Overrun Es Krim PDF
Overrun Es Krim PDF
id
Oleh :
TESTI KURNIA FITRIANI
H0606033
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 1
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Es krim adalah jenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara
pembekuan tepung es krim dari campuran susu, lemak hewani, maupun
nabati, gula, dengan atau tanpa bahan tambahan makanan lain yang diijinkan
(SNI, 1995). Es krim tidak lain berupa busa (gas yang terdispersi dalam
cairan) yang diawetkan dengan pendinginan (Ismunandar, 2009). Es krim
dengan kualitas baik dapat dihasilkan dari kombinasi bahan-bahan yang tepat
sesuai dengan komposisi yang dikehendaki (Padaga, 2008). Menurut SNI No.
01-3713-1995 beberapa komponen yang harus ada pada es krim antara lain
lemak, protein, jumlah padatan, dan gula yang dihitung sebagai sukrosa.
Selain komponen-komponen tersebut, bahan tambahan makanan berupa
pewarna biasanya ditambahkan untuk mempercantik tampilan es krim.
Pewarna yang digunakan sebaiknya pewarna alami. Wortel merupakan salah
satu alternatif pewarna alami yang dapat digunakan.
Wortel merupakan tanaman yang produk utamanya berupa umbi yang
memiliki sedikit rasa manis, bertekstur renyah serta berwarna kuning
kemerahan atau jingga kekuningan. Umbi wortel berpotensi untuk
dikembangkan karena mengandung karotenoid yaitu -karoten. Karotenid
jenis -karoten lebih penting dari pada 40 karotenoid dalam tanaman. -
karoten berfungsi sebagai antioksidan dan provitamin A. Antioksidan
berfungsi menangkap radikal bebas dan mencegah proses oksidasi dalam
sistem yang memiliki tekanan oksigen rendah. Senyawa -karoten
mempunyai aktivitas vitamin A yang tinggi. Di dalam tubuh proses
perubahan -karoten menjadi vitamin A akan berhenti jika jumlah vitamin A
mencukupi. Selanjutnya -karoten akan diabsorbsi oleh tubuh secara utuh
(Silalahi, 2006).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 3
digilib.uns.ac.id
B. Rumusan Masalah
1. Formulasi manakah yang terbaik dari es krim dengan penambahan wortel
berdasarkan uji sensoris ?
2. Bagaimana karakteristik sensoris es krim dengan penambahan wortel ?
3. Bagaimana karakteristik kimia es krim dengan penambahan wortel ?
4. Bagaimana karakteristik fisik es krim dengan penambahan wortel ?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui karakteristik sensoris (warna, aroma, rasa, tekstur, dan
overall) es krim dengan penambahan wortel.
2. Mengetahui formula es krim wortel yang terbaik berdasarkan uji sensoris.
3. Mengetahui karakteristik kimia (lemak, protein, total padatan, -karoten
dan aktivitas antioksidan) es krim dengan penambahan wortel.
4. Mengetahui karakteristik fisik (overrun dan resistensi) es krim dengan
penambahan wortel.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi baru
mengenai es krim dengan penambahan wortel sehingga dapat menjadi acuan
penelitian selanjutnya. Selain itu juga memberikan alternatif pewarna alami
pada es krim, menghasilkan pangan fungsional dengan menambahkan
senyawa -karoten pada es krim, dan sebagai diversifikasi produk olahan
wortel yang memiliki umur simpan lama.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 4
digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Es Krim
a. Bahan Es Krim
Berdasarkan SNI (1995) es krim adalah jenis makanan semi
padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung es krim dari
campuran susu, lemak hewani, maupun nabati, gula, dengan atau tanpa
bahan tambahan makanan lain yang diijinkan. Menurut Buckle (1987)
unsur-unsur pokok es krim adalah susu, krim, gula, bahan flavor,
bahan penstabil dan pembentuk emulsi.
Es krim tidak lain berupa busa (gas yang terdispersi dalam
cairan) yang diawetkan dengan pendinginan. Walaupun es krim
tampak sebagai wujud yang padu, bila dilihat dengan mikroskop akan
tampak ada empat komponen penyusun, yaitu padatan globula lemak
susu, udara (ukuran maksimum 0,1 mm), kristal-kristal kecil es, dan air
(pelarut gula, garam, dan protein susu). Berbagai standar es krim di
dunia membolehkan penggelembungan campuran es krim dengan
udara sampai volumenya menjadi dua kalinya (maksimum 100 persen
overrun). Es krim dengan kandungan udara lebih banyak akan terasa
lebih cair dan lebih hangat sehingga tidak enak dimakan. Kandungan
lemak susu terlalu rendah akan membuat es lebih besar dan teksturnya
lebih kasar serta terasa lebih dingin (Ismunandar, 2009).
Komponen penyusun es krim terdiri atas beberapa bahan
sebagai berikut (Hadiwiyoto, 1983; Buckle ,1987; Saleh, 2004; dan
Aditya, 2009) :
1) Lemak susu berfungsi menjadikan tekstur lebih baik, memberikan
rasa lembut pada es krim, dan menjadikan es krim tahan terhadap
proses pencairan. Sumber lemak pada es krim berasal dari susu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id
3) Homogenisasi
Sementara campuran masih panas, campuran dibuat homogen
untuk mengurangi waktu yang diperlukan bagi pematangan
campuran itu dan untuk mengatur kekentalan sehingga dapat
memperbaiki tekstur dan massa es krim. Campuran ini kemudian
didinginkan sampai kira-kira 4oC dan bahan-bahan flavor
ditambahkan.
4) Pembekuan dan pembuihan
Pembekuan dan pembuihan memberikan pengaruh penting pada
tekstur es krim yang mengeras. Teknik pembekuan dilakukan
sesuai dengan alat pembekuan, tujuannya adalah membekukan
sampai suhu terendah, secepat mungkin, dan mendapatkan
kelebihan yang cukup, yakni naiknya volume es krim (100
120%) selama pembekuan karena penyatuan gelembung udara
yang halus dalam proses pembuihan. Kandungan lemak dan agar-
agar cenderung untuk membatasi jumlah udara yang dapat
disatukan, sedangkan bahan padat susu bukan lemak mempunyai
pengaruh yang berlawanan. Pembekuan dan pembuihan dilakukan
menggunakan sistem batch atau proses yang terus menerus,
keduanya dilakukan pada suhu rendah yaitu -10 oC. Pembekuan
harus dilakukan secepat mungkin supaya tidak terbentuk kristal es
yang besar yang akan mengakibatkan tekstur yang kurang bermutu.
d. Jenis-Jenis Es Krim
Jenis es krim yang beredar di pasar dapat dikelompokkan
(dikategorikan) berdasarkan beberapa sudut pandang. Berdasarkan
nilai ekonomi, es krim dikelompokkan sebagai ekonomis, standar,
premium, dan super premium (Tabel 2.2).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id
2. Wortel
a. Komposisi Gizi Wortel
Wortel (Daucus carota L.) merupakan tanaman yang dapat
ditanam sepanjang tahun. Sayuran ini banyak diminati masyarakat
karena harganya yang relatif murah, rasanya enak dan mudah dalam
pengolahannya baik dikonsumsi sendiri maupun dengan dicampur
dalam berbagai variasi makanan maupun minuman. Selain itu, wortel
juga kaya akan vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan tubuh,
termasuk -karoten yang dapat berperan dalam pencegahan kanker,
karena sifat antioksidan yang melawan kerja destruktif sel-sel kanker.
-karoten juga membantu dalam sistem kekebalan tubuh dan kesehatan
mata (DRI dalam Apriantini, 2009).
Wortel merupakan salah satu jenis tanaman sayuran yang dapat
digunakan untuk membuat bermacam-macam masakan, misalnya sup,
capcai, bistik, kari, dan mie. Umbi wortel memiliki rasa enak, renyah,
dan agak manis, sehinggga disukai oleh masyarakat. Umbi wortel juga
dapat digunakan dalam industri pangan untuk diolah menjadi bentuk
olahan, misalnya minuman sari umbi wortel, chips wortel, manisan,
dan jus wortel. Selain itu, umbi wortel dapat berfungsi sebagai bahan
pewarna pangan alami (dalam bentuk tepung umbi) (Cahyono, 2002).
Tabel 2.4. Kandungan Gizi (Nutrisi) dalam Tiap 100 gram Umbi
Wortel Segar
Kandungan Gizi
Jenis gizi 1 2
Kalori 4,200 kal 55,00 kal
Protein 1,20 g 1,30 g
Lemak 0,30 g 0,40 g
Karbohidrat 9,30 g 12,40 g
Kalsium 39,00 mg 60,00 mg
Fosfor 37,00 mg 28,00 mg
Zat Besi 0,8, mg 1,70 mg
Vitamin A 12.000,00 S.I 18.000,00 S.I
Vitamin B1 0,06 mg 0,04 mg
Vitamin C 6,00 mg 9,00 mg
Serat - 0,90 g
Abu - 0,80 g
Natrium - 32,00 mg
Vitamin B2 - 0,04 mg
Niacin - 0,60 mg
Air 88,20 g -
B.d.d 88,00 g 85,10 %
Keterangan : B.d.d. (Bagian dapat dicerna)
Sumber : (1) Direktorat Gizi, Depkes R.I (1981).
(2) Food and Nutrition Research Center Handbook No.1, Manila (1964)
(Rukmana, 1995)
Komponen terbesar penyusun wortel adalah air sebanyak 88,2
gram setiap 100 gram wortel. Wortel mengandung sejumlah kecil
protein, lemak, dan vitamin. Vitamin yang mendominasi wortel adalah
vitamin A, yaitu 12.000,00 S.I (Depkes R.I, 1981).
b. Jenis-Jenis Wortel
Varietas-varietas wortel dibagi dalam tiga kelompok yang
didasarkan pada bentuk umbi, yaitu sebagai berikut (Cahyono, 2002
dan Soewito, 1991):
1) Tipe imperator, memiliki umbi berbentuk bulat panjang dengan
ujung meruncing (menyerupai kerucut), panjang umbi 20 30 cm,
dan rasa kurang manis sehingga kurang disukai oleh konsumen.
2) Tipe chantenang memiliki umbi akar berbentuk bulat panjang
dengan ujung tumpul, panjang antara 15 20 cm, dan rasa yang
manis sehingga disukai konsumen, biasanya tidak memiliki akar
serabut. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id
4. Antioksidan
Antioksidan adalah senyawa yang dapat menahan terjadinya reaksi
oksidasi makromolekul, seperti lemak, protein, karbohidrat dan DNA,
pada konsentrasi yang lebih rendah daripada konsentrasi makromolekul
target oksidasi tersebut. Antioksidan atau reduktor berfungsi untuk
mencegah terjadinya oksidasi atau menetralkan senyawa yang telah
teroksidasi, dengan cara menyumbangkan hidrogen dan atau elektron
(Silalahi, 2006). Menurut Raharjo (2004), antioksidan berperan
menghambat oksidasi melalui berbagai mekanisme yaitu mengendalikan
substrat (oksigen dan lipida), mengendalikan prooksidan (senyawa oksigen
commit to user
yang reaktif dan logam katalis), dan mengendalikan radikal bebas.
perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id
5. Beta Karoten
Wortel merupakan sumber utama karoten atau -karoten. Di dalam
hati, karoten bisa berubah menjadi vitamin A jika tubuh kekurangan
vitamin A. Kandungan vitamin A dalam wortel sangat tinggi sehingga
bermanfaat untuk membantu penglihatan, mencegah rabun senja,
mempercepat penyembuhan luka dan memperbaiki kulit. Vitamin A juga
berfungsi membantu hati dalam menghilangkan racun dalam tubuh. -
karoten dalam wortel berkasiat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
sehingga dapat mencegah timbulnya penyakit, meningkatkan kesehatan
tubuh dan menghambat penuaan (Anonim, 2008).
Karoten terbentuk dalam tiga isomer yang disebut , , dan .
Perbedaannya terletak pada ikatan rangkap nomor dua dalam strukturnya.
Masing-masing karoten tidak berdiri sendiri. -karoten dan -karoten
menyusun 90% dari karotenoid. -karoten merupakan komponen terbesar
pada pengujian seluruh komponen karoten (Braverman, 1949 dalam
commit to user
Enddriati, 1994).
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id
B. KERANGKA BERFIKIR
Wortel Es Krim
Keunggulan : Kelemahan :
1. Mengandung - Tidak semua orang Produk makanan yang
karoten menyukai wortel disukai oleh berbagai
2. Dapat menjadi karena langu kalangan usia
pewarna alami
Es Krim Wortel
Uji sensoris
Uji kimia
Uji fisik
C. HIPOTESA
1. Penambahan ekstrak dan tepung wortel pada es krim mempengaruhi
kesukaan konsumen.
2. Es krim wortel memiliki karakteristik sensoris yang berbeda dengan es
krim biasa.
3. Penambahan wortel pada es krim menambah kandungan -karoten pada es
krim.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id
C. Tahapan Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua tahap utama, yaitu pengolahan wortel
(ekstrak dan tepung) dan pembuatan es krim.
1. Pengolahan Wortel
a. Pembuatan ekstrak wortel
Pembuatan ekstrak wortel dibuat dengan cara umbi wortel yang
telah dikupas dan dibersihkan, diambil ekstraknya menggunakan juicer.
Proses pembuatan ekstrak wortel dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Wortel
Dikupas manual
Dicuci
Ekstrak Wortel
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id
Dikupas manual
Dicuci
Wortel irisan
Wortel kering
commit to user
Tepung wortel
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id
Diaduk
Diaduk
Es krim wortel
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
D. Rancangan Percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 kali ulangan. Pengamatan tidak
hanya dilakukan pada es krim dengan penambahan ekstrak wortel tetapi juga
dilakukan pada es krim dengan penambahan tepung wortel. Data yang
diperoleh selanjutnya dianalisis dengan metode one way ANOVA, jika
terdapat perbedaan maka dilanjutkan dengan uji beda nyata menggunakan
analisa Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada tarif signifikansi 5%.
Pada penelitian ini terdapat dua percobaan, yaitu: penggunaan ekstrak
dan tepung wortel. Dalam pemuatan es krim masing-masing percobaan terdiri
atas satu faktor, yaitu variasi konsentrasi ekstrak atau tepung wortel pada es
krim. Variasi konsentrasi ekstrak wortel ditunjukkan pada Tabel 3.1. Variasi
konsentrasi tepung wortel ditunjukkan pada Tabel 3.2.
Tabel 3.1. Konsentrasi Ekstrak Wortel dalam Adonan Es Krim
Bahan Konsentrasi (% b/b)
A B C
Ekstrak wortel 7 14 21
Tabel 3.2. Konsentrasi Tepung Wortel dalam Adonan Es Krim
Konsentrasi (% b/b)
Bahan
a b C
Tepung wortel 2 3 4
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id
E. Rancangan Penelitian
Wortel
Ekstrak Tepung
Es krim wortel
Es krim terbaik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 26
digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
26
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
peranan yang sangat penting pada komoditas pangan dan hasil pertanian.
Peranan itu sangat nyata dalam tiga hal yaitu daya tarik, tanda pengenal dan
atribut mutu. Di antara sifat-sifat produk pangan yang paling menarik
perhatian pada konsumen dan paling cepat memberi kesan disukai atau
tidak adalah sifat warna (Soekarto, 1990).
Penambahan wortel pada es krim dapat memberikan warna alami
yang berasal dari karoten. Warna yang dihasilkan oleh karoten adalah
oranye. Tabel 4.1 menunjukkan kualitas warna es krim wortel
dibandingkan dengan kontrol (es krim tanpa penambahan wortel).
2. Aroma
Aroma (bau-bauan) dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat
diamati dengan indera pembau (Kartika, 1988). Aroma adalah salah satu
parameter identifikasi flavor yang paling mudah dan paling sering
dilakukan (Winarno, 2002). Bahan pangan dapat menghasilkan aroma jika
senyawa yang menghasilkan bau dapat menguap (Kartika, 1988 dan
Winarno, 2008). Tabel 4.3 menunjukkan kualitas aroma es krim wortel
dibandingkan dengan kontrol.
Tabel 4.3. Kualitas Aroma Es Krim dengan Penambahan Ekstrak Wortel
Konsentrasi (%) Skor Aroma*
7 4,41a
14 4,35a
21 4,29a
notasi yang berbeda menunjukkan beda nyata pada 5%
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id
3. Rasa
Pada umumnya, rasa dan aroma es krim merupakan satu kesatuan
yang saling menunjang. Rasa merupakan faktor penentu utama yang sangat
mempengaruhi kesukaan konsumen. Rasa es krim dapat dipengaruhi oleh
beberapa hal seperti bahan pengental yang dapat mengubah tekstur es krim
sehingga dapat mempengaruhi cita rasa es krim (Elisabeth, 2010). Tabel
4.5. menunjukkan kualitas rasa es krim wortel dibandingkan dengan
kontrol.
Tabel 4.5. Kualitas Rasa Es Krim dengan Penambahan Ekstrak Wortel
Konsentrasi (%) Skor Rasa*
7 3,82a
14 3,29a
21 5,76b
notasi yang berbeda menunjukkan beda nyata pada 5%
4. Tekstur
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id
5. Overall
Overall/ pengujian secara keseluruhan merupakan penilaian sampel
secara keseluruhan yang meliputi warna, aroma, rasa, dan tekstur. Tujuan
penilaian ini adalah untuk mengetahui kualitas es krim dengan penambahan
ekstrak wortel maupun tepung wortel untuk mengetahui berapa persen
wortel yang digunakan sehingga es krim wortel yang dihasilkan tidak jauh
berbeda atau bahkan lebih baik dari kontrol sehingga produk dapat
diterima. Tabel 4.9. menunjukkan tingkat kualitas es krim wortel secara
keseluruhan.
Tabel 4.9. Kualitas Overall Es Krim dengan Penambahan Ekstrak Wortel
Formulasi (%) Warna Aroma Rasa Tekstur Overall
7 3,94b 4,41a 3,82a 4,29a 3,47a
14 3,24ab 4,35a 3,29a 4,24a 3,00a
21 2,88a 4,29a 5,76b 5,65b 5.65b
notasi yang berbeda menunjukkan beda nyata pada 5%
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 35
digilib.uns.ac.id
1. Lemak
Lemak dalam bahan pangan meningkatkan rasa, aroma,
kerenyahan, dan membentuk tekstur lembut dalam mulut (Mahendradatta,
2007). Lemak dapat mempertahankan tekstur es krim oleh karena itu
lemak merupakan salah satu komponen yang penting pada es krim. Selain
itu lemak juga dapat mengembangkan es krim serta mempertahankan agar
es krim tidak cepat meleleh (Buckle, 1987) karena lemak berperan dalam
pembentukam ketegaran produk pangan (Soekanto, 1990).
Lemak pada es krim dengan penambahan ekstrak wortel sebesar
0,65% (wb). Lemak pada es krim dengan penambahan tepung wortel
sebesar 0,16% (wb). Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI 01-
3713-1995) kadar lemak minimal pada es krim 5%. Pada SNI lemak diuji
menggunakan metode hidrolisis (weibull) sedangkan pada penelitian ini
metode yang digunakan adalah mojonnier. Perbedaan metode yang
digunakan menyebabkan hasil uji yang dihasilkan berbeda. Sumber lemak
pada es krim adalah susu dan wippy cream. Kadar lemak dalam bahan
baku susu 26,92%, sedangkan dalam wippy cream kadar lemak 28%.
Es krim dengan penambahan ekstrak wortel mengandung lemak
lebih tinggi dibandingkan dengan tepung wortel yaitu 2,22% (db). Lemak
es krim dengan penambahan tepung wortel hanya 0,5% (db). Hal ini
disebabkan karena wortel mengalami berbagai proses selama diolah
menjadi tepung, sehingga lemak yang terdapat pada wortel mengalami
kerusakan. Pada ekstrak wortel lemak lebih tinggi karena banyak padatan
terlarut pada ekstrak wortel. Selain itu proses ekstraksi wortel relatif cepat
dan tidak dilakukan pada suhu tinggi sehingga lemak lebih terjaga dari
kerusakan.
2. Protein
Protein merupakan zat makanan yang sangat penting bagi tubuh
karena berfungsi sebagai bahan bakar, pembangun, dan pengatur
commit to user
(Winarno, 2008). Pada es krim, protein berfungsi menstabilkan emulsi
perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id
Es Krim Wortel
Ekstrak Tepung
Aktivitas Antioksidan (%) 14,75 14,66
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id
1. Overrun
Pada prinsipnya pembuatan es krim adalah membentuk rongga
udara pada campuran bahan es krim sehingga diperoleh pengembangan
volume es krim (Padaga dan Manik, 2005). Overrun merupakan
penambahan volume es krim selama proses pembekuan karena pengikatan
udara dalam proses pembuihan dan pembekuan. Kombinasi pembekuan
dan agitasi dapat dilakukan dengan menggunakan ice cream maker,
dimana pada saat pembekuan disertai dengan pengadukan oleh dusher
(sayap-sayap ice cream maker) (Padaga, 2005).
Overrun pada es krim dengan penambahan ekstrak cukup tinggi
yaitu mencapai 117,86%. Menurut Padaga dan Manik (2005), es krim
ekonomis memiliki overrun maksimal 120 %. Overrun es krim dengan
penambahan ekstrak wortel tinggi karena memiliki padatan lebih tinggi. Es
krim dengan penambahan tepung wortel overrunnya hanya 80,72 %.
Menurut Arbuckle (1986), total padatan yang rendah menyebabkan jumlah
air yang membeku semakin besar sehingga udara yang terperangkap pada
es krim sedikit dan pengembangan es krim menjadi terbatas, akibatnya
overrun es krim rendah.
Pengembangan adonan es krim disebabkan oleh proses
pengadukan krim yang akan menebal
commit karena butiran-butiran lemak yang
to user
perpustakaan.uns.ac.id 40
digilib.uns.ac.id
telah distabilkan oleh suatu lapisan protein yang telah dirusak, membentuk
suatu struktur bersambung atau jembatan yang dapat mempertahankan
buih yang stabil bila udara dipaksakan masuk ke dalam krim. Hasil
pengadukan yang terbaik, dapat diperoleh dengan mengkondisikan cawan
(bowl) maupun krim pada suhu kurang dari 10oC dan mengaduknya harus
sedikit demi sedikit (Buckle, 1987).
2. Resistensi
Resistensi merupakan waktu yang dibutuhkan untuk meleleh.
Menurut Jeremias (1996) dalam Purnamayati (2008), lamanya waktu
pelelehan merupakan waktu yang diperlukan es krim pada volume tertentu
untuk mencair secara keseluruhan pada suhu ruang. Kecepatan meleleh es
krim sangat dipengaruhi oleh bahan-bahan yang digunakan dalam
pembuatan ICM.
Es krim dengan penambahan ekstrak wortel memiliki resistensi
30,98 menit. Es krim dengan penambahan tepung wortel resistensinya
mencapai 33,58 menit. Es krim dengan penambahan ekstrak resistensinya
rendah karena overrun es krim tinggi. Overrun tinggi mengindikasi
bahwa di dalam es krim terdapat banyak gelembung udara, sehingga es
krim lebih cepat mencair. Menurut Suryani (2008), es krim yang memiliki
overrun tinggi yang di dalamnya terdapat lebih banyak gelembung udara
sehingga dapat mencair lebih cepat.
Es krim yang baik adalah es krim yang tahan terhadap pelelehan
pada saat dihidangkan pada suhu ruang. Es krim yang cepat meleleh
kurang disukai karena es krim akan segera mencair pada suhu ruang. Es
krim yang lambat meleleh atau kecepatan melelehnya terlalu rendah juga
tidak disukai oleh konsumen karena bentuk es krim yang tetap (tidak
berubah) pada suhu ruang sehingga memberikan kesan terlalu banyak
padatan yang digunakan (Padaga 2005 dalam Elisabeth 2010).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan uji sensoris diperoleh es krim terbaik pada penambahan
ekstrak wortel 14% dan pada penambahan tepung wortel 2%.
2. Semakin banyak penambahan ekstrak wortel, warna dan aroma es krim
cenderung semakin baik dibandingkan es krim tanpa penambahan wortel.
Semakin banyak penambahan tepung wortel, warna, aroma, rasa, tekstur,
dan overall es krim cenderung lebih buruk dibanding es krim tanpa
penambahan wortel.
3. Kadar lemak, protein, total padatan, -karoten, dan aktivitas antioksidan es
krim dengan penambahan ekstrak wortel lebih tinggi dibandingkan es krim
dengan penambahan tepung wortel yaitu: 2,22% > 0,5%; 10,65% >
9,69%; 112,78% > 102,64%; 19,76 /gr > 13,1 /gr; 14,75% > 14,66%.
4. Es krim dengan penambahan ekstrak wortel terbaik memiliki overrun
117,86 % dan resistensi 30,98 menit. Es krim dengan penambahan tepung
wortel terbaik memiliki overrun 80,72 % dan resistensi 33,58 menit.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, es krim dengan penambahan ekstrak
wortel 14% dapat dikembangkan karena memiliki kualitas yang baik terutama
pada sifat sensorisnya. Selain itu, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk
mendapatkan formulasi yang lebih baik sehingga kualitas es krim yang
dihasilkan lebih baik, terutama ditinjau dari total padatannya.
commit to user
41