Wa0002
Wa0002
NERACA PEMBAYARAN
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perekonomian Indonesia
Yang Dibina Oleh Ibu Dra. Sudarti, M.Si
Disusun oleh :
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISINIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013/2014
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Dengan mengucap rasa syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
taufiknya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Neraca
Pembayaran.
Segala daya dan upaya penulis curahkan demi penyusunan makalah ini sebaik-baiknya.
Penulis menyadari atas kemampuan yang terbatas dan tidak lepas dari kesalahan dan
kekurangan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi siapa saja yang ingin mengetahui lebih detail
materi tentang Neraca Pembayaran ..
Namun demikian makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, segala kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat saya harapkan untuk di masa yang akan datang
Wassalamualaikum Wr.Wb
2
DAFTAR ISI
Daftar Pustaka
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Neraca pembayaran ?
2. Bagaimana ciri-ciri neraca pembayaran itu ?
3. Bagaimana bentuk laporan neraca pembayaran ?
4. Apakah tujuan dari Neraca Pembayaran ?
5. Bagaimana Neraca Pemabayaran di Indonesia ?
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
2.2. Ciri-ciri Neraca Pembayaran
1. Transaksi berjalan.
Dalam transaksi berjalan ( current account ) dicatat transaksi-transaksi
berikut:
a. Ekspor dan impor barang-barang ( perdagangan nyata).
Transaksi ini meliputi hasil-hasil sector pertanian, barang-barang
produksi industri, neraca (yaitu perbedaan di antara ekspor dan impor) dari
perdagangan tampak yaitu perdagangan dalam barang-barang tampak
dinamakan neraca perdagangan. Apabila nilai neraca itu positif berarti ekspor
barang melebihi impornya. Sebaliknya apabila negatif maka impor barang
melebihi ekspornya.
Nilai neraca suatu negara positif bila neraca tersebut lebih banyak menjual
jasa-jasanya ke luar negeri dan membelinya dari negara-negara lain. Nilanya
negatif bila negara itu lebih banyak membeli jasa pihak-pihak luar dan
menjual jasanya ke luar negeri.
7
c. Pembayaran pindahan atau transfer onilateral
Neraca lalu lintas modal atau Capital account mencatat dua golongan
transaksi: (1) aliran modal pemerintah, dan (2) aliran modal swasta.
a. Aliran modal pemerintah. Ini biasanya berupa pinjaman dan bantuan dari
negara-negara asing yang diberikan kepada pemerintah atau badan-badan
pemerintah. Misalnya pinjaman untuk membangun irigasi termasuk dalam
golongan transaksi ini.
b. Aliran modal swasta Ia dibedakan dalam tiga jenis, yaitu investasi langsung,
investasi portfolio dan amortisasi. Investasi langsung adalah investasi untuk
mengembangkan perusahaan-perusahaan. Investasi portfolio adalah investasi
dalam bentuk membeli saham-saham di negara lain. Amortisasi adalah
pembelian kembali saham-saham atau kekayaan lain yang pada masa lalu
telah dijual kepada penduduk negara-negara lain.
Jumlah 40 Jumlah 90
Neraca lalu lintas Rp + 50
C. Gabungan neraca transaksi berjalan dan lalu lintas modal Rp + 90
D. Selisih perhitungan +2
NERACA KESELURUHAN Rp - 92
9
2.3. Tujuan Neraca Pembayaran
Infromasi penting lain yang dapat di lihat dari suatu neraca negara.
Seterusnya neraca pembayaran menunjukkan pula pertimbangan mutasi-mutasi
keuangan dari satu negara ke negara-negara lain. Perimbangan ini dinamakan neraca
keseluruhan. Neraca keseluruhan yang negatif, dan dinamakan defisit neraca
pembayaran, berarti mutasi-mutasi keungan ke luar negeri adalah lebih banyak dari
yang diterima dari luar negeri. Disamping dapat menunjukkan besarnya defisit yang
dialami dalam suatu waktu tertentu, dari neraca pembayaran dapat juga dilihat
sebab-sebab yang menimbulkan defisit tersebut. Mungkin sebabnya adalah impor
yang lebih besar dari ekspor. Disamping itu ia dapat disebabkan pula oleh
pengaliran modal yang terlalu besar ke luar negeri.
11
Pada prinsipnya, cara untuk mengurangi atau menghilangkan defisit neraca
pembayaran internasional yang terjadi di suatu negara dilakukan melalui proses
penyeimbangan kembali neraca pembayaran dengan lima jalur.
Kelima jalur tersebut bekerja melalui perubahan komponen-komponen berikut ini.
1 Pendapatan Nasional
Proses ini dilakukan dengan melakukan kebijakan fiskal, yaitu semua
tindakan pemerintah yang bertujuan untuk memengaruhi jalannya perekonomian
melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
2 Tingkat Harga
Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan moneter, yaitu
segala tindakan pemerintah yang ditujukan untuk mempengaruhi jalannya
perekonomian dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang
beredar dalam masyarakat.
3 Kurs Valuta Asing
Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan devaluasi,
yaitu kebijakan untuk menurunkan nilai mata uang dlaam negeri terhadap mata
uang asing dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor suatu negara dan
menambah devisa suatu negara.
4 Tingkat Bunga
Proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran melalui perubahan
tingkat bunga pada dasarnya bekerja melalui perubahan neraca investasi atau
neraca modal. Oleh karena itu, proses ini dapat dilakukan melalui perubahan
jumlah uang yang beredar dengan menaikkan atau menurunkan tingkat suku
bunga yang berlaku. Jika suku bunga naik, maka nilai investasi akan menurun.
Sebaliknya, jika suku bunga turun, maka nilai investasi akan meningkat.
5 Sektor Moneter
Proses ini dilakukan dengan melalui suatu bentuk campur tangan
pemerintah yang dinamakan Exchange Control (EC), artinya suatu bentuk
campur tangan pemerintah dalam lapangan ekonomi internasional. Dalam sistem
ini, semua valuta asing dimonopoli oleh pemerintah.
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Defisit dalam neraca pembayaran berarti antara pembayaran ke luar negeri lebih
besar dari pada penerimaan dalam negeri. Salah satu faktor penentu ini adalah ekspor
lebih besar dari impor.
a. Penerimaan dari ekspor dan pembayaran untuk impor barang dan jasa;
b. Aliran masuk penanaman modal asing dan pembayaran penanaman modal ke luar
negeri;
c. Aliran ke luar dan Aliran masuk modal jangka pendek (seperti mendepositkan uang
di luar negeri).
13
Daftar Pustaka
Sukirno, Sadono, Pengantar Teori Makroekonomi, ed. 2. PT. Raja Grafindo Persada.
Jakarta. 2001.
Eachern. MA. Ekonomi Makro Pendekatan Kontemporer, PT. Salemba Empat Jakarta.
2000.
14