ASKEP Efusi Pleura
ASKEP Efusi Pleura
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP DASAR
1. Pengertian
dari dalam kavum pleura diantara pleura parietalis dan pleura viseralis
a. Anatomi
berbentuk kerucut. Paru kanan dibagi oleh dua buah fisura kedalam
tiga lobus atas, tengah dan bawah. Paru kiri dibagi oleh sebuah tisuda
ke dalam dua lobus atas dan bawah (John Gibson, MD, 1995, 121).
atau hillus paru-paru dibungkus oleh selaput yang tipis disebut Pleura
0
1
b. Fisiologi
1) Ventilasi
3) Transport gas
1
2
bergerak satu ke yang lainnya (John Gibson, MD, 1995, 123). Dalam
pleura bisa menjadi lebih dari cukup untuk memisahkan kedua pleura,
Oleh karena itu ruang pleura disebut sebagai ruang potensial. Karena
c. Etiologi
2
3
d. Patofisiologi
3
4
cairan ke dalam rongga secara cepat (Guyton dan Hall , Egc, 1997,
623-624).
2. Dampak Masalah
akan mengalami suatu perubahan baik bio, psiko sosial dan spiritual
effusi pleura akan tampak sakit, suara nafas menurun adanya nyeri
pleuritik terutama pada akhir inspirasi, febris, batuk dan yang lebih
khas lagi adalah adanya sesak nafas, rasa berat pada dada akibat
4
5
B. ASUHAN KEPERAWATAN
5
6
1. Pengkajian
Pengumpulan Data
a. Identitas Pasien
Pada tahap ini perawat perlu mengetahui tentang nama, umur, jenis
b. Keluhan Utama
rasa berat pada dada, nyeri pleuritik akibat iritasi pleura yang bersifat
tajam dan terlokasilir terutama pada saat batuk dan bernafas serta
tanda-tanda seperti batuk, sesak nafas, nyeri pleuritik, rasa berat pada
mulai kapan keluhan itu muncul. Apa tindakan yang telah dilakukan
6
7
predisposisi.
f. Riwayat Psikososial
7
8
3) Pola eliminasi
8
9
sebagainya.
pasien.
terhadap dirinya.
9
10
h. pemeriksaan fisik
2) Sistem Respirasi
10
11
cairannya > 250 cc. Disamping itu pada palpasi juga ditemukan
3) Sistem Cardiovasculer
11
12
4) Sistem Pencernaan
menonjol atau tidak, selain itu juga perlu di inspeksi ada tidaknya
12
13
5) Sistem Neurologis
pengecapan.
6) Sistem Muskuloskeletal
7) Sistem Integumen
i. Pemeriksaan Penunjang
13
14
1. Pemeriksaan Radiologi
787).
2. Biopsi Pleura
j. Pemeriksaan Laboratorium
antara lain :
a. Pemeriksaan Biokimia
14
15
Transudat Eksudat
Rivalta Negatif
Positif
15
16
paru
jamur
disingkirkan.
d. Bakteriologis
16
17
Analisa Data
diagnosa keperawatan.
2. Diagnosa Keperawatan
17
18
Engram).
1998).
1993)
3. Perencanaan
1. Diagnosa Keperawatan I
18
19
pleura.
Rencana tindakan :
kondisi pasien.
19
20
respon pasien).
f. Bantu dan ajarkan pasien untuk batuk dan nafas dalam yang
efektif.
lebih efektif.
2. Diagnosa Keperawatan II
20
21
Rencana tindakan :
makan.
21
22
permenit.
22
23
Rencana tindakan :
semi fowler.
mengurangi kecemasan.
dapat diketahui.
23
24
4. Diagnosa Keperawatan IV
istirahat terpenuhi.
Kriteria hasil : Pasien tidak sesak nafas, pasien dapat tidur dengan
hari.
Rencana tindakan :
24
25
5. Diagnosa Keperawatan V
mungkin.
pasien cukup.
Rencana tindakan :
melakukan aktivitas.
mandiri.
perawatan selanjutnya.
secara penuh.
25
26
metabolisme.
bertahap.
6. Diagnosa Keperawatan VI
pengobatan.
Kriteria hasil :
terulangnya masalah.
26
27
Rencana tindakan :
panjang.
istirahat, latihan).
4. Pelaksanaan
perawat terhadap pasien. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
27
28
cermat dan efisien pada situasi yang tepat, keamanan fisik dan psikologis
5. Evaluasi
Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk menilai apakah tujuan dalam rencana
28
29
29
30
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall, Diagnosa keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinik Edisi
6, Penerbit Buku Kedokteran EGC,;1995
Ganong F. William, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 17, Jakarta EGC ; 1998
Gibson, John, MD, Anatomi Dan Fisiologi Modern Untuk Perawat, Jakarta EGC ;
1995
/.
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo, Pedoman Diagnosis dan Terapi
Lab/UPF Ilmu Penyakit Paru, Airlangga University Press; 1994
30