Anda di halaman 1dari 15

PT PLN (PERSERO)

KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)

NOMOR: 307.K/DIR/2009

TENTANG

PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO)


NOMOR 387.K/DIR/2008 TENTANG SISTEM PEMBINAAN KOMPETENSI DAN KARIR PEGAWAI

DIREKSI PT PLN (PERSERO)

Menimbang : a. bahwa sehubungan masih diperlukan penyesuaian atas ketentuan tentang Sistem
Pembinaan Kompetensi dan Karir pegawai, maka dipandang perlu dilakukan
perubahan atas Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 387.K/DIR/2008;

b. bahwa Perubahan atas Keputusan Direksi PT PLN (persero) Nomor


387.K/DIR/2008 tentang Sistem Pembinaan Kompetensi dan Karir Pegawai
sebagaimana dimaksud dalam huruf a di atas, perlu ditetapkan dengan Keputusan
Direksi PT PLN (Persero).

Mengingat : 1. Undang-undang RI Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara;
2. Undang-undang RI Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;
3. Undang-Undang RI Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan;
4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 10 Tahun 1989 tentang Penyediaan dan
Pemanfaatan Tenaga Listrik sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah RI Nomor 3 Tahun 2005 dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 26
Tahun 2006;
5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 23 Tahun 1994 tentang Pengalihan Bentuk
Perusahaan Umum (Perum) Listrik Negara menjadi perusahaan Perseroan
(persero);
6. Peraturan Pemerintah RI Nomor 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan,
Pengawasan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara;
7. Anggaran Dasar PT PLN (Persero);
8. Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-252/MBU/2009
tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan
Perseroan PT Perusahaan Listrik Negara;
9. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 001.K/030/DIR/1994 tentang
Pemberlakukan Peraturan Sehubungan Dengan Pengalihan Bentuk Hukum
Perusahaan;
10. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 096.K/DIR/2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja PT PLN (Persero);
11. Keputusan Direksi PT PLN (persero) Nomor 387.K/DIR/2008 tentang Sistem
Pembinaan Kompetensi dan Karir Pegawai;
12. Keputusan Direksi PT PLN (persero) Nomor 032.K/DIR/2009 tentang Sistem
Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi (MSDM-BK);
13. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 304.K/DIR/2009 tentang Batasan
Kewenangan Pengambilan Keputusan di Lingkungan PT PLN (Persero).

j)jf
2

MEMUTUSKAN :

Menetapkan . KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) TENTANG PERUBAHAN ATAS


KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (PERSERO) NOMOR 387.K/DIR/2008 TENTANG
SISTEM PEMBINAAN KOMPETENSI DAN KARIR PEGAWAI.

Pasall

Beberapa ketentuan dalam Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 387.K/DIR/2008 tentang Sistem
Pembinaan Kompetensi dan Karir Pegawai diubah dan beberapa Lampirannya dihapus, sebagai berikut :

1. Ketentuan Pasal 4 diubah, sehingga keseluruhannyaberbunyi sebagai berikut:

"Pasal 4

Pembinaan Level Kompetensi

(1) Pembinaan berupa kenaikan Level Kompetensi diberikan kepada Pegawai yang telah
mendapatkan sertifikat kelulusan Diklat Penjenjangan.
(2) persyaratan kelulusan Diklat Penjenjangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak
diberlakukan kepada:
a. pegawai yang akan menduduki Jabatan Fungsional V;
b. Pegawai yang akan menduduki Jabatan Supervisori Dasar;
c. pegawai yang memiliki sisa masa kerja maksimal 1 (satu) tahun, terhitung dari tanggal
1 Januari atau 1 Juli saat yang bersangkutan akan naik level kompetensinya.
(3) Persyaratan kenaikan Level Kompetensi bagi pegawai sebagaimana dimaksud dalam ayat
(2) huruf a adalah pemenuhan kriteria talenta dan tidak sedang menjalani hukuman disiplin.
(4) Persyaratan kenaikan Level Kompetensi bagi Pegawai sebagaimana dimaksud dalam ayat
(2) huruf b dan c adalah lulus Uji Portofolio Kompetensi (UPK).
(5) Penetapan Kenaikan Level Kompetensi bagi Pegawai yang telah memenuhi persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), (3), dan (4) diberlakukan pada 1 Januari atau 1 Juli.
(6) Pegawai yang belum lulus Diklat penjenjangan diberikan hak mengikuti Diklat Penjenjangan
paling banyak 3 (tiga) kali pada Level Kompetensi yang sama.
(7) Diklat Penjenjangan bagi Pegawai sebagaimana dimaksud dalam ayat (6) dilaksanakan
setiap 2 (dua) tahun sekali.
(8) Dalam hal Pegawai tidak lulus Diklat Penjenjangan sampai dengan 2 (dua) kali atau pegawai
tidak lulus UPK, maka kriteria talenta Atasan Langsung Pegawai yang merekomendasikan
setelah Pegawai mengikuti adalah maksimal Potensial pada 1 (satu) semester berikutnya.

2. Ketentuan Pasal 5 diubah, sehingga keseluruhannyaberbunyi sebagai berikut :

"Pasal 5

Pembinaan Grade

(1) Grade terdiri atas beberapa Skala Grade sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1
Keputusan ini.
(2) Sebagai penghargaan atas masa kerja Pegawai, pembinaan Skala Grade berupa
pemindahan 1 (satu) Skala Grade ke skala di samping kanan, setiap 1 (satu) tahun sekali,
yang diberlakukan pada tanggal 1 Januari, diberikan kepada Pegawai, kecuali Pegawai Baru
yang diangkat setelah tanggal 1 Juli tahun sebelumnya.

/tJ
3

(3) Kenaikan Grade hanya diberikan maksimum 1 (satu) Grade dan dilaksanakan pada 1 Januari
atau 1 Juli, setelah Pegawai memenuhi persyaratan perolehan kriteria talenta sebagaimana
tercantum dalam Lampiran 2 Keputusan ini.
(4) persyaratan Pegawai yang berhak mendapatkan kriteria talenta sebagaimana dimaksud
dalam ayat (3) adalah aktif bekerja minimal 3 (tiga) bulan kerja pada periode semester
berjalan dan tidak berhenti bekerja selama periode semester berjalan.
(5) Pegawai yang berhenti bekerja pada tanggal 1 Januari atau 1 Juli tidak mendapatkan kriteria
talenta dan pemindahan skala Grade sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan (4).
(6) Sagi Pegawai yang mendapat kenaikan Grade, maka posisi Grade naik, sedangkan posisi
Skala Grade tetap.
(7) Dalam hal pegawai mendapatkan kenaikan Grade pada tanggal 1 Januari, maka terlebih
dahulu diberlakukan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) sebelum ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (6).
(8) Pegawai yang tidak memenuhi persyaratan kelulusan Diklat Penjenjangan sampai dengan 3
(tiga) kali sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (6) Keputusan ini hanya diberikan
pembinaan Skala Grade sebagaimana dimaksud dalam ayat (2).
(9) pegawai yang ditahan pihak yang berwajib, yang di kemudian hari dinyatakan tidak terbukti
bersalah berdasarkan putusan hakim yang telah memiliki kekuatan hukum tetap, diberikan
rehabilitasi berupa kriteria talenta terakhir sebelum pegawai menjalani penahanan.

3. Ketentuan Pasal 8 diubah, sehingga keseluruhannyaberbunyi sebagai berikut :

"Pasal 8
Suksesi Jabatan

(1) Perencanaan Suksesi Jabatan meliputi aktivitas :


a. identifikasi Pegawai dengan Kompetensi Individu yang paling sesuai dengan Kebutuhan
Kompetensi Jabatan;
b. penetapan urutan kandidat Suksesi Jabatan yang dilaksanakan oleh Komite Appraisal
berdasarkan Kompetensi Individu yang dipengaruhi koefisien kalibrasi pada persyaratan
Suksesi Jabatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran 3 Keputusan ini, kecuali untuk
pegawai yang akan menduduki Jabatan Supervisori Atas dan Supervisori Dasar.
(2) Jenjang Jabatan Struktural sebagaimanatercantum dalam Lampiran 4 Keputusan ini.
(3) pegawai dapat menduduki Jabatan Struktural dan Fungsional setelah memenuhi persyaratan
penguasaan kompetensi sebagaimana tercantum dalam Lampiran 5 Keputusan ini dan
persyaratan lainnya sebagaimana tercantum dalam Jalur Karir.
(4) Khusus bagi pegawai yang akan menduduki Jabatan Supervisori Atas dan Supervisori Dasar
diberlakukan persyaratan kriteria talenta tertentu dan lulus UPK, sebagaimana tercantum
dalam Lampiran 5 Keputusan ini.
(5) Kebutuhan Kompetensi Jabatan Struktural tercantum dalam Lampiran 7.2 Keputusan Direksi
PT PLN (persero) Nomor 387.K/DIR/2008.
(6) Kebutuhan Kompetensi Jabatan Fungsional tercantum dalam Lampiran 7.3 Keputusan
Direksi PT PLN (persero) Nomor 387.K/DIR/2008.
(7) Pegawai yang akan menduduki Jabatan Struktural setelah melaksanakan tugas menjadi
Pejabat Pengganti Sementara atau Pejabat Pelaksana Tugas (PLT), diatur khusus dalam
Edaran Direksi mengenai Pejabat Pengganti Sementara.
4. Menambahkan 2 (dua) Pasal diantara Pasal 8 dan Pasal 9, yaitu Pasal 8 A dan Pasal 8 S, yang
berbunyi sebagai berikut:

~C
4

"Pasal 8 A
Uji Portofolio Kompetensi (UPK)

(1) Persyaratan mengikuti UPK adalah sebagai berikut:

a. rekomendasi dari Unit atau Atasan Langsung; dan

b. tidak sedang menjalani hukuman disiplin; dan


c. memenuhi persyaratan kriteria talenta yang diatur dalam Petunjuk Pelaksanaan; dan
d. memenuhi persyaratan kompetensi yang diatur dalam Petunjuk Pelaksanaan.
(2) Ketentuan UPK adalah sebagai berikut:
a. Jika hasil UPK menunjukkan kompetensi Pegawai memenuhi Kebutuhan Kompetensi
Jabatan (KKJ) yang diduduki, Pegawai diberikan kenaikan Grade;
b. Jika kenaikan Grade sebagaimana dimaksud dalam huruf a lebih dari 1 (satu), maka
kenaikan Grade dapat dilakukan setiap 6 (enam) bulan sekali setiap kenaikan 1 (satu)
Grade, dengan ketentuan Pegawai yang bersangkutan sanggup mempertahankan
kriteria talenta Luar Biasa/Sangat Potensial/Sangat Optimal, serta kenaikan Grade
tersebut dibatasi maksimal 2 (dua) Grade di atas Grade sebelum mengikuti UPK, dan
hanya berlaku 1x sepanjang riwayatjabatannya;
c. Jika hasil UPK menunjukkan Kompetensi Pegawai di bawah Grade terakhir Pegawai,
maka Kriteria Talenta selama 1 tahun sejak UPK tidak dapat digunakan untuk Kenaikan
Grade.

"Pasal 8 B
Diklat Penjenjangan

(1) Diklat Penjenjangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) Keputusan ini, terdiri
atas:

a. Executive Education (EE), dilaksanakan oleh:


i. Pegawai yang sedang atau akan menduduki Jabatan Struktural dengan persyaratan
KKJ di atas level kompetensinya; atau
ii. Pegawai yang akan menduduki Jabatan Struktural, baik jenjang jabatan yang sama
maupun yang akan mendudukijenjang jabatan yang lebih tinggi; atau
iii. Pegawai yang menjadi Pejabat Pelaksana Tugas (PLT).
b. Strategic Specialist Education (SSE), dilaksanakan oleh Pegawai yang berada pada
Grade tertinggi pada suatu level kompetensi dan akan menduduki Jabatan Fungsional.
(2) persyaratan mengikuti Diklat penjenjangan adalah sebagai berikut:
a. rekomendasi dari Unit atau Atasan Langsung berdasarkan prioritas yang diatur dalam
Petunjuk Pelaksanaan; dan
b. tidak sedang menjalani hukuman disiplin; dan
c. persyaratan kompetensi:
i. mempunyai sertifikasi dari lembaga terakreditasi nasional/internasional sesuai
dengan sebutan jabatan dan atau sebutan profesinya; atau
ii. mempunyai karya inovasi yang memperoleh penghargaan dalam lingkup kompetensi
yang dipersyaratkan. Dalam hal karya inovasi merupakan hasil tim, maka anggota
tim yang diakui adalah yang menjadi kontributor utama; atau
iii. membuat makalah tentang Kontribusi Individu Pegawai atas keberhasilan
peningkatan kinerja operasional di Unit Kerjanya, serta melakukan knowledge
sharing atas makalahnya dengan mempresentasikan pada Komite Appraisal sesuai
kewenangannya, atau minimal di Komunitas PraktisilCommunity of Practice (CoP) di
Unit Kerjanya; atau

ftrfr
5

iv. lulus minimal 4 (empat) Diklat Profesi di bidangnya.


(3) Pegawai yang telah lulus SSE di level kompetensinya, tetap wajib lulus EE, jika menjadi
kandidat untuk menduduki Jabatan Struktural.

(4) pegawai tidak perlu mengikuti SSE untuk naik Level Kompetensi, dalam hal Pegawai telah
lulus E.Esetara level kompetensi yang dituju.
(5) pegawai yang telah lulus EE sebelum berada pada Grade tertinggi dapat naik Level
Kompetensi pada 1 (satu) semester setelah menduduki Grade tertinggi tersebut.
(6) Masa berlaku sertifikat kelulusan EE adalah 2 tahun sejak tanggal berlaku sertifikat tersebut
atau sejak diberlakukannya Keputusan ini.
(7) Perpanjangan masa berlaku sertifikat EE dilakukan setiap tahun melalui persyaratan
kelulusan leadership web-based training.

5. Ketentuan Pasal10 diubah, sehingga keseluruhannyaberbunyi sebagai berikut :

"Pasal 10
Mutasi

(1) Mutasi dilakukan pad a Jenis Jabatan yang sam a atau lintas Jenis Jabatan setelah memenuhi
persyaratan sebagaimana tercantum dalam Lampiran 6 Keputusan ini.

(2) Mutasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terdiri atas:


a. Promosi;
b. Rotasi;
c. Demosi.

(3) Promosi merupakan alih tugas dari satu Jabatan ke Jabatan lain yang memiliki persyaratan
Kebutuhan Kompetensi Jabatan dan persyaratan Level Kompetensi lebih tinggi.
(4) Rotasi merupakan alih tugas dari satu Jabatan ke Jabatan lain yang memiliki persyaratan
Kebutuhan Kompetensi Jabatan dan Level Kompetensi yang sama, termasuk alih tugas yang
menempatkan Pegawai pada Jenjang Jabatan yang lebih rendah karena keterbatasan
formasi jabatan dan atau karena kebutuhan organisasi Perseroan yang tidak menyebabkan
pegawai mengalami penurunan Grade dengan persetujuan Pegawai yang bersangkutan.
(5) Demosi merupakan alih tugas dari satu Jabatan ke Jabatan lain yang memiliki persyaratan
Kebutuhan Kompetensi Jabatan dan persyaratan Level Kompetensi yang lebih rendah, tetapi
tidak menyebabkan pegawai mengalami penurunan Grade.
(6) Demosi pada Jabatan Struktural tercantum dalam Lampiran 8.2 Keputusan Direksi PT PLN
(Persero) Nomor 387.KlDIR/2008.
(7) Demosi pada Jabatan Fungsional tercantum dalam Lampiran 8.3 Keputusan Direksi PT PLN
(Persero) Nomor 387.KlDIR/2008.
(8) Mutasi pada Jabatan Struktural dilaksanakan sesuai Jalur Karir Jabatan Struktural
sebagaimana tercantum dalam Lampiran 7 Keputusan ini.
(9) Mutasi pada Jabatan Fungsional dilaksanakan sesuai Jalur Karir Jabatan Fungsional
sebagaimana tercantum dalam Lampiran 10 Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor
387. KID IR/2008.

(10) Mutasi Lintas Jenis Jabatan dilaksanakan sesuai Jalur Karir Lintas Jabatan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran 8 Keputusan ini.
(11) Pegawai yang Mutasi dari Jabatan Struktural ke Jabatan Fungsional dengan pembinaan
Grade Pegawai tersebut tetap atau kepada yang bersangkutan diberikan hak untuk mengikuti
UPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal4 Ayat (4)Keputusan ini.

)~
6

(12) Pegawai pada Jabatan yang memiliki Kompetensi Individu lebih besar atau sama terhadap
Kebutuhan Kompetensi Jabatan, diprioritaskan untuk dimutasikan ke Jabatan yang sesuai
dengan Kompetensi Individu yang dimilikinya dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun,
dengan tetap melihat Kriteria Talenta Pegawai tersebut.
(13) Masa jabatan Pegawai dalam Jabatan Struktural paling lama 4 (empat) tahun pada
fungsilbidang dan unit serta tempat yang sama tanpa dipengaruhi oleh perubahan tingkat
organisasi unit.
(14) Pegawai menduduki Jabatan Struktural dalam Jenjang yang sama maksimal 3 (tiga) kali.
(15) Pegawai yang akan memasuki masa pensiun kurang dari 1 (satu) tahun tidak dapat
dimutasikan antar Unit kecuali dengan persetujuan Atasan Pejabat yang Berwenang.

6. Ketentuan Pasal16 diubah, sehingga keseluruhannya berbunyi sebagai berikut:

"Pasal 16

Ketentuan Peralihan

(1) Sampai dengan 1 Juli 2010, persyaratan perolehan kriteria talenta untuk Kenaikan Grade
pada level kompetensi yang sama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) mengacu
pada tabel sebagaimana tercantum dalam Lampiran 9 Keputusan ini, dengan ketentuan
konversi sebagai berikut:
a. Stars dikonversi menjadi Luar Biasa (LBS).
b. Eagles dikonversi menjadi Sangat Optimal (SOP).
c. Prince-in-waiting dikonversi menjadi Sangat Potensial (SPO).
d. Cadre dikonversi menjadi Optimal (OPT).
e. Workhorses dikonversi menjadi Kandidat Potensial (KPO).
f. Foot Soldiers dikonversi menjadi Perlu Penyesuaian (PPS).
g. Misfits/Critical List dikonversi menjadi Perlu Perhatian (PPE).
h. Special Treatment dikonversi menjadi Sangat Perlu Perhatian (SPP).
(2) Dalam hal terdapat Diklat Penjenjangan yang belum diselenggarakan PLN Pusat Pendidikan
dan Pelatihan (PLN Pusdiklat), maka:
a. Pegawai yang menduduki Jabatan Fungsional diberlakukan ketentuan Pasal 4 ayat (3)
Keputusan ini.
b. Pegawai yang menduduki Jabatan Struktural diberlakukan ketentuan Pasal 4 ayat (4)
Keputusan ini.
(3) Seluruh Diklat penjenjangan diselenggarakan PLN Pusdiklat paling lambat 1 Januari 2011.
(4) Sebutan Jabatan Pegawai sebelum Keputusan ini tetap diakui dalam hal belum dilakukan
penyesuaian berdasarkan Sebutan Jabatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran 4
Keputusan ini.
(5) Pelaksanaan Ketentuan Pasal10 ayat (13), (14), dan (15) Keputusan ini tetap terhitung sejak
tanggal1 Januari 2009.

7. Diantara Pasal 16 dan Pasal 17 disisipkan 1 (satu) Pasal, yakni Pasal 16 A yang berbunyi sebagai
berikut :

"Pasal 16 A

Lain-lain

Keputusan ini diberlakukan pula bagi Pegawai Anak Perusahaan berdasarkan Keputusan
Pemegang Saham Anak Perusahaan.

8. Lampiran 2, 3, 4, 6, 7.1, 8.1, 9, 11 dan 12 Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor


387.K/DIR/2008tentang Sistem Pembinaan Kompetensi dan Karir Pegawai, dihapus.

)l ~
7

Pasalll

Dengan diberlakukan Keputusan ini, ketentuan lain yang bertentangan dengan Keputusan ini dinyatakan
tidak berlaku. Keputusan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Direksi PT PLN
(Persero) Nomor 387.K/DIR/2008tentang Sistem Pembinaan Kompetensi dan Karir pegawai.

Keputusan ini mulai berlaku terhitung sejak tanggal1 Januari 2010.

Ditetapkan di: Jakarta


pada tanggal: 31 Desember 2009

DIREKTUR
SUMBER DAYA MANUSIA DAN UMUM

j)(

.~ *
Lampiran 1
Keputusan Direksi PT PLN (Persero)
Nomor . 307.K/DIR/2009
Tanggal : 31 Desember 2009

TABEL SKALA GRADE

,'Jli;;%i/ i;;;iiiMI;i/i,iF iinHt


"i' i/. ","'.'jj'j;i""""""'.'""""""
I(1ilt'1iI ,ttiii' i",",'
i'ii',i,l,ii_ii.iSiti
ql\i:lli:I'C.
)!iiIIIIIEli. "i,..
",'
INT01-08 INT01-09 INT01-10
II
INT01-11
_1\0'it,1'
INT01-12
IItIicls!tt!
dst
l;w';Hiii'tii
dst INT01-40
Inteqration 1 INT01-01 INT01-02 INT01-03 INT01-04 INT01-05 INT01-06 INT01-07
INT02-03 INT02-04 INT02-05 INT02-06 INT02-07 INT02-08 INT02-09 INT02-10 INT02-11 INT02-12 dst dst INT02-40
Inteqration 2 INT02-01 INT02-02
INT03-03 INT03-04 INT03-05 INT03-06 INT03-07 INT03-08 INT03-09 INT03-10 INT03-11 INT03-12 dst dst INT03-40
Intearation 3 INT03-01 INT03-02
ADV01-03 ADV01-04 ADV01-05 ADV01-06 ADV01-07 ADV01-08 ADV01-09 ADV01-10 ADV01-11 ADV01-12 dst dst ADV01-40
Advanced 1 ADV01-01 ADV01-02
ADV02-03 ADV02-04 ADV02-05 ADV02-06 ADV02-07 ADV02-08 ADV02-09 ADV02-10 ADV02-11 ADV02-12 dst dst ADV02-40
Advanced 2 ADV02-01 ADV02-02
ADV03-02 ADV03-03 ADV03-04 ADV03-05 ADV03-06 ADV03-07 ADV03-08 ADV03-09 ADV03-10 ADV03-11 ADV03-12 dst dst ADV03-40
Advanced 3 ADV03-01
OPT01-03 OPT01-04 OPT01-05 OPT01-06 OPT01-07 OPT01-08 OPT01-09 OPT01-10 OPT01-11 OPT01-12 dst dst OPT01-40
Optimization 1 OPT01-01 OPT01-02
OPT02-03 OPT02-04 OPT02-05 OPT02-06 OPT02-07 OPT02-08 OPT02-09 OPT02-10 OPT02-11 OPT02-12 dst dst OPT02-40
Optimization 2 OPT02-01 OPT02-02
OPT03-04 OPT03-05 OPT03-06 OPT03-07 OPT03-08 OPT03-09 OPT03-10 OPT03-11 OPT03-12 dst dst OPT03-40
Optimization 3 OPT03-01 OPT03-02 OPT03-03
OPT04-03 OPT04-04 OPT04-05 OPT04-06 OPT04-07 OPT04-08 OPT04-09 OPT04-10 OPT04-11 OPT04-12 dst dst OPT04-40
Optimization 4 OPT04-01 OPT04-02
SYS01-03 SYS01-04 SYS01-05 SYS01-06 SYS01-07 SYS01-08 SYS01-09 SYS01-10 SYS01-11 SYS01-12 dst dst SYS01-40
System 1 SYS01-01 SYS01-02
SYS02-03 SYS02-04 SYS02-05 SYS02-06 SYS02-07 SYS02-08 SYS02-09 SYS02-10 SYS02-11 SYS02-12 dst dst SYS02-40
System 2 SYS02-01 SYS02-02
SYS03-03 SYS03-04 SYS03-05 SYS03-06 SYS03-07 SYS03-08 SYS03-09 SYS03-10 SYS03-11 SYS03-12 dst dst SYS03-40
System 3 SYS03-01 SYS03-02
SYS04-03 SYS04-04 SYS04-05 SYS04-06 SYS04-07 SYS04-08 SYS04-09 SYS04-1 0 SYS04-11 SYS04-12 dst dst SYS04-40
System 4 SYS04-01 SYS04-02
SPE01-03 SPE01-04 SPE01-05 SPE01-06 SPE01-07 SPE01-08 SPE01-09 SPE01-10 SPE01-11 SPE01-12 dst dst SPE01-40
Specific 1 SPE01-01 SPE01-02
SPE02-02 SPE02-03 SPE02-04 SPE02-05 SPE02-06 SPE02-07 SPE02-08 SPE02-09 SPE02-10 SPE02-11 SPE02-12 dst dst SPE02-40
Specific 2 SPE02-01
SPE03-03 SPE03-04 SPE03-05 SPE03-06 SPE03-07 SPE03-08 SPE03-09 SPE03-10 SPE03-11 SPE03-12 dst dst SPE03-40
Specific 3 SPE03-01 SPE03-02
SPE04-03 SPE04-04 SPE04-05 SPE04-06 SPE04-07 SPE04-08 SPE04-09 SPE04-10 SPE04-11 SPE04-12 dst dst SPE04-40
Specific 4 SPE04-01 SPE04-02
BAS01-03 BAS01-04 BAS01-05 BAS01-06 BAS01-07 BAS01-08 BAS01-09 BAS01-10 BAS01-11 BAS01-12 dst dst BAS01-40
Basic 1 BAS01-01 BAS01-02
BAS02-04 BAS02-05 BAS02-06 BAS02-07 BAS02-08 BAS02-09 BAS02-10 BAS02-11 BAS02-12 dst dst BAS02-40
Basic 2 BAS02-01 BAS02-02 BAS02-03
BAS03-03 BAS03-04 BAS03-05 BAS03-06 BAS03-07 BAS03-08 BAS03-09 BAS03-10 BAS03-11 BAS03-12 dst dst BAS03-40
Basic 3 BAS03-01 BAS03-02
BAS4E-03 BAS4E-04 BAS4E-05 BAS4E-06 BAS4E-07 BAS4E-08 BAS4E-09 BAS4E-10 BAS4E-11 BAS4E-12 dst dst BAS4E-40
Basic 4e BAS4E-01 BAS4E-02
BAS4D-03 BAS4D-04 BAS4D-05 BAS4D-06 BAS4D-07 BAS4D-08 BAS4D-09 BAS4D-10 BAS4D-11 BAS4D-12 dst dst BAS4D-40
Basic 4d BAS4D-01 BAS4D-02
BAS4C-03 BAS4C-04 BAS4C-05 BAS4C-06 BAS4C-07 BAS4C-08 BAS4C-09 BAS4C-10 BAS4C-11 BAS4C-12 dst dst BAS4C-40
Basic 4c BAS4C-01 BAS4C-02
BAS4B-03 BAS4B-04 BAS4B-05 BAS4B-06 BAS4B-07 BAS4B-08 BAS4B-09 BAS4B-10 BAS4B-11 BAS4B-12 dst dst BAS4B-40
Basic 4b BAS4B-01 BAS4B-02
BAS4A-03 BAS4A-04 BAS4A-05 BAS4A-06 BAS4A-07 BAS4A-08 BAS4A-09 BAS4A-10 BAS4A-11 BAS4A-12 dst dst BAS4A-40
Basic 4a BAS4A-01 BAS4A-02

~
Lampiran 2
Keputusan Direksi PT PLN (Persero)
Nomor : 307.K/DIR/2009
Tanggal : 31 Desember 2009

TABEL PERSYARATAN KENAIKAN GRADE PADA LEVEL KOMPETENSI YANG SAMA

2 2 0 0 0 0 0 0
3 1 2 0 0 0 0 0
* 0 0 0 0 0
4 :54
* * 0 0 0 0
5 :55
* * * 0 0 0
6 :56
* * * * 0 0
7 :56
* * * * 0 0
8 :58
* * * * * 0
9 :58
* * * * * 0
10 :5 10

Keterangan :

1.Kriteria Talenta tertentu menjadi tidak terpakai dalam hal telah memenuhi syarat kenaikan Grade:
Contoh : Pegawai mendapatkan 2 LBS setelah sebelumnya mendapatkan 1 SP~, maka rumus yang
muncul adalah 2 LBS. 1 SP~ menjadi tidak terpakai, tetapi tetap ada di riwayat kepegawaian.
2.Kriteria Talenta yang didapatkan Pegawai menjadi 0 setelah Pegawai mendapatkan kenaikan Grade.
Contoh : Pegawai mendapatkan 2 LBS setelah sebelumnya mendapatkan 1 SP~, maka walaupun rumus
yang muncul adalah 2 LBS, tetapi 1 SP~ yang ada tidak dapat dipakai lagi untuk kenaikan Grade
berikutnya.
3.Untuk Pegawai tertentu yang mendapat kriteria 1x LBS /3x SOP,
dapat dipercepat 1 semester dalam mendapatkan kenaikan Grade, sepanjang ada persetujuan Oireksi.
4.Keterangan urutan Kriteria Talenta (dari yang terbaik ke yang lebih rendah):
1. LBS = Luar Biasa 6.KPO = Kandidat Potensial
2.S0P = Sangat Optimal 7.PPS = Perlu Penyesuaian
3.SPO = Sangat Potensial 8.PPE = Perlu Perhatian
4.0PT = Optimal 9.SPP = Sangat Perlu Perhatian
5.POT = Potensial
5.* : kekurangan jumlah perolehan kriteria talenta yang harus dipenuhi
Contoh :

maka kemungkinan pengisian jumlah perolehan kriteria talenta adalah:

if) ~
Lampiran 3
Keputusan Direksi PT PLN (persero)
Nomor : 307.K/DIR/2009
Tanggal : 31 Desember 2009

PERSYARATAN SUKSESI JABATAN DAN KOEFISIEN KALiBRASI

1 Pengalaman berperan sebagai instruktur/auditor/ Baik Sekali 0.15


mentor 0.05
Baik
2 Pengalaman bekerja di Jawa-Bali-Madura dan luar Kriteria talenta
Jawa-Bali-Madura; dan atau 0.15
Luar Biasa
Pengalaman bekerja di 2 atau lebih tempat di Luar Kriteria talenta
Jawa-Bali-Madura (Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Sangat Optimal
Nusa Tenggara, Papua, Kep. Maluku); dan atau 0.10
atau Sangat
Potensial
Pengalaman bekerja di daerah konflik; dan atau
Pengalaman bekerja di kepanitiaan pengadaan Kriteria talenta
barang dan jasa. Optimal atau 0.05
Potensial
3 Prestasi saat mengikuti Diklat Penjenjangan/Diklat Terbaik 1 0.15
Profesi/Diklat Penunjang Terbaik 2 0.10
Terbaik 3 0.10
Terbaik 4 0.05
Terbaik 5 0.05

Rumus :

KI-s = KI x (1 + (ks1+ks2+ks3) )

Keterangan :

KI-s : Kompetensi Individu Suksesi


KI : Total jumlah level kecakapan yang dibutuhkan sesuai dengan Kebutuhan Kompetensi Inti, Peran, dan Bidang
ks1 : Koefisien kalibrasi suksesi persyaratan suksesi jabatan nomor 1
ks2 : Koefisien kalibrasi suksesi persyaratan suksesi jabatan nomor 2
ks3 : Koefisien kalibrasi suksesi persyaratan suksesi jabatan nomor 3

1. Penentuan urutan kandidat ditentukan berdasarkan urutan Kompetensi Individu Suksesi (KI-s) tertinggi ke KI-s terendah
2. Oalam hal Pegawai telah menduduki Jabatan berdasarkan KI-s, maka KI-s tersebut tidak dapat digunakan lagi.

AW
Lampiran4
Keputusan Direksi PT PLN (Persero)
Nomor : 307.K/DIR/2009
Tanggal : 31 Desember 2009

TABEL JABATAN STRUKTURAL

ManajemenAtas ISekretaris Perusahaanl IPLN Pusat


Kepala Satuanl Kepala Divisil
setingkat

General Manager PLN Unit Induk

Manajemen Menengah ISenior Manajerl Manajerl PLN Pusat


Kepala Bidangl Sekretaris
Eksekutif Direksil setingkat

Senior Manajerl Manajer IPLN Unit Induk


Bidangl Manajer Regionl
Manajer Udiklatl setingkat

Manajemen Dasar Asisten Manajerl setingkat PLN Pusat

Deputi Manajerl setingkat PLN Unit Induk, termasuk


Region dan Udiklat
Manajerl setingkat PLN Unit Pelaksana

Supervisori Atas ISupevisorl setingkat PLN Unit Induk, termasuk


Region dan Udiklat
Asisten Manajerl setingkat PLN Unit Pelaksana

Manajerl setingkat PLN Sub Unit Pelaksana

Supervisori Dasar Supervisorl setingkat PLN Unit Pelaksana

Supervisorl setingkat PLN Sub Unit Pelaksana

~
Lampiran 5
Keputusan Direksi PT PLN (Persero)
Nomor : 307.K/DIR/2009
Tanggal : 31 Desember 2009

TABEL PERSYARATAN PENGUASAAN KOMPETENSI


UNTUK MENDUDUKI JABATAN FUNGSIONAL DAN STRUKTURAL

I
Jenjang Jabatan KI KI KI Jenjang Jabatcm
Grade
Fungsional &KKJ Inti i Peran Bidang Struktural & KKJ
-

- 5 2 8 Basic 1
- 5 2 7 Basic2 -- -- -E
-E-- -- -- , 1

F6 = 16 - 5 2 6 Basic3 - - -E- - - -I
- 5 1 6 Basic 4a - Basic 4e

Keterangan :

~ Dapat menjadi kandidat tanpa disertai kenaikan Grade dan tanpa persyaratan Suksesi Jabatan.
- ... Dapat menjadi kandidat tanpa disertai kenaikan Grade, tetapi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
A: Pegawai pada Grade Advanced 1/2, harus memenuhi paling sedikit 2 (dua) persyaratan Suksesi Jabatan.
B: pegawai pada Grade Optimization 1/2, harus memenuhi paling sedikit 2 (dua) persyaratan Suksesi Jabatan.
C : Pegawai pad a Grade System 1/2, harus memenuhi paling sedikit 2 (dua) persyaratan Suksesi Jabatan.
C : Pegawai pad a Grade System 3/4, harus memenuhi semua persyaratan Suksesi Jabatan. Menjadi MD UP minimal System 3.
D : Pegawai pad a Grade Specific 2 13, harus memenuhi kriteria Talenta LBS/SOP/SPO, serta lulus Uji Portofolio Kompetensi
E : Pegawai pad a Grade Basic 1/2/3, harus memenuhi kriteria Talenta LBS/SOP/SPO, serta lulus Uji Portofolio Kompetensi
Batas Tingkat Penguasaan Kompetensi untuk persyaratan A-E adalah minimal 70 % KKJ
PST : Kantor Pusat
UI : Unit Induk
UP : Unit Pelaksana
Kllnti : Total jumlah level kecakapan yang dibutuhkan sesuai dengan Kebutuhan Kompetensi Inti
KI Peran : Total jumlah level kecakapan yang dibutuhkan sesuai dengan Kebutuhan Kompetensi Peran
KI Bidang : Total jumlah level kecakapan yang dibutuhkan sesuai dengan Kebutuhan Kompetensi Bidang
KKJ : Total jumlah level kecakapan yang dibutuhkan sesuai dengan Kebutuhan Kompetensi Jabatan (Inti, Peran, Bidang)

# ~
Lampiran 6
Keputusan Direksi PT PLN (Persero)
Nomor : 307.K/DIR/2009
Tanggal : 31 Desember 2009

ALUR PROSES MUTASI

Tidak

Ya

Ya Tidak Tidak

Va'

Tidak
Tida

Keterangan :
Ya
Ya TPK : Tingkat Penguasaan Kompetensi
MKP : Manajemen Kinerja Pegawai
CMC : Coaching Mentoring Counselling
FJ : Formasi Jabatan
FTK : Formasi Tenaga Kerja
KP : Kandidat Potensial
PPS : Perlu Penyesuaian
PPE : Perlu Perhatian
SPP : Sangat Perlu Perhatian
*) FJ dan FTK tersedia karena:
1. FJ dan FTK struktur baru.
Ya 2. Pegawai sebelumnya :
A. 8erhenti (PensiunlWafatlMengundurkan Diri)
8. Mutasi ke Jabatan lain
Ya
Tidak C. Tidak memenuhi persyaratan minimum MR
**) Apabila setelah dilakukan Demosi, Pegawai
I masih mendapatkan Kriteria talenta PPE/SPP,
maka Pegawai tertentu diberlakukan
kewajiban Pensiun Dini, yang diatur melalui
Keputusan Direksi.
Tidak.

l~ k
Lampiran 7
Keputusan Direksi PT PLN (Persero)
Nemer: 307.KIDIR/2009
Tanggal: 31 Desember2009

JALUR KARIR JABA TAN STRUKTURAL

Dipro
Dipro dan
Manajemen Atas I danata Manajemen Atas II atau' Manajemen Atas III
Dipen Dipen

I
EEl EEl
---------------
Dipro
Dan
Manajemen Menengah I Manajemen Menengah II atau Manajemen Menengah III
Dipen

I
EEII EEII
--------------
Dipro
dan
Manajemen Dasar I Manajemen Dasar II atau' Manajemen Dasar III
Dipen

I
EEII - - - - - -EEIII-- - - J

Supervisori Atas 1/11/111

EEIV
I

Supervisori Dasar 1/11/111

Keterangan :

Dipro : Diklat Profesi, merupakan Diklat untuk menguasai kompetensi bidang yang disyaratkan pada jabatan yang dituju,
bersifat wajib apabila profesi atau bidangnya berbeda, dan bersifat optional apabila dalam profesi atau bidangnya yang sarna.
Dipen" : Diklat Penunjang, merupa!<anDiklat untuk meningkatkan kemampuan Pegawai dalam pekerjaan dengan tingkat kompleksitas berbeda.
" : Akreditasi oleh Pusdiklat
EE : ExecutiveEducation (Diklat Penjenjangan untuk Jabatan Struktural)
Org I : Tingkat Organisasi Unit I
Org II : Tingkat Organisasi Unit II
Org III : Tingkat Organisasi Unit III

Jalur Karir Normal


Untuk jalur karir MD, MM, dan MA diberlakukan ketentuan sebagai berikut (berdasarkan skala prioritas) :
Prioritas pad a Jenjang Jabatan yang sarna:
1. Dari Org I ke Org IIi : minimal;:: Sangat Optimal/Sangat Potensial 2x;
2. Dari Org I ke Org II/ dari Org II ke Org III: minimal;:: Potensial 4x atau ;:: Optimal 3x;
3. Dari Org I ke Org 1/ dari Org II ke Org II/ Dari Org III ke Org III : minimal;:: Potensial2x;
Prioritas pad a Jenjang Jabatan rendah ke tinggi :
1. Dari Org I ke Org II : minimal;:: Sang at Optimal/Sangat Potensial 2x;
2. Dari Org I ke Org 1/ dari Org II ke Org II : minimal;:: Potensial 4x atau ;:: Optimal 3x
3. Dari Org III ke Org III dari Org II ke Org 1/ dari Org III ke Org I : : minimal;:: Potensial 2x;

---n---~ Jalur Karir Khusus, dilakukan jika ada Persetujuan Direksi

~~
***) .
1. Kriteria Talenta tertentu menjadi tidak terpakai dalam hal telah memenuhi syarat kenaikan Grade:
Contoh : Pegawai mendapatkan 2 LBS setelah sebelumnya mendapatkan 1 SPO, maka rumus yang muncul adalah
2 LBS. 1 SP~ menjadi tidak terpakai, tetapi tetap ada di riwayat kepegawaian.

2. Kriteria Talenta yang didapatkan Pegawai menjadi 0 setelah Pegawai mendapatkan kenaikan Grade.

Lampiran 8
Keputusan Direksi PT PLN (Persero)
Nomor : 307.KIDIR/2009
Tanggal : 31 Desember 2009

JALUR KARIR LINT AS JABA TAN (PROMOSI DAN ROT ASI)

F1 F1 F1 MA
Teknik Operatif Non Teknik Pengelola
0 Org I
0! I Org III

I
. -----------_J
I

GJ
Teknik
F2
Operatif
F2
Non Teknik
F2
Pengelola

I
-",-----------_.J
0 Org I
BI Org II I
MM
Org III
,.
I
.

F3
Teknik Operatif
F3
NonTeknik
F3
Pengelola
[I]OrgI I I
MD
OrgIII
'I
I
I I I
---------J-L------------ I
.....-.1.-.1..- I

Teknik I F4
Operatif I I Non :knik I I pen::lola I B1 J
SpvA
Org 1111/111

m F5 F5 F5 SpvD

~ Operatif Non Teknik Pengelola

r
Org 1/11/111

I Keterangan:
I~ : Pegawai wajib ikut dan lulus EE (Executive
I
- atau Education) dan Dipen (Diklat Penunjang),dan Dipro

m F6 F6 F6
--_J I
~ (DiklatProfesi)/setingkat
Khususke SpvDtidakperlululusEE

~ Operatif Non Teknik Pengelola


~: Pegawai yang Mutasi dari Fungsional ke Struktural
dapat mengikuti EE (Executive Education)
-t>: Pegawai yang Mutasidari Struktural ke Fungsional
dapat mengikuti Dipro (Diklat Profesi)/setingkat, dan
diberi kesempatan UPK

- - >.. Pegawai
Direksi
dipromosikan berdasarkan Persetujuan

!;r

Anda mungkin juga menyukai