Anda di halaman 1dari 3

Algoritma Penanganan Infertilitas WHO 2004

Konseling awal pada pasangan mengenai:


Definisi infertilitas:
Angka kehamilan kumulatif di masyarakat (tahun Kegagalan pasangan suami-istri untuk
pertama 84%, tahun kedua 92% mendapatkan kehamilan setelah
Fertilitas akan menurun seiring dengan melakukan hubungan seksual teratur
meningkatnya umur selama 1 tahun tanpa menggunakan alat
Gaya hidup, termasuk hubungan seksual setiap 2-3 kontrasepsi
hari, menghentikan kebiasaan merokok dan minum
minuman beralkohol, indeks massa tubuh ideal
antara 20-25, dan menginformasikan pekerjaan dan Penanganan lebih awal dilakukan bila:
penggunaan obat-obat bebas yang berbahaya bagi
fertilitas Terdapat faktor predisposisi (amenorea,
Pemberian asam folat sebelum konsepsi oligomenorea, PID, undescended testis)
Penapisan keganasan serviks (Pap smear) Umur wanita > 35 tahun
Penapisan Rubella Salah satu pasangan didapatkan HIV, hepatitis B
atau hepatitis C

Pasangan Dengan Masalah


Infertilitas
l

Pemeriksaan

Laki-laki Perempuan

Analisa Semen
WHO
Volume >2cc Pemeriksaan Oklusi Tuba
pH >7,2 Penilaian Ovulasi Hasil pemeriksaan analisisis semen dan penilaian
jumlah >20 juta/cc Cek frekuensi dan regularitas siklus ovulasi harus diketahui sebelum tes patensi tuba
total sperma >40 juta/ejakulat haid dilakukan
motilitas >50% (grade a dan b) Bila siklus haid regular, Lakukan penapisan Chlamydia Trachomatis
morfologi 15% atau 30% cek progesteron serum pada fase sebelum instrumentasi uterus, atau berikan
leukosit < 1 juta luteal madya
Bila terdapat hasil abnormal, harus diulang dalam waktu 3 antibiotika profilaksis berupa doksisiklin 2x100
cek hormon (FSH, LH, E2 dan
bulan atau dalam 3 minggu bila terdapat oligozoospermia mg selama 10 hari
prolactin) pada hari ke-2 atau 3
berat siklus haid HSG dilakukan bila tidak ada ko-morbitas
Pemeriksaan antibody antisperma tidak Biopsi endometrium tidak (endometriosis, PID, kehamilan ektopik)
direkomendasikan direkomendasikan Bila terdapat komorbitas, lakukan laparaskopi
kromot

19
Analisis semen Penilaian ovulasi Pemeriksaan oklusi tuba

Abnormal Normal Ovulasi Ovulasi


ireguler reguler
Oklusi (+) Oklusi (-)

Hipogonadotropin Male factor


Hipogonadism ringan
1. Berikan gonadotropin Inseminasi
WHO grup I Oklusi derajat ringan Unexplained
Azoospermia obtruksi intrauterine 6x (hipogonadotropin infertility
2. Operasi (tanpa stimulasi) hipogonadism) (analisis semen
3. Sperma Berikan gonadotropim normal, tidak ada
recovery (PESA/MESA) WHO grup II (SOPK) gangguan ovulasi
CC (maksimal 12 siklus, bila Endometriosis derajat dan oklusi tuba)
Tidak Hamil terjadi ovulasi)
minimal atau ringan CC
USG untuk melakukan
Ablasi, adhesiolisis, IUI tanpa
pengamatan stimulasi
Kegagalan fungsi Bila terjadi ovulasi tapi tidak atau reseksi per
Bila dijumpai hamil selama 6 bulan, tawarkan laparaskopi
ejakulasi Bila tidak hamil
varikokel, tidak IUI
* Obat-obatan Stimulasi ovarium +
direkomendasikan Bila tidak terjadi ovulasi dengan
* Sperma recovery CC, tawarkan kombinasi dengan IUI 3-6 siklus
(PESA/MESA) operasi siklus
metformin, pemberian
gonadotropin dan drilling Endometriosis derajat
ovarium berat
Operasi
Azoospermia non obstruktif Bila dijumpai kista,
lakukan kistektomi

Fertilisasi in vitro

*Azoospermia non obstruksi


*Oklusi tuba bilateral yang tidak
dapat dilakukan rekonstruksi(6 bulan
pasca rekonstruksi belum hamil)
*Endometriosis sedang berat
*Unexplained infertility setelah
>3tahun penatalaksanaan belum
hamil.

Anda mungkin juga menyukai