Modul Budidaya Ikan Lele Di Kolam Terpal 131023185501 Phpapp01 PDF
Modul Budidaya Ikan Lele Di Kolam Terpal 131023185501 Phpapp01 PDF
1
tempat yang kotor harus diberok terlebih dahulu sebelum siap untuk dikonsumsi.
Diberok itu ialah maksudnya dipelihara pada air yang mengalir selama beberapa
hari dengan maksud untuk membersihkannya.
Ikan lele memiliki kandungan Gizi sebagai berikut:
Kalori : 217
Protein : 26.7g
Karbohidrat : 0.0g
Lemak : 11.5g
Selenium (20.7mcg), dan Vitamin B12 (4mcg)
Kalium (459mg), dan Niacin (3.6mg)
Berdasarkan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), ikan lele
merupakan "sumber yang sangat baik" dari nutrisi tertentu menyediakan 20% atau
lebih dari nilai harian yang dianjurkan.
Ketika dimasak (panas kering), lele alam memberikan 0,333 gram omega-3
asam lemak, berasal dari EPA (0.1g), DHA (0.137g), dan ALA (0.096g), per 100
gram ikan lele. Sedangkan ikan lele hasil budidaya memberikan 0,259 gram
omega-3 asam lemak, berasal dari EPA (0.049g), DHA (0,128), dan ALA
(0.082g), per 100 gram ikan lele.
Manfaat Ikan Lele
Selain sebagai bahan makanan konsumsi, ikan lele memiliki berbagai
manfaat lainnya. Diantaranya adalah :
Ikan lele yang dipelihara di sawah dapat bermanfaat untuk memberantas
hama padi berupa serangga air, karena merupakan salah satu makanan alami
ikan lele.
Ikan lele juga dapat diramu dengan berbagai bahan obat lain untuk
mengobati penyakit asma, menstruasi (datang bulan) tidak teratur, hidung
berdarah, kencing darah dan lain-lain.
2
Nilai gizi ikan lele termasuk tinggi dan baik untuk kesehatan karena
tergolong makanan dengan kandungan lemak yang relatif rendah dan
mineral yang relatif tinggi. Dalam setiap 100 gram, kandungan lemak ikan
ini hanya dua gram, jauh lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi (14
gram), apalagi daging ayam (25 gram).
Selain kaya zat gizi, lele juga membantu pertumbuhan janin dalam
kandungan dan sangat baik bagi jantung karena rendah lemak.
3
tinggi ini memungkinkan pembudidaya ikan lele dapat memperoleh keuntungan
yang lebih besar.
4
2. TEKNIK BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL
Teknologi budidaya ikan dengan kolam terpal antara lain adalah untuk :
5
sumur bor. Air yang ada di dalam terpal digunakan untuk memelihara ikan lele
dumbo. Sisa buangan/limbah tendon sudah melalui proses penyuburan secara
alami dari hasil metabolisme ikan, hancuran pakan ikan berupa dedaunan dan
kotoran ayam yang ada di atas kolam dialirkan pada lahan pertanian merupakan air
yang mengandung pupuk organic yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.
Teknologi budidaya ikan dengan menggunakan plastic atau terpal
sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat perikanan, dibeberapa daerah
sudah banyak diterapkan teknologi kolam plastik. Ada beberapa perbedaan kolam
terpal yang lazim digunakan pada umumnya yaitu terletak pada lokasi dan
kegunaannya. Tendon air yang kini diterapkan bisa digunakan pada lahan kering
dengan pemanfaatan limbah buangan atau limpasan airnya dapat digunakan untuk
mengairi lahan pertanian. Teknologi tendon air ini disinergikan dengan kegiatan
pertanian hortikultura yang dapat menghasikan produk pertanian yang tinggi dan
ramah lingkungan.
Berawal dari penerapan konsep pertanian terpadu (integrated farming) di
lahan marginal (kering), dimana dalam satu unit lahan pertanian dapat
diaplikasikan beberapa kegiatan antara lain kegiatan pertanian tanaman pangan,
kegiatan budidaya perikanan (pembesaran lele) dan kegiatan peternakan dengan
memelihara ayam diatas kolam terpal atan dikenal LONGYAM (kolong ayam).
Semua sub kegiatan merupakan mata rantai yang saling terkait dan saling
membutuhkan (bersimbiosis) satu sama lainnya. Penerapan pertanian terpadu
terutama pada lahan yang kekurangan air sangat bermanfaat bagi petani dan
memberikan keuntungan ganda.
Keunggulan teknologi kolam terpal/tendon air
Dapat diaplikasikan pada lahan kering
Mudah dan murah dilakukan oleh petani
6
Kolam terpal dapat disinergikan dengan kegiatan pertanian tanaman dan
peternakan sistem longyam
Kolam terpal ini sangat efisien dengan menerapkan konsep pertanian terpadu
(intergrated farm) yang dapat meningkatkan nilai tambah bagi petani
pengelolanya
Budidaya ikan tandon air ini bersimbiosis, saling membutuhkan antara
kegiatan satu dengan Iainnya
Hemat air dan hemat biaya dengan sistem pinjam air yang sesungghnya
digunakan untuk kegiatan pertanian
Salah satu penerapan pertanian organik ramah lingkungan.
Metode Pembuatan Kolam Terpal
A. Deskripsi alat dan bahan
No. Jenis alat/bahan Volume Kegunaan
1. Alat-alat
o Palu Memasang pancang
o Gergaji Pemotong
o Parang Pemotong/belah bambu
1 buah
o Sekop Gali saluran dan pematang
o Mesin pompa air Gali saluran dan pematang
kekuatan 5,5 pk Menaikkan air dari sumur bor
2. Bahan
o Terpal 4 x 6 m 1 buah Sebagai wadah kedap air
o Dinding bambu 2 buah Pelindung terpal dari luar
o Patok kayu 24 btg Penguat/penahan terpal
o Bambu gunung 6 btg Sebagai les dan penguat
o Potongan pipa PVC 1 buah dinding bamboo
7
o Karet ban motor Katup pembuangan air
o Paku 7 cm 1 buah Pengikat terpal dengan PVC
o Tali nylon 4 mm Penguat pancang dengan
1 meter dinding
Pengikat terpal bagian atas
1 kg Sebagai saringan pipa buang
25 m
8
5. Siapkan bahan berupa terpal, kayu patok, dinding bambu ukuran 1 m x 6
m sebanyak 2 buah, pipa paralon diameter 2-3 inchi. Dengan panjang 25
cm, paku dan tali nylon
6. Ratakan tanah dasar yang akan dibuat kolam dengan cangkul dan sekop,
buanglag kerikil atau bekas akar kayu yang dapat membuat terpal bocor
7. Ukur lokasi berbentuk segi empat menurut ukuran terpal jika ukuran
terpal berukuran 7 x 9 meter maka ukuran dasamya yang harus dibuat
adalah 6 x 8 meter dikurang dengan ketinggian terpal 1 meter
8. Pasang patok kayu tegak lurus/vertical dengan menggali atau dipukul
dengan palu sampai betul-betul kuat untuk menahan tekanan air nantinya
9. Potong dinding menurut ukuran tinggi kolam yaitu 1 meter dengan
panjang 6 meter jika kurang bisa disambung
10. Pasang dinding pada tiang pancang dengan paku atau dinding tidak ada
yang menonjol agar terpal yang akan dipasang tidak mudah robek
11. Pasang terpal menurut bentuk dan ukuran kolam kemudian pasang bambu
di atas patok, terpal diikatkan sisinya ke bambu dengan tali nilon tidak
terlalu kencang agar elastis jika diisi air
12. Lubang sudut terpal dan pasang pipa paralon untuk tidak bocor terpal
diikat dengan ban motor sampai kencang
13. Buatlah saluran keliling
14. Pasang saringan pada pipa pembuangan, kolam terpal siap diisi dengan air
dan beberapa hari kemudian kolam siap ditebar ikan lele
9
b) Model kolam terpal pematang tanah
1. Persiapan sama dan poin 1 s/d 4
2. Ukur lahan yang akan dibuat kolam, kemudian bersihkan dan ratakan
dasamya
3. Buat profil dari bambu dan tali ukur lebar dan tinggi (lebar bawah pematang
1-1,5 meter lebar atas 50-75 cm dengan ketinggian 1 meter pematang yang
akan dibuat jika ukuran terpal 7 x 9 meter maka lebar kolam yang dibuat
adalah 6 x 8 meter dengan ketinggian pematang 75 cm
4. Setelah dibuat propilnya maka mulai pematang dibuat dengan mengambil
tanah urukan dan luar kolam dan galian saluran keliling sampai ketinggian
75 cm
5. Pasang terpal dengan tinggi 75 cm sedangkan sisa terpal sepanjang 25 cm
diletakkan mendatar di atas pematang
6. Tutup lagi atas terpal dengan tanah berumput sampai ketinggian satu meter
7. Lubangi sudut terpal bagian bawah dan pasangkan pipa paralon lalu diikat
kuat dengan karet ban motor
8. Pasang saringan pada pipa pembuangan dan kolam siap diisi air dan ditebar
ikan lele
10
1. Siapkan beberapa alat dan bahan sebagai berikut.
o 1 pipa paralon (PVC) type D berdiameter 1,5" sepanjang lk 1 m atau
lebih (sesuaikan dengan kebutuhan)
o 1 sok penyambung untuk pipa PVC 1,5". Pilihlah sok penyambung
yang berkualitas baik
o 1 sok penutup, sesuai ukuran pipa PVC 1,5"
o 1/2 lembar kertas gosok (amplas/ amril), pilihlahtype yang sedikit
kasar (No 1 atau 1 1/2)
o 1 mata gergaji besi
o 1 mata pisau/ cutter (ukuran sedang) dan juga lembaran terpal yang
akan Anda gunakan sebagai media (kolam) pemeliharaan ikan
2. Dengan menggunakan gergaji besi, bagilah ujung pipa paralon menjadi dua
bagian yang sama, searah panjang pipa sepanjang kira-kira 8-10 cm.
3. Sisipkan bagian ujung lembaran amplas pada lubang yang dibuat
sebelumnya dan putarlah lembaran amplas tersebut mengelilingi ujung pipa
paralon sehingga terbalut sempurna.
4. Ujung pipa paralon yang telah terbalut amplas kemudian dimasukkan ke
lubang sok penyambung. Lakukan secara perlahan dan hati-hati sehingga
tidak terjadi sobekan atau lipatan pada kertas amplas tersebut.
5. Putarlah ujung pipa berikut amplas pembalutnya di dalam lubang sok
penyambung, pastikan putaran pipa adalah searah dengan proses pembalutan
amplas. Lakukan beberapa putaran hingga diperoleh tingkat kekasaran yang
merata pada sisi dalam lubang sok. Jika sudah, cabutlah pipa paralon berikut
ampas dari lubang sok penyambung tersebut dengan sedikit tarikan sambil
tetap mempertahankan arah putaran.
6. Lepaskan amplas dari ujung pipa paralon (PVC)kemudian letakkan lembaran
terpal secara tegak lurus pada ujung pipa paralon (PVC) pada lokasi dimana
11
lubang pembilas pada terpal akan dibuat kemudian pada sisi terpal yang
berlawanan dipasang sok penyambung (yang sisi/ bagian dalamnya telah
dikasarkan) lalu tekanlah sok secara perlahan hingga pipa paralon dan
lembaran terpal masuk ke dalam lubang sok. Agar diperoleh sambungan
yang benar-benar rapat, proses penekanan dapat dibantu dengan
memukulkan sebatang kayu pada permukaan sok secara perlahan agar
bagian terpal yang berada dalam jepitan sok dan pipa PVC tidak sampai
cacat/ sobek.
7. Buatlah sayatan pada berbentuk 'cross' atau 'X' pada permukaan terpal
dengan menggunakan ujung pisau tajam (cutter) secara hati-hati. Usahakan
setiap ujung sayatan tidak sampai menyentuh bagian tepi sisi dalam sok
penyambung. Potonglah bagian terpal di sekeliling sisi dalam sok
penyambung dengan menggunakan pisau (cutter) hingga diperoleh lubang
yang rapi.
12
6. Tebarlah benih ikan lele dumbo ukuran 3-5 cm atau 5-8 cm dengan padat
tebar untuk kolam ukuran 6 x 8 m sebanyak 1000 ekor
7. Penebaran dilakukan pagi atau sore hari agar tidak stress
8. Pemeliharaan dilakukan pemberian pakan buatan berupa pelet selama 1
bulan tanpa pakan tambahan dengan dosis 5 sampai 10% dan berat total
ikan
9. Pergantian air dilakukan sesering mungkin atau minimal 2 kali seminggu.
Air yang diganti biasanya 50% dan air yang ada di dalam kolam
10. Setelah ukuran ikan agak besar maka pakan dikurang menjadi 3% per
hari dengan memberikan pakan tambahan berupa daun dan sayuran yang
ditanam di sekitar kolam
11. Untuk melihat pertumbuhan ikan dilakukan sampling seminggu sekali
caranya dengan mengambil 10% dan populasi ikan dan ditimbang
hasilnya dirata-rata kemudian dikalikan dengan jumlah ikan yang ada
maka akan diketahui jumlah berat ikan di dalam kolam dan prosentase
jumlah pakan yang akan diberikan
12. Apabila terinfeksi penyakit cacar atau bercak, borok maka dilakukan
pemanenan ikan yang sakit direndam dengan larutan PK 0,1 ppm atau
secara alami diobati dengan daun pepaya dan sedikit garam dapur dan
lakukan pergantian air sering mungkin. Untuk mencegah terjangkitnya
penyakit jamur dapat diberikan pakan alami berupa daun pepaya pada
ikan
13. Lakukan seleksi untuk menghindari persaingan makanan dengan
melakukan panen selektif, jika mempunyai kolam lebih dari satu maka
ikan dipindahkan berdasarkan ukuran yang besarnya sama.
14. Setelah umur 2,5 bulan atau 3 bulan maka ikan dapat dipanen dengan
ukuran 200 gram/ekor
13
3. MERAMU PAKAN UNTUK PEMBESARAN IKAN LELE
Biasanya, para peternak akan meramu pakan yang terdiri dari dedak halus
(bekatul) 20%, ampas tahu 20%, menir atau jagung giling 20%, dan ayam broiller
mati yang dibeli borongan di peternakan ayam atau ikan rucah yang dibeli di
Tempat Pelelangan Ikan (TPI) sebanyak 35%, tepung tapioka 5% dan vitamin C
serta B Complex. Ayam broiller atau ikan tadi dibersihkan dan hanya diambil
dagingnya. Berikut teknik pembuatan pakan ikan lele.
14
3. Harga bahan baku; walaupun bisa digunakan, tapi bila harganya mahal maka
penggunaan bahan atau peran bahan baku itu sebagai bahan baku sudah
tersisihkan. Sebenarnya murah atau mahalnya bahan baku itu harus dinilai dari
manfaat bahan itu, yang merupakan cermin dari kualitas bahan tersebut.
Tepung ikan, misalnya harganya memang mahal, tetapi bila dibandingkan
dengan kandungan proteinnya yang tinggi dan kelengkapan asam aminonya,
maka penggunaan tepung ikan menjadi murah.
4. Kualitas gizi bahan baku, menjadi persyaratan penting lainnya. Walaupun
harganya murah, banyak terdapat di Indonesia, dan ketersediaannya kontinyu,
tetapi bila kandungan gizinya buruk, tentu bahan baku ini tidak dapat
digunakan.
Khusus untuk ikan, pakan buatan yang diberikan dapat dikatagorikan menjadi :
1. Pakan alami, merupakan kelompok pakan yang berasal dari hewan yang
berukuran renik sampai ukuran beberapa centimeter yang di kultur atau
dikumpulkan dari alam; contohnya adalah Artemia, Daphnis dan Cacing
Sutra. Pakan alami ini dapat juga berasal dari tumbuhan, misalnya
fitoplankton dan daun talas.
2. Pakan lembek, merupakan cincangan ikan-ikan rucah dan cumi-cumi yang
langsung diberikan kepada ikan. Daya tahan pakan lembek ini 2 3 hari
dalam lemari pendingin.
3. Pakan kering lengkap, merupakan pakan berbentuk pelet, flake dan
crumble dengan kadar air rendah sehingga daya tahannya bisa 3 4 bulan
dan kandungan gizinya cukup lengkap karena dibuat sesuai dengan
kebutuhan. Jenis pakan inilah yang akan dikupas lebih mendalam.
Dalam bab ini, bahan baku akan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu bahan
baku nabati dan bahan baku hewani. Banyak sekali bahan baku nabati yang dapat
diberikan kepada unggas, bahan baku nabati inilah, yang menyebabkan harga
15
pakan menjadi dapat ditekan. Dari sekian banyak bahan baku nabati, 70 75%
merupakan biji-bijian dan hasil olahannya, 15 25% limbah industri makanan, dan
sisanya hijauan sebagaimana layaknya bahan pakan yang berasal dari biji-bijian,
bahan pakan nabati ini sebagian besar merupakan sumber energi yang baik, tetapi
karena asalnya dari tumbuhan, kadar serat kasarnya tinggi. Sebagai sumber
vitamin, beberapa bahan berbentuk bijian atau olahannya tidaklah mengecewakan.
16
2. Dedak halus
Dedak merupakan limbah proses pengolahan gabah, dan tidak dikonsumsi
manusia, sehingga tidak bersaing dalam penggunaannya. Dedak mengandung
bagian luar beras yang tidak terbawa, tetapi tercampur pula dengan bagian penutup
beras itu. Hal ini mempengaruhi tinggi-rendahnya kandungan serat kasar dedak.
Kandungan serat kasar dedak 13,6%, atau 6 kali lebih besar dari pada jagung
kuning, merupakan pembatas, sehingga dedak tidak dapat digunakan berlebihan.
Kandungan asam amino dedak, walaupun lengkap tapi kuantitasnya tidak
mencukupi kebutuhan ikan, demikian pula dengan vitamin dan mineralnya.
17
3. Minyak Nabati
Penggunaan minyak diperlukan pada pembuatan pakan ikan yang membutuhkan
pasokan energi tinggi, yang hanya dapat diperoleh dari minyak. Minyak nabati
yang digunakan hendaknya minyak nabati yang baik, tidak mudah tengik dan tidak
mudah rusak. Penggunaan minyak nabati yang biasanya berasal dari kelapa atau
sawit pada umumnya berkisar antara 2 6 %.
4. Hijauan
Sebagai bahan campuran pakan, kini hijauan mulai dilirik kembali, karena ternyata
sampai batasan tertentu hijauan dengan protein tinggi dapat mensubstitusi tepung
ikan. Hijauan yang dimaksud antara lain azola, turi dan daun talas, yang bila akan
digunakan harus diolah terlebih dahulu, yakni pengeringan (oven atau panas
matahari) tapi tidak boleh merusak warna, lalu penggilingan dan pengayakan.
2. Tepung Darah
Merupakan limbah dari rumah potong hewan, yang banyak digunakan oleh pabrik
pakan, karena protein kasarnya tinggi. Walaupun demikian ada pembatas religius
dan dampak kesehatan. Baik buruknya tepung darah yang digunakan sebagai
18
bahan baku dari segi kesehatan, tergantung pada bagaimana bahan itu diperoleh
dari rumah potong hewan. Bila berasal dari penampungan yang bercampur
kotoran, tentu bahan ini tidak layak digunakan, tapi bila berasal dari penampungan
yang bersih, maka tepung ini memenuhi syarat sebagai bahan baku pakan
3. Sisa Potongan Rumah Jagal/Tepung Tulang
Berasal dari tulang-tulang dengan sedikit daging yang melekat, kemudian
dikeringkan dan digiling, di pasaran biasa disebut tepung tulang. Bahan ini dapat
digunakan antara 2,5 10% dalam formula pakan dan lebih bersifat sebagai
pendamping tepung ikan. Bila digunakan berlebihan, tentu tidak menguntungkan,
karena kalsium akan terlalu banyak sehingga menurunkan selera makan.
4. Tepung Bulu Terolah
Tepung bulu diperoleh dengan merebus bulu unggas dalam wadah tertutup dengan
tekanan 3,2 atmosfer selama 45 menit dan dikembalikan lagi pada tekanan normal,
setelah itu dikeringkan pada temperatur 60oC dan digiling hingga halus. Tepung
bulu mempunyai energi metabolis 2354 kal/kg dan asam amino tersedia sebesar
65% dan penggunaannya maksimal 10%.
5. Limbah Unit Penetasan Ayam
Dalam penetasan telur ayam ras, ada telur-telur yang tidak bertunas atau bertunas
tapi mati, yang biasanya menjadi limbah. Limbah unit penetasan ini akan berguna
sekali untuk makanan unggas dan ikan.
19
A. Protein
Protein sangat diperlukan oleh tubuh ikan, baik untuk pertumbuhan maupun
untuk menghasilkan tenaga. Protein nabati (asal tumbuhtumbuhan), lebih sulit
dicernakan daripada protein hewani (asal hewan), hal ini disebabkan karena protein
nabati terbungkus dalam dinding selulosa yang memang sukar dicerna.
Pada umumnya, ikan membutuhkan protein lebih banyak daripada hewan-
hewan ternak di darat (unggas dan mamalia). Selain itu, jenis dan umur ikan juga
berpengaruh pada kebutuhan protein. Ikan karnivora membutuhkan protein yang
lebih banyak daripada ikan herbivora, sedangkan ikan omnivora berada diantara
keduanya. Pada umumnya ikan membutuhkan protein sekitar 20 60%, dan
optimum 30 36%. Protein nabati biasanya miskin metionin, dan itu dapat
disuplau oleh tepung ikan yang kaya metionin.
B. Lemak
Nilai gizi lemak dipengaruhi oleh kandungan asam lemak esensialnya yaitu
asam-asam lemak tak jenuh atau PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid) antara lain
asam oleat, asam linoleat dan asam linolenat. Asam lemak esensial ini banyak
terdapat di tepung kepala udang, cumi-cumi dll. Kandungan lemak sangat
dipengaruhi oleh faktor ukuran ikan, kondisi lingkungan dan adanya sumber tenaga
lain. Kebutuhan ikan akan lemak bervariasi antara 4 18%.
C. Karbohidrat
Karbohidrat atau hidrat arang atau zat pati, berasal dari bahan baku nabati.
Kadar karbohidrat dalam pakan ikan, dapat berkisar antara 10 50%. Kemampuan
ikan untuk memanfaatkan karbohidrat ini tergantung pada kemampuannya untuk
menghasilkan enzim pemecah karbohidrat (amilase). Ikan karnivora biasanya
20
membutuhkan karbohidrat sekitar 12%, sedangkan untuk omnivora kadar
karbohidratnya dapat mencapai 50%.
D. Vitamin
Apabila ikan kekurangan vitamin, maka gejalanya adalah nafsu makan
hilang, kecepatan tumbuh berkurang, warna abnormal, keseimbangan hilang,
gelisah, hati berlemah, mudah terserang bakteri, pertumbuhan sirip kurang
sempurna, pembentukan lendir terganggu dll. Agar ikan tetap sehat, suplai vitamin
harus kontinyu, tapi kebutuhan akan vitamin dipengaruhi oleh ukuran ikan, umur,
kondisi lingkungan dan suhu air.
E. Mineral
Mineral adalah bahan an-organik yang dibutuhkan oleh ikan untuk
pembentukan jaringan tubuh, proses metabolisma dan mempertahankan
keseimbangan osmotis. Mineral yang penting untuk pembentukan tulang, gigi dan
sisik adalah kalsium, fosfor, fluorine, magnesium, besi, tembaga, kobalt, natrium,
kalium, klor, boron, alumunium, seng, arsen, dll. Makanan alami biasanya telah
cukup mengandung mineral, bahkan beberapa dapat diserap langsung dari dalam
air. Namun pada umumnya, mineral-mineral itu didapatkan dari makanan. Oleh
karena itu, beberapa macam mineral yang penting perlu kita tambahkan pada
proses pembuatan pakan.
Selain kandungan gizi, ada beberapa bahan tambahan dalam meramu pakan
buatan. Bahan-bahan ini cukup sedikit saja, diantaranya : antioksidan, perekat dan
pelezat. Sebagai antioksidan atau zat anti tengik dapat ditambahkan fenol, vitamin
E, vitamin C, etoksikuin, BHT, BHA dan lain-lain dengan penggunaan 150 200
ppm. Beberapa bahan dapat berfungsi sebagai perekat seperti agar-agar gelatin,
tepung kanji, tepung terigu dan sagu, dengan pemakaian maksimal 10%. Bahan
21
perekat ini menjadi penting pada pembuatan pakan udang, sebab pakan udang
harus mempunyai ketahanan yang tinggi, agar tidak cepat hancur dalam air.
Sebagai pelezat, pada umumnya dipakai garam dapur sebanyak 2%.
Sebelum mulai menghitung, harap diingat bahwa suatu bahan baku disebut
bahan sumber protein apabila kadar proteinnya > 20%. Karena harga protein
paling mahal, maka yang pertama dihitung adalah protein, sedangkan yang lainnya
menyesuaikan, misalnya dengan menambahkan sumber energi. Yang paling mudah
adalah menggunakan metoda Bujung Sangkar.
Sebagai contoh, akan disiapkan pakan ikan mas dengan 27% protein, dari bahan
dedak dan bungkil kedelai. Untuk membuat pakan ikan mas 27% protein sebanyak
100 kg, kita
22
Kebutuhan alat pembuatan pakan Kebutuhan Bahan pembuatan
ikan : pakan ikan :
Sehingga untuk membuat 1 kg pakan ikan dibutuhkan : Daging ikan giling 500
gram, dedak 450 gram, minyak ikan 10 gram, vitamin 20 gram dan tepung sagu 50
gram.
23
Sumber bahan baku :
DIAGRAM PROSES PEMBUATAN PAKAN IKAN Bahan Baku Hewani (ikan, bekicot, darah,
hati ikan, kepala udang, dll)
Bahan baku nabati (dedak, kedelai,
PEMILIHAN BAHAN BAKU
bungkil kelapa, dedaunan, dll)
PENYIMPANAN
24