanya pun demikian.
pemimpin yang zalim. Dalam hal ini Apabila mereka berlaku adil, maka para
Allah berfirman: penguasa akan berlaku adil kepada
Dan demikianlah Kami jadikan mereka. Apabila mereka suka berbuat
sebahagian orang-orang yang zal- kemaksiatan, maka para penguasa
im itu menjadi teman bagi sebagi- juga akan senantiasa berbuat maksiat.
an yang lain disebabkan apa yang Apabila rakyat senantiasa berbuat makar
mereka usahakan. (Al-Anam: dan tipu daya, maka tentulah penguasa
129) demikian pula keadaannya. Apabila para
rakyat tidak menunaikan hak-hak Allah
Al-Alusi menjelaskan ayat ini dengan
serta mengabaikannya, maka penguasa
ungkapan, Bila rakyat zalim, Allah akan
mereka pun juga akan berbuat hal yang
menguasakan orang zalim pula kepada
sama, mereka akan melanggar dan
mereka.
tidak menunaikan hak-hak para
Hal yang sama juga disebutkan rakyatnya.
oleh Al-Qurtubi, Bila
Apabila rakyat sering
Allah ridha kepada suatu Bila rakyat melanggar hak kaum yang
kaum, Dia menguasakan
urusan kepada orang zalim, lemah dalam berbagai
interaksi mereka, maka
yang terbaik di antara Allah akan para penguasa akan
mereka. Bila Allah
murka kepada suatu menguasakan melanggar hak para
rakyatnya secara paksa,
kaum, Dia menguasakan
urusan mereka kepada
orang zalim menetapkan berbagai
orang yang terburuk. pula kepada pajak dan pungutan liar
kepada mereka. Setiap
Nabi n bersabda,
Siapa yang menolong
mereka. mereka (yakni rakyat)
mengambil hak kaum
orang zalim, Allah akan
yang lemah, maka hak mereka pun
menguasakan kepadanya.
akan diambil secara paksa oleh para
Ibnul Qayyim juga melihat hal yang penguasa. Sehingga para penguasa
sama dalam menafsirkan ayat tersebut. merupakan cerminan amal dari para
Beliau mengatakan, "Perhatikanlah rakyatnya."

kiblat muharram 1436 h 71


Artinya sebagai otokritik pada sisi ini, agama dan urusan dunia mereka sesuai
rakyat harus memperbaiki diri agar Allah kemampuannya, maka ia termasuk
tidak menimpakan pemimpin yang zalim orang yang paling utama pada masanya.
kepada mereka. Adalah kezaliman bila Ia adalah mujahid paling afdhal di jalan
menuntut orang lain adil, sedangkan Allah. Telah diriwayatkan bahwa Satu
diri sendiri tidak adil. Maka wajar ketika hari dengan imam yang adil itu lebih baik
Abdul Malik bin Marwan berkata kepada daripada ibadah selama 60 tahun.
rakyatnya, Kalian tidak adil terhadap Di tempat lain, Syaikhul Islam Ibnu
kami wahai seluruh rakyat! Kalian Taimiyyah mengatakan, Ulil amri terdiri
menginginkan kami seperti Abu Bakar atas dua kelompok manusia: ulama dan
dan Umar, namun kalian tidak berlaku umara. Bila mereka baik, manusia pun
seperti kami dan juga pada diri kalian. baik. Bila mereka buruk, manusia pun
Demikian pula Ubaidah bin As-Salmani buruk. Hal ini seperti jawaban Abu Bakar
ketika bertanya kepada Ali a, Wahai Ash-Shiddiq kepada wanita dari bani
Amir Mukminin, mengapa manusia taat Ahmas saat bertanya kepadanya, Apa
kepada Abu Bakar dan Umar. Kekayaan hal yang menjamin kami akan senantiasa
dunia pada waktu itu lebih sempit berada di atas perkara (yang baik yang
daripada sejengkal, lalu menjadi luas Allah datangkan setelah masa jahiliah)
pada masa keduanya. Ketika engkau dan ini? Abu Bakar Ash-Shiddiq menjawab,
Utsman menjadi khilafah, dunia terbuka Kalian akan senantiasa di atas kebaikan
luas pada awalnya namun kemudian (Islam) tersebut selama para pemimpin
menjadi lebih sempit daripada sejengkal. kalian bertindak lurus. (HR Al-Bukhari)
Ali menjawab, Karena rakyat Abu Bakar (Majmu Al-Fatawa, 28/170)
dan Umar seperti aku dan Utsman,
sedangkan rakyatku sekarang adalah
kamu dan orang-orang seperti dirimu.
(Sirajul Muluk, Imam Ath-Thurthursyi,
94).

Kesalehan Penguasa Kesalehan Satu hari


Rakyat dengan imam
Sisi lain dan inilah yang utama adalah
kesalehan pemimpin. Rakyat akan yang adil itu
menjadi saleh bila pemimpinnya saleh. lebih baik
Ibnu Taimiyyah dalam kitab As-Siyasah
As-Syariyyah fi Ishlah Ar-Rai wa Ar- daripada
Raiyyah, I/37 mengatakan, Ketika rakyat ibadah selama
berubah (menjadi rusak), sedangkan
penguasa sebaliknya, semua urusan pun 60
6 0 ttahun.
ahun.
saling bertentangan. Apabila penguasa
mengambil langkah untuk memperbaiki

kiblat muharram 1436 h 72


Syaikh Utsaimin ketika menafsirkan Persepsi Keliru dari Hadits Dhaif
hadis ad-dien nasihah mengatakan, Penguasa Muslim dan rakyatnya adalah
"Nabi mendahulukan nasihat untuk satu tubuh dalam persaudaraan Islam.
para pemimpin sebelum nasihat untuk Sebagai haknya, ia tidak boleh dibiarkan
rakyat, karena para pemimpin itu bila ketika melanggar aturan. Inilah yang
baik, maka baik pula rakyatnya." ditunjukkan oleh sejarah para salaf. Ada
Sufyan Ats-Tsauri secara tegas hubungan yang baik.
menyatakan hal ini di depan pemimpin; Dengan demikian, tidaklah benar
Abu Jafar Al-Manshur, Sungguh aku menyalahkan rakyat setiap hidup di
tahu tentang seseorang yang bila ia bawah penguasa yang jahat. Persepsi
baik maka umat pun menjadi baik. Bila keliru ini secara umum dibangun dari
ia buruk, umat pun buruk. Al-Manshur hadis lemah riwayat Ad-Dailami dan
berkata, Siapa? Ats-Tsauri menjawab, Al-Baihaqi:
Engkau! (Sirajul Muluk, I/35).
Pemimpin yang baik juga menjadi
harapan dalam doa ulama agar rakyat Seperti apa kalian, seperti itu pula
menjadi baik karenanya. Hasan Bashri pemimpin kalian.
mengatakan, Bila saya memiliki doa
Hadits ini telah dinyatakan dhaif oleh
yang dikabulkan, saya akan mendoakan
ulama masa lalu seperti Al-Hafidz Ibnu
untuk kebaikan penguasa. Sebab
Hajar dan juga ulama masa akhir seperti
dengan baiknya penguasa, rakyat pun
Syaikh Al-Albani.
menjadi baik. Bila penguasa baik, rakyat
dan negeri pun aman. (Imamatul Syaikh Al-Albani telah mengumpulkan
Udhma Ad-Dumaiji, I/370 matannya di Silsilah Adh-Dhaifah
(1/490). Setelah menjelaskan takhrij
hadis ini, beliau mengatakan, Selain
dhaif, hadis ini maknanya tidak shahih
sama sekali menurut saya. Sebab sejarah
Nabi n telah menunjukkan kepada kita, adanya
mendahulukan seorang yang saleh menjadi pemimpin
nasihat untuk para setelah pemimpin sebelumnya yang
pemimpin sebelum tidak saleh, sedangkan rakyatnya tetap
saja (tidak saleh).
nasihat untuk
rakyat, karena para Ungkapan Syaikh Al-Albani benar.
Kenyataannya bahwa di tengah-tengah
pemimpin itu bila
masyarakat yang tidak saleh bisa
baik, maka baik muncul pemimpin yang saleh. Demikian
pula
pula rrakyatnya.
akyatnya. pula sebaliknya.
Jawaban Ali bin Abi Thalib yang telah
disebutkan sebelumnya membuktikan

kiblat muharram 1436 h 73


perkara Syaikh Al-Albani. Ali berkata, Ada ungkapan Arab, rakyat itu
Karena rakyat Abu Bakar dan Umar mengikuti pemimpin; masyarakat
seperti aku dan Utsman, sedangkan umum itu tergantung agama rajanya.
rakyatku sekarang adalah kamu dan Sejarawan Islam telah mencatat contoh
orang-orang seperti dirimu. (Sirajul nyata dalam hal ini. Masa kekhilafahan
Muluk, Imam Ath-Thurthursyi, 94). Umar bin Abdul Aziz dikenal sebagai
masa yang di dalamnya rakyat sangat
Rakyat itu Bagaimana Pemimpinnya giat dalam ibadah dan ketaatan kepada
Allah.
Umar bin Abdul Aziz dalam sebuah
riwayat terlihat salat tahajud di
Khalifah Al-Walid mihrabnya dalam kondisi menangis.
Ia biasa meneteskan air mata dalam
adalah orang yang
ibadahnya. Beliau dikenal sebagai ahli
suka kuliner dan ibadah dan suka membaca Al-Quran.
berlibur. Maka Maka kebiasaan pemimpin ini pun ditiru
obrolan rakyat di oleh rakyatnya. Bahkan perbincangan
warung-warung tidak sehari-hari mereka adalah tentang
ibadah. Ketika mereka saling bertemu,
lepas dari pertanyaan
pertanyaan yang dilontarkan tidak lepas
tentang makan dan
dari berapakah Anda menghafal Al-
menu
m enu mmakanan.
akanan. Quran, berapa rakaat engkau qiyamul
lail tadi malam dan tentang kesalehan
lainnya.
Hal itu berbeda dengan masa dua
Sisi ini disebut lebih utama karena khalifah sebelumnya. Masa Al-Walid
kesalehan pemimpin lebih mudah bin Abdul Malik dikenal sebagai masa
membentuk kesalehan rakyat, bukan harta berlimpah dan makmur. Al-
sebaliknya. Apa yang dikatakan oleh Walid dikenal pemimpin yang suka
Ibnu Qayyim dan lainnyayang telah bangunan dan infrastruktur mewah. Ia
kami sebutkan sebelumnya adalah rela mengeluarkan biaya yang sangat
penafsiran ayat yang menunjukkan mahal untuk proyek-proyek bangunan.
ancaman Allah bagi orang-orang zalim, Ia membangun masjid Jami, gedung,
bukan sebab langsung, yang kemudian dan pabrik-pabrik. Kesukaannya ini
menj
menjadijadi anggapan
anggggap pan b ahwwa p
bahwa e im
em
pemimpinmpin pun
pu n me
menunula
larr ke
menular kepa
pada
da rrakyatnya,
kepada akya
ak
kyatn
tnya
tn ya, hi
hing
ngga
ng ga
hingga
za
alilim
zalim m adalah
adal
ad alah
al ah kkesalahan
esal
es alah
alahan
ahan rrakyat.
akkya
a yat.
t. LLalu
t. alu
alu peerbi
rb
binca
inca
cang
ng
perbincangangan
an d dii an
ant
tara
tara
antaraa m errekka ti
e
mereka tida
idak
dak
tidak
p
pe ng
gua
penguasau saa zal a im dikultuskan,
zalim dikulttus
u kann,
, rrakyat
akyyat lepa
le pass dari
pa
lepas dari b angu
an guna
bangunanan dadan
n ge g du
ung
gedung g
(ba
(bacca: a
a
(baca: kttiv
ktiv
ivis
aktivis is IIslam)
slam) yya
sl ang d
yang isal
is alla
ahhka
kan
disalahkan. n.
n. me
mewewa
wah.
mewah.
P sikol
sikollogi
o
Psikologi gi manu
ma nusi
nusia
si
manusia a cend
ceend
nde
errun
ung
cenderung g Su
S laim
la im
man bin
Sulaiman bin Abdul
Abd
bdul Malik
Mal
alik
lik saudara
sau
udara
darra
da a A l-
Al-
meng
me n ik
ng ikut
mengikuti u i dan
dan me
m eni
niru
meniruru pe im
em mpi
p nnnya
y . Wa
pemimpinnya. W lid berbeda
Walid berbed
eda la
eda
ed agi
g g
lagi ayya h
gaya id
duup
pn
nyya
hidupnya.a.

kiblat muharram 1436 h 74


Ia a
Ia adalah
dalah
dal
lah or oran
orang
ang
g ya
yyang
ng
g ssuka
uka
uk
ka ku
kuli
kuliner
liline
ine
nerr
d la
di laku
lak
kuka
kuk
dilakukan,kan, d
kan enga
enga
gan
dengan an ka kkaidah
aid
idah h amar makruf
dan
da n be rlib
libur. Maka obrolan rakyat
berlibur. nahi mungkar yang benar. Membiarkan
di warung-warung tidak lepas dari penguasa muslim dalam kemaksiatan
pertanyaan tentang makan dan apa dan kezaliman adalah bentuk
menu makanan hari ini. (Al-Kamil Fi kezaliman dari saudaranya. Rasulullah
At-Tarikh, Asy-Syaibani, IV/292. Tarikhn bersabda, Tolonglah saudaramu
Ath-Thabari, IV/29). yang zalim dan yang dizalimi. Wujud
Besarnya pengaruh pemimpin menolong orang yang zalim adalah
yang saleh terhadap rakyat adalah mencegah dari perbuatan zalimnya.
salah satu hikmah dari syarat-syarat Nabi n bersabda:
kepemimpinan Islam yang ketat, di
antaranya adil dan berilmu. Selain itu


Islam juga tidak memberikan jabatan



kepemimpinan bagi orang yang
memintanya. Bisa jadi orang yang Tidak ada seorang pemimpin yang
berambisi tidak akan amanah dalam menangani urusan kaum muslimin,
i i
memimpin. l i sampaii pada
Apalagi d kkemudian di tidakk b
tid bersungguh-sung- h
politik uang demi jabatan, bisa saja guh dan melaksanakannya dengan
selama menjabat ia akan menzalimi baik, kecuali ia tidak akan masuk
uang rakyat untuk mengembalikan surga bersama mereka. (HR Mus-
modalnya. Diriwayatkan dari Abu Musa lim)
Al-Asyari r.a, ia berkata, Aku dan dua Tiada seorang pemimpin yang dia-
orang dari kaumku datang menghadap manahi oleh Allah untuk rakyatnya,
Nabi n. Salah seorang mereka suatu saat mati dalam kondisi men-
berkata, Ya Rasululloh n angkatlah zalimi (hak mereka) kecuali Allah
kami sebagai pejabatmu. Satu orang mengharamkan wangi surga bag-
lagi juga mengatakan perkataan yang inya. (Muslim).
sama. Lalu Rasululloh n bersabda, Dua hadis tersebut bentuk ancaman
Kami tidak akan memberikan jabatan bagi penguasa zalim di akhirat,
pemerintahan ini kepada orang sedangkan di dunia, Allah bisa kapan
yang meminta dan berambisi untuk saja sesuai kehendaknya telah memiliki
mendapatkannya. (HR Bukhari dan alasan untuk menimpakan musibah
Muslim). yang tidak hanya menimpa orang
jahat, tetapi orang saleh juga kena
Komunikasi antara Rakyat dan Pen- getahnya. Ancaman ini berlakudan
guasa kita berlindung kepada Allah darinya
Dengan dua sisi yang harus diperbaiki bila kemaksiatan telah merajalela tanpa
tersebut, maka menyampaikan peringa- ada proses amar makruf nahi mungkar.
tan kepada pemimpin jelas harus Allah berfirman:

kiblat muharram 1436 h 75


Telah dilaknati orang-orang kafir
dari Bani Israil dengan lisan Daud
dan Isa putra Maryam. Yang demiki-
an itu, disebabkan mereka durhaka
dan selalu melampaui batas. Mereka Hendaklah kalian
satu sama lain selalu tidak melarang beramar makruf
tindakan mungkar yang mereka per-
buat. Sesungguhnya amat buruklah
(menyuruh
apa yang selalu mereka perbuat itu. berbuat baik)
(Al-Maidah: 78-79). dan bernahi
Dalam kaitan yang sama, Rasulullah mungkar
bersabda, Hendaklah kalian beramar (melarang
makruf (menyuruh berbuat baik) dan berbuat jahat).
bernahi mungkar (melarang berbuat Kalau tidak,
jahat). Kalau tidak, maka Allah akan
menguasakan atas kalian orang-orang
maka Allah akan
yang paling jahat di antara kalian,
menguasakan
kemudian orang-orang yang baik-baik di atas kalian orang-
antara kalian berdoa dan tidak dikabulkan orang yang paling
(doa mereka). (HR. Al-Bazzar dari Abu jahat di antara
Hurairah. Dinyatakan Hasan oleh As- kalian, kemudian
Suyuthi dalam Jamiush Shaghir, namun
Syaikh Al-Albani menyatakan dhaif).
orang-orang
yang baik-baik
Dalam riwayat lain, Rasulullah bersabda,
Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-
di antara kalian
Nya, hendaknya kalian beramar makruf berdoa dan tidak
dan nahi munkar atau jika tidak niscaya dikabulkan (doa
Allah akan mengirimkan siksa-Nya mereka).
kepada kalian, kemudian kalian memohon
kepada-Nya namun doa kalian tidak lagi
dikabulkan. (HR. Tirmidzi no. 2169. Syaikh
Al Albani mengatakan bahwa hadits ini
hasan).
Semoga salam dan salawat dilimpahkan
kepada nabi Muhammad, beserta keluarga
dan sahabat beliau. [Agus Abdullah].

kiblat muharram 1436 h 76


kiblat muharram 1436 h 77

Anda mungkin juga menyukai