054
Revisi :5
1.0. TUJUAN
Menjamin Keamanan dan Ketertiban di dalam KRL dinas.
3.0. D E F I N I S I
3.1. Perusahaan adalah PT Kereta Commuter Indonesia atau disebut PTKCI
3.2. Induk Perusahaan adalah PT KAI (Persero) atau disebut PT.KAI (Persero)
3.3. KRL (Kereta Rel listrik) adalah Kereta untuk mengangkut penumpang yang di gerakkan
mempergunakan tenaga Listrik
3.4. Penumpang adalah orang yang telah membeli tiket yang sah
3.5. Petugas Pengamanan (PAM) adalahpetugas yang dibentuk oleh instansi/proyek/badan usaha
untuk melakukan keamanan fisik (physical security) dalam rangka penyelenggaraan
keamanan swakarsa di lingkungan kerjanya.
3.6. Stamformasi (SF) adalah Susunan Rangkaian KA yang sudah ditetapkan untuk dinas.
3.7. Petugas PAM Pengawalan KA adalah Petugas PAM yang bertugas mengawal di dalam KRL
untuk memberikan rasa aman dan wewujudkan ketertiban penumpang di dalamnya.
3.8. BUJP adalah Badan Usaha Jasa Pengamanan yang lulus kualifikasi jasa pengamanan yang di
selenggarakan oleh PT. KCI.
3.9. Miras adalah Minuman keras
3.10. NAPZA adalah Narkoba, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya yang merupakan jenis obat –
obatan yang dapat mempengaruhi gangguan kesehatan dan kejiwaan.
3.11. SPJ adalah Surat Perintah Jalan bagi petugas WALKA yang dinas.
4.0 REFERENSI
4.1 Undang – Undang :
4.1.1 Undang – Undang No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian
4.1.2 Undang – Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
4.1.3 Undang – Undang No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN
4.1.4 Undang – Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
4.2 Peraturan Pemerintah :
4.2.1 Peraturan Pemerintah No.56 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan Kereta Api
4.2.2 Peraturan Pemerintah No.72 Tahun 2009 Tentang Lalu lintas Dan Angkutan
Kereta Api
4.2.3 Peraturan Presiden Republik Indonesia No.83 Tahun 2011 Tentang Penugasan
Kepada PT.Kereta Api Indonesia (Persero) untuk Menyelenggarakan Prasarana
COMMUTER LINE BEST CHOICE FOR URBAN TRANSPORT TERKENDALI
No. Dok. : SOP.KCI.054
Tanggal Dok. : 07 Agustus2020
Unit Penerbit : Kamsel
Penerima : Dokumentasi
No. Dok. : SOP.KCI.054
Revisi :5
dan Sarana Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta dan Jalur Lingkar Jakarta – Bogor
– Depok – Tangerang - Bekasi
4.2.4 Keputusan Presiden No. 63 Tahun 2004 tentang Pengamanan Objek Vital
Nasional.
4.2.5 Peraturan Mentri Perhubungan No.48 Tahun 2015 tentang SPM Angkutan Orang
dengan Kereta Api
4.2.6 Peraturan KAPOLRI No. 24 Tahun 2007 tentang Sistem Manajemen Pengamanan
Organisasi, Perusahaan Dan/Atau Instansi/Lembaga Pemerintahan.
4.3 SK Direksi PT. Kereta Commuter Indonesia :
4.3.1 No.SK.035.2/CU/KCJ/X/2013 Tentang SOPPetugas Pengamanan Stasiun, Griya
Karya dan Dipo serta Petugas Pengawalan
4.3.2 No.SK.003/CU/KCJ/II/2013 TentangPerubahan Penetapan Karcis Suplisi
Commuterline
4.3.3 No.SK.005/CU/KCJ/III/2013 Tentang Syarat Dan Ketentuan Barang Bawaan Bagi
Penumpang KRL Commuter Line
4.3.4 No.SK.027/CU/KCJ/VIII/2013 Tentang Penetapan Ketentuan Penggunaan Tiket
Harian Berjaminan Dan Kartu Multi Trip Untuk KRL Commuter Line
4.3.5 No.SK.040/CU/KCJ/IX/2014 Tentang Perubahan Surat Keputusan No.
SK.028/CU/KCJ/IX/2013 Tentang Penetapan Pengaturan Ketentuan Suplisi Dan
Pinalti KRL Commuter Line
4.3.6 No.SK.053/CU/KCJ/XI/2014 Tentang Aturan Penggunaan Jasa KRL Commuter
Line.
4.3.7 No.SK.057/CU/KCJ/XI/2014 P & T Atas Surat Keputusan Direksi PT.KCJ
No.SK.053/CU/KCJ/XI/2014 Tentang Aturan Pengguna Jasa KRLCommuter Line
4.3.8 No.SK.009.1/CU/KCJ/II/2015 Tentang P & T Penetapan Tarif KRL Commuter Line
Tahun 2015 Oleh PT KCJ Selaku Penyelengara Sarana Perkeretaapian
4.3.9 No.SK.010.1/CU/KCJ/II/2015 Tentang Perubahan Surat Keputusan Direksi PT KCJ
No.SK/027/CU/KCJ/VIII/2013 Tentang Penetapan Ketentuan Penggunaan THB
Dan KMT Untuk KRL CL
4.3.10 No.SK.012/CU/KCJ/III/2015 Tentang Pencabutan Surat Keputusan Direksi
N0.SK.038/CU/KCJ/XI/2013 Tanggal 4 Nopember 2013 Tentang Perubahan
Ketentuan Premi Karcis Suplisi dan Karcis Penalti Bagi Petugas Pelaksana Suplisi
dan Penalti Di Wilayah Jabodetabek.
4.4 Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA), O.18& WAM (Warta Maklumat)
4.5 Kontrak Kerja PT. KCI dengan BUJP
4.6 SOP Penggunaan Kartu Master
4.7 Standard ISO 9001:2008
4.8 Standard ISO 9001 : 2015
Revisi :5
4.9 Intruksi Direksi PT Kereta Api Indonesia (Persero) No. INS.S/KS.202.VII/1/KA-2018 Tentang
Cara Pemeriksaan Keamanan Penumpang dan Bagasi Stasiun
4.10 Peraturan Direksi PT Kereta Api Indonesia (Persero) No. PER.U/KL.104/VII/1/KA-2018
Tentang Standart Operasional Prosedur Pengamanan Stasiun
Revisi :5
5.2.4 Mengetahui jadwal, relasi, harga/jenis tiket dan produk – produk lainya serta
stasiun transit KRL
5.2.5 Ditunjuk dari salah satu anggota WALKA tersebut sebagai ketuanya
5.2.6 Lapor dan apel bersama crew ka lainnya di setiap pemberangkatan pertama yang
di pimpin langsung oleh masinis
5.2.7 Lapor dan meminta tanda tangan serta stempel di lembar Surat Perintah Jalan
(SPJ) ke PAP/PPKA, dan Masinis
5.2.8 Memeriksa dan Mengawasi alat kelengkapan dan Inventaris KRL
5.2.9 Menempatkan diri di sisi luar keretanya (Boarding Position) untuk membantu,
mengarahkan dan menginformasikan ke calon penumpangnya.
5.2.10 Mengawasi dan mengarahkan penumpang serta barang – barang bawaannnya
5.2.11 Menempatkan diri sesuai dengan plottingannya pada saat akan berangkat sesuai
stamformasi (SF) KA yang didinasi, sebagai berikut :
5.2.11.1 Rangkaian KA terdiri dari 12 kereta (SF12) :
Personel Walka terdiri dari 4 personel, masing-masing personel
melakukan pengamanan 3 kereta sebagai berikut :
- Walka 1 : Kereta 1 (KKW) s.d kereta 3
- Walka 2 : Kereta 4 s.d kereta 6
- Walka 3 : Kereta 7 s.d kereta 9
- Walka 4 : Kereta 10 s.d Kereta 12 (KKW)
5.2.11.2 Rangkaian KA terdiri dari 10 Kereta (SF10) :
Personel Walka terdiri dari 4 personel, masing-masing personel
melakukan pengamanan 2 atau 3 kereta sebagai berikut :
- Walka 1 : Kereta 1 (KKW) s.d kereta 2
- Walka 2 : Kereta 3 s.d kereta 5
- Walka 3 : Kereta 6 s.d kereta 8
Revisi :5
Revisi :5
5.3.2 Mengingatkan kepada penumpang agar selalu waspada terhadap barang milik
bawaannya
5.3.3 Membantu mencarikan penumpang untuk duduk di kursi prioritas sesuai
peruntukannya
5.3.4 Mengarahkan penumpang menaikkan barang bawaannya ke atas rak
5.3.5 Memastikan pintu/jendela KRL dalam keadaan tertutup sebelum KA berangkat
5.3.6 Memantau/mengawasi kelengkapan/inventaris dan kondisi suhu ruangan di
dalam KRL. Melaporkan kepada Masinis jika ditemukan kerusakan atau
kehilangan inventaris ataupun suhu ruangan KRL yang tidak normal
5.3.7 Apabila kedapatan pintu KRL tidak dapat di tutup, maka selama di perjalanan
harus di jaga dan dilaporkan ke Masinis setibanya di stasiun tujuan
5.3.8 Mengarahkan penumpang untuk tidak berada di bordes/persambungan kereta
5.3.9 Melarang kegiatan mengemis, mengamen dan berdagang di dalam KRL
5.3.10 Melarang penumpang duduk makan minum, meludah, merokok di dalam KRL
5.3.11 Melarang penumpang duduk di bawah/lesehan dan menggunakan kursi lipat
5.3.12 Melarang dan menurunkan penumpang yang membawa barang – barang tidak
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5.3.13 Mengamankan penumpang yang berbuat onar dan menertibkan penumpang
berbaring, bergelantungan, meletakan kaki di kursi dan duduk bersila
5.3.14 Apabila di atas KRL kedapatan tindak kriminal, maka segera di koordinasikan
dengan Walka Lainnya untuk segera di tangani dan di serahkan di stasiun terdekat
5.3.15 Melakukan penyelamatan dan penanganan (P3K) kepada korban / penumpang
terlebih dahulu dan di turunkan di stasiun terdekat
5.3.16 Di stasiun tujuan akhir, petugas harus menunggu sampai penumpang turun dan
melarang masuk/pindah ke KKW selain wanita dan anak – anak
5.3.17 Memeriksa rak/bagasi dan rangkaian dari kemungkinan tertinggalnya barang –
barang bawaan penumpang serta kelengkapan/inventaris KRL
5.3.18 Bila menemukan barang penumpang yang tertinggal, maka harus di serahkan ke
PS/PPKA/PAP dengan Bukti Tanda Serah Terima
5.3.19 Penumpang yang membuat kegaduhan/keributan yang dapat
mengganggu penumpang lainnya akan di turunkan dari KRL di stasiun
Revisi :5
Revisi :5
5.6.4 Mengisi absensi manual dan melakukan absensi ID finger print di stasiun tujuan
akhir kedinasan
Revisi :5
5.8.3 5 (lima) hari kerja, 2 (dua) hari libur dengan jam kerja 8 (delapan)
jam/personel/hari atau 6 hari kerja 1 hari libur dengan jam kerja 7 (tujuh)
jam/personel/hari
5.8.4 Pada kondisi tertentu/daruratdapat di atur sedemikian rupa dan tidak melebihi
dari 40 (empat puluh) jam dalam seminggu.
5.9 Larangan :
5.9.1 Tidak melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai PAM Walka yang menjadi
tanggung jawabnya
5.9.2 Tidak melaksanakan dinasan sesuai jadwal yang di tentukan
5.9.3 Minum Miras atau NAPZA
5.9.4 Melakukan tindakan kriminal, asusila atau berperilaku tidak baik
5.9.5 Membantu mengisi absensi manual rekan/petugas yang tidak hadir/mangkir
5.9.6 Bekerja meneruskan shift berikutnya
5.9.7 Meninggalkan wilayah pengawalannya, kecuali dalam keadaan darurat
5.9.8 Merokok, makan dan minum di dalam KRL dan empasemen stasiun
5.9.9 Berada di dalam kabin masinis
5.9.10 Berdiri di dalam sambungan kereta selama perjalanan KRL
5.9.11 Berbicara berlebihan kepada penumpang
5.9.12 Menggunakan/memainkan HP pada saat dinas kecuali untuk kepentingan dinas
atau mendesak dapat menggunakan HP dengan cara bergeser ke titik wilayah
pengamanannya di tempat yang tidak terlihat oleh Penumpang dan segera
kembali ke titik wilayah pengamanannya setelah selesai
5.9.13 Tidak memberikan informasi kepada siapapun di luar bidang tanggung jawabnya
Revisi :5
tidak
Tidak ada
personel
Dinasan KA
Ada berakhir
SELESAI
COMMUTER LINE BEST CHOICE FOR URBAN TRANSPORT TERKENDALI
No. Dok. : SOP.KCI.054
Tanggal Dok. : 07 Agustus2020
Unit Penerbit : Kamsel
Penerima : Dokumentasi
No. Dok. : SOP.KCI.054
Revisi :5
5.13 Plottingan Walka dan area patroli pada saat KRL Berjalan :
Revisi :5
5.14 Plottingan Walka dan area pengawasan pada saat KRL Boarding di stasiun :