TUGAS AKHIR
OLEH :
SINTIA TUMEWU
i
HALAMAN PENGESAHAN
OLEH :
Sintia Tumewu
11 023 017
Tugas Akhir ini telah diterima dan disahkan sebagai persyaratan untuk
Mengetahui
ii
ABSTRAK
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta tuntunan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir dengan judul Evaluasi Kebutuhan Beban Listrik Terpasang pada
Kampus Politeknik Negeri Manado ini dengan baik.
Dari awal penyusunan tugas akhir sampai telah selesai, tentunya penulis
mendapatkan banyak motivasi dan dorongan positif serta sumbangsih dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, selayaknya diucapkan rasa terima kasih yang
tulus, kepada :
2. Bapak Ir. Jusuf L. Mappadang, MT. selaku ketua jurusan Teknik Elektro
yang telah membantu terlaksananya penulisan tugas akhir bagi mahasiswa.
3. Ibu Maureen Langie, M.Pd selaku Kaprodi D-IV Teknik Listrik yang
telah membantu dan mengarahkan penulisan tugas akhir bagi mahasiswa.
4. Bapak Fanny Doringin, SST, MT. selaku ketua panitia Tugas Akhir yang
telah membantu dan mengatur penyelenggaraan ujian tugas akhir.
iv
7. Dosen Pembimbing, Bapak Ir. Samsu Tuwongkesong, MT yang selalu
membimbing dan mengarahkan penulis sehingga tugas akhir ini dapat
diselesaikan dengan baik.
8. Ivan Tumewu dan Dewi Tumewu, yakni kakak dan adik saya yang
memberikan doa dan dukungan.
9. Mama dan Papa tercinta yang tanpa hentinya memberikan motivasi dan
masukan sehingga segalanya saya jalani dengan baik.
Tak ada gading yang tak retak demikian pula dengan Tugas Akhir ini
belumlah sempurna, sehingga kritik, saran dan masukan yang konstruktif sangat
di harapkan untuk penyempurnaan penulisan berikutnya.
Agustus 2015
Sintia Tumewu
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
MOTTO
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
vi
3.3 Metode Pengumpulan Data ......................................................................21
3.4 Metode Analisis........................................................................................22
4.1 Data Beban Listrik Terpasang pada Jurusan Teknik Sipil .......................24
4.2 Data Beban Listrik Terpasang pada Jurusan Teknik Elektro ...................27
4.3 Data Beban Listrik Terpasang pada Jurusan Teknik Mesin .....................31
4.4 Data Beban Listrik Terpasang pada Jurusan Akuntansi...........................33
4.5 Data Beban Listrik Terpasang pada Jurusan Administrasi Bisnis............35
4.6 Data Beban Listrik Terpasang pada Jurusan Pariwisata...........................36
4.7 Data Beban Listrik Terpasang pada Gedung Direktorat ..........................38
4.8 Faktor Daya Beban ...................................................................................41
4.9 Analisa Data .............................................................................................42
5.1 Kesimpulan...............................................................................................51
5.2 Saran .........................................................................................................51
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................52
LAMPIRAN..........................................................................................................53
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Sebelumnya, pada tahun 2014, Sdr. Viki Tiho dalam penelitiannya untuk
Tugas Akhir program studi D-IV Teknik listrik dengan judul Studi Kelayakan
Instalasi Listrik pada Jurusan Teknik Elektro telah melakukan perhitungan daya
total untuk bangunan jurusan Teknik Elektro, namun dalam penelitian itu, daya
yang dihitung hanya terbatas pada jurusan Teknik Elektro, padahal kebutuhan
daya pada jurusan yang lain juga perlu diperhitungkan dan total beban terpasang
pada sistem harus dihitung. Bukan hanya untuk pemenuhan sesuai dengan
standard, tetapi juga untuk kepentingan pemasangan generator set (Genset) pada
masing-masing jurusan.
Karena itulah untuk mengembangkan penelitian dari Sdr. Viki Tiho (2014)
dan analisis kebutuhan daya listrik, sehingga dipandang perlu
melakukanpenelitian terhadap kebutuhan beban listrik pada gedung kampus
1
Politeknik Negeri Manado. Maka, dalam tugas akhir ini diangkat penelitian
dengan judul Evaluasi Kebutuhan Beban Listrik Terpasang pada Politeknik
Negeri Manado.
2
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah, sebagai
berikut :
Setelah semua tujuan yang disebutkan di atas dapat tercapai, maka manfaat
yang bisa diperoleh melalui penelitian ini adalah, sebagai berikut :
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada 1977, PUIL mengalami revisi dan diterbitkan untuk kali kedua,
kemudian direvisi kembali pada 1987. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
direvisi dan diterbitkan untuk kali keempat pada 2000. Pada penerbitan keempat
ini, PUIL berganti nama menjadi Persyaratan Umum Instalasi Listrik dengan tetap
mempertahankan singkatan PUIL. Penggantian dari kata peraturan menjadi
persyaratan dianggap lebih tepat karena pada kata peraturan terkait dengan
pengertian adanya kewajiban untuk mematuhi ketentuannya dan sanksinya.
Sebagaimana diketahui, sejak AVE sampai dengan PUIL 1987 pengertian
kewajiban mematuhi ketentuan dan sanksinya tidak diberlakukan. Hal ini
disebabkan selain isinya mengandung hal-hal yang dapat dijadikan peraturan, juga
mengandung rekomendasi ataupun ketentuan atau persyaratan teknis yang dapat
dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik.
4
Persyaratan Umum Instalasi Listrik yang diterbitkan pada tahun 2000
merupakan hasil revisi dari PUIL 1987 yang dilaksanakan oleh Panitia Revisi
PUIL 1987 yang ditetapkan oleh Menteri Pertambangan dan Energi dalam Surat
Keputusan Menteri No. 24-12/40/600.3/1999, tertanggal 30 April 1999 dan No.
51-12/40/600.3/1999, tertanggal 20 Agustus 1999. Anggota Panitia Revisi PUIL
tersebut terdiri atas wakil dari berbagai departemen seperti DEPTAMBEN,
DEPKES, DEPNAKER, DEPERINDAG; BSN; PT.PLN; PT Pertamina; YUPTL;
APPI; AKLI; INKINDO; APKABEL, APITINDO; MKI; HAEI; berbagai
perguruan tinggi; seperti ITB, ITI, ISTN, dan UNTAG; STTY-PLN; PT. Scneider
Indonesia, dan pihak-pihak lain yang terkait.
Persyaratan Umum Instalasi Listrik tidak berlaku untuk beberapa instalasi listrik,
di antaranya sebagai berikut.
5
2.2 Keamanan dan Keselamatan Kerja Saat Proses Instalasi
1. Peralatan listrik yang rusak harus segera diganti atau diperbaiki. Peralatan
listrik rumah tangga, seperti sakelar, fitting, stop kontak, setrika listrik,
televise, radio, dan pompa listrik yang rusak dapat menyebabkan
kecelakaan listrik.
2. Tidak diperbolehkan untuk :
a. Mengganti pengaman arus lebih (sekring) dengan kapasitas yang lebih
besar,
6
b. Mengganti kawat pengaman lebur dengan kawat yang kapasitasnya
lebih besar,
c. Memasang kawat tambahan pada pengaman lebur untuk menambah
daya listrik,
d. Bagian dari rangkaian listrik yang bertegangan, seperti terminal
sambungan kabel harus ditutup dan tidak boleh disentuh,
e. Peralatan listrik yang rangkaiannya terbuat dari logam harus
ditanahkan (di grounding/ arde).
Selain dari peraturan tertulis tentang pelaksanaan instalasi listrik, terdapat hal-hal
pendukung keselamatan yang harus diperhatikan pada saat pelaksanaan instalasi
listrik, di antaranya sebagai berikut.
7
2.3 Material Peralatan Listrik Harus Memenuhi Standard dan Kualitas
Di Negara kita, peralatan listrik diuji oleh suatu lembaga dari Perusahaan
Listrik Negara, yaitu Lembaga Masalah Kelistrikan (LMK). Peralatan listrik yang
telah lolos uji mutu oleh Lembaga Masalah Kelistrikan diizinkan untuk memakai
tanda LMK. Peralatan yang dibungkus dengan bahan termoplastik, seperti
berselubung PVC, diberi tanda LMK yang dibuat timbul dan diletakkan pada
selubung luar. Lambang persetujuan ini dipasang pada kabel berselubung PVC,
contohnya kabel NYM. Adapun untuk kabel yang kecil seperti kabel NYA,
lambing persetujuan LMK berupa kartu.
Saat ini, hamper semua peralatan yang berkaitan dengan aktivitas manusia
menggunakan energi listrik sebagai sumber energi. Mulai dari alat-alat elektronik,
seperti televise, radio, bahkan mesin-mesin pada bengkel praktikkum. Semua
peralatan listrik tersebut pasti memerlukan daya listrik yang berbeda. Jika
semuanya dihidupkan secara bersamaan dalam suatu bangunan, akan terjadi suatu
pembebanan listrik. Apakah terjadi jika penyediaan daya listrik tidak mencukupi
untuk semua peralatan tersebut? Hal tersebut akan menyebabkan beban lebih
dalam instalasi tersebut. Oleh karena itu, pelaksana instalasi listrik harus
mengetahui dan mengukur daya listrik yang akan dipasang berdasarkan kebutuhan
saat ini dan masa yang akan datang. Dengan demikian, hal tesebut akan
meminimalkan resiko kebakaran akibat beban lebih dalam instalasi.
8
2.4 Komponen Instalasi Listrik
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tentu tidak lepas dari alat-alat listrik.
Dalam pemasangan instalasi listrik, banyak komponen yang digunakan. Secara
garis besar, komponen dalam instalasi listrik dikelompokkan menjadi sebagai
berikut.
a. Bahan Penghantar
b. Kotak Kontak
c. Fitting
d. Sakelar
Semua komponen listrik yang digunakan dalam instalasi listrik harus memenuhi
persyaratan berikut.
9
Bahan penghantar yang biasa digunakan sebagai penghantar aliran
listrik adalah bahan tembaga atau aluminium. Bahan tembaga yang
digunakan sebagai penghantar listrik harus memiliki kemurnian minimal
99,9 %. Tahanan jenis bahan tembaga yang disyaratkan tidak melebihi
0,017241 ohm. mm2/m pada suhu 20 C, atau sama dengan daya hantar 50
siemen= 100% IACS (International Annealied Copper Standard).
Koefisien suhu awal 20 C adalah 0,04 % per derajat celcius. Jika terjadi
kenaikan suhu 20 C, akan terjadi kenaikan tahanan jenis 4%. Luas
penampang penghantar tembaga harus memenuhi standar internasional.
10
demikian, penggunaan kawat aluminium akan lebih hemat dan
penggunaan isolasi lebih sedikit karena diameternya lebih besar 28%.
2. Kabel Instalasi
11
Gambar 2.1 Kawat Penghantar
Berikut ini contoh penggunaan kode huruf pada kabel berselubung. Pada sebuah
kabel berselubung tertulis kode NAYFGbY 4 80 SM 0,8/1 kV. Artinya , kabel
tersebut merupakan kabel jenis standar dengan penghantar aluminium kawat
banyak bentuk sektor, berisolasi dan berselubung PVC, dengan perisai kawat baja
pipih dan spiral pita baja, jumlah urat empat, luas penampang nominal masing-
masing 80 mm2, dan tegangan kerja nominal 0,8/1 kV.
12
25 108 100
35 134 125
50 167 160
70 207 224
95 249 250
120 291 300
150 334 355
185 380 355
240 450 425
200 520 500
Tabel 2.1 Kemampuan Hantar Arus Kabel Bahan Tembaga (Hapidin, Asep.
Tata Cara Pemasangan Instalasi Listrik. 2009)
Alat kontak listrik terdiri atas beberapa jenis, yaitu kotak kontak (stop
kontak), kontak tusuk, dan kontak hubung bagi.
Stop Kontak adalah komponen instalasi listrik yang berupa tempat untuk
mendapatkan sumber tegangan listrik yang diperlukan untuk peralatan
listrik. Sumber tegangan listrik tersebut berasal dari hantaran fasa dan
netral dari tegangan listrik jala-jala PLN.
13
\
b. Kontak Tusuk
1. Kontak tusuk dinding satu fasa harus dipasang hingga kontak netralnya
ada di sebelah kanan (PUIL ayat 206 B4).
2. Kontak tusuk dinding yang dipasang kurang dari 1,25 m di atas lantai
harus dilengkapi dengan tutup (PUIL ayat 840 C5).
3. Kotak-kontak yang dipasang di lantai harus tertutup (PUIL ayat 511
B4).
4. Kotak-kontak dinding dengan pengaman harus dipasang hantaran
pengaman (PUIL ayat 321 B1 sub b4).
5. Ruangan yang dilengkapi dengan kotak-kontak dengan kotak
pengaman
14
Gambar 2.3Kontak Tusuk
Kontak hubung bagi harus terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar,
tahan lembab, dan kokoh (PUIL ayat 610 A1). Pada setiap hantaran fasa
keluar suatu perlengkapan hubung bagi harus dipasang pengaman arus,
kecuali jika potensial hantaran netralnya tidak selalu mendekati potensial
tanah. Setiap peralatan listrik, kecuali kotak kontak dengan kemampuan
hantar arus nominal 16 A atau lebih, harus merupakan rangkaian akhir
tersendiri, kecuali jika peralatan tersebut merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari suatu unit instalasi (PUIL ayat 602 N1). Kontak hubung
bagi yang akan digunakan dalam instalasi listrik harus memenuhi
persyaratan berikut.
15
4. Fitting
5. Sakelar
6A 220 V = 1200 VA
16
Beberapa kegunaan MCB :
Mari kita awali dengan penjelasan mengenai daya listrik terlebih dahulu.
Seringkali terjadi kebingungan antara daya dan energi. Energi didefinisikan
sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Energi memiliki satuan Joule atau
Btu. Sedangkan daya didefinisikan sebagai laju energi yang dibangkitkan atau
dikonsumsi tiap waktu. Satuan dari daya adalah Joule/detik atau Watt. Maka
satuan energi listrik adalah watt-detik atau lebih populer dengan watt-hour.
Dalam sistem listrik AC / Arus bolak-balik ada tiga jenis daya untuk beban
yang memiliki Impedansi (Z),yaitu:
17
2. Daya Reaktif (Q),
Satuannya VAR (Volt Ampere Reaktif). Daya reaktif adalah daya yang timbul
akibat adanya efek induksi elektromagnetik oleh beban yang mempunyai nilai
induktif (karena fase arus tertinggal / lagging terhadap tegangan) atau kapasitif
(fase arus mendahului/leading terhadap tegangan).
3. Daya Aktif(P),
Satuannya W (Watt) Daya aktif disebut juga daya nyata yaitu daya yang
dibutuhkan oleh beban.
Jika digambarkan dalam bentuk segitiga daya, maka daya semu direpresentasikan
oleh sisi miring dan daya aktif maupun reaktif direpresentasikan oleh sisi-sisi
segitiga yang saling tegak lurus.
Dari gambar diatas terlihat pula bahwa semakin besar nila daya reaktif (Q) akan
meningkatkan sudut antara daya nyata dan daya semu atau biasa disebut dengan
power factor / COS , sehingga daya yang terbaca pada alat ukur (S) lebih besar
daripada daya yang sesungguhnya dibutuhkan oleh beban (P).Secara Matematis
dapat dituliskan .
S=V x I (VA)
18
dimana : V adalah tengangan dengan satuan Volt, I adalah arus listrik
dengan satuan Ampere, dan adalah nilai sudut pada faktor daya.
Dalam sistem listrik arus bolak-balik, jenis beban dapat diklasifikasikan menjadi
3 macam, yaitu :
1. Beban Resistif (R)
Beban resistif (R) yaitu beban yang terdiri dari komponen tahanan ohm saja
(resistance), seperti elemen pemanas (heating element) dan lampu pijar.
Beban jenis ini hanya mengkonsumsi beban aktif saja dan mempunyai faktor
daya sama dengan satu. Tegangan dan arus sefasa. Persamaan daya sebagai
berikut :
Dengan :
P = daya aktif yang diserap beban (watt)
V = tegangan yang mencatu beban (volt)
I = arus yang mengalir pada beban (A)
Beban induktif (L) yaitu beban yang terdiri dari kumparat kawat yang
dililitkan pada suatu inti, seperti coil, transformator, dan solenoida. Beban ini
dapat mengakibatkan pergeseran fasa (phase shift) pada arus sehingga bersifat
lagging. Hal ini disebabkan oleh energi yang tersimpan berupa medan
magnetis akan mengakibatkan fasa arus bergeser menjadi tertinggal terhadap
tegangan. Beban jenis ini menyerap daya aktif dan daya reaktif. Persamaan
daya aktif untuk beban induktif adalah sebagai berikut :
Dengan :
P = daya aktif yang diserap beban (watt)
V = tegangan yang mencatu beban (volt)
I = arus yang mengalir pada beban (A)
= sudut antara arus dan tegangan
19
3. Beban Kapasitif (C)
Beban kapasitif (C) yaitu beban yang memiliki kemampuan kapasitansi atau
kemampuan untuk menyimpan energi yang berasal dari pengisian elektrik
(electrical discharge) pada suatu sirkuit. Komponen ini dapat menyebabkan
arus leading terhadap tegangan. Beban jenis ini menyerap daya aktif dan
mengeluarkan daya reaktif. Persamaan daya aktif untuk beban induktif adalah
sebagai berikut :
Dengan :
P = daya aktif yang diserap beban (watt)
V = tegangan yang mencatu beban (volt)
I = arus yang mengalir pada beban (A)
= sudut antara arus dan tegangan
20
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 JenisPenelitian
3.2 VariabelPenelitian
3.4.1 MetodeObservasi
21
dikeluarkanolehKepala Sub
BagianPerencanaandanKepalaAdministrasiUmumdanKeuangan, Bpk.
Tony Alalinti, S.Kom, MM.Kom., untukmelakukanpengambilan data
bebanterpasang di kampusPoliteknikNegeri Manado, sehingga data primer
bebanterpasanguntukbeberapajenisbebantelahtersediadanselanjutnyaakandi
sempurnakandalampenelitianini.
3.4.2 MetodeWawancara
3.4.2 MetodeStudiPustaka
3.4 MetodeAnalisis
22
KampusPoliteknikNege
ri Manado
Pengambilan Data
BebanListrikTerpa
sang
PerhitunganBebanListrik
Perbandingan Tidak
Data
denganStanda
rd ?
Ya
KesimpulanPenelitian
/Rekomendasi
23
BAB IV
Berikut ini adalah data beban terpasang pada Jurusan Teknik Sipil dengan
jenis beban sebagai berikut :
Ruang Kelas
1 Sipil D-1V 4 2 240 2240 2480
A1.01
Ruang Kelas
2 Sipil D-1V 4 1 240 1120 1360
A1.02
3 Musholah 6 1 240 1120 1360
4 UKM KSR 4 1 240 1230 1470
5 UKM PERS 1 1 25 100 125
6 UKM BKK 2 1 50 1230 1280
Ruang Kelas
7 4 240 240
A1.03
Ruang Kelas
8 1 25 25
A1.04
Sekretariat
9 5 1 100 1120 1220
Badan Tazkir
Sekretariat
10 1 25 25
KMK
11 UKM Theater 1 25 25
Sekretariat
12 1 25 25
BEM
13 Koridor 12 300 300
Lantai 2
Ex.Rg
14 Presentasi 11 2 275 2984 3259
Bag1
Ex.Rg
15 24 2 600 2984 3584
Presentasi
24
Bag2
16 Ruang Dosen 10 1 250 200 450
17 Ruang Kajur 18 2 1 5 1 450 2984 100 460 300 3994
Ruang
18 8 1 5 1 1 480 1230 500 100 300 2610
Administrasi
Ruang
19 8 1 2 2 480 1230 200 200 2110
Kaprodi
Ruang Kelas /
20 8 1 320 1119 1439
Perpus
Ruang Kelas
21 9 1 360 1119 1479
A2.03
22 Lab.Komputer 4 2 22 1 1 240 2460 2200 100 300 5300
23 Pantry 1 25 25
24 Toilet 1 25 25
25 Ruang A3.01 14 560 560
26 Ruang A3.02 12 2 960 6060 7020
27 Ruang A3.03 12 2 960 6060 7020
28 Ruang A3.04 12 2 960 6060 7020
29 Ruang A3.05 12 2 960 6060 7020
30 Ruang A3.06 12 2 960 6060 7020
31 Ruang A3.07 12 2 960 6060 7020
32 Ruang A3.08 12 2 960 6060 7020
33 Rg. Gudang 1 25 25
TOTAL 83935
Nama Jumlah
No. Jenis Beban Daya/Unit Total Daya
Ruangan (Unit)
1 Lab Kayu Alat Penyedot 1 10 HP = 7460 Watt 7460 Watt
debu
Mesin Type 2 3 HP =2238 Watt 4476 Watt
Champ Fond
Mesin Potong 2 4146 Watt 8923 Watt
Type Verona VB-
640
Mesin Type High 1 12 HP=8952 Watt 8952 Watt
Point M6F6 B08-
017
Mesin Type 1 10.000 Watt 10.000 Watt
STETON SS 0908
Mesin Reducer 1 1 HP =746 Watt 746 Watt
Kayu
Mesin Bor 1002 2 2200 Watt 4400 Watt
Mesin Bor 1003 1 750 Watt 750 Watt
Mesin Senso 2 2,5 HP= 1865 Watt 3730 Watt
Mesin Type S-45 1 2 HP=1492 Watt 1492 Watt
Kompresor 1 2 HP=1492 Watt 1492 Watt
25
Mesin Type 5P540 1 2200 Watt 2200 Watt
Mesin Type Lazari 1 6250 Watt 6250 Watt
3200
Mesin Potong 1 600 Watt 600 Watt
Ruang Lampu 4 40 Watt 160 Watt
Teknisi
Ruang Alat Lampu 4 40 Watt 160 Watt
2 Lab Uji Lampu 30 25 750 Watt
Bahan
Kipas 3 45 135 Watt
Mesin Type 1 880 Watt 880 Watt
1706D0001 ELE
Mesin Type 1 2860 Watt 2860 Watt
17050002 ELE
Mesin Type 1912 1 700 Watt 700 Watt
B0001
Mesin Type SEW 1 1100 Watt 1100 Watt
0012
Mesin Type Matest 1 450 Watt 450 Watt
TREVIOLO
Mesin Pencampur 1 2200 Watt 2200 Watt
Kipas 1 120 Watt 120 Watt
OVEN/PEMANAS 2 450 Watt 900 Watt
Toilet 1 Lampu 1 25 Watt 25 Watt
Ruang Ajar Lampu 2 80 Watt 160 Watt
Ruang Lampu 1 80 Watt 80 Watt
Kepala Lab Komputer 1 90 Watt 90 Watt
& Alat AC 1 880 Watt 880 Watt
Dispenser 1 290 Watt 290 Watt
TOTAL 73.251Watt
3 Lab Uji Lampu 6 40 Watt 240 Watt
Tanah
Alat Uji Tanah 1 5 HP = 3730 Watt 3730 Watt
OVEN/PEMANAS 1 500 Watt 500 Watt
Ruang Lampu 2 40 Watt 80 Watt
Kepala Lab Komputer 1 95 Watt 95 Watt
Printer 1 100 Watt 100 Watt
Ruang Alat Lampu 2 40 Watt 80 Watt
TOTAL 4.825 Watt
26
4.2 Data Beban Listrik Terpasang pada Jurusan Teknik Elektro
Berikut ini adalah data beban terpasang pada Jurusan Teknik Elektro dengan
jenis beban sebagai berikut :
Ruang Kuliah
1 6 240 240
01
Ruang Kuliah
2 6 240 240
02
Ruang Kuliah
3 6 240 240
03
Ruang Kuliah
4 6 240 240
04
5 Ruang Lab 05 6 2 12 1 1 240 2625 900 90 3855
6 Ruang 06 2 50 50
Ruang Dosen
7 6 1 240 1120 1360
07
Ruang Admin
8 5 1 4 2 1 200 1120 400 220 150 2090
08
Ruang Kuliah
9 6 2 240 2240 2480
09
Ruang Kuliah
10 8 2 320 2240 2560
010
Lab. Komputer
11 8 2 12 320 1760 1140 3220
011
Ruang Kuliah
12 4 2 15 1 160 2240 1425 200 4025
Multimedia
Ruang Kuliah
13 6 240 240
013
Ruang Kuliah
14 6 1 5 240 880 500 1620
Lab Komputer
Ruang Kuliah
15 6 240 240
015
Ruang Kuliah
16 6 240 240
016
Ruang Kuliah
17 6 240 240
017
18 Kantin 1 1 25 25
19 Toilet Kantin 1 40 40
20 Toilet 1 1 25 25
21 Toilet 2 1 25 25
27
22 Kantin 2 1 40 40
Koridor
23 14 40 560
Jurusan
24 Ruang Kajur 2 1 25 880 50
25 Toilet Kajur 1 25 25
26 Ruang Sekjur 1 1 1 25 880 100 100 1105
27 Ruang Kormin 1 1 1 25 880 100 100 907
Ruang Kuliah
28 6 1 240 880 1120
018
Ruang Kuliah
29 6 1 240 880 1120
019
Ruang Kuliah
30 8 2 320 1760 2080
020
Ruang Kuliah
31 6 240 240
021
Ruang Kuliah
32 6 1 240 880 1120
022
Ruang Kuliah
33 6 240 240
023
Ruang Kuliah
34 6 1 240 970 1210
024
Ruang Kuliah
35 8 2 320 880 1200
025
Ruang Kuliah
36 6 1 240 880 1120
026
Ruang Kuliah
37 6 2 1 1 240 1760 100 100 2200
027/KAPRODI
Ruang Kuliah
38 6 1 240 880 1120
028
Ruang Kuliah
39 8 2 320 1760 2080
029
Ruang Kuliah
40 6 1 240 880 1120
030
Ruang Kuliah
41 6 240 240
031
Ruang Kuliah
42 6 240 240
032
Ruang Kuliah
43 6 240 240
033
Ruang Kuliah
44 6 240 240
034
45 Toilet 1 1 25 25
46 Toilet 2 1 25 25
Ruang Baca
47 3 75 75
Tugas Akhir
48 Koridor 10 400 400
TOTAL 246 31 51 4 2 1 43.437
28
Nama Jumlah
No. Jenis Beban Daya/Unit Total Daya
Ruangan (Unit)
1 Bengkel Lampu 14 40 Watt 560 Watt
Listrik Dasar
Bor 1 3200 Watt 3200 Watt
Gerinda 1 500 Watt 500 Watt
Rangkaian 3 10 Ampere 6000 Watt
instalasi Papan (1 Ph) = 2000
Watt
Rangkaian 5 10 Ampere 6000 Watt
Instalasi Sudomo (1 Ph) = 2000
Watt
2 Bengkel Lampu 6 40 Watt 240 Watt
Instalasi
Tenaga dan
Instalasi
Dinding
Motor Listrik 6 2 HP= 1492 8952 Watt
Watt
Beban 6 1200 Watt 7200 Watt
Pencahayaan
Group
3 Ruang Alat Lampu 3 40 Watt 120 Watt
Lab Dasar
Listrik
4 Koridor/Pintu Lampu 4 25 Watt 100 Watt
Masuk Lab
Lab Lampu 8 40 Watt 320 Watt
5 Pengukuran
Dasar
Peralatan Dasar 4 440 Watt 1760 Watt
Alat ukur
Lab Lampu 8 40 Watt 320 Watt
6 Elektronika
Digital
Komputer 2 110 Watt 220 Watt
Peralatan 3 450 Watt 1350 Watt
Elektronika
7 Lab Otomasi Lampu 6 80 Watt 480 Watt
Panel Otomasi 4 10 Ampere, 23.694,45
Industri 5.923 Watt Watt
8 Lab PLC Lampu 2 60 Watt 120 Watt
Komputer 12 110 Watt 1320 Watt
AC 1 880 Watt 880 Watt
9 Ruang Alat 2 Lampu 2 60 Watt 120 Watt
Lab. Lampu 2 40 Watt 80 Watt
10
Elektronika
29
Daya
AC 1 800 Watt 800 Watt
TOTAL 64.336 Watt
30
4.3 Data Beban Listrik Terpasang pada Jurusan Teknik Mesin
Berikut ini adalah data beban terpasang pada Jurusan Teknik Mesin dengan
jenis beban sebagai berikut :
Ruang
1 4 240 240
Kuliah 01
Ruang
2 8 2 480 1590 1638
Kuliah 02
Ruang
3 8 2 480 1590 1638
Kuliah 03
4 Aula Jurusan 5 200 200
Ruang
5 4 1 160 1140 1300
Kuliah 04
Ruang
6 2 1 120 1140 1260
Kuliah 05
7 Koridor Lt.1 1 40 40
Ruang
8 4 240 240
Kuliah 06
Ruang
9 4 1 240 1200 1440
Kuliah 07
Ruang
10 2 1 120 1200 1320
Perpustakaan
11 Toilet 2 80 90
Lab
12 4 2 22 240 2230 3300 5770
Komputer
13 Ruang 08 8 1 480 1030 1510
Ruang
14 Kantor 2 120 120
Jurusan
15 Ruang Kajur 2 80 80
16 Koridor Lt.2 3 180 180
31
Nama Jumlah
No. Jenis Beban Daya/Unit Total Daya
Ruangan (Unit)
1 Ruang Mesin Cutting 2 800 Watt 1600 Watt
Produksi Plastik
Mesin Cutting 3 7000 Watt 21.000 Watt
Plat
Mesin Bending 1 750 Watt 750 Watt
Mesin Bending 4 800 Watt 3200 Watt
Pipa
Mesin Krom Plat 1 4000 Watt 4000 Watt
Mesin Bor 4 1 HP = 746 Watt 746 Watt
Mesin Milling 3 3 HP =2238 Watt 6714 Watt
Chen Ho
Mesin Bubut 5 700 Watt 3500 Watt
Mesin Trais 2 800 Watt 1600 Watt
Gurinda 3 450 Watt 1350 Watt
Mesin Skap 5 450 Watt 2250 Watt
32
4.4 Data Beban Listrik Terpasang pada Jurusan Akuntansi
Berikut ini adalah data beban terpasang pada Jurusan Akuntansi dengan jenis
beban sebagai berikut :
33
20 Rg.Kelas E.3 6 2 360 1760 2120
21 Rg. HIMAJU 1 60 60
22 Rg.Kelas E.4 6 2 360 1760 2120
23 Rg.Kelas E.5 6 2 360 1760 2120
24 Rg.Kelas E.6 6 2 360 1760 2120
25 Rg.Kelas E.7 6 2 360 1760 2120
26 Rg.Kelas E.8 6 2 360 1760 2120
27 Rg.Kelas E.9 6 2 360 1760 2120
Toilet 1
28 1 25 25
Gdg.E
Toilet 2
29 1 25 25
Gdg.E
Toilet 3
30 1 25 25
Gdg.E
Rg.Kelas Aula
31 7 280 280
1
Rg.Kelas Aula
32 7 280 280
2
Rg.Kelas Aula
33 6 240 240
3
Rg.Kelas Aula
34 6 240 240
4
Rg.Kelas Aula
35 3 120 120
5
36 Rg.UKM 1 20 20
37 Toilet 1 2 20 20
38 Toilet 2 3 20 60
Teras Aula
39 3 20 60
Lama
214 42 30 5 1 3 10710 36960 3565 510 130 630 52505
TOTAL
34
4.5 Data Beban Listrik Terpasang pada Jurusan Administrasi Bisnis
Berikut ini adalah data beban terpasang pada Jurusan Administrasi Bisnis
dengan jenis beban sebagai berikut :
D-1 .1
Ruang
1 4 2 2 1 160 1760 220 90 2230
Kajur &
Sekjur
D.1.2
2 Ruang 8 2 1 320 220 95 635
Admin
D.2 Ruang
3 12 2 480 1760 2240
Kelas
4 Toilet 5 200 200
D.3 Ruang
5 12 2 1 720 1760 300 2780
Kelas
D.4 Ruang
6 12 1 720 880 1600
Kelas
D.5 Ruang
7 12 2 720 1760 2480
Kelas
D.6 Ruang
8 12 2 720 1760 2480
Kelas
D.7 Ruang
9 1 1 60 1260 1320
HIMAJU
D.8 Ruang
10 6 1 240 880 1120
Kelas
D.9 Ruang
11 8 1 480 1230 1710
Kelas
D.10 Ruang
12 6 2 360 1760 2120
Kelas
D.11 Ruang
13 12 2 720 1760 2480
Kelas
Koridor
14 5 200 200
Lt.1
Office
15 8 2 480 2460 2940
Model 1
Office
16 11 2 440 2460 2900
Model 2
Office
17 12 2 480 1760 2240
Model 3
35
D-12 Ruang
18 12 2 480 1760 2240
Kelas
Lab
19 8 2 24 320 1760 2688 4768
Komputer 1
D-13 Ruang
20 6 1 360 880 1240
Kelas
D-13 Ruang
21 1 60 60
Kaprodi
D-13 Ruang
22 1 60 60
Perpus
23 Toilet 8 320 320
Ruang
24 2 120 120
Dosen
D-14 Ruang
25 6 360 360
Kelas
D-15 Ruang
26 6 1 360 880 1240
Kelas
D-16 Ruang
27 12 2 720 2460 3180
Kelas
D-17 Ruang
28 6 1 360 1230 1590
Kelas
D-18 Lab
29 12 2 26 720 1760 3120 5600
Komputer 2
D-19 Ruang
30 12 2 720 2460 3180
Kelas
Koridor
31 10 400 400
Lt.2
Berikut ini adalah data beban terpasang pada Jurusan Pariwisata dengan jenis
beban sebagai berikut :
36
4 Rg.P05 6 2 150 2400 2550
5 Rg.P06 4 1 100 880 980
6 Koridor 1 3 75 75
7 Tangga 2 50 50
Lantai 2
8 Lab Komputer 12 2 31 1 480 2400 3968 300 7148
9 Rg.Sekjur 2 1 2 1 1 80 1200 256 50 1586
10 Rg.Kajur 4 1 2 1 100 1200 256 1536
11 Rg.Toilet Kajur 1 25 25
Rg.Berkas
12 1 25 25
Kajur
Rg.Administrasi
13 2 1 50 100 164
1
Rg.Administrasi
14 1 1 25 100 153
II
15 Ruang III 6 2 120 2400 2520
16 Ruang IV 6 2 120 2400 2520
Koridor 3 75 75
Kitchen
17 Rg.Perabot 1 60 60
18 Rg.Dapur 2 4 80 5280 5360
19 Rg.Belajar 1 5 1 200 880 1080
20 Rg.Belajar 2 2 1 80 880 960
21 Rg.Praktikkum 10 1 400 1130 1530
Rg.Lab Tata
22 3 1 75 1492 1567
Graha 1
Rg.Lab Tata
23 3 1 75 1492 1567
Graha 2
37
4.7 Data Beban Listrik Terpasang pada Gedung Direktorat
Berikut ini adalah data beban terpasang pada Gedung Direktorat dengan jenis
beban sebagai berikut :
F: Kipas ; G: TV ; H: Dispenser
Data Beban Pemakaian/ Riil
No. Nama Ruangan Jenis Beban Daya Beban
Total
A B C D E F G H A B C D E F G H
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Lantai 1
1 Ruang Unit 8 1 2 1 1 320 1120 220 110 95 1865
Humas
2 Ruang UPT 6 1 1 1 240 1120 95 110 1565
Buku Ajar
3 Ruang UPT 6 1 240 780 1020
Bisnis
Ruang
4 12 2 3 1 480 2240 300 150 3170
Akademik &
Kem.
5 Ruang Unit 8 1 2 2 320 1120 220 200 150 2010
Penelitian
6 Ruang UPT 8 1 1 2 1 320 1120 95 200 150 1885
Konseling
7 Ruang UPT 4 1 2 1 1 160 1120 220 95 150 1745
Kerjasama
8 Ruang Unit 8 1 1 1 320 1120 95 110 1645
Pengabdian
9 3 75 75
Toilet
10 24 864 864
Koridor
11 16 288 288
Koridor
12 15 270 270
Parkiran Depan
13 Parkiran 13 234 234
Belakang
14 Ruang Gudang / 8 320 320
Pantry
15 19900
AC Sentral Lt.1
19900
16 AC Sentral Lt.2
17 15700
AC Sentral Lt.3
38
18 19100
AC Sentral Lt.4
Total
7 Pantry 2 50 50
39
11 Rg. Staf PD 4 6 108 108
7190
Total 13552
40
4.8 Faktor Daya Beban
41
4.9 Analisa Data
Rumus yang digunakan untuk menghitung kuat arus listrik untuk instalasi fasa satu
adalah :
I =
dimana:
I = .
= = 8,48 Ampere
I = .
= = 6,67 Ampere
I = .
= = 0,16 Ampere
I = .
= = 0,22 Ampere
I = .
= = 0,34Ampere
42
Arus listrik komputer dengan daya 100 Watt adalah:
I = .
= = 0,56 Ampere
I = .
= = 0,51 Ampere
I = .
= .
= 1,72 Ampere
I = .
= .
= 0,17 Ampere
I = .
= = 1,21 Ampere
I = .
= = 1,51 Ampere
I = .
= = 0,57 Ampere
4.9.2.1 Total Beban Maksimal pada Gedung Teknik Sipil sebagai berikut :
AC = 66.590 VA
Lampu TL = 12.285 VA
43
Beban kapasitif ruang kelas, yaitu :
Komputer = 3100 VA
Printer = 400 VA
TV = 660 VA
Pada jurusan Teknik Sipil, ruang kelas dengan beban 83.935 VA, dan bengkel
(workshop) dengan beban 78.076 VA. Sehingga total beban 162.011 VA = 162,011
KVA.
4.9.2.2 Total Beban Maksimal pada Gedung Teknik Elektro sebagai berikut :
AC = 28.975 VA
Lampu TL = 9.067 VA
Komputer = 4.135 VA
Printer = 610 VA
TV = 350 VA
Pada jurusan Teknik Elektro, ruang kelas dengan beban 43.437 VA, dan bengkel
(workshop) dengan beban 74.673 VA. Sehingga total beban 118.150 VA = 118,15
KVA.
44
4.9.2.3 Total Beban Maksimal pada Gedung Teknik Mesin sebagai berikut :
AC = 11.120 VA
Lampu TL = 2.646 VA
Komputer = 3.300 VA
Pada jurusan Teknik Mesin, ruang kelas dengan beban 17.066 VA, dan bengkel
(workshop) dengan beban 58.705 VA. Sehingga total beban 75.771 VA = 75,77
KVA.
AC = 36.960 VA
Lampu TL = 10.710 VA
Komputer = 3.565 VA
Printer = 510 VA
TV = 130 VA
45
LCD Proyektor = 630 VA
4.9.2.5 Total Beban Maksimal pada Gedung Administrasi Bisnis sebagai berikut
:
AC = 36.440 VA
Lampu TL = 12.860 VA
Komputer = 6.248 VA
Printer = 185 VA
Pada jurusan Administrasi Bisnis total beban sebesar 56.033 VA = 56,033 KVA
AC = 22.954 VA
Lampu TL = 2.861 VA
46
Beban kapasitif ruang kelas, yaitu :
Komputer = 4.736 VA
Printer = 50 VA
Total beban listrik terpasang = 162,011 KVA + 118, 150 KVA + 75,771 KVA +
52,5 KVA + 56,033 KVA + 36, 781 KVA = 501,242 KVA
Dengan diketahui daya trafo pada Politeknik Negeri Manado adalah 800 KVA.
47
Beban kapasitif, yaitu :
Sehingga, total beban listrik terpasang pada Gedung Direktorat Politeknik Negeri
Manado adalah sebesar 130.850 VA atau 130,85 KVA.
48
4.9.3 Instalasi Listrik berdasarkan PUIL
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan instalasi listrik pada
kampus Politeknik Negeri Manado berdasarkan PUIL dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1. Lampu pijar, fiting lampu, kotak kontak, sakelar, dan sebagainya harus
dipasang sedemikian rupa sehingga dapat dicapai dan dilayani dengan aman,
tanpa didahului tindakan proteksi. (PUIL 8.2.3.1)
Catatan : beberapa kotak kontak yang dipasang pada instalasi listrik
kampus Politeknik Negeri Manado perlu diperhatikan karena stop kontak
yang dipasang sudah tidak layak digunakan.
2. Lampu gantung tidak boleh dipasang di atas bagian bertegangan yang tidak
terlindung. (PUIL 8.2.3.2)
49
a) bagian yang dapat bergerak, tidak bertegangan pada waktu sakelar dalam
keadaan terbuka atau tidak menghubung;
b) kedudukan kontak semua tuas sakelar dan tombol sakelar dalam satu
instalasi harus seragam; misalnya akan menghubung jika tuasnya didorong ke
atas atau tombolnya ditekan.(PUIL 2.5.2.3)
7. Semua sambungan listrik harus baik dan bebas dari gaya tarik. (PUIL 2.5.4.1)
10. Dua penghantar logam yang tidak sejenis (seperti tembaga dan aluminium
atau tembaga berlapis aluminium) tidak boleh disatukan dalam terminal atau
penyambung puntir kecuali jika alat penyambung itu cocok untuk maksud dan
keadaan penggunaannya. (PUIL2.5.4.4)
11. Sambungan penghantar pada terminal harus terjamin kebaikannya dan tidak
merusakkan penghantar. Menyambung kabel fleksibel harus menggunakan
sambung tekan (termasuk jenis sekrup), sambung solder atau sambung puntir.
Sepatu kabel harus disambungkan dengan mur baut secara baik. (PUIL
2.5.4.5)
50
BAB V
5.1 Kesimpulan
Berdasarkanhasilperhitungandanpengukuran yang
telahdilakukanmelaluipenelitianini, makadiperolehkesimpulansebagaiberikut
:
5.1.2 Total
bebanlistrikterpasangpadaGedungDirektoratkampusPoliteknikNege
ri Manado adalah 130,85 kVA dengankapasitastrafo yang
adasebesar 200 kVA.
5.1.3 Pemasanganinstalasilistrik di
gedungbertingkatpadaumumnyasesuaidenganstandarPersyaratanU
mumInstalasiListrik (PUIL 2000) meskipunadabeberapahal yang
masihharusdiperhatikan.
5.2 Saran
51
52
DAFTAR PUSTAKA
53