Anda di halaman 1dari 59

TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan nasional pada semua sektor dapat mencapai target apabila ditunjang
oleh sumberdaya manusia yang sehat secara fisik dan mental serta intelektual dan spiritual.
Oleh karena itu pembangunan di bidang kesehatan sejak beberapa tahun terakhir
mendapat perhatian, yang serius dengan tanpa mengabaikan sektor yang lainnya. Keberadaan
Rumah Sakit (RS) mempunyai hubungan yang erat dengan keberadaan masyarakat
disekitarnya. Dikembangkan melalui rencana pembangunan kesehatan, sehingga keberadaan
Rumah Sakit saat ini tentu tidak dapat dilepas dari kebijaksanaan pembangunan kesehatan yaitu
harus sesuai dengan Garis-garis Besar Haluan Negara.
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bandung Barat diharapkan memberikan
kontribusi terhadap pelayanan kesehatan khususnya bagi masyarakat Cikalong Wetan dan
sekitamya, dengan demikian kontribusi rumah sakit tersebut terhadap pelayanan kesehatan
masyarakat di masa datang dapat terwujud dengan baik. Disadari bahwasanya dalam
pembangunan dan pengoperasian Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bandung Barat, dapat
saja menimbulkan dampak, khususnya limbah cair yang dihasilkan dari ruang operasi,
limbah kamar roentgen, kamar persalinan, laundry (pencucian), limbah WC/KM, sisa-sisa
obat dari alat injeksi ataupun obat/reagen yang tidak terpakai/kadaluarsa, limbah padat yang
berasal dari dapur maupun limbah padat medis. Kesemuanya ini bila tidak diperhatikan akan
menurunkan kualitas lingkungan sekitar rumah sakit.
Sisi lain dari perkembangan kota khususnya terhadap aktivitas kendaraan/lalu lintas
dapat memberikan dampak terhadap rumah sakit (dampak lingkungan terhadap proyek),
dalam hal ini kesehatan bagi pasien. Untuk memitigasi dampak tersebut maka disusunlah
AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) berdasarkan Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2006 yang terdiri dari KA ANDAL, ANDAL, RKL, RPL
dan Ringkasan Eksekutif agar dampak negatif yang timbul dapat diminimalkan dan dampak
positifnya dapat dioptimalkan. Sehingga setiap aktifitas kegiatan pembangunan yang
diperkirakan menimbulkan dampak terhadap lingkungan maka wajib dilengkapi dengan
dokumen AMDAL sebagaimana terc;antum dalam UU No.32 tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan lingkungan hidup, serta Peraturan Menteri Negara

1|Page
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

Lingkungan Hidup RI No. 05 Tahun 2012, tentang jenis Rencana Usaha dan atau Kegiatan
yang wajib memiliki AMDAL.
Kesemuanya ini merupakan arahan yang tegas dan harus dipatuhi dalam melaksanakan
Pembangunan Berkelanjutan (sustainable development), karena pelaksanaan AMDAL
merupakan upaya untuk mengintegrasikan dimensi lingkungan ke dalam pembangunan
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bandung Barat dan tidak boleh mengorbankan
lingkungan sekitarnya, begitupun sebaliknya lingkungan tidak boleh mengganggu
kenyamanan pasien rumah sakit, sehingga diperoleh keseimbangan lingkungan, kelestarian
fungsi serta kemampuannya dapat diseleraskan dengan perkembangan dan pembangunan
wilayah.
Bertitik tolak hal tersebut, maka sangatlah tepat keputusan pihak Dinas Kesehatan
Kabupaten/Provinsi pada tahun anggaran 2013 ini, melakukan kajian pendahuluan
penyusunan AMDAL untuk mengantisipasi dampak penting yang ditimbulkan dari
Pembangunan Fisik Bangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bandung
Barat. Secara menyeluruh dan lengkap (Holistic) baik melalui perluasan tapak
(Site/Ekspansi horisontal) maupun peningkatan intensitas tampak Rumah Sakit Umum Daerah
yang sejalan dengan perkembangan kota Bandung.

1.2 Landasan Hukum


Peraturan Perundangan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah dan menjadi Landasan
Hukum bagi Studi Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
Hidup (UKL dan UPL)adalah sebagai berikut :

1.2.1 Undang Undang


1. Undang-Undang No. 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria.
2. Undang-Undang No. 5 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintah di Daerah.
3. Undang-Undang No. 11 tahun 1974 tentang Pengairan.
4. Undang-Udang No.5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya.
5. Undang-Undang No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
1.2.2 Peraturan Pemerintah
1. LH Nomor 16 Tahun 2012 Peraturan pemerintah tentang penyusunan Amdal.
2. LH Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Kewnangan Penilaian.

2|Page
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

1.2.3 Peraturan Menteri


1. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006.
2. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16 Tahun 2012.

1.2.4 Keputusan Bapedal


Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor KEP-
056/BAPEDAL/1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting.
1.2.5 Peraturan Daerah
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2003 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat.

1.3 Tujuan
Tujuan dilaksanakan Studi AMDAL Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Bandung Barat, adalah :

1. Mengidentifikasi/mengkaji rencana kegiatan Pembangunan Rumah Sakit Umum


Daerah Kabupaten Bandung Barat terutama yang diprediksi menimbulkan dampak
penting dan besar terhadap lingkungan hidup.
2. Mengidentifikasi bentuk aktivitas kegiatan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Bandung Barat yang menimbulkan perubahan terhadap rona lingkungan hidup
terutama yang memantau dan mengevaluasi dampak penting terhadap perubahan
lingkungan hidup yang sangat mendasar akibat dari aktivitas kegiatan Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Bandung Barat.

1.4 Manfaat
a. Membantu pemrakarsa (Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat) dalam
melakukan penapisan pengambilan keputusan terhadap pemilihan alternative yang
layak dari segi lingkungan hidup, teknis, dan ekonomis. Sebagaimana tata cara
penapisan dalam lampiran II Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI No.
Tahun 2012.
b. Mengintegrasikan pertimbangan lingkungan hidup dalam setiap tahapan kegiatan
RSUD Kabupaten Bandung Barat.
c. Sebagai pedoman untuk kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.

3|Page
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

1.5 Identifikasi Pemakarsa


Identitas pemrakarsa Studi UKL dan UPL RSUD Soreang Kabupaten Bandung ini
adalah :

Nama Perusahaan : PT. Cipta Karya

Penanggung Jawab : Reza Pahlawan.,ST.,MT

Jabatan : Direktur Utama

Alamat Kantor : Jl. Bapak Ampi no. 103, Baros, Kota Cimahi

Telepon/Fax : (022) 663214

Email : ciptakarya@gmail.com

4|Page
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

BAB II
IDENTIFIKASI DAMPAK

2.1 Lingkup Kerja


2.1.1 Pendekatan
Secara umum studi ini dilakukan berdasarkan data primer dan data sekunder. Data
primer diperoleh dengan cara survei dan pengukuran lapangan serta pengambilan
sampel untuk analisis laboratorium, sedang data sekunder diperoleh dari berbagai hasil
penelitian yang berkaitan dengan pembangunan RSUD, serta penelitian yang telah
dilakukan pada wilayah sekitar. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bandung Barat
di Cikalong Wetan, disamping itu akan digunakan pula peta yang dimiliki oleh instansi-
instansi yang berisi informasi wilayah studi.
Survei sosial ekonomi dan budaya dilakukan dengan cara wawancara dengan
penduduk sekitar proyek, pengamatan di lapangan ini bertujuan untuk mendapatkan
gambaran kondisi lingkungan dan perubahan- perubahan yang terjadi dengan melihat dan
mendengar fakta yang ada diwilayah studi. Selain itu dilakukan pula penjaringan pendapat
masyarakat, tokoh masyarakat dan lembaga masyarakat, baik itu mewakili sekitar tapak
proyek, maupun masyarakat yang bermukim diluar lokasi yang mempunyai pertalian
keluarga dengan masyarakat sekitar lokasi yang terkena dampak dan pemerhati
lingkungan yang punya perhatian terhadap pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Bandung Barat melalui media masa. Hal ini sejalan dengan amanah
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 08 Tahun 2000 tentang
Keterlibatan Masyarakat dalam Proses Penyusunan AMDAL.
Mendahului semua kegiatan tersebut, terlebih dahulu dilakukan pelingkupan
untuk menentukan rencana kegiatan yang menimbulkan dampak terhadap lingkungan
dan lebih dipertajam untuk menetapkan dampak penting, penentuan batas wilayah
studi, penentuan parameter lingkungan yang akan diteliti serta komponen fisik-kimia-
biologi dilakukan dengan pengamatan lapangan dan pengambilan contoh sampel - untuk
di analisis laboratorium.
Penentuan lokasi pengamatan dan pengambilan sampel tidak sekedar berdasarkan
pertimbangan refresentatif wilayah studi, tetapi justru lebih ditekankan pada relevansi
terhadap problem lingkungan yang ada, berdasarkan Dampak Penting.

5|Page
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

2.2 Dampak Penting yang Ditelaah


2.2.1 Adanya Pembangunan Proyek

Gambar 2.1 Peta Lokasi RSUD Cikalong Wetan

Kabupaten Bandung Barat yang rencana lokasi pembangunan fisik terletak di


Cikalong Wetan akan menimbulkan dampak penting bagi lingkungan sekitarnya. Dampak
penting tersebut saling terkait dan harus ditelaah dalam penyusunan studi penyusunan
AMDAL tersebut adalah :

1. Kegiatan Yang Menimbulkan Dampak


Secara garis besar komponen pembangunan RSUD Cikalong Wetan yang dapat
menimbulkan dampak terhadap lingkungan dapat dibagi menjadi 4 (empat) tahapan
kegiatan, yaitu :
a) Tahap Pra Konstruksi
Pada tahap pra konstruksi kegiatan yang dilakukan yaitu survey, pengukuran
lokasi, sosialisasi kepada masyarakat Kota Kupang khususnya masyarakat di
Kelurahan Fatululi. Kegiatan ini diperkirakan akan menimbulkan dampak
berupa keresahan pada masyarakat.

6|Page
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

b) Tahap Konstruksi
Perekrutan tenaga kerja

Kebutuhan tenaga kerja menurut jenis dan posisi untuk proyek ini
disajikan pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Kebutuhan Tenaga Kerja Konstruksi


No Posisi Jumlah (Orang) Spesifikasi
1 Manajer proyek 1 S-1
2 Site Manajer 1 S-1
3 Keuangan 2 S-1
4 Tenaga Administrasi 2 D-3
5 logistik 10 SMA/STM
6 Sopir 5 SMA/STM
7 Pelaksana 20 SMA/STM
8 Mandor 5 SMA/STM
9 Kepala Tukang 10 SMA/STM
10 Tukang 30 SMA/STM
11 Tenaga Buruh 100 SD, SMP, STM
12 Security 10 SMA
Jumlah Total 196 orang

Kegiatan penerimaan tenaga kerja untuk konstruksi berpotensi


menimbulkan dampak negative berupa keresahan masyarakat, jika
perekrutan tenaga kerja tidak memprioritaskan tenaga kerja local.

Kantor Direksi keet


Pembagunan kantor Direksi keet berfungsi sebagai kantor
pelaksana, P3K, penginapan pekerja, bengkel perawatan dan perbaikan
alat berat serta gudang penyimpanan material, disamping itu dilengkapi
dengan sarana MCK. Kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak
adalah penumpukan material konstruksi, kebisingan, lalu lintas
pengangkutan material dan aktivitas para pekerja yang bisa menimbulkan
konflik dengan masyarakat setempat. Selain itu kegiatan ini juga
memberikan dampak positif berupa kesempatan usaha.
7|Page
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

Penyiapan Lahan

Kegiatan penyiapan lahan meliputi kegiatan pembersihan dan


pengupasan lahan, pagar keliling lokasi pembangunan. Kegiatan ini dapat
menimbulkan dampak berupa debu, kebisingan, hilangnya sejumlah
vegetasi dan fauna lokal, dan gangguan terhadap lalu lintas.

Pekerjaan Konstruksi

Uraian Pekerjaan Konstruksi disajikan pada tabel 2.2.

Tabel 2.2 Uraian Pekerjaan Konstruksi

No Uraian Kegiatan
1 Pekerjaan Persiapan
2 Pekerjaan Tanah
3 Pekerjaan struktur
4 Pekerjaan Arsitektural
5 Pekerjaan Pelengkap
6 Pekerjaan Mekanical dan Electrical
7 Pekerjaan Landscape

Kegiatan tersebut di atas akan menimbulkan dampak berupa kebisingan,


debu, peningkatan emisi gas buangan, sedimentasi, peningkatan aliran
permukaan. Kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak adalah
penumpukan material konstruksi, kebisingan, lalu lintas pengangkutan
material dan aktivitas para pekerja yang bisa menimbulkan konflik sosial
dengan masyarakat setempat. Selain itu kegiatan ini juga memberikan
dampak positif berupa lapangan kerja dan kesempatan berusaha.

8|Page
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

c) Tahap Operasi Rumah Sakit


Perekrutan tenaga kerja operasi

Tenaga kerja yang mendukung kegiatan operasional rumah sakit


diperkirakan 200 karyawan baik medis maupun non medis. Kegiatan
perekrutan ini dapat menimbulkan dampak positif maupun negatif
terhadap masyarakat lokal. Dampak positif berupa terbukanya kesempatan
kerja baru. Dampak negatif yang mungkin terjadi bahwa kesempatan kerja
yang ditawarkan dengan spesifikasi tertentu beresiko terhadap tenaga kerja
lokal yang tidak tersedia sesuai kebutuhan berupa keresahan, kecemburuan
dan bisa menimbulkan konflik sosial.

Pengoprasian Rumah Sakit, meliputi :


1. Instalasi Rawat Jalan

Fasilitas yang digunakan sebagai tempat konsultasi,


penyelidikan, pemeriksaan dan pengobatan pasien oleh dokter ahli di
bidang masing-masing yang disediakan untuk pasien yang
membutuhkan waktu singkat untuk penyembuhannya atau tidak
memerlukan pelayanan perawatan. Kegiatan ini menimbulkan dampak
peningkatan sampah medis padat dan cair serta sampah non medis.

2. Instalasi Gawat Darurat

Fasilitas yang melayani pasien yang berada dalam keadaan


gawat dan terancam nyawanya yang membutuhkan pertolongan
secepatnya. Kegiatan ini menimbulkan dampak peningkatan sampah
medis padat dan cair serta sampah non medis, juga peningkatan
kebisingan.

3. Instalasi Rawat Inap

Fasilitas yang digunakan merawat pasien yang harus di rawat


lebih dari 24 jam (pasien menginap di rumah sakit). Kegiatan ini
menimbulkan dampak peningkatan sampah medis padat dan cair serta
sampah non medis.

9|Page
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

4. Instalasi Perawatan Intensif (Intensive Care Unit / ICU)

Fasilitas untuk merawat pasien yang dalam keadaan sakit berat


sesudah operasi berat atau bukan karena operasi berat yang
memerlukan pemantauan secara intensif dan tindakan segera. Kegiatan
ini menimbulkan dampak peningkatan sampah medis padat dan cair
serta sampah non medis.

5. Instalasi Kebidanan dan Penyakit Kandungan

Fasilitas menyelenggarakan kegiatan persalinan, perinatal, nifas


dan gangguan kesehatan reproduksi. Kegiatan ini menimbulkan
dampak peningkatan sampah medis padat dan cair serta sampah non
medis.

6. Instalasi Bedah

Suatu unit khusus di rumah sakit yang berfungsi sebagai tempat


untuk melakukan tindakan pembedahan/operasi secara elektif maupun
akurat, yang membutuhkan kondisi steril dan kondisi khusus lainnya.
Kegiatan ini menimbulkan dampak peningkatan sampah medis padat
dan cair serta sampah non medis.

7. Instalasi Farmasi

Fasilitas untuk penyediaan dan membuat obat racikan,


penyediaan obat paten serta memberikan informasi dan konsultasi
perihal obat. Kegiatan ini menimbulkan dampak peningkatan sampah
medis padat dan cair serta sampah non medis.

8. Instalasi Raiodiagnostik dan Radioterapi

Fasilitas untuk melakukan pemeriksaan terhadap pasien dengan


menggunakan energi radioaktif seperti sinar gamma, berkas elektron,
foton, proton dan neutron dalam proses diagnosis dan pengobatan
penyakit. Kegiatan ini menimbulkan dampak berupa peningkatan
sampah medis, non medis dan limbah radioaktif. Karena alasan adanya

10 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

radiasi bahan radioaktif, maka desain ruangan untuk instalasi tersebut


dirancang secara khusus sesuai dengan standar yang berlaku
sebagaimana yang ada dalam gambar rencana.

9. Instalasi Laboratorium

Fasilitas kerja khususnya untuk melakukan pemeriksaan dan


penyelidikan ilmiah (misalnya fisika, kimia, higiene, dan sebagainya).
Kegiatan ini berdampak pada peningkatan sampah medis maupun non
medis, gas buangan dan kebauan.

10. Bagian Administrasi dan Manajemen

Suatu unit dalam rumah sakit yang merupakan tempat


melaksanakan kegiatan administrasi pengelolaan/manajemen rumah
sakit serta tempat melaksanakan kegiatan merekam dan menyimpan
berkas-berkas jati diri, riwayat penyakit, hasil pemeriksaan dan
pengobatan pasien yang diterapkan secara terpusat/sentral. Kegiatan ini
berdampak pada peningkatan sampah non medis.

11. Instalasi Pemulasan Jenazah dan Forensik

Fasilitas untuk meletakkan/menyimpan sementara jenazah sebelum


diambil oleh keluarganya, memandikan jenazah, pemulasaraan dan
pelayanan forensik. Kegiatan ini menimbulkan dampak peningkatan
sampah medis padat dan cair serta sampah non medis.

12. Instalasi Gizi/Dapur

Fasilitas melakukan proses penanganan makanan dan minuman


meliputi kegiatan pengadaan bahan mentah, penyimpanan, pengolahan,
dan penyajian makanan-minuman. Kegiatan ini berdampak pada
peningkatan sampah medis maupun non medis, gas buangan dan
kebauan, limbah padat dan cair.

11 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

13. Instalasi Cuci (Laundry)

Fasilitas untuk melakukan pencucian linen rumah sakit. Kegiatan


ini menimbulkan dampak peningkatan sampah medis padat dan cair
serta sampah non medis.

14. Instalasi Air Bersih

Angka kebutuhan air bersih RSUD Cikalong Wetan diprediksi


berdasarkan standar kebutuhan air bersih masyarakat perkotaan sesuai
ketentuan DirJen Cipta Karya (200 ltr/org/hr untuk pasien rumah
sakit), karyawan dan pengunjung 30 ltr/org/hr, dan rata-rata tingkat
hunian rumah sakit dalam wilayah Kota Bandung tahun 2012.
Perhitungan kebutuhan air bersih untuk RSUD ini dapat dilihat pada
tabel 2.3.

Tabel 2.3 Perhitungan Kebutuhan Air Bersih untuk Rumah Sakit

Jumlah
Fasilitas / Pemakaian
No. Jenis Layanan Orang Kebubutuhan
Peralatan Air (ltr/hr)
Air (ltr/hr)
1. Pasien Rawat Inap 150 - 200 30.000
2. Tenaga Kerja Rumah Sakit 200 - 30 6.000
3. Non Rawat Inap (lain-lain) 40 - 30 1.200
4. Pengunjung (Non Pasien) 150 - 30 4.500
Jumlah 41.700
Kebutuhan air untuk perawatan gedung = 20% 8.340
Cadangan air untuk pemadam kebakaran = 5% 2.085
Cadangan Persediaan Air Bersih = 10% 4.170
Total Kebutuhan Air Bersih 56.295

Dari tabel diatas diperoleh total kebutuhan air bersih untuk aktivitas
harian Rumah Sakit Cikalong Wetan sebesar 56.295 liter/hari atau 56,30 m3/hari
atau 2,346 m3/jam. Sesuai dengan kebutuhan akan air bersih di atas, akan
dibangun reservoar bawah yang mampu menampung air sebesar 70 m3 dan
reservoar atas dengan daya tampung sebesar 15 m3. Dampak yang mungkin
ditimbulkan dari pemanfaatan air bersih berupa limbah cair.

12 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

15. Instalasi Pengolahan Air Limbah

Dari jumlah pemanfaatan air bersih di atas diperkirakan 80% dari


56,30 m3/hr, maka akan terbuang sebagai air limbah, sehingga debit
(Q) air limbah atau limbah cair yang dihasilkan dalam satu hari =
45,04 m3/hr atau 45 m3/hr atau 1,875 m3/jam. Untuk mengelola air
limbah cair tersebut diperlukan unit pengelolaan limbah cair dengan
kapasitas sebesar 50 m3/hr, dengan teknologi sistem biofilter aerob dan
anaerob. Kegiatan ini menimbulkan dampak negatif berupa limbah
padat. Sedangkan limbah cair yang dihasilkan dapat dimanfaatkan
untuk kebutuhan penyiraman taman dan kolam, juga dapat dipakai
sebagai cadangan untuk pemadam kebakaran.

16. Pemadam Kebakaran

Untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran, maka disediakan


sarana pemadam kebakaran berupa tabung gas untuk ruangan, 2 (dua)
unit hydrant di luar ruangan serta dilengkapi dengan sistem deteksi
kebakaran dalam gedung. Dampak yang timbul dari kegiatan ini
adanya kebutuhan tambahan tenaga kerja dengan keahlian khusus dan
terhindar bahaya kebakaran pada gedung rumah sakit.

d) Tahap Pasca Operasi


Potensi dampak lingkungan terkait pengalihan fungsi lahan dan
pemutusan hubungan kerja.

13 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

2.3 Kerangka Acuan (KA)


Kerangka Acuan pembangunan RSUD Cikalong wetan dapat dilihat pada gambar 2.2
dibawah ini :

Gambar 2.2 Kerangka Acuan AMDAL

Sedangkan untuk alur proses pelingkupan menurut Permen LH No.8/2006 dapat dijelaskan
sebagai berikut :

14 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

BAB III
PROSES PELINGKUPAN AMDAL
3.1 Prakiraan Besarnya Dampak
KOMPONEN PRA KONTRUKSI KONTRUKSI OPERASI PASCA OPERASI
LINGK.
1. LINGK. FISIK
TANAH Letak geografis dan luas Kontruksi bangunan Limbah medis (limbah infeksius dari ruang Sisa limbah RS yg tidak
wilayah yang akan bertingkat/tdk, bedah, laborat, limbah patologis spt bgn diolah dg tuntas dapat
digunakan Sampah akibat tubuh atau jaringan tubuh, benda tajam menurunkan kualitas
proses konstruksi spt pisau bedah, jarum, gunting, dan tanah
menurunkan kualitas limbah farmasi spt obat expired)
tanah Limbah non medis spt makanan, peralatan
Daerah resapan air kantor, bahan mudah terbakar, dll
berkurang Limbah cair RS, seperti cairan dari dalam
tubuh yang sudah tercemar kuman
penyakit
Limbah tersebut apabila dibuang ke tanah
akan menurunkan kualitas tanah
AIR Kemungkinan adanya Limbah medis (limbah infeksius dari ruang Sisa limbah RS yg tidak
longsor/erosi bedah, laborat, limbah patologis spt bgn diolah dg tuntas dapat
Kemungkinan banjir, tubuh atau jaringan tubuh, benda tajam menurunkan kualitas

15 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

Sampah dari proses spt pisau bedah, jarum, gunting, dan air
konstruksi limbah farmasi spt obat expired)
menurunkan kualitas Limbah non medis spt makanan, peralatan
air kantor, bahan mudah terbakar, dll
Limbah cair RS, seperti cairan dari dalam
tubuh yang sudah tercemar kuman
penyakit
Limbah tersebut apabila dibuang ke air
akan menurunkan kualitas air
UDARA Debu akibat proses Infeksi nosokomial dalam RS, dan di luar RS
konstruksi, Bising dari penggunaan gen set atau mesin
Bising, pengolah limbah.
Komponen material Asap dari pembakaran limbah padat pada
bangunan yg saat penggunaan incenerator.
berbahaya Radiasi dari penggunaan alat medis
tertentu
Bau tidak sedap dari limbah medis
2. LINGK. KIMIA Bahan kimia dari Limbah kimia yg dihasilkan (obat2an dan
material bangunan alkes), bahan2 kimia beracun seperti
yg digunakan formalin cair, desinfektan, dll.
3. LINGK. Gangguan vegetasi Gangguan vegetasi Gangguan vegetasi
BIOLOGI Gangguan satwa liar Gangguan biota air Gangguan biota air

16 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

Gangguan biota air


4. LINK. Pembebasan lahan untuk Lahan pekerjaan Pengelolaan limbah RS yg tidak tepat disisi Jika RS tutup dpt
SOSEKBUD pembangunan RS dg masy. bagi masyarakat lain dpt menigkatkan ekonomi namun mempengeruhi
sekitar lokasi sekitar berdampak pd kesehatan masy pendapatan masy
pembangunan Kemungkinan (Pemulung), sekitar.
Survey kebutuhan akan dampak kerusakan Daerah sekitar RS dpt mjd peluang usaha Lahan pekerjaan
Rumah Sakit di area bagi rumah warga masy., menjadi kurang.
tersebut sekitar, Penyediaan lapangan kerja bagi masy.
Perizinan Resiko rubuh. sekitar.,
Perekonomian Adanya kesempatan Tingkat kejahatan meningkat (pencurian)
masyarakat dimana berusaha Salah satu sumber PAD daerah setempat
rumah sakit tersebut akan Gangguan
dibangun transportasi darat
Kebutuhan calon
pelanggan pada pelayanan
yang akan disediakan
Rumah Sakit
Ketersediaan Tenaga Kerja
Sumber daya Financial
Sikap dan persepsi
masyarakat terhadap
proyek

17 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

Master plan kegiatan

5. LINGK. Resiko kecelakaan Mempermudah akses yan kes bagi masy Ketersediaan sarana
KESMAS baik bagi pekerja sekitar, kesehatan tdk lagi
maupun masyarakat Menjadi t4 konsultasi kesehatan. tersedia
sekitar Penurunan sanitasi lingkungan Bangunan yg tdk
Gangguan sistem Pengelolan SPAL tidak baik berguna lagi dan
drainase dan irigasi Sbg t4 pendidikan dan pelatihan tenaga kosong dpt menjadi t4
Penurunan sanitasi medis dan paramedis. berkembang biak
lingkungan Tingkat kesehatan masyarakat setempat, vektor
Jangkauan akses masyarakat setempat,

18 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

3.2 Evaluasi Dampak


Potensi dampak yang mungkin terjadi dan perlu dilakukan pengelolaan dan pemantauan
jika pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Cikalong Wetan serta fasilitas pendukung
lainnya dilaksanakan dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Perubahan Fungsi dan Tata Guna Lahan.


Pembangunan kegiatan rumah sakit akan merubah tata guna lahan serta produktivitas
lahan di lingkungan sekitar kawasan rumah sakit.

2. Peningkatan Lalu lintas dan Kerusakan Jalan.


Pembangunan dan kegiatan operasional kawasan rumah sakit akan meningkatkan lalu
lintas sehingga kemungkinan akan terjadi kemacetan. Selain itu jika kemampuan
(kapasitas) beban jalan maksimum disekitar lokasi ternyata tidak mampu untuk
menerima beban tambahan dari kegiatan pembangunan dan operasional Rumah Sakit
maka akan terjadi kerusakan jalan.

3. Peningkatan Run Off, Erosi dan Banjir.


Kegiatan pembukaan lahan, pemotongan dan pengurugan tanah pada tahap konstruksi
akan mengakibatkan perubahan struktur dan sifat tanah, misalnya permukaan tanah
menjadi terbuka, agregat tanah hancur dan menjadikan tanah peka terhadap erosi.
Kegiatan pemadatan tanah pada tahap konstruksi juga mengakibatkan air tidak dapat
meresap ke dalam tanah, sehingga akan meningkatkan volume air limpasan (run off).

4. Penurunan Kualitas Udara (Debu).


Penurunan kualitas udara (peningkatan kadar debu) diakibatkan oleh kegiatan
pembukaan lahan dan mobilisasi alat dan bahan pada tahap konstruksi serta dari
kegiatan-kegiatan lain pada tahap operasi.

5. Peningkatan Kebisingan.
Peningkatan kebisingan diakibatkan oleh kegiatan pembukaan lahan dan mobilisasi alat
dan bahan pada tahap konstruksi serta dari kegiatan-kegiatan lain pada tahap operasi.

6. Penurunan Kualitas Air.


Air limbah yang dihasilkan dari kegiatan pembagunan kawasan rumah sakit dapat
berasal dari tahap operasional rumah sakit serta prasarana dan sarana lingkungan yang
terdapat di kawasan rumah sakit tersebut. Jika pemrakarsa tidak memiliki perencanaan
mengenai jaringan air limbah yang baik maka akan berakibat terhadap penurunan

19 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

kualitas air. Potensi dampak penurunan kualitas air permukaan sangat kecil karena
daerah Cikalong Wetan khususnya kawasan rumah sakit tidak mempunyai aliran air
permukaan.

7. Perubahan Mata Pencaharian dan Pendapatan Penduduk.


Perubahan mata pencaharian dan pendapatan penduduk lokal dapat ditimbulkan oleh
kegiatan pembebasan lahan maupun oleh kegiatan penerimaan tenaga kerja pada tahap
konstruksi dan operasi.

8. Peningkatan Kesempatan Kerja dan Berusaha.


Kegiatan konstruksi dan operasi akan mengakibatkan peningkatan kesempatan kerja dan
berusaha bagi penduduk di sekitar kawasan Rumah Sakit Umum Daerah Cikalong
Wetan.

20 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

Dampak Lingkungan yang mungkin terjadi jika pembangunan Rumah Sakit serta
fasilitas pendukung lainnya dilaksanakan dapat diuraikan sebagai berikut:

Pra Kontrusksi

Potensi Dampak Potensi Dampak Terkait Potensi Dampak Terkait


Lingkungan Terkait Survey dan Pengukuran Sosialisasi Rencana
Pembebasan Lahan Kegiatan
Hal ini akan berdampak sangat Survey dan pengukuran lokasi Sosialisasi rencana kegiatan
kecil karena lokasi rencana akan berdampak negatif kecil pembangunan rumah sakit pada
usaha berada dalam penguasaan berupa konflik kepentingan dan masyarakat berdampak positif
Rumah Sakit Umum Daerah keresahan pada masyarakat berupa terjalinnya komunikasi
Cikalong Wetan sesuai yang berbatasan langsung yang baik antara pemrakarsa
sertifikat dengan lokasi rencana kegiatan dan masyarakat sekitar,
karena kurangnya informasi terbukanya kesempatan kerja
tentang rencana kegiatan yang dan peluang usaha bagi
akan dilaksanakan. Tetapi masyarakat sekitar serta
konflik dan keresahan itu segera kesepakatan tentang posisi
reda setelah selesai survey dan tenaga kerja lokal sehingga
pengukuran oleh Pihak Rumah dapat terjadi hubungan yang
Sakit dan Dinas Tata Ruang harmonis antar pemrakarsa dan
Kota Bandung. masyarakat sekitarnya.

Kontruksi
Potensi Dampak Potensi Dampak
Pembangunan
Lingkungan Lingkungan Pembangunan
sarana dan
Dampak Terkait Terkait Fisik Rumah Sakit
Prasarana
Pembersihan dan Rekrutmen dan Fasilitasnya.
penunjang.
Penyiapan Tenaga Kerja.

21 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

Lokasi.

Pembersihan dan Rekrutmen tenaga


penyiapan lokasi kerja pada tahap
dilakukan meliputi konstruksi
pekerjaan berdampak positif
penebangan pohon, berupa terbukanya
pembersihan semak kesempatan kerja
Positif pada lokasi dimana bagi 200 orang
masyarakat sekitar tenaga kerja
diuntungkan karena dibidang
memanfaatkan konstruksi, sopir
potongan pohon dan kondektur.
untuk kebutuhan
kayu bakar
Dampak negatif Sebelum Pembangunan fisik
. Dampak negatif
yang timbul pada pembangunan rumah sakit dan
sesaat yang akan
tahap ini adalah bangunan fisik fasilitasnya akan
timbul adalah debu
timbulnya Rumah Sakit, menimbulkan dampak
dan tingkat
kecemburuan pada dilakukan negatif berupa
kebisingan yang
tenaga kerja yang pembangunan base peningkatan
meningkat karena
tidak diterima camp untuk tempat kebisingan, debu dan
aktivitas dan
bekerja pada kerja yang mungkin kecelakaan
mobilitas kendaraan
kegiatan ini. dilengkapi dengan kerja. Pembangunan
yang meningkat
fasilitas MCK fisik rumah sakit
membawa material
permanen , sarana terdiri dari pekerjaan
Negatif atau pembersihan
air bersih, gudang tanah dan urugan,
dan perataan lahan
penyimpanan pekerjaan pondasi,
yang dilakukan
peralatan dan bahan pekerjaan struktur
secara manual
bangunan , sarana beton, pekerjaan
maupun dengan
K3 serta tempat tembok, pekerjaan
menggunakan alat
tidur penjaga. pintu dan jendela,
berat saat
Sedangkan pekerjaan plafon,
mobilisasi dan
kebutuhan air untuk pekerjaan instalasi
demobilisasi bahan
konstruksi disuplai listrik, air bersih, air
/ material
menggunakan truk limbah, pemadam
konstruksi.
tanki. kebakaran, AC,

22 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

pekerjaan instalasi
penangkal petir,
pekerjaan instalasi
telekomunikasi,
pekerjaan instalasi
pengolahan limbah
padat dan limbah cair,
pekerjaan landscape,
area parkir dan
pekerjaan drainase

Operasi

Dampak Rekrutmen Karyawan untuk


Manajemen Rumah Sakit Operasional Rumah Sakit dan
Umum Daerah Cikalong serta Fasilitasnya.
Seleksi Calon Tenaga Kerja.
Positif terbukanya kesempatan kerja bagi meningkatnya pendapatan asli daerah yang
200 orang tenaga kerja yang akan bersumber dari pajak dan retribusi, juga
dimanfaatkan untuk tenaga berdampak pada perkembangan sektor

23 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

administrasi, penjualan dan promosi, perdagangan dan jasa kesehatan untuk


penagihan, serta terpenuhinya memenuhi kebutuhan warga konsumen Rumah
kebutuhan kamar bagi 233 konsumen Sakit. Dampak lain yang penting yang
rawat inap. berkaitan dengan berbagai aktivitas yang
terjadi dalam rumah sakit dari berbagai
bidang, antara lain :
1) Kegiatan pelayanan medik (ruang bedah,
ruang UGD, poliklinik, dealisis /
hemodialisis, pemusaran jenasah dan
kemoterapi)
2) Kegiatan pelayanan pendukung
(laboratorium laboratorium, radiologi,
laundry, dapur, ruang perawatan dan
farmasi)
3) Kegiatan perkantoran dan sosial
(kegiatan administrasi
perkantoran/medical record, restaurant,
rumah tunggu dan asrama).
Negatif Meskipun menyerap tenaga kerja menghasilkan limbah padat, cair dan gas
lokal dan pemenuhan kebutuhan yang dapat dikelompokan menjadi limbah
rumah sakit tetapi kesempatan kerja klinik / medik dan limbah non klinik / non
yang ada tidak bisa menampung medik. Kelompok limbah medik/klinik
angkatan kerja yang tersedia terutama yang dihasilkan dari kegiatan pelayanan
berkaitan dengan ketrampilan yang medik terdiri dari :
dimiliki oleh pencari kerja lokal 1) Limbah inveksius (limbah yang
tersebut. Demikian juga dengan mengandung mikro organisme yang
jumlah kamar dan tempat tidur yang berasal dari ruang bedah,
disediakan tidak mencukupi laboratorium dan hemodialisis yang
permintaan penyediaan kamar dan dapat menimbulkan penyakit).
tempat tidur bagi pasien rawat inap 2) Limbah pathological (limbah yang
dari masyarakat Cikalong Wetan dan berasal dari jaringan tubuh manusia)
luar Daerah Cikalong Wetan. 3) Limbah Citotoxic (limbah yang
berasal dari material-material yang
terkontaminasi)
4) Limbah parmacological (obat-obat
bekas, obat-obat kedaluarsa atau

24 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

obat-obat yang terkontaminasi,


tabung-tabung obat atau bungkusan-
bungkusan obat)
5) Limbah dari Alat-alat bekas
(syringe, gunting, pisau, pecahan
gelas dan gunting kuku).
Kelompok limbah non medik umumnya
dihasilkan dari kegiatan pelayanan
pendukung rumah sakit, perkantoran dan
sosial yang terdiri dari limbah umum,
kardus-kardus makanan, zat-zat berbahaya
(yang bersifat racun, korosif, mudah
terbakar dan reaktif) dan limbah kimia
(disinfeksi dan laboratorium-laboratorium).
Keseluruhan limbah cair yang dihasilkan
dari berbagai jenis pelayanan medik dan
non medik diolah dengan teknologi
pengolahan limbah cair secara Bio Filter
Anaerob dan Aerob (lihat dalam lampiran
gambar alir proses pengolahan limbah
cair). Sedangkan limbah padat medik dan
non medik diolah dengan incenerator dan
sampah lainnya diangkut secara berkala
oleh Dinas Kebersihan Kota.

Pasca Operasi
Dampak Pengalihan Fungsi Lahan. Pemutusan Hubungan Kerja.
Pengalihan fungsi lahan pada Rumah Salah satu sumber dampak pada tahap
Sakit dapat terjadi karena beberapa hal pasca operasi adalah Pemutusan
seperti pailit, bencana alam, angin puting hubungan kerja dengan jenis dampak
beliung, gempa bumi, maupun kebakaran negatif berupa keresahan dan munculnya
Negatif
yang besar. pengangguran akibat tidak dipekerjakan
Pekerjaan pembongkaran dan lagi pada usaha yang baru.
pembersihan puing-puing bangunan akan
banyak menimbulkan dampak negatif

25 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

berupa limbah padat, debu, bangkitan


lalulintas karena mobilisasi kendaraan
pengangkut. Dampak positif adalah
menyerap tenaga kerja non skill yang
diperlukan untuk pembongkaran gedung,
sedangkan sisa sebahagian bahan
bongkaran dapat di daur ulang, atau dapat
menimbun fondasi bangunan lain yang
diperlukan.
Pengalihan fungsi lahan akan berdampak
negatif berupa munculnya konflik dan
keresahan diantara karyawan karena
kemungkinan penurunan pendapatan dan
kehilangan pekerjaan/pemutusan
hubungan kerja (PHK).

26 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN

3.3 Upaya Pengelolaan Dampak Lingkungan Hidup (RKL)


3.3.1 Tahap Pra Konstruksi
a. Pengelolaan Dampak Lingkungan Terkait Pembebasan Lahan.
1) Sasaran Pengelolaan.
Pengelolaan dilakukan terhadap masyarakat sekitar lokasi rencana kegiatan.

2) Upaya Pengelolaan.
Pemberian informasi tentang rencana kegiatan pada lokasi yang dibebaskan.

3) Lokasi Pengelolaan.
Lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan pembangunan Rumah Sakit di RT/RW
17/005 Cikalong Wetan.

4) Waktu dan Durasi Pengelolaan.


Informasi tentang rencana usaha disampaikan 7 (tujuh) hari sebelum dilakukan
survey dan pengukuran.

b. Pengelolaan Dampak Lingkungan Terkait Survey Dan Pengukuran.


1) Sasaran Pengelolaan.
Pengelolaan dilakukan terhadap masyarakat yang berbatasan langsung dengan
lokasi rencana kegiatan.

2) Upaya Pengelolaan.
Melakukan survey dan pengukuran lokasi rencana kegiatan sehingga
masyarakat memperoleh kepastian tentang batas lokasi usaha dan tidak resah.

3) Lokasi Pengelolaan.
Lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan pembangunan Rumah Sakit di RT/RW
17/005 Cikalong Wetan.

4) Waktu dan Durasi Pengelolaan.


Informasi tentang rencana usaha disampaikan 7 (tujuh) hari sebelum dilakukan
survey dan pengukuran.

27 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

c. Pengelolaan Dampak Lingkungan Terkait Sosialisasi Rencana Kegiatan.


1) Sasaran Pengelolaan
Masyarakat lingkup lokasi dan aparat kelurahan menjadi sasaran pengelolaan.
Sosialisasi rencana kegiatan pembangunan RSUD Cikalong Wetan.

2) Upaya Pengelolaan
Pemrakarsa memberitahukan ke pihak kelurahan dan kelurahan mengundang
masyarakat dan aparat kelurahan guna memberikan sosialisasi dan pemberian
informasi yang jelas tentang rencana kegiatan oleh pemrakarsa maksud serta
tujuan pembangunan rumah sakit bagi masyarakat, terutama pemberian
informasi tentang lowongan kerja yang tersedia sesuai kebutuhan kegiatan
RSUD Cikalong Wetan, maupun peluang kerjasama yang saling
menguntungkan dengan pihak pemrakarsa dalam hal pembangunan rumah
sakit ini. Pada sosialisasi ini juga ditampilkan potensi dampak positif dan
negatif terhadap lingkungan dibidang fisik, kimia, biologi, sosial budaya,
ekonomi dan kesehatan masyarakat yang mungkin terjadi, model pengelolaan
dan pemantauan yang wajib dilakukan serta peran serta masyarakat dalam
pengelolaan lingkungan hidup sehingga dampak positif dapat ditingkatkan
serta dampak negatif diminimalisir.

3) Lokasi Pengelolaan
Sosialisasi dilakukan di lokasi rumah sakit/arena pameran di Cikalong Wetan.

4) Waktu dan Durasi Pengelolaan


Sosialisasi dilaksanakan pada hari Senin tanggal 29 Oktober 2012 mulai jam
16.30 Wib sampai jam 20.00.

28 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

3.3.2 Tahap Konstruksi


a. Pengelolaan Dampak Lingkungan Terkait Pembersihan dan Penyiapan Lokasi
1) Sasaran Pengelolaan
Pengelolaan dilakukan terhadap lokasi rencana kegiatan yang ditumbuhi
pohon dan semak, serta operator kendaraan angkutan material.

2) Upaya Pengelolaan
Saat pembersihan dan penyiapan lokasi, dilakukan penebangan pohon dan
semak serta pembersihan sisa tebangan. Kegiatan ini menimbukan
peningkatan kebisingan akibat aktivitas keluar masuk kendaraan operasional.
Pengelolaan yang harus dilakukan untuk meminimalisir dampak tersebut
adalah pengangkutan sisa tebangan serta operasional pengangkutan dilakukan
pada malam hari. Upaya Pengelolaan ini diharapkan dapat mengurangi
kuantitas bangkitan debu ke udara. Kebisingan tidak terlalu nampak akibat
kebisingan dari lingkungan dan transportasi.

3) Lokasi Pengelolaan.
Lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan pembangunan Rumah Sakit di RT/RW
17/005 Cikalong Wetan.

4) Waktu dan Durasi Pengelolaan.


Pengelolaan dilakukan selama pengerjaan pembersihan lahan dan penyiapan
lokasi, yakni 30 (sembilan puluh) hari kerja.

b. Pengelolaan Dampak Lingkungan Terkait Rekrutmen Tenaga Kerja


1) Sasaran Pengelolaan.
Persaingan dalam memanfaatkan kesempatan kerja bagi para pekerja lokal
perlu diperhatikan. Prioritas utama ditujukan kepada pekerja lokal sebagai
sasaran agar kegiatan dapat berlangsung dengan baik dan lancar tanpa ada
gejolak sosial.

2) Upaya Pengelolaan.
Dilakukan dengan cara mengumumkan secara luas tentang kesempatan kerja,
jumlah lowongan, sistem kerja, waktu pembayaran, cara pembayaran upah
kerja, semuanya dilaksanakan sesuai aturan ketenagakerjaan yang berlaku.
Upaya ini akan mengeliminasi dampak negatif pada hubungan keharmonisan

29 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

diantara pencari kerja lokal dan semakin memaksimalkan tingkat pendapatan


mereka. Disamping itu perlu pengaturan pembagian tugas dan Jadwal kerja
yang jelas agar pekerjaan fisik dapat dilaksanakan secara maksimal. Selain
upayakan juga mengatur hubungan kerja yang baik diantara pekerja terampil
dari luar dengan pekerja lokal yang kurang terampil sehingga terjadi
peningkatan kinerja antara transfer teknologi pekerja.

3) Lokasi Pengelolaan.
Pengumuman lewat radio dan koran serta ditempatkan di Kantor Lurah
Cikalong Wetan, dan lokasi rencana usaha, sedangkan pembagian tugas dan
jadwal kerja dijelaskan kepada pekerja di lokasi kegiatan pembangunan
Rumah Sakit.

4) Waktu dan durasi pengelolaan.


Pengumuman ditempatkan di Kantor Cikalong Wetan, 14 (empat belas) hari
sebelum rekrutmen dilaksanakan.

c. Pengelolaan Dampak Lingkungan Terkait Mobilisasi dan Demobilisasi Bahan atau


Material Konstruksi.
1) Sasaran Pengelolaan
Sasaran pengelolaan pada lokasi rencana usaha serta para pekerja konstruksi
bangunan, pengawas, sopir, kondektur.

2) Upaya Pengelolaan
Pengelolaan dilakukan untuk mengurangi dampak peningkatan debu dan
kebisingan, kecelakaan kerja dan kecelakaan lalu lintas, dilaksanakan melalui
penyiraman lokasi, penutupan dengan terpal pada bak truk pengangkut,
pemasangan tanda larangan masuk dan rambu lalu lintas portabel, mentaati
jadwal angkut dan jadwal kerja, pembuatan gudang tempat penyimpanan
material.

3) Lokasi Pengelolaan.
Lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan pembangunan rumah sakit di RT/RW
17/005 Kelurahan Cikalong Wetan.

4) Waktu dan Durasi Pengelolaan.

30 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

Pengelolaan dilakukan pada tahap konstruksi, sebelum kegiatan pembangunan


fisik Rumah Sakit dan fasilitasnya.

d. Pengelolaan Dampak Lingkungan Terkait Pembangunan Fisik Rumah Sakit dan


Fasilitasnya.
1) Sasaran Pengelolaan.
Sasaran pengelolaan pada lokasi rencana usaha serta para pekerja konstruksi
bangunan, pengawas, sopir dan kondektur.

2) Upaya Pengelolaan.
Pengelolaan dilakukan untuk mencegah peningkatan debu dan kebisingan serta
kecelakaan kerja; dilaksanakan melalui penyiraman lokasi, pemasangan tanda
larangan masuk, himbauan, pagar lokasi, penerapan disiplin dan Standart
Operation Procedure (SOP), serta taat terhadap Keselamatan dan Keamanan
Kerja (K3) seperti penggunaan helm pengaman, masker hidung, sabuk
pengaman, dan lain-lain.

3) Lokasi Pengelolaan.
Lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan pembangunan rumah sakit di RT/RW
17/005 Kelurahan Cikalong Wetan.

4) Waktu dan Durasi Pengelolaan.


Pengelolaan dilakukan pada tahap konstruksi sampai kegiatan pembangunan
fisik Rumah Sakit dan fasilitasnya selesai.

3.3.3 Tahap Operasi


a. Pengelolaan dampak lingkungan terkait rekrutmen karyawan rumah sakit dan
seleksi calon karyawan.
1) Sasaran Pengelolaan.
Yang menjadi sasaran pengelolaan adalah masyarakat pencari kerja terutama
yang memiliki spesifikasi di bidang pengelolaan rumah sakit dan fasilitasnya,
serta masyarakat yang telah mendaftar untuk bekerja di Rumah Sakit Umum
Daerah Cikalong Wetan.

2) Upaya Pengelolaan.

31 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

Upaya pengelolaan dilakukan dengan cara mengumumkan jumlah kesempatan


atau lowongan kerja sebanyak 200 orang tenaga yang dibutuhkan berdasarkan
spesifikasi kebutuhan manajemen rumah sakit, serta pelaksanaan seleksi calon
karyawan dilakukan secara transparan. Selain itu juga direncanakan
pelaksanaan peningkatan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia Rumah
Sakit melalui berbagai program magang, diklat maupun kursus. Meningkatkan
kemampuan pekerja dengan latihan ketrampilan/ permagangan bagi tenaga
pengurus rumah sakit, kerjasama dengan Dinas kebersihan dalam menangani
persampahan, dengan pihak Kepolisian dalam melatih satpam,
penanggulangan keadaan darurat pada Dinas Kebakaran, serta peningkatan
kesehatan kerja melalui Askes tenaga kerja guna pememeriksaan kesehatan
pekerja ke paramedis setiap tahun. Guna menjaga keharmonisan diperlukan
Pengarahan dan selalu konsisten dalam menegaskan aturan yang sudah
disepakati bersama pekerja.

3) Lokasi Pengelolaan.
Pengumuman dilaksanakan di media massa, Kantor manajemen Rumah Sakit
agar diperoleh tenaga yang profesional dibidangnya. Sedangkan Seleksi
karyawan Rumah Sakit dan peningkatan SDM dapat dilaksanakan pemrakarsa
di tempat lain yang dianggap layak.

4) Waktu dan Durasi Pengelolaan.


Tahap Pengumuman sampai seleksi karyawan Rumah Sakit dilaksanakan 14
(empat belas) hari; sedangkan program peningkatan SDM karyawan Rumah
Sakit dilaksanakan secara terus menerus dan berkala sesuai tingkat kebutuhan
manajemen rumah sakit.

b. Pengelolaan Dampak Lingkungan Operasional Rumah Sakit dan Fasilitasnya


1) Sasaran Pengelolaan
Sasaran pengelolaan pada manajemen rumah sakit, sistem pengelolaan rumah
sakit dan sarana prasarana pendukung Rumah Sakit Umum Daerah Cikalong
Wetan.

2) Upaya Pengelolaan
Upaya pengelolaan untuk tujuan meminimalisir dampak lingkungan berupa
peningkatan pencemaran air karena aktifitas manusia saat operasional Rumah
32 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

Sakit. Karena itu pengolahan semua limbah cair dari semua unit operasi Rumah
Sakit Umum Daerah Cikalong Wetan akan diolah dengan sistem Bio Filter
Anaerob dan Aerob, yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Limbah cair dari Unit UGD, Operasi dan laboratorium akan melalui proses
pre-treatment setelah itu dialirkan ke Equilizing tank. Kemudian limbah
cair dari toilet dan laundry dialirkan ke Equilizing tank dan limbah cair dari
dapur di treatment (untuk menangkap lemak dan minyak) selanjutnya
dialirkan ke Equilizing tank.
b. Semua limbah cair dalam Equilizing tank dihomogenkan dan ditambahkan
kadar oksigen terlarut (DO), selanjutnya dipompa ke arah STP Biofilter
serta diolah secara biologis anaerob dan aerob.
c. Dari STP Biofilter air yang telah memenuhi baku lingkungan dialirkan ke
bak sedimentasi dan ditambahkan PAC untuk mengendapkan zat-zat
tersuspensi yang sebagian kemungkinan mengandung B3, padatan yang
mengendap diharuskan di sedot secara periodik.
d. Dari bak sedimentasi air dialirkan menuju tangki penampungan (storage
tank) untuk di recycle kembali atau dibuang ke badan air.
1) Upaya pengelolaan sistim drainase, sumur resapan, dipelihara
sehingga tetap berfungsi dengan baik.
i. Upaya pengelolaan untuk tujuan mengurangi timbunan sampah padat
dilakukan dengan cara memasang tanda larangan membuang sampah
sembarangan, menyediakan tempat sampah dan TPS Rumah Sakit
dengan peruntukan sebagai berikut: sampah umum dalam kantong
plastik warna hitam, semua sampah akan diteruskan ke incenerator
disimpan di dalam plastik berwarna kuning strip hitam. Limbah
sebaiknya di incinerasi dan dapat dibuang ke Landfill. Limbah yang
harus disterilisasi di tempatkan dalam kantong biru muda. Sedangkan
limbah padat radioaktif disimpan di dalam kotak yang dilapisi logam
Pb dan beri identitas khusus bahan radioaktif (selanjutnya diolah di
Badan Tenaga Atom (BATAN) dan limbah radiokatif cair dengan
waktu paruh pendek di simpan dalam kotak berlapis Pb sampai
aktivitasnya.

33 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

2) Pembuatan sebuah TPS rumah sakit memudahkan saat menjalin


kerjasama dengan Dinas Kebersihan Kota Kupang agar pengangkutan
sampah dari TPS Rumah Sakit dilakukan secara rutin.
3) Upaya pengelolaan untuk tujuan meminimalisir kecelakaan kerja dan
kebakaran dilakukan dengan cara penerapan SOP dan K3 secara ketat,
pelatihan penanggulangan bahaya kebakaran bagi karyawan,
pemasangan tabung pemadam, akses jalan yang cukup untuk kendaraan
pemadam kebakaran, pemasangan tanda larangan (merokok, parkir,
berhenti), tanda bahaya (gampang terbakar, gampang meledak),
maupun himbauan.
4) Lokasi Pengelolaan
Lokasi pengelolaan fasilitas berada dalam lokasi rumah sakit.

5) Waktu dan Durasi Pengelolaan :


Mengatur Jadwal penyedotan tinja secara rutin melalui Dinas
Kebersihan Kota Bandung adalah cara yang tepat sebelum tangki septik
penuh, serta menganalisa kualitas air maksimal dua kali dalam setahun
pada Laboratorium terakreditasi di tingkat provinsi atau laboratorium
lingkungan pada Dinas Kesehatan Kota Bandung, dan dilaporkan ke
BPLHD Kota Bandung tiap 6 (enam) bulan.

3.3.4 Tahapan Pasca Operasi


a. Pengelolaan Dampak Lingkungan Terkait Pengalihan Fungsi Lahan.
1) Sasaran Pengelolaan.
Sasaran pengelolaan pada kegiatan ini adalah karyawan Rumah Sakit dan
penghuni perumahan di sekitarnya.

2) Upaya Pengelolaan.
Upaya pengelolaan untuk meminimalisir dampak akibat kegiatan ini dilakukan
dengan cara pemberian informasi yang lengkap mengenai alasan pengalihan
fungsi lahan dari rumah sakit ke usaha/kegiatan lain sehingga karyawan dan
pemilik/penghuni dapat memahaminya sehingga tidak timbul konflik dan
keresahan.

3) Lokasi Pengelolaan.

34 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

Pengelolaan dampak kegiatan pengalihan fungsi lahan dilaksanakan di lokasi


Rumah Sakit.

4) Waktu dan Durasi Pengelolaan.


Waktu pemberian informasi kepada karyawan dilaksanakan 2-5 bulan sebelum
pengalihan fungsi dilaksanakan sehingga karyawan dapat mempersiapkan diri
secara lebih baik. Sedangkan informasi kepada karyawan dilakukan paling
lambat 1 tahun sebelum dialihfungsikan sehingga karyawan dapat
mempersiapkan diri lebih baik.

b. Pengelolaan Dampak Lingkungan Terkait Pembongkaran Bangunan.


1) Sasaran Pengelolaan.
Sasaran pengelolaan dari kegiatan ini adalah pemilik bangunan Rumah Sakit
yang dibongkar.

2) Upaya Pengelolaan.
Upaya pengelolaan dampak akibat kegiatan ini dilakukan dengan cara
sosialisasi pada masyarakat sekitar tentang rencana dan waktu pembongkaran,
mempekerjakan tenaga kerja non skill sekitar lokasi rumah sakit, mencegah
debu yang berterbangan dengan menyiram lokasi, mengatur alat berat dan arus
lalu lintas agar tidak terjadi kecelakaan lalulintas maupun tenaga kerja,
mendaur ulang sebahagian bahan bangunan.

3) Lokasi Pengelolaan.
Pengelolaan dampak kegiatan pembongkaran bangunan rumah sakit
dilaksanakan pada kawasan rumah sakit.

4) Waktu dan Durasi Pengelolaan.


Sosialisasi, penyerapan tenaga kerja dan pembongkaran dilaksanakan dalam
waktu secepatnya.

c. Pengelolaan Dampak Lingkungan Terkait Pemutusan Hubungan Kerja.


1) Sasaran Pengelolaan.
Sasaran pengelolaan dari kegiatan ini adalah karyawan yang akan di-PHK,
terutama yang tidak dipekerjakan kembali pada usaha yang baru.

35 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

2) Upaya Pengelolaan.
Upaya pengelolaan dampak akibat kegiatan ini dilakukan dengan cara
pemberian pesangon sesuai dengan kontrak kerja dan aturan ketenagakerjaan ,
mengalihkan tenaga kerja tersebut ke usaha lain/baru, dan/atau mengusahakan
bantuan modal usaha dari lembaga atau instansi lain.

3) Lokasi Pengelolaan.
Pengelolaan dampak kegiatan PHK dilaksanakan di manajemen rumah sakit.

4) Waktu dan durasi Pengelolaan.


Pemberian pesangon, mengalihkan tenaga kerja ke usaha lain/baru, dan/atau
mengusahakan bantuan modal usaha dari lembaga / instansi lain dilakukan saat
pelaksanaan PHK.

3.4 Upaya Pemantauan Dampak Lingkungan Hidup (RPL)


3.4.1 Tahap Pra Konstruksi
a. Pemantauan Dampak Lingkungan Terkait Pembebasan Lahan.
1) Sasaran Pemantauan.
Sasaran pemantauan adalah masyarakat sekitar lokasi rencana usaha.
2) Parameter Yang Dipantau.
Tanggapan masyarakat yang berdomisili di sekitar lokasi dalam bentuk positif,
maupun keluhan dan keraguan.
3) Tolak Ukur Pemantauan.
Yang menjadi tolok ukur pemantauan dalam kegiatan ini adalah perbandingan
persentase yang menolak dan yang menerima serta alasan-alasannya.
4) Metode Pemantauan.
Pemantauan dilakukan dengan metode observasi, tanya jawab dan dialog
dengan masyarakat sekitar lokasi rencana usaha.
5) Lokasi Pemantauan.
Pemantauan dilakukan di sekitar lokasi rencana usaha.
6) Waktu dan Durasi Pemantauan.
Observasi, dialog, tanya jawab dengan masyarakat dilakukan pada saat sebelum
pembebasan lahan.

36 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

b. Pemantauan Dampak Lingkungan Terkait Survey dan Pengukuran.


1) Sasaran Pemantauan.
Sasarannya adalah masyarakat yang berbatasan langsung dengan lokasi rencana
usaha.
2) Parameter Yang Dipantau.
Jumlah dan asal persepsi negatif maupun positif terhadap rencana usaha.
3) Tolak Ukur Pemantauan.
Pemantauan dilakukan dengan memperhatikan dan membandingkan jumlah
persepsi negatif maupun positif.
4) Metode Pemantauan.
Observasi, dialog, tanya jawab dengan masyarakat dilakukan pada saat sebelum
pembebasan lahan.
5) Lokasi Pemantauan.
Masyarakat sekitar yang berbatasan langsung dengan lokasi rencana usaha.
6) Waktu dan Durasi Pemantauan.
Pemantauan dilakukan 1-2 hari sebelum saat pelaksanaan survey dan
pengukuran oleh Rumah Sakit dan Dinas Tata Ruang Kota Bandung.

c. Pemantauan Dampak Lingkungan Terkait Sosialisasi Rencana Kegiatan.


1) Sasaran Pemantauan.
Masyarakat sekitar, tokoh agama, tokoh masyarakat dan aparat kelurahan
Fatululi.
2) Parameter yang Dipantau.
Ada tidaknya informasi tentang rencana usaha serta peluang kerja kepada
masyarakat sekitar.
3) Tolak Ukur Pemantauan.
Ketersediaan informasi dan bahan sosialisasi rencana kegiatan yang berisi
peluang dan kesempatan kerja serta manfaat rencana kegiatan bagi pemrakarsa
dan lingkungan sekitar; tingkat penerimaan masyarakat sekitar terhadap rencana
usaha.
4) Metode Pemantauan.
Pemantauan dilakukan lewat metode observasi, dialog dan wawancara.

37 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

5) Lokasi Pemantauan.
Pemantauan dilaksanakan pada tempat sosialisasi rencana usaha.
6) Waktu dan Durasi Pemantauan.
Waktu pemantauan adalah saat pelaksanaan sosialisasi dan sesi dialog dengan
masyarakat sekitar.

3.4.2 Tahap Konstruksi


a. Pemantauan Dampak Lingkungan Lingkungan Terkait Pembersihan dan Penyiapan
Lokasi.
1) Sasaran Pemantauan.
Kondisi lingkungan rumah sakit.
2) Parameter Yang Dipantau.
Tingkat partikel debu di udara dan tingkat kebisingan.
3) Tolak Ukur Pemantauan.
Tolak ukur pemantauan yang dipakai adalah kondisi tingkat partikel debu serta
tingkat kebisingan awal.
4) Metode Pemantauan.
Metode pemantauan yang dipakai adalah pengujian tingkat partikel debu di
udara serta tingkat kebisingan pada saat kegiatan pembersihan lahan dan
penyiapan lokasi.
5) Lokasi Pemantauan
Lokasi rencana usaha pembangunan rumah sakit.
6) Waktu dan Durasi Pemantauan.
Pemantauan dilakukan sekali pada saat kegiatan pembersihan lahan dan
penyiapan lokasi.

b. Pemantauan Dampak Lingkungan Terkait Rekrutmen Tenaga Kerja.


1) Sasaran Pemantauan.
Sasaran Pemantauan adalah tenaga kerja di lingkungan lokasi rencana
pembangunan rumah sakit.
2) Parameter Yang Dipantau.

38 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

Parameter yang dipakai dalam pemantauan adalah jumlah tenaga kerja yang
terlibat dalam tahap konstruksi.
3) Tolak Ukur Pemantauan.
Tolak ukur pemantauan adalah kebutuhan minimal tenaga kerja konstruksi
sebanyak 196 orang agar pekerjaan konstruksi berjalan optimal.
4) Metode Pemantauan.
Pemantauan dilaksanakan menggunakan metode pemeriksaan daftar hadir
tenaga kerja, wawancara dengan tenaga kerja dan manajemen usaha.
5) Lokasi Pemantauan.
Lokasi rencana usaha pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Cikalong
Wetan.
6) Waktu dan Durasi Pemantauan.
Pemantauan dilakukan minimal 2 (dua) kali selama kegiatan konstruksi.

c. Pemantauan Dampak Lingkungan Terkait Mobilisasi dan Demobilisasi Bahan atau


Material Konstruksi.
1) Sasaran Pemantauan.
Kondisi lingkungan lokasi rencana pembangunan rumah sakit saat kegiatan
mobilisasi dan demobilisasi bahan / material konstruksi.
2) Parameter yang Dipantau.
Tingkat partikel debu di udara dan tingkat kebisingan.
3) Tolok Ukur Pemantauan.
Kondisi tingkat partikel debu dan tingkat kebisingan daerah permukiman
sekitar Rumah Sakit Umum Daerah Cikalong Wetan.
4) Metode Pemantauan.
Pengukuran tingkat partikel debu dan tingkat kebisingan.
5) Lokasi Pemantauan.
Lokasi rencana pembangunan rumah sakit.
6) Waktu dan Durasi Pemantauan.
Dilakukan saat sedang berlangsung kegiatan mobilisasi dan demobilisasi
bahan konstruksi.

39 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

d. Pemantauan Dampak Lingkungan Terkait Pembangunan Fisik Rumah Sakit Umum


Daerah Cikalong wetan dan Fasilitasnya.
1) Sasaran Pemantauan.
Sasaran pemantauan pada kegiatan ini adalah kondisi kualitas lingkungan
lokasi rencana usaha yang terdiri dari kualitas udara dan kebisingan, kejadian
kecelakaan kerja.
2) Parameter Yang Dipantau.
Tingkat partikel debu dan kebisingan, jadwal kerja, Pembagian kerja, SOP,
peralatan Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3) serta laporan kecelakaan
kerja.
3) Tolak Ukur Pemantauan.
Kualitas udara dan tingkat kebisingan, ketersediaan sarana dan prasarana K3,
Kotak P3K, jumlah kejadian kecelakaan kerja.
4) Metode Pemantauan.
Pemantauan dilakukan lewat pengukuran kualitas udara dan kebisingan,
observasi, dialog.
5) Lokasi Pemantauan.
Pemantauan dilakukan pada lokasi pembangunan rumah sakit.
6) Waktu dan Durasi Pemantauan.
Pemantauan dilakukan selama 3 (tiga) kali, yaitu pada awal kegiatan,
pertengahan dan akhir kegiatan untuk membandingkan ketepatan pengelolaan
yang diterapkan.

3.4.3 Tahap Operasi


a. Pemantauan Dampak Lingkungan Terkait Rekrutmen Karyawan Rumah Sakit
Umum Daerah Cikalong Wetan dan seleksi Calon Karyawan Rumah Sakit Umum
Daerah Cikalong wetan.
1) Sasaran Pemantauan.
Sasaran pemantauan dalam kegiatan ini adalah Sistem dan hasil rekrutmen
karyawan Rumah Sakit serta seleksi calon karyawan.
2) Parameter Yang Dipantau.

40 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

Pemantauan dilakukan terhadap jumlah minimal karyawan (200 orang),


jumlah tenaga kerja lokal yang melamar dan yang diterima, kontrak kerja dan
upah serta kriteria dan jumlah calon karyawan yang lolos seleksi.
3) Tolak Ukur Pemantauan.
Pengumuman seleksi dan penerimaan calon karyawan, Jumlah kebutuhan dan
jumlah hasil rekrutmen karyawan, Informasi hak dan kewajiban karyawan,
serta pengumuman pendaftaran maupun hasil seleksi calon karyawan.
4) Metode Pemantauan.
Pemantauan dilakukan menggunakan metode pemeriksaan terhadap perjanjian
kerja, daftar hadir calon karyawan, wawancara dengan calon karyawan dan
manajemen rumah sakit, manifest pendaftar, daftar calon serta kelengkapan
terhadap dokumen yang disyaratkan.
5) Lokasi Pemantauan.
Pemantauan dilakukan pada kantor Rumah Sakit Umum Daerah Cikalong
wetan.
6) Waktu dan Durasi Pemantauan.
Pemantauan dilakukan minimal 1 kali pada saat seleksi dilakukan, sebelum
rumah sakit difungsikan.

b. Pemantauan Dampak Lingkungan Terkait Operasional Rumah Sakit dan


Fasilitasnya.
1) Sasaran Pemantauan.
Sasaran pemantauan pada kegiatan ini adalah manajemen rumah sakit, sarana
dan prasarana pendukung aktivitas rumah sakit.
2) Parameter Yang Dipantau.
Dalam rangka pencegahan dan meminimalisir dampak terhadap kualitas air,
udara dan kebisingan maka parameter lingkungan yang dipantau adalah jumlah
dan kondisi IPAL, Septic Tank, Sistem drainase, pohon peneduh , tanda
larangan / himbauan, serta SOP, jalan, fasilitas umum. Pemantauan terhadap
pengelolaan timbulan sampah dilaksanakan dengan melihat jumlah dan
kondisi Tempat sampah atau TPS, tanda larangan dan himbauan. Pemantauan
terhadap kualitas udara dan kebisingan dilakukan dengan mengukur kadar
NOx, SOx dan membandingkan tingkat kebisingan pada saat rona awal dengan

41 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

tahap operasi rumah sakit. Sedangkan pemantauan hasil dari upaya


pengelolaan terhadap dampak kecelakaan kerja dan kebakaran dilakukan
dengan melihat SOP, Ketersediaan sarana dan prasarana K3, Sarana dan
prasarana damkar, Laporan jumlah kejadian Kecelakaan kerja dan kebakaran.
3) Tolak Ukur Pemantauan.
Kualitas udara, air dan tingkat kebisingan pada kondisi awal lokasi sebelum
ada kegiatan dibandingkan dengan baku mutu lingkungan untuk Rumah Sakit
pada tahap operasi.
4) Metode Pemantauan.
Observasi, survey, wawancara, pengujian laboratorium pada kualitas air,
udara dan tingkat kebisingan.
5) Lokasi Pemantauan.
Lokasi Rumah Sakit Umum Daerah Cikalong Wetan dan sekitarnya.
6) Waktu dan Durasi Pemantauan.
Pemantauan dilakukan tiap 6 (enam) bulan selama rumah sakit beroperasi dan
dilaporkan ke BPLHD Kota Bandung serta instansi terkait.
3.4.4 Tahap Pasca Operasi
a. Pemantauan Dampak Lingkungan Terkait Pengalihan Fungsi Lahan.
1) Sasaran Pemantauan.
Sasaran pemantauan adalah kondisi karyawan dan manajemen rumah sakit yang
akan berhenti beroperasi.
2) Parameter yang Dipantau.
Parameter yang harus dilihat adalah apakah rumah sakit telah berhenti
beroperasi secara permanen dan penyebab pengalihan usaha, tingkat keresahan
warga dan tenaga kerja.
3) Tolak Ukur Pemantauan.
Tolak ukurnya adalah jumlah karyawan yang masih aktif, kondisi manajemen
rumah sakit, jumlah karyawan dan jumlah warga di sekitar lokasi rumah sakit
yang resah.
4) Lokasi Pemantauan.
Lokasi Rumah Sakit Umum Daerah Cikalong wetan dan sekitarnya.
5) Waktu dan Durasi Pemantauan.
Pemantauan dilakukan sekali selama proses pengalihan usaha.

42 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

b. Pemantauan Dampak Lingkungan Terkait Pembongkaran bangunan Rumah Sakit.


1) Sasaran Pemantauan.
Sasaran pemantauan adalah manajemen rumah sakit dan pemilik bangunan.
2) Parameter Yang Dipantau.
Parameter pemantauan adalah prosedur pembongkaran dan peralatan yang
digunakan, kualitas udara dan kebisingan serta keresahan warga.

3) Tolak Ukur Pemantauan.


Bahan yang di daur ulang, penempatan sisa bahan bangunan, sosialisasi dan
waktu pembongkaran serta teknis penanganan pengangkutan material, debu,
kebisingan, bangkitan lalu lintas dan jumlah tenaga kerja lokal yang diserap.
4) Metode Pemantauan.
Observasi, pengujian laboratorium, survey, wawancara dengan pemrakarsa,
tenaga kerja, lurah dan masyarakat sekitar.
5) Lokasi Pemantauan.
Lokasi Rumah Sakit Siloam dan sekitarnya.
6) Waktu dan Durasi Pemantauan.
Pemantauan dilakukan sekali saat proses pembongkaran bangunan Rumah
Sakit.
c. Pemantauan Dampak Lingkungan Terkait Pemutusan Hubungan Kerja.
1) Sasaran Pemantauan.
Sasaran pemantauan adalah karyawan dan manajemen rumah sakit.
2) Parameter Yang Dipantau.
Parameter pemantauan adalah prosedur PHK, jumlah yang di-PHK, serta alasan
PHK, tingkat keresahan tenaga kerja.
3) Tolak Ukur Pemantauan.
Aturan ketenagakerjaan, kontrak kerja, besar pesangon atau kompensasi yang
diterima, kontrak penyewaan.
4) Metode Pemantauan.
Observasi, survey, wawancara dengan karyawan dan pemrakarsa.
5) Lokasi Pemantauan.
Lokasi Rumah Sakit Umum Daerah Cikalong Wetan dan sekitarnya.

43 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

6) Waktu dan Durasi Pemantauan.


Pemantauan dilakukan sekali saat proses PHK.

44 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

BAB IV
LAPORAN AMDAL

4.1 Ringkasan Eksekutif


RINGKASAN EKSEKUTIF

Kabupaten Bandung Barat yang akan menjadi rencana lokasi pembangunan fisik
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cikalong Wetan akan menimbulkan dampak penting
bagi lingkungan sekitarnya. Dampak penting tersebut saling terkait dan harus ditelaah. Survei
sosial ekonomi dan budaya dilakukan dengan cara wawancara dengan penduduk sekitar
proyek, pengamatan di lapangan ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kondisi
lingkungan dan perubahan- perubahan yang terjadi dengan melihat dan mendengar fakta
yang ada diwilayah studi.
Mendahului semua kegiatan tersebut, terlebih dahulu dilakukan pelingkupan
untuk menentukan rencana kegiatan yang menimbulkan dampak terhadap lingkungan
dan lebih dipertajam untuk menetapkan dampak penting. Berikut ini rencana kegiatan
yang menimbulkan dampak :

Pra Kontrusksi

Potensi Dampak Potensi Dampak Terkait Potensi Dampak Terkait


Lingkungan Terkait Survey dan Pengukuran Sosialisasi Rencana
Pembebasan Lahan Kegiatan
Hal ini akan berdampak sangat Survey dan pengukuran lokasi Sosialisasi rencana kegiatan
kecil karena lokasi rencana akan berdampak negatif kecil pembangunan rumah sakit pada
usaha berada dalam penguasaan berupa konflik kepentingan dan masyarakat berdampak positif
Rumah Sakit Umum Daerah keresahan pada masyarakat berupa terjalinnya komunikasi
Cikalong Wetan sesuai yang berbatasan langsung yang baik antara pemrakarsa
sertifikat dengan lokasi rencana kegiatan dan masyarakat sekitar,
karena kurangnya informasi terbukanya kesempatan kerja
tentang rencana kegiatan yang dan peluang usaha bagi
akan dilaksanakan. Tetapi masyarakat sekitar serta
konflik dan keresahan itu segera kesepakatan tentang posisi
reda setelah selesai survey dan tenaga kerja lokal sehingga
pengukuran oleh Pihak Rumah dapat terjadi hubungan yang
Sakit dan Dinas Tata Ruang harmonis antar pemrakarsa dan
Kota Bandung. masyarakat sekitarnya.

45 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

Kontruksi
Potensi Dampak
Potensi Dampak
Lingkungan Pembangunan
Lingkungan Pembangunan
Terkait sarana dan
Dampak Terkait Fisik Rumah Sakit
Pembersihan dan Prasarana
Rekrutmen dan Fasilitasnya.
Penyiapan penunjang.
Tenaga Kerja.
Lokasi.
Pembersihan dan Rekrutmen tenaga
penyiapan lokasi kerja pada tahap
dilakukan meliputi konstruksi
pekerjaan berdampak positif
penebangan pohon, berupa terbukanya
pembersihan semak kesempatan kerja
Positif pada lokasi dimana bagi 200 orang
masyarakat sekitar tenaga kerja
diuntungkan karena dibidang
memanfaatkan konstruksi, sopir
potongan pohon dan kondektur.
untuk kebutuhan
kayu bakar
. Dampak negatif Dampak negatif Sebelum Pembangunan fisik
sesaat yang akan yang timbul pada pembangunan rumah sakit dan
timbul adalah debu tahap ini adalah bangunan fisik fasilitasnya akan
dan tingkat timbulnya Rumah Sakit, menimbulkan dampak
kebisingan yang kecemburuan pada dilakukan negatif berupa
meningkat karena tenaga kerja yang pembangunan base peningkatan
Negatif
aktivitas dan tidak diterima camp untuk tempat kebisingan, debu dan
mobilitas kendaraan bekerja pada kerja yang mungkin kecelakaan
yang meningkat kegiatan ini. dilengkapi dengan kerja. Pembangunan
membawa material fasilitas MCK fisik rumah sakit
atau pembersihan permanen , sarana terdiri dari pekerjaan
dan perataan lahan air bersih, gudang tanah dan urugan,

46 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

yang dilakukan penyimpanan pekerjaan pondasi,


secara manual peralatan dan bahan pekerjaan struktur
maupun dengan bangunan , sarana beton, pekerjaan
menggunakan alat K3 serta tempat tembok, pekerjaan
berat saat tidur penjaga. pintu dan jendela,
mobilisasi dan Sedangkan pekerjaan plafon,
demobilisasi bahan kebutuhan air untuk pekerjaan instalasi
/ material konstruksi disuplai listrik, air bersih, air
konstruksi. menggunakan truk limbah, pemadam
tanki. kebakaran, AC,
pekerjaan instalasi
penangkal petir,
pekerjaan instalasi
telekomunikasi,
pekerjaan instalasi
pengolahan limbah
padat dan limbah cair,
pekerjaan landscape,
area parkir dan
pekerjaan drainase

Operasi

Dampak Rekrutmen Karyawan untuk


Manajemen Rumah Sakit Operasional Rumah Sakit dan
Umum Daerah Cikalong serta Fasilitasnya.
Seleksi Calon Tenaga Kerja.
Positif terbukanya kesempatan kerja bagi meningkatnya pendapatan asli daerah yang
200 orang tenaga kerja yang akan bersumber dari pajak dan retribusi, juga
dimanfaatkan untuk tenaga berdampak pada perkembangan sektor
administrasi, penjualan dan promosi, perdagangan dan jasa kesehatan untuk
penagihan, serta terpenuhinya memenuhi kebutuhan warga konsumen Rumah
kebutuhan kamar bagi 233 konsumen Sakit. Dampak lain yang penting yang

47 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

rawat inap. berkaitan dengan berbagai aktivitas yang


terjadi dalam rumah sakit dari berbagai
bidang, antara lain :
4) Kegiatan pelayanan medik (ruang bedah,
ruang UGD, poliklinik, dealisis /
hemodialisis, pemusaran jenasah dan
kemoterapi)
5) Kegiatan pelayanan pendukung
(laboratorium laboratorium, radiologi,
laundry, dapur, ruang perawatan dan
farmasi)
6) Kegiatan perkantoran dan sosial
(kegiatan administrasi
perkantoran/medical record, restaurant,
rumah tunggu dan asrama).
Negatif Meskipun menyerap tenaga kerja menghasilkan limbah padat, cair dan gas
lokal dan pemenuhan kebutuhan yang dapat dikelompokan menjadi limbah
rumah sakit tetapi kesempatan kerja klinik / medik dan limbah non klinik / non
yang ada tidak bisa menampung medik. Kelompok limbah medik/klinik
angkatan kerja yang tersedia terutama yang dihasilkan dari kegiatan pelayanan
berkaitan dengan ketrampilan yang medik terdiri dari :
dimiliki oleh pencari kerja lokal 6) Limbah inveksius (limbah yang
tersebut. Demikian juga dengan mengandung mikro organisme yang
jumlah kamar dan tempat tidur yang berasal dari ruang bedah,
disediakan tidak mencukupi laboratorium dan hemodialisis yang
permintaan penyediaan kamar dan dapat menimbulkan penyakit).
tempat tidur bagi pasien rawat inap 7) Limbah pathological (limbah yang
dari masyarakat Cikalong Wetan dan berasal dari jaringan tubuh manusia)
luar Daerah Cikalong Wetan. 8) Limbah Citotoxic (limbah yang
berasal dari material-material yang
terkontaminasi)
9) Limbah parmacological (obat-obat
bekas, obat-obat kedaluarsa atau
obat-obat yang terkontaminasi,
tabung-tabung obat atau bungkusan-
bungkusan obat)

48 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

10) Limbah dari Alat-alat bekas


(syringe, gunting, pisau, pecahan
gelas dan gunting kuku).
Kelompok limbah non medik umumnya
dihasilkan dari kegiatan pelayanan
pendukung rumah sakit, perkantoran dan
sosial yang terdiri dari limbah umum,
kardus-kardus makanan, zat-zat berbahaya
(yang bersifat racun, korosif, mudah
terbakar dan reaktif) dan limbah kimia
(disinfeksi dan laboratorium-laboratorium).
Keseluruhan limbah cair yang dihasilkan
dari berbagai jenis pelayanan medik dan
non medik diolah dengan teknologi
pengolahan limbah cair secara Bio Filter
Anaerob dan Aerob (lihat dalam lampiran
gambar alir proses pengolahan limbah
cair). Sedangkan limbah padat medik dan
non medik diolah dengan incenerator dan
sampah lainnya diangkut secara berkala
oleh Dinas Kebersihan Kota.

Pasca Operasi
Dampak Pengalihan Fungsi Lahan. Pemutusan Hubungan Kerja.
Pengalihan fungsi lahan pada Rumah Salah satu sumber dampak pada tahap
Sakit dapat terjadi karena beberapa hal pasca operasi adalah Pemutusan
seperti pailit, bencana alam, angin puting hubungan kerja dengan jenis dampak
beliung, gempa bumi, maupun kebakaran negatif berupa keresahan dan munculnya
yang besar. pengangguran akibat tidak dipekerjakan
Negatif Pekerjaan pembongkaran dan lagi pada usaha yang baru.
pembersihan puing-puing bangunan akan
banyak menimbulkan dampak negatif
berupa limbah padat, debu, bangkitan
lalulintas karena mobilisasi kendaraan
pengangkut. Dampak positif adalah

49 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

menyerap tenaga kerja non skill yang


diperlukan untuk pembongkaran gedung,
sedangkan sisa sebahagian bahan
bongkaran dapat di daur ulang, atau dapat
menimbun fondasi bangunan lain yang
diperlukan.
Pengalihan fungsi lahan akan berdampak
negatif berupa munculnya konflik dan
keresahan diantara karyawan karena
kemungkinan penurunan pendapatan dan
kehilangan pekerjaan/pemutusan
hubungan kerja (PHK).

Dari tabel rencana kegiatan yang akan menimbulkan dampak, dapat lebih di pertajam untuk
mendapatkan dampak penting. Dampak penting terjadi pada saat kegiatan proses operasi
berlangsung, dampak ini disebabkan oleh buangan limbah pada proses operasi yang diperkirakan
akan sangat berpengaruh pada lingkungan fisik di sekitar rumah sakit. Berikut dampak penting yang
terjadi :

Limbah tersebut apabila dibuang ke tanah akan menurunkan kualitas tanah


Buangan limbah cair yang mengandung zat-zat berbahaya, bakteri sumber penyakit,
dll jika terus menerus di serap oleh tanah tentu akan menurunkan kuliatas tanah lingkungan
sekitar. Hal ini dapat menimbulkan dampak lainnya, seperti gangguan pada vegetasi di
lingkungan sekitar. Peran vegetasi ini sangat dibutuhkan sebagai sumber penghasil oksigen,
dan juga menjaga keseimbangan tanah.

Limbah tersebut apabila dibuang ke air akan menurunkan kualitas air


Air limbah yang dihasilkan dari kegiatan pembagunan kawasan rumah sakit
dapat berasal dari tahap operasional rumah sakit serta prasarana dan sarana
lingkungan yang terdapat di kawasan rumah sakit tersebut. Jika pemrakarsa tidak
memiliki perencanaan mengenai jaringan air limbah yang baik maka akan berakibat
terhadap penurunan

Ada beberapa upaya pada setiap rencana, hal ini akan di sosialisasikan kepada masyarakat
sekitar agar masyarakat dapat mengetahui dampak yang mungkin terjadai di lingkungannya. Upaya
tersebut dibagi dua yaitu upaya pengelolaan dampak, dan upaya pemantauan dampak lingkungan
hidup.

50 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

Tahap RKL
Pra a. Pengelolaan dampak lingkungan terkait Sasaran pengelolaan : masyarakat
Konstruksi pembebasan lahan sekitar lokasi rencana kegiatan
Upaya pengelolaan : Pemberian
informasi tentang rencana kegiatan
pada lokasi yang dibebaskan
b. Pengelolaan Dampak Lingkungan Sasaran pengelolaan : masyarakat
Terkait Survey Dan Pengukuran yang berbatasan langsung
dengan lokasi rencana kegiatan.
Upaya pengelolaan : Melakukan
survey dan pengukuran lokasi
rencana kegiatan

c. Pengelolaan Dampak Lingkungan Sasaran pengelolaan : Masyarakat


Terkait Sosialisasi Rencana Kegiatan lingkup lokasi dan aparat
kelurahan
Upaya pengelolaan : Sosialisasi
rencana kegiatan pembangunan
RSUD Cikalong Wetan

51 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

Konstruksi d. Pengelolaan Dampak Lingkungan Sasaran pengelolaan :


Terkait Pembersihan dan Penyiapan Pengelolaan dilakukan terhadap
Lokasi lokasi rencana kegiatan yang
ditumbuhi pohon dan semak,
serta operator kendaraan
angkutan material
Upaya pengelolaan :
meminimalisir dampak yang
mungkin terjadi dengan
pengangkutan sisa tebangan serta
operasional pengangkutan
dilakukan pada malam hari.

e. Pengelolaan Dampak Lingkungan Sasaran pengelolaan : . Prioritas


utama ditujukan kepada pekerja
Terkait Rekrutmen Tenaga Kerja
lokal
Upaya pengelolaan : Dilakukan
dengan cara mengumumkan
secara luas tentang kesempatan
kerja, jumlah lowongan, sistem
kerja, waktu pembayaran, cara
pembayaran upah kerja,
semuanya dilaksanakan sesuai
aturan ketenagakerjaan yang
berlaku
f. Pengelolaan Dampak Lingkungan Sasaran pengelolaan : Sasaran
Terkait Mobilisasi dan Demobilisasi pengelolaan pada lokasi rencana
Bahan atau Material Konstruksi usaha serta para pekerja
konstruksi bangunan, pengawas,
sopir dan kondektur
Upaya pengelolaan : penyiraman
lokasi, penutupan dengan terpal
pada bak truk pengangkut,
pemasangan tanda larangan
masuk dan rambu lalu lintas
portabel, mentaati jadwal
angkut dan jadwal kerja,
pembuatan gudang tempat
penyimpanan material.

52 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

g. Pengelolaan Dampak Lingkungan Sasaran pengelolaan : Sasaran


pengelolaan pada lokasi rencana
Terkait Pembangunan Fisik Rumah
usaha serta para pekerja
Sakit dan Fasilitasnya. konstruksi bangunan, pengawas,
sopir dan kondektur
Upaya pengelolaan : dilaksanakan
melalui penyiraman lokasi,
pemasangan tanda larangan
masuk, himbauan, pagar lokasi,
penerapan disiplin dan Standart
Operation Procedure (SOP),
serta taat terhadap Keselamatan
dan Keamanan Kerja (K3)

a. Pengelolaan dampak lingkungan Sasaran pengelolaan : masyarakat


terkait rekrutmen karyawan rumah pencari kerja terutama yang
Operasi memiliki spesifikasi di bidang
sakit dan seleksi calon karyawan. pengelolaan rumah sakit dan
fasilitasnya
Upaya pengelolaan : dengan cara
mengumumkan jumlah
kesempatan atau lowongan kerja
sebanyak 200 orang tenaga yang
dibutuhkan berdasarkan
spesifikasi kebutuhan
manajemen rumah sakit, serta
pelaksanaan seleksi calon
karyawan dilakukan secara
transparan.

b. Pengelolaan Dampak Lingkungan Sasaran pengelolaan : Sasaran


Operasional Rumah Sakit dan pengelolaan pada manajemen
rumah sakit, sistem pengelolaan
Fasilitasnya rumah sakit dan sarana
prasarana pendukung Rumah
Sakit
Upaya pengelolaan : diolah
dengan sistem Bio Filter
Anaerob dan Aerob

53 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

Pasca a. Pengelolaan Dampak Lingkungan Sasaran pengelolaan : karyawan


Operasi Terkait Pengalihan Fungsi Lahan. Rumah Sakit dan penghuni
perumahan di sekitarnya.
Upaya pengelolaan : dengan cara
pemberian informasi yang
lengkap mengenai alasan
pengalihan fungsi lahan dari
rumah sakit ke usaha/kegiatan
lain
b. Pengelolaan Dampak Lingkungan Sasaran pengelolaan : pemilik
Terkait Pembongkaran Bangunan. bangunan Rumah Sakit yang
dibongkar.
Upaya pengelolaan : sosialisasi
pada masyarakat sekitar tentang
rencana dan waktu
pembongkaran
c. Pengelolaan Dampak Lingkungan Sasaran pengelolaan : karyawan
Terkait Pemutusan Hubungan yang akan di-PHK, terutama
Kerja. yang tidak dipekerjakan kembali
pada usaha yang baru
Upaya pengelolaan : pemberian
pesangon sesuai dengan kontrak
kerja dan aturan
ketenagakerjaan

Tahap RPL
Pra d. Pemantauan dampak lingkungan terkait Sasaran pengelolaan :
Konstruksi pembebasan lahan masyarakat sekitar lokasi
rencana kegiatan
Metode Pemantauan.:
Pemantauan dilakukan
dengan metode observasi,
tanya jawab dan dialog
dengan masyarakat sekitar
lokasi rencana usaha

54 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

e. Pemantauan Dampak Lingkungan Sasaran pengelolaan :


Terkait Survey Dan Pengukuran masyarakat yang
berbatasan langsung
dengan lokasi rencana
kegiatan.
Metode Pemantauan :
Observasi, dialog, tanya
jawab dengan masyarakat
dilakukan pada saat
sebelum pembebasan lahan
f. Pemantauan Dampak Lingkungan Sasaran pengelolaan : Masyarakat
Terkait Sosialisasi Rencana Kegiatan lingkup lokasi dan aparat
kelurahan
Metode Pemantauan :
Pemantauan dilakukan
lewat metode observasi,
dialog dan wawancara.

55 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

Konstruksi h. Pemantauan Dampak Lingkungan Sasaran pengelolaan :


Terkait Pembersihan dan Penyiapan Pengelolaan dilakukan
Lokasi terhadap lokasi rencana
kegiatan yang ditumbuhi
pohon dan semak, serta
operator kendaraan angkutan
material
Metode Pemantauan :
Metode pemantauan yang dipakai
adalah pengujian tingkat partikel
debu di udara serta tingkat
kebisingan pada saat kegiatan
pembersihan lahan dan penyiapan
lokasi.

i. Pemantauan Dampak Lingkungan Sasaran pengelolaan : . Prioritas
utama ditujukan kepada
Terkait Rekrutmen Tenaga Kerja
pekerja lokal
Metode Pemantauan :
Pemantauan dilaksanakan
menggunakan metode pemeriksaan
daftar hadir tenaga kerja,
wawancara dengan tenaga kerja
dan manajemen usaha.

j. Pemantauan Dampak Lingkungan Sasaran pengelolaan : Sasaran


Terkait Mobilisasi dan Demobilisasi pengelolaan pada lokasi
Bahan atau Material Konstruksi rencana usaha serta para
pekerja konstruksi bangunan,
pengawas, sopir dan kondektur
Metode Pemantauan :
Pengukuran tingkat partikel debu
dan tingkat kebisingan.

56 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

k. P Pemantauan Dampak Lingkungan Sasaran pengelolaan : Sasaran


pengelolaan pada lokasi
Terkait Pembangunan Fisik Rumah
rencana usaha serta para
Sakit dan Fasilitasnya. pekerja konstruksi bangunan,
pengawas, sopir dan kondektur
Metode Pemantauan :
Pemantauan dilakukan lewat
pengukuran kualitas udara dan
kebisingan, observasi, dialog.

c. Pemantauan dampak lingkungan Sasaran pengelolaan :


masyarakat pencari kerja
Operasi terkait rekrutmen karyawan rumah
terutama yang memiliki
sakit dan seleksi calon karyawan. spesifikasi di bidang
pengelolaan rumah sakit
dan fasilitasnya
Metode Pemantauan:
Pemantauan dilakukan
menggunakan metode pemeriksaan
terhadap perjanjian kerja, daftar
hadir calon karyawan, wawancara
dengan calon karyawan dan
manajemen rumah sakit, manifest
pendaftar, daftar calon serta
kelengkapan terhadap dokumen
yang disyaratkan.

d. Pemantauan Dampak Lingkungan Sasaran pengelolaan :


Sasaran pengelolaan pada
Operasional Rumah Sakit dan
manajemen rumah sakit,
Fasilitasnya sistem pengelolaan rumah
sakit dan sarana prasarana
pendukung Rumah Sakit
Metode Pemantauan:
Observasi, survey, wawancara,

57 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

pengujian laboratorium pada


kualitas air, udara dan tingkat
kebisingan.

Pasca a. Pemantauan Dampak Lingkungan Sasaran pengelolaan :

Operasi Terkait Pengalihan Fungsi Lahan. karyawan Rumah Sakit


dan penghuni perumahan
di sekitarnya.

Metode Pemantauan :
Observasi, pengujian
laboratorium, survey,
wawancara dengan
pemrakarsa, tenaga kerja, lurah
dan masyarakat sekitar
b. Pemantauan Dampak Lingkungan Sasaran pengelolaan :
Terkait Pembongkaran Bangunan. pemilik bangunan Rumah
Sakit yang dibongkar.

Metode Pemantauan :
Observasi, pengujian
laboratorium, survey,
wawancara dengan
pemrakarsa, tenaga kerja,
lurah dan masyarakat
sekitar
c. Pemantauan Dampak Lingkungan Sasaran pengelolaan :
Terkait Pemutusan Hubungan karyawan yang akan di-
Kerja. PHK, terutama yang tidak
dipekerjakan kembali pada
usaha yang baru
Metode Pemantauan:
Observasi, survey,
wawancara dengan
karyawan dan pemrakarsa

58 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan
TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

4.2 Laporan Utama


Rencana pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cikalong Wetan termasuk kategori
wajib AMDAL, untuk mendaptkan izin mendirikan bangunan (IMB) perlu di telaah kegiatab-kegiatan
yang akan menimbulkan dampak. Secara garis besar kegiatan tersebut dibagi menjadi 4, yaitu Tahap
pra konstruksi, Tahap konstruksi, Tahap operasi, Tahap pasca operasi.

Dari 4 kegiatan tersebut telah di lakukan pemantauan terkait dampak positif dan dampak negatif
yang kemudian dipertajam menjadi dampak penting, berikut dampak penting yang mungkin terjadi :

Hasil limbah apabila dibuang ke tanah akan menurunkan kualitas tanah


Hasil limbah apabila dibuang ke air akan menurunkan kualitas air

dampak tersebut bisa berakibat buruk bagi lingkungan sekitar jika tidak ada upaya untuk
mengantisipasinya. Selain membuat rencana pengelolaan lingkungan (RPL) dan rencana
pemantauan lingkungan (RKL), pemrakarsa juga membuat upaya langsung untuk pencegahan dapat
penting yaitu salah satu dengan cara pengolahaan limbah cair menggunakan teknologi Bio Filter
Anaerob dan Aerob. sedangkan unutk limbah padat medik dan non medik akan diolah dengan
teknologi Incenerator dan sampah lainnya akan diangkut secara berkala oleh Dinas Kebersihan
Kota.

Dengan adanya upaya-upaya tersebut diharapakan dapat mengurangi dampak yang terjadi,
agar tidak mengganggu aktivitas di lingkungan sekitar. Dan dengan dibuatnya laporan AMDAL ini
diharapkan akan mendapatkan izin mendirikan bangunan (IMB) Rumah Sakit Umum Daerah
Cikalong Wetan. Agar proses pembangunannya dapat segera dilaksanakan dan masyarakat sekitar
merasakan manfaatnya.

59 | P a g e
Rekayasa Lingkungan
AMDAL RSUD Cikalong Wetan

Anda mungkin juga menyukai