Anda di halaman 1dari 62

EVALUASI KEBUTUHAN BEBAN LISTRIK

TERPASANG PADA KAMPUS POLITEKNIK NEGERI


MANADO

TUGAS AKHIR

OLEH :

SINTIA TUMEWU

NIM 11 023 017

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN


PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI MANADO

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


2015

i
HALAMAN PENGESAHAN

EVALUASI KEBUTUHAN BEBAN LISTRIK TERPASANG PADA


KAMPUS POLITEKNIK NEGERI MANADO

OLEH :

Sintia Tumewu

11 023 017

Tugas Akhir ini telah diterima dan disahkan sebagai persyaratan untuk

Menyelesaikan pendidikan Diploma IV Teknik Elektro Bidang

Keahlian Teknik Listrik

Politeknik Negeri Manado

Manado, Agustus 2015

Ketua Panitia Tugas Akhir, Dosen Pembimbing,

Fanny Doringin, SST, MT Ir. Samsu Tuwongkesong, MT

NIP. 19700903 199010 1 001 NIP. 19640629 199006 1 001

Mengetahui

Ketua Jurusan Teknik Elektro,

Ir. Jusuf Luther Mappadang, MT

NIP. 1961060 1199003 1 002

ii
ABSTRAK

Setiap pembangunan gedung memiliki perencanaan daya listrik sesuai


dengan kebutuhan yang diperlukan oleh bangunan itu sendiri. Namun seringkali
ditemukan kondisi lapangan (kelistrikan) yang berubah setelah bangunan
tersebut difungsikan. Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa hal ini dapat
berdampak buruk pada bangunan tersebut. Dengan menghitung beban
terpasang pada suatu bangunan, kita dapat mengetahui daya listrik pada
bangunan tersebut.

Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah


mengetahui daya beban listrik terpasang di masing-masing gedung yang ada di
lingkungan kampus Politeknik Negeri Manado dan mengetahui apakah sistem
kelistrikan yang ada di gedung telah memenuhi standar berdasarkan Peraturan
Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000).

Dari hasil evaluasi yang diperoleh dengan melakukan pengambilan data


beban diperoleh hasil pemasangan instalasi listrik di gedung bertingkat pada
umumnya sesuai dengan standar Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000)
meskipun ada beberapa hal yang masih harus diperhatikan.

Kata kunci : Beban listrik, instalasi, PUIL 2000

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta tuntunan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir dengan judul Evaluasi Kebutuhan Beban Listrik Terpasang pada
Kampus Politeknik Negeri Manado ini dengan baik.

Adapun Tugas Akhir ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan


kelulusan bagi mahasiswa, khususnya program studi D-IV Teknik Listrik di
Politeknik Negeri Manado. Selain itu, tugas akhir ini juga dimaksudkan untuk
mengembangkan pemahaman mahasiswa dibidang instalasi listrik dan
implementasinya di lapangan.

Dari awal penyusunan tugas akhir sampai telah selesai, tentunya penulis
mendapatkan banyak motivasi dan dorongan positif serta sumbangsih dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, selayaknya diucapkan rasa terima kasih yang
tulus, kepada :

1. Bapak Ir. Jemmy J. Rangan, MT. selaku direktur Politeknik Negeri


Manado yang telah membimbing dan memimpin segala kegiatan
perkuliahan.

2. Bapak Ir. Jusuf L. Mappadang, MT. selaku ketua jurusan Teknik Elektro
yang telah membantu terlaksananya penulisan tugas akhir bagi mahasiswa.

3. Ibu Maureen Langie, M.Pd selaku Kaprodi D-IV Teknik Listrik yang
telah membantu dan mengarahkan penulisan tugas akhir bagi mahasiswa.

4. Bapak Fanny Doringin, SST, MT. selaku ketua panitia Tugas Akhir yang
telah membantu dan mengatur penyelenggaraan ujian tugas akhir.

5. Bapak Mochdar Patabo,MT. selaku sekretaris panitia Tugas Akhir yang


telah membantu dan mengatur penyelenggaraan ujian tugas akhir.

6. Bapak Tony Alalinti, S.Kom, M.Kom. selaku Kepala Administrasi Umum


dan Keuangan yang membimbing dan membantu penulis selama proses
Praktek Kerja Lapangan (PKL) hingga penulisan tugas akhir.

iv
7. Dosen Pembimbing, Bapak Ir. Samsu Tuwongkesong, MT yang selalu
membimbing dan mengarahkan penulis sehingga tugas akhir ini dapat
diselesaikan dengan baik.
8. Ivan Tumewu dan Dewi Tumewu, yakni kakak dan adik saya yang
memberikan doa dan dukungan.
9. Mama dan Papa tercinta yang tanpa hentinya memberikan motivasi dan
masukan sehingga segalanya saya jalani dengan baik.

Tak ada gading yang tak retak demikian pula dengan Tugas Akhir ini
belumlah sempurna, sehingga kritik, saran dan masukan yang konstruktif sangat
di harapkan untuk penyempurnaan penulisan berikutnya.

Agustus 2015

Sintia Tumewu

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

MOTTO

ABSTRAK

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................i


KATA PENGANTAR.......................................................................................... iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
DAFTAR TABEL .................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................2
1.3 Batasan Masalah .........................................................................................2
1.4 Tujuan Penelitian........................................................................................3
1.5 Manfaat Penelitian......................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Syarat Teknis Instalasi Listrik ....................................................................4


2.2 Keamanan dan Keselamatan Kerja Saat Proses Instalasi ...........................6
2.3 Material Peralatan Listrik Harus Memenuhi Standard dan Kualitas ..........8
2.4 Komponen Instalasi Listrik ........................................................................9
2.5 Segitiga Daya............................................................................................17
2.6 Jenis-Jenis Beban......................................................................................19

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian .........................................................................................21


3.2 Variabel Penelitian ...................................................................................21

vi
3.3 Metode Pengumpulan Data ......................................................................21
3.4 Metode Analisis........................................................................................22

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Beban Listrik Terpasang pada Jurusan Teknik Sipil .......................24
4.2 Data Beban Listrik Terpasang pada Jurusan Teknik Elektro ...................27
4.3 Data Beban Listrik Terpasang pada Jurusan Teknik Mesin .....................31
4.4 Data Beban Listrik Terpasang pada Jurusan Akuntansi...........................33
4.5 Data Beban Listrik Terpasang pada Jurusan Administrasi Bisnis............35
4.6 Data Beban Listrik Terpasang pada Jurusan Pariwisata...........................36
4.7 Data Beban Listrik Terpasang pada Gedung Direktorat ..........................38
4.8 Faktor Daya Beban ...................................................................................41
4.9 Analisa Data .............................................................................................42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan...............................................................................................51
5.2 Saran .........................................................................................................51

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................52

LAMPIRAN..........................................................................................................53

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kawat Penghantar ..............................................................................12


Gambar 2.1 Stop Kontak........................................................................................14
Gambar 2.1 Kontak Tusuk .....................................................................................15
Gambar 2.2 Konstruksi MCB Tunggal 1 Fasa.......................................................17
Gambar 2.5 Segitiga Daya .....................................................................................18
Gambar 3.1 Diagram Alir Konsep Penelitian ........................................................23

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kemampuan Hantar Arus Kabel............................................................13


Tabel 4.1 Faktor Daya Beban Listrik.....................................................................41

ix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan yang telah maju (modern) kebutuhan tenaga listrik


dirasakan sangat penting. Hampir semua mesin yang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari, baik di tiap-tiap rumah tangga, gedung-gedung maupun industri
kebanyakan menggunakan tenaga listrik. Setiap pembangunan gedung memiliki
perencanaan daya listrik sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh bangunan
itu sendiri. Namun seringkali ditemukan kondisi lapangan (kelistrikan) yang
berubah setelah bangunan tersebut difungsikan. Sebagaimana yang kita ketahui,
bahwa hal ini dapat berdampak buruk pada bangunan tersebut. Dengan
menghitung beban terpasang pada suatu bangunan, kita dapat mengetahui daya
listrik pada bangunan tersebut. Adapun lokasi bangunan yang dapat dijadikan
objek penelitian adalah gedung kampus Politeknik Negeri Manado. Sebagai
sebuah lembaga pendidikan, kebutuhan akan daya listrik tentu menjadi hal yang
penting untuk menunjang kegiatan administrasi dan akademik.

Sebelumnya, pada tahun 2014, Sdr. Viki Tiho dalam penelitiannya untuk
Tugas Akhir program studi D-IV Teknik listrik dengan judul Studi Kelayakan
Instalasi Listrik pada Jurusan Teknik Elektro telah melakukan perhitungan daya
total untuk bangunan jurusan Teknik Elektro, namun dalam penelitian itu, daya
yang dihitung hanya terbatas pada jurusan Teknik Elektro, padahal kebutuhan
daya pada jurusan yang lain juga perlu diperhitungkan dan total beban terpasang
pada sistem harus dihitung. Bukan hanya untuk pemenuhan sesuai dengan
standard, tetapi juga untuk kepentingan pemasangan generator set (Genset) pada
masing-masing jurusan.

Karena itulah untuk mengembangkan penelitian dari Sdr. Viki Tiho (2014)
dan analisis kebutuhan daya listrik, sehingga dipandang perlu
melakukanpenelitian terhadap kebutuhan beban listrik pada gedung kampus

1
Politeknik Negeri Manado. Maka, dalam tugas akhir ini diangkat penelitian
dengan judul Evaluasi Kebutuhan Beban Listrik Terpasang pada Politeknik
Negeri Manado.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas,


maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut
:

1.1.1 Berapa total daya beban listrik terpasang di masing-masing jurusan


dan gedung direktorat kampus Politeknik Negeri Manado?
1.1.2 Berapa total daya untuk masing-masing jenis beban terpasang ?
1.1.3 Berapa daya beban listrik yang masih dapat ditambahkan sesuai
dengan kapasitas daya transformator yang ada di Politeknik Negeri
Manado?
1.1.4 Apakah instalasi listrik pada bangunan kampus Politeknik Negeri
Manado sudah sesuai dengan standard PUIL 2000 dan SNI ?

1.3 Batasan Masalah

Untuk membatasi masalah yang diangkat agar tidak menyimpang dari


topik yang akan dibahas, maka penulis menekankan masalah penelitian yang
dibahas adalah terbatas pada :

1.3.1 Perbandingan kondisi kelistrikan sesuai dengan standard PUIL


2000 dan SNI.
1.3.2 Perhitungan kebutuhan daya listrik berdasarkan peralatan
penggunaan energi listrik di lingkungan kampus Politeknik Negeri
Manado.
1.3.3 Perhitungan kebutuhan daya listrik secara keseluruhan tanpa
memperhatikan pembagian beban tiap fasa.

2
1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah, sebagai
berikut :

1.4.1 Mengetahui daya beban listrik terpasang di masing-masing gedung


yang ada di lingkungan kampus Politeknik Negeri Manado.
1.4.2 Mengetahui berapa kapasitas daya yang masih dapat dilayani oleh
transformator daya yang ada di kampus Politeknik Negeri Manado.
1.4.3 Memberikan rekomendasi tentang kondisi beban listrik terpasang,
untuk unit Perencanaan dan Sistem Informasi pada Politeknik
Negeri Manado sebagai pertimbangan dalam rencana penambahan
beban listrik.

1.5 Manfaat Penelitian

Setelah semua tujuan yang disebutkan di atas dapat tercapai, maka manfaat
yang bisa diperoleh melalui penelitian ini adalah, sebagai berikut :

1.5.1 Unit perencanaan dan sistem informasi pada kampus Politeknik


Negeri Manado dapat memperoleh data beban listrik terpasang
secara jelas.
1.5.2 Kegiatan perencanaan penambahan beban listrik dapat terukur
sesuai dengan hasil perhitungan beban dan kapasitas transformator
daya yang ada di kampus.
1.5.3 Data jenis beban listrik dan daya listrik masing-masing gedung
dapat diperoleh secara terperinci.
1.5.4 Mengetahui perbandingan kondisi beban listrik terpasang di
kampus dengan mengacu pada SNI dan PUIL 2000.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Syarat Teknis Instalasi Listrik

Dalam melakukan instalasi listrik, baik instalasi listrik di rumah, di gedung


perkantoran, di gedung olahraga, ataupun di tempat lainnya terdapat syarat-syarat
teknis yang harus diperhatikan. Syarat- syarat teknis tersebut sangat berpengaruh
terhadap proses instalasi dan kelangsungan dari instalasi listrik itu sendiri. Pada
bab ini akan dibahas tentang beberapa persyaratan teknis dalam melakukan
instalasi listrik.Di Indonesia, sistem penyaluran dan cara pemasangan instalasi
listrik harus mengikuti Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) yang diterbitkan
kali pertama pada tahun 1964. PUIL terbitan pertama pemerintah Indonesia ini
merupakan hasil terjemahan dari AVE (Algemene Voorschriften voor
ElectrischeStrekstroom Instalaties), yaitu peraturan instalasi listrik masa
pemerintahan Hindia Belanda yang diterbitkan sebagai Norma N 2004 oleh
Dewan Normalisasi Pemerintah Hindia Belanda.

Pada 1977, PUIL mengalami revisi dan diterbitkan untuk kali kedua,
kemudian direvisi kembali pada 1987. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
direvisi dan diterbitkan untuk kali keempat pada 2000. Pada penerbitan keempat
ini, PUIL berganti nama menjadi Persyaratan Umum Instalasi Listrik dengan tetap
mempertahankan singkatan PUIL. Penggantian dari kata peraturan menjadi
persyaratan dianggap lebih tepat karena pada kata peraturan terkait dengan
pengertian adanya kewajiban untuk mematuhi ketentuannya dan sanksinya.
Sebagaimana diketahui, sejak AVE sampai dengan PUIL 1987 pengertian
kewajiban mematuhi ketentuan dan sanksinya tidak diberlakukan. Hal ini
disebabkan selain isinya mengandung hal-hal yang dapat dijadikan peraturan, juga
mengandung rekomendasi ataupun ketentuan atau persyaratan teknis yang dapat
dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik.

4
Persyaratan Umum Instalasi Listrik yang diterbitkan pada tahun 2000
merupakan hasil revisi dari PUIL 1987 yang dilaksanakan oleh Panitia Revisi
PUIL 1987 yang ditetapkan oleh Menteri Pertambangan dan Energi dalam Surat
Keputusan Menteri No. 24-12/40/600.3/1999, tertanggal 30 April 1999 dan No.
51-12/40/600.3/1999, tertanggal 20 Agustus 1999. Anggota Panitia Revisi PUIL
tersebut terdiri atas wakil dari berbagai departemen seperti DEPTAMBEN,
DEPKES, DEPNAKER, DEPERINDAG; BSN; PT.PLN; PT Pertamina; YUPTL;
APPI; AKLI; INKINDO; APKABEL, APITINDO; MKI; HAEI; berbagai
perguruan tinggi; seperti ITB, ITI, ISTN, dan UNTAG; STTY-PLN; PT. Scneider
Indonesia, dan pihak-pihak lain yang terkait.

Tujuan diterbitkannya Persyaratan Umum Instalasi Listrik di Indonesia adalah.

1. Melindungi manusia terhadap bahaya sentuhan dan kejutan arus listrik,


2. Keamanan instalasi dan peralatan listrik,
3. Menjaga gedung atau tempat instalasi serta isinya dari bahaya kebakaran
akibat gangguan listrik,
4. Menjaga ketenagaan listrik yang aman dan efisien.

Persyaratan Umum Instalasi Listrik tidak berlaku untuk beberapa instalasi listrik,
di antaranya sebagai berikut.

1. Instalasi tegangan rendah untuk menyalurkan berita dan isyarat.


2. Instalasi untuk keperluan telekomunikasi dan instalasi kereta rel listrik.
3. Instalasi dalam kapal laut, pesawat terbang, kereta rel listrik, dan
kendaraan yang digerakkan secara mekanik.
4. Instalasi listrik pertambangan di bawah tanah.
5. Instalasi tegangan rendah yang tidak melebihi 25 V dan dengan daya
kurang dari 100 W.
6. Instalasi khusus yang diawasi oleh instansi yang berwenang, seperti
instalasi jaringan telekomunikasi dengan pengawasan lembaga
telekomunikasi.

5
2.2 Keamanan dan Keselamatan Kerja Saat Proses Instalasi

Proses instalasi listrik sangat rawan terhadap terjadinya kecelakaan.


Kecelakaan dapat terjadi akibat adanya sentuhan langsung dengan penghantar
(konduktor) beraliran listrik atau kesalahan dalam prosedur instalasi. Oleh karena
itu, keamanan dan keselamatan kerja harus diperhatikan dalam proses instalasi
listrik.

Beberapa penyebab terjadinya kecelakaan dalam proses instalasi listrik, di


antaranya sebagai berikut.

1. Kabel atau penghantar listrik yang terbuka yang dapat menyebabkan


bahaya kejut jika tersentuh.
2. Jaringan listrik yang tidak terlindungi oleh isolator.
3. Peralatan dan komponen listrik yang rusak.
4. Kebocoran arus listrik pada peralatan listrik dengan rangka yang terbuat
dari logam. Jika hal tersebut terjadi, akan menimbulkan tegangan listrik
pada rangka.
5. Penggantian kawat sekering yang tidak sesuai dengan kapasitasnya
sehingga dapat menyebabkan bahaya hubungan singkat dan menyebabkan
kebakaran.
6. Bertumpuknya kontak tusuk pada penyambungan peralatan listrik pada
kotak kontak (stop kontak).

Berdasarkan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) ayat 920 B6,


beberapa ketentuan peralatan listrik, di antaranya sebagai berikut.

1. Peralatan listrik yang rusak harus segera diganti atau diperbaiki. Peralatan
listrik rumah tangga, seperti sakelar, fitting, stop kontak, setrika listrik,
televise, radio, dan pompa listrik yang rusak dapat menyebabkan
kecelakaan listrik.
2. Tidak diperbolehkan untuk :
a. Mengganti pengaman arus lebih (sekring) dengan kapasitas yang lebih
besar,

6
b. Mengganti kawat pengaman lebur dengan kawat yang kapasitasnya
lebih besar,
c. Memasang kawat tambahan pada pengaman lebur untuk menambah
daya listrik,
d. Bagian dari rangkaian listrik yang bertegangan, seperti terminal
sambungan kabel harus ditutup dan tidak boleh disentuh,
e. Peralatan listrik yang rangkaiannya terbuat dari logam harus
ditanahkan (di grounding/ arde).

Adapun peraturan tentang keselamatan kerja berkaitan dengan tempat kerja


berdasarkan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) ayat 920 A1 adalah
sebagai berikut :

1. Ruangan yang di dalamnya terdapat peralatan listrik terbuka, harus diberi


tanda peringatan AWAS BERBAHAYA.
2. Berhati-hati bekerja di bawah jaringan listrik.
3. Perlu digunakan peralatan pelindung jika bekerja di daerah yang rawan
bahaya listrik.

Selain dari peraturan tertulis tentang pelaksanaan instalasi listrik, terdapat hal-hal
pendukung keselamatan yang harus diperhatikan pada saat pelaksanaan instalasi
listrik, di antaranya sebagai berikut.

1. Pekerja instalasi listrik harus memiliki pengetahuan yang telah ditetapkan


PLN.
2. Pekerja harus dilengkapi dengan peralatan pelindung, seperti baju
pengaman (lengan panjang, tidak mengandung logam kuat dan tahan
terhadap gesekan), sepatu, helm, dan sarung tangan.
3. Peralatan dan komponen listrik dan cara pemasangan instalasi listrik harus
sesuai dengan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
4. Tidak boleh melepas tusuk kontak dengan cara menarik kebel listrik, tetapi
harus dengan cara memegang dan menarik tusuk kontak tersebut.

7
2.3 Material Peralatan Listrik Harus Memenuhi Standard dan Kualitas

Di Indonesia, semua peralatan dan komponen listrik yang digunakan


seharusnya memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) yang ditetapkan oleh
Badan Standarisasi Nasional (BSN). Oleh karena itu, semua peralatan yang
digunakan dalam instalasi listrik dan digunakan oleh pengguna instalasi listrik
harus lolos uji kelayakan. Berdasarkan Persyaratan Umum Instalasi Listrik ayat
202 A2, semua peralatan listrik yang akan dipergunakan dalam instalasi listrik
harus memenuhi ketentuan Persyaratan Umum Instalasi Listrik.

Di Negara kita, peralatan listrik diuji oleh suatu lembaga dari Perusahaan
Listrik Negara, yaitu Lembaga Masalah Kelistrikan (LMK). Peralatan listrik yang
telah lolos uji mutu oleh Lembaga Masalah Kelistrikan diizinkan untuk memakai
tanda LMK. Peralatan yang dibungkus dengan bahan termoplastik, seperti
berselubung PVC, diberi tanda LMK yang dibuat timbul dan diletakkan pada
selubung luar. Lambang persetujuan ini dipasang pada kabel berselubung PVC,
contohnya kabel NYM. Adapun untuk kabel yang kecil seperti kabel NYA,
lambing persetujuan LMK berupa kartu.

Saat ini, hamper semua peralatan yang berkaitan dengan aktivitas manusia
menggunakan energi listrik sebagai sumber energi. Mulai dari alat-alat elektronik,
seperti televise, radio, bahkan mesin-mesin pada bengkel praktikkum. Semua
peralatan listrik tersebut pasti memerlukan daya listrik yang berbeda. Jika
semuanya dihidupkan secara bersamaan dalam suatu bangunan, akan terjadi suatu
pembebanan listrik. Apakah terjadi jika penyediaan daya listrik tidak mencukupi
untuk semua peralatan tersebut? Hal tersebut akan menyebabkan beban lebih
dalam instalasi tersebut. Oleh karena itu, pelaksana instalasi listrik harus
mengetahui dan mengukur daya listrik yang akan dipasang berdasarkan kebutuhan
saat ini dan masa yang akan datang. Dengan demikian, hal tesebut akan
meminimalkan resiko kebakaran akibat beban lebih dalam instalasi.

8
2.4 Komponen Instalasi Listrik

Dalam kehidupan sehari-hari, kita tentu tidak lepas dari alat-alat listrik.
Dalam pemasangan instalasi listrik, banyak komponen yang digunakan. Secara
garis besar, komponen dalam instalasi listrik dikelompokkan menjadi sebagai
berikut.

a. Bahan Penghantar
b. Kotak Kontak
c. Fitting
d. Sakelar

Semua komponen listrik yang digunakan dalam instalasi listrik harus memenuhi
persyaratan berikut.

1. Andal, artinya menjamin kelangsungan kerja instalasi listrik pada


kondisi normal.
2. Aman, semua komponen listrik yang dipasang dapat menjamin
keamanan sistem instalasi listrik.
3. Kontinuitas, komponen listrik dapat bekerja secara terus-menerus
pada kondisi normal.

Berikut ini komponen-komponen dalam instalasi listrik yang biasa digunakan


dalam kehidupan sehari-hari.

1. Bahan Penghantar Listrik

Bahan penghantar merupakan bahan yang berfungsi sebagai


penghubung dan penghantar aliran listrik dari satu komponen listrik ke
komponen listrik yang lain. Bahan penghantar yang digunakan dalam
instalasi listrik harus memenuhi syarat dan sesuai dengan tujuan
penggunaannya, serta telah diuji mutunya oleh lembaga yang berwenang.
Ukuran penghantar listrik dinyatakan dalam ukuran luas penampang inti
penghantar dan dinyatakan dengan satuan mm2.

9
Bahan penghantar yang biasa digunakan sebagai penghantar aliran
listrik adalah bahan tembaga atau aluminium. Bahan tembaga yang
digunakan sebagai penghantar listrik harus memiliki kemurnian minimal
99,9 %. Tahanan jenis bahan tembaga yang disyaratkan tidak melebihi
0,017241 ohm. mm2/m pada suhu 20 C, atau sama dengan daya hantar 50
siemen= 100% IACS (International Annealied Copper Standard).
Koefisien suhu awal 20 C adalah 0,04 % per derajat celcius. Jika terjadi
kenaikan suhu 20 C, akan terjadi kenaikan tahanan jenis 4%. Luas
penampang penghantar tembaga harus memenuhi standar internasional.

Begitu pula halnya dengan bahan aluminium. Bahan aluminium yang


dijadikan sebagai bahan penghantar arus listrik harus merupakan
aluminium murni. Pada umumnya, bahan aluminium yang dijadikan
penghantar listrik memiliki kemurnian lebih dari 99,9 %. Bahan
aluminium tersebut memiliki tahanan jenis untuk hantaran yang telah
dibakukan, yaitu kurang dari 0,028264 ohm.mm2/m pada suhu 20 C atau
sama dengan daya hantar sekurang-kurangnya 61% IACS (Intenational
Annealid Copper Standard). Daya hantar bahan aluminium dipengaruhi
oleh keadaan kekerasannya, tetapi tidak sebesar daya hantar bahan
tembaga. Aluminium keras dengan kekuatan tarik 150-159 N/mm2 hanya
kira-kira 1% lebih rendah daripada daya hantar aluminium lunak.
Koefisien suhu pada suhu awal 20 C adalah 0,04% per derajat celcius dan
berat jenisnya pada suhu tersebut 2,7dan 8,9.

Daya aluminium sama dengan 61% IAC maka tahanan penghantar


yang sama diperlukan luas penghantar adalah 100/60 luas penghantar
tembaga = 1,64 luas penghantar tembaga atau jika memperhitungkan
diameter penghantar adalah 1,64 dikali diameter tembaga.

Berat aluminium jika dibandingkan dengan berat tembaga adalah 1,64


(2,7/8,9) 100% = 50% berat tembaga. Jadi, penghantar aluminium
dibanding dengan tembaga akan 50% lebih ringan, namun diameter
aluminium akan 28% lebih besar daripada diameter tembaga. Dengan

10
demikian, penggunaan kawat aluminium akan lebih hemat dan
penggunaan isolasi lebih sedikit karena diameternya lebih besar 28%.

2. Kabel Instalasi

Kabel instalasi yang memiliki selubung banyak digunakan dalam


instalasi listrik. Kabel tersebut sangat banyak digunakan karena beberapa
hal. Jika dibandingkan dengan kabel dalam pipa, kabel instalasi
berselubung memiliki beberapa kelebihan, di antaranya lebih mudah
dibengkokan dan lebih tahan terhadap pengaruh asam dan uap atau gas.

Pada kabel instalasi berselubung, terdapat beberapa huruf untuk


memberikan kode pada kabel tersebut. Berikut beberapa pengertian huruf
yang digunakan pada kode kabel berselubung.

a. N : kabel standar dengan penghantar tembaga


b. NA : kabel standar dengan penghantar aluminium
c. Y : kabel dengan isolasi selubung PVC
d. F : kabel dengan perisai kawat baja pipih
e. R : kabel dengan perisai kawat baja bulat
f. Gb : kabel spiral pita baja
g. re : kabel penghantar padat bulat

h. rm : kabel penghantar bulat kawat banyak


i. se : kabel penghantar padat bentuk sektor
j. sm : kabel penghantar kawat banyak bentuk sector

11
Gambar 2.1 Kawat Penghantar

Berikut ini contoh penggunaan kode huruf pada kabel berselubung. Pada sebuah
kabel berselubung tertulis kode NAYFGbY 4 80 SM 0,8/1 kV. Artinya , kabel
tersebut merupakan kabel jenis standar dengan penghantar aluminium kawat
banyak bentuk sektor, berisolasi dan berselubung PVC, dengan perisai kawat baja
pipih dan spiral pita baja, jumlah urat empat, luas penampang nominal masing-
masing 80 mm2, dan tegangan kerja nominal 0,8/1 kV.

Berikut ini tabel kemampuan penghantaran arus kabel instalasi berbahan


tembaga, berisolasi, dan berselubung PVC.

Luas Kemampuan Hantar


Kemampuan Hantar
Penampang Arus Nominal
Arus Maksimum
Nominal Kabel Maksimum Pengaman
mm2 Ampere (A) Ampere (A)
1,5 19 20
2,5 25 25
4 34 35
6 44 50
10 60 63
16 82 80

12
25 108 100
35 134 125
50 167 160
70 207 224
95 249 250
120 291 300
150 334 355
185 380 355
240 450 425
200 520 500

Tabel 2.1 Kemampuan Hantar Arus Kabel Bahan Tembaga (Hapidin, Asep.
Tata Cara Pemasangan Instalasi Listrik. 2009)

3. Alat Kontak Listrik

Alat kontak listrik terdiri atas beberapa jenis, yaitu kotak kontak (stop
kontak), kontak tusuk, dan kontak hubung bagi.

a. Kotak- Kontak (Stop Kontak)

Stop Kontak adalah komponen instalasi listrik yang berupa tempat untuk
mendapatkan sumber tegangan listrik yang diperlukan untuk peralatan
listrik. Sumber tegangan listrik tersebut berasal dari hantaran fasa dan
netral dari tegangan listrik jala-jala PLN.

13
\

Gambar 2.2 Stop Kontak

b. Kontak Tusuk

Kontak tusuk digunakan untuk menghubungkan peralatan listrik yang


dipasang tetap ataupun yang dapat dipindah-pindahkan.

Berikut ketentuan-ketentuan penggunaan dan pemasangan kontak tusuk.

1. Kontak tusuk dinding satu fasa harus dipasang hingga kontak netralnya
ada di sebelah kanan (PUIL ayat 206 B4).
2. Kontak tusuk dinding yang dipasang kurang dari 1,25 m di atas lantai
harus dilengkapi dengan tutup (PUIL ayat 840 C5).
3. Kotak-kontak yang dipasang di lantai harus tertutup (PUIL ayat 511
B4).
4. Kotak-kontak dinding dengan pengaman harus dipasang hantaran
pengaman (PUIL ayat 321 B1 sub b4).
5. Ruangan yang dilengkapi dengan kotak-kontak dengan kotak
pengaman

14
Gambar 2.3Kontak Tusuk

c. Kontak Hubung Bagi

Kontak hubung bagi harus terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar,
tahan lembab, dan kokoh (PUIL ayat 610 A1). Pada setiap hantaran fasa
keluar suatu perlengkapan hubung bagi harus dipasang pengaman arus,
kecuali jika potensial hantaran netralnya tidak selalu mendekati potensial
tanah. Setiap peralatan listrik, kecuali kotak kontak dengan kemampuan
hantar arus nominal 16 A atau lebih, harus merupakan rangkaian akhir
tersendiri, kecuali jika peralatan tersebut merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari suatu unit instalasi (PUIL ayat 602 N1). Kontak hubung
bagi yang akan digunakan dalam instalasi listrik harus memenuhi
persyaratan berikut.

1. Kontak hubung bagi harus memiliki konstruksi yang kokoh,


terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar dan tahan lembab.
2. Kontak hubung bagi yang berdiri sendiri sekurang-kurangnya
harus memiliki satu sakelar dengan kemampuan arus nominal
pengaman, tetapi tidak kurang dari 10 A.
3. Sakelar masuk boleh ditiadakan jika kontak hubung bagi
merupakan supply dari kontak hubung bagi lainnya.

15
4. Fitting

Fitting merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk memasang


lampu listrik. Berdasarkan penggunaannya, jenis fitting dapat dibagi
menjadi fitting langit-langit, fitting gantung, dan fitting kedap air.

5. Sakelar

Sakelar merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk memutuskan


dan menghubungkan rangkaian listrik. Untuk keamanan dalam instalasi
listrik, sakelar yang akan digunakan harus memenuhi syarat-syarat berikut.

1. Dalam keadaan terbuka, bagian sakelar bergerak harus tidak


bertegangan (PUIL ayat 206 B1).
2. Sakelar harus tidak terhubung dengan sendirinya akibat pengaruh
gaya berat (PUIL ayat 206 B1).
3. Sakelar harus memiliki kemampuan minimal sesuai dengan daya
alat yang dihubungkan dalam rangkaian listrik, tetapi tidak boleh
lebih dari 5 A (PUIL ayat 840 C6).

6. Pengaman Instalasi (Miniature Circuit Breaker/MCB)

MCB bekerja dengan cara pemutusan hubungan yang disebabkan oleh


aliran listrik lebih dengan menggunakan elektromagnet/bimetal. Cara kerja
dari MCB ini adalah memanfaatkan pemuaian dari bimetal yang panas
akibat arus yang mengalir untuk memutuskan arus listrik. Kapasitas MCB
menggunakan satuan Ampere (A), kapasitas MCB mulai dari 1 A, 2 A,
4A, 6A, 10A, 16A, 20A, 25A, 32A. MCB yang digunakan harus memiliki
logo SNI pada MCB tersebut. Cara mengetahui daya maximum dari MCB
adalah dengan mengalikan kapasitas dari MCB tersebut dengan 220 V
(tegangan umum di Indonesia).

Contoh : Untuk MCB 6 A mempunyai kapasitas daya listrik sebesar

6A 220 V = 1200 VA

16
Beberapa kegunaan MCB :

1. Membatasi penggunaan listrik


2. Mematikan listrik apabila terjadi hubung singkat
3. Mengamankan instalasi listrik

Gambar 2.4 Konstruksi MCB tunggal 1 Kutub

2.5 Segitiga Daya

Mari kita awali dengan penjelasan mengenai daya listrik terlebih dahulu.
Seringkali terjadi kebingungan antara daya dan energi. Energi didefinisikan
sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Energi memiliki satuan Joule atau
Btu. Sedangkan daya didefinisikan sebagai laju energi yang dibangkitkan atau
dikonsumsi tiap waktu. Satuan dari daya adalah Joule/detik atau Watt. Maka
satuan energi listrik adalah watt-detik atau lebih populer dengan watt-hour.

Dalam sistem listrik AC / Arus bolak-balik ada tiga jenis daya untuk beban
yang memiliki Impedansi (Z),yaitu:

1. Daya Semu (S)


Satuannya VA (Volt Ampere) Pada beban impedansi (Z), Daya semu adalah
daya yang terukur atau terbaca pada alat ukur. Daya semu adalah penjumlahan
daya aktif dan reaktif secara vektoris.

17
2. Daya Reaktif (Q),
Satuannya VAR (Volt Ampere Reaktif). Daya reaktif adalah daya yang timbul
akibat adanya efek induksi elektromagnetik oleh beban yang mempunyai nilai
induktif (karena fase arus tertinggal / lagging terhadap tegangan) atau kapasitif
(fase arus mendahului/leading terhadap tegangan).

3. Daya Aktif(P),
Satuannya W (Watt) Daya aktif disebut juga daya nyata yaitu daya yang
dibutuhkan oleh beban.

Gambar 2.5 Segitiga Daya

Jika digambarkan dalam bentuk segitiga daya, maka daya semu direpresentasikan
oleh sisi miring dan daya aktif maupun reaktif direpresentasikan oleh sisi-sisi
segitiga yang saling tegak lurus.
Dari gambar diatas terlihat pula bahwa semakin besar nila daya reaktif (Q) akan
meningkatkan sudut antara daya nyata dan daya semu atau biasa disebut dengan
power factor / COS , sehingga daya yang terbaca pada alat ukur (S) lebih besar
daripada daya yang sesungguhnya dibutuhkan oleh beban (P).Secara Matematis
dapat dituliskan .

S=V x I (VA)

P=V x I x Cos (W)


Q=V x I x Sin (VAR)

18
dimana : V adalah tengangan dengan satuan Volt, I adalah arus listrik
dengan satuan Ampere, dan adalah nilai sudut pada faktor daya.

2.6 Jenis-Jenis Beban Listrik

Dalam sistem listrik arus bolak-balik, jenis beban dapat diklasifikasikan menjadi
3 macam, yaitu :
1. Beban Resistif (R)

Beban resistif (R) yaitu beban yang terdiri dari komponen tahanan ohm saja
(resistance), seperti elemen pemanas (heating element) dan lampu pijar.
Beban jenis ini hanya mengkonsumsi beban aktif saja dan mempunyai faktor
daya sama dengan satu. Tegangan dan arus sefasa. Persamaan daya sebagai
berikut :
Dengan :
P = daya aktif yang diserap beban (watt)
V = tegangan yang mencatu beban (volt)
I = arus yang mengalir pada beban (A)

2. Beban Induktif (L)

Beban induktif (L) yaitu beban yang terdiri dari kumparat kawat yang
dililitkan pada suatu inti, seperti coil, transformator, dan solenoida. Beban ini
dapat mengakibatkan pergeseran fasa (phase shift) pada arus sehingga bersifat
lagging. Hal ini disebabkan oleh energi yang tersimpan berupa medan
magnetis akan mengakibatkan fasa arus bergeser menjadi tertinggal terhadap
tegangan. Beban jenis ini menyerap daya aktif dan daya reaktif. Persamaan
daya aktif untuk beban induktif adalah sebagai berikut :
Dengan :
P = daya aktif yang diserap beban (watt)
V = tegangan yang mencatu beban (volt)
I = arus yang mengalir pada beban (A)
= sudut antara arus dan tegangan

19
3. Beban Kapasitif (C)

Beban kapasitif (C) yaitu beban yang memiliki kemampuan kapasitansi atau
kemampuan untuk menyimpan energi yang berasal dari pengisian elektrik
(electrical discharge) pada suatu sirkuit. Komponen ini dapat menyebabkan
arus leading terhadap tegangan. Beban jenis ini menyerap daya aktif dan
mengeluarkan daya reaktif. Persamaan daya aktif untuk beban induktif adalah
sebagai berikut :
Dengan :
P = daya aktif yang diserap beban (watt)
V = tegangan yang mencatu beban (volt)
I = arus yang mengalir pada beban (A)
= sudut antara arus dan tegangan

20
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 JenisPenelitian

Penelitian yang akandilakukanadalahjeniskasusdanpenelitianlapangan.


Denganpermasalahan yang terjadi di lapangan (KampusPoliteknikNegeri
Manado), makadilakukanpenelitianberupastudi (mempelajari)
kasussehinggadapatmemecahkanmasalahdenganmemberikansebuahsolusiberupare
komendasidan data penelitiansesuaidenganhasilanalisa.

3.2 VariabelPenelitian

Untukkegiatanpenelitianini, telahditentukanvariabelpenelitian yang


terukur, berupadayabebanlistrik. Dalamhalini, fokuspenelitian
(studi)adalahkebutuhanbebanlistrikpadaobjek yang ada,
yaitukampusPoliteknikNegeri Manado.

3.3 MetodePengumpulan Data

Metode yang digunakanuntukmemperoleh data yang akandianalisaadalah,


berikutini :

3.4.1 MetodeObservasi

Kegiatanobservasidilakukandenganmengambil data secaralangsung.


Mencatatdanmenghitungdayabebanlistrikterpasang yang ada di
lingkungankampusPoliteknikNegeri Manado.Penelitian (studi)
inisudahdimulaisecarabertahapsejaktanggal 10 November 2014,
padasaatkegiatanpraktekkerjalapanganmahasiswaTeknikElektro semester 7
program studi D-IV TeknikListrik di unit
PerencanaandanSistemInformasiPoliteknikNegeri Manado
sesuaidengansurattugas No.5391/ PL12.1/TU/2014 yang

21
dikeluarkanolehKepala Sub
BagianPerencanaandanKepalaAdministrasiUmumdanKeuangan, Bpk.
Tony Alalinti, S.Kom, MM.Kom., untukmelakukanpengambilan data
bebanterpasang di kampusPoliteknikNegeri Manado, sehingga data primer
bebanterpasanguntukbeberapajenisbebantelahtersediadanselanjutnyaakandi
sempurnakandalampenelitianini.

3.4.2 MetodeWawancara

Metodeinidigunakanapabilapadasaatpengambilan data bebanlistrikyang


diperolehmasihkurangjelas,
makadapatdilakukanwawancarakepadateknisiataumelakukankonsultasipad
abagianpemeliharaandanperbaikankelistrikan di kampus.

3.4.2 MetodeStudiPustaka

Metodeinidigunakanuntukmencarireferensinilai standard yang


akandijadikanperbandingandengan data lapangan (nilaidayabeban), yaitu
SNI dan PUIL 2000.

3.4 MetodeAnalisis

Setelahsemua data telahdiperoleh,


makadilakukanmetodeanalisisberupaperhitungandayabebanterpasang,
dayamasing-masingjenisbeban, dankapasitaspenambahanbebanlistriksesuai
standard. Setelahitu,
memberikanhasilperbandingandanrekomendasiuntukpenyesuaiandengan standard
PUIL 2000 danSNI.Untukmempermudahanalisis data,
makadisajikanalurberpikirdalambentuk diagram alir (flowchart), berikutini :

22
KampusPoliteknikNege
ri Manado

Pengambilan Data
BebanListrikTerpa
sang

PerhitunganBebanListrik

Perbandingan Tidak
Data
denganStanda
rd ?

Ya

KesimpulanPenelitian
/Rekomendasi

Gambar 3.1 Diagram AlirKonsepPenelitian

23
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN

4.1 Data Beban Listrik Terpasang pada Jurusan Teknik Sipil

Berikut ini adalah data beban terpasang pada Jurusan Teknik Sipil dengan
jenis beban sebagai berikut :

A: Lampu ; B: AC ; C: Komputer ; D: Printer ; E: TV ; F: LCD Proyektor

Data Beban Pemakaian


Nama
No Jenis Beban Daya Beban
Ruangan Total
A B C D E F A B C D E F
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Ruang Kelas
1 Sipil D-1V 4 2 240 2240 2480
A1.01
Ruang Kelas
2 Sipil D-1V 4 1 240 1120 1360
A1.02
3 Musholah 6 1 240 1120 1360
4 UKM KSR 4 1 240 1230 1470
5 UKM PERS 1 1 25 100 125
6 UKM BKK 2 1 50 1230 1280
Ruang Kelas
7 4 240 240
A1.03
Ruang Kelas
8 1 25 25
A1.04
Sekretariat
9 5 1 100 1120 1220
Badan Tazkir
Sekretariat
10 1 25 25
KMK
11 UKM Theater 1 25 25
Sekretariat
12 1 25 25
BEM
13 Koridor 12 300 300
Lantai 2
Ex.Rg
14 Presentasi 11 2 275 2984 3259
Bag1
Ex.Rg
15 24 2 600 2984 3584
Presentasi

24
Bag2
16 Ruang Dosen 10 1 250 200 450
17 Ruang Kajur 18 2 1 5 1 450 2984 100 460 300 3994
Ruang
18 8 1 5 1 1 480 1230 500 100 300 2610
Administrasi

Ruang
19 8 1 2 2 480 1230 200 200 2110
Kaprodi
Ruang Kelas /
20 8 1 320 1119 1439
Perpus
Ruang Kelas
21 9 1 360 1119 1479
A2.03
22 Lab.Komputer 4 2 22 1 1 240 2460 2200 100 300 5300
23 Pantry 1 25 25
24 Toilet 1 25 25
25 Ruang A3.01 14 560 560
26 Ruang A3.02 12 2 960 6060 7020
27 Ruang A3.03 12 2 960 6060 7020
28 Ruang A3.04 12 2 960 6060 7020
29 Ruang A3.05 12 2 960 6060 7020
30 Ruang A3.06 12 2 960 6060 7020
31 Ruang A3.07 12 2 960 6060 7020
32 Ruang A3.08 12 2 960 6060 7020
33 Rg. Gudang 1 25 25

TOTAL 83935

Nama Jumlah
No. Jenis Beban Daya/Unit Total Daya
Ruangan (Unit)
1 Lab Kayu Alat Penyedot 1 10 HP = 7460 Watt 7460 Watt
debu
Mesin Type 2 3 HP =2238 Watt 4476 Watt
Champ Fond
Mesin Potong 2 4146 Watt 8923 Watt
Type Verona VB-
640
Mesin Type High 1 12 HP=8952 Watt 8952 Watt
Point M6F6 B08-
017
Mesin Type 1 10.000 Watt 10.000 Watt
STETON SS 0908
Mesin Reducer 1 1 HP =746 Watt 746 Watt
Kayu
Mesin Bor 1002 2 2200 Watt 4400 Watt
Mesin Bor 1003 1 750 Watt 750 Watt
Mesin Senso 2 2,5 HP= 1865 Watt 3730 Watt
Mesin Type S-45 1 2 HP=1492 Watt 1492 Watt
Kompresor 1 2 HP=1492 Watt 1492 Watt

25
Mesin Type 5P540 1 2200 Watt 2200 Watt
Mesin Type Lazari 1 6250 Watt 6250 Watt
3200
Mesin Potong 1 600 Watt 600 Watt
Ruang Lampu 4 40 Watt 160 Watt
Teknisi
Ruang Alat Lampu 4 40 Watt 160 Watt
2 Lab Uji Lampu 30 25 750 Watt
Bahan
Kipas 3 45 135 Watt
Mesin Type 1 880 Watt 880 Watt
1706D0001 ELE
Mesin Type 1 2860 Watt 2860 Watt
17050002 ELE
Mesin Type 1912 1 700 Watt 700 Watt
B0001
Mesin Type SEW 1 1100 Watt 1100 Watt
0012
Mesin Type Matest 1 450 Watt 450 Watt
TREVIOLO
Mesin Pencampur 1 2200 Watt 2200 Watt
Kipas 1 120 Watt 120 Watt
OVEN/PEMANAS 2 450 Watt 900 Watt
Toilet 1 Lampu 1 25 Watt 25 Watt
Ruang Ajar Lampu 2 80 Watt 160 Watt
Ruang Lampu 1 80 Watt 80 Watt
Kepala Lab Komputer 1 90 Watt 90 Watt
& Alat AC 1 880 Watt 880 Watt
Dispenser 1 290 Watt 290 Watt
TOTAL 73.251Watt
3 Lab Uji Lampu 6 40 Watt 240 Watt
Tanah
Alat Uji Tanah 1 5 HP = 3730 Watt 3730 Watt
OVEN/PEMANAS 1 500 Watt 500 Watt
Ruang Lampu 2 40 Watt 80 Watt
Kepala Lab Komputer 1 95 Watt 95 Watt
Printer 1 100 Watt 100 Watt
Ruang Alat Lampu 2 40 Watt 80 Watt
TOTAL 4.825 Watt

26
4.2 Data Beban Listrik Terpasang pada Jurusan Teknik Elektro

Berikut ini adalah data beban terpasang pada Jurusan Teknik Elektro dengan
jenis beban sebagai berikut :

A: Lampu ; B: AC ; C: Komputer ; D: Printer ; E: TV ; F: LCD Proyektor

Data Beban Pemakaian


Nama
No Jenis Beban Daya Beban
Ruangan Total
A B C D E F A B C D E F
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Ruang Kuliah
1 6 240 240
01
Ruang Kuliah
2 6 240 240
02
Ruang Kuliah
3 6 240 240
03
Ruang Kuliah
4 6 240 240
04
5 Ruang Lab 05 6 2 12 1 1 240 2625 900 90 3855
6 Ruang 06 2 50 50
Ruang Dosen
7 6 1 240 1120 1360
07
Ruang Admin
8 5 1 4 2 1 200 1120 400 220 150 2090
08
Ruang Kuliah
9 6 2 240 2240 2480
09
Ruang Kuliah
10 8 2 320 2240 2560
010
Lab. Komputer
11 8 2 12 320 1760 1140 3220
011
Ruang Kuliah
12 4 2 15 1 160 2240 1425 200 4025
Multimedia
Ruang Kuliah
13 6 240 240
013
Ruang Kuliah
14 6 1 5 240 880 500 1620
Lab Komputer
Ruang Kuliah
15 6 240 240
015
Ruang Kuliah
16 6 240 240
016
Ruang Kuliah
17 6 240 240
017
18 Kantin 1 1 25 25
19 Toilet Kantin 1 40 40
20 Toilet 1 1 25 25
21 Toilet 2 1 25 25

27
22 Kantin 2 1 40 40
Koridor
23 14 40 560
Jurusan
24 Ruang Kajur 2 1 25 880 50
25 Toilet Kajur 1 25 25
26 Ruang Sekjur 1 1 1 25 880 100 100 1105
27 Ruang Kormin 1 1 1 25 880 100 100 907
Ruang Kuliah
28 6 1 240 880 1120
018
Ruang Kuliah
29 6 1 240 880 1120
019
Ruang Kuliah
30 8 2 320 1760 2080
020
Ruang Kuliah
31 6 240 240
021
Ruang Kuliah
32 6 1 240 880 1120
022
Ruang Kuliah
33 6 240 240
023
Ruang Kuliah
34 6 1 240 970 1210
024
Ruang Kuliah
35 8 2 320 880 1200
025
Ruang Kuliah
36 6 1 240 880 1120
026
Ruang Kuliah
37 6 2 1 1 240 1760 100 100 2200
027/KAPRODI
Ruang Kuliah
38 6 1 240 880 1120
028
Ruang Kuliah
39 8 2 320 1760 2080
029
Ruang Kuliah
40 6 1 240 880 1120
030
Ruang Kuliah
41 6 240 240
031
Ruang Kuliah
42 6 240 240
032
Ruang Kuliah
43 6 240 240
033
Ruang Kuliah
44 6 240 240
034
45 Toilet 1 1 25 25
46 Toilet 2 1 25 25
Ruang Baca
47 3 75 75
Tugas Akhir
48 Koridor 10 400 400
TOTAL 246 31 51 4 2 1 43.437

28
Nama Jumlah
No. Jenis Beban Daya/Unit Total Daya
Ruangan (Unit)
1 Bengkel Lampu 14 40 Watt 560 Watt
Listrik Dasar
Bor 1 3200 Watt 3200 Watt
Gerinda 1 500 Watt 500 Watt
Rangkaian 3 10 Ampere 6000 Watt
instalasi Papan (1 Ph) = 2000
Watt
Rangkaian 5 10 Ampere 6000 Watt
Instalasi Sudomo (1 Ph) = 2000
Watt
2 Bengkel Lampu 6 40 Watt 240 Watt
Instalasi
Tenaga dan
Instalasi
Dinding
Motor Listrik 6 2 HP= 1492 8952 Watt
Watt
Beban 6 1200 Watt 7200 Watt
Pencahayaan
Group
3 Ruang Alat Lampu 3 40 Watt 120 Watt
Lab Dasar
Listrik
4 Koridor/Pintu Lampu 4 25 Watt 100 Watt
Masuk Lab
Lab Lampu 8 40 Watt 320 Watt
5 Pengukuran
Dasar
Peralatan Dasar 4 440 Watt 1760 Watt
Alat ukur
Lab Lampu 8 40 Watt 320 Watt
6 Elektronika
Digital
Komputer 2 110 Watt 220 Watt
Peralatan 3 450 Watt 1350 Watt
Elektronika
7 Lab Otomasi Lampu 6 80 Watt 480 Watt
Panel Otomasi 4 10 Ampere, 23.694,45
Industri 5.923 Watt Watt
8 Lab PLC Lampu 2 60 Watt 120 Watt
Komputer 12 110 Watt 1320 Watt
AC 1 880 Watt 880 Watt
9 Ruang Alat 2 Lampu 2 60 Watt 120 Watt
Lab. Lampu 2 40 Watt 80 Watt
10
Elektronika

29
Daya
AC 1 800 Watt 800 Watt
TOTAL 64.336 Watt

Lab M&R Lampu 8 40 Watt 320 Watt


11
Listrik
Modul AC 2 1120 Watt 2240 Watt
Lab. Sistem Lampu 6 40 Watt 240 Watt
12
Proteksi
Modul Praktikkum 3 6 Ampere, 3960 Watt
1230 Watt
Lab. Lampu 3 60 Watt 180 Watt
13 Konversi,
Distribusi
Modul Mesin 3 1,5 HP=1119 3357 Watt
Listrik Watt
Lab. Ajar Lampu 2 40 Watt 80 Watt
14
Elektronika
TOTAL 10.377 Watt

30
4.3 Data Beban Listrik Terpasang pada Jurusan Teknik Mesin

Berikut ini adalah data beban terpasang pada Jurusan Teknik Mesin dengan
jenis beban sebagai berikut :

A: Lampu ; B: AC ; C: Komputer ; D: Printer ; E: TV ; F: LCD Proyektor

Data Beban Pemakaian


Nama
No Jenis Beban Daya Beban
Ruangan Total
A B C D E F A B C D E F
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Ruang
1 4 240 240
Kuliah 01
Ruang
2 8 2 480 1590 1638
Kuliah 02
Ruang
3 8 2 480 1590 1638
Kuliah 03
4 Aula Jurusan 5 200 200
Ruang
5 4 1 160 1140 1300
Kuliah 04
Ruang
6 2 1 120 1140 1260
Kuliah 05
7 Koridor Lt.1 1 40 40
Ruang
8 4 240 240
Kuliah 06
Ruang
9 4 1 240 1200 1440
Kuliah 07
Ruang
10 2 1 120 1200 1320
Perpustakaan
11 Toilet 2 80 90
Lab
12 4 2 22 240 2230 3300 5770
Komputer
13 Ruang 08 8 1 480 1030 1510
Ruang
14 Kantor 2 120 120
Jurusan
15 Ruang Kajur 2 80 80
16 Koridor Lt.2 3 180 180

Total 64 11 22 2646 11120 3300 17066

31
Nama Jumlah
No. Jenis Beban Daya/Unit Total Daya
Ruangan (Unit)
1 Ruang Mesin Cutting 2 800 Watt 1600 Watt
Produksi Plastik
Mesin Cutting 3 7000 Watt 21.000 Watt
Plat
Mesin Bending 1 750 Watt 750 Watt
Mesin Bending 4 800 Watt 3200 Watt
Pipa
Mesin Krom Plat 1 4000 Watt 4000 Watt
Mesin Bor 4 1 HP = 746 Watt 746 Watt
Mesin Milling 3 3 HP =2238 Watt 6714 Watt
Chen Ho
Mesin Bubut 5 700 Watt 3500 Watt
Mesin Trais 2 800 Watt 1600 Watt
Gurinda 3 450 Watt 1350 Watt
Mesin Skap 5 450 Watt 2250 Watt

2 Ruang Bubut Mesin Stemping 3 500 Watt 1500 Watt


3 Ruang Kepala Komputer 1 90 Watt 90 Watt
Lab Kerja
Bangku
4 Ruang Kepala Komputer 1 90 Watt 90 Watt
Lab
Permesinan
5 Ruang Kepala Komputer 1 90 Watt 90 Watt
Lab Produksi
6 Ruang AC 1 1230 Watt 1230 Watt
Pneumatik Komputer 1 95 Watt 95 Watt
Trainer 1 2300 Watt 2300 Watt
Pneumatik
7 Ruang Mesin Las 4 1200 Watt 4800 Watt
Pengelasan Gurinda 2 900 Watt 1800 Watt
TOTAL 58.705 Watt

32
4.4 Data Beban Listrik Terpasang pada Jurusan Akuntansi

Berikut ini adalah data beban terpasang pada Jurusan Akuntansi dengan jenis
beban sebagai berikut :

A: Lampu ; B: AC ; C: Komputer ; D: Printer ; E: TV ; F: LCD Proyektor

Data Beban Pemakaian


N Nama
Jenis Beban Daya Beban Tota
o Ruangan
A B C D E F A B C D E F l
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 G-1 Rg.Kajur 1 1 60 880 940


G-2 Staf 20
2 12 2 2 2 720 1760 345 3025
Admin. 0
G-3
10
3 Kaprodi/Perpu 12 2 3 1 720 1760 345 2925
0
s
Ruang 13
4 2 1 120 250
Tunggu 0
G-4 Staf 21
5 10 2 1 2 600 1760 115 2685
Dosen 0
G-5 Lab 2 276
6 12 2 2 480 1760 420 5420
Komputer 4 0
G-6 Kelas IB
7 12 2 480 1760 2240
D3
G-7 Kelas VA
8 12 2 480 1760 2240
D3
G-8 Kelas VB
9 12 1 1 480 880 210 1570
D3
F-1 Kelas IA
10 6 2 360 1760 2120
D4
F-2 Kelas IB
11 6 2 360 1760 2120
D4
F-3 Kelas IC
12 6 2 360 1760 2120
D4
F-4 Kelas ID
13 6 2 360 1760 2120
D4
F-5 Kelas IE
14 6 2 360 1760 2120
D4
Toilet 1
15 1 25 25
Gdg.F
Toilet 2
16 1 25 25
Gdg.F
Toilet 3
17 1 25 25
Gdg.F
18 Rg.Kelas E.1 6 2 360 1760 2120
19 Rg.Kelas E.2 6 2 360 1760 2120

33
20 Rg.Kelas E.3 6 2 360 1760 2120
21 Rg. HIMAJU 1 60 60
22 Rg.Kelas E.4 6 2 360 1760 2120
23 Rg.Kelas E.5 6 2 360 1760 2120
24 Rg.Kelas E.6 6 2 360 1760 2120
25 Rg.Kelas E.7 6 2 360 1760 2120
26 Rg.Kelas E.8 6 2 360 1760 2120
27 Rg.Kelas E.9 6 2 360 1760 2120
Toilet 1
28 1 25 25
Gdg.E
Toilet 2
29 1 25 25
Gdg.E
Toilet 3
30 1 25 25
Gdg.E
Rg.Kelas Aula
31 7 280 280
1
Rg.Kelas Aula
32 7 280 280
2
Rg.Kelas Aula
33 6 240 240
3
Rg.Kelas Aula
34 6 240 240
4
Rg.Kelas Aula
35 3 120 120
5
36 Rg.UKM 1 20 20
37 Toilet 1 2 20 20
38 Toilet 2 3 20 60
Teras Aula
39 3 20 60
Lama
214 42 30 5 1 3 10710 36960 3565 510 130 630 52505
TOTAL

34
4.5 Data Beban Listrik Terpasang pada Jurusan Administrasi Bisnis

Berikut ini adalah data beban terpasang pada Jurusan Administrasi Bisnis
dengan jenis beban sebagai berikut :

A: Lampu ; B: AC ; C: Komputer ; D: Printer ; E: TV ; F: LCD Proyektor

Data Beban Pemakaian


Nama
No Jenis Beban Daya Beban
Ruangan Total
A B C D E F A B C D E F
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

D-1 .1
Ruang
1 4 2 2 1 160 1760 220 90 2230
Kajur &
Sekjur
D.1.2
2 Ruang 8 2 1 320 220 95 635
Admin
D.2 Ruang
3 12 2 480 1760 2240
Kelas
4 Toilet 5 200 200
D.3 Ruang
5 12 2 1 720 1760 300 2780
Kelas
D.4 Ruang
6 12 1 720 880 1600
Kelas
D.5 Ruang
7 12 2 720 1760 2480
Kelas
D.6 Ruang
8 12 2 720 1760 2480
Kelas
D.7 Ruang
9 1 1 60 1260 1320
HIMAJU
D.8 Ruang
10 6 1 240 880 1120
Kelas
D.9 Ruang
11 8 1 480 1230 1710
Kelas
D.10 Ruang
12 6 2 360 1760 2120
Kelas
D.11 Ruang
13 12 2 720 1760 2480
Kelas
Koridor
14 5 200 200
Lt.1
Office
15 8 2 480 2460 2940
Model 1
Office
16 11 2 440 2460 2900
Model 2
Office
17 12 2 480 1760 2240
Model 3

35
D-12 Ruang
18 12 2 480 1760 2240
Kelas
Lab
19 8 2 24 320 1760 2688 4768
Komputer 1
D-13 Ruang
20 6 1 360 880 1240
Kelas
D-13 Ruang
21 1 60 60
Kaprodi
D-13 Ruang
22 1 60 60
Perpus
23 Toilet 8 320 320
Ruang
24 2 120 120
Dosen
D-14 Ruang
25 6 360 360
Kelas
D-15 Ruang
26 6 1 360 880 1240
Kelas
D-16 Ruang
27 12 2 720 2460 3180
Kelas
D-17 Ruang
28 6 1 360 1230 1590
Kelas
D-18 Lab
29 12 2 26 720 1760 3120 5600
Komputer 2
D-19 Ruang
30 12 2 720 2460 3180
Kelas
Koridor
31 10 400 400
Lt.2

TOTAL 248 36 54 2 1 12860 36440 6248 185 300 56033

4.6 Data Beban Listrik Terpasang pada Jurusan Pariwisata

Berikut ini adalah data beban terpasang pada Jurusan Pariwisata dengan jenis
beban sebagai berikut :

A: Lampu ; B: AC ; C: Komputer ; D: Printer ; E: Kitchen ; F: LCD Proyektor

Data Beban Pemakaian


Nama
No Jenis Beban Daya Beban
Ruangan Total
A B C D E F A B C D E F
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 Rg.Tunggu 6 150 150


2 Rg.P03 6 2 150 2400 2550
3 Rg.P04 6 2 150 2400 2550

36
4 Rg.P05 6 2 150 2400 2550
5 Rg.P06 4 1 100 880 980
6 Koridor 1 3 75 75
7 Tangga 2 50 50

Lantai 2
8 Lab Komputer 12 2 31 1 480 2400 3968 300 7148
9 Rg.Sekjur 2 1 2 1 1 80 1200 256 50 1586
10 Rg.Kajur 4 1 2 1 100 1200 256 1536
11 Rg.Toilet Kajur 1 25 25
Rg.Berkas
12 1 25 25
Kajur
Rg.Administrasi
13 2 1 50 100 164
1
Rg.Administrasi
14 1 1 25 100 153
II
15 Ruang III 6 2 120 2400 2520
16 Ruang IV 6 2 120 2400 2520
Koridor 3 75 75

Kitchen
17 Rg.Perabot 1 60 60
18 Rg.Dapur 2 4 80 5280 5360
19 Rg.Belajar 1 5 1 200 880 1080
20 Rg.Belajar 2 2 1 80 880 960
21 Rg.Praktikkum 10 1 400 1130 1530
Rg.Lab Tata
22 3 1 75 1492 1567
Graha 1
Rg.Lab Tata
23 3 1 75 1492 1567
Graha 2

TOTAL 97 19 37 1 4 3 2861 22954 4736 50 5280 900 36781

37
4.7 Data Beban Listrik Terpasang pada Gedung Direktorat

Berikut ini adalah data beban terpasang pada Gedung Direktorat dengan jenis
beban sebagai berikut :

A: Lampu ; B: AC ; C: Komputer ; D: Printer ; E: TV ;

F: Kipas ; G: TV ; H: Dispenser
Data Beban Pemakaian/ Riil
No. Nama Ruangan Jenis Beban Daya Beban
Total
A B C D E F G H A B C D E F G H
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Lantai 1
1 Ruang Unit 8 1 2 1 1 320 1120 220 110 95 1865
Humas
2 Ruang UPT 6 1 1 1 240 1120 95 110 1565
Buku Ajar
3 Ruang UPT 6 1 240 780 1020
Bisnis
Ruang
4 12 2 3 1 480 2240 300 150 3170
Akademik &
Kem.
5 Ruang Unit 8 1 2 2 320 1120 220 200 150 2010
Penelitian
6 Ruang UPT 8 1 1 2 1 320 1120 95 200 150 1885
Konseling
7 Ruang UPT 4 1 2 1 1 160 1120 220 95 150 1745
Kerjasama
8 Ruang Unit 8 1 1 1 320 1120 95 110 1645
Pengabdian
9 3 75 75
Toilet
10 24 864 864
Koridor
11 16 288 288
Koridor
12 15 270 270
Parkiran Depan
13 Parkiran 13 234 234
Belakang
14 Ruang Gudang / 8 320 320
Pantry
15 19900
AC Sentral Lt.1
19900
16 AC Sentral Lt.2
17 15700
AC Sentral Lt.3

38
18 19100
AC Sentral Lt.4

Total

Data Beban Pemakaian/ Riil


No. Nama Ruangan Jenis Beban Daya Beban
Total
A B C D E F G H A B C D E F G H
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Lantai 2
1 Ruang Kabag Umum 12 1 432 1120 1552
2 Ruang Perencanaan 12 2 1 1 1 1 432 2240 110 120 150 100 3152
3 Rg.SPI 6 1 1 1 1 216 1120 110 100 45 1591
4 Rg UPT Bahasa 3 2 1 1 54 220 110 50 434
5 Rg. QA 6 1 2 1 1 216 1120 190 110 130 1766
6 Rg. Bagian Keuangan 6 1 2 1 1 216 1120 190 110 130 1766
7 Rg.Staf Keuangan 3 54 54
8 Ruang Kepegawaian 12 1 6 3 1 1 432 1120 570 300 115 300 2837
9 Ruang Tata Usaha 6 1 4 1 1 216 1120 400 100 100 1936
10 Toilet Pria 3 75 75
11 Toilet Wanita 3 75 75
Total

Data Beban Pemakaian/ Riil


No. Nama Ruangan Jenis Beban Daya Beban
Total
A B C D E F G H A B C D E F G H
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Lantai 3
Rg. Kelas
1 8 1 288 1120 1408
Pariwisata
2 Ruang Direktur 12 2 1 432 200 150 782

3 Ruang PUDIR 1 18 1 1 648 1120 110 1878

4 Ruang PUDIR 2 6 1 108 110 218

5 Ruang PUDIR 3 16 288 288

6 Ruang PUDIR 4 15 1 1 270 120 140 530

7 Pantry 2 50 50

8 Koridor 12 216 216

9 Rg. Staf PD 1 6 1 1 1 216 1120 120 100 1556

10 Rg. Staf PD 3 1 1 36 120 156

39
11 Rg. Staf PD 4 6 108 108

7190

Data Beban Pemakaian/ Riil


No. Nama Ruangan Jenis Beban Daya Beban
Total
A B C D E F G H A B C D E F G H
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Lantai 4
1 Ruang Auditorium 33 594 594
2 Ruang 01 2 72 72
3 Toilet 3 75 75
4 Koridor 12 216 216

5 Koridor 8 288 288

Data Beban Pemakaian/ Riil


No. Nama Ruangan Jenis Beban Daya Beban
Total
A B C D E F G H A B C D E F G H
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Basement
1 Lobi 38 1468 1468
2 Ruang 1 2 1 1 72 78 70 220
3 Ruang 2 8 288 288
4 Ruang 3 4 144 144
5 Ruang 4 12 432 432
6 Lift 1 5500
7 Lift 2 5500

Total 13552

40
4.8 Faktor Daya Beban

Berikut ini adalah tabel faktor daya beban :

No. Nama Alat Faktor Daya


1 Televisi 0.75
2 Radio 0.60
3 VCD 0.73
4 Play Station 0.70
5 Monitor 0.85
6 Mini Compo 0.70
7 Kulkas 0.87
8 Lampu Neon 0.70
9 Air Conditioner 0.60
10 Charger Handphone 0.75
11 Charger Laptop 0.75
12 Charger MP4 0.75
13 Dispenser 0.60
14 Rice Cooker 0.68
15 Magic Jar 0.56
16 Blender 0.78
17 PC 0.80
18 Mesin Cuci 0.69
19 Pompa Air 0.78
20 Vacuum Cleaner 0.88
21 Hair Dryer 0.75
22 Catok Rambut 0.68
23 Ampli Gitar 0.79
24 Setrika 0.83
25 Bor Listrik 0.79
26 Microwave 0.65
27 Mixer 0.78
28 Subwoofer 0.79

Tabel 4.1 Faktor Daya Beban (F.Suryanto.2009)

41
4.9 Analisa Data

4.9.1 Kuat Arus Listrik pada Beban

Rumus yang digunakan untuk menghitung kuat arus listrik untuk instalasi fasa satu
adalah :

I =

dimana:

I = Kuat arus listrik maksimum yang boleh dilewati (Ampere)

P = Daya beban terpasang (Watt)

E = Tegangan terpasang (Volt)

Cos = Faktor Daya

- Kuat Arus Listrik AC

Arus listrik AC dengan daya 1120 Watt adalah :

I = .
= = 8,48 Ampere

Arus listrik AC dengan daya 880 Watt adalah :

I = .
= = 6,67 Ampere

- Kuat Arus Listrik Lampu

Arus listrik lampu dengan daya 25 Watt adalah :

I = .
= = 0,16 Ampere

Arus listrik lampu dengan daya 40 Watt adalah :

I = .
= = 0,22 Ampere

Arus listrik lampu dengan daya 60 Watt adalah :

I = .
= = 0,34Ampere

42
Arus listrik komputer dengan daya 100 Watt adalah:

I = .
= = 0,56 Ampere

Arus listrik printer dengan daya 90 Watt adalah :

I = .
= = 0,51 Ampere

Arus listrik LCD proyektor dengan daya 300 Watt adalah :

I = .
= .
= 1,72 Ampere

Arus listrik kipas dengan daya 45 Watt adalah :

I = .
= .
= 0,17 Ampere

Arus listrik TV dengan daya 200 Watt adalah :

I = .
= = 1,21 Ampere

Arus listrik TV dengan daya 250 Watt adalah :

I = .
= = 1,51 Ampere

Arus listrik dispenser dengan daya 95 Watt adalah :

I = .
= = 0,57 Ampere

4.9.2 Evaluasi Data

4.9.2.1 Total Beban Maksimal pada Gedung Teknik Sipil sebagai berikut :

Beban Induktif ruang kelas, yaitu :

AC = 66.590 VA

Lampu TL = 12.285 VA

maka total daya beban induktif adalah 78.875 VA

43
Beban kapasitif ruang kelas, yaitu :

Komputer = 3100 VA

Printer = 400 VA

TV = 660 VA

LCD Proyektor = 900 VA

maka total beban kapasitif adalah 5.060 VA

Pada jurusan Teknik Sipil, ruang kelas dengan beban 83.935 VA, dan bengkel
(workshop) dengan beban 78.076 VA. Sehingga total beban 162.011 VA = 162,011
KVA.

4.9.2.2 Total Beban Maksimal pada Gedung Teknik Elektro sebagai berikut :

Beban Induktif ruang kelas, yaitu :

AC = 28.975 VA

Lampu TL = 9.067 VA

maka total daya beban induktif adalah 38.042VA

Beban kapasitif ruang kelas, yaitu :

Komputer = 4.135 VA

Printer = 610 VA

TV = 350 VA

LCD Proyektor = 300 VA

maka total beban kapasitif adalah 5.395 VA

Pada jurusan Teknik Elektro, ruang kelas dengan beban 43.437 VA, dan bengkel
(workshop) dengan beban 74.673 VA. Sehingga total beban 118.150 VA = 118,15
KVA.

44
4.9.2.3 Total Beban Maksimal pada Gedung Teknik Mesin sebagai berikut :

Beban Induktif ruang kelas, yaitu :

AC = 11.120 VA

Lampu TL = 2.646 VA

maka total daya beban induktif adalah 13.766 VA

Beban kapasitif ruang kelas, yaitu :

Komputer = 3.300 VA

maka total beban kapasitif adalah 3.300 VA

Pada jurusan Teknik Mesin, ruang kelas dengan beban 17.066 VA, dan bengkel
(workshop) dengan beban 58.705 VA. Sehingga total beban 75.771 VA = 75,77
KVA.

4.9.2.4 Total Beban Maksimal pada Gedung Akuntansi sebagai berikut :

Beban Induktif ruang kelas, yaitu :

AC = 36.960 VA

Lampu TL = 10.710 VA

maka total daya beban induktif adalah 47.670 VA

Beban kapasitif ruang kelas, yaitu :

Komputer = 3.565 VA

Printer = 510 VA

TV = 130 VA

45
LCD Proyektor = 630 VA

maka total beban kapasitif adalah 4.835 VA

Pada jurusan Akuntansi total beban sebesar 52.505 VA = 52,5 KVA

4.9.2.5 Total Beban Maksimal pada Gedung Administrasi Bisnis sebagai berikut
:

Beban Induktif ruang kelas, yaitu :

AC = 36.440 VA

Lampu TL = 12.860 VA

maka total daya beban induktif adalah 49.300 VA

Beban kapasitif ruang kelas, yaitu :

Komputer = 6.248 VA

Printer = 185 VA

LCD Proyektor = 300 VA

maka total beban kapasitif adalah 6.733 VA

Pada jurusan Administrasi Bisnis total beban sebesar 56.033 VA = 56,033 KVA

4.9.2.6 Total Beban Maksimal pada Gedung Pariwisata sebagai berikut :

Beban Induktif ruang kelas, yaitu :

AC = 22.954 VA

Lampu TL = 2.861 VA

Alat Kitchen = 5.280 VA

maka total daya beban induktif adalah 31.095 VA

46
Beban kapasitif ruang kelas, yaitu :

Komputer = 4.736 VA

Printer = 50 VA

LCD Proyektor = 2 300 VA = 900 VA

maka total beban kapasitif adalah 5.686 VA

Pada jurusan Pariwisata total beban sebesar 36.781 VA = 36,781 KVA

Berdasarkan perhitungan beban pada masing-masing jurusan di Politeknik Negeri


Manado, maka diperoleh total daya beban listrik terpasang adalah :

Total beban listrik terpasang = 162,011 KVA + 118, 150 KVA + 75,771 KVA +
52,5 KVA + 56,033 KVA + 36, 781 KVA = 501,242 KVA

Dengan diketahui daya trafo pada Politeknik Negeri Manado adalah 800 KVA.

4.9.2.7 Total Beban Maksimal pada Gedung Direktorat sebagai berikut :

Beban Induktif, yaitu :

Lampu TL 40 Watt = 383 40 Watt = 15.320 w

AC 1120 Watt = 21 1120 Watt = 23.520 w

AC Sentral Lt.1 = 19.900 Watt

AC Sentral Lt.2 = 19.900 Watt

AC Sentral Lt.3 = 15.700 Watt

AC Sentral Lt.4 = 19.100 Watt

Lift 1 Daya 5500 Watt

Lift 2 Daya 5500 Watt

maka total daya beban induktif adalah 124.440 watt

47
Beban kapasitif, yaitu :

Lampu hemat energi 25 watt = 12 25 Watt = 300 w

Komputer (PC) 110 watt = 37 110 Watt = 4070 w

Printer 90 watt = 16 90 Watt = 1440 w

Televisi 120 watt = 5 120 Watt = 600 w

maka total beban kapasitif adalah 6410 watt

Sehingga, total beban listrik terpasang pada Gedung Direktorat Politeknik Negeri
Manado adalah sebesar 130.850 VA atau 130,85 KVA.

Dengan daya trafo pada gedung direktorat adalah 200 KVA.

48
4.9.3 Instalasi Listrik berdasarkan PUIL

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan instalasi listrik pada
kampus Politeknik Negeri Manado berdasarkan PUIL dapat dijelaskan sebagai
berikut :

1. Lampu pijar, fiting lampu, kotak kontak, sakelar, dan sebagainya harus
dipasang sedemikian rupa sehingga dapat dicapai dan dilayani dengan aman,
tanpa didahului tindakan proteksi. (PUIL 8.2.3.1)
Catatan : beberapa kotak kontak yang dipasang pada instalasi listrik
kampus Politeknik Negeri Manado perlu diperhatikan karena stop kontak
yang dipasang sudah tidak layak digunakan.
2. Lampu gantung tidak boleh dipasang di atas bagian bertegangan yang tidak
terlindung. (PUIL 8.2.3.2)

3. Pada setiap perlengkapan listrik harus tercantum dengan jelas :

a) nama pembuat dan atau merek dagang;

b) daya, tegangan, dan/atau arus pengenal;

c) data teknis lain seperti disyaratkan SNI. (PUIL 2.2.1)

4. Perlengkapan listrik hanya boleh dipasang pada instalasi jika memenuhi


ketentuan dalam PUIL 2000 dan/atau standar yang berlaku. (PUIL 2.2.1.2)

Catatan : pada pemasangan kabel listrik di Politeknik Negeri Manado,


belum sepenuhnya mengikuti standar warna sesuai dengan ketentuan PUIL
2000.

5. Setiap perlengkapan listrik tidak boleh dibebani melebihi kemampuannya.


(PUIL 2.2.1.3)

6. Sakelar harus dipasang sehingga :

49
a) bagian yang dapat bergerak, tidak bertegangan pada waktu sakelar dalam
keadaan terbuka atau tidak menghubung;

b) kedudukan kontak semua tuas sakelar dan tombol sakelar dalam satu
instalasi harus seragam; misalnya akan menghubung jika tuasnya didorong ke
atas atau tombolnya ditekan.(PUIL 2.5.2.3)

7. Semua sambungan listrik harus baik dan bebas dari gaya tarik. (PUIL 2.5.4.1)

8. Sambungan antarpenghantar dan antara penghantar dan perlengkapan listrik


yang lain harus dibuat sedemikian sehingga terjamin kontak yang aman dan
andal. (PUIL 2.5.4.2)

9. Gawai penyambung seperti terminal tekan, penyambung puntir tekan, atau


penyambung dengan solder harus sesuai dengan bahan penghantar yang
disambungnya dan harus dipasang dengan baik (lihat juga 2.5.4.4). (PUIL
2.5.4.3)

10. Dua penghantar logam yang tidak sejenis (seperti tembaga dan aluminium
atau tembaga berlapis aluminium) tidak boleh disatukan dalam terminal atau
penyambung puntir kecuali jika alat penyambung itu cocok untuk maksud dan
keadaan penggunaannya. (PUIL2.5.4.4)

11. Sambungan penghantar pada terminal harus terjamin kebaikannya dan tidak
merusakkan penghantar. Menyambung kabel fleksibel harus menggunakan
sambung tekan (termasuk jenis sekrup), sambung solder atau sambung puntir.
Sepatu kabel harus disambungkan dengan mur baut secara baik. (PUIL
2.5.4.5)

50
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkanhasilperhitungandanpengukuran yang
telahdilakukanmelaluipenelitianini, makadiperolehkesimpulansebagaiberikut
:

5.1.1 Total bebanlistrikterpasangpadakampusPoliteknikNegeri Manado


adalah 501,242 kVA dengankapasitastrafo yang adasebesar 800
kVA.

5.1.2 Total
bebanlistrikterpasangpadaGedungDirektoratkampusPoliteknikNege
ri Manado adalah 130,85 kVA dengankapasitastrafo yang
adasebesar 200 kVA.

5.1.3 Pemasanganinstalasilistrik di
gedungbertingkatpadaumumnyasesuaidenganstandarPersyaratanU
mumInstalasiListrik (PUIL 2000) meskipunadabeberapahal yang
masihharusdiperhatikan.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapatdisampaikanmelaluipenelitianiniadalah :

5.2.1 Perludilakukannyamaintenance and repair


instalasilistrikpadakampusPoliteknikNegeri Manado.

5.2.2 Perludiperhatikanwarnakabelinstalasi agar disesuaikandengan


standard PUIL 2000.

51
52
DAFTAR PUSTAKA

F.Suryanto, 2005. Dasar-Dasar Teknik Listrik. Penerbit Bina cipta adiaksara.


Jakarta.
Ganti Depari, M.Pd, 2003. KeterampilanListrik. Penerbit M2S Anggota IKAPI.
Bandung.
Harten. P. Van, Setiawan. E. Ir, 2005. Instalasi Listrik Arus Kuat I dan II.
Binacipta. Bandung.
PeraturanUmumInstalasiListrik 2000 (PUIL 2000).

Standard Nasional Indonesia SNI PencahayaanSNI 03-6197-2000.

Sugandi, Imam.Ir, 2003. Instalasi Listrik Rumah. Yayasan Usaha Penunjang


Tenaga Listrik. Jakarta.
TrevolLinsley,InstalasiListrik Tingkat Dasar. PenerbitErlangga,Jl.H.Baping
Raya No.100 Cilacap, Jakarta 13740.

TrevolLinsley,InstalasiListrik Tingkat Lanjut. PenerbitErlangga,Jl.H.Baping


Raya No.100 Cilacap, Jakarta 13740.

53

Anda mungkin juga menyukai