Nama Kelompok :
Kelas : PAUD 4B
UNIVERSITAS TERBUKA
BOJONEGORO
MODUL 1
HAKIKAT KURIKULUM
KB 1: Pengertian Kurikulum
Dari segi bahasa curriculum dalam bahasa Yunani berasal dari kata curir yang
artinya pelari dan curere yang artinya tempat berpacu. Dalam perkembangan
selanjutnya pengertian kurikulum dapat dilihat secara sempit dan luas. Secara
sempit kurikulum diartikan seebagai sejumlah mata pelajaran yang harus
dipelajari siswa untuk memperoleh ijazah. Sementara itu, dalam pandangan luas,
kurikulum tidak hanya dibatasi pada sejumlah mata pelajaran yang lebih banyak
menekankan pada isi, akan tetapi meliputi semua pengalaman belajar yang
dilakukan pihak sekolah untuk mempengaruhi perkembangan pribadi siswa ke
arah yang lebih positif sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan.
Kurikulum disisi lain diartikan sebagai program pendidikan yang mengatur dan
mengelola segala hal yang berkaitan dengan kepentingan pendidikan. Dalam
perkembangan terakhir dengan orientasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,
kurikulum diartikan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan
hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan pembelajaran, serta
pemberdayaan sumber pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah.
Ada tiga pendekatan yang dapat dilakukan dalam pengorganisasian bahan atau
materi pelajaran, yaitu pertama, model terpisah dimana bahan disusun secar
terpisah untuk setiap mata pelajaran atau topic; kedua, model terkait, yaitu
pengorganisasian yang menggabungkan beberapa topic atau materi yang memiliki
keterkaitan kedalam satu bidang;dan ketiga, model terpadu, yaitu suatu
pendekatan yang menggabungkan secara utuh setiap meteri atau bahan menjadi
suatu unit yang tak mengenal adanya batas-batas pemisah.
TES FORMATIF 1
Hierarki tujuan dari mulai tujuan teratas adalah tujuan pendidikan nasional, tujuan
internasional, tujuan kurikuler, dan tujuan intruksional. Tujuan nasional adalah
rumusan kemampuan yang diharapkan dicapai oleh setiap siswa setelah
menyelesaikan pendidikan. Tujuaan internasional adalah rumusan kemampuan
yang diharapkan dicapai oleh setiap siswa setelah menyelesaikan pendidikan dari
lembaga yang diikutinya. Tujuan kurikuler adalah tujuan yang diharapkan
dikuasai siswa setelah mempelajari suatu mata pelajaran. Tujuan instruksional
adalah rumusan kemampuan yang diharapkan dicapai oleh siswa setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran.
PENGEMBANGAN KURIKULUM
KURIKULUM TK DI INDONESIA
1. Berikut ini adalah kemampuan dasar yang diharapkan dari murid-murid TK,
kecuali
a. Kemampuan berbahasa
b. Daya tamping
c. Daya pikir
d. keterampilan
2. Tema sebagai wadah yang berisi bahan kegiatan untuk mengembangkan
kemampuan anak yang bertujuan untuk
a. Memperkaya perbendaharaan kata anak
b. Menambah wawasan anak
c. Menyenangkan hati anak
d. Memperjelas proses pembelajaran
3. subTema yang bukan dari tema AKU yang diberikan kepada anak didik,
adalah
a. Macam-macam rasa
b. Anggota tubuh
c. Kesukaan
d. Identitas diri
4. dibawah ini merupakan hal-hal yang menjadi program pengembangan
kemampuan dasar, kecuali
a. Daya cipta
b. Bahasa
c. Keterampilan
d. Daya kreasi
5. kegiatan pengembangan kemampuan dasar adalah..
a. Kegiatan yang dipersiapkan oleh guru untuk mencapai kemampuan-
kemampuan tertentu sesuai dengan tahap perkembangan anak
b. Kegiatan yang dilakukan untuk meninhkatkan kemampuan tertentu pada
anak
c. Kegiatan yang di selenggarakan untuk merangsang kemampuan tertentu
pada anak
d. Kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan kmampuan-kemampuan
potensial pada anak
6. apakah yang menjadi tujuan dari pengambangan keterampilan adalah untuk
mengembangkan
a. Keterampilan motorik halus anak didik dalam berolah tangan
b. Keterampilan motorik halus anak didik dalam berolah tubuh
c. Keterampilan motorik halus anak didik dalam berolah kaki
d. Kemampuan psikomotor siswa
7. wadah yang berisi bahan kegiatan untuk mengembangkan kemampuan anak
yang bertujuan untuk
a. Menyatukan isi program kegiatan belajar dalam satu kesatuan yang lebih
berarti
b. Menambah pengenalan anak terhadap hal-hal tertentu
c. Memperkya perbendaharaan kata anak
d. Meningkatkan kreatifitas anak dalam menulis
8. Sub tema yang bukan dari tema negaraku yang diberikan kepada anak didik
adalah
a. Nama Negara
b. Lambing Negara
c. Bendera merah putih
d. Pohon beringin
9. Sub tema uyang bukan dari tema rekreasi yang diberikan kepada anak didik
adalah
a. Kegunaan rekreasi
b. Macam-macam rekreasi
c. Tata tertib rekreasi
d. Kendala rekreasi
10. Di bawah ini adalah program kegiatan belajar TK berdasarkan PP No. 27
tahun 1990, kecuali
a. Moral pancasila
b. Agama
c. Daya pikir
d. kreasi
MODUL 4
Berdasarkan studi yang dilakukan olej NIER (1999), model kurikulum yang
digunakan di berbagai Negara dapat dibedakan ke dalam tiga model, yaitu :1).
Kurikulum yang berbasid kontenata topic (contentbased curriculum), 2).
Kurikulum yang berbasis hasil atau kompetensi ( outcome or competency based
curriculum), dan 3). Campuran dari kedua model tersebut.
China dan Prancis menggunakan model kurikulum berbasis konten. Australia dan
Thailand menggunakan kurikulum berbasis kompetensi. Sementara Korea, New
Zealand, Amrika Serikat, Malaysia dan Filipina menggunakan kurikulum
campuran antara kurikulum berbasis konten dan kompetensi. Kecenderungan
seperti ini menggambarkanbahwa kurikulum berbasis kompetensi merupakan
salah satu model yang dewasa ini digunakan di Negara-negara seperti disebutkan
diatas. Indonesia sebagai Negara berkembang yang tidak ingin tertinggal dari
berbagai Negara berkembang serta Negara-negara maju sedang berupaya menuju
kearah penerapan model kurikulum berbasis kompetensi.
Pentingnya kegiatan pengembangan sejak dini sudah tidak diragukan lagi, paling
tidak karena dua hal mendasar, pertama usia dini adalah fase fundamental bagi
individu, dan kedua anak adalah praktisi dan investasi masa depan. Sebagai wujud
maka guru harus dapat memfasilitasinya dengan baik. Terdapat tiga kegiatan dasar
yang diharapkan terpenuhi, yaitu menyediakan linhkungan yang konduksif,
mendidik dan mngajarkan dengan benar, serta membimbing dan mengarahkan
dengan tepat.
Mengacu pada isi kurikulum TK 2004, maka yang menjadi sasaran bidang
pengembangan pada level TK ruang lingkupnya adalah pengembangan moral dan
nilai agama, pengembangan sosial, emosional,dan kemandirian, pengembangan
kemampuan berbahasa, pngembangan kognitif, pengembangan fisik/motorik, serta
pengembangan seni.
TES FORMATIF 1
Model pengajaran yang dapat dikembangkan oleh guru diantaranya adalah model
pendidikan TK atraktif, model pengembangan kecakapan hidup dan pembelajaran
kooperatif. Model pendidikan atraktif dapat dikembangkan menjadi metode
pengajaran suara, bentuk dan bilangan, metode permaunan spielformen, sistem
pengajaran sentra dan pengajaran proyek. Model pendidikan kecakapan hidup dan
pembelajaran kooperatif juga dapat dikembangkan menjadi berbagai metode
pemblajaran. Ketiga model pembelajaran tersebut dapat dikembangkan oleh guru
sesuai dengan kebutuhan anak didiknya.
1. Pengajaran suara, bentuk, dan bilangan merupakan cirri khas dari pandangan
pendidikan
a. Pestalozi
b. Dalton
c. Kilpartick
d. Dewey
2. Frobel dikenal dengan alat permainan hasil ciptaannya yang disebut dengan
a. Spielgalben
b. Kubus-kubus
c. Lompat tali
d. Balok kayu
3. Model pendidikan sistem pngajaran sentra dikemukakan oleh Hellen Parkhust
yang dikenal dengan istilah
a. Pengajaran proyek
b. Metode jigsaw
c. The Dalton Plan
d. Spielformen
4. Dalam metode kecakapan hidup, belajar bukanlah sekedar memahami apa yang
harus dipelajari tetapi juga
a. Mencermati hal yang salah
b. Memahami hal yang benar
c. Mengoreksi hal yang keliru
d. Memahami dengan sungguh-sungguh
5. Agar pembelajaran dapat menciptakan suasana yang mampu menumbuh
kembangkan kecakapan hidup anak didik, maka berikut ini merupakan sikap
dan perilaku guru yang diharapkan, kecuali
a. Terbuka
b. Mau mendengarkan pembicaraan anak didik
c. Menghargai perbedan pendapat
d. Yakin akan pendapat sendiri
6. Menurut Anita lie, pembelajaran kooperatif atau pembelajaran gotong royong
adalah sistem pengajaran yang member kesempatan kepada anak untuk
a. Bekerja sama dengan tugas-tugas yang berstruktur
b. Membantu teman-temannya yang tidak mampu mengerjakan tugas
c. Belajar mandiri tanpa bantuan orang lain
d. Gotong royong dalam menyelesaikan tugas-tugas individu
7. Cooperative learning mampu mengembangkan aspek interaksi sosial,
artinya
a. Kesempatan berinteraksi menjadi terprogram
b. Kesempatan interaksi dengan teman sangat besar
c. Setiap anak memiliki hak yang sma dalam berinteraksi
d. Setiap anak harus memiliki teman banyak
8. Salah satu tujuan dari penerapan metode pembelajaran kooperatif adalah
a. Membuat situasi menyenangkan dalam belajar
b. Membuat alternative dalam pembelajaran
c. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi
d. Menyiapkan diri untuk mampu berkompetensi
9. Dalam pembelajaran kooperatif, anak didik diposisikan sebagai pihak yang
aktif, maksudnya adalah
a. Anak didik yang menyusun pengetahuan
b. Guru lebih cenderung psif
c. Anak didik tidak memerlukan bantuan guru
d. Guru adalah mitra anak didik dalam diskusi
10. Salah satu upaya pembelajaran kooperatif dalam mengembangkan pengetahuan
anak didik adalah dengan
a. Mengajak anak didik menemukan makna dari materi yang disampaikan
b. Menugasi anak didik untuk membaca buku sebanyak-banyaknya
c. Menugasi anak didik melakukan percobaan-percobaan
d. Berdiskusi setiap hari
KB 2 : Prosedur Pengembangan Kegiatan
Setiap program kegiatan belajar yang kita susun harus dikembangkan berdasarkan
prinsip-prinsip yang telah ditetapkan. Hal inibertujuan agar setiap program yang
disusun memiliki arah yang jelas dan dapat mencapai tujuan pendidikan secara
optimal. Prinsip-prinsip yang dianut tersbut akan terlihat dalam setiap butir
perangkat program kegiatan. Prinsip-prinsip tersebut adalah prinsip
pengembangan, prinsip bermain sambil belajar dan prinsip pelaksanaan
pengajaran.
ANALISIS INSTRUKSIONAL
Tujuan instruksional merupakan tujuan yang berada pada posisi terbawah dilihat
dari hierarki tujuan pendidikan. Tujuan instruksionl merupakan rumusan
kualifikasi atau kemempuan yang harus dimiliki anak seiap selesai mengikuti
kegiatan pembelajaran. Ketercapaian tujuan pada tahap paling bawah
(instruksional) akan menetukan pencapaian tujuan pada level yang lebih tinggi
yaitu kurikuler, institusional, dan nasional.
Karakteristik anak TK pada dasarnya adalah tanda-tanda atau cirri umun yang
dimiliki oleh anak usia sekitar 4-6 tahun. Batasan usia tersebut melihat kondisi
ummum dimana usia rata-rata anak TK berada pada rentang 4-6 tahun.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan guru atau pendidik untuk
mengidentifikasi karakterisik anak, antara lain melalui kegiatan pengamatan,
melakukan percakapan sesuai dengan bahasa anak, sisiometri, anecdotal record,
meneliti hasil pekerjaan anak, cumulative record, dan melakukan studi kasus (case
study).
TES FORMATIF 2
Secara umum, penilaian pendidikan prasekolah ( usia dini) dapat diartikan sebagai
proses pengambilan keputusan tentang kedudukan program pendidikan prasekolah
yang dilaksanakan.sedangkan secara lengkap batasan dari penilaian pendidikan
prasekolah dapay didefinisikan sebagai suati upaya dan proses memilih,
mengumpulkan, serta menafsirkaminformasi tentang posisi program maupun
anak, baik terkait pertumbuhan, perkembangan, kemajuan, perubahan serta
kemampuan yang menjangkau berbagai aspek (bidang pengembangan) melalui
cara-cara yang benar, tepat, akurat, terencana dan sistematis pada dimensi proses
maupun hasil, sehingga keputusan yang diambil sesuai dengan criteria yang
semestinya, yaitu tidak merugikan, esuai tujuan dan nilai sebagaimana yang telah
ditetapkan.
Agar tujuan penilaian tersebut dapat tercapai, hendaklah berpegang tegyh pada
prinsip-prinsi berikut, 1). Berbasis/berorientasi/fokus pada perkembangan, 2).
Menyeluruh/komrehensip, 3). Mendidik/edukatif, 4). Berkeinambungan, 5).
Obyektif, 6). Kebermaknaan, 7). Alat dan caranya sahih (valid), 8). Penlaian harus
dikaitkan dan sesuai dengan program, 9). Hasil penilaian harus dimanfaatkan
intuk kepentingan anak, 10). Penilaian harus mengakui perbedaan individual anak
baik kemampuan maupun tipe belajarnya, 11). Penilaian harus mencakup seluruh
aspek perkembangan anak (fisik, sosial, emosi, kognitif, bahasa, dan motorik ),
12). Penilaian melibatkan observasi yang teratur dan periodic dari anak dalam
berbagai keadaan yang menggambarkan tingkah laku anak setiap saat, 13).
Penilaian didasarkan pada prosedur yang menggambarkan kegiatan anak secara
khusus dan menolak pendekatan yang menempatkan anak dalam situasi yang
dibuat-buat (artificial).
TES FORMATIF 1
Unruk memenuhi kinerja evaluasi sesuai harapan, terdapar tigaa langkah utama,
yaitu: 1). Pengamatan, 2). Pencatatan, dan 3). Pelaporan bagaimana prosedur itu
bekerja, dapatdilihat pada bagan berikut.
perencanaan Pengamatan
Dalam prektiknya, prosedur harus disukung cara dan teknik yang tepat. Diantara
yang dapat digunakan adalah: 1). Observasi/pengamatan, 2). Catatan anekdot, 3).
Percakapan atau interview, 4). Pemberi tugas, 5). Potofolio, 6). Dll
TES FORMATIF 2
Hal lain yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah penyediayaan sarana
pembelajaran untuk anak-anak. Sarana pembelajaran yang baik harus dapat
menunjang tumbuh kembang anak secara optimal dan menyeluruh. Untuk itu
perlu memperhatikan syarat-syarat sebagai berikut:aman dan nyaman, bemakna
murah, dan mudah diperoleh, memenuhi syarat keselamatan dan kesehatan anak
sebagai upaya perlindungan terhadap anak.
TES FORMATIF 3
Dalam pengembangan silabus, terdapat beberapa hal yang perlu dikuasai, yaitu:
Pada dasarnya, metode adalah cara yang fungsinya merupakan alat untuk
mencapai tujuan kegiatan. Dalam memilih suatu metode yang akan dipergunakan
dalam program kegiatan anak di taman kanak-kanak, guru perlu mempunyai alas
an yang kuat dan faktor-faktor yang mendukung pemilihan metode tersebut,
seperti: karakteristik tujuan kegiatan (mencakup pengembangan kognitif,
kreativitas, bahasa, emosi, motorik, dan nilai srta sikap dan nilai), dan
karakteristik anak yang diajar.
Disamping itu sebagai guru juga dianjurkan untuk selalu mengingat segala
komponen yang diperlukan untuk mengembangkan silabus bagi masing-masing
kelompok di TK maupun RA untuk setiap bidang pengembangan dalam satu
tahun pelajaran.
Semua contoh yang ada disini bukan sesuatu yang sangat kaku yang harus ditiru
persis seperti itu, tetapi masih sangat terbuka untuk kreativitas serta inisiatif guru.
Seyogianyalah guru menentukan sendiri atau bersama teman-teman kelompok,
mana cara yang mudah dikembangkan dan mudah dilakukan guru-guru dimana
saja.
TES FORMATIF 2
Seorang guru TK dan RA apabila mau masuk kelas harus benar-benar siap
menghadapi anak dengan berbagai latar belakang secara individu, kelompok,
maupun klasikal dengan persiapan diri yang pas untuk seorang guru, persiapan
tertulis yang lengkap dengan alat peraga guru dan alat untuk penunjang kegiatan
anak setiap hari secara berbeda, sesuai dengan perencanaan yang dikembangkan
dalam SKH.
Pengembangan Satuan Kegiatan Harian yang baik dan rinci merupakan salah satu
kunci keberhasilan kegiatan beelajar mengajar di TK atau RA.
TES FORMATIF 3
Cara mengetahui kedua macam kekuasaan dari suatu evaluasi kurikulum atau
program, diantaranya adalah.
Evaluasi kurikulum atay program yang baik dilakukan pada setiap tahap
pelaksanaan dari semua tahapan yang semestinya ditempuh. Hasil evaluasi atau
informasi dari evaluasi digunakan untuk memperbaiki program pengembangan
semua hasil evaluasi diarahkan untuk mencapai keberhasilan sosialisasi kurikulum
berstandar nasional, keberhasilan penyusunan silabus, keberhasilan penyusunan
program tahunan dan semester, keberhasilan penyusunan rencana pengajaran dan
bahan ajar, serta keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar.
Setidaknya ada dua model yang cukup popular dalam evaluasi kurikulum dari
sejumlah model yang ada, yaitu model Congruence dan Model CCIP ( context,
input, proses, dan product). Model congruence adalah model evaluasi kurikulum
yang dikembangkan oleh Ralph W. Tyler, dkk. Tyler menggambarkan upaya
pendidikan sebagai suatu proses dimana di dalamnya terkandung tiga hal yang
perlu kita bedakan, yaitu : tujuan pendidikan, pengalaman belajar, dan hasil
belajar. Sedangkan menurut model CIPP, evaluasi dimaksud untuk
membandingkan performance (kinerja) dari berbagai dimensi program dengan
jumlah criteria/patokan tertentu, untuk akhirnya sampai pada deskripsi dan
judgment mengenai kekutan dan kelemahan program yang dievaluasi tersebut.
program yang dimaksud baik pada dimensi context, input, process, maupun
product.
TES FORMATIF 2