Bahan 5
Bahan 5
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Diabetes mellitus pada kehamilan adalah intoleransi karbohidrat ringan
(toleransi glukosa terganggu) maupun berat (DM), terjadi atau diketahui pertama
kali saat kehamilan berlangsung. Definisi ini mencakup pasien yang sudah
mengidap DM (tetapi belum terdeteksi) yang baru diketahui saat kehamilan ini
dan yang benar-benar menderita DM akibat hamil.
Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolisme endokrin dan karbohidrat
yang menunjang pemasokan makanan bagi janin serta persiapan untuk menyusui.
Glukosa dapat berdifusi secara tetap melalui plasenta kepada janin sehingga
kadarnya dalam darah janin hampir menyerupai kadar darah ibu. Insulin ibu tidak
dapat mencapai janin sehingga kadar gula ibu yang mempengaruhi kadar pada
janin. Pengendalian kadar gula terutama dipengaruhi oleh insulin, disamping
beberapa hormon lain : estrogen, steroid dan plasenta laktogen. Akibat lambatnya
resopsi makanan maka terjadi hiperglikemi yang relatif lama dan ini menuntut
kebutuhan insulin.
Diabetes mellitus dalam kehamilan menimbulkan banyak kesulitan,karena
penyakit ini aka banyak menimbulkan perubahan-perubahan metabolic dan
hormonal pada penderita yang juga dipengaruhi kehamilan, sebaliknya juga
diabetes akan mempengaruhi kehamilan dengan prekuensi 0,3 - 0,7%
Penyakit kronik yang komplek yang dikarakterisasikan dengan gangguan
metabolisme karbohidrat, protein, lemak, hiperglikemi dan perkembangan dari
mikrovaskuler ( kental kapiler), arterisklerosis, makrivaskuler komplikasi dan
neuropatik ( gangguan struktus dan fungsi ginjal).
Kehamilan dengan diabetes mellitus menurut pyke ada tiga pengertian yaitu:
1) Diabetes mellitus kelas satu yaitu gestasional diabetes dimana diabetes timbul
pada waktu hamil da menjelang setelah melahirkan
2) Diabetes kelas dua yaitu progestational diabetes dimana sejak sebelum hamil dan
berlanjut setelah hamil
3) Diabetes kelas tiga yaitu:progestational diabetes yang disertai komplikasi
penyulit penyakitt pembuluh darah seperti retinopati dan kelainan pembuluh
darah panggung.
B. Etiologi
Penyakit gula dapat merupakan kelainan herediter dengan cara insufisiensi
atau absennya insulin dalam sirkulasi darah, konsentrasi gula darah tinggi.
Berkurangnya glikogenesis. Diabetes dalam kehamilan menimbulkan banyak
kesulitan, penyakit ini akan menyebabkan perubahan-perubahan metabolik dan
hormonal pada penderita yang juga dipengaruhi oleh kehamilan. Sebaliknya
diabetes akan mempengaruhi kehamilan dan persalinan.
Factor Predisposisi:
Umur sudah mulai tua
Multiparitas
Penderita gemuk
Kelainan anak lebih besar dari 4000 g
Bersifat keturunan
Pada pemeriksaan terdapat gula dalam urine
Riwayat kehamilan : Sering meninggal dalam rahim, Sering mengalami lahir mati,
Sering mengalami keguguran
Glokusuria
C. Patofisiologi
G. Pencegahan
a) Primer : untuk mengurangi obesitas dan BB.
b) Sekunder : deteksi dini, kontrol penyakit hipertensi, anto rokok, perawatan.
c) Tersier :
Pendidikan tentang perawatan kaki, cegah ulserasi, gangren dan amputasi.
Pemeriksaan optalmologist
Albuminuria monitor penyakit ginjal
Kontrol hipertensi, status metabolic dan diet rendah protein
Pendidikan pasien tentang penggunaan medikasi untuk mengontrol medikasi
H. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Obstetric :
Pantau ibu dan janin dengan mengukur TFU, mendengarkan DJJ, dan secara
khusus memakai USG dan KTG. Lakukan penilaian setiap akhir minggu sejak
usia kehamilan 36 minggu. Adanya makrosomia pertumbuhan janin terhambat dan
gawat janin merupakan indikasi SC. Janin sehat dapat dilahirkan pada umur
kehamilan cukup waktu (40-42 minggu) dengan persalinan biasa. Ibu hamil
dengan DM tidak perlu dirawat bila keadaan diabetesnya terkendali baik, namun
harus selalu diperhatikan gerak janin (normalnya >20 kali/12 jam). Bila
diperlukan terminasi kehamilan, lakukan amniosentesis dahulu untuk memastikan
kematangan janin (bila UK <38 minggu). Kehamilan dengan DM yang
berkomplikasi harus dirawat sejak UK 34 minggu dan baisanya memerlukan
insulin.
I. Terapi
1. Dialysis : peritoneal, hemodialisa
2. Total Nutrisi Parenteral
3. Tube feeding Hyperosmolar
4. Pembedahan
5. Obat : Glukokortikoid, diuretic, dipenilhidonsion, Agmen Beta Adrenergik
Bloking, Agen Immunosupresive, diazoxida.
ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan:
v Ketidak cukupan insulin ( penurunan ambilan dan penggunaan glokusa oleh
jaringan mengakibatkan peningkatan metabolisme protein / lamak).
v Penurunan masukan oral, anoreksia, mula, lambung penuh, nyeri abdomen,
perubahan kesadaran.
v Status hipermetabolisme. Pelepasan hormon stress misal ; epenipren, kortisol, dan
hormon GH.
Kemungkinan dibuktikan dengan : Melaporkan pemasukan makanan tak
adekuat, kurang nafsu makan, Penurunan BB ; kelemahan, kelelahan, tonus
buruk, diare.
Kroteria evaluasi :
v Mencerna jumlah kalori / nutrisi yang tepat
v Menunjukkan tingkat energi biasanya, mendemonstrasikan berat badan stabil atau
penambahan ke arah rentang biasanya / yang diinginkan dengan nilai yang
normal.
Intervensi Keperawatan :
v Timbang berat badan saat kunjungan ANC
v Kaji masukan kalori dan pola makan dalam 24 jam
v Beri informasi tentang perubahan penatalaksanaan
v Perhatikan adanya mual, muntah
v Tinjau ulang pentingnya makanan teratur tiga kali sehari dengan gula rendah bila
menggunakan insulin
Kriteria evaluasi :
v Mengungkapkan peningkatan energy
v Menunjukkan perbaikan kemampuan untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang
diinginkan.
Intervensi Keperawatan
v Diskusikan dengan pasien kebutuhan akan aktivitas
v Berikan aktivitas alternative dengan periode istirahat yang cukup/tanpa diganggu
v Pantau nadi, frekuensi pernapasan dan tekanan darah sebelum/sesudah melakukan
aktivitas
v Diskusikan cara menghemat kalori selama mandi, berpindah tempat dan
sebagainya
v Tingkatkan partisipasi pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari sesuai dengan
yang dapat ditoleransi
Kriteria evaluasi :
v Mendemonstrasikan hidrasi adekuat dibuktikan dengan tanda vital stabil, nadi
perifer dapat diraba, turgor kulit baik, haluaran urine tepat secara individu, dan
kadar elektrolit dalam batas normal.
Intervensi Keperawatan
v Kaji intensitas dari gejala seperti muntah, pengeluaran urine yang sangat
berlebihan
v Pantau tanda-tanda vital terutama pada purubahan TD ortostatik
v Kaji pola napas seperti pernapasan Kussmaul atau pernapasan yang berbau keton
v Kaji prekuensi dan kualitas pernapasan, penggunaan otot bantu pernapasan dan
adanya periode apnea dan munculnya sianosis
v Pantau suhu, warna kulit atau kelembabannya
v Kaji nada perifer, pengisian kapiler, turgor kulit dan membrane mukosa
v Pantau masukan dan pengeluaran, catat berat jenis urine
v Ukur berat badan setiap hari
v Pertahankan untuk memberikan cairan paling sedikit 2500 ml/hari dalam batas
yang dapat ditoleransi jantung jika pemasukan cairan melalui oral sudah dapat
diberikan
v Tingkatkan lingkungan yang dapat menimbulkan rasa nyaman
v Kaji adanya perubahan mental/sensori
v Obserpasi adanya perasaan kelelahan yang meningkat, edema, peningkatan berat
badan, nadi tidak teratur dan adanya distensi pada vaskuler
Kriteria Evaluasi :
v Cedera terhadap janin tidak terjadi
Intervensi Keperawatan:
v Kaji kontrol diabetik klien sebelum konsepsi
v Kaji gerakan janin dan DJJ
v Pantau tiap kunjungan
v Kolaborasi : kaji Hemoglobin setiap 2 4 minggu
Kriteria Evaluasi :
v Cedera terhadap maternal tidak terjadi
Intervensi Keperawatan :
v Perhatikan kadar gula darah dalam batas normal
v Kaji perdarahan pervaginam dan nyeri tekan abdomen
v Pantau terhadap tanda-tanda dan gejala persalinan preterm
v Kolaborasi : pantau kadar glukosa serum.
6. Kurang pengetahuan kondisi, prognosis dan tindakan keperawatan
berhubungan dengan kurangnya informasi
Kriteria Evaluasi :
v Pengetahuan meningkat
Intervensi Keperawatan :
v Kaji pengetahuan tentang proses tindakan terhadap penyakit, diet, latihan
kebutuhan insulin.
v Beri informasi cara kerja dan efek dari insulin
v Beri informasi dampak kehamilan dengan diabetes dan harapan masa depan,
Diskusikan agar klien dapat mengenali tanda infeksi
DAFTAR PUSTAKA