Anda di halaman 1dari 20

Membaca Jenis Kode Ukuran Ban Mobil

www.mobilku.org - Dewasa ini menjadi semakin rumit, beberapa pemilik mobil bahkan
tidak memahami dengan seksama mengenai spesifikasi ban yang dia pakai. Berikut
akan membahas tentang spesifikasi ban mobil, jenis, kode, beban maksimal dan
modifikasi ban yang sesuai untuk tipe kendaraan.
Ban mobil secara umum digolongkan menjadi 3 jenis yakni ban bias, ban radial dan ban
tanpa tube.
Perbedaan ban bias dan ban radial adalah pada belt dan breaker yang digunakan di
dalam lapisan dalam karet ban, untuk ban bias belt dan breaker yang
digunakan berbahan benang/ tekstil sedangkan pada ban radial belt dan breaker yang
digunakan berbahan kawat, perbedaan ini sangat berdampak pada kemampuan redam
benturan pada ban yang mana radial memiliki kemampuan meredam benturan yang
lebih baik daripada ban bias. Ban tanpa tube atau ban tubeless merupakan ban yang
tidak memerlukan ban dalam, ban ini yang paling rumit kontruksinya.
Melihat Segi Tiga TWI pada Ban

Indikator/ kode segi tiga TWI pada ban merupakan batasan ketebalan minimum ban,
sehingga jika ban telah digunakan dan menipis sampai menyentuh batas TWI maka ban
ini harus segera diganti, penundaan penggantian ban dalam kondisi ini akan
mengakibatkan hal yang fatal misalnya ban pecah dan bocor.
Membaca Tahun Pembuatan Ban
Tahun pembuatan ban mobil merupakan hal penting yang harus diperhatikan saat kita
memilih ban mobil, ban mobil yang terlalu lama di toko akan mengalami penurunan
kualitas dimana elastisitas karet ban menjadi berkurang, terjadi keretakan pada karet
ban, dan yang terparah ban tersebut mati atau tidak berfungsi normal. Beberapa akibat
buruk ban yang terlalu lama/ tua adalah tidak mampu melekat pada jalan sebagai mana
ban normal, tidak mampu membawa beban seperti ban normal, tidak mampu dipacu
dengan kecepatan maksimum ban. Pemakaian Ban yang terlalu tuadapat membuat
mobil menjadi tidak ideal dan yang terburuk dapat mengakibatkan kecelakaan bagi para
pengguna.
Pembuatan Ban mobil dapat dilihat dari kode pembuatannya, kode ini berisi 4 digit
angka misalnya pada gambar diatas (bersama terletak di bawah segi tiga TWI). Dua
digit pertama kode tahun pembuatan ban mobil pada gambar diatas menunjukkan
minggu ke 42 ban mobil ini dibuat sedangkan dua digit terakhir menunjukkan tahun
dimana untuk gambar di atas kode 10 merupakan tahun 2010 sehingga dapat dikenali
bahwa ban mobil diatas dibuat pada bulan november tahun 2010.
Mengukur Indeks Beban Ban Mobil

Ban mobil memiliki kapasitas maksimum membawa beban dalam satuan kilogram yang pemilik mobil
harus memperhatikan batasan kemampuan ban membawa beban, over capacity akan menyebabkan
hal yang diluar keinginan misalnya pecah atau bocor. Kemampuan membawa beban ini dapat dilihat
pada kode yang tertera pada sisi ban, berikut ini kode indeks beban ban
Kode Indeks Beban Maksimum
Beban Ban (Kg)
62 265
63 272
64 280
66 300
68 315
70 335
73 365
75 387
80-89 450-580
90-100 600-800
Mengukur Kecepatan Maksimum Ban
Kode di atas harap diperhatikan, jika memiliki mobil dengan barat lebih dari 1500 Kg dengan
penumpang 7 orang usahakan memakai ban dengan kode 90 ke atas atau 90-100, akan lebih
mengutamakan keselamatan penumpang.
Ban mobil juga memiliki batasan kecepatan, beberapa ban tertentu tidak membolehkan ban dipacu
pada kecepatan tinggi hal ini bergantung pada kualitas ban dan desain ban mobil, beberapa kode
untuk mengukur kecepatan maksimum ban adalah dengan kode huruf yakni dimulai dari G sampai Y,
berikut ini kode beserta kecepatan maksimumnya
Kode Kecepatan (Km/Jam)
P 150
Q 160
R 170
S 180
T 190
H 210
V 240
W 270
Y >300

Batas kecepatan ini harus benar-benar diperhatikan, jika sering memacu mobil dalam
kecepatan tinggi diatas 120 km / jam hendaknya memakai ban dengan kode kecepatan
L M N dan seterusnya
Selain kode-kode diatas ada beberapa ban yang membatasi penggunaan ban untuk
mobil-mobil tertentu, misalnya ban khusus untuk mobil penumpang, mobil truck dan ban
untuk cadangan, berikut ini kode ban untuk jenis mobil tertentu
P : Passenger Car atau untuk Mobil Penumpang
LT : Light Truck atau untuk Truck Ringan
ST : Special Trailer atau untuk Trailer Khusus
T : Temporary atau ban hanya untuk ban cadangan saja
Membaca Kode Ban
Sebagai contoh membaca kode ban, kami sajikan kode ban 215/65R15 89H
Analisis kode 215/65R15 89H adalah seperti di bawah ini:
* Numerik 215 merupakan lebar telapak ban, satuan milimeter. Numerik 65 merupakan
aspek rasio (rasio ketebalan profil ban dengan lebar telapak ban). Angka 65 menyatakan
tinggi/ tebal ban yakni 65 persen dari lebar telapak ban.
* R merupakan kode ban radial. Jika kodenya B maka ban tersebut masuk ban bias
* Numerik 15 menunjukkan diameter Velg (satuan inci)
* Numerik 89 menunjukkan indeks beban/ beban maksimal yakni 580 kilogram (kode
indeks beban dapat dilihat di atas)
* Huruf H setelah angka 89 adalah kode kecepatan ban, kecepatan maksimal ban ini
adalah 210 Km/ Jam (untuk kode kecepatan dapat dilihat di atas)
Di bawah ini juga kami sajikan gambar/ skema tentang membaca kode ban sepeda
motor yang prinsipnya sama dengan artikel di atas
yang tak kalah penting dari ulasan di atas, bahwa kita juga harus selalu peduli pada
kondisi mobil kita termasuk ban, memiliki ban cadangan akan lebih baik jika terjadi
sesuatu yang tidak terduga, selalu menjaga tekanan udara/ angin ban juga mengurangi
resiko kerusakan ban, ban yang kempes juga sering membuat kita tidak selamat dalam
perjalanan, jadi disamping hitung-hitungan teknis faktor yang lain seperti kebiasaan
mengemudi kita lah yang menentukan perjalanan kita.
Demikian ulasan tentang Membaca Jenis Kode Ukuran Ban Mobil, semoga
memberikan manfaat pada pembaca
kunjungi terus situs kami di www.mobilku.org
Cara Membaca Kode dan Ukuran Ban

Ban adalah sebuah suku cadang dari sebuah kendaraan


bermotor (roda 2 atau roda 4) yang mempunyai fungsi
khusus dan sangat penting dalam peranannya menentukan
keselamatan dalam berkendaraan. Sehubungan dengan
fungsi ban pada kendaraan yang sangat penting itu, maka
perlu mengetahui cara membaca kode ban, cara pemakaian
dan perawatan ban yang lebih baik agar tidak hanya
diperoleh manfaat keselamatan saja, tetapi juga manfaat
keekonomisan, manfaat kenyamanan, dan sebagainya.
Dalam kesempatan ini saya ingin berbagi tentang Cara
Membaca Kode Ban Terbaik untuk anda ketahui.

Dalam membaca kode ban masih banyak orang yang belum


mengatahuinya arti dari angka dan huruf yang tertera pada
ban. Untuk Cara Membaca Kode Ban Terbaik ada 2 yang
akan saya bahas yaitu Cara Membaca Kode Ban Motor dan
Cara Membaca Kode Ban Mobil. oke kita mulai saja untuk
mengetahu cara membaca kode ban.

Cara Membaca Kode Ban Motor

Pada Ban sepeda motor terdapat sebuah kode yang berupa


(Simbol) angka atau huruf misalnya 130/90-16
67H atau 4.60-H-18 4PR. dari Kode ban tersebut Informasi
apa yang bisa kita dapatkan ? Dibawah ini kita akan
membahas sebagian diantaranya. Ada 2 macam Kode Ban
yang biasa digunakan:
Yaitu Kode Ban Imperial dan Kode Ban Metric.

Contoh : Kode Ban Imperial


4.60-H-18 4PR
1. 4.60 menyatakan kode lebar ban dalam satuan inchi
2. H menunjukkan ambang batas kecepatan pemakaian
3. 18 menunjukkan kode untuk diameter velg/rim dalam
satuan ( ) inchi
4. 4PR menunjukkan kode untuk kekuatan ban yang
berdasarkan pada kekuatan serat kain ban atau ply rating,
4PR juga berarti penggunaan lapisan kain yang terbuat dari
bahan nilon di dalam sebuah carcass berindikasi
kekuatannya setara dengan 4 lapisan kain ban.
Untuk Kode Ban Imperial, Aspect Ratio atau perbandingan
tinggi ban terhadap lebar ban didasarkan pada nilai 100 %
(tinggi ban sama dengan lebar ban).
Contoh : Kode Ban Metric
120/70-17 67H
120 menunjukkan kode untuk lebar ban dalam satuan
milimeter
70 menunjukkan kode perbandingan tinggi
ban terhadap lebar ban.70 berarti juga perbandingan tinggi
ban 90% dari lebarnya sesungguhnya. Apabila lebar ban
120 mm, maka tinggi ban tersebut adalah 70 % x 120 mm
atau = 85.2 mm. Aspect ratio kecil pada sebuah ban akan
meningkatkan kemampuan stabilitas serta handling
kendaraan.
17 menunjukkan kode Diameter Velg/rim dalam
satuan ( ) inchi.
67 menunjukkan kode untuk beban maximum yang
diperbolehkan dari ( load index / LI ). LI 67 berarti : beban
maksimum yang dapat ditanggung oleh sebuah ban sebesar
307 kg.
H menunjukkan batas kecepatan pemakaian (sama
seperti pada contoh diatas)

Kode kecepatan ban

Q adalah kode untuk kecepatan maksimal = 160


km/jam.
S adalah kode untuk kecepatan maksimal = 180
km/jam.
T adalah kode untuk kecepatan maksimal = 190
km/jam.
U adalah kode untuk kecepatan maksimal
= 200 km.jam.
H adalah kode untuk kecepatan maksimal = 210
km/jam.
V adalah kode untuk kecepatan maksimal = 240
km/jam.
W adalah kode untuk kecepatan maksimal = 270
km/jam.
Y adalah kode untuk kecepatan maksimal = 300
km/jam.
Z adalah kode untuk kecepatan di atas = 240 km/jam.

Indeks Beban :

62 adalah kode untuk beban maksimal 265 Kg.


63 adalah kode untuk beban maksimal 272 Kg.
64 adalah kode untuk beban maksimal 265 Kg.
66 adalah kode untuk beban maksimal 300 Kg.
68 adalah kode untuk beban maksimal 315 Kg.
70 adalah kode untuk beban maksimal 335 Kg.
73 adalah kode untuk beban maksimal 365 Kg.
75 adalah kode untuk beban maksimal 387 Kg.
80 89 adalah kode untuk beban maksimal 450 580
Kg.
90 100 adalah kode untuk beban maksimal 600 800
Kg.
Biar lebih mudah, langsung dipraktikkan pada ban IRC NR 69.
Ban yang dipakai sebagai part original equipment
manufacturing (OEM) oleh pabrikan motor Yamaha ini, salah
satu ukuran bannya 80/90-17. Cara baca kode ban motor
seperti ini mirip dengan cara baca ban mobil.

Angka pertama, 80 adalah section width (ukuran antara sisi


ban, diukur dari bagian sisi ban) atau biasa diartikan sebagai
lebar tapak ban dalam satuan milimeter. Sedang angka di
belakangnya, 90 adalah aspec rationya.

Aspec ratio adalah persentase section width dibandingkan


dengan section height (tinggi dari tapak ban ke bibir ban,
diukur dari sebelah sisi ban). Bila disebutkan angka aspec
ratio 90, artinya tinggi ban adalah 90% dari 80 mm = 72mm.
Sedang angka terakhir, 17 menunjukan diameter dalam
ban, atau diameter pelek.

Ciri ban dengan kode metric adalah memiliki pinggul ban


yang lebih lebar. Ini sangat berguna saat menikung pada
kecepatan tinggi. Contohnya ban balap IRC Razzo juga
menggunakan kode ukuran metric, jelas Adang Apandi,
Manager-Product Technical, PT Gajah Tunggal Tbk, produsen
ban GT Radial dan IRC.

Yang berikutnya adalah kode ukuran ban imperial. Contohnya


ban IRC NR6. Ban dengan ukuran 2.50-17 ini dipakai sebagai
part original equipment manufacturing (OEM) oleh pabrikan
motor Honda. Ban dengan kode seperti ini justru paling
mudah dibaca.
Angka pertama, 2.50 adalah kode section width (ukuran
antara sisi ban, diukur dari bagian dalam ban) atau biasa
diartikan sebagai lebar tapak ban dalam satuan inci. Artinya
2.50 sama dengan 2,5 inci atau 63,5 mm.

Lalu bagaimana dengan tinggi ban atau aspec rationnya?


Pada ban jenis ini didasarkan pada nilai 100 % dari section
width. Jadi bisa diartikan tinggi ban dan lebar ban sama.
Sedang angka terakhir adalah menunjukan diameter dalam
ban, atau diameter pelek.
sumber: http://ruudisantoso.wordpress.com dari
sumberhttp://www.otomotifnet.com
Cara Membaca Kode Ban Mobil
Seperti halnya pada Produk makanan, Ban juga memiliki
waktu kadaluarsa. Standarnya adalah 3 tahun dari tanggal
pembuatan atau menempuh jarak sekitar 60.000 Km. Setiap
pabrik ban punya pengkodean serta jumlah digit yang
berbeda-beda. Itu bisa Anda temui bibir ban (dekat pelek)
semisal 1709, berarti diproduksi minggu ke-17 tahun 2009.

Banyak sebagian orang yang tidak tahu bahwa yang


terpenting dari sebuah Ban adalah kode waktu Pemroduksian
Ban Tersbut. Ban akan kedaluwarsa (expired) dalam kurun
waktu tiga tahun (3 tahun) setelah ban tersebut diproduksi.
Nah untuk membaca kode ban Mobil adalah sebagai berikut:

Kode produksi dicetak bi bagian ban (sisi ban) lihat pada


gambar, dengan penandaan unik seperti peneng. Setiap
pabrik ban (Seperti PT gajah Tunggal) memiliki jumlah kode
digit tersendiri untuk menandai ban hasil produksinya, ada
yang 5 digit, ada pula yang 7 digit. Akan tetapi kode 4
Digit dari belakang adalah sebuah standard international
yang menunjukkan dari Produksi pada Minggu (Week)
dan Tahun (YEAR) ban tersebut diproduksi.

Untuk mengetahui kode dari ban tersebut kita bisa


membacanya. Misalnya, X2001. Kode Angka tersebut
menginformasikan periode produksi ban. Dua kode angka
pertama menunjukan minggu, dua kode angka terakhir itu
berarti tahun pembuatan. Jadi apabila dibaca, kode tersebut
berarti, Ban dibuat pada minggu ke-20 di tahun 2001. Kode
angka pada Ban ini penting, Sebab semakin lama ban yang
sudah diproduksi tersimpan, semakin rentan pula terhadap
kerusakan yang di akibatkan kekerasan pada kompon ban.

Kompon Ban yang kerasa sangat berpengaruh terhadap


kemampuan daya cengkram ban pada alur jalan ketika
direm. Kompon yang keras atau telah berusia lama bisa
mengakibatkan ban tidak mencengkram dengan sempurna
dan ini berarti akan berakibat fatal pada pengemudi dan
kendaraan. Untuk pengecekan secara manual yang bisa kita
lakukan untuk memeriksa kekerasan kompon bisa
menggunakan cara menekan kompon ban dengan ujung
kuku, apabila masih ada cekungan pada kompon berarti ban
masih bisa dibilang layak untuk digunakan( asal tidak pada
ban yang pecah ajah.. Ahhahaha , kalo itu mah sama juga
Boong ).

Tips untuk Anda :


Sebelum kita membeli atau mengganti sebuah ban baru ,
sebaiknya kita harus mengetahui ukuran dan jenis ban apa
yang sebaiknya dipakai, Misal ban terbaik di indonesia GT
Radial. Tujuannya agar kita tidak salah dalam memilih dan
membeli Ban Terbaik. Ada tiga unsur yang harus kita
diketahui sebelum membeli ban terbaik :
1. Ukuran Ban
Apabila Bila kita perhatikan, pada sisi luar ban tertulis
kode175/70R13 82H. itu maksudnya adalah :
175 menunjukkan kode lebar telapak ban
menggunakan satuan milimeter, jadi bukan diameter ban.
Semakin besar kode angkanya, maka kian lebar telapaknya.
70 menandakan kode tinggi ban dalam
satuan % persen dari telapak ban. Mudahnya, tinggi yang
dimaksud bisa Anda cermati mulai dari bibir pelek sampai
telapak ban menempel ke permukaan aspal. Jadi, semakin
kecil angkanya , semisal 50, maka jarak telapak ban dengan
bibir pelek kian dekat.
R menunjukkan kode konstruksi Ban Radial.
13 merupakan kode diameter dari pelek yang sesuai.
Berarti, pelek yang dipakai berukuran 13 inci.
82 mewakili kode beban maksimum yang bisa
ditopang setiap ban. Angka tersebut memiliki load index
sebesar 475 kg. Semakin besar, beban maksimumnya
bertambah pula. Begitu sebaliknya.
H melambangkan kode batas kecepatan maksimum
yang dicapai ban ini. Kode H ini ban boleh menembus
kecepatan maksimum sampai 210 km/jam.
2. Usia ban

3. Treadwear Indicator

Treadwear Indicator Adalah Tanda atau ciri fisik yang


terletak tepat diantara kedua sisi bunga ban. Diperkuat
dengan garis tebal yang melintang di antara kedua belah sisi
ban yang mengindikasikan kondisi penggunaan ban. Apabila
ketebalan ban menyentuh garis itu, maka menandakan Ban
harus sudah diganti. Bahayanya apabila ban tidak diganti
pada saat hujan akan menyebabkan gejala aquaplaning ( ban
mengambang), tentu ini akan sangat berbahaya untuk
keselamatan anda atau pengemudi.
sumber:http://www.donaalfian.com
Artikel Lainnya :
1. Ban mobil penumpang

Ukuran
195/60 R 14 85 H

195 : Lebar penampang ban (mm)


60 : Aspek rasio
R : Kontruksi ban radial
14 : Diameter pelek (inch)
85 : Load indek
H : Simbol batas kecepatan.
Ukuran
7.75 14 4PR

7.75 : Lebar penampang ban (inch)


14 : Diameter pelek (inch)
4PR : Ply rating
Ukuran
205SR14

205 : Lebar penampang (mm)


S : Batas kecepatan
R : Kontruksi radial
14 : Diameter pelek (inch)
Ukuran
G70 15 B
G : Batas ban
70 : Aspek rasio (seri)
15 : Diameter pelek (inch)
B : Load range
2. Ban Truck and Bus, off the road dan Industri
Ukuran
10.00 20 14PR

10.00 : Lebar penampang (inch)


20 : Diameter pelek (inch)
14PR : Ply rating
3. Ban Balap atau Racing Tire (RA)

Ukuran
5.00/9.00 13

5.00 : Tinggi penampang (inch)


9.00 : Lebar penampang (inch)
13 : Diameter pelek (inch)
4. Ban Pejal atau Solid Tire (ST).

Ukuran
10 x 6 x 61/4

10 : Diameter luar (inch)


6 : Lebar Dasar
61/4 : Diameter dalam (inch)
5. Ban Agrikultur (AGP)
Ukuran
19 x 8.00 10

19 : Diameter keseluruhan (inch)


8.00 : Lebar penampang (inch)
10 : Diameter pelek.
Cara membaca aspek ratio
Aspek ratio adalah perbandingan antara tinggi ban dengan
lebar telapak ban dalam persen, sehingga jika dibuat
rumusnya seperti ini.

Ratio = Tinggi penampang/lebar penampang X 100


contoh 1 mencari aspek ratio : diketahui lebar telapak =
200mm, lalu tinggi penampang = 100 maka, aspek rationya
adalah 100/200X100 = 50
contoh 2, mencari tinggi penampang : diketahui salah
satu size ban 195/55 R16. maka, tingginya didapat
195X55/100 = 107, maka tinggi bannya 107 mm dan lebar
bannya 195mm.

Kebanyakan orang yang suka modifikasi mobil akan memilih merubah model dan
ukuran velg untuk mendapatkan tampilan yang lebih keren dan berbeda. Mungkin
untuk orang yang sudah memahami dunia otomotif, hal ini bukanlah hal yang aneh.
Namun untuk orang yang masih awam, atau belum terlalu memahami dunia
otomotif, tentu harus mengetahui beberapa istilah yang ada pada velg mobil.
Selama ini, kebanyakan orang hanya mengetahui bahwa velg itu dipilih dari ukuran
dan lebar tapaknya saja. Misalkan velg 15, 17 atau 18 dengan lebar 8 atau 9. Padahal
selain itu, masih ada istilah-istilah lain dari velg yang justru lebih penting untuk
diketahui. Misalkan saja Pitch Circle Diameter atau PCD dan Offset.

ilustrasi : modifikasi.com

Pitch Circle Diameter atau PCD


Secara sederhana, istilah PCD pada velg mobil berarti jarak diameter antara baut
roda yang bersebrangan pada velg. Cara mengetahuinya adalah dengan mengukur
jarak antara dua lubang baut yang bersebrangan dan diukur dengan satuan
centimeter. Namun jika baut roda berjumlah 5 atau ganjil, maka pengukuran
dilakukan antara lubang baut dengan titik yang berada di antara kedua baut di
seberangnya.
Kebanyakan mobil seperti sedan dan hatchback memiliki PCD 100, sedangkan MPV
seperti Avanza dan Xenia memiliki PCD 114,3. Meski begitu, ada juga mobil yang
tidak mengikuti pola kebanyakan. Misalkan saja sedan retro Corolla DX yang
memiliki PCD 114,3. Untuk itu, ketahui secara pasti ukuran PCD yang cocok untuk
mobil anda sebelum memilih. Jika anda ragu, anda dapat langsung mengatakan
jenis mobil kepada penjual yang terpercaya.
Sekedar informasi, beberapa rekan pernah memaksakan menggunakan velg dengan
PCD berbeda dengan menggunakan semacam plat untuk menyesuaikan lubang velg.
Akibatnya, mereka malah kehilangan kenyamanan dalam berkendara.
Offset
Offset menunjukkan posisi dari bagian penampang tengah velg dengan bibir velg.
Hal ini ditunjukkan dengan angka ET 10, ET 25, ET 40 dan sebagainya. Semakin kecil
angkanya, maka penampang tengah akan semakin ke dalam dan bibir velg semakin
lebar atau celong. Jika angka besar, berarti bibir velg semakin tipis dan bisa saja velg
semakin masuk ke dalam vender mobil.
Untuk mengakali offset pada velg juga dapat digunakan adapator. Namun hal ini
harus dilakukan dengan perhitungan yang matang. Memaksakan menggunakan velg
dengan offset yang kurang pas, akan membuat fender, mangkok shockbreker dan
bagian dalam dek jadi mudah tergerus roda. Selain itu, resiko kerusakan pada kaki-
kaki juga semakin tinggi.

Itulah istilah-istilah pada velg mobil yang mungkin perlu untuk diperhatikan saat
anda akan memodifikasi velg mobil kesayangan. Pastikan anda melakukan
penggantian velg di tempat yang berpengalaman. Bukan asal bisa dipasang dan bisa
berjalan saja.
Hal pokok sebelum melakukan modifikasi kaki kaki mobil ada dengan mengetahui ukuran velg
dan ban. Cara ini digunakan untuk mengetahui penggantian velg dan ban mobil yang ideal dan
pas pada mobil. Biasanya spesifikasi velg dan ukuran PCD mobil tiap merk dan negara produsen
itu berbeda-beda.

Mengetahui ukuran velg dan ban mobil bisa dilihat dari tulisan yang berada dipermukaan ban.
Akan tetapi, tanda tulisan tulisan pada ban tersebut hanya merupakan sebuah kode. Jadi harus
diterjemahkan dahulu untuk bisa mengetahui ukuran velg dan ban mobil.

Cara mengetahui ukuran velg mobil

Untuk mengetahui ukuran velg mobil, harus mengerti istilah Bold Pattern. Bold Pattern adalah
jarak lubang yang terdapat dalam velg mobil. Selain itu juga harus tahu tentang PCD (Pitch
Circle Diameter).Biasa dalam velg mobil terdapat tulisan kode seperti 6/133.4 (6 adalah jumlah
baut di velg, 133.4 adalah ukuran diameter lingkaran posisi lubang baut).

Selain itu juga harus mengerti istilah Rim Marking. Rim Marking adalah cara untuk
mengenali kode velgberdasarkan ukuran velg tersebut. Kode ini menggambarkan kondisi yang
besar, diameter, dan juga offset dari sebuah velg. Biasanya dituliskan dalam kode seperti 157
JET 38 (15 adalah ukuran velg mobil dalam satuan inchi, 7 adalah lebar velg dalam satuan inchi,
dan 38 adalah ukurang offset dalam velg mobil)

Cara mengetahui ukuran ban mobil

Untuk dapat mengetahui ukuran ban mobil, dapat melihat ukuran ban mobil berdasarkan kodeh
uruf dan angka yang terdapat dilapisan luar ban mobil. Contoh P 185 65 R 13 89 H. Arti
terjemahan kode produksi ban tersebut adalah. Huruf P adalah tipe pemakaian ban mobil tipe
penumpang, P artinya Passenger, jika LT artinya Light Truck dan T artinya Temporary. Angka 185
adalah ukuran lebar tapak ban dalam milimeter. Ukuran ini disebut juga dengan section width.
Angka 65 adalah ukuran tinggi sisi samping ban, diukur dalam persentase dari lebar tapak ban,
yang disebut juga dengan aspect ratio. Huruf R adalah ukuran kostruksi ban yang berarti radial,
jika B artinya belted bias, dan D artinya diagonal bias. Angka 13 adalah ukuran diameter ban
dalam yang harus disesuaikan dengan diameter velgnya juga. Angka 89 adalah ukuran indeks
beban yang mampu ditahan oleh ban ketika ban diisi angin dengan maksimum sebesar 580 kg.
Huruf H adalah ukuran rating kecepatan maksimum yang dapat ditempuh ban, dalam keadaan
ini H berarti kecepatan maksimumnya 210 km/jam.
Cara mengetahui ukuran velg dan ban mobil cukup rumit bukan? Sebenarnya tidak rumit, hanya
saja perlu hafal tentang tabel kode produksi ban.Yang perlu diperhatikan adalah, pada waktu
penggantian velg mobil atau ganti ban mobil, maka penggantiannya harus menyesuaikan ukuran
yang ada. Ukuran harus sama.

Anda mungkin juga menyukai